SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
Descargar para leer sin conexión
Citra
Diri


Di
mata
pribadi,
lingkungan
pekerjaan,
pergaulan,
dan

penampilan
sehari‐hari




UAS
Professional
Image

Ibu
Diana
Gita
SE.,
MSI

Disusun
oleh:
Siska
Doviana
NIM
44205120085

Mahasiswa
Angkatan
8

Program
Kelas
Karyawan

Jurusan
Hubungan
Masyarakat

Fakultas
Komunikasi

Universitas
Mercubuana





                                               Universitas
Mercubuana
2009


Kata Pengantar

       Tulisan tentang “Citra Diri” ditinjau dari sudut pandang pribadi, lingkungan pekerjaan,
pergaulan dan penampilan sehari-hari merupakan kumpulan jawaban yang disusun secara
sistematis dari empat soal Ujian Akhir Semester mata kuliah Profesional Image. Makalah ini
disusun sebagai syarat kelulusan mata kuliah yang dibimbing oleh Ibu Diana Gita selama satu
semester. Selama kuliah saya mengikuti banyak cerita-cerita menarik, contoh, hingga pemutaran
film tentang bagaimana perusahaan-perusahaan melihat citra professional di cerminkan oleh
pegawainya dan bagaimana praktek etika professional ditempat kerja melalui video panduan.


       Makalah ini terdiri dari empat bagian berdasarkan sudut pandang berbeda yang diajukan
dari pertanyaan tentang citra diri ditilik dari pandangan pribadi kita sendiri melihat diri kita,
lingkungan pekerjaan, pergaulan, dan penampilan yang dicerminkan melalui busana yang kita
kenakan.


       Sebagai penutup, saya berterima kasih atas kesediaan Ibu Gita untuk meluangkan
waktunya dan mengevaluasi makalah ini.




                                                                   Hormat saya,




                                                                   Siska Doviana
                                                                   Penulis




                                                                                               2
Daftar Isi



Kata Pengantar .......................................................................................................................................2

Daftar Isi...................................................................................................................................................3

Bagian I.....................................................................................................................................................4

Citra Diri Dimata Pribadi ....................................................................................................................4

  Koleris .................................................................................................................................................................5

  Sanguinis.............................................................................................................................................................6

  Analisa kekuatan dan kelemahan pribadi...................................................................................................6

  Mengoptimalkan potensi diri dengan kepribadian yang saya miliki ....................................................7

Bagian II ...................................................................................................................................................9

Etika Profesional Hubungan Antara Pria dan Wanita di Tempat Kerja..................................9

  1.
 Etiket
di
pintu ..........................................................................................................................................9

  2.
 Memperkenalkan
orang
lain ..............................................................................................................9

  3.
 Jabat
tangan........................................................................................................................................... 10

  4.
 Menyapa
di
kantor .............................................................................................................................. 10

  5.
Menjadi
tuan
rumah/
tamu
di
kantor .............................................................................................. 10

  1.
 Pertemuan
pada
sarapan/
makan
siang/
makan
malam
bersama
mitra
kerja............. 11

  2.
 Membayar
tagihan .............................................................................................................................. 11

Bagian III .............................................................................................................................................. 12

Mengembangkan Citra Diri melalui Pergaulan ........................................................................... 12

 1.
 Pribadi
yang
Utuh................................................................................................................................ 14

 2.
 Tuluslah
dalam
Pekerjaan
Anda .................................................................................................... 15

 3.
 Jadilah
Pemimipin............................................................................................................................... 15

 4.
 Belajarlah
dan
Tenggelamkan
Diri
dalam
Perbaikan............................................................. 15

 5.
 Galilah
Pengetahuan
tentang
Industri
yang
Anda
Tekuni..................................................... 15





                                                                                                                                                                          3
Bagian I
                                 Citra Diri Dimata Pribadi

Pertanyaan

Bagaimana Anda tetap menjadi diri sendiri melalui cara mengoptimalkan diri Anda secara
positif   yaitu menjadi pribadi yang mempesona dan disukai orang. Jelaskan dengan
analisa sisi – sisi kepribadian yang menjadi kekuatan dan kelemahan Anda dan bagaimana
cara Anda memposisikan kekuatan dan kelemahan menjadi potensi diri yang optimal ?


Jawaban

Untuk menjadi pribadi yang mempesona dan disukai orang serta tetap menjadi diri sendiri maka
seseorang harus mengetahui kepribadiannya dan menyadari kekatan dan kelemahan mereka
masing-masing sehingga dapat menunjukkan potensi sebenarnya. Menurut saya pribadi,
kekuatan dan kelemahan dalam kepribadian kita penting untuk diidentifikasi agar kita dapat
memahami diri dan mengejar keinginan sejati kita dan menjadi bahagia dengan memanfaatkan
potensi kita yang sebenarnya. Banyak orang yang tidak memahami dirinya, terjebak pada
pekerjaan yang salah, bergaul dengan teman-teman yang tidak ia sukai (tidak cocok), dan pada
akhirnya merasa ada yang hilang dari kehidupannya, putus asa, kecewa, dan tidak merasa
bahagia dengan keberadan dirinya sekarang.


Citra diri adalah    rangkaian sikap yang terdiri dari komunikasi verbal ( lisan ) dan
komunikasi non verbal ( perilaku / bahasa tubuh ) yang diperlihatkan / ditunjukkan oleh
seseorang dalam hubungan sosialnya yang secara langsung berpengaruh terhadap penilaian
dan sikap orang lain sehingga membentuk opini yang terdiri dari opini pribadi, opini
kelompok dan opini masyarakat1. Untuk lebih memahami diri pribadi, Florence Litteur dalam
bukunya Personality Plus menguraikan, ada empat pola watak dasar manusia dengan sifat
dominan masing-masing tipe, yaitu: Sanguinis Populer, Melankolis Sempurna, Koleris Kuat dan
Plegmatis Damai2. Menggunakan klasifikasi ini maka menurut saya, pribadi saya tergolong
kombinasi dari koleris-sanguinis yang memiliki kombinasi kelemahan-kekuatan sebagai berikut.



1
 Gita, Diana. Modul 9 & 10 Professional Image.
2
 Littauer, Florence. Personality Plus: How To Understand Others by Understanding Yourself. Baker
Book House Company, Michigan, 1983.
                                                                                                   4
Koleris
                    Kekuatan                                       Kelemahan
Umumnya memiliki kekuatan                         Umumnya memiliki kelemahan:
* Senang memimpin, membuat keputusan,             * Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak
dinamis dan aktif                                 taktis)
* Sangat memerlukan perubahan dan harus           * Senang memerintah
mengoreksi kesalahan                              * Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai       santai
sasaran/ target                                   * Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Bebas dan mandiri                               * Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Berani menghadapi tantangan dan masalah         * Tidak menyukai air mata dan emosi, tidak
* "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari   simpatik.
esok harus lebih baik dari hari ini".             * Tidak suka yang sepele dan bertele-tele /
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak          terlalu rinci
cepat                                             * Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi          * Memanipulasi dan menuntut orang lain,
berfokus pada produktivitas                       cenderung memperalat orang lain
* Membuat dan menentukan tujuan                   * Menghalalkan segala cara demi tercapainya
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan          tujuan.
* Tidak begitu perlu teman                        * Workaholics (kerja adalah "tuhan"-nya)
* Mau memimpin dan mengorganisasi                 * Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Biasanya benar dan punya visi ke depan          * Mungkin selalu benar tetapi tidak populer
* Unggul dalam keadaan darurat




                                                                                                5
Sanguinis

                                                 * Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Suka bicara
                                                 * Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Secara fisik memegang pendengar,
                                                 * Susah untuk diam
emosional dan demonstratif
                                                 * Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh
* Antusias dan ekspresif
                                                 keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
                                                 * Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal
* Hidup di masa sekarang
                                                 yang sepele
* Mudah berubah (banyak kegiatan /
                                                 * RKP (Rentang Konsentrasi Pendek)
keinginan)
                                                 * Dalam bekerja lebih suka bicara dan
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
                                                 melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk
                                                 * Mudah berubah-ubah
bertemu dan bicara)
                                                 * Susah datang tepat waktu jam kantor
* Umumnya hebat di permukaan
                                                 * Prioritas kegiatan kacau
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
                                                 * Mendominasi percakapan, suka menyela dan
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi
                                                 susah mendengarkan dengan tuntas
perhatian
                                                 * Sering mengambil permasalahan orang lain,
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
                                                 menjadi seolah-olah masalahnya
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan
                                                 * Egoistis
dendam)
                                                 * Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal
                                                 yg sama
atau keadaan yang membosankan
                                                 * Konsentrasi ke "How to spend money"
* Menyukai hal-hal yang spontan
                                                 daripada "How to earn/save money"

Analisa kekuatan dan kelemahan pribadi

Untuk watak koleris yang aktif, optimis dan juga cenderung ekstrovert. Saya memiliki
pembawaannya pantang menyerah, tegas, dinamis, serta berbakat memimpin, mempunyai
kemauan yang kuat, kritis terhadap permasalahan dan selalu menemukan solusi untuk
memperbaiki, dan mampu mengendalikan emosi. Dalam bekerja korelis berorientasi pada target,
memiliki pemecahan yang praktis, bergerak cepat dalam bertindak, mendelegasikan pekerjaan,
berkembang karena saingan dari luar. Untuk mengatasi kelemahannya seorang koleris harus
dapat belajar untuk lebih santai, membuat suasana yang nyaman dan jangan merasa bersalah


                                                                                                  6
ketika tidak melakukan apa-apa di waktu senggang. Beberapa hal yang penting untuk diingat
oleh orang koleris adalah untuk tidak terlalu menyepelekan dan memanipulasi orang lain untuk
mendapatkan kemauan; mau belajar untuk bersabar, mengurangi sifat menggurui dan sok kuasa;
dan karena orang korelis selalu merasa benar, maka harus mau mengakui pendapat orang lain
ketika memang pendapat tersebut benar.


Sedangkan sanguinis dalam beberapa hal bertolak belakang, watak sanguinis cenderung
ekstrovert, suka berbicara dan optimis. Pembawaan luarnya cenderung menarik, penuh
semangat, humoris, emosional, antusias, dan ekspresif. Karakter ini juga cenderung kekanak-
kanakan, penuh rasa ingin tahu, lugu dan polos, tapi hatinya tulus. Seorang sanguinis cenderung
menjadi seseorang yang melaksanakan tugas secara sukarela, menjadi sumber ide bagi yang lain,
enerjik, antusias, kreatif dan inovatif, mudah dikagumi, serta penggerak pemula yang baik. Di
sisi lain sanguin juga kurang konsisten dalam melakukan pekerjaannya dan kurang bisa
menyadari kesalahan yang dibuatnya sendiri. Untuk memperbaiki dirinya, seorang sanguinis
disarankan untuk menahan diri agar tidak berbicara terlalu banyak, dan mengurangi isi
pembicaraannya dengan mereduksi menjadi singkat, jelas, dan penting. Sanguin sebaiknya juga
belajarlah untuk mendengarkan orang lain, mencatat hal-hal yang sudah disepakati agar tidak
lupa, dan menghilangkan sifat tidak tertib dan tidak dewasa serta tidak menunda-nunda
menyelesaikan masalah.

