2. Kompetensi Kompetendsidasar Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa Indikator Setelah mempelajari Bab ini siswa mampu : Menjelaskan sifat bayangan pada cermin datar Menjelaskan sifat bayangan pada cermin cekung Menjelaskan sifat bayangan pada cermin cembung Mengitung jarak bayangan pada cermin datar Menghitung dengan menggunakan rumus cermin cekung 1/f = 1/so + 1/si Menghitung jarak bayangan, jarak benda atau jarak fokus pada cermin cembung
8. Cermin CantikjugaAku, besokbisajadiartisnih…kaya Luna Maya… Ah nggakmau ah, maujadi guru Ajabiarpahalanyabanyak…! Cermin adalah logam yang mempunyai permukaan halus dan bagian belakangnya dilapisi amalgam perak sehingga dapat memantulkan berkas cahaya 100%. Cerinada 3 jeniscermindatar Cermin datar merupakan cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang datar, sermincembung, cermincekung
9. Garis Normal SinarDatang Sinar Pantul r i HukumPemantulanCahaya PadapemantulancahayaberlakuHukumPemantulanCahaya, yaitu : Sudutdatang (i) samadengansudutpantul (r) Sinardatang, sinarpantul, dangaris normal terletakpadasatubidangdatar. cermin
10. Bayangan Bayangan nyata Bayangan nyataadalahbayanganyang dihasilkan dariperpotongan sinar pantul.Tidak bisa langsung dilihat mata. Dapat dibentuk atau ditangkap padaLayar. BayanganSemu BayanganSemuadalah bayangan yang dihasilkan dariperpotongan perpanjangan sinar pantul.Bisa langsung dilihat mata.Tidak dapat dibentuk atau ditangkap pada layar.
11. BayanganpadaCerminDatar Sifat bayangan pada cermin datar: Bayangan yang berbentuk bersifat semu, artinya tidak bisa ditangkap layar (maya). Bayangan yang terjadi sama besar dengan bendanya Bayangan yang terjadi sama tegak. Jarak benda ke cermin sama dengan jarakbayangan ke cermin. Bayangan cermin bertukar sisinya, artinya bagian kanan benda menjadi bagian kirinya.
16. SinarInstimewaCerminCekung sinar-sinar istimewa pada cermin cekung, yaitu : Sinar Datang Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama SumbuUtama M f O 1 SinarPantul 3 2. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalaui titi fokus 2 SinarPantul SumbuUtama M f O 1 SinarDatang 3
18. SU M f O BayanganpadaCerminCekungdiRuang I Benda terletakantaratitikfokus (f) dengantitikpusatoptik (O) Sifatbayangan yang dihasilkanadalahmaya, Tegakdandiperbesar
19. M f O SU BayanganpadaCerminCekungdiRuang II Benda terletak antara titik fokus (f) dengan titik pusat kelengkungan (M) Sifatbayangan yang dihasilkanadalahnyata, terbalikdandiperbesar
20. SU M f O BayanganpadaCerminCekungdiRuang III Benda terletakdisebelahkirititikpusatkelengkungan (M) Sifatbayangan yang dihasilkanadalahNyata, terbalikdandiperkecil
21. RumuspraktisBayanganpadaCerminCekung Ruang benda + Ruang bayangan = 5 Jika benda berada di ruang III, maka bayangannya akan bersifat nyata, terbalik, diperkecil dan di ruang II Jika benda berada di ruang II, maka bayangannya akan bersifat nyata, terbalik, diperbesar dan di ruang III Jika benda berada di ruang I, maka bayangannya akan bersifat maya, tegak, diperbesar dan di ruang IV benda berada di titik pusat kelengkungan cermin, maka bayangannya akan terbentuk di titik pusat kelengkungan cermin juga, nyata, terbalik, sama besar. benda berada di titik fokus, maka bayangannya akan terbentuk tak berhingga dan maya.
22. RumusanpadaCerminCekung Untuk menentukan jarak bendam jarak bayangan atau titik fokusnya dapat digunakan rumus sebagai berikut: Perbesaran bayangan: Hubungans’,sdan f Keterangan: S = jarak benda ke cermin (m) h = tinggi benda (m) S’ = jarak bayangan ke cermin (m) h’ = tinggi bayangan (m) M = perbesaran bayangan
23. AturanuntukmempermudahperhitunganpadaCerminCekung cermincekung f (+) cermincembung f (-) sifatbayanganselalulebihkeciltegakdansemu S’ (+) : nyata (dapatditangkapolehlayar S’ (-) : maya (tidakdapatditangkapolehlayar) M (+) = h’ (+): tegak M (-) = h’ (-) : terbalik M < 1 : diperkecil M=1 : sama M >1 : diperbesar
24.
25.
26. SU M f O Sinar-sinar Istimewa padacermincembung Sinar Datang Sinar Pantul 3. Sinar datang seakan-akan menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga (berimpit).
