SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Descargar para leer sin conexión
UNDANG-UNDANG 
NOMOR 23 TAHUN 2004 
TENTANG 
PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA 
[LN 2004/95, TLN 4419] 
BAB VIII 
KETENTUAN PIDANA 
Pasal 44 
(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup 
rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a1 dipidana 
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling 
banyak Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). 
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 
mengakibatkan korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana 
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling 
banyak Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah). 
(3) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) 
mengakibatkan matinya korban, dipidana dengan pidana penjara paling 
lama 15 (lima belas) tahun atau denda paling banyak Rp 45.000.000,00 
(empat puluh lima juta rupiah). 
(4) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan 
oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan 
penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata 
pencaharian atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara 
paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp5.000.000,00 
(lima juta rupiah). 
Penjelasan: 
Pasal 44 Cukup jelas. 
Pasal 45 
(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup 
rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b2 dipidana 
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling 
banyak Rp 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah). 
1 Pasal 5 
Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam 
lingkup rumah tangganya, dengan cara: 
a. kekerasan fisik; 
Penjelasan: 
Pasal 5 cukup jelas. 
2 Pasal 5 
Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam 
lingkup rumah tangganya, dengan cara: 
b. kekerasan psikis; 
Penjelasan: 
Pasal 5 cukup jelas.
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 633 
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan 
oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan 
penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata 
pencaharian atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara 
paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp 3.000.000,00 
(tiga juta rupiah). 
Penjelasan: 
Pasal 45 Cukup jelas. 
Pasal 46 
Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaimana 
dimaksud dalam Pasal 8 huruf a3 dipidana dengan pidana penjara paling 
lama 12 (dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga 
puluh enam juta rupiah). 
Penjelasan: 
Pasal 46 Cukup jelas. 
Pasal 47 
Setiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya 
melakukan hubungan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b4 
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan pidana 
penjara paling lama 15 (lima belas) tahun atau denda paling sedikit Rp 
12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) atau denda paling banyak Rp 
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 
Penjelasan: 
Pasal 47 Cukup jelas. 
Pasal 48 
Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dan Pasal 47 
mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak memberi harapan akan 
sembuh sama sekali, mengalami gangguan daya pikir atau kejiwaan 
sekurang-kurangnya selama 4 (empat) minggu terus menerus atau 1 (satu) 
tahun tidak berturut-turut, gugur atau matinya janin dalam kandungan, atau 
mengakibatkan tidak berfungsinya alat reproduksi, dipidana dengan pidana 
3 Pasal 8 
Kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c meliputi: 
a. pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam 
lingkup rumah tangga tersebut; 
4 Pasal 8 
Kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c meliputi: 
b. pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah 
tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu. 
Penjelasan: 
Pasal 8 
Yang dimaksud dengan “kekerasan seksual” dalam ketentuan ini adalah 
setiap perbuatan yang berupa pemaksaan hubungan seksual, pemaksaan 
hubungan seksual dengan cara tidak wajar dan/atau tidak disukai, 
pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan komersial 
dan/atau tujuan tertentu.
634 KOMPILASI KETENTUAN PIDANA DI LUAR KUHP 
penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan pidana penjara paling lama 20 
(dua puluh) tahun atau denda paling sedikit Rp.25.000.000,00 (dua puluh 
lima juta rupiah) dan denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus 
juta rupiah). 
Penjelasan: 
Pasal 48 Cukup jelas. 
Pasal 49 
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda 
paling banyak Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), setiap orang yang: 
a. menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya sebagai-mana 
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)5; 
b. menelantarkan orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2). 
Penjelasan: 
Pasal 49 Cukup jelas. 
Pasal 50 
Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam Bab ini hakim dapat 
menjatuhkan pidana tambahan berupa : 
a. pembatasan gerak pelaku baik yang bertujuan untuk menjauhkan pelaku 
dari korban dalam jarak dan waktu tertentu, maupun pembatasan hak-hak 
tertentu dari pelaku; 
b. penetapan pelaku mengikuti program konseling di bawah pengawasan 
lembaga tertentu. 
Penjelasan: 
Pasal 50 
Huruf a Cukup jelas. 
Huruf b Yang dimaksud dengan “lembaga tertentu” adalah 
lembaga yang sudah terakreditasi menyediakan konseling 
layanan bagi pelaku. Misalnya rumah sakit, klinik, kelompok 
konselor, atau yang mempunyai keahlian memberikan 
konseling bagi pelaku selama jangka waktu tertentu. 
Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan kebebasan 
kepada hakim menjatuhkan pidana percobaan dengan maksud 
untuk melakukan pembinaan terhadap pelaku dan menjaga 
keutuhan rumah tangga. 
5 Pasal 9 
(1) Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal 
menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia 
wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut. 
(2) Penelantaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga berlaku bagi setiap orang 
yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau 
melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban 
berada di bawah kendali orang tersebut. 
Penjelasan: 
Pasal 9 Cukup jelas.
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 635 
Pasal 51 
Tindak pidana kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat 
(4) merupakan delik aduan. 
Penjelasan: 
Pasal 51 Cukup jelas. 
Pasal 52 
Tindak pidana kekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat 
(2) merupakan delik aduan. 
Penjelasan: 
Pasal 52 Cukup jelas. 
Pasal 53 
Tindak pidana kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 
yang dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya merupakan delik 
aduan. 
Penjelasan: 
Pasal 53 Cukup jelas.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Uu no 1 tahun 1974
Uu no 1 tahun 1974Uu no 1 tahun 1974
Uu no 1 tahun 1974
khairu_zikri
 
