Khutbah Jum'at ini membahas tentang keutamaan hari Jum'at dan perlunya berinvestasi dalam amal saleh yang abadi seperti shalat lima waktu dan zikir lima kalimat dzikir. Ayat Al-Kahfi:46 menjelaskan bahwa harta dan anak hanyalah perhiasan dunia, sedangkan amal saleh adalah investasi terbaik untuk akhirat.
Dokumen tersebut membahas tentang kemudahan memahami al-Quran. Allah telah menjamin bahwa al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Kebenaran agama juga jelas, meskipun diperlukan kesungguhan untuk memahaminya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengklaim bahwa memahami al-Quran sulit.
Dokumen tersebut membahas tentang keesaan Tuhan dan kebenaran Islam sebagai agama yang dibuktikan oleh al-Qur'an. Al-Qur'an dianggap tidak mengandung kesalahan dan selalu sejalan dengan penemuan ilmiah modern, sehingga membuktikan bahwa Islam adalah agama yang benar dari Tuhan.
Khutbah Jumat ini membahas tentang keutamaan hari Jumat dan surat Al-Kahfi. Ayat 46 surat Al-Kahfi menjelaskan bahwa harta dan anak hanyalah perhiasan dunia, sedangkan amal saleh adalah bekal abadi menuju akhirat. Amal saleh yang dimaksud antara lain shalat lima waktu, zikir lima kalimat, ucapan baik, dan segala amal ibadah lainnya. Khatib mengingatkan untuk
1. Makna kata 'Kami' dalam Quran sering digunakan untuk menunjukkan keagungan Allah meskipun hanya berfirman seorang diri.
2. Penggunaan kata 'Kami' juga dapat mengacu pada peran malaikat sebagai perantara wahyu Allah.
3. Kata 'Kami' juga digunakan dalam kitab-kitab terdahulu seperti Taurat meskipun hanya mengakui satu Tuhan.
Khutbah Jum'at ini membahas tentang keutamaan hari Jum'at dan perlunya berinvestasi dalam amal saleh yang abadi seperti shalat lima waktu dan zikir lima kalimat dzikir. Ayat Al-Kahfi:46 menjelaskan bahwa harta dan anak hanyalah perhiasan dunia, sedangkan amal saleh adalah investasi terbaik untuk akhirat.
Dokumen tersebut membahas tentang kemudahan memahami al-Quran. Allah telah menjamin bahwa al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Kebenaran agama juga jelas, meskipun diperlukan kesungguhan untuk memahaminya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengklaim bahwa memahami al-Quran sulit.
Dokumen tersebut membahas tentang keesaan Tuhan dan kebenaran Islam sebagai agama yang dibuktikan oleh al-Qur'an. Al-Qur'an dianggap tidak mengandung kesalahan dan selalu sejalan dengan penemuan ilmiah modern, sehingga membuktikan bahwa Islam adalah agama yang benar dari Tuhan.
Khutbah Jumat ini membahas tentang keutamaan hari Jumat dan surat Al-Kahfi. Ayat 46 surat Al-Kahfi menjelaskan bahwa harta dan anak hanyalah perhiasan dunia, sedangkan amal saleh adalah bekal abadi menuju akhirat. Amal saleh yang dimaksud antara lain shalat lima waktu, zikir lima kalimat, ucapan baik, dan segala amal ibadah lainnya. Khatib mengingatkan untuk
1. Makna kata 'Kami' dalam Quran sering digunakan untuk menunjukkan keagungan Allah meskipun hanya berfirman seorang diri.
2. Penggunaan kata 'Kami' juga dapat mengacu pada peran malaikat sebagai perantara wahyu Allah.
3. Kata 'Kami' juga digunakan dalam kitab-kitab terdahulu seperti Taurat meskipun hanya mengakui satu Tuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban umat Islam untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari apapun, termasuk keluarga, harta, dan diri sendiri. Cinta kepada Allah dan Rasul harus menjadi syarat utama iman seseorang. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa dengan mencintai Allah dan Rasul, seseorang tidak akan melakukan kejahatan atau terorisme, melainkan akan menyampaikan agama Islam dengan
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...Nano Nani
Dokumen tersebut membahas pentingnya membuktikan Islam dengan bukti-bukti nyata, seperti yang dilakukan oleh para nabi terdahulu. Islam perlu dibuktikan karena ditujukan kepada mereka yang masih ragu atau tidak yakin dengan Islam. Para nabi datang dengan membawa berbagai mukjizat fisik sebagai bukti kebenaran agama yang mereka bawa, begitu pula Nabi Muhammad SAW.
Dokumen tersebut membahas beberapa poin utama mengenai Yesus Kristus dalam Al-Quran dan perbandingannya dengan Alkitab. Dokumen tersebut juga membahas beberapa ayat Al-Quran yang berbeda dengan ayat-ayat Alkitab, seperti tempat pemakaman Ibrahim dan hubungan keluarga antara Maryam dengan Harun.
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!Nano Nani
Dokumen tersebut membahas empat jawaban mengenai mengapa umat Islam bershalawat kepada Nabi Muhammad, yaitu: 1) shalawat bukan doa karena Allah sendiri yang bershalawat, 2) shalawat adalah ucapan salam penghormatan, 3) shalawat adalah perintah Allah bagi umat Islam, 4) shalawat Nabi diajarkan oleh kitab suci dan nabi-nabi terdahulu.
Dokumen tersebut berisi ringkasan singkat tentang buku karya Ahmed Deedat yang menjelaskan bahwa injil membantah klaim bahwa Yesus adalah Tuhan berdasarkan beberapa ayat Alkitab. Buku tersebut mengutip beberapa ayat Alkitab yang menunjukkan Yesus memiliki sifat manusia seperti lahir, makan, minum, dan memiliki keluarga.
