Teknik PCR dapat mengamplifikasi fragmen DNA spesifik secara cepat dan akurat melalui siklus pengulangan proses pemanasan dan pendinginan yang memisahkan dan memperbanyak DNA target. Teknik ini memungkinkan deteksi dan karakterisasi DNA dalam jumlah sedikit untuk berbagai aplikasi medis dan forensik.
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA. Bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi DNA ini dilakukan dengan memodifikasi gen spesifik dan memindahkannya pada organisme yang berbeda, seperti bakteri, hewan, dan tumbuhan. Salah satu metode yang sering digunakan pada bioteknologi modern yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR).
PCR merupakan suatu metode enzimatis untuk amplifikasi DNA dengan cara in vitro.
Metode PCR memiliki berbagai variasi seperti Real-Time PCR untuk kuantifikasi DNA secara langsung, Reverse Transcriptase PCR untuk mengkonversi RNA menjadi cDNA, Nested PCR untuk meningkatkan spesifisitas, dan Multiplex PCR untuk mengamplifikasi banyak target DNA sekaligus. Variasi lainnya adalah Restriction Fragment Length Polymorphism PCR yang digunakan untuk menghasilkan sidik jari genetik organisme.
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand MagenSalesIndogen
Dokumen tersebut membahas tentang kit pemurnian fragmen DNA/RNA hasil PCR atau reaksi enzim dari merek Magen. Kit tersebut digunakan untuk memisahkan DNA/RNA dari komponen reaksi lainnya dengan hasil lebih dari 80% untuk aplikasi selanjutnya seperti sekuensing, kloning, pelabelan. Terdapat berbagai jenis kit sesuai dengan jumlah sampel dan jenis nukleotida yang akan dimurnikan.
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptxElmayanaIlyas
RT-PCR digunakan untuk mendeteksi ekspresi gen secara kualitatif melalui pembuatan DNA komplementer (cDNA) dari RNA. Teknik ini melibatkan transkripsi balik RNA menjadi cDNA, kemudian amplifikasi cDNA menggunakan PCR. Hasil amplifikasi dapat dideteksi secara kuantitatif menggunakan sinyal fluoresens selama proses PCR atau secara kualitatif pasca PCR. RT-PCR banyak digunakan dalam diagnosis penyakit dan penel
Dokumen tersebut membahas tentang teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk memeriksa molekuler lalat, kutu, pinjal dan nyamuk. PCR adalah teknik perbanyakan potongan DNA secara in vitro dengan menggunakan primer dan siklus pemanasan dan pendinginan untuk memisahkan dan memperbanyak DNA target. Hasil PCR kemudian dianalisis lebih lanjut dengan elektroforesis dan sekuensing untuk menentukan urutan basa nitrogen DNA.
Dokumen tersebut membahas tentang metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang merupakan teknik amplifikasi DNA secara in vitro. Metode ini menjelaskan komponen-komponennya seperti primer, DNA polimerase, dan dNTPs serta prinsip kerjanya melalui siklus denaturasi, annealing, dan elongasi DNA. Dokumen ini juga menjelaskan varian-varian PCR dan berbagai aplikasinya dalam diagnosis kedokteran dan penelitian.
Teknik PCR dapat mengamplifikasi fragmen DNA spesifik secara cepat dan akurat melalui siklus pengulangan proses pemanasan dan pendinginan yang memisahkan dan memperbanyak DNA target. Teknik ini memungkinkan deteksi dan karakterisasi DNA dalam jumlah sedikit untuk berbagai aplikasi medis dan forensik.
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA. Bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi DNA ini dilakukan dengan memodifikasi gen spesifik dan memindahkannya pada organisme yang berbeda, seperti bakteri, hewan, dan tumbuhan. Salah satu metode yang sering digunakan pada bioteknologi modern yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR).
PCR merupakan suatu metode enzimatis untuk amplifikasi DNA dengan cara in vitro.
