SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang
membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat
pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian
tersebut. Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang bervariasi. Bidang
ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran
mereka. Ini dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch
sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat partikel. Instrumen virtual
digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern.
Sistem Pengukuran : Sekumpulan aktifitas, prosedur, alat ukur, software dan
orang yang bertujuan mendapatkan data pengukuran terhadap karakteristik yang
sedang diukur
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Pengukuran
Alat pengukuran adalah kegiatan pemmbandingan /membandingkan
sesuatu objek dengan objek lain yang telah ditetapkan atau yang telah menjadi
acuan untuk menghasilkan ukuran Agar terjadi keseragaman dalam hal satuan di
seluruh dunia, pada tahun 1889 suatu komite dibentuk untuk menerapkan standard
international mengenai satuan pokok. pada pertemuan antara periode 1945-1971
diterapkan sistem satuan yang dinamakan le systeme international D’united atau
yang disingkat dengan SI yang terdiri dari 7 besaran pokok beserta satuannya.
B. Konsep Dasar Pengukuran
 Terminologi
Berbagai istilah penting yang diberikan disini adalah istilah-istilah
yang di ambil dari standar International. Istilah-istilah tersebut kebanyakan
mempunyai pengertian dan aplikasi khusus dibandingkan dengan difinisi
umum yang terdapat dalam kamus,dengan demikian berbagai difinisi yang
diberikan lebih ditekankan untuk memperjelas penggunaan atau
memperlancar komunikasi dan kesamaan pengertian.
 Metrologi ( Metrology )
Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengukuran
 Instrumentasi
Bidang ilmu dan teknilogi yang mencakup perancangan, pembuatan,
penggunaan instrumen/alat fisika atau sistem instrumen untuk keperluan
deteksi, penelitian, pengukuran serta pengolahan data.
3
 Pengukuran ( measurement )
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu
besaran dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu
proses mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat
obyek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian yang
diukur.
 Ketelitian (accuracy)
Kemampuan dari alat ukur untuk memberikan indikasi pendekatan
terhadap harga sebenarnya dari obyek yang diukur.
 Ketepatan (precision)
Kedekatan nilai-nilai pengukuran individual yang didistribusikan sekitar
nilai rata-ratanya atau penyebaran nilai pengukuran individual dari nilai
rata-ratanya.
 Alat ukur yang mempunyai presisi yang bagus tidak menjamin bahwa
alat ukur tersebut mempunyai akurasi yang bagus.
 Repeatabilitas (repeatability)
Kemampuan alat ukur untuk menunjukkan hasil yang sama dari proses
pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik.
 Kesalahan ( error )
Beda aljabar antara nilai ukuran yang terbaca dengan nilai“sebenarnya “
dari obyek yang diukur.
 Perubahan pada reaksi alat ukur dibagi oleh hubungan perubahan
aksinya.
4
 Resolusi (resolution)
Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan arti dari
dua tanda harga atau skala yang paling berdekatan daribesaran yang
ditunjukkan.
 Kalibrasi ( calibration )
Serangkaian kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
penunjukan alat ukur atau menujukkan nilai yang diabadikan bahan ukur
dengan cara membadingkannya dengan standar ukur yang tertelusuri ke
standar nasional dan/atau international.
 Koreksi ( correction )
Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat ukur
untuk mengkompensasi penambahan kesalahan sistematik.
 Ketertelusuran ( traceability )
Terkaitnya hasil pengukuran pada standar nasional/internasional melalui
peralatan ukur yang kinerjanya diketahui, standar-standar yang dimiliki
