SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 35
Kuantisasi
Simon Patabang
http://spatabang.blogspot.com
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Atma Jaya Makassar
Pendahuluan
• Proses kuantisasi adalah mengubah nilai sinyal
kontinu x(t) menjadi nilai sinyal diskrit xq(n), yang
digunakan untuk merepresentasikan x(n).
• Salah satu proses kuantisasi yang sering digunakan
berbentuk xq(n) = Q[x(n)].
• Kuantisasi dapat menghasilkan kesalahan kuantisasi
(error) sebesar eq (n) = xq (n)- x(n).
• Besar kesalahan ini diilustrasikan sebagai berikut :
Misalnya sinyal analog xa(t) memiliki nilai antara 0.1
≤ xa (t) ≤ 0.4 .
Gambar. Proses Kuantisasi. = Step Kuantisasi (Resolusi)

• Sinyal ini disampling pada sebuah frekuensi sampling
tertentu menghasilkan x(n). Pada titik-titik sampling,
nilai x(n) persis sama dengan xa (t).
• Namun ketika dikuantisasi, maka hasilnya xq(n)
memiliki perbedaan dengan x(n) dan xa (t) pada titik
sampling) sebesar eq (n).
• Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan nilai
yang bisa dimiliki oleh xq(n).
• Dalam contoh ini, xq(n) hanya diberi kesempatan
untuk mempunyai satu nilai dari L buah nilai dari
daftar yang terbatas {0.0, 0.1, 0.2, dst}.
• Nilai-nilai sebanyak L itu disebut sebagai level
kuantisasi.
Step kuantisasi ( )
Step kuantisasi ( ) adalah selisih antara satu level
dengan level terdekat berikutnya. Dalam contoh nilai
sebesar 0.1.



Sifat Kuantisasi
Beberapa sifat dari kuantisasi adalah:
• Apabila step kuantisasi ini membesar, maka jumlah
level kuantisasi yang dibutuhkan untuk mencakup
rentang dinamis sinyal menjadi berkurang, sehingga
jumlah bit yang diperlukan dapat dihemat. Tapi
akibatnya eq (n) rata-rata membesar.
• Sebaliknya, apabila step kuantisasi mengecil, maka eq
(n) rata-rata membaik (mengecil). Namun akibatnya
jumlah jumlah level kuantisasi yang dibutuhkan untuk
mencakup rentang dinamis sinyal menjadi membesar,
sehingga jumlah bit yang diperlukan menjadi boros.
= step kuantisasi
L = level kuantisasi

2
1
A
L  

dimana A = Amplitudo sinyal
2A = rentang dinamis
2bps
L 
bps = bit per sample
Fs = Frekuensi sampling/sample
_ .
det
bit
bit rate bps Fs
ik
 
Tabel Nilai-nilai yang terjadi dalam proses kuantisasi
pada contoh di atas
Contoh:
1. Sinyal 6,35cos( )
10
n
n
x


Berapa bit per sampel yang diperlukan jika :
a. = 0,1
b. = 0,02
akan dikuantisasi.


Jawab :
Rentang dinamis 2A dari sinyal ini adalah :
2 x 6,35 = 12,70.
Kemudian delta hitung dengan persamaan L sbb:
2
1
A
L  