Metode PCR memiliki berbagai variasi seperti Real-Time PCR untuk kuantifikasi DNA secara langsung, Reverse Transcriptase PCR untuk mengkonversi RNA menjadi cDNA, Nested PCR untuk meningkatkan spesifisitas, dan Multiplex PCR untuk mengamplifikasi banyak target DNA sekaligus. Variasi lainnya adalah Restriction Fragment Length Polymorphism PCR yang digunakan untuk menghasilkan sidik jari genetik organisme.
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand MagenSalesIndogen
Dokumen tersebut membahas tentang kit pemurnian fragmen DNA/RNA hasil PCR atau reaksi enzim dari merek Magen. Kit tersebut digunakan untuk memisahkan DNA/RNA dari komponen reaksi lainnya dengan hasil lebih dari 80% untuk aplikasi selanjutnya seperti sekuensing, kloning, pelabelan. Terdapat berbagai jenis kit sesuai dengan jumlah sampel dan jenis nukleotida yang akan dimurnikan.
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptxElmayanaIlyas
RT-PCR digunakan untuk mendeteksi ekspresi gen secara kualitatif melalui pembuatan DNA komplementer (cDNA) dari RNA. Teknik ini melibatkan transkripsi balik RNA menjadi cDNA, kemudian amplifikasi cDNA menggunakan PCR. Hasil amplifikasi dapat dideteksi secara kuantitatif menggunakan sinyal fluoresens selama proses PCR atau secara kualitatif pasca PCR. RT-PCR banyak digunakan dalam diagnosis penyakit dan penel
Dokumen tersebut membahas tentang teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk memeriksa molekuler lalat, kutu, pinjal dan nyamuk. PCR adalah teknik perbanyakan potongan DNA secara in vitro dengan menggunakan primer dan siklus pemanasan dan pendinginan untuk memisahkan dan memperbanyak DNA target. Hasil PCR kemudian dianalisis lebih lanjut dengan elektroforesis dan sekuensing untuk menentukan urutan basa nitrogen DNA.
Dokumen tersebut membahas tentang metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang merupakan teknik amplifikasi DNA secara in vitro. Metode ini menjelaskan komponen-komponennya seperti primer, DNA polimerase, dan dNTPs serta prinsip kerjanya melalui siklus denaturasi, annealing, dan elongasi DNA. Dokumen ini juga menjelaskan varian-varian PCR dan berbagai aplikasinya dalam diagnosis kedokteran dan penelitian.
Polymerase Chain Reactions (PCR) adalah teknik untuk mensintesis sekuens DNA tertentu dengan menggunakan enzim DNA polimerase dan dua primer yang mengikat pada target DNA. PCR dapat meningkatkan jumlah DNA ribuan kali melalui siklus pemanasan dan pendinginan yang menurunkan, melepas, dan memperpanjang primer. Teknik ini memiliki banyak aplikasi dalam ilmu forensik, genetika, dan diagnosis penyakit.
1. Real Time PCR dapat digunakan untuk identifikasi kemungkinan adanya pencampuran daging lain (babi) pada produk daging sapi atau ayam.
2. Pada 10 jenis sosis yang diuji tidak terdeteksi adanya DNA babi, hanya terdeteksi pada kontrol positif daging babi.
3. Hasil uji menunjukkan bahwa produk sosis sapi yang diuji bebas kontaminasi daging babi.
Dokumen tersebut membahas tentang Polymerase Chain Reaction (PCR) yang merupakan teknik amplifikasi DNA secara in vitro. Teknik ini melibatkan beberapa komponen utama seperti DNA templat, primer, dNTPs, buffer PCR, dan enzim polimerase DNA. Proses PCR terdiri dari siklus denaturasi, annealing, dan ekstensi primer untuk menggandakan DNA target.