Mengoptimalkan potensi diri dengan kepribadian yang saya miliki

Carl Jung seorang psikiater terkenal kelahiran Swiss pada tahun 1875 menemukan dua tipe
kepribadian introvert dan ekstrovert. Menggunakan teori ini ia mengembangkan test untuk
tipologi kepribadian. Test tipologi kepribadian membagi manusia kepada empat fungsi. Baik kita
seorang introvert atau ekstrovert, kita tetap diharapkan untuk mampu berinteraksi dengan dunia
luar, dan Jung beranggapan bahwa setiap pribadi memiliki cara-cara yang mereka anggap
nyaman (sukai), dan pribadi ini handal dalam bidang tertentu. Ada empat dasar cara-cara/ fungsi
yang diperkenalkan oleh Jung3, yaitu:
(1) Meraba (sensing) dimana informasi didapatkan menggunakan perasaan. Orang dengan tipe
      seperti ini handal dalam melihat, mendengarkan, dan secara umum mengerti tentang dunia
      orang lain. Informasi diterima dan dialirkan, serta tidak dinilai atau dihakimi.



3
    Boeree, George C. Dr. Personalities Theories, Carl Jung.
                                                                                             7
(2) Berpikir (thinking). Pada pemikir, informasi dievaluasi, atau ide-ide dibagi-bagi menjadi
   rasional, logis, atau tidak. Ini adalah fungsi rasional dimana terlibat pembuatan keputusan
   atau penilaian, dibandingkan hanya menerima informasi.
(3) Intuisi (intuitive) adalah semacam persepsi yang didapatkan diluar dari proses kesadaran.
   Seperti meraba, namun didapatkan dari integrasi banyak informasi dibandingkan dengan
   hanya melihat atau mendengar. Laksana kemampuan untuk melihat hingga kesudut-sudut
   ruangan.
(4) Perasaan (feeling). Merasakan seperti berpikir, adalah cara untuk mengevaluasi informasi
   hanya dengan melibatkan umpan balik emosional seseorang.


Tipologi kepribadian ini kemudian dikembangkan oleh Katharine Briggs dan anak
perempuannya Isabel Briggs Myers menjadi tes dengan menjawab125 pertanyaan. Jawaban dari
tes ini akan mengungkapkan sedikit banyak hal tentang anda seperti apa yang mereka sukai dan
apa yang tidak mereka sukai, kecenderungan karir yang anda pilih, dan juga tingkat kesesuaian
anda dengan orang lain. Tes ini menjadi sangat popular di masyarakat karena kualitas hasilnya
yang tidak menghakimi. Tidak ada satupun dari tipe-tipe ini dinyatakan sebagai terlalu negatif
atau positif, namun lebih kepada mengeksplorasi dan membuka kepribadian seseorang untuk
lebih dikenal.


Hasil tes kepribadian saya menunjukkan bahwa saya adalah kepribadian saya cenderung
introvert (44), intuitif (25), perasa (38), dan penilai (11) atau dikenal juga sebagai INFJ. Hasil ini
menjelaskan bagaimana saya memperhatikan segala sesuatu atau dari mana saya mendapatkan
kekuatan saya; bagaimana saya menerima atau mengolah informasi; bagaimana kecenderungan
memutuskan sesuatu; dan bagaimana orientasi saya tehadap dunia luar dilihat dari cara saya
bekerja dengan orang lain dan mengelola konflik. INFJ menurut analisanya merupakan pelajar
dan pekerja yang serius dan ingin dapat berkontribusi secara nyata. Kepribadiannya tertutup dan
walaupun bisa menjadi mitra yang baik, namun punya kecenderungan fisik yang tertutup.
Seringkali disangka sebagai peramal. Potensi diri akan menjadi optimal pada pekerjaan-
pekerjaan yang orang INFJ senangi dan handal. Pekerjaan yang baik untuk mereka adalah
pekerjaan sosial, seperti dokter, guru, pengacara, dan konsultan.




                                                                                                    8
Bagian II
    Etika Profesional Hubungan Antara Pria dan Wanita di Tempat Kerja


Pertanyaan

Dalam dunia bisnis dewasa ini hubungan pria – wanita di dalam pekerjaan cenderung
dilihat dari sudut pandang kolega dan bukan dari sudut pandang jenis kelamin. Hal ini
akan berjalan dengan baik selama kedua belah pihak (pria & wanita) dapat memahami
posisinya masing – masing secara       profesional yang dilandasi sikap saling menghormati
& menghargai. Jelaskan dengan analisa dan contoh hal – hal yang Anda perlu ingat
(pantas atau tidak pantas untuk dilakukan) dalam etika profesional ? (Bobot nilai 20 % )


Jawaban
Dalam etika profesional ada beberapa hal yang dapat menjadi paduan baik apabila anda pria
ataupun wanita, karena seringkali perilaku yang disarankan lintas gender (tanpa memandang
jenis kelamin). Beberapa contoh sebagai berikut:

1. Etiket
di
pintu

   •   Pada saat kita berjalan melalui pintu, termasuk pintu lift, sebaiknya kita menahan pintu
       untuk orang lain yang ingin melaluinya juga, baik itu perempuan ataupun lelaki pada
       situasi yang sama.
   •   Pintu ditahan untuk: atasan, klien, teman sejawat bahkan bawahan yang berjalan
       berdekatan dengan anda ataupun untuk orang lain yang sedang membawa banyak barang,
       tanpa tergantung jenis kelamin mereka ataupun anda.
   •   Siapapun yang berada paling dekat dengan pintu lift saat itu terbuka, seharusnya
       melangkah keluar lebih dahulu. Lelaki seharusnya tidak menahan jalan keluar lift dengan
       mencoba mempersilahkan perempuan keluar lebih dahulu, kecuali tentu saja, ia adalah
       Direktur Kantor tersebut atau klien anda.

2. Memperkenalkan
orang
lain

   Seseorang dengan jabatan lebih rendah (baik itu perempuan atau lelaki) sebaiknya
   diperkenalkan – kepada seseorang dengan jabatan yang lebih tinggi, baik itu perempuan atau
   lelaki. Contoh: ”Bapak (atau ibu) Penting, saya ingin memperkenalkan anda dengan Bapak
   (atau ibu) Kurang Penting.” Dengan catatan klien selalu lebih Penting.


                                                                                                  9
3. Jabat
tangan

  Tidak terlalu penting siapa yang menjulurkan tangan dahulu, tetapi orang yang menjulurkan
  tangan lebih dahulu biasanya adalah orang yang mengendalikan situasi, sehingga sebaiknya
  anda menjulurkan tangan terlebih dahulu. Jabat tangan sebaiknya cukup erat dan singkat
  yang menunjukkan kepercayaan diri, genggaman yang lemah dan terlalu cepat ditarik, tidak
  dianjurkan karena mengesankan kurang percaya diri.

4. Menyapa
di
kantor

  Saat masuk kantor, sebaiknya anda menyapa orang anda temui disana, tanpa memandang
  jabatan – baik tukang pos ataupun bos, apabila anda tidak menyapa, anda akan terlihat
  sombong dan congkak. Jadikan kebiasaan untuk berkata “Selamat Pagi” dan tersenyum. Hal
  ini membuat keadaan dikantor lebih nyaman.

5.
Menjadi
tuan
rumah/
tamu
di
kantor

  Apabila anda datang ke kantor orang lain, maka anda adalah tamu di kantor tersebut, dan saat
  mereka datang ke kantor anda, anda adalah yang punya rumah. Hal ini berdampak pada hal-
  hal sebagai berikut:
  Tamu:
  • Sebagai tamu sebaiknya tepat waktu dan membuat janji terlebih dahulu untuk bertemu,
      sehingga tidak muncul tiba-tiba tanpa diduga.
  • Tamu juga sebaiknya tidak berlaku seenaknya dalam kantor orang lain dan mengikuti
      petunjuk tuan rumah. Contoh: Apabila dipersilahkan untuk membuat teh sendiri, namun
      tidak langsung mengambil teh sendiri sebelum dipersilahkan.
  • Tamu sebaiknya tidak mengambil alih meja dengan menyebarkan banyak kertas dan tidak
      menaruh tas diatas meja tuan rumah.
  • Tamu juga sebaiknya tidak tinggal lebih lama dari yang diperlukan, saat jam untuk
      bertemu sudah habis, tamu sebaiknya tahu diri dan tidak berlama-lama karena tuan rumah
      mungkin sudah mempunyai janji lain.
  Tuan rumah:
  •    Tanggung jawab tuan rumah adalah untuk memberi salam pada tamu dan untuk membuat
       para tamu merasa nyaman.
  •    Apabila anda sibuk, anda dapat meminta sekertaris anda untuk pergi ke tempat
       penerimaan tamu dan mengajak para tamu masuk. Apabila tamu sudah berada dikantor,
       berdirilah dan berjalan keluar dari lingkup meja untuk menjabat tangan tamu anda, serta
       tunjukkan tempat duduk untuk para tamu.

                                                                                             10
•   Saat pertemuan selesai, tuan rumah bertanggung jawab untuk menutup pertemuan,
      mmbuat kesimpulan tentang apa yang dibicarakan dan langkah-langkah yang akan
      diambil selanjutnya.
  •   Tuan rumah sebaiknya megawal tamu hingga sampai ke lift atau hingga pintu keluar
      kantor. Meminta tamu untuk mencari jalan keluarnya sendiri adalah perilaku tidak sopan.

6. Pertemuan
pada
sarapan/
makan
siang/
makan
malam
bersama
mitra
kerja


  •   Sarapan: pertemuan bersama mitra kerja/ klien pada saat sarapan hanya cocok dilakukan
      saat ada: urusan darurat atau membahas apa yang akan terjadi hari itu. Sebaiknya
      dijadwalkan selama 45 menit hingga satu jam. Menjadikan sarapan sebagai jam untuk
      bertemu tetap tidak disarankan, kecuali alasannya betul-betul bagus.
  •   Makan siang: merupakan acara yang tepat untuk menghibur klien atau menjalin kontak
      bisnis baru. Makan siang juga acara yang paling aman untuk situasi dimana lelaki atau
      wanita makan bersama. Agar efektif sebaiknya makan siang dijadwalkan untuk 2 jam.
  •   Makan malam: adalah acara yang ideal untuk menguatkan hubungan yang sudah ada
      atau sebagai acara penghormatan untuk klien. Acara makan malam bisnis tidak boleh
      menjadi acara makan pertama kalinya dengan klien kecuali klien tersebut berasal dari
      luar kota dan secara khusus meminta untuk makan malam saja. Jangan lupa untuk
      menghormati waktu klien dan tidak memperpanjang waktu makan malam lebih lama dari
      yang diperlukan.

7. Membayar
tagihan

  •   Pihak yang membayar tagihan dalam situasi bisnis jelas: siapapun yang diuntungkan dari
      acara tersebut yang membayar, tanpa melihat jenis kelaminnya. Apakah anda yang
      mengundang klien, ataupun klien yang mengundang anda, anda yang membayar.
  •   Apabila tidak jelas siapa yang diuntungkan, maka orang yang mengundanglah yang
      membayar.
  •   Upayakan menghindari tagihan datang ke meja makan.
  •   Apabila anda wanita dan menjadi orang yang mengundang klien pria, maka jelaskan
      bahwa tagihan akan dibebankan ke kantor, untuk menghindari anggapan sosial bahwa
      sebaiknya lelaki lah yang harus membayar tagihan makan, dengan berkata, “Saya ingin
      mengundang anda makan siang sebagai tamu perusahaan pada hari…”. Dan tangani
      tagihannya sehingga tidak menjadi masalah kemudian.