laboratorium tempat pengukuran dilakukan dan kemampuan personil lab.
tersebut.
 Kehandalan ( reliability )
Kesanggupan alat ukur untuk melaksanakan fungsi yang disyratkan untuk
suatu periode yang ditetapkan.
 Ketidakpastian Pengukuran ( uncertainty )
Perkiraan atau taksiran rentang dari nilai pengukuran dimana nilai
sebenarnya dari besaran obyek yang diukur ( measurand ) terletak.
 Transduser
5
Bagian dari alat ukur untuk mengubah atau mengkonveksikan suatu
bentuk energi atau besaran fisik yang diterimanya ( sensing elemen )
kedalam bentuk energi yang lain, sehingga mudah diolah oleh peralatan
berikutnya.
 Sensor
Bagian/elemen dari alat ukur yang secara langsung berhubungan dengan
obyek yang terukur (elemen perasa).
 Rentang ukur (range)
Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas
 Jangkauan (span)
Beda modulus antara dua batas rentang nominal dari alat ukur.
Contoh :
Rentang nominal – 10V sampai 10 Volt. Jangkauan 20V
 Standar Internasional ( Inrnational standard )
Standar yang ditetapkan oleh persetujuan international sebagai dasar untuk
menetapkan suatu harga atau besaran bagi semua standar lsin dari besaran
yang ada.
 Standar Nasional ( National standard )
Standar yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah sebagai dasar Untuk
menetapkan harga atau besaran dalam suatu negara, untukSemua standar
lain dari besaran yang ada.
 Standar primer ( Primary standard )
Standar yang mempunyai kualitas paling tinggi pada suatu besaran
tertentu.
6
Catatan : Konsep standar primer berlaku baik untuk satuan dasar atau
satuan turunan.
 Standar skunder ( secopndary standard )
Standar yang harganya tertentu dibandingkan dengan standar primer.
 Standar kerja ( working standard )
Standar yang dikalibrasi oleh standar reference dan digunakan terus
menerus untuk mengalibrasi dan mengecek alat ukur atau material yang
diukur.
C. Konfigurasi dan Karakteristik Alat Ukur
Pengukuran memberikan arti penting bagi manusia untuk menggambar
kan berbagai fenomena alam dalam bentuk kuantitatif atau angka.Lord Kelvin
menyatakan : “Bila anda dapat mengukur apa yang anda bicarakan serta
menyatakannya dalam bentuk angka, maka andamengerti apa yang anda
bicarakan. Tetapi bila anda tidak dapat mengukurnya dan tidak dapat
menyatakannya dalam bentuk angka, makapengetahuan anda memuaskan atau
mengecewakan”. Yang sering
menjadikan masalah dalam tingkat kesalahan yang terjadi
dalampengukuran sangat diperlukan, untuk mengerti karakteristik operasional alat
ukur dan cara pengujian, kinerja yang telah ditentukan.
Untuk melakukan studi lebih lanjut berikut diberikan klasifikasi tentang
alat ukur berdasarkan berbagai kriteria maupun berdasarkan bentuk keluarannya.
Fungsi alat ukur yang banyak digunakan di industri maupun di Lab.
pengujian antara lain alat ukur suhu, alat ukur tekanan, alat ukur gaya dan lain-
lain, harus mampu secara akurat mendeteksi setiap perubahan.
7
Untuk memperoleh unjuk kerja optimum sejumlah karakteristik dasar
harus diperhatikan. Karakteristik alat ukur tersebut harus dapat di ekspresikan
dalam bentuk kwantitatif.
Akurasi pengukuran adalah salah satu atribut utama dari karakteristik
statis yang banyak digunakan sebagai petunjuk penting untuk pemilihan alat ukur.
Dalam pengukuran, akurasi setiap alat ukur sangat dipengaruhi oleh sensitifitas
rentang kerja, ketidak linieran dan sifat-sifat dari transedur.
Berikut diberikan berbagai parameter yang pada umumnya banyak
ditemukan disetiap lembaran data pada setiap alat ukur.
D. Akurasi atau Ketelitian
Akurasi pengukuran atau pembacaan adalah istilah yang sangat relatif.
Akurasi didefinisikan sebagai beda atau kedekatan (closeness) antara nilai yang
terbaca dari alat ukur dengan nilai sebenarnya. Dalam eksperiman, nilai
sebenarnya yang tidak pernah diketahui diganti dengan
suatu nilai standar yang diakui secara konvensional. Secara umum akurasi
sebuah alat ukur ditentukan dengan cara kalibrasi pada kondisi operasi tertentu
