SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Descargar para leer sin conexión
PLATYMELMINTHES
1. Pengertian Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini
mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu
kelas pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.
Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, Platy = Pipih dan Helminthes =
cacing. Oleh sebab itulah Filum platyhelminthes sering disebut Cacing Pipih.
Platyhelminthes adalah filum ketiga dari kingdom animalia setelah porifera dan
coelenterata. Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang paling sederhana.
Cacing ini bisa hidup bebas dan bisa hidup parasit. Yang merugikan adalah
platyhelminthes yang hidup dengan cara parasit
2. Ciri-ciri
Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Umumnya, golongan cacing
pipih hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme
lain. Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya. Beberapa contoh
Platyhelminthes adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan (panjang 2-3
cm), Bipalium yang hidup di balik lumut lembap (panjang mencapai 60 cm),
Clonorchis sinensis, cacing hati, dan cacing pita.
3. Struktur dan fungsi tubuh
Platyhelminthes merupakan cacing yang tergolong triploblastik aselomata
karena memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma, endoderma, dan
mesoderma. Namun, mesoderma cacing ini tidak mengalami spesialisasi sehingga
sel-selnya tetap seragam dan tidak membentuk sel khusus.
4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana
peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing
pipih dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang
kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan
demikian, selain mencerna makanan, usus juga mengedarkan makanan ke seluruh
tubuh.
Selain itu, cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui
mulut karena tidak memiliki anus. Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor
karena makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2
dan CO2dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses difusi.
5. Siklus Hidup
Fasciola hepatica
Telur (bersama feces) -> larva bersilia (mirasidium) -> siput air (lymnea
auricularis atau lymnea javanica) -> sporokista -> redia -> serkaria -> keluar
dari tubuh siput -> menempel pada rumput / tanaman air -> membentuk kista
(metaserkaria) -> dimakan domba(hepatica)/sapi(gigantica) -> usus -> hati ->
sampai dewasa
Chlornosis sinensis
Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporosista ->
menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput ->
ikan air tawar (menempel di ototnya) -> membentuk kista (metaserkaria) ->
ikan dimakan -> saluran pencernaan -> hati -> sampai dewasa
Schistosoma javanicum
Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporosista ->
menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput ->
menembus kulit manusia -> pembuluh darah vena
Taenia saginata / Taenia Solium
Proglotid (bersama feces) -> mencemari makanan babi -> babi -> usus babi
(telur menetas jadi hexacan) -> aliran darah -> otot/daging (sistiserkus) ->
manusia -> usus manusia (sistiserkus pecah -> skolex menempel di dinding
usus) -> sampai dewasa di manusia -> keluar bersama feces
6. Penyakit yang disebabkan Platyhelminthes
Beberapa spesies Platyhelminthes dapat menimbulkan penyakit pada manusia
dan hewan. Salah satu diantaranya adalah genus Schistosoma yang dapat
menyebabkan skistosomiasis, penyakit parasit yang ditularkan melalui siput air tawar
pada manusia. Apabila cacing tersebut berkembang di tubuh manusia, dapat terjadi
kerusakan jaringan dan organ seperti kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan ginjal
manusia. (Inggris) Kerusakan tersebut disebabkan perkembanganbiakan cacing
Schistosoma di dalam tubuh hingga menyebabkan reaksi imunitas. Penyakit ini
merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia. Contoh lainnya adalah
Clonorchis sinensis yang menyebabkan infeksi cacing hati pada manusia dan hewan
mamalia lainnya . Spesies ini dapat menghisap darah manusia . Pada hewan, infeksi
cacing pipih juga dapat ditemukan, misalnya Scutariella didactyla yang menyerang
udang jenis Trogocaris dengan cara menghisap cairan tubuh udang tersebut .
7. Sistem Syaraf
Ada beberapa macam sistem syaraf pada cacing pipih:
Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana.
Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak
terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut
keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang
dihubungkan dengan serabut saraf melintang.
Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun
dari sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal
dari indera ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor), dan sel
asosiasi (perantara).
8. Indera
Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu
bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut
biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing
pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa
spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur
keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai).
Umumnya, cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut
protonefridia. Sistem ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di sel api.
Lubang pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang
berjumlah sepasang atau lebih. Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan
secara difusi melalui dinding sel.
9. Reproduksi
Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual. Pada
reproduksi seksual akan menghasilkan gamet. Fertilisasi ovum oleh sperma terjadi di
dalam tubuh (internal). Fertilisasi dapat dilakukan sendiri ataupun dengan pasangan
lain. Reproduksi aseksual tidak dilakukan oleh semua Platyhelminthes. Kelompok
Platyhelminthes tertentu dapat melakukan reproduksi aseksual dengan cara
membelah diri (fragmentasi), kemudian regenerasi potongan tubuh tersebut menjadi
individu baru.
10. Cara Hidup dan Habitat
Platyhelminthes ada yang hidup bebas maupun parasit. Platyhelminthes yang
hidup bebas memakan hewan-hewan dan tumbuhan kecil atau zat organik lainnya
seperti sisa organisme. Platyhelminthes parasit hidup pada jaringan atau cairan tubuh
inangnya. Habitat Platyhelminthes yang hidup bebas adalah di air tawar, laut, dan
tempat-tempat yang lembap. Platyhelminthes yang parasit hidup di dalam tubuh
inangnya (endoparasit) pada siput air, sapi, babi, atau manusia.
11. Klasifikasi
Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria (cacing
bulu getar), Trematoda (cacing hisap),Monogenea, dan Cestoda (cacing pita).
Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar
sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria.
Kelas Trematoda memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk
melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit
pada manusia dan hewan. Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola
(cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma.
Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh
enzim di usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya
adalah Taenia solium dan T. saginataSpesies ini menggunakan skoleks untuk
menempel pada usus inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur
yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.pusatbiologi.com/2013/02/klasifikasi-dan-ciri-ciri.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Platyhelminthes#Ciri-ciri
3. Torsten H. Struck, Frauke Fisse (2008).
4. Wojciech Pisula (2009). Curiosity and Information Seeking in Animal and
Human Behavior. Brown Walker Press.
5. Garjito TA, Sudomo M, Abdullah, Dahlan M, Nurwidayati A. (September
2008).
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
PLATYMELMINTHES........................................................................................1
1. Pengertian Platyhelminthes.......................................................................1
2. Ciri-ciri......................................................................................................2
3. Suktrul dan Fungsi Tubuh.........................................................................2
4. Sistem Percernaan .....................................................................................3
5. Siklus Hidup..............................................................................................3
6. Penyakit yang disebabkan Platyhelminthes ..............................................4
7. Sistem Syaraf.............................................................................................5
8. Indera.........................................................................................................6
9. Reproduksi ................................................................................................6
10. Cara hidup dan Habitat..............................................................................7
11. Klasifikasi..................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................8