Khotbah minggu Lent 3: Yohanes 14:1-14
Yesus Menghibur Murid-muridnya:
- Jangan gelisah, percayalah, karena di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal dan ada tempat bagimu di sana.
- Jangan gelisah, percayalah, karena Aku sendiri yang akan menyediakan tempatmu bersama Bapa di sana.
- Jangan gelisah, percayalah, karena Aku bersamamu sekarang dan Aku akan menyertaimu selamanya.
Baptisan Yesus menunjukkan kesatuan antara ketiga pribadi Trinitas: Bapa di surga, Anak (Yesus) yang dibaptis di sungai Yordan, dan Roh Kudus yang turun seperti burung merpati.
The Me I Want to Be - 1 Menemukan Identitas SayaJohan Setiawan
Dokumen ini membahas tentang pertumbuhan spiritual seseorang sebagai makhluk ciptaan Allah. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain bahwa setiap orang diciptakan oleh Allah dengan keunikan dan rencana tertentu, pertumbuhan seseorang bukanlah untuk menjadi orang lain melainkan versi terbaik diri sendiri sesuai rancangan Allah, serta pertumbuhan pribadi seseorang turut berperan dalam menciptakan dunia seperti yang
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban umat Islam untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari apapun, termasuk keluarga, harta, dan diri sendiri. Cinta kepada Allah dan Rasul harus menjadi syarat utama iman seseorang. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa dengan mencintai Allah dan Rasul, seseorang tidak akan melakukan kejahatan atau terorisme, melainkan akan menyampaikan agama Islam dengan
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...Nano Nani
Dokumen tersebut membahas pentingnya membuktikan Islam dengan bukti-bukti nyata, seperti yang dilakukan oleh para nabi terdahulu. Islam perlu dibuktikan karena ditujukan kepada mereka yang masih ragu atau tidak yakin dengan Islam. Para nabi datang dengan membawa berbagai mukjizat fisik sebagai bukti kebenaran agama yang mereka bawa, begitu pula Nabi Muhammad SAW.
Dokumen tersebut membahas beberapa poin utama mengenai Yesus Kristus dalam Al-Quran dan perbandingannya dengan Alkitab. Dokumen tersebut juga membahas beberapa ayat Al-Quran yang berbeda dengan ayat-ayat Alkitab, seperti tempat pemakaman Ibrahim dan hubungan keluarga antara Maryam dengan Harun.
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!Nano Nani
Dokumen tersebut membahas empat jawaban mengenai mengapa umat Islam bershalawat kepada Nabi Muhammad, yaitu: 1) shalawat bukan doa karena Allah sendiri yang bershalawat, 2) shalawat adalah ucapan salam penghormatan, 3) shalawat adalah perintah Allah bagi umat Islam, 4) shalawat Nabi diajarkan oleh kitab suci dan nabi-nabi terdahulu.
Dokumen tersebut berisi ringkasan singkat tentang buku karya Ahmed Deedat yang menjelaskan bahwa injil membantah klaim bahwa Yesus adalah Tuhan berdasarkan beberapa ayat Alkitab. Buku tersebut mengutip beberapa ayat Alkitab yang menunjukkan Yesus memiliki sifat manusia seperti lahir, makan, minum, dan memiliki keluarga.
Khotbah minggu Lent 3: Yohanes 14:1-14
Yesus Menghibur Murid-muridnya:
- Jangan gelisah, percayalah, karena di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal dan ada tempat bagimu di sana.
- Jangan gelisah, percayalah, karena Aku sendiri yang akan menyediakan tempatmu bersama Bapa di sana.
- Jangan gelisah, percayalah, karena Aku bersamamu sekarang dan Aku akan menyertaimu selamanya.
Baptisan Yesus menunjukkan kesatuan antara ketiga pribadi Trinitas: Bapa di surga, Anak (Yesus) yang dibaptis di sungai Yordan, dan Roh Kudus yang turun seperti burung merpati.
The Me I Want to Be - 1 Menemukan Identitas SayaJohan Setiawan
Dokumen ini membahas tentang pertumbuhan spiritual seseorang sebagai makhluk ciptaan Allah. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain bahwa setiap orang diciptakan oleh Allah dengan keunikan dan rencana tertentu, pertumbuhan seseorang bukanlah untuk menjadi orang lain melainkan versi terbaik diri sendiri sesuai rancangan Allah, serta pertumbuhan pribadi seseorang turut berperan dalam menciptakan dunia seperti yang
Tulisan ini membahas 10 karakteristik positif dari semut yang dapat dijadikan teladan untuk memperbaiki hidup, seperti tidak pernah putus asa, rajin, kuat, berjiwa gotong royong, cepat melihat peluang, setia sampai mati, dan pembagian tugas yang jelas. Tulisan ini menyarankan bahwa kita sebaiknya belajar dari perilaku semut ini daripada mengeluarkan banyak uang untuk buku motivasi.
Dokumen tersebut membahas pentingnya mengenali bakat dan kecakapan masing-masing untuk melayani Tuhan dan orang lain. Beberapa poin pentingnya adalah bahwa Tuhan menciptakan setiap orang dengan bakat yang unik, pentingnya berfokus pada pengembangan bakat alih-alih kelemahan, serta proses berkelanjutan dalam menemukan panggilan pelayanan.
Dokumen tersebut membahas mengapa Allah menciptakan manusia. Ada tiga poin utama:
1) Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, berbeda dengan binatang. Ini menunjukkan keistimewaan manusia.
2) Hidup manusia memiliki makna karena diciptakan dengan tujuan. Berbeda dengan teori kebetulan dalam evolusi.
3) Manusia mampu berkomunikasi secara mendalam, berbeda
L'industria della Musica è stata completamente trasformata