dandapat diekspresikan dalam
bentuk plus-minus atau presentasi dalam skala tertentu atau pada titik
pengukuran yang spesifik. Semua alat ukur dapat diklasifikasikan dalam tingkat
atau kelas yang berbeda-beda, tergantung pada akurasinya. Sedang akurasi dari
sebuah sistem tergantung pada akurasi Individual elemen pengindra primer,
elemen skunder dan alat manipulasi
Yang lain.
Setiap unit mempunyai kontribusi terisah dengan batas tertentu. Jika ± a1,
8
= a2 dan ± a3 adalah batas akurasi individual, maka akurasi total dari sistem dapat
diekspresikan dalam bentuk bawah akurasi seperti berikut : A = ± ( a1+ a2 + a3 )
………………..
Dalam hal tertentu nilai batas bawah akurasi total diatas mempunyai
kelemahan, maka dalam praktek orang lebih sering menggunakan nilai akar
kuadrat rata-rata untuk mendefinisikan nilai akurasi dari sebuah sistem, yaitu :
A = ± √ ( a1² + a2² + a3² ),,,……………………
E. Presisi atau Ketepatan
Presisi adalah istilah untuk menggambarkan tingkat kebebasan alat ukur
dari kesalahan acak. Jika pengukuran individual Dilakukan berulang-ulang, maka
sebran hasil pembacaan akan
berubah-ubah disekitar nilai rata-ratanya.
-ratanya n
pengukuran maka secara metematis, presisi dapat dinyatakan sebagai Presisi = 1 -
| Xn – -
Presisi tinggi dari alat ukur tidak mempunyai implikasi terhadap akurasi
pengukuran. Alat ukur yang mempunyai presisi tinggi belum tentu alat ukur
tersebut mempunyai akurasi tinggi. Akurasi
rendah dari alat ukur yang mempunyai presisi tinggi pada umum nya
disebabkan oleh bias dari pengukuran, yang bisa dihilangkan dengan kalibrasi.
Dua istilah yang mempunyai arti mirip dengan presisi adalah repeatability
dan reproducibility. Repeability digunakan untukmenggambarkan kedekatan
(closeness) keluaran pembacaan bila
dimasukkan yang sama digunakan secara berulang-ulang pada periode
9
waktu yang singkat pada kondisi dan lokasi pengukuran yang sama, dan dengan
alat ukur yang sama. Reproducibility digunakan untuk menggambar kedekatan (
closeness) keluaran pembacaan bila masukan yang sama digunakan secara
berulangulang.
Persamaa pada keduanya adalah menggambarkan sebaran
keluaranpembacaan induvidual untuk masukan yang sama. Sebaran akanmengacu
pada repeatability bila kondisi pengukurannya tetap, danakan mengacu
reproducibility kondisi pengukurannya berubah.Derajat repeatability dan
reproducibility dlm. pengukuran hanyamerupakan alternatif untuk
mengekspresikan presisi dari sebuah alat ukur.
F. Alat Ukur Besaran Fisika
Nilai -nilai standart dari besaran-besaran pokok di atas dapat dilihat di
buku acuan perkuliahan contoh 1 detik didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan oleh suatu atom cesius 133 untuk bergetar sebannyak 9.192.631.770
kali . Alat yang dapat digunakan untuk mengukur waktu adalah stopwach standar
satuan panjang sama dengan 1.650.763.73 kali panjang gelombang sinar jingga
10
yang dipancarkan oleh atom-atom crypton 86 di dalam ruangan hampa pada
peristiwa luncuran listrik
11
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Alat pengukuran adalah kegiatan pemmbandingan /membandingkan
sesuatu objek dengan objek lain yang telah ditetapkan atau yang telah menjadi
acuan untuk menghasilkan ukuran Agar terjadi keseragaman dalam hal satuan di
seluruh dunia, pada tahun 1889 suatu komite dibentuk untuk menerapkan standard
international mengenai satuan pokok. pada pertemuan antara periode 1945-1971
diterapkan sistem satuan yang dinamakan le systeme international D’united atau
yang disingkat dengan SI yang terdiri dari 7 besaran pokok beserta satuannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
- http://ediesblack.blogspot.com/2013/09/macam-macam-alat-ukur-dalam-
fisika.html
- http://sahabat-ima.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
- www.tjoetnyak89.blogspot.com
- http://www.scribd.com/doc/75863881/Pengenalan-Alat-Ukur-Dasar