Polylinker merupakan sekuen DNA pendek pada vektor yang berisi situs restriksi untuk penyisipan gen target sehingga dapat membentuk DNA rekombinan. Promotor berperan dalam transkripsi gen dengan mengikat faktor transkripsi dan mengatur laju ekspresi. Teknik analisis sekuen DNA seperti metode Sanger dan Next Generation Sequencing (NGS) digunakan untuk mengetahui urutan basa gen atau genom.
PCR adalah teknik perbanyakan DNA secara enzimatik melalui perubahan suhu. Terdiri dari tiga tahap: 1) denaturasi, 2) annealing, 3) elongasi. Komponen utama PCR adalah primer, dNTP, buffer, dan ion logam. Prosesnya melibatkan pemanasan dan pendinginan berulang untuk memisahkan dan memanjangkan DNA.
Dokumen tersebut membahas isolasi dan kloning gen IGF-1R (Insulin-like Growth Factor 1 Receptor) dari DNA sapi. Teknik yang digunakan meliputi ekstraksi DNA dari darah sapi, pencernaan DNA menggunakan enzim restriksi, ligasi DNA ke vektor plasmid, transformasi bakteri, dan identifikasi klon yang membawa gen IGF-1R melalui sekuensing DNA. Teknik ini diharapkan dapat mempercepat isolasi, kloning, dan sekuensing gen tertentu
PCR adalah teknik enzimatis untuk mengamplifikasi DNA secara in vitro dengan menggunakan enzim DNA polimerase. Teknik ini terdiri dari tahapan denaturasi, annealing, dan elongasi yang diulang 30-40 kali untuk memperbanyak DNA target. Hasil PCR dapat diidentifikasi melalui elektroforesis gel agarosa. Teknik ini bermanfaat untuk berbagai aplikasi seperti deteksi patogen, diagnostik genetik, dan kuantitasi DNA.
Dokumen tersebut membahas tentang DNA dan proses replikasi DNA. DNA merupakan materi genetik yang menyimpan informasi genetik dan mereplikasi diri melalui proses replikasi DNA. Proses replikasi DNA meliputi inisiasi, sintesis primer, sintesis untai pengawal dan tertinggal, penghapusan primer, dan ligasi untuk membentuk DNA baru.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian DNA, struktur dan karakteristik DNA, tes DNA, teknik tes DNA seperti RFLP, PCR, STR, mtDNA, dan CODIS. Juga memberikan contoh praktis isolasi DNA dari tulang yang melibatkan proses hancurkan, dekalsifikasi, dan ekstraksi DNA.
Teknik analisis keragaman genetik meliputi PCR-RAPD, PCR-RFLP, PCR-analisis sekuen, dan PCR-DGGE. PCR-RAPD menggunakan primer untuk mempelajari keanekaragaman genetika, PCR-RFLP melihat polimorfisme dengan enzim pemotong, sedangkan PCR-analisis sekuen dan PCR-DGGE membandingkan urutan DNA.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan penelitian terkini dalam bidang mikrobiologi molekuler. Terdapat beberapa poin utama yaitu: (1) isolasi DNA dari sampel daun menggunakan metode CTAB, (2) amplifikasi DNA menggunakan teknik PCR dengan penanda molekuler matK, rbcL, dan trnL-F, (3) sekuensing DNA, dan (4) analisis data.
Teknik Northern Blot digunakan untuk menganalisis ekspresi gen pada tanaman kacang hijau dengan mendeteksi mRNA spesifik gen Cmchi1 dan Cmchi2. Total RNA diekstraksi dari berbagai organ tanaman dan dipisahkan menggunakan elektroforesis agarosa. Probe RNA yang berlabel digunakan untuk mendeteksi mRNA target setelah transfer RNA ke membran dan hibridisasi. Hasil deteksi menunjukkan pola ekspresi gen yang berbeda di antara organ tanaman.