materi Afwezigheid
materi Afwezigheidmateri Afwezigheid
materi Afwezigheid
Nasria Ika
 
Doktrin pengasingan kuasa di bawah perlembagaan negeri kelantan
Doktrin pengasingan kuasa di bawah perlembagaan negeri kelantanDoktrin pengasingan kuasa di bawah perlembagaan negeri kelantan
Doktrin pengasingan kuasa di bawah perlembagaan negeri kelantan
Kerol Bariah Ismail
 
Uu 1974 nomor 1 perkawinan
Uu 1974 nomor 1 perkawinanUu 1974 nomor 1 perkawinan
Uu 1974 nomor 1 perkawinan
Mystic333
 
12 posisiparapihak
12 posisiparapihak12 posisiparapihak
12 posisiparapihak
Ronalto_Tan
 
keadaan tak hadir (afwezigheid)
keadaan tak hadir (afwezigheid)keadaan tak hadir (afwezigheid)
keadaan tak hadir (afwezigheid)
Nasria Ika
 

La actualidad más candente (11)

Uu no 1 tahun 1974
Uu no 1 tahun 1974Uu no 1 tahun 1974
Uu no 1 tahun 1974
 
Kuh per
Kuh perKuh per
Kuh per
 
KUHP
KUHPKUHP
KUHP
 
materi Afwezigheid
materi Afwezigheidmateri Afwezigheid
materi Afwezigheid
 
Doktrin pengasingan kuasa di bawah perlembagaan negeri kelantan
Doktrin pengasingan kuasa di bawah perlembagaan negeri kelantanDoktrin pengasingan kuasa di bawah perlembagaan negeri kelantan
Doktrin pengasingan kuasa di bawah perlembagaan negeri kelantan
 
Uu 1974 nomor 1 perkawinan
Uu 1974 nomor 1 perkawinanUu 1974 nomor 1 perkawinan
Uu 1974 nomor 1 perkawinan
 
PKN Tugas dan Wewenang Lembaga Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi...
PKN Tugas dan Wewenang Lembaga Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi...PKN Tugas dan Wewenang Lembaga Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi...
PKN Tugas dan Wewenang Lembaga Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi...
 
Uu 02 1952
Uu 02 1952Uu 02 1952
Uu 02 1952
 
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan Undang-Undang Republik Indone...
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan  Undang-Undang Republik Indone...Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan  Undang-Undang Republik Indone...
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan Undang-Undang Republik Indone...
 