                                                                                              11
Bagian III
                      Mengembangkan Citra Diri melalui Pergaulan


Pertanyaan
Lewat pergaulan, kita bisa menciptakan citra diri (image) dan pamor positif. Reputasi
kita sebagai orang yang andal, dapat dipercaya, dan berkarakter akan membentuk brand
image atau merek dagang kita. Jelaskan dengan analisa dan contoh bagaimana agar brand
image Anda berkembang ? (Bobot nilai 25 %)


Jawaban
Citra diri adalah rangkaian sikap yang terdiri dari komunikasi verbal (lisan) dan komunikasi non
verbal (perilaku/ bahasa tubuh) yang diperlihatkan/ ditunjukkan oleh seseorang dalam hubungan
sosialnya yang secara langsung berpengaruh terhadap penilaian dan sikap orang lain sehingga
membentuk opini yang terdiri dari opini pribadi, opini kelompok dan opini masyarakat4.
Untuk mendapatkan opini yang positif dari pergaulan sosial kita sehari-hari, maka ada beberapa
hal yang kita harus bangun dan kita pertahankan. Salah satu kesan positif adalah apabila kita
mampu membangun integritas dalam kegiatan kita sehari-hari. Ada tujuh kebiasaan yang harus
dilakukan secara sadar dan konsisten:
1. Selalu menepati janji
2. Taat asas, tidak plin-plan
3. Komitmen dipegang teguh dan bertanggungjawab
4. Satu kata, satu perbuatan
5. Jujur dan terbuka
6. Menghargai waktu
7. Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang diyakini
Kesadaran akan kelemahan dan kekuatan mendorong kita untuk berani mengakui, keberanian ini
akan membantu kita untuk memperbaiki kelemahan dan kekuatan menjadi sumbangan indah
bagi sesama yang lain. Dengan penyadaran integritas diri tersebut, kita akan berani mengakui
diri sebagai pribadi utuh. Menurut Erwin Arianto integritas ini tidak akan terbentuk kalau dirinya
tertarik atau tarik- menarik ke segala arah akibat ingin membentuk jati diri dari suatu konsep




4
    Gita, Diana. Modul 9 & 10 Professional Image.
                                                                                               12
yang sudah ada5. Pelanggaran atas apa yang diperintahkan hati nurani menjadi pelanggaran
terhadap integritas diri kita sendiri. Jason Jacobson dalam artikelnya 13 butir kekuatan yang
menjadi dorongan seseorang mengembangkan keunikan identitasnya (personal brand)6 –
mengidentifikasi keunikan pribadi menjadi penting untuk bisnis dan kesuksesan pribadi mereka.
Apabila seseorang tidak mampu menemukan keunikan mereka, maka tidak mustahil bahwa
mereka akan lenyap tertelan dalam lautan manusia lain yang sama. Pikirkan beberapa gelintir
orang-orang sukses yang mampu mengembangkan keahlian mereka sementara mereka menandai
kehandalan mereka sebagai bagian dari pribadi mereka yang unik: seperti Donald Trump (raja
property), Oprah Winfrey (Ratu Acara Bincang-Bincang di TV), Michael Jordan (bintang
basket), dan lainnya.
Beberapa dari tiga belas butir kekuatan yang menjadi dorongan seseorang mengembangkan
keunikan identitasnya adalah:
1. Kembangkanlah suatu subyek dimana hal ini merupakan kesenangan anda dan anda murni
    tertarik dalam subyek ini. Mulailah dengan semangat, cari tahu apa yang perlu diketahui
    seputar dunia yang anda cintai, dan jadilah orang yang didatangi dan ditanya untuk topik ini.
2. Tulislah artikel-artikel – luangkanlah waktu untuk menulis dan menerbitkan artikel dimana
    anda mampu membicarakan keahlian ini.
3. Berbicaralah di depan kelompok-kelompok – tunjukkan keahlian anda dengan berbicara
    didepan teman sejawat dan perusahaan-perusahaan lain.
4. Buatlah blog untuk menunjukkan keahlian anda.
5. Buatlah situs web pribadi yang dapat menambah nilai dan menempatkan artikel-artikel anda.
6. Buatlah alamat email pribadi yang mudah diingat dan memungkinkan orang lain untuk
    mengontak anda diluar pekerjaan anda sehari-hari.
7. Siapkan kartu ucapan dengan nama anda tercantum padanya sehingga terlihat professional
8. Siapkan baris-baris perkenalan pribadi, luangkan waktu untuk membuatnya dan berlatih
    mngucapkannya, sehingga apabila anda bertemu orang-orang dan memperkenalkan diri
    dalam kelompok, anda dapat secara efektif dan professional mengenalkan diri anda secara
    tepat pada orang lain.
9. Perhatikan penampilan anda, yakinkan bahwa anda terlihat professional setiap saat.


5
  Arianto, Erwin. Integritas Diri.
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Integritas+Diri&dn=20080227140646
6
  Jacobsohn, Jason. 13 Butir Penting Pemicu Pengembangan Keunikan Pribadi Anda.
http://personalbrandingblog.com/guest-post-13-important-drivers-to-developing-your-personal-
brand/

                                                                                               13
10. Gunakan asesoris-asesoris sebagai komponen penting penampilan anda, contohnya jam
    tangan yang baik, pulpen yang professional, dst.
11. Cerminkan perilaku yang baik – apabila anda tidak tulus dalam melakukan segala sesuatu,
    maka seluruh usaha anda tidak akan menghasilkan. Yakinkan bahwa setiap saat anda adalah
    orang yang manis, siap membantu, dan tuntas. Anda ingin bahwa orang mengingat anda
    secara positif.
Tips-tips ini semuanya berpusat pada “Anda”, bukan perusahaan anda. Apabila anda
mengembangkan “merek” yang anda ciptakan secara efektif, maka jaringan anda aka selalu
mengingat anda sebagai pribadi diatas untuk siapa anda bekerja. Jangan lupa juga untuk terus
memupuk hubungan dengan orang lain, ini sangat penting sehingga anda dapat membangun
hubungan jangka panjang yang berkelanjutan.
Tips-tips ini baik untuk orang yang sudah bekerja, namun sebenarnya keunikan pribadi telah
dapat dikembangkan secara professional sejak anda duduk di bangku kuliah. Dalam artikelnya
tentang menjadi orang yang menonjol, Brandon Henak menyarankan cara-cara untuk terlihat
menonjol dan mendapatkan pekerjaan impian atau sukses dalam pekerjaan yang sedang
ditekuni7. Ini penting bagi mahasiswa yang sudah pada tingkat akhir dan menghadapi persaingan
dalam mencari kerja. Identifikasi diri berarti kemampuan untuk dapat menentukan apa yang
ingin mereka lakukan, apa bidang ketertarikan mereka, dan apa yang nilai-nilai dasar yang
mampu mereka lakukan dilihat dari apa yang sudah mereka lakukan selama ini. Mereka harus
dapat menjual mengapa mereka tepat untuk pekerjaan tertentu dan terlihat menonjol dari yang
lain. Henak menyarankan lima hal untuk dilakukan

1. Pribadi
yang
Utuh

Tips ini bukan hanya tips karir yang diberikan saat anda mengisi riwayat hidup anda, namun hal
ini merupakan hal yang tak terpisahkan pada wawawancara manapun. Apabila seseorang
menghabiskan setiap menit bekerja dan belajar dibandingkan mengejar hal-hal lain yang ia
senangi, maka dengan cepat orang tersebut akan “mati gaya” saat diwawancara. Faktanya adalah
banyak pewawancara yang menceritakan bahwa mereka mengernyitkan kening saat
mewawancara orang-orang dengan IPK 4.0 atau 3.8, walaupun hal ini bukan alasan untuk tidak
belajar, namun mengambil peran dalam suatu organisasi menyediakan cerminan kemampuan
anda untuk bekerja dengan orang lain.

7
 Brandon Henak: 5 Cara Untuk Terlihat Menonjol dan Mendapatkan Pekerjaan Impianmu
http://personalbrandingblog.com/guest-post-5-ways-to-stand-out-and-get-your-dream-job-or-
succeed-in-the-one-you-have/

                                                                                            14
2. Tuluslah
dalam
Pekerjaan
Anda

Perhatikan bahwa “Tulus” bukan “Terlihat seperti tertarik” atau “Menunjukkan ketertarikan”.
Orang-orang disekitar anda akan dengan cepat dapat menilai apakah anda benar tulus tentang
organisasi tempat anda bekerja ataupun posisi yang anda sedang lamar. Begitu anda diberikan
peran untuk membuktikan diri, maka apabila anda tulus maka anda tidak harus berusaha dalam
mencoba membuat manajer anda terkesan, karena ia dapat menilai dari seberapa tekun anda
percaya apa yang sedang anda lakukan.

3. Jadilah
Pemimipin

“Kepemimpinan” bukanlah suatu hal yang rumit. Temukan sesuatu dimana anda betul-betul
tertarik dan belajar apa yang dibutuhkan untuk memajukan hal tersebut dengan berkumpul
dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Kumpulan ide dan tujuan dari kelompok,
pasangkan dengan visi anda dan bantulah kelompok dengan mencapai tujuannya dengan
merencanakan strategi dengan mereka, bukan untuk mereka. Semangat anda akan membawa
perubahan untuk kelompok tersebut, baik itu politik, akademis, atletis atau lainnya, keinginan
untuk memimpin akan mendapatkan nilai lebih dalam lingkup perusahaan yang selalu berubah.

4. Belajarlah
dan
Tenggelamkan
Diri
dalam
Perbaikan


Tiap usaha diluar sana mencari cara untuk dapat memperbaiki diri dan memajukan diri. Reyans
pernah menyatakan bahwa, “Perubahan perilaku yang berkelanjutan sebenarnya lebih kepada
penerjemahan pengalaman sebelumnya daripada penerapan pengetahuan yang sama sekali baru.
Luangkan waktu untuk merefleksikan apa yang telah anda lakukan, bagaimana anda dapat
memperbaikinya, da bagaimana hal ini dapat dihubungkan pada area lainnya atau orang-orang
yang ada dalam hidup anda.

5. Galilah
Pengetahuan
tentang
Industri
yang
Anda
Tekuni



Memiliki pengetahuan mendasar tentang apa yang terjadi di industri yang anda tekuni dan dunia
bisnis pada umumnya dapat membantu tidak saja dalam wawancara namun juga dalam
sepanjang karir anda terlebih lagi saat anda menghadapi masalah. Inovasi-inovasi baru sering
terjadi pada manajer yang menerapkan teknologi baru atau proses yang sebelumnya tidak
terpikirkan. Jangan sungkan untuk keluar, membaca berita, blog, ataupun perspektif-perspektif
yang berbeda yang tidak diberitakan dalam tempat-tempat umum dan akhirnya: baca buku. Hal
hal inilah adalah cara satu-satunya untuk tetap terlibat.