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesSinggih Azwar Anas
 
Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)Kurnia Wati
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt molluscaindmal
 
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthesPresentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthesIMUandIMA93
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelidaKurnia Wati
 
Protists Powerpoint
Protists PowerpointProtists Powerpoint
Protists Powerpointguest4b6f23
 
Porifera 140313073547-phpapp01
Porifera 140313073547-phpapp01Porifera 140313073547-phpapp01
Porifera 140313073547-phpapp01Fauzan Ardana
 
PPT K3_MOLLUSCA-compressed.pdf
PPT K3_MOLLUSCA-compressed.pdfPPT K3_MOLLUSCA-compressed.pdf
PPT K3_MOLLUSCA-compressed.pdfBerlianaPutri31
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesImawaty Yulia
 
Locomotry organ in non chordata.pptx
Locomotry organ in non chordata.pptxLocomotry organ in non chordata.pptx
Locomotry organ in non chordata.pptxSoniaBajaj10
 
Phylum Platyhelminthes
Phylum PlatyhelminthesPhylum Platyhelminthes
Phylum PlatyhelminthesHeather Fogell
 

La actualidad más candente (20)

Acropora cervicornis
Acropora  cervicornisAcropora  cervicornis
Acropora cervicornis
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt mollusca
 
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthesPresentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthes
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
minor phyla
minor phylaminor phyla
minor phyla
 
Protists Powerpoint
Protists PowerpointProtists Powerpoint
Protists Powerpoint
 
Biologi poriferaaa
Biologi poriferaaaBiologi poriferaaa
Biologi poriferaaa
 
Porifera 140313073547-phpapp01
Porifera 140313073547-phpapp01Porifera 140313073547-phpapp01
Porifera 140313073547-phpapp01
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
PPT K3_MOLLUSCA-compressed.pdf
PPT K3_MOLLUSCA-compressed.pdfPPT K3_MOLLUSCA-compressed.pdf
PPT K3_MOLLUSCA-compressed.pdf
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
 
Locomotry organ in non chordata.pptx
Locomotry organ in non chordata.pptxLocomotry organ in non chordata.pptx
Locomotry organ in non chordata.pptx
 
Mollusks and annelids
Mollusks and annelidsMollusks and annelids
Mollusks and annelids
 