Polymerase Chain Reactions (PCR) adalah teknik untuk mensintesis sekuens DNA tertentu dengan menggunakan enzim DNA polimerase dan dua primer yang mengikat pada target DNA. PCR dapat meningkatkan jumlah DNA ribuan kali melalui siklus pemanasan dan pendinginan yang menurunkan, melepas, dan memperpanjang primer. Teknik ini memiliki banyak aplikasi dalam ilmu forensik, genetika, dan diagnosis penyakit.
1. Real Time PCR dapat digunakan untuk identifikasi kemungkinan adanya pencampuran daging lain (babi) pada produk daging sapi atau ayam.
2. Pada 10 jenis sosis yang diuji tidak terdeteksi adanya DNA babi, hanya terdeteksi pada kontrol positif daging babi.
3. Hasil uji menunjukkan bahwa produk sosis sapi yang diuji bebas kontaminasi daging babi.
Dokumen tersebut membahas tentang Polymerase Chain Reaction (PCR) yang merupakan teknik amplifikasi DNA secara in vitro. Teknik ini melibatkan beberapa komponen utama seperti DNA templat, primer, dNTPs, buffer PCR, dan enzim polimerase DNA. Proses PCR terdiri dari siklus denaturasi, annealing, dan ekstensi primer untuk menggandakan DNA target.
Polylinker merupakan sekuen DNA pendek pada vektor yang berisi situs restriksi untuk penyisipan gen target sehingga dapat membentuk DNA rekombinan. Promotor berperan dalam transkripsi gen dengan mengikat faktor transkripsi dan mengatur laju ekspresi. Teknik analisis sekuen DNA seperti metode Sanger dan Next Generation Sequencing (NGS) digunakan untuk mengetahui urutan basa gen atau genom.
PCR adalah teknik perbanyakan DNA secara enzimatik melalui perubahan suhu. Terdiri dari tiga tahap: 1) denaturasi, 2) annealing, 3) elongasi. Komponen utama PCR adalah primer, dNTP, buffer, dan ion logam. Prosesnya melibatkan pemanasan dan pendinginan berulang untuk memisahkan dan memanjangkan DNA.
Dokumen tersebut membahas isolasi dan kloning gen IGF-1R (Insulin-like Growth Factor 1 Receptor) dari DNA sapi. Teknik yang digunakan meliputi ekstraksi DNA dari darah sapi, pencernaan DNA menggunakan enzim restriksi, ligasi DNA ke vektor plasmid, transformasi bakteri, dan identifikasi klon yang membawa gen IGF-1R melalui sekuensing DNA. Teknik ini diharapkan dapat mempercepat isolasi, kloning, dan sekuensing gen tertentu
PCR adalah teknik enzimatis untuk mengamplifikasi DNA secara in vitro dengan menggunakan enzim DNA polimerase. Teknik ini terdiri dari tahapan denaturasi, annealing, dan elongasi yang diulang 30-40 kali untuk memperbanyak DNA target. Hasil PCR dapat diidentifikasi melalui elektroforesis gel agarosa. Teknik ini bermanfaat untuk berbagai aplikasi seperti deteksi patogen, diagnostik genetik, dan kuantitasi DNA.
Dokumen tersebut membahas tentang DNA dan proses replikasi DNA. DNA merupakan materi genetik yang menyimpan informasi genetik dan mereplikasi diri melalui proses replikasi DNA. Proses replikasi DNA meliputi inisiasi, sintesis primer, sintesis untai pengawal dan tertinggal, penghapusan primer, dan ligasi untuk membentuk DNA baru.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian DNA, struktur dan karakteristik DNA, tes DNA, teknik tes DNA seperti RFLP, PCR, STR, mtDNA, dan CODIS. Juga memberikan contoh praktis isolasi DNA dari tulang yang melibatkan proses hancurkan, dekalsifikasi, dan ekstraksi DNA.