                                                                                                 15
Bagian IV
                  Mengembangkan Citra Diri melalui Penampilan

Pertanyaan
Setiap orang memiliki gaya busana yang berbeda tergantung kepribadian dan minatnya. Di
samping itu, seberapa banyak ketertarikan dan waktu yang dimiliki untuk mengamati
mode dan tren dapat mempengaruhi gaya busana Anda. Oleh karena itu kesadaran dan
kepekaan tentang tubuh, gaya busana, dan impresi yang ingin ditimbulkan perlu dimiliki
semua orang. Jelaskan dengan analisa dan contoh – contoh yang dapat mendeskripsikan
cara Anda mengekpresikan diri melalui busana yang tepat sesuai dengan kepribadian
Anda? ( Bobot nilai 25)


Jawaban
Menurut analisa kepribadian saya, dimana saya dinilai sebagai intuitif dan kuat, maka busana
yang saya gunakan pada saat bekerja dimana saya ingin dilihat sebagai pribadi yang serius dan
professional saya tampilkan pada saat acara-acara dimana saya memegang kendali pada acara
tersebut. Pada saat diundang dalam acara yang juga berkaitan dengan pekerjaan, saya juga
menghormati kode berpakaian (dress code) yang sekiranya pantas pada acara tersebut.
Dilihat dari tubuh saya yang kecil dan berisi (tidak kurus dan tidak gendut), maka pakaian yang
ideal untuk saya adalah pakaian yang berbahan dengan material keras sebagai luaran agar
membentuk tubuh. Sementara bawahan rok tidak boleh terlalu panjang, karena bawahan yang
terlalu panjang (3/4) akan memberikan kesan kaki yang pendek (padahal kaki saya memang
sudah pendek sehingga tidak pantas apabila diberi kesan lebih pendek lagi). Untuk celana saya
menggunakan potongan yang lurus, tidak longgar dan tidak ketat, agar kaki terlihat jenjang.
Untuk menjaga agar postur tubuh “terangkat”, saya juga menggunakan sepatu berhak 5 centi
hingga 7 centi.




                                                                                            16
Berikut adalah beberapa foto yang diambil pada saat saya menghadiri acara-acara resmi kantor.




Sementara itu untuk acara-acara santai dimana saya bertemu teman-teman, saya senang
bereksperimen dengan pakaian saya dan menggunakan lapisan-lapisan dengan memadukan
warna. Untuk saya yang memiliki rumah jauh dan banyak menghabiskan waktu di jalan saat
pulang dan pergi, yang terpenting dari pakaian adalah nyaman dikenakan.
Berikut adalah beberapa foto yang diambil saat saya berkumpul dengan teman-teman.




                                                                                            17
Lampiran: Soal UAS Profesional Image



                                  UNIVERSITAS MERCU BUANA
                                 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
                                   PROGAM STUDI PR PKK


FORM KERJA      No: 043.3.016     Berlaku Efektif: 09 – 07 – 2006          Revisi: 0

          UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2008 - 2009

                    Mata Kuliah / SKS     :    Profesional Image / 3 sks
                    H a r i / Tanggal     :    Sabtu,    Juli 2009
                    Waktu                 :    10.45 – 11.45 WIB
                    Sifat Ujian            :   Take Home
                    Kelas                 :    A
                    Dosen                 :    DIANA GITA SE.,MSI

Petunjuk Pengerjaan Soal

•   Sistematika dan kelengkapan jawaban mempengaruhi penilaian
•   Diketik di atas kertas ukuran A 4, spasi 1 ½ , font 12, jenis huruf Times New
    Roman
•   Setiap     butir pertanyaan dijawab dengan perspektif     analisa, dan berisikan
    jawaban minimal 1 ½       ( satu setengah lembar ) halaman untuk pertanyaan
    no. 1,    dan minimal 1 ( satu lembar )      halaman untuk jawaban no. 2, no .3
    dan no. 4
•   Soal dan jawaban dijilid dalam kemasan paper serta diberi Cover lengkap dengan
    tulisan identitas Anda
•   Paper di kumpulkan di kelas pada waktu ujian sesuai waktu yang ditetapkan (
    melewati waktu di atas, dianggap tidak mengikuti UAS )




1. Kita seringkali tidak mampu atau kurang menyadari potensi yang ada di dalam diri.
   Hal ini disebabkan karena kita tidak memahami bagaimana cara mengenali sisi
   kekuatan dan kelemahan kita sebagai pribadi dan tidak tahu cara bagaimana
   memposisikan kekuatan kepribadian kita dan mengikis kelemahannya. Setelah Anda
   mempelajari sesi pengembangan kepribadian, tentunya Anda telah mengenali sisi
   kekuatan dan kelemahan kepribadian Anda, yang dalam hal ini Anda tidak diminta
   menjadi orang lain tetapi bagaimana Anda tetap menjadi diri sendiri melalui cara
   mengoptimalkan diri Anda secara positif yaitu menjadi pribadi yang mempesona dan
   disukai orang. Jelaskan dengan analisa sisi – sisi kepribadian yang menjadi kekuatan
   dan kelemahan Anda dan bagaimana cara Anda memposisikan kekuatan dan
   kelemahan menjadi potensi diri yang optimal ? (bobot nilai 30 %)

2. Dalam dunia bisnis dewasa ini hubungan pria – wanita          di dalam     pekerjaan
   cenderung dilihat dari sudut pandang kolega dan bukan dari sudut pandang jenis
   kelamin. Hal ini akan berjalan dengan baik selama kedua belah pihak ( pria & wanita
   ) dapat memahami posisinya masing – masing secara profesional yang dilandasi
   sikap saling menghormati & menghargai. Jelaskan dengan analisa dan contoh hal –

                                                                                       18
hal yang Anda perlu ingat ( pantas atau tidak pantas untuk dilakukan ) dalam etika
     profesional ? ( Bobot nilai 20 % )


3. Lewat pergaulan, kita   bisa menciptakan citra diri (image) dan pamor positif.
   Reputasi kita sebagai orang yang andal, dapat dipercaya, dan berkarakter akan
   membentuk brand image atau merek dagang kita. Jelaskan dengan analisa dan
   contoh bagaimana agar brand image Anda berkembang ? (Bobot nilai 25 %)

4. Setiap orang memiliki gaya busana yang berbeda tergantung kepribadian dan
   minatnya. Di samping itu, seberapa banyak ketertarikan dan waktu yang dimiliki
   untuk mengamati mode dan tren dapat mempengaruhi gaya busana Anda. Oleh
   karena itu kesadaran dan kepekaan tentang tubuh, gaya busana, dan impresi yang
   ingin ditimbulkan perlu dimiliki semua orang. Jelaskan dengan analisa dan contoh –
   contoh yang dapat mendeskripsikan cara Anda mengekpresikan diri melalui busana
   yang tepat sesuai dengan kepribadian Anda ? ( Bobot nilai 25)




    Acuan Pembuatan Soal:      Ditinjau & Diverifikasi oleh :    Soal ujian ini dibuat oleh :


              ‘


1. SAP/Silabus/Pustaka
2. Standar prosedur ISO     Marhaeni F. Kurniawati              Diana Gita SE.,MSI
                            MSI.



.




                                                                                                19

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiTanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiRio Purboyo
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflikdmaiia
 
Komunikasi verbal dan non verbal
Komunikasi verbal dan non verbalKomunikasi verbal dan non verbal
Komunikasi verbal dan non verbalYe Si
 
Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Dery Muhammad Yusuf
 
Strategi komunikasi
Strategi komunikasiStrategi komunikasi
Strategi komunikasiAtika Rusli
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasiLaila Fitri
 
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...Kanaidi ken
 
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAININGMateri "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAININGKanaidi ken
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuYesica Adicondro
 
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiPPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiilmahnurmaYanti
 
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)hasnabstr
 
Komunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaKomunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaFirman Bachtiar
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusankepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusanistirokhah ioz
 
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi pptMetode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi pptHafidz Wahyuddin
 
Bab 3 berpikir kreatif (ruri byastira)
Bab 3 berpikir kreatif (ruri byastira)Bab 3 berpikir kreatif (ruri byastira)
Bab 3 berpikir kreatif (ruri byastira)170593ruri
 

La actualidad más candente (20)

Materi public speaking
Materi public speakingMateri public speaking
Materi public speaking
 
Tanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiTanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab Inovasi
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Komunikasi verbal dan non verbal
Komunikasi verbal dan non verbalKomunikasi verbal dan non verbal
Komunikasi verbal dan non verbal
 
Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)
 
Strategi komunikasi
Strategi komunikasiStrategi komunikasi
Strategi komunikasi
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
 
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAININGMateri "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAINING
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiPPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
 
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
 
Komunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaKomunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerja
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSANPENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusankepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
 
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi pptMetode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
 
Bab 3 berpikir kreatif (ruri byastira)
Bab 3 berpikir kreatif (ruri byastira)Bab 3 berpikir kreatif (ruri byastira)
Bab 3 berpikir kreatif (ruri byastira)
 

Similar a UAS Profesional Image Citra Diri

MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.pptMACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.pptmaddassir
 
Tugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konselingTugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konselingDiana Nova
 
Inovasi kbm quantum-learning-teaching
Inovasi kbm quantum-learning-teachingInovasi kbm quantum-learning-teaching
Inovasi kbm quantum-learning-teachingAry Priyo Rinowo
 
Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"
Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"
Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"Kanaidi ken
 
Pemahaman Diri
Pemahaman DiriPemahaman Diri
Pemahaman Diriindi101
 
7 vs 7 sikap
7 vs 7 sikap7 vs 7 sikap
7 vs 7 sikapcttour
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxCandraDewi69
 
Effective Communication Skill.ppt
Effective Communication Skill.pptEffective Communication Skill.ppt
Effective Communication Skill.pptMoch Adieb SUltan
 
PPT-UEU-Character-Building-Pertemuan-1 (1).pptx
PPT-UEU-Character-Building-Pertemuan-1 (1).pptxPPT-UEU-Character-Building-Pertemuan-1 (1).pptx
PPT-UEU-Character-Building-Pertemuan-1 (1).pptxbayuartikawidodo
 
Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01
Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01
Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01supoyono
 
Kepemimpinan dan kebijakan sekolah
Kepemimpinan dan kebijakan sekolahKepemimpinan dan kebijakan sekolah
Kepemimpinan dan kebijakan sekolahDedi Mukhlas
 

Similar a UAS Profesional Image Citra Diri (20)

MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.pptMACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
 
7vs7sikap
7vs7sikap7vs7sikap
7vs7sikap
 
Tugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konselingTugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konseling
 
7vs7sikap
7vs7sikap7vs7sikap
7vs7sikap
 
7vs7sikap
7vs7sikap7vs7sikap
7vs7sikap
 
7vs7sikap
7vs7sikap7vs7sikap
7vs7sikap
 
New bk
New bkNew bk
New bk
 
Inovasi kbm quantum-learning-teaching
Inovasi kbm quantum-learning-teachingInovasi kbm quantum-learning-teaching
Inovasi kbm quantum-learning-teaching
 
Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"
Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"
Building Your Character _"Pelatihan CHARACTER BUILDING"
 
Pemahaman Diri
Pemahaman DiriPemahaman Diri
Pemahaman Diri
 
7 vs 7 sikap
7 vs 7 sikap7 vs 7 sikap
7 vs 7 sikap
 
Team work
Team workTeam work
Team work
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
 
Effective Communication Skill.ppt
Effective Communication Skill.pptEffective Communication Skill.ppt
Effective Communication Skill.ppt
 
Modul proyek P5
Modul proyek P5Modul proyek P5
Modul proyek P5
 
HOW TO SET TARGET.pptx
HOW TO SET TARGET.pptxHOW TO SET TARGET.pptx
HOW TO SET TARGET.pptx
 