12 posisiparapihak
12 posisiparapihak12 posisiparapihak
12 posisiparapihak
 
keadaan tak hadir (afwezigheid)
keadaan tak hadir (afwezigheid)keadaan tak hadir (afwezigheid)
keadaan tak hadir (afwezigheid)
 

Similar a UU KDRT

Ceramah Pernak Pernik Kdrt
Ceramah Pernak Pernik KdrtCeramah Pernak Pernik Kdrt
Ceramah Pernak Pernik Kdrt
People Power
 
Tindak pidana korupsi 31 99
Tindak pidana korupsi 31 99Tindak pidana korupsi 31 99
Tindak pidana korupsi 31 99
mapjmakassar
 
Uu 1999 nomor 31 pemberantasan tindak pidana korupsi
Uu 1999 nomor 31 pemberantasan tindak pidana korupsiUu 1999 nomor 31 pemberantasan tindak pidana korupsi
Uu 1999 nomor 31 pemberantasan tindak pidana korupsi
Mystic333
 
Soal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi RiauSoal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi Riau
People Power
 
Uu ri no 31 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Uu ri no 31 tentang pemberantasan tindak pidana korupsiUu ri no 31 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Uu ri no 31 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
aanpalisury
 
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsiUndang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
mapjmakassar
 
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...
mapjmakassar
 
UU Nomor 20 Tahun 2001.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2001.pdfUU Nomor 20 Tahun 2001.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2001.pdf
deddy63
 

Similar a UU KDRT (20)

Ceramah Pernak Pernik Kdrt
Ceramah Pernak Pernik KdrtCeramah Pernak Pernik Kdrt
Ceramah Pernak Pernik Kdrt
 
Tindak pidana korupsi 31 99
Tindak pidana korupsi 31 99Tindak pidana korupsi 31 99
Tindak pidana korupsi 31 99
 
Uu no. 31 th. 1999 (pemberantas korupsi)
Uu no. 31 th. 1999 (pemberantas korupsi)Uu no. 31 th. 1999 (pemberantas korupsi)
Uu no. 31 th. 1999 (pemberantas korupsi)
 
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsiUu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
 
uu311999.pdf
uu311999.pdfuu311999.pdf
uu311999.pdf
 
Undang-Undang nomor 31 tahun 1999
Undang-Undang nomor 31 tahun 1999Undang-Undang nomor 31 tahun 1999
Undang-Undang nomor 31 tahun 1999
 
penyuluhan KDRT.ppt
penyuluhan KDRT.pptpenyuluhan KDRT.ppt
penyuluhan KDRT.ppt
 
Uu 1999 nomor 31 pemberantasan tindak pidana korupsi
Uu 1999 nomor 31 pemberantasan tindak pidana korupsiUu 1999 nomor 31 pemberantasan tindak pidana korupsi
Uu 1999 nomor 31 pemberantasan tindak pidana korupsi
 
Soal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi RiauSoal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi Riau
 
UU RI No. 31 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
UU RI No. 31 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana KorupsiUU RI No. 31 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
UU RI No. 31 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
 
Uu ri no 31 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Uu ri no 31 tentang pemberantasan tindak pidana korupsiUu ri no 31 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Uu ri no 31 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
 
KDRT
KDRTKDRT
KDRT
 
UU No 20 tahun 2001 ttg Pemberantasan Tipikor
UU No 20 tahun 2001  ttg Pemberantasan TipikorUU No 20 tahun 2001  ttg Pemberantasan Tipikor
UU No 20 tahun 2001 ttg Pemberantasan Tipikor
 
Uu nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas uu nomor 31 ta
Uu nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas uu nomor 31 taUu nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas uu nomor 31 ta
Uu nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas uu nomor 31 ta
 
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsiUndang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
 
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...
 
