3. APA ITU PENDEKATAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL ?
pendekatan pembelajaran konstekstual atau CTL
(Contextual Teaching and Learning) adalah
merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata siswa sehari-hari, baik dalam
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun
warga negara, dengan tujuan untuk menemukan
makna materi tersebut bagi kehidupannya.
4. Pendekatan Contectual Teaching and Learning
seringkali dilupakan guru dalam arti guru
mengajarkan Matematika tidak berangkat dari apa
yang telah diketahui siswa. Siswa dianggap seperti
botol kosong yang siap menerima pengisinya. Padahal
sebenarnya dalam diri siswa telah ada pengetahuan-
pengetahuan yang dimilikinya. Oleh karena itu, agar
pembelajaran matematika di kelas diminati siswa,
guru harus pandai menyajikan setiap materi
pembelajaran matematika menjadi sesuatu yang
menarik dan menantang minat siswa.
5. Penggunaan Pendekatan Kontekstual dalam
Pembelajaran Matematika
Pendekatan ini diharapkan siswa lebih cepat memahami
persoalan-persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran
matematika, serta mampu menyelesaikan persoalan-
persoalan itu melalui pengetahuan yang telah dimilikinya.
Penggunaan pendekatan Kontekstual dalam pembelajaran
Matematika merupakan salah satu alternatif untuk
menyajikan pembelajaran matematika lebih menarik
dilihat dari karakteristik pendekatan tersebut.
Pembelajaran akan lebih bermakna jika dimulai dari apa
yang diketahui siswa, dan siswa mengalami sendiri proses
pembelajaran tersebut sehingga bisa mengkonstruksi
pengetahuan baru yang diperolehnya dari pengetahuan
yang sudah dimiliki.
6. 7 Komponen Pembelajaran
Kontekstual (CTL)
1. Konstruktivisme (constructivism)
2. Menemukan (inquiry)
3. Bertanya (Questioning)
4. Masyarakat belajar (learning comunity)
5. Pemodelan (modeling)
6. Refleksi (reflection)
7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic
assessment)
7. 1. Konstruktivisme
Kontruktivisme adalah proses membangun atau
menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif
siswa berdasarkan pengalaman.
2. Menemukan (inquiry)
Inquiry adalah proses pembelajaran didasarkan pada
pencarian dan penemuan melalui proses berpikir
bahwa pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
yang diperlukan bukan merupakan hasil dari mengingat
seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan hasil
menemukan sendiri.
8. 3. Bertanya ( Questioning )
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula
dari bertanya. Oleh karena itu, bertanya merupakan
strategi utama dalam CTL. Penerapan unsur
bertanya dalam CTL harus difasilitasi oleh
guru, kebiasaan siswa untuk bertanya atau
kemampuan dalam menggunakan pertanyaan yang
baik akan mendorong pada peningkatan kualitas dan
produktivitas pembelajaran.
9. 4. Masyarakat belajar (learning comunity)
Maksud dari masyarakat belajar adalah
membiasakan siswa untuk melakukan kerja sama dan
memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman
belajarnya. Seperti yang disarankan dalam learning
community, bahwa hasil pembelajaran diperoleh dari
kerja sama dengan orang lain melalui berbagai
pengalaman ( sharing ). Melalui sharing ini anak
dibiasakan untuk saling memberi dan
menerima, sifat ketergantungan yang positif dalam
learning community dikembangkan.
10. 5. Pemodelan ( Modelling )
Yang dimaksud dengan modelling adalah proses
pembelajaran dengan memperagakan sesuatu
sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap
siswa. Modelling merupakan komponen yang
cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab
melalui modelling siswa dapat terhindar dari
pembelajaran yang teoritis –abstrak yang dapat
memungkinkan terjadinya verbalisme.
11. 6. Refleksi ( Reflection )
Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang
baru terjadi atau baru saja dipelajari. Dengan
kata lain refleksi adalah berfikir ke belakang
tentang apa yang apa-apa yang sudah dilakukan
dimasa lalu, siswa mengendapakan apa yang baru
dipelajarinya sebagai stuktur pengetahuan yang
baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya. Pada saat
refleksi, siswa diberi kesempatan untuk
merenung atau mengingat kembali apa yang
12. 7. Penilaian Sebenarnya ( Authentic Assessment )
Tahap terakhir dari pembelajaran kontekstual adalah
melakukan penilaian. Penilaian sebagai bagian integral
dari pembelajaran memiliki fungsi yang amat
menentukan untuk mendapatkan informasi kualitas
proses dan hasil pembelajaran melalui penerapan CTL.
Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan
informasi yang bisa memberikan gambaran atau
petunjuk terhadap pengalaman belajar siswa.
13. Penerapan Kontekstual (CTL) di kelas
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar
lebih bermakna dengan cara bekerja
sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkonstruksikan pengetahuan dan keterampilan
barunya.
2. Laksanakan kegiatakn inkuiri untuk semua topik,
3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
bertanya.
4. Ciptakan “masyarakat belajar” melalui (belajar
dalam kelompok-kelompok
14. 5. Hadirkan model sebagai contoh
pembelajaran
6. Lakukan refleksi pada setiap akhir
pertemuan kelas.
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan
berbagai cara.
15. Contoh Pendekatan Kontekstual (CTL) di kelas
Kelas II, Semester 2
SK: mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana
KD : mengelompokan bangun datar
Guru membawa alat peraga kedalam kelas berupa
gambar rumah. Disini bertujuan agar siswa lebih
mengerti mengenai bangun datar karena siswa
mengalami secara nyata.
16. Di gambar rumah tersebut guru menjelaskan kepada
siswa mengenai macam-macam bangun datar. Guru
menyuruh siswa untuk memperhatikan dan menjawab
gambar dibawah.
Berbentuk apakah jendela dan pintu rumah
berbentuk segi empat
Berbentuk apakah bagian depan atas rumah bagian
depan atas rumah berbentuk segitiga
Berbentuk apakah bagian ventilasi rumah bagian
ventilasi rumah berbentuk lingkaran