PPT-UEU-Character-Building-Pertemuan-1 (1).pptx
PPT-UEU-Character-Building-Pertemuan-1 (1).pptxPPT-UEU-Character-Building-Pertemuan-1 (1).pptx
PPT-UEU-Character-Building-Pertemuan-1 (1).pptx
 
Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01
Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01
Leadershipbyacharacter 100408043423-phpapp01
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
Kepemimpinan dan kebijakan sekolah
Kepemimpinan dan kebijakan sekolahKepemimpinan dan kebijakan sekolah
Kepemimpinan dan kebijakan sekolah
 

Más de Serenity 101

Laporan magang wikimedia indonesia
Laporan magang wikimedia indonesiaLaporan magang wikimedia indonesia
Laporan magang wikimedia indonesiaSerenity 101
 
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan DananyaOrganisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan DananyaSerenity 101
 
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...Serenity 101
 
UAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan NegosiasiUAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan NegosiasiSerenity 101
 
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumen
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumenTanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumen
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumenSerenity 101
 
Belut Kewirausahaan Dokumen Proposal
Belut Kewirausahaan Dokumen ProposalBelut Kewirausahaan Dokumen Proposal
Belut Kewirausahaan Dokumen ProposalSerenity 101
 
Bebaskan Pengetahuan (Wikimedia Indonesia Bebaskan Pengetahuan Wikipedia Baha...
Bebaskan Pengetahuan (Wikimedia Indonesia Bebaskan Pengetahuan Wikipedia Baha...Bebaskan Pengetahuan (Wikimedia Indonesia Bebaskan Pengetahuan Wikipedia Baha...
Bebaskan Pengetahuan (Wikimedia Indonesia Bebaskan Pengetahuan Wikipedia Baha...Serenity 101
 
Investor Relation: Indeks Harga Saham dan Obligasi
Investor Relation: Indeks Harga Saham dan ObligasiInvestor Relation: Indeks Harga Saham dan Obligasi
Investor Relation: Indeks Harga Saham dan ObligasiSerenity 101
 
Bekerja sebagai Tim
Bekerja sebagai TimBekerja sebagai Tim
Bekerja sebagai TimSerenity 101
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanSerenity 101
 
Proposal stakeholders relation
Proposal stakeholders relationProposal stakeholders relation
Proposal stakeholders relationSerenity 101
 
Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and Supplier
Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and SupplierStakeholders Relations: Djarum Black Distributor and Supplier
Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and SupplierSerenity 101
 
Metodelogi Penelitian Fenomena Remaja Dan Acara Tv
Metodelogi Penelitian Fenomena Remaja Dan Acara TvMetodelogi Penelitian Fenomena Remaja Dan Acara Tv
Metodelogi Penelitian Fenomena Remaja Dan Acara TvSerenity 101
 
Seni Mendengarkan Yang Hilang Bedah Buku
Seni Mendengarkan Yang Hilang   Bedah BukuSeni Mendengarkan Yang Hilang   Bedah Buku
Seni Mendengarkan Yang Hilang Bedah BukuSerenity 101
 
Kompetisi Antar Kampus Untuk Clean Green Hygiene
Kompetisi Antar Kampus Untuk Clean Green HygieneKompetisi Antar Kampus Untuk Clean Green Hygiene
Kompetisi Antar Kampus Untuk Clean Green HygieneSerenity 101
 
Proposal IMC Nasional Terima Kasih Ibu
Proposal IMC Nasional Terima Kasih IbuProposal IMC Nasional Terima Kasih Ibu
Proposal IMC Nasional Terima Kasih IbuSerenity 101
 
Swara Website Analysis
Swara Website AnalysisSwara Website Analysis
Swara Website AnalysisSerenity 101
 

Más de Serenity 101 (20)

Laporan magang wikimedia indonesia
Laporan magang wikimedia indonesiaLaporan magang wikimedia indonesia
Laporan magang wikimedia indonesia
 
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan DananyaOrganisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
 
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
 
Sidang Magang
Sidang MagangSidang Magang
Sidang Magang
 
UAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan NegosiasiUAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan Negosiasi
 
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumen
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumenTanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumen
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumen
 
Belut Kewirausahaan Dokumen Proposal
Belut Kewirausahaan Dokumen ProposalBelut Kewirausahaan Dokumen Proposal
Belut Kewirausahaan Dokumen Proposal
 
Bebaskan Pengetahuan (Wikimedia Indonesia Bebaskan Pengetahuan Wikipedia Baha...
Bebaskan Pengetahuan (Wikimedia Indonesia Bebaskan Pengetahuan Wikipedia Baha...Bebaskan Pengetahuan (Wikimedia Indonesia Bebaskan Pengetahuan Wikipedia Baha...
Bebaskan Pengetahuan (Wikimedia Indonesia Bebaskan Pengetahuan Wikipedia Baha...
 
Belut
BelutBelut
Belut
 
Investor Relation: Indeks Harga Saham dan Obligasi
Investor Relation: Indeks Harga Saham dan ObligasiInvestor Relation: Indeks Harga Saham dan Obligasi
Investor Relation: Indeks Harga Saham dan Obligasi
 
Maxxi Cinta Bumi
Maxxi Cinta BumiMaxxi Cinta Bumi
Maxxi Cinta Bumi
 
Bekerja sebagai Tim
Bekerja sebagai TimBekerja sebagai Tim
Bekerja sebagai Tim
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
 
Proposal stakeholders relation
Proposal stakeholders relationProposal stakeholders relation
Proposal stakeholders relation
 
Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and Supplier
Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and SupplierStakeholders Relations: Djarum Black Distributor and Supplier
Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and Supplier
 
Metodelogi Penelitian Fenomena Remaja Dan Acara Tv
Metodelogi Penelitian Fenomena Remaja Dan Acara TvMetodelogi Penelitian Fenomena Remaja Dan Acara Tv
Metodelogi Penelitian Fenomena Remaja Dan Acara Tv
 
Seni Mendengarkan Yang Hilang Bedah Buku
Seni Mendengarkan Yang Hilang   Bedah BukuSeni Mendengarkan Yang Hilang   Bedah Buku
Seni Mendengarkan Yang Hilang Bedah Buku
 
Kompetisi Antar Kampus Untuk Clean Green Hygiene
Kompetisi Antar Kampus Untuk Clean Green HygieneKompetisi Antar Kampus Untuk Clean Green Hygiene
Kompetisi Antar Kampus Untuk Clean Green Hygiene
 
Proposal IMC Nasional Terima Kasih Ibu
Proposal IMC Nasional Terima Kasih IbuProposal IMC Nasional Terima Kasih Ibu
Proposal IMC Nasional Terima Kasih Ibu
 
Swara Website Analysis
Swara Website AnalysisSwara Website Analysis
Swara Website Analysis
 