Filum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda BiologiFilum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda Biologi
 
Cnidaria
CnidariaCnidaria
Cnidaria
 
Phylum Platyhelminthes
Phylum PlatyhelminthesPhylum Platyhelminthes
Phylum Platyhelminthes
 
Bab 5.protista
Bab 5.protistaBab 5.protista
Bab 5.protista
 

Similar a Platymelminthes

Similar a Platymelminthes (20)

Platymelminthes
PlatymelminthesPlatymelminthes
Platymelminthes
 
Platyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematodaPlatyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematoda
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
 
Cacing.h
Cacing.hCacing.h
Cacing.h
 
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfcacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
 
Cacing(vermes) biologi
Cacing(vermes)  biologiCacing(vermes)  biologi
Cacing(vermes) biologi
 
Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )
 
plantyhelminthes X
 plantyhelminthes X plantyhelminthes X
plantyhelminthes X
 
1. bahan ajar
1. bahan ajar1. bahan ajar
1. bahan ajar
 
Phlum platyhelminthes
Phlum platyhelminthesPhlum platyhelminthes
Phlum platyhelminthes
 
document (5).pptx
document (5).pptxdocument (5).pptx
document (5).pptx
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Xmia4 platyhelmintes
Xmia4 platyhelmintesXmia4 platyhelmintes
Xmia4 platyhelmintes
 
filum Platyhelminthes
filum Platyhelminthesfilum Platyhelminthes
filum Platyhelminthes
 
Kelompok 3 hewan
Kelompok 3 hewanKelompok 3 hewan
Kelompok 3 hewan
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Helmintologi copy
Helmintologi   copyHelmintologi   copy
Helmintologi copy
 

Más de Tjoetnyak Izzatie

strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitaTjoetnyak Izzatie
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Tjoetnyak Izzatie
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...Tjoetnyak Izzatie
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitTjoetnyak Izzatie
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaTjoetnyak Izzatie
 
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarMetode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarTjoetnyak Izzatie
 
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Tjoetnyak Izzatie
 
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurMetodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurTjoetnyak Izzatie
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Tjoetnyak Izzatie
 

Más de Tjoetnyak Izzatie (20)

makalah jaringan komputer
makalah jaringan komputermakalah jaringan komputer
makalah jaringan komputer
 
makalah basis data
makalah basis datamakalah basis data
makalah basis data
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
 
Daftar isi dan pengantar
Daftar isi dan pengantarDaftar isi dan pengantar
Daftar isi dan pengantar
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
 
Aplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenzAplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenz
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
 
Kerajaan pajang
Kerajaan pajangKerajaan pajang
Kerajaan pajang
 
Kerajaan pajang
Kerajaan pajangKerajaan pajang
Kerajaan pajang
 
Korasi besi (percobaan)
Korasi besi (percobaan)Korasi besi (percobaan)
Korasi besi (percobaan)
 
Indsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawitIndsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawit
 
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarMetode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
 
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
 
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurMetodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
Rangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusiaRangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusia
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 