27. SU M f O Pembentukanbayanganpadacermincembung Sifatbayangan yang dihasilkanadalahMaya, tegakdiperkecil
28. Pembentukanbayanganpadacermincembung Perlu diketahui bahwa R II, R II, dan R.I terletak di belakang cermin, sehingga benda yang berada di ruang tersebut tidak terbentuk bayangan. Bayangan hanya terbentuk jika benda berada di ruang IV. Oleh karena itu maka sifat bayangan cermin cembung selalu maya, tegak, diperkecil di ruang I. Dan karena bayangan selalu di belakang cermin, maka si selalu negatif (maya).
29. Rumusanpadacermincembung Untuk menentukan jarak bendam jarak bayangan atau titik fokusnya dapat digunakan rumus sebagai berikut: Perbesaran bayangan: Hubungans’,sdan f Keterangan: S = jarak benda ke cermin (m) h = tinggi benda (m) S’ = jarak bayangan ke cermin (m) h’ = tinggi bayangan (m) M = perbesaran bayangan
30. Motivasi Perhatikangambardibawahini! Kalian kadangsukabermaindengankacapembesarsepertidiatasbukan nah kenapahidungbisaterlihatbesar? Lensaapa yang digunakanmarikitapelajaritentangjenislensadansifat –sifatnya! http://2.bp.blogspot.com selalusemangatuntukbelajradancintaterhadapilmu Karakter
34. Rumusanlensacembung Untuk menentukan jarak bendam jarak bayangan atau titik fokusnya dapat digunakan rumus sebagai berikut: Perbesaran bayangan: Hubungans’,sdan f Keterangan: S = jarak benda ke cermin (m) h = tinggi benda (m) S’ = jarak bayangan ke cermin (m) h’ = tinggi bayangan (m) M = perbesaran bayangan
37. Rumusanlensacembung Untuk menentukan jarak bendam jarak bayangan atau titik fokusnya dapat digunakan rumus sebagai berikut: Perbesaran bayangan: Hubungans’,sdan f Keterangan: S = jarak benda ke cermin (m) h = tinggi benda (m) S’ = jarak bayangan ke cermin (m) h’ = tinggi bayangan (m) M = perbesaran bayangan
38. AturanuntukmempermudahperhitunganpadaCerminCekung cermincekung f (+) cermincembung f (-) sifatbayanganselalulebihkeciltegakdansemu S’ (+) : nyata (dapatditangkapolehlayar S’ (-) : maya (tidakdapatditangkapolehlayar) M (+) = h’ (+): tegak M (-) = h’ (-) : terbalik M < 1 : diperkecil M=1 : sama M >1 : diperbesar
41. Pembiasan Pembiasanadalahperubahanarahsinarcahaya (ataujenisgelombang lain) ketikamelewatidua medium transparan yang kerapatannyaberbeda, misalnya air danudara. Pembiasanmerupakansalahsatufenomenapenting yang paling mendasaruntukmenjelaskankejadian-kejadian yang terjadipadalensadanprisma. Contohpembiasancahayadalamkehidupansehari-hariantara lain peristiwafatamorganadandasarkolamrenangtampakdangkalatausendoksepertidipatahkanjikaditaruhdidalamgelas..
42. HukumPembiasan Hukumpembiasancahayadapatdituliskansebagaiberikut. Sinardatang, sinar bias, dangaris normal terletakpadasatubidangdatardanketiganyaberpotongandisatutitik. Sinardatangdari medium kurangrapatmenuju medium lebihrapatdibiaskanmendekatigaris normal. Sebaliknya (gambar A) sinardatangdari medium lebihrapatmenuju medium kurangrapatdibiaskanmenjauhigaris normal. (gambar B) Sinardatangtegaklurusbidangbatasditeruskanatautidakmengalamipembiasan.
43. Indeks bias Setiap medium mempunyaisuatuindeks bias tertentu, yang merupakansuatuukuranseberapabesarsuatubahanmembiaskancahaya. Indeks bias suatuzatadalah perbandingankelajuancahayadiudaradengankelajuancahayadidalamzattersebut. Kelajuancahayadiudaraselalulebihbesardaripadadidalamzat lain. Olehkarenaitu, indeks bias zatselainudaraselalulebihbesardaripadasatu. Semakinbesarindeks bias suatuzat, semakinbesarcahayadibelokkanolehzattersebut.
46. Renungan Kita sudahdikaruniaAlllahbegitubanyak yang berhubungandengancahayasalahsatunyakitadiberimatauntukmelihatbegituindahnyacahayadunia. Mari ktiamensyukuriapa yang diberikannyadenganmenggunakanmatakitauntukmelihat yang berguna, mencariilmusebanyak-banyaknya.
47. SumberReferensi Di bawahinibukudan website yang menjadikansumberreferensimateridangambarpada media pembelajaranini, selaindarikoleksipribadi.