UAS Profesional Image Citra Diri

  • 2. Kata Pengantar Tulisan tentang “Citra Diri” ditinjau dari sudut pandang pribadi, lingkungan pekerjaan, pergaulan dan penampilan sehari-hari merupakan kumpulan jawaban yang disusun secara sistematis dari empat soal Ujian Akhir Semester mata kuliah Profesional Image. Makalah ini disusun sebagai syarat kelulusan mata kuliah yang dibimbing oleh Ibu Diana Gita selama satu semester. Selama kuliah saya mengikuti banyak cerita-cerita menarik, contoh, hingga pemutaran film tentang bagaimana perusahaan-perusahaan melihat citra professional di cerminkan oleh pegawainya dan bagaimana praktek etika professional ditempat kerja melalui video panduan. Makalah ini terdiri dari empat bagian berdasarkan sudut pandang berbeda yang diajukan dari pertanyaan tentang citra diri ditilik dari pandangan pribadi kita sendiri melihat diri kita, lingkungan pekerjaan, pergaulan, dan penampilan yang dicerminkan melalui busana yang kita kenakan. Sebagai penutup, saya berterima kasih atas kesediaan Ibu Gita untuk meluangkan waktunya dan mengevaluasi makalah ini. Hormat saya, Siska Doviana Penulis 2
  • 3. Daftar Isi 
 Kata Pengantar .......................................................................................................................................2
 Daftar Isi...................................................................................................................................................3
 Bagian I.....................................................................................................................................................4
 Citra Diri Dimata Pribadi ....................................................................................................................4
 Koleris .................................................................................................................................................................5
 Sanguinis.............................................................................................................................................................6
 Analisa kekuatan dan kelemahan pribadi...................................................................................................6
 Mengoptimalkan potensi diri dengan kepribadian yang saya miliki ....................................................7
 Bagian II ...................................................................................................................................................9
 Etika Profesional Hubungan Antara Pria dan Wanita di Tempat Kerja..................................9
 1.
 Etiket
di
pintu ..........................................................................................................................................9
 2.
 Memperkenalkan
orang
lain ..............................................................................................................9
 3.
 Jabat
tangan........................................................................................................................................... 10
 4.
 Menyapa
di
kantor .............................................................................................................................. 10
 5.
Menjadi
tuan
rumah/
tamu
di
kantor .............................................................................................. 10
 1.
 Pertemuan
pada
sarapan/
makan
siang/
makan
malam
bersama
mitra
kerja............. 11
 2.
 Membayar
tagihan .............................................................................................................................. 11
 Bagian III .............................................................................................................................................. 12
 Mengembangkan Citra Diri melalui Pergaulan ........................................................................... 12
 1.
 Pribadi
yang
Utuh................................................................................................................................ 14
 2.
 Tuluslah
dalam
Pekerjaan
Anda .................................................................................................... 15
 3.
 Jadilah
Pemimipin............................................................................................................................... 15
 4.
 Belajarlah
dan
Tenggelamkan
Diri
dalam
Perbaikan............................................................. 15
 5.
 Galilah
Pengetahuan
tentang
Industri
yang
Anda
Tekuni..................................................... 15
 3
  • 4. Bagian I Citra Diri Dimata Pribadi Pertanyaan Bagaimana Anda tetap menjadi diri sendiri melalui cara mengoptimalkan diri Anda secara positif yaitu menjadi pribadi yang mempesona dan disukai orang. Jelaskan dengan analisa sisi – sisi kepribadian yang menjadi kekuatan dan kelemahan Anda dan bagaimana cara Anda memposisikan kekuatan dan kelemahan menjadi potensi diri yang optimal ? Jawaban Untuk menjadi pribadi yang mempesona dan disukai orang serta tetap menjadi diri sendiri maka seseorang harus mengetahui kepribadiannya dan menyadari kekatan dan kelemahan mereka masing-masing sehingga dapat menunjukkan potensi sebenarnya. Menurut saya pribadi, kekuatan dan kelemahan dalam kepribadian kita penting untuk diidentifikasi agar kita dapat memahami diri dan mengejar keinginan sejati kita dan menjadi bahagia dengan memanfaatkan potensi kita yang sebenarnya. Banyak orang yang tidak memahami dirinya, terjebak pada pekerjaan yang salah, bergaul dengan teman-teman yang tidak ia sukai (tidak cocok), dan pada akhirnya merasa ada yang hilang dari kehidupannya, putus asa, kecewa, dan tidak merasa bahagia dengan keberadan dirinya sekarang. Citra diri adalah rangkaian sikap yang terdiri dari komunikasi verbal ( lisan ) dan komunikasi non verbal ( perilaku / bahasa tubuh ) yang diperlihatkan / ditunjukkan oleh seseorang dalam hubungan sosialnya yang secara langsung berpengaruh terhadap penilaian dan sikap orang lain sehingga membentuk opini yang terdiri dari opini pribadi, opini kelompok dan opini masyarakat1. Untuk lebih memahami diri pribadi, Florence Litteur dalam bukunya Personality Plus menguraikan, ada empat pola watak dasar manusia dengan sifat dominan masing-masing tipe, yaitu: Sanguinis Populer, Melankolis Sempurna, Koleris Kuat dan Plegmatis Damai2. Menggunakan klasifikasi ini maka menurut saya, pribadi saya tergolong kombinasi dari koleris-sanguinis yang memiliki kombinasi kelemahan-kekuatan sebagai berikut. 1 Gita, Diana. Modul 9 & 10 Professional Image. 2 Littauer, Florence. Personality Plus: How To Understand Others by Understanding Yourself. Baker Book House Company, Michigan, 1983. 4
  • 5. Koleris Kekuatan Kelemahan Umumnya memiliki kekuatan Umumnya memiliki kelemahan: * Senang memimpin, membuat keputusan, * Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak dinamis dan aktif taktis) * Sangat memerlukan perubahan dan harus * Senang memerintah mengoreksi kesalahan * Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk * Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai santai sasaran/ target * Menyukai kontroversi dan pertengkaran * Bebas dan mandiri * Terlalu kaku dan kuat/ keras * Berani menghadapi tantangan dan masalah * Tidak menyukai air mata dan emosi, tidak * "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari simpatik. esok harus lebih baik dari hari ini". * Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / * Mencari pemecahan praktis dan bergerak terlalu rinci cepat * Sering membuat keputusan tergesa-gesa * Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi * Memanipulasi dan menuntut orang lain, berfokus pada produktivitas cenderung memperalat orang lain * Membuat dan menentukan tujuan * Menghalalkan segala cara demi tercapainya * Terdorong oleh tantangan dan tantangan tujuan. * Tidak begitu perlu teman * Workaholics (kerja adalah "tuhan"-nya) * Mau memimpin dan mengorganisasi * Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf * Biasanya benar dan punya visi ke depan * Mungkin selalu benar tetapi tidak populer * Unggul dalam keadaan darurat 5
  • 6. Sanguinis * Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras) * Suka bicara * Membesar-besarkan suatu hal / kejadian * Secara fisik memegang pendengar, * Susah untuk diam emosional dan demonstratif * Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh * Antusias dan ekspresif keadaan atau orang lain (suka nge-Gank) * Ceria dan penuh rasa ingin tahu * Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal * Hidup di masa sekarang yang sepele * Mudah berubah (banyak kegiatan / * RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) keinginan) * Dalam bekerja lebih suka bicara dan * Berhati tulus dan kekanak-kanakan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias) * Senang kumpul dan berkumpul (untuk * Mudah berubah-ubah bertemu dan bicara) * Susah datang tepat waktu jam kantor * Umumnya hebat di permukaan * Prioritas kegiatan kacau * Mudah berteman dan menyukai orang lain * Mendominasi percakapan, suka menyela dan * Senang dengan pujian dan ingin menjadi susah mendengarkan dengan tuntas perhatian * Sering mengambil permasalahan orang lain, * Menyenangkan dan dicemburui orang lain menjadi seolah-olah masalahnya * Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan * Egoistis dendam) * Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita * Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal yg sama atau keadaan yang membosankan * Konsentrasi ke "How to spend money" * Menyukai hal-hal yang spontan daripada "How to earn/save money" Analisa kekuatan dan kelemahan pribadi Untuk watak koleris yang aktif, optimis dan juga cenderung ekstrovert. Saya memiliki pembawaannya pantang menyerah, tegas, dinamis, serta berbakat memimpin, mempunyai kemauan yang kuat, kritis terhadap permasalahan dan selalu menemukan solusi untuk memperbaiki, dan mampu mengendalikan emosi. Dalam bekerja korelis berorientasi pada target, memiliki pemecahan yang praktis, bergerak cepat dalam bertindak, mendelegasikan pekerjaan, berkembang karena saingan dari luar. Untuk mengatasi kelemahannya seorang koleris harus dapat belajar untuk lebih santai, membuat suasana yang nyaman dan jangan merasa bersalah 6
  • 7. ketika tidak melakukan apa-apa di waktu senggang. Beberapa hal yang penting untuk diingat oleh orang koleris adalah untuk tidak terlalu menyepelekan dan memanipulasi orang lain untuk mendapatkan kemauan; mau belajar untuk bersabar, mengurangi sifat menggurui dan sok kuasa; dan karena orang korelis selalu merasa benar, maka harus mau mengakui pendapat orang lain ketika memang pendapat tersebut benar. Sedangkan sanguinis dalam beberapa hal bertolak belakang, watak sanguinis cenderung ekstrovert, suka berbicara dan optimis. Pembawaan luarnya cenderung menarik, penuh semangat, humoris, emosional, antusias, dan ekspresif. Karakter ini juga cenderung kekanak- kanakan, penuh rasa ingin tahu, lugu dan polos, tapi hatinya tulus. Seorang sanguinis cenderung menjadi seseorang yang melaksanakan tugas secara sukarela, menjadi sumber ide bagi yang lain, enerjik, antusias, kreatif dan inovatif, mudah dikagumi, serta penggerak pemula yang baik. Di sisi lain sanguin juga kurang konsisten dalam melakukan pekerjaannya dan kurang bisa menyadari kesalahan yang dibuatnya sendiri. Untuk memperbaiki dirinya, seorang sanguinis disarankan untuk menahan diri agar tidak berbicara terlalu banyak, dan mengurangi isi pembicaraannya dengan mereduksi menjadi singkat, jelas, dan penting. Sanguin sebaiknya juga belajarlah untuk mendengarkan orang lain, mencatat hal-hal yang sudah disepakati agar tidak lupa, dan menghilangkan sifat tidak tertib dan tidak dewasa serta tidak menunda-nunda menyelesaikan masalah. Mengoptimalkan potensi diri dengan kepribadian yang saya miliki Carl Jung seorang psikiater terkenal kelahiran Swiss pada tahun 1875 menemukan dua tipe kepribadian introvert dan ekstrovert. Menggunakan teori ini ia mengembangkan test untuk tipologi kepribadian. Test tipologi kepribadian membagi manusia kepada empat fungsi. Baik kita seorang introvert atau ekstrovert, kita tetap diharapkan untuk mampu berinteraksi dengan dunia luar, dan Jung beranggapan bahwa setiap pribadi memiliki cara-cara yang mereka anggap nyaman (sukai), dan pribadi ini handal dalam bidang tertentu. Ada empat dasar cara-cara/ fungsi yang diperkenalkan oleh Jung3, yaitu: (1) Meraba (sensing) dimana informasi didapatkan menggunakan perasaan. Orang dengan tipe seperti ini handal dalam melihat, mendengarkan, dan secara umum mengerti tentang dunia orang lain. Informasi diterima dan dialirkan, serta tidak dinilai atau dihakimi. 3 Boeree, George C. Dr. Personalities Theories, Carl Jung. 7
  • 8. (2) Berpikir (thinking). Pada pemikir, informasi dievaluasi, atau ide-ide dibagi-bagi menjadi rasional, logis, atau tidak. Ini adalah fungsi rasional dimana terlibat pembuatan keputusan atau penilaian, dibandingkan hanya menerima informasi. (3) Intuisi (intuitive) adalah semacam persepsi yang didapatkan diluar dari proses kesadaran. Seperti meraba, namun didapatkan dari integrasi banyak informasi dibandingkan dengan hanya melihat atau mendengar. Laksana kemampuan untuk melihat hingga kesudut-sudut ruangan. (4) Perasaan (feeling). Merasakan seperti berpikir, adalah cara untuk mengevaluasi informasi hanya dengan melibatkan umpan balik emosional seseorang. Tipologi kepribadian ini kemudian dikembangkan oleh Katharine Briggs dan anak perempuannya Isabel Briggs Myers menjadi tes dengan menjawab125 pertanyaan. Jawaban dari tes ini akan mengungkapkan sedikit banyak hal tentang anda seperti apa yang mereka sukai dan apa yang tidak mereka sukai, kecenderungan karir yang anda pilih, dan juga tingkat kesesuaian anda dengan orang lain. Tes ini menjadi sangat popular di masyarakat karena kualitas hasilnya yang tidak menghakimi. Tidak ada satupun dari tipe-tipe ini dinyatakan sebagai terlalu negatif atau positif, namun lebih kepada mengeksplorasi dan membuka kepribadian seseorang untuk lebih dikenal. Hasil tes kepribadian saya menunjukkan bahwa saya adalah kepribadian saya cenderung introvert (44), intuitif (25), perasa (38), dan penilai (11) atau dikenal juga sebagai INFJ. Hasil ini menjelaskan bagaimana saya memperhatikan segala sesuatu atau dari mana saya mendapatkan kekuatan saya; bagaimana saya menerima atau mengolah informasi; bagaimana kecenderungan memutuskan sesuatu; dan bagaimana orientasi saya tehadap dunia luar dilihat dari cara saya bekerja dengan orang lain dan mengelola konflik. INFJ menurut analisanya merupakan pelajar dan pekerja yang serius dan ingin dapat berkontribusi secara nyata. Kepribadiannya tertutup dan walaupun bisa menjadi mitra yang baik, namun punya kecenderungan fisik yang tertutup. Seringkali disangka sebagai peramal. Potensi diri akan menjadi optimal pada pekerjaan- pekerjaan yang orang INFJ senangi dan handal. Pekerjaan yang baik untuk mereka adalah pekerjaan sosial, seperti dokter, guru, pengacara, dan konsultan. 8
  • 9. Bagian II Etika Profesional Hubungan Antara Pria dan Wanita di Tempat Kerja Pertanyaan Dalam dunia bisnis dewasa ini hubungan pria – wanita di dalam pekerjaan cenderung dilihat dari sudut pandang kolega dan bukan dari sudut pandang jenis kelamin. Hal ini akan berjalan dengan baik selama kedua belah pihak (pria & wanita) dapat memahami posisinya masing – masing secara profesional yang dilandasi sikap saling menghormati & menghargai. Jelaskan dengan analisa dan contoh hal – hal yang Anda perlu ingat (pantas atau tidak pantas untuk dilakukan) dalam etika profesional ? (Bobot nilai 20 % ) Jawaban Dalam etika profesional ada beberapa hal yang dapat menjadi paduan baik apabila anda pria ataupun wanita, karena seringkali perilaku yang disarankan lintas gender (tanpa memandang jenis kelamin). Beberapa contoh sebagai berikut: 1. Etiket
di
pintu
 • Pada saat kita berjalan melalui pintu, termasuk pintu lift, sebaiknya kita menahan pintu untuk orang lain yang ingin melaluinya juga, baik itu perempuan ataupun lelaki pada situasi yang sama. • Pintu ditahan untuk: atasan, klien, teman sejawat bahkan bawahan yang berjalan berdekatan dengan anda ataupun untuk orang lain yang sedang membawa banyak barang, tanpa tergantung jenis kelamin mereka ataupun anda. • Siapapun yang berada paling dekat dengan pintu lift saat itu terbuka, seharusnya melangkah keluar lebih dahulu. Lelaki seharusnya tidak menahan jalan keluar lift dengan mencoba mempersilahkan perempuan keluar lebih dahulu, kecuali tentu saja, ia adalah Direktur Kantor tersebut atau klien anda. 2. Memperkenalkan
orang
lain
 Seseorang dengan jabatan lebih rendah (baik itu perempuan atau lelaki) sebaiknya diperkenalkan – kepada seseorang dengan jabatan yang lebih tinggi, baik itu perempuan atau lelaki. Contoh: ”Bapak (atau ibu) Penting, saya ingin memperkenalkan anda dengan Bapak (atau ibu) Kurang Penting.” Dengan catatan klien selalu lebih Penting. 9
  • 10. 3. Jabat
tangan
 Tidak terlalu penting siapa yang menjulurkan tangan dahulu, tetapi orang yang menjulurkan tangan lebih dahulu biasanya adalah orang yang mengendalikan situasi, sehingga sebaiknya anda menjulurkan tangan terlebih dahulu. Jabat tangan sebaiknya cukup erat dan singkat yang menunjukkan kepercayaan diri, genggaman yang lemah dan terlalu cepat ditarik, tidak dianjurkan karena mengesankan kurang percaya diri. 4. Menyapa
di
kantor
 Saat masuk kantor, sebaiknya anda menyapa orang anda temui disana, tanpa memandang jabatan – baik tukang pos ataupun bos, apabila anda tidak menyapa, anda akan terlihat sombong dan congkak. Jadikan kebiasaan untuk berkata “Selamat Pagi” dan tersenyum. Hal ini membuat keadaan dikantor lebih nyaman. 5.
Menjadi
tuan
rumah/
tamu
di
kantor
 Apabila anda datang ke kantor orang lain, maka anda adalah tamu di kantor tersebut, dan saat mereka datang ke kantor anda, anda adalah yang punya rumah. Hal ini berdampak pada hal- hal sebagai berikut: Tamu: • Sebagai tamu sebaiknya tepat waktu dan membuat janji terlebih dahulu untuk bertemu, sehingga tidak muncul tiba-tiba tanpa diduga. • Tamu juga sebaiknya tidak berlaku seenaknya dalam kantor orang lain dan mengikuti petunjuk tuan rumah. Contoh: Apabila dipersilahkan untuk membuat teh sendiri, namun tidak langsung mengambil teh sendiri sebelum dipersilahkan. • Tamu sebaiknya tidak mengambil alih meja dengan menyebarkan banyak kertas dan tidak menaruh tas diatas meja tuan rumah. • Tamu juga sebaiknya tidak tinggal lebih lama dari yang diperlukan, saat jam untuk bertemu sudah habis, tamu sebaiknya tahu diri dan tidak berlama-lama karena tuan rumah mungkin sudah mempunyai janji lain. Tuan rumah: • Tanggung jawab tuan rumah adalah untuk memberi salam pada tamu dan untuk membuat para tamu merasa nyaman. • Apabila anda sibuk, anda dapat meminta sekertaris anda untuk pergi ke tempat penerimaan tamu dan mengajak para tamu masuk. Apabila tamu sudah berada dikantor, berdirilah dan berjalan keluar dari lingkup meja untuk menjabat tangan tamu anda, serta tunjukkan tempat duduk untuk para tamu. 10
  • 11. Saat pertemuan selesai, tuan rumah bertanggung jawab untuk menutup pertemuan, mmbuat kesimpulan tentang apa yang dibicarakan dan langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya. • Tuan rumah sebaiknya megawal tamu hingga sampai ke lift atau hingga pintu keluar kantor. Meminta tamu untuk mencari jalan keluarnya sendiri adalah perilaku tidak sopan. 6. Pertemuan
pada
sarapan/
makan
siang/
makan
malam
bersama
mitra
kerja