Teknik analisis keragaman genetik meliputi PCR-RAPD, PCR-RFLP, PCR-analisis sekuen, dan PCR-DGGE. PCR-RAPD menggunakan primer untuk mempelajari keanekaragaman genetika, PCR-RFLP melihat polimorfisme dengan enzim pemotong, sedangkan PCR-analisis sekuen dan PCR-DGGE membandingkan urutan DNA.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan penelitian terkini dalam bidang mikrobiologi molekuler. Terdapat beberapa poin utama yaitu: (1) isolasi DNA dari sampel daun menggunakan metode CTAB, (2) amplifikasi DNA menggunakan teknik PCR dengan penanda molekuler matK, rbcL, dan trnL-F, (3) sekuensing DNA, dan (4) analisis data.
Teknik Northern Blot digunakan untuk menganalisis ekspresi gen pada tanaman kacang hijau dengan mendeteksi mRNA spesifik gen Cmchi1 dan Cmchi2. Total RNA diekstraksi dari berbagai organ tanaman dan dipisahkan menggunakan elektroforesis agarosa. Probe RNA yang berlabel digunakan untuk mendeteksi mRNA target setelah transfer RNA ke membran dan hibridisasi. Hasil deteksi menunjukkan pola ekspresi gen yang berbeda di antara organ tanaman.
Similar a Analisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdf (20)
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
2. Agenda
DNA, RNA, dan Protein
01
Dogma Sentral
Dasar Teori dan
Workflow Analisis PCR
03
Analisis PCR
PCR, DNA Sequencing,
Microarray, Cytogenetics
02
Analisis Materi Genetik
3. Dogma Sentral
Teori dasar Dogma Sentral pertama kali dikembangkan
oleh Francis Crick pada tahun 1958
01
4. Apa itu Dogma Sentral ?
Dogma sentral biologi molekuler adalah
teori yang menyatakan bahwa informasi
genetik hanya mengalir dalam satu arah,
dari DNA, ke RNA, ke protein, atau RNA
langsung ke protein.
DNA > RNA > Protein Fenotip
5. Apa itu Dogma Sentral ?
** Chordin gene sequences
between the twin-tail and single-
tail fish differed: the twin-tail fish
had a stop codon (TAG) at the
127th amino acid position of the
chordin protein, while the single-
tail fish had a glutamic acid codon
(GAG)
Source :
https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fgene.2020.595959/full
7. Tehnik Analisis Genetik
Tehnik analisis materi genetik merupakan serangkaian
metode analisa laboratorium yang dilakukan untuk
menguji material genetik dan perubahannya, meliputi
DNA, RNA, dan kromosom.
Berikut adalah metode analisa genetik yang umum
digunakan :
● PCR (polymerase chain reaction)
● DNA Sequencing
● Microarray
● Cytogenetics
8. PCR (Polymerase Chain Reaction)
Polymerase chain reaction (PCR) adalah teknik yang
digunakan untuk memperbanyak sekuens DNA
spesifik melalui reaksi enzimatik yang dilakukan
secara in vitro.
Metode ini terinspirasi proses amplifikasi/replikasi
DNA yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup.
Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli Biokimia
Kary Mullis pada tahun 1983
9. DNA Sequencing
DNA sequencing merupakan metode yang
digunakan untuk mengetahui urutan sekuens basa
nukelotida dalam DNA yang terdiri dari basa
adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan timin (T).
Ditemukan oleh Frederick Sanger
pada tahun 1977
10. Microarray
DNA microarray/DNA Biochip merupakan metode yang digunakan
untuk mengindentifikasi dan mngukur level ekspresi dari banyak
gen dalam satu kali pembacaan.
Berisi spot-spot DNA yang
memiliki sekuens tertentu yang
berkaitan dengan gen terkait,
yang biasa disebut dengan
probe atau reporter.
11. Cytogenetics
Cytogenetics merupakan cabang biologi yang berfokus pada studi
tentang kromosom dan pewarisannya, terutama yang diterapkan
pada genetika medis yang berfokus pada bagaimana kromosom
akan berpengaruh terhadap perilaku sel terutama saat proses
pembelahan mitosis atau meiosis.