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (9)

39 48 - estimasi
39 48 - estimasi39 48 - estimasi
39 48 - estimasi
 
TEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANTEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURAN
 
Skala
SkalaSkala
Skala
 
Metode Analisis faktor
Metode Analisis faktorMetode Analisis faktor
Metode Analisis faktor
 
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaanCara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
 
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian KuantitatifMenyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
 
2
22
2
 
Validitas dan reliabilitas
Validitas dan reliabilitasValiditas dan reliabilitas
Validitas dan reliabilitas
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuran
 

Similar a OPTIMASI PENGUKURAN

25303347 instrumentation-and-calibration
25303347 instrumentation-and-calibration25303347 instrumentation-and-calibration
25303347 instrumentation-and-calibrationherdwihascaryo
 
25303347 instrumentation-and-calibration
25303347 instrumentation-and-calibration25303347 instrumentation-and-calibration
25303347 instrumentation-and-calibrationherdwihascaryo
 
08Konsep Dasar Pengukuran.pptx
08Konsep Dasar Pengukuran.pptx08Konsep Dasar Pengukuran.pptx
08Konsep Dasar Pengukuran.pptxAhmadBayu16
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfAgathaHaselvin
 
Instrumentasi
InstrumentasiInstrumentasi
Instrumentasipolmed
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...Ir. Najamudin, MT
 
52441057 penentukuran
52441057 penentukuran52441057 penentukuran
52441057 penentukuranSitiK2
 
METODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptxMETODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptxAzharBaiquni2
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrikjajakustija
 
Termodinamika (1- 2) m tekanan
Termodinamika (1- 2) m tekananTermodinamika (1- 2) m tekanan
Termodinamika (1- 2) m tekananjayamartha
 
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuranDaeng Makassar
 
M0 teori dasar pengukuran
M0 teori dasar pengukuranM0 teori dasar pengukuran
M0 teori dasar pengukuranRafben Andika
 
Teknik Pengukuran.pdf
Teknik Pengukuran.pdfTeknik Pengukuran.pdf
Teknik Pengukuran.pdfFikriJunior1
 
Bab 2 teknik pengukuran
Bab 2   teknik pengukuranBab 2   teknik pengukuran
Bab 2 teknik pengukuranAat Transmiter
 
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxPengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxToufan1
 

Similar a OPTIMASI PENGUKURAN (20)

25303347 instrumentation-and-calibration
25303347 instrumentation-and-calibration25303347 instrumentation-and-calibration
25303347 instrumentation-and-calibration
 
25303347 instrumentation-and-calibration
25303347 instrumentation-and-calibration25303347 instrumentation-and-calibration
25303347 instrumentation-and-calibration
 
08Konsep Dasar Pengukuran.pptx
08Konsep Dasar Pengukuran.pptx08Konsep Dasar Pengukuran.pptx
08Konsep Dasar Pengukuran.pptx
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
 
Instrumentasi
InstrumentasiInstrumentasi
Instrumentasi
 
Materi Training Kalibrasi.ppt
Materi Training Kalibrasi.pptMateri Training Kalibrasi.ppt
Materi Training Kalibrasi.ppt
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
 
52441057 penentukuran
52441057 penentukuran52441057 penentukuran
52441057 penentukuran
 
METODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptxMETODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptx
 
Rpp fis 1.1
Rpp fis 1.1Rpp fis 1.1
Rpp fis 1.1
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
 
Termodinamika (1- 2) m tekanan
Termodinamika (1- 2) m tekananTermodinamika (1- 2) m tekanan
Termodinamika (1- 2) m tekanan
 
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
 
M0 teori dasar pengukuran
M0 teori dasar pengukuranM0 teori dasar pengukuran
M0 teori dasar pengukuran
 
Teori Pengukuran
Teori PengukuranTeori Pengukuran
Teori Pengukuran
 
Teknik Pengukuran.pdf
Teknik Pengukuran.pdfTeknik Pengukuran.pdf
Teknik Pengukuran.pdf
 
Bab 2 teknik pengukuran
Bab 2   teknik pengukuranBab 2   teknik pengukuran
Bab 2 teknik pengukuran
 
Bab 2 teknik pengukuran
Bab 2   teknik pengukuranBab 2   teknik pengukuran
Bab 2 teknik pengukuran
 
96 107 wiwik
96 107 wiwik96 107 wiwik
96 107 wiwik
 
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxPengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
 

Más de Tjoetnyak Izzatie

strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitaTjoetnyak Izzatie
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Tjoetnyak Izzatie
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...Tjoetnyak Izzatie
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitTjoetnyak Izzatie
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaTjoetnyak Izzatie
 
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarMetode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarTjoetnyak Izzatie
 
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Tjoetnyak Izzatie
 
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurMetodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurTjoetnyak Izzatie
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Tjoetnyak Izzatie
 