 • Sarapan: pertemuan bersama mitra kerja/ klien pada saat sarapan hanya cocok dilakukan saat ada: urusan darurat atau membahas apa yang akan terjadi hari itu. Sebaiknya dijadwalkan selama 45 menit hingga satu jam. Menjadikan sarapan sebagai jam untuk bertemu tetap tidak disarankan, kecuali alasannya betul-betul bagus. • Makan siang: merupakan acara yang tepat untuk menghibur klien atau menjalin kontak bisnis baru. Makan siang juga acara yang paling aman untuk situasi dimana lelaki atau wanita makan bersama. Agar efektif sebaiknya makan siang dijadwalkan untuk 2 jam. • Makan malam: adalah acara yang ideal untuk menguatkan hubungan yang sudah ada atau sebagai acara penghormatan untuk klien. Acara makan malam bisnis tidak boleh menjadi acara makan pertama kalinya dengan klien kecuali klien tersebut berasal dari luar kota dan secara khusus meminta untuk makan malam saja. Jangan lupa untuk menghormati waktu klien dan tidak memperpanjang waktu makan malam lebih lama dari yang diperlukan. 7. Membayar
tagihan
 • Pihak yang membayar tagihan dalam situasi bisnis jelas: siapapun yang diuntungkan dari acara tersebut yang membayar, tanpa melihat jenis kelaminnya. Apakah anda yang mengundang klien, ataupun klien yang mengundang anda, anda yang membayar. • Apabila tidak jelas siapa yang diuntungkan, maka orang yang mengundanglah yang membayar. • Upayakan menghindari tagihan datang ke meja makan. • Apabila anda wanita dan menjadi orang yang mengundang klien pria, maka jelaskan bahwa tagihan akan dibebankan ke kantor, untuk menghindari anggapan sosial bahwa sebaiknya lelaki lah yang harus membayar tagihan makan, dengan berkata, “Saya ingin mengundang anda makan siang sebagai tamu perusahaan pada hari…”. Dan tangani tagihannya sehingga tidak menjadi masalah kemudian. 11
  • 12. Bagian III Mengembangkan Citra Diri melalui Pergaulan Pertanyaan Lewat pergaulan, kita bisa menciptakan citra diri (image) dan pamor positif. Reputasi kita sebagai orang yang andal, dapat dipercaya, dan berkarakter akan membentuk brand image atau merek dagang kita. Jelaskan dengan analisa dan contoh bagaimana agar brand image Anda berkembang ? (Bobot nilai 25 %) Jawaban Citra diri adalah rangkaian sikap yang terdiri dari komunikasi verbal (lisan) dan komunikasi non verbal (perilaku/ bahasa tubuh) yang diperlihatkan/ ditunjukkan oleh seseorang dalam hubungan sosialnya yang secara langsung berpengaruh terhadap penilaian dan sikap orang lain sehingga membentuk opini yang terdiri dari opini pribadi, opini kelompok dan opini masyarakat4. Untuk mendapatkan opini yang positif dari pergaulan sosial kita sehari-hari, maka ada beberapa hal yang kita harus bangun dan kita pertahankan. Salah satu kesan positif adalah apabila kita mampu membangun integritas dalam kegiatan kita sehari-hari. Ada tujuh kebiasaan yang harus dilakukan secara sadar dan konsisten: 1. Selalu menepati janji 2. Taat asas, tidak plin-plan 3. Komitmen dipegang teguh dan bertanggungjawab 4. Satu kata, satu perbuatan 5. Jujur dan terbuka 6. Menghargai waktu 7. Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang diyakini Kesadaran akan kelemahan dan kekuatan mendorong kita untuk berani mengakui, keberanian ini akan membantu kita untuk memperbaiki kelemahan dan kekuatan menjadi sumbangan indah bagi sesama yang lain. Dengan penyadaran integritas diri tersebut, kita akan berani mengakui diri sebagai pribadi utuh. Menurut Erwin Arianto integritas ini tidak akan terbentuk kalau dirinya tertarik atau tarik- menarik ke segala arah akibat ingin membentuk jati diri dari suatu konsep 4 Gita, Diana. Modul 9 & 10 Professional Image. 12
  • 13. yang sudah ada5. Pelanggaran atas apa yang diperintahkan hati nurani menjadi pelanggaran terhadap integritas diri kita sendiri. Jason Jacobson dalam artikelnya 13 butir kekuatan yang menjadi dorongan seseorang mengembangkan keunikan identitasnya (personal brand)6 – mengidentifikasi keunikan pribadi menjadi penting untuk bisnis dan kesuksesan pribadi mereka. Apabila seseorang tidak mampu menemukan keunikan mereka, maka tidak mustahil bahwa mereka akan lenyap tertelan dalam lautan manusia lain yang sama. Pikirkan beberapa gelintir orang-orang sukses yang mampu mengembangkan keahlian mereka sementara mereka menandai kehandalan mereka sebagai bagian dari pribadi mereka yang unik: seperti Donald Trump (raja property), Oprah Winfrey (Ratu Acara Bincang-Bincang di TV), Michael Jordan (bintang basket), dan lainnya. Beberapa dari tiga belas butir kekuatan yang menjadi dorongan seseorang mengembangkan keunikan identitasnya adalah: 1. Kembangkanlah suatu subyek dimana hal ini merupakan kesenangan anda dan anda murni tertarik dalam subyek ini. Mulailah dengan semangat, cari tahu apa yang perlu diketahui seputar dunia yang anda cintai, dan jadilah orang yang didatangi dan ditanya untuk topik ini. 2. Tulislah artikel-artikel – luangkanlah waktu untuk menulis dan menerbitkan artikel dimana anda mampu membicarakan keahlian ini. 3. Berbicaralah di depan kelompok-kelompok – tunjukkan keahlian anda dengan berbicara didepan teman sejawat dan perusahaan-perusahaan lain. 4. Buatlah blog untuk menunjukkan keahlian anda. 5. Buatlah situs web pribadi yang dapat menambah nilai dan menempatkan artikel-artikel anda. 6. Buatlah alamat email pribadi yang mudah diingat dan memungkinkan orang lain untuk mengontak anda diluar pekerjaan anda sehari-hari. 7. Siapkan kartu ucapan dengan nama anda tercantum padanya sehingga terlihat professional 8. Siapkan baris-baris perkenalan pribadi, luangkan waktu untuk membuatnya dan berlatih mngucapkannya, sehingga apabila anda bertemu orang-orang dan memperkenalkan diri dalam kelompok, anda dapat secara efektif dan professional mengenalkan diri anda secara tepat pada orang lain. 9. Perhatikan penampilan anda, yakinkan bahwa anda terlihat professional setiap saat. 5 Arianto, Erwin. Integritas Diri. http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Integritas+Diri&dn=20080227140646 6 Jacobsohn, Jason. 13 Butir Penting Pemicu Pengembangan Keunikan Pribadi Anda. http://personalbrandingblog.com/guest-post-13-important-drivers-to-developing-your-personal- brand/ 13
  • 14. 10. Gunakan asesoris-asesoris sebagai komponen penting penampilan anda, contohnya jam tangan yang baik, pulpen yang professional, dst. 11. Cerminkan perilaku yang baik – apabila anda tidak tulus dalam melakukan segala sesuatu, maka seluruh usaha anda tidak akan menghasilkan. Yakinkan bahwa setiap saat anda adalah orang yang manis, siap membantu, dan tuntas. Anda ingin bahwa orang mengingat anda secara positif. Tips-tips ini semuanya berpusat pada “Anda”, bukan perusahaan anda. Apabila anda mengembangkan “merek” yang anda ciptakan secara efektif, maka jaringan anda aka selalu mengingat anda sebagai pribadi diatas untuk siapa anda bekerja. Jangan lupa juga untuk terus memupuk hubungan dengan orang lain, ini sangat penting sehingga anda dapat membangun hubungan jangka panjang yang berkelanjutan. Tips-tips ini baik untuk orang yang sudah bekerja, namun sebenarnya keunikan pribadi telah dapat dikembangkan secara professional sejak anda duduk di bangku kuliah. Dalam artikelnya tentang menjadi orang yang menonjol, Brandon Henak menyarankan cara-cara untuk terlihat menonjol dan mendapatkan pekerjaan impian atau sukses dalam pekerjaan yang sedang ditekuni7. Ini penting bagi mahasiswa yang sudah pada tingkat akhir dan menghadapi persaingan dalam mencari kerja. Identifikasi diri berarti kemampuan untuk dapat menentukan apa yang ingin mereka lakukan, apa bidang ketertarikan mereka, dan apa yang nilai-nilai dasar yang mampu mereka lakukan dilihat dari apa yang sudah mereka lakukan selama ini. Mereka harus dapat menjual mengapa mereka tepat untuk pekerjaan tertentu dan terlihat menonjol dari yang lain. Henak menyarankan lima hal untuk dilakukan 1. Pribadi
yang
Utuh
 Tips ini bukan hanya tips karir yang diberikan saat anda mengisi riwayat hidup anda, namun hal ini merupakan hal yang tak terpisahkan pada wawawancara manapun. Apabila seseorang menghabiskan setiap menit bekerja dan belajar dibandingkan mengejar hal-hal lain yang ia senangi, maka dengan cepat orang tersebut akan “mati gaya” saat diwawancara. Faktanya adalah banyak pewawancara yang menceritakan bahwa mereka mengernyitkan kening saat mewawancara orang-orang dengan IPK 4.0 atau 3.8, walaupun hal ini bukan alasan untuk tidak belajar, namun mengambil peran dalam suatu organisasi menyediakan cerminan kemampuan anda untuk bekerja dengan orang lain. 7 Brandon Henak: 5 Cara Untuk Terlihat Menonjol dan Mendapatkan Pekerjaan Impianmu http://personalbrandingblog.com/guest-post-5-ways-to-stand-out-and-get-your-dream-job-or- succeed-in-the-one-you-have/ 14
  • 15. 2. Tuluslah
dalam
Pekerjaan
Anda
 Perhatikan bahwa “Tulus” bukan “Terlihat seperti tertarik” atau “Menunjukkan ketertarikan”. Orang-orang disekitar anda akan dengan cepat dapat menilai apakah anda benar tulus tentang organisasi tempat anda bekerja ataupun posisi yang anda sedang lamar. Begitu anda diberikan peran untuk membuktikan diri, maka apabila anda tulus maka anda tidak harus berusaha dalam mencoba membuat manajer anda terkesan, karena ia dapat menilai dari seberapa tekun anda percaya apa yang sedang anda lakukan. 3. Jadilah
Pemimipin
 “Kepemimpinan” bukanlah suatu hal yang rumit. Temukan sesuatu dimana anda betul-betul tertarik dan belajar apa yang dibutuhkan untuk memajukan hal tersebut dengan berkumpul dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Kumpulan ide dan tujuan dari kelompok, pasangkan dengan visi anda dan bantulah kelompok dengan mencapai tujuannya dengan merencanakan strategi dengan mereka, bukan untuk mereka. Semangat anda akan membawa perubahan untuk kelompok tersebut, baik itu politik, akademis, atletis atau lainnya, keinginan untuk memimpin akan mendapatkan nilai lebih dalam lingkup perusahaan yang selalu berubah. 4. Belajarlah
dan
Tenggelamkan
Diri
dalam
Perbaikan