Uu 20 2001
Uu 20 2001Uu 20 2001
Uu 20 2001
 
UU Nomor 20 Tahun 2001.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2001.pdfUU Nomor 20 Tahun 2001.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2001.pdf
 
Uu no 20_2001
Uu no 20_2001Uu no 20_2001
Uu no 20_2001
 
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfBimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
 

Último

UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
Sumardi Arahbani
 

Último (10)

2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 

UU KDRT

  • 1. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA [LN 2004/95, TLN 4419] BAB VIII KETENTUAN PIDANA Pasal 44 (1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). (2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah). (3) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengakibatkan matinya korban, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun atau denda paling banyak Rp 45.000.000,00 (empat puluh lima juta rupiah). (4) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah). Penjelasan: Pasal 44 Cukup jelas. Pasal 45 (1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b2 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah). 1 Pasal 5 Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya, dengan cara: a. kekerasan fisik; Penjelasan: Pasal 5 cukup jelas. 2 Pasal 5 Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya, dengan cara: b. kekerasan psikis; Penjelasan: Pasal 5 cukup jelas.
  • 2. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 633 (2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah). Penjelasan: Pasal 45 Cukup jelas. Pasal 46 Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah). Penjelasan: Pasal 46 Cukup jelas. Pasal 47 Setiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya melakukan hubungan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b4 dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun atau denda paling sedikit Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Penjelasan: Pasal 47 Cukup jelas. Pasal 48 Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dan Pasal 47 mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, mengalami gangguan daya pikir atau kejiwaan sekurang-kurangnya selama 4 (empat) minggu terus menerus atau 1 (satu) tahun tidak berturut-turut, gugur atau matinya janin dalam kandungan, atau mengakibatkan tidak berfungsinya alat reproduksi, dipidana dengan pidana 3 Pasal 8 Kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c meliputi: a. pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut; 4 Pasal 8 Kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c meliputi: b. pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu. Penjelasan: Pasal 8 Yang dimaksud dengan “kekerasan seksual” dalam ketentuan ini adalah setiap perbuatan yang berupa pemaksaan hubungan seksual, pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak wajar dan/atau tidak disukai, pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu.
  • 3. 634 KOMPILASI KETENTUAN PIDANA DI LUAR KUHP penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun atau denda paling sedikit Rp.25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) dan denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Penjelasan: Pasal 48 Cukup jelas. Pasal 49 Dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), setiap orang yang: a. menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)5; b. menelantarkan orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2). Penjelasan: Pasal 49 Cukup jelas. Pasal 50 Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam Bab ini hakim dapat menjatuhkan pidana tambahan berupa : a. pembatasan gerak pelaku baik yang bertujuan untuk menjauhkan pelaku dari korban dalam jarak dan waktu tertentu, maupun pembatasan hak-hak tertentu dari pelaku; b. penetapan pelaku mengikuti program konseling di bawah pengawasan lembaga tertentu. Penjelasan: Pasal 50 Huruf a Cukup jelas. Huruf b Yang dimaksud dengan “lembaga tertentu” adalah lembaga yang sudah terakreditasi menyediakan konseling layanan bagi pelaku. Misalnya rumah sakit, klinik, kelompok konselor, atau yang mempunyai keahlian memberikan konseling bagi pelaku selama jangka waktu tertentu. Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan kebebasan kepada hakim menjatuhkan pidana percobaan dengan maksud untuk melakukan pembinaan terhadap pelaku dan menjaga keutuhan rumah tangga. 5 Pasal 9 (1) Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut. (2) Penelantaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga berlaku bagi setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban berada di bawah kendali orang tersebut. Penjelasan: Pasal 9 Cukup jelas.
  • 4. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 635 Pasal 51 Tindak pidana kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (4) merupakan delik aduan. Penjelasan: Pasal 51 Cukup jelas. Pasal 52 Tindak pidana kekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (2) merupakan delik aduan. Penjelasan: Pasal 52 Cukup jelas. Pasal 53 Tindak pidana kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 yang dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya merupakan delik aduan. Penjelasan: Pasal 53 Cukup jelas.