Beberapa tehnik yang dilakukan
diantaranya karyotyping dan
fluorescence in situ hybridization
(FISH)
13. PCR (Polymerase Chain Reaction)
Polymerase chain reaction (PCR) adalah teknik yang
digunakan untuk memperbanyak sekuens DNA
spesifik melalui reaksi enzimatik yang dilakukan
secara in vitro.
Metode ini terinspirasi proses amplifikasi/replikasi
DNA yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup.
Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli Biokimia
Kary Mullis pada tahun 1983
14. PCR (Polymerase Chain Reaction)
Memperbanyak jumlah copy
materi yang ada di kertas
sesuai dengan jumlah yg
diinginkan
Memperbanyak jumlah copy
DNA yang ada di dalam
sampel/tube sesuai dengan
jumlah yg diinginkan
Mesin Fotocopy
Mesin PCR
15. Komponen dalam PCR
DNA Template > gDNA atau cDNA
DNA Polymerase > mereplikasi DNA
Primers (forward and reverse) > starting point
Nucleotide triphosphate ( dNTPs ) > d(ATGC)
Salts > Mg²⁺ menstabilisasi reaksi
Buffer > Regulasi pH agar enzyme optimal
16. Tahapan PCR
Denaturation Annealing Extension
Proses pemanasan
pada suhu tinggi
(95°C), membuat
DNA yang beruntai
ganda (double-
stranded) menjadi
beruntai tunggal
(single-stranded)
Proses penempelan
dan berikatannya
primer pada daerah
komplementer pada
sekuen DNA sampel.
Suhu annealing
biasanya antara 55-
65°C
Proses perpanjangan
sekuen DNA oleh
DNA polymerase dari
posisi primer dengan
penambahan dNTPs,
hingga membentuk
strand DNA baru.
Suhu elongasi adalah
72°C
20. Isolasi DNA
Proses untuk mengeluarkan material DNA dari dalam
inti sel dan memisahkannya dari material lain untuk
mendapatkan larutan DNA yang murni
Tiga tahapan utama dalam isolasi DNA :
1. Lisis sel : pemecahan dinding dan inti sel untuk
mengeluarkan DNA
2. Presipitasi : menghilangkan pengotor lain selain
material DNA, seperti protein dan lipid, dan
pengotor lainnya
3. Pemurnian : memurnikan DNA dengan proses
sentrifugasi dan filtrasi agar DNA yang didapatkan
murni dan siap digunakan
22. Kuantifikasi DNA
Proses untuk mengukur konsentasi dan kemurnian
DNA hasil isolasi pada tahapan sebelumnya.
Pengukuran menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 260 nm dan 280 nm.
DNA kualitas baik : A260/280 = 1.8 -2.0
23. Amplifikasi DNA (PCR)
Proses perbanyakan sekuen DNA dengan
menggunakan mesin PCR yang berpatokan
pada primer yang telah didesign
sebelumnya.
Primer yang berkualitas akan menentukan
keberhasilan proses keakuratan amplifikasi
DNA.
Pemilihan dan komposisi komponen PCR
yang benar akan menentukan keberhasilan
proses amplifikasi DNA.
26. Deteksi – Agrose Gel Electrophoresis
Metode yang digunakan untuk memisahkan DNA
berdasarkan ukuran panjang basanya (basepair)
dengan menggunakan gel agarosa (0.7–2%)
DNA dimasukkan ke dalam gel agarosa, lalu
diletakkan dalam buffer, kemudian diberikan arus
listrik
DNA bermuatan negatif, sehingga akan bergerak
menuju muatan positif
Untuk dapat dideteksi DNA harus diwarnai dengan
Ethidium Bromide atau Gel Red, dan
didokumentasikan dalam UV transilluminator
29. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
Thanks!
Ada pertanyaan ?
Kurdianto.genetics@gmail.com
+62 88211280615