a. L -1 = 12,7 / 0.1 = 127
L = 128 = 2^b  b = 7
b. L – 1 = 12,7/0,02 = 625
L = 626 = 2^b b = 10
Dari contoh diperoleh bahwa jika step kuantisasi
makin kecil maka bit yang dibutuhkan makin
banyak. Akibatnya memory yang dibutuhkan
makin besar.
2. Sebuah sinyal seismik memiliki rentang dinamis 1 volt
dan disampling dengan ADC 8 bit yang memiliki Fs 20
Hz.
a. Tentukan bit rate dan resolusi
b. Frekuensi maksimum yang bisa direpresentasikan
pada sinyal digitalnya.
Jawab :
a. 1 sample menggunakan 8 bit. Ada 20 sampel tiap 20
detik, maka bit rate ada 160 bit per detik. Jumlah level L
= 625.
Jadi resolusi = 1/ (625-1) = 0,0039 volt
b. Kriteria Nyquist adalah 20 Hz. Jadi batas atas frekuensi
yang bisa direpresentasikan adalah 10Hz
Pengolahan Sinyal Diskrit
• Suatu sinyal diskrit dinyatakan dengan notasi x[n],
dimana n suatu bilangan bulat. Nilai n merepresentasikan
suatu sampel (sampling) ke n.
• Untuk n=0,1,2, dst didefinisikan dengan x[0], x[1], x[2],
dst.
• Symbol sinyal analog fungsi waktu:
• Masukan = x(t)
• Proses = h(t)
• Keluaran = y(t)
• Symbol sinyal diskrit sampling ke n adalah:
 Masukan = x(n)
 Proses = h(n)
 Keluaran = y(n)
Untuk sinyal pergeseran sinyal atau delay disimbolkan
sebagai berikut :
• x[n-1] menyatakan sinyal sampel ke n digeser ke
kanan sejauh 1 sampel, dan x[n-2] menyatakan sinyal
sampel ke n digeser ke kanan sejauh 2 sampel.
• x[n+1] menyatakan sinyal diskrit digeser ke kiri
sejauh 1, x[n+2] menyatakan sinyal diskrit digeser ke
kiri sejauh 2 sample.
Dalam pengolahan sinyal diskrit dikenal beberapa sinyal
dasar.
1. Deret Unit Sample
2. Delay Unit Sample
Merupakan operasi pergeseran. Digunakan untuk
merepresentasikan suatu sinyal sampling yang ke-n.
Secara matematik, dinyatakan oleh persamaan berikut:
3. Deret unit step
• Pada deret unit step besar amplitude atau implusnya
sama dengan 1 untuk n≥0 dan lainnya sama dengan
0. Sinyal unit step digunakan untuk mengambil suatu
sinyal pada daerah tertentu dan membuang daerah
yang ditidak diinginkan.
• Proses ini dikenal dengan window atau masking.
4. Unit Ramp function
• Merupakan suatu sinyal yang memiliki nilai
membesar secara proporsional dan linear.
• Persamaan fungsi ini dinyatakan oleh persamaan
berikut: r(n) = (a.n) a(n), dimana a = 0,25
Format Sinyal Diskrit
• Pada pembahasan sebelumnya, bahwa sinyal diskrit
dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan fungsi
matematik, tabel, dan deret. Selain itu, dapat juga
dinyatakan dengan bentuk impuls.
• Dalam bentuk impuls respon Untuk mengambil sinyal ke
k, dilakukan dengan cara mengalikan sinyal diskrit dengan
unit impuls (n-k) dengan bentuk persamaan sebagai
berikut:
Sehingga sinyal diatas dapat diubah ke dalam bentuk
berikut:
Contoh :
Suatu sinyal diskrit
Tentukan :
a. Format sinyal dalam bentuk fungsi
b. Format sinyal dalam bentuk impuls respon
c. Gambar sinyal diskrit
d. x(n-1)
e. x(n+1)
Jawab :
a. Bentuk fungsi
b. Bentuk impuls respon
Gambar sinyal diskrit
d.
e.
Hasil pentabelan kedua pergeseran sinyal sbb:
Operasi Matematik Sinyal Diskrit
1. Operasi penjumlahan
Diketahui sinyal x1(n) dan x2(n)
Ditabelkan sebagai berikut :
Hasil penjumlahan x1(n) dengan x2(N)
2. Operasi perkalian skalar
x(n) = {..,0,2,1,2,3,1,5,0
y(n) = 2x(n)
3. Operasi Pergeseran
Diketahui sinyal diskrit sbb:
Hasilnya dapat ditabelkan sbb:
Sinyal x(n)
• Sinyal pergeseran x(n-2)
4. Operasi Pencerminan
• Diketahui sinyak diskrit sbb:
• Hasilnya dapat ditabelkan sbb:
Sinyal x(n)
• Sinyal Pencerminan
5. Operasi perkalian 2 sinyal
• Diketahui 2 buah sinyal x1(n) dan x2(n)
• Hasilnya dapat ditabelkan sbb:
Sinyal x1(n) dan x2(n)
• Hasil perkalian sinyak x1(n) dan x2(n)
Sekian

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
fauzankent
 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete time
Rumah Belajar
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8 - persamaan beda
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8  - persamaan bedaPengolahan Sinyal Digital - Slide week 8  - persamaan beda
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8 - persamaan beda
Beny Nugraha
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circularPengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
Beny Nugraha
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Beny Nugraha
 