 Tiap usaha diluar sana mencari cara untuk dapat memperbaiki diri dan memajukan diri. Reyans pernah menyatakan bahwa, “Perubahan perilaku yang berkelanjutan sebenarnya lebih kepada penerjemahan pengalaman sebelumnya daripada penerapan pengetahuan yang sama sekali baru. Luangkan waktu untuk merefleksikan apa yang telah anda lakukan, bagaimana anda dapat memperbaikinya, da bagaimana hal ini dapat dihubungkan pada area lainnya atau orang-orang yang ada dalam hidup anda. 5. Galilah
Pengetahuan
tentang
Industri
yang
Anda
Tekuni


 Memiliki pengetahuan mendasar tentang apa yang terjadi di industri yang anda tekuni dan dunia bisnis pada umumnya dapat membantu tidak saja dalam wawancara namun juga dalam sepanjang karir anda terlebih lagi saat anda menghadapi masalah. Inovasi-inovasi baru sering terjadi pada manajer yang menerapkan teknologi baru atau proses yang sebelumnya tidak terpikirkan. Jangan sungkan untuk keluar, membaca berita, blog, ataupun perspektif-perspektif yang berbeda yang tidak diberitakan dalam tempat-tempat umum dan akhirnya: baca buku. Hal hal inilah adalah cara satu-satunya untuk tetap terlibat. 15
  • 16. Bagian IV Mengembangkan Citra Diri melalui Penampilan Pertanyaan Setiap orang memiliki gaya busana yang berbeda tergantung kepribadian dan minatnya. Di samping itu, seberapa banyak ketertarikan dan waktu yang dimiliki untuk mengamati mode dan tren dapat mempengaruhi gaya busana Anda. Oleh karena itu kesadaran dan kepekaan tentang tubuh, gaya busana, dan impresi yang ingin ditimbulkan perlu dimiliki semua orang. Jelaskan dengan analisa dan contoh – contoh yang dapat mendeskripsikan cara Anda mengekpresikan diri melalui busana yang tepat sesuai dengan kepribadian Anda? ( Bobot nilai 25) Jawaban Menurut analisa kepribadian saya, dimana saya dinilai sebagai intuitif dan kuat, maka busana yang saya gunakan pada saat bekerja dimana saya ingin dilihat sebagai pribadi yang serius dan professional saya tampilkan pada saat acara-acara dimana saya memegang kendali pada acara tersebut. Pada saat diundang dalam acara yang juga berkaitan dengan pekerjaan, saya juga menghormati kode berpakaian (dress code) yang sekiranya pantas pada acara tersebut. Dilihat dari tubuh saya yang kecil dan berisi (tidak kurus dan tidak gendut), maka pakaian yang ideal untuk saya adalah pakaian yang berbahan dengan material keras sebagai luaran agar membentuk tubuh. Sementara bawahan rok tidak boleh terlalu panjang, karena bawahan yang terlalu panjang (3/4) akan memberikan kesan kaki yang pendek (padahal kaki saya memang sudah pendek sehingga tidak pantas apabila diberi kesan lebih pendek lagi). Untuk celana saya menggunakan potongan yang lurus, tidak longgar dan tidak ketat, agar kaki terlihat jenjang. Untuk menjaga agar postur tubuh “terangkat”, saya juga menggunakan sepatu berhak 5 centi hingga 7 centi. 16
  • 17. Berikut adalah beberapa foto yang diambil pada saat saya menghadiri acara-acara resmi kantor. Sementara itu untuk acara-acara santai dimana saya bertemu teman-teman, saya senang bereksperimen dengan pakaian saya dan menggunakan lapisan-lapisan dengan memadukan warna. Untuk saya yang memiliki rumah jauh dan banyak menghabiskan waktu di jalan saat pulang dan pergi, yang terpenting dari pakaian adalah nyaman dikenakan. Berikut adalah beberapa foto yang diambil saat saya berkumpul dengan teman-teman. 17
  • 18. Lampiran: Soal UAS Profesional Image UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGAM STUDI PR PKK FORM KERJA No: 043.3.016 Berlaku Efektif: 09 – 07 – 2006 Revisi: 0 UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2008 - 2009 Mata Kuliah / SKS : Profesional Image / 3 sks H a r i / Tanggal : Sabtu, Juli 2009 Waktu : 10.45 – 11.45 WIB Sifat Ujian : Take Home Kelas : A Dosen : DIANA GITA SE.,MSI Petunjuk Pengerjaan Soal • Sistematika dan kelengkapan jawaban mempengaruhi penilaian • Diketik di atas kertas ukuran A 4, spasi 1 ½ , font 12, jenis huruf Times New Roman • Setiap butir pertanyaan dijawab dengan perspektif analisa, dan berisikan jawaban minimal 1 ½ ( satu setengah lembar ) halaman untuk pertanyaan no. 1, dan minimal 1 ( satu lembar ) halaman untuk jawaban no. 2, no .3 dan no. 4 • Soal dan jawaban dijilid dalam kemasan paper serta diberi Cover lengkap dengan tulisan identitas Anda • Paper di kumpulkan di kelas pada waktu ujian sesuai waktu yang ditetapkan ( melewati waktu di atas, dianggap tidak mengikuti UAS ) 1. Kita seringkali tidak mampu atau kurang menyadari potensi yang ada di dalam diri. Hal ini disebabkan karena kita tidak memahami bagaimana cara mengenali sisi kekuatan dan kelemahan kita sebagai pribadi dan tidak tahu cara bagaimana memposisikan kekuatan kepribadian kita dan mengikis kelemahannya. Setelah Anda mempelajari sesi pengembangan kepribadian, tentunya Anda telah mengenali sisi kekuatan dan kelemahan kepribadian Anda, yang dalam hal ini Anda tidak diminta menjadi orang lain tetapi bagaimana Anda tetap menjadi diri sendiri melalui cara mengoptimalkan diri Anda secara positif yaitu menjadi pribadi yang mempesona dan disukai orang. Jelaskan dengan analisa sisi – sisi kepribadian yang menjadi kekuatan dan kelemahan Anda dan bagaimana cara Anda memposisikan kekuatan dan kelemahan menjadi potensi diri yang optimal ? (bobot nilai 30 %) 2. Dalam dunia bisnis dewasa ini hubungan pria – wanita di dalam pekerjaan cenderung dilihat dari sudut pandang kolega dan bukan dari sudut pandang jenis kelamin. Hal ini akan berjalan dengan baik selama kedua belah pihak ( pria & wanita ) dapat memahami posisinya masing – masing secara profesional yang dilandasi sikap saling menghormati & menghargai. Jelaskan dengan analisa dan contoh hal – 18
  • 19. hal yang Anda perlu ingat ( pantas atau tidak pantas untuk dilakukan ) dalam etika profesional ? ( Bobot nilai 20 % ) 3. Lewat pergaulan, kita bisa menciptakan citra diri (image) dan pamor positif. Reputasi kita sebagai orang yang andal, dapat dipercaya, dan berkarakter akan membentuk brand image atau merek dagang kita. Jelaskan dengan analisa dan contoh bagaimana agar brand image Anda berkembang ? (Bobot nilai 25 %) 4. Setiap orang memiliki gaya busana yang berbeda tergantung kepribadian dan minatnya. Di samping itu, seberapa banyak ketertarikan dan waktu yang dimiliki untuk mengamati mode dan tren dapat mempengaruhi gaya busana Anda. Oleh karena itu kesadaran dan kepekaan tentang tubuh, gaya busana, dan impresi yang ingin ditimbulkan perlu dimiliki semua orang. Jelaskan dengan analisa dan contoh – contoh yang dapat mendeskripsikan cara Anda mengekpresikan diri melalui busana yang tepat sesuai dengan kepribadian Anda ? ( Bobot nilai 25) Acuan Pembuatan Soal: Ditinjau & Diverifikasi oleh : Soal ujian ini dibuat oleh : ‘ 1. SAP/Silabus/Pustaka 2. Standar prosedur ISO Marhaeni F. Kurniawati Diana Gita SE.,MSI MSI. . 19