Último

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 

Último (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Platymelminthes

  • 1. PLATYMELMINTHES 1. Pengertian Platyhelminthes Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan. Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, Platy = Pipih dan Helminthes = cacing. Oleh sebab itulah Filum platyhelminthes sering disebut Cacing Pipih. Platyhelminthes adalah filum ketiga dari kingdom animalia setelah porifera dan coelenterata. Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang paling sederhana. Cacing ini bisa hidup bebas dan bisa hidup parasit. Yang merugikan adalah platyhelminthes yang hidup dengan cara parasit
  • 2. 2. Ciri-ciri Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Umumnya, golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain. Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya. Beberapa contoh Platyhelminthes adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan (panjang 2-3 cm), Bipalium yang hidup di balik lumut lembap (panjang mencapai 60 cm), Clonorchis sinensis, cacing hati, dan cacing pita. 3. Struktur dan fungsi tubuh Platyhelminthes merupakan cacing yang tergolong triploblastik aselomata karena memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma, endoderma, dan mesoderma. Namun, mesoderma cacing ini tidak mengalami spesialisasi sehingga sel-selnya tetap seragam dan tidak membentuk sel khusus.
  • 3. 4. Sistem Pencernaan Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Selain itu, cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki anus. Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2 dan CO2dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses difusi. 5. Siklus Hidup
  • 4. Fasciola hepatica Telur (bersama feces) -> larva bersilia (mirasidium) -> siput air (lymnea auricularis atau lymnea javanica) -> sporokista -> redia -> serkaria -> keluar dari tubuh siput -> menempel pada rumput / tanaman air -> membentuk kista (metaserkaria) -> dimakan domba(hepatica)/sapi(gigantica) -> usus -> hati -> sampai dewasa Chlornosis sinensis Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporosista -> menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> ikan air tawar (menempel di ototnya) -> membentuk kista (metaserkaria) -> ikan dimakan -> saluran pencernaan -> hati -> sampai dewasa Schistosoma javanicum Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporosista -> menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> menembus kulit manusia -> pembuluh darah vena Taenia saginata / Taenia Solium Proglotid (bersama feces) -> mencemari makanan babi -> babi -> usus babi (telur menetas jadi hexacan) -> aliran darah -> otot/daging (sistiserkus) -> manusia -> usus manusia (sistiserkus pecah -> skolex menempel di dinding usus) -> sampai dewasa di manusia -> keluar bersama feces 6. Penyakit yang disebabkan Platyhelminthes Beberapa spesies Platyhelminthes dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan. Salah satu diantaranya adalah genus Schistosoma yang dapat menyebabkan skistosomiasis, penyakit parasit yang ditularkan melalui siput air tawar
  • 5. pada manusia. Apabila cacing tersebut berkembang di tubuh manusia, dapat terjadi kerusakan jaringan dan organ seperti kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan ginjal manusia. (Inggris) Kerusakan tersebut disebabkan perkembanganbiakan cacing Schistosoma di dalam tubuh hingga menyebabkan reaksi imunitas. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia. Contoh lainnya adalah Clonorchis sinensis yang menyebabkan infeksi cacing hati pada manusia dan hewan mamalia lainnya . Spesies ini dapat menghisap darah manusia . Pada hewan, infeksi cacing pipih juga dapat ditemukan, misalnya Scutariella didactyla yang menyerang udang jenis Trogocaris dengan cara menghisap cairan tubuh udang tersebut . 7. Sistem Syaraf Ada beberapa macam sistem syaraf pada cacing pipih: Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana. Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang. Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor), dan sel asosiasi (perantara).
  • 6. 8. Indera Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai). Umumnya, cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut protonefridia. Sistem ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di sel api. Lubang pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau lebih. Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel. 9. Reproduksi Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual. Pada reproduksi seksual akan menghasilkan gamet. Fertilisasi ovum oleh sperma terjadi di dalam tubuh (internal). Fertilisasi dapat dilakukan sendiri ataupun dengan pasangan
  • 7. lain. Reproduksi aseksual tidak dilakukan oleh semua Platyhelminthes. Kelompok Platyhelminthes tertentu dapat melakukan reproduksi aseksual dengan cara membelah diri (fragmentasi), kemudian regenerasi potongan tubuh tersebut menjadi individu baru. 10. Cara Hidup dan Habitat Platyhelminthes ada yang hidup bebas maupun parasit. Platyhelminthes yang hidup bebas memakan hewan-hewan dan tumbuhan kecil atau zat organik lainnya seperti sisa organisme. Platyhelminthes parasit hidup pada jaringan atau cairan tubuh inangnya. Habitat Platyhelminthes yang hidup bebas adalah di air tawar, laut, dan tempat-tempat yang lembap. Platyhelminthes yang parasit hidup di dalam tubuh inangnya (endoparasit) pada siput air, sapi, babi, atau manusia. 11. Klasifikasi Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria (cacing bulu getar), Trematoda (cacing hisap),Monogenea, dan Cestoda (cacing pita). Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria. Kelas Trematoda memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma. Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T. saginataSpesies ini menggunakan skoleks untuk
  • 8. menempel pada usus inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer. DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.pusatbiologi.com/2013/02/klasifikasi-dan-ciri-ciri.html 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Platyhelminthes#Ciri-ciri 3. Torsten H. Struck, Frauke Fisse (2008). 4. Wojciech Pisula (2009). Curiosity and Information Seeking in Animal and Human Behavior. Brown Walker Press. 5. Garjito TA, Sudomo M, Abdullah, Dahlan M, Nurwidayati A. (September 2008).
  • 9. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................... ii PLATYMELMINTHES........................................................................................1 1. Pengertian Platyhelminthes.......................................................................1 2. Ciri-ciri......................................................................................................2 3. Suktrul dan Fungsi Tubuh.........................................................................2 4. Sistem Percernaan .....................................................................................3 5. Siklus Hidup..............................................................................................3 6. Penyakit yang disebabkan Platyhelminthes ..............................................4 7. Sistem Syaraf.............................................................................................5 8. Indera.........................................................................................................6 9. Reproduksi ................................................................................................6 10. Cara hidup dan Habitat..............................................................................7 11. Klasifikasi..................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................8