Bab iii transformasi z
Bab iii   transformasi zBab iii   transformasi z
Bab iii transformasi z
Rumah Belajar
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Beny Nugraha
 

La actualidad más candente (20)

Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete time
 
7 analog digital converter
7 analog digital converter7 analog digital converter
7 analog digital converter
 
6 frekuensi sinyal
6  frekuensi sinyal6  frekuensi sinyal
6 frekuensi sinyal
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
 
PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8 - persamaan beda
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8  - persamaan bedaPengolahan Sinyal Digital - Slide week 8  - persamaan beda
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 8 - persamaan beda
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circularPengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
 
Slide minggu ke 4 pertemuan 1
Slide minggu ke 4 pertemuan 1Slide minggu ke 4 pertemuan 1
Slide minggu ke 4 pertemuan 1
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
Bab iii transformasi z
Bab iii   transformasi zBab iii   transformasi z
Bab iii transformasi z
 
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
 
modulasi analog
modulasi analogmodulasi analog
modulasi analog
 
Pulse code modulation
Pulse code modulationPulse code modulation
Pulse code modulation
 
Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
 

Destacado

Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Syafrizal
 

Destacado (20)

Pcd topik4 - image restoration01
Pcd   topik4 - image restoration01Pcd   topik4 - image restoration01
Pcd topik4 - image restoration01
 
Bab 15 pengenalan pola
Bab 15 pengenalan polaBab 15 pengenalan pola
Bab 15 pengenalan pola
 
Bab 13 steganografi dan watermarking
Bab 13 steganografi dan watermarkingBab 13 steganografi dan watermarking
Bab 13 steganografi dan watermarking
 
Praktik matlab
Praktik matlabPraktik matlab
Praktik matlab
 
7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter
 
Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)
Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)
Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)
 
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal DigitalKonsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
 
Tugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasarTugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasar
 
Pertemuan 3
Pertemuan  3Pertemuan  3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 4
Pertemuan  4Pertemuan  4
Pertemuan 4
 
Bab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citraBab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citra
 
Pcd topik1 - fundamental
Pcd   topik1 - fundamentalPcd   topik1 - fundamental
Pcd topik1 - fundamental
 
Bab 1 pengantar pengolahan citra
Bab 1 pengantar pengolahan citraBab 1 pengantar pengolahan citra
Bab 1 pengantar pengolahan citra
 
Pengolahan Sinyal Digital
Pengolahan Sinyal DigitalPengolahan Sinyal Digital
Pengolahan Sinyal Digital
 
6 analisis nilai tahunan
6 analisis nilai tahunan6 analisis nilai tahunan
6 analisis nilai tahunan
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
5 analisis nilai sekarang
5 analisis nilai sekarang5 analisis nilai sekarang
5 analisis nilai sekarang
 
Program Input dan output data matrik
Program  Input dan output  data matrikProgram  Input dan output  data matrik
Program Input dan output data matrik
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
 
5 Gradien
5 Gradien5 Gradien
5 Gradien
 

Similar a 8 Kuantisasi

Slide week 1b introduction - sinyal
Slide week 1b   introduction - sinyalSlide week 1b   introduction - sinyal
Slide week 1b introduction - sinyal
Beny Nugraha
 
Transformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrieTransformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrie
andriehasan
 
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
nyomans1
 

Similar a 8 Kuantisasi (20)

Kuantisasi
KuantisasiKuantisasi
Kuantisasi
 
Kuantisasi
KuantisasiKuantisasi
Kuantisasi
 
5 Sinyal di Domain Waktu
5 Sinyal di Domain Waktu5 Sinyal di Domain Waktu
5 Sinyal di Domain Waktu
 
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptxPengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
 
3..pptx
3..pptx3..pptx
3..pptx
 
1. Ulas Ulang Sinyal Diskrit.ppt
1. Ulas Ulang  Sinyal Diskrit.ppt1. Ulas Ulang  Sinyal Diskrit.ppt
1. Ulas Ulang Sinyal Diskrit.ppt
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 20201 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
 
Slide week 1b introduction - sinyal
Slide week 1b   introduction - sinyalSlide week 1b   introduction - sinyal
Slide week 1b introduction - sinyal
 
Modul psd2
Modul psd2Modul psd2
Modul psd2
 
1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).ppt1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).ppt
 
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
 
PPT tugas besar opsi 2.pptx
PPT tugas besar opsi 2.pptxPPT tugas besar opsi 2.pptx
PPT tugas besar opsi 2.pptx
 
Transformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrieTransformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrie
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
 
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
 

Más de Simon Patabang

Más de Simon Patabang (20)

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascal
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
 
10 analisis komponen
10 analisis komponen10 analisis komponen
10 analisis komponen
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
8 beban rlc
8 beban rlc8 beban rlc
8 beban rlc
 
7 jenis beban ac
7 jenis beban ac7 jenis beban ac
7 jenis beban ac
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 

Último

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Último (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

8 Kuantisasi

  • 2. Pendahuluan • Proses kuantisasi adalah mengubah nilai sinyal kontinu x(t) menjadi nilai sinyal diskrit xq(n), yang digunakan untuk merepresentasikan x(n). • Salah satu proses kuantisasi yang sering digunakan berbentuk xq(n) = Q[x(n)]. • Kuantisasi dapat menghasilkan kesalahan kuantisasi (error) sebesar eq (n) = xq (n)- x(n). • Besar kesalahan ini diilustrasikan sebagai berikut : Misalnya sinyal analog xa(t) memiliki nilai antara 0.1 ≤ xa (t) ≤ 0.4 .
  • 3. Gambar. Proses Kuantisasi. = Step Kuantisasi (Resolusi) 
  • 4. • Sinyal ini disampling pada sebuah frekuensi sampling tertentu menghasilkan x(n). Pada titik-titik sampling, nilai x(n) persis sama dengan xa (t). • Namun ketika dikuantisasi, maka hasilnya xq(n) memiliki perbedaan dengan x(n) dan xa (t) pada titik sampling) sebesar eq (n). • Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan nilai yang bisa dimiliki oleh xq(n). • Dalam contoh ini, xq(n) hanya diberi kesempatan untuk mempunyai satu nilai dari L buah nilai dari daftar yang terbatas {0.0, 0.1, 0.2, dst}. • Nilai-nilai sebanyak L itu disebut sebagai level kuantisasi.
  • 5. Step kuantisasi ( ) Step kuantisasi ( ) adalah selisih antara satu level dengan level terdekat berikutnya. Dalam contoh nilai sebesar 0.1.   
  • 6. Sifat Kuantisasi Beberapa sifat dari kuantisasi adalah: • Apabila step kuantisasi ini membesar, maka jumlah level kuantisasi yang dibutuhkan untuk mencakup rentang dinamis sinyal menjadi berkurang, sehingga jumlah bit yang diperlukan dapat dihemat. Tapi akibatnya eq (n) rata-rata membesar. • Sebaliknya, apabila step kuantisasi mengecil, maka eq (n) rata-rata membaik (mengecil). Namun akibatnya jumlah jumlah level kuantisasi yang dibutuhkan untuk mencakup rentang dinamis sinyal menjadi membesar, sehingga jumlah bit yang diperlukan menjadi boros.
  • 7. = step kuantisasi L = level kuantisasi  2 1 A L    dimana A = Amplitudo sinyal 2A = rentang dinamis 2bps L  bps = bit per sample Fs = Frekuensi sampling/sample _ . det bit bit rate bps Fs ik  
  • 8. Tabel Nilai-nilai yang terjadi dalam proses kuantisasi pada contoh di atas
  • 9.
  • 10. Contoh: 1. Sinyal 6,35cos( ) 10 n n x   Berapa bit per sampel yang diperlukan jika : a. = 0,1 b. = 0,02 akan dikuantisasi.   Jawab : Rentang dinamis 2A dari sinyal ini adalah : 2 x 6,35 = 12,70. Kemudian delta hitung dengan persamaan L sbb: 2 1 A L   
  • 11. a. L -1 = 12,7 / 0.1 = 127 L = 128 = 2^b  b = 7 b. L – 1 = 12,7/0,02 = 625 L = 626 = 2^b b = 10 Dari contoh diperoleh bahwa jika step kuantisasi makin kecil maka bit yang dibutuhkan makin banyak. Akibatnya memory yang dibutuhkan makin besar.