Más de Tjoetnyak Izzatie (20)

makalah jaringan komputer
makalah jaringan komputermakalah jaringan komputer
makalah jaringan komputer
 
makalah basis data
makalah basis datamakalah basis data
makalah basis data
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
 
Daftar isi dan pengantar
Daftar isi dan pengantarDaftar isi dan pengantar
Daftar isi dan pengantar
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
 
Aplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenzAplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenz
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
 
Kerajaan pajang
Kerajaan pajangKerajaan pajang
Kerajaan pajang
 
Kerajaan pajang
Kerajaan pajangKerajaan pajang
Kerajaan pajang
 
Korasi besi (percobaan)
Korasi besi (percobaan)Korasi besi (percobaan)
Korasi besi (percobaan)
 
Indsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawitIndsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawit
 
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarMetode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
 
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
 
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurMetodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
Rangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusiaRangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusia
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 

OPTIMASI PENGUKURAN

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi. Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat partikel. Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern. Sistem Pengukuran : Sekumpulan aktifitas, prosedur, alat ukur, software dan orang yang bertujuan mendapatkan data pengukuran terhadap karakteristik yang sedang diukur
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Alat Pengukuran Alat pengukuran adalah kegiatan pemmbandingan /membandingkan sesuatu objek dengan objek lain yang telah ditetapkan atau yang telah menjadi acuan untuk menghasilkan ukuran Agar terjadi keseragaman dalam hal satuan di seluruh dunia, pada tahun 1889 suatu komite dibentuk untuk menerapkan standard international mengenai satuan pokok. pada pertemuan antara periode 1945-1971 diterapkan sistem satuan yang dinamakan le systeme international D’united atau yang disingkat dengan SI yang terdiri dari 7 besaran pokok beserta satuannya. B. Konsep Dasar Pengukuran  Terminologi Berbagai istilah penting yang diberikan disini adalah istilah-istilah yang di ambil dari standar International. Istilah-istilah tersebut kebanyakan mempunyai pengertian dan aplikasi khusus dibandingkan dengan difinisi umum yang terdapat dalam kamus,dengan demikian berbagai difinisi yang diberikan lebih ditekankan untuk memperjelas penggunaan atau memperlancar komunikasi dan kesamaan pengertian.  Metrologi ( Metrology ) Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengukuran  Instrumentasi Bidang ilmu dan teknilogi yang mencakup perancangan, pembuatan, penggunaan instrumen/alat fisika atau sistem instrumen untuk keperluan deteksi, penelitian, pengukuran serta pengolahan data.
  • 3. 3  Pengukuran ( measurement ) Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu proses mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat obyek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian yang diukur.  Ketelitian (accuracy) Kemampuan dari alat ukur untuk memberikan indikasi pendekatan terhadap harga sebenarnya dari obyek yang diukur.  Ketepatan (precision) Kedekatan nilai-nilai pengukuran individual yang didistribusikan sekitar nilai rata-ratanya atau penyebaran nilai pengukuran individual dari nilai rata-ratanya.  Alat ukur yang mempunyai presisi yang bagus tidak menjamin bahwa alat ukur tersebut mempunyai akurasi yang bagus.  Repeatabilitas (repeatability) Kemampuan alat ukur untuk menunjukkan hasil yang sama dari proses pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik.  Kesalahan ( error ) Beda aljabar antara nilai ukuran yang terbaca dengan nilai“sebenarnya “ dari obyek yang diukur.  Perubahan pada reaksi alat ukur dibagi oleh hubungan perubahan aksinya.
  • 4. 4  Resolusi (resolution) Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan arti dari dua tanda harga atau skala yang paling berdekatan daribesaran yang ditunjukkan.  Kalibrasi ( calibration ) Serangkaian kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat ukur atau menujukkan nilai yang diabadikan bahan ukur dengan cara membadingkannya dengan standar ukur yang tertelusuri ke standar nasional dan/atau international.  Koreksi ( correction ) Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat ukur untuk mengkompensasi penambahan kesalahan sistematik.  Ketertelusuran ( traceability ) Terkaitnya hasil pengukuran pada standar nasional/internasional melalui peralatan ukur yang kinerjanya diketahui, standar-standar yang dimiliki laboratorium tempat pengukuran dilakukan dan kemampuan personil lab. tersebut.  Kehandalan ( reliability ) Kesanggupan alat ukur untuk melaksanakan fungsi yang disyratkan untuk suatu periode yang ditetapkan.  Ketidakpastian Pengukuran ( uncertainty ) Perkiraan atau taksiran rentang dari nilai pengukuran dimana nilai sebenarnya dari besaran obyek yang diukur ( measurand ) terletak.  Transduser
  • 5. 5 Bagian dari alat ukur untuk mengubah atau mengkonveksikan suatu bentuk energi atau besaran fisik yang diterimanya ( sensing elemen ) kedalam bentuk energi yang lain, sehingga mudah diolah oleh peralatan berikutnya.  Sensor Bagian/elemen dari alat ukur yang secara langsung berhubungan dengan obyek yang terukur (elemen perasa).  Rentang ukur (range) Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas  Jangkauan (span) Beda modulus antara dua batas rentang nominal dari alat ukur. Contoh : Rentang nominal – 10V sampai 10 Volt. Jangkauan 20V  Standar Internasional ( Inrnational standard ) Standar yang ditetapkan oleh persetujuan international sebagai dasar untuk menetapkan suatu harga atau besaran bagi semua standar lsin dari besaran yang ada.  Standar Nasional ( National standard ) Standar yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah sebagai dasar Untuk menetapkan harga atau besaran dalam suatu negara, untukSemua standar lain dari besaran yang ada.  Standar primer ( Primary standard ) Standar yang mempunyai kualitas paling tinggi pada suatu besaran tertentu.
  • 6. 6 Catatan : Konsep standar primer berlaku baik untuk satuan dasar atau satuan turunan.  Standar skunder ( secopndary standard ) Standar yang harganya tertentu dibandingkan dengan standar primer.  Standar kerja ( working standard ) Standar yang dikalibrasi oleh standar reference dan digunakan terus menerus untuk mengalibrasi dan mengecek alat ukur atau material yang diukur. C. Konfigurasi dan Karakteristik Alat Ukur Pengukuran memberikan arti penting bagi manusia untuk menggambar kan berbagai fenomena alam dalam bentuk kuantitatif atau angka.Lord Kelvin menyatakan : “Bila anda dapat mengukur apa yang anda bicarakan serta menyatakannya dalam bentuk angka, maka andamengerti apa yang anda bicarakan. Tetapi bila anda tidak dapat mengukurnya dan tidak dapat menyatakannya dalam bentuk angka, makapengetahuan anda memuaskan atau mengecewakan”. Yang sering menjadikan masalah dalam tingkat kesalahan yang terjadi dalampengukuran sangat diperlukan, untuk mengerti karakteristik operasional alat ukur dan cara pengujian, kinerja yang telah ditentukan. Untuk melakukan studi lebih lanjut berikut diberikan klasifikasi tentang alat ukur berdasarkan berbagai kriteria maupun berdasarkan bentuk keluarannya. Fungsi alat ukur yang banyak digunakan di industri maupun di Lab. pengujian antara lain alat ukur suhu, alat ukur tekanan, alat ukur gaya dan lain- lain, harus mampu secara akurat mendeteksi setiap perubahan.
  • 7. 7 Untuk memperoleh unjuk kerja optimum sejumlah karakteristik dasar harus diperhatikan. Karakteristik alat ukur tersebut harus dapat di ekspresikan dalam bentuk kwantitatif. Akurasi pengukuran adalah salah satu atribut utama dari karakteristik statis yang banyak digunakan sebagai petunjuk penting untuk pemilihan alat ukur. Dalam pengukuran, akurasi setiap alat ukur sangat dipengaruhi oleh sensitifitas rentang kerja, ketidak linieran dan sifat-sifat dari transedur. Berikut diberikan berbagai parameter yang pada umumnya banyak ditemukan disetiap lembaran data pada setiap alat ukur. D. Akurasi atau Ketelitian Akurasi pengukuran atau pembacaan adalah istilah yang sangat relatif. Akurasi didefinisikan sebagai beda atau kedekatan (closeness) antara nilai yang terbaca dari alat ukur dengan nilai sebenarnya. Dalam eksperiman, nilai sebenarnya yang tidak pernah diketahui diganti dengan suatu nilai standar yang diakui secara konvensional. Secara umum akurasi sebuah alat ukur ditentukan dengan cara kalibrasi pada kondisi operasi tertentu dandapat diekspresikan dalam bentuk plus-minus atau presentasi dalam skala tertentu atau pada titik pengukuran yang spesifik. Semua alat ukur dapat diklasifikasikan dalam tingkat atau kelas yang berbeda-beda, tergantung pada akurasinya. Sedang akurasi dari sebuah sistem tergantung pada akurasi Individual elemen pengindra primer, elemen skunder dan alat manipulasi Yang lain. Setiap unit mempunyai kontribusi terisah dengan batas tertentu. Jika ± a1,
  • 8. 8 = a2 dan ± a3 adalah batas akurasi individual, maka akurasi total dari sistem dapat diekspresikan dalam bentuk bawah akurasi seperti berikut : A = ± ( a1+ a2 + a3 ) ……………….. Dalam hal tertentu nilai batas bawah akurasi total diatas mempunyai kelemahan, maka dalam praktek orang lebih sering menggunakan nilai akar kuadrat rata-rata untuk mendefinisikan nilai akurasi dari sebuah sistem, yaitu : A = ± √ ( a1² + a2² + a3² ),,,…………………… E. Presisi atau Ketepatan Presisi adalah istilah untuk menggambarkan tingkat kebebasan alat ukur dari kesalahan acak. Jika pengukuran individual Dilakukan berulang-ulang, maka sebran hasil pembacaan akan berubah-ubah disekitar nilai rata-ratanya. -ratanya n pengukuran maka secara metematis, presisi dapat dinyatakan sebagai Presisi = 1 - | Xn – - Presisi tinggi dari alat ukur tidak mempunyai implikasi terhadap akurasi pengukuran. Alat ukur yang mempunyai presisi tinggi belum tentu alat ukur tersebut mempunyai akurasi tinggi. Akurasi rendah dari alat ukur yang mempunyai presisi tinggi pada umum nya disebabkan oleh bias dari pengukuran, yang bisa dihilangkan dengan kalibrasi. Dua istilah yang mempunyai arti mirip dengan presisi adalah repeatability dan reproducibility. Repeability digunakan untukmenggambarkan kedekatan (closeness) keluaran pembacaan bila dimasukkan yang sama digunakan secara berulang-ulang pada periode
  • 9. 9 waktu yang singkat pada kondisi dan lokasi pengukuran yang sama, dan dengan alat ukur yang sama. Reproducibility digunakan untuk menggambar kedekatan ( closeness) keluaran pembacaan bila masukan yang sama digunakan secara berulangulang. Persamaa pada keduanya adalah menggambarkan sebaran keluaranpembacaan induvidual untuk masukan yang sama. Sebaran akanmengacu pada repeatability bila kondisi pengukurannya tetap, danakan mengacu reproducibility kondisi pengukurannya berubah.Derajat repeatability dan reproducibility dlm. pengukuran hanyamerupakan alternatif untuk mengekspresikan presisi dari sebuah alat ukur. F. Alat Ukur Besaran Fisika Nilai -nilai standart dari besaran-besaran pokok di atas dapat dilihat di buku acuan perkuliahan contoh 1 detik didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh suatu atom cesius 133 untuk bergetar sebannyak 9.192.631.770 kali . Alat yang dapat digunakan untuk mengukur waktu adalah stopwach standar satuan panjang sama dengan 1.650.763.73 kali panjang gelombang sinar jingga
  • 10. 10 yang dipancarkan oleh atom-atom crypton 86 di dalam ruangan hampa pada peristiwa luncuran listrik
  • 11. 11
  • 12. 12 BAB III PENUTUP Kesimpulan Alat pengukuran adalah kegiatan pemmbandingan /membandingkan sesuatu objek dengan objek lain yang telah ditetapkan atau yang telah menjadi acuan untuk menghasilkan ukuran Agar terjadi keseragaman dalam hal satuan di seluruh dunia, pada tahun 1889 suatu komite dibentuk untuk menerapkan standard international mengenai satuan pokok. pada pertemuan antara periode 1945-1971 diterapkan sistem satuan yang dinamakan le systeme international D’united atau yang disingkat dengan SI yang terdiri dari 7 besaran pokok beserta satuannya.
  • 13. 13 DAFTAR PUSTAKA - http://ediesblack.blogspot.com/2013/09/macam-macam-alat-ukur-dalam- fisika.html - http://sahabat-ima.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html - www.tjoetnyak89.blogspot.com - http://www.scribd.com/doc/75863881/Pengenalan-Alat-Ukur-Dasar