  • 12. 2. Sebuah sinyal seismik memiliki rentang dinamis 1 volt dan disampling dengan ADC 8 bit yang memiliki Fs 20 Hz. a. Tentukan bit rate dan resolusi b. Frekuensi maksimum yang bisa direpresentasikan pada sinyal digitalnya. Jawab : a. 1 sample menggunakan 8 bit. Ada 20 sampel tiap 20 detik, maka bit rate ada 160 bit per detik. Jumlah level L = 625. Jadi resolusi = 1/ (625-1) = 0,0039 volt b. Kriteria Nyquist adalah 20 Hz. Jadi batas atas frekuensi yang bisa direpresentasikan adalah 10Hz
  • 13. Pengolahan Sinyal Diskrit • Suatu sinyal diskrit dinyatakan dengan notasi x[n], dimana n suatu bilangan bulat. Nilai n merepresentasikan suatu sampel (sampling) ke n. • Untuk n=0,1,2, dst didefinisikan dengan x[0], x[1], x[2], dst. • Symbol sinyal analog fungsi waktu: • Masukan = x(t) • Proses = h(t) • Keluaran = y(t) • Symbol sinyal diskrit sampling ke n adalah:  Masukan = x(n)  Proses = h(n)  Keluaran = y(n)
  • 14. Untuk sinyal pergeseran sinyal atau delay disimbolkan sebagai berikut : • x[n-1] menyatakan sinyal sampel ke n digeser ke kanan sejauh 1 sampel, dan x[n-2] menyatakan sinyal sampel ke n digeser ke kanan sejauh 2 sampel. • x[n+1] menyatakan sinyal diskrit digeser ke kiri sejauh 1, x[n+2] menyatakan sinyal diskrit digeser ke kiri sejauh 2 sample.
  • 15. Dalam pengolahan sinyal diskrit dikenal beberapa sinyal dasar. 1. Deret Unit Sample 2. Delay Unit Sample Merupakan operasi pergeseran. Digunakan untuk merepresentasikan suatu sinyal sampling yang ke-n. Secara matematik, dinyatakan oleh persamaan berikut:
  • 16. 3. Deret unit step • Pada deret unit step besar amplitude atau implusnya sama dengan 1 untuk n≥0 dan lainnya sama dengan 0. Sinyal unit step digunakan untuk mengambil suatu sinyal pada daerah tertentu dan membuang daerah yang ditidak diinginkan. • Proses ini dikenal dengan window atau masking.
  • 17. 4. Unit Ramp function • Merupakan suatu sinyal yang memiliki nilai membesar secara proporsional dan linear. • Persamaan fungsi ini dinyatakan oleh persamaan berikut: r(n) = (a.n) a(n), dimana a = 0,25
  • 18. Format Sinyal Diskrit • Pada pembahasan sebelumnya, bahwa sinyal diskrit dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan fungsi matematik, tabel, dan deret. Selain itu, dapat juga dinyatakan dengan bentuk impuls. • Dalam bentuk impuls respon Untuk mengambil sinyal ke k, dilakukan dengan cara mengalikan sinyal diskrit dengan unit impuls (n-k) dengan bentuk persamaan sebagai berikut:
  • 19. Sehingga sinyal diatas dapat diubah ke dalam bentuk berikut:
  • 20. Contoh : Suatu sinyal diskrit Tentukan : a. Format sinyal dalam bentuk fungsi b. Format sinyal dalam bentuk impuls respon c. Gambar sinyal diskrit d. x(n-1) e. x(n+1)
  • 21. Jawab : a. Bentuk fungsi b. Bentuk impuls respon
  • 23. d. e. Hasil pentabelan kedua pergeseran sinyal sbb:
  • 24. Operasi Matematik Sinyal Diskrit 1. Operasi penjumlahan Diketahui sinyal x1(n) dan x2(n)
  • 26. Hasil penjumlahan x1(n) dengan x2(N)
  • 27. 2. Operasi perkalian skalar x(n) = {..,0,2,1,2,3,1,5,0 y(n) = 2x(n)
  • 28. 3. Operasi Pergeseran Diketahui sinyal diskrit sbb: Hasilnya dapat ditabelkan sbb:
  • 29. Sinyal x(n) • Sinyal pergeseran x(n-2)
  • 30. 4. Operasi Pencerminan • Diketahui sinyak diskrit sbb: • Hasilnya dapat ditabelkan sbb:
  • 31. Sinyal x(n) • Sinyal Pencerminan
  • 32. 5. Operasi perkalian 2 sinyal • Diketahui 2 buah sinyal x1(n) dan x2(n) • Hasilnya dapat ditabelkan sbb:
  • 34. • Hasil perkalian sinyak x1(n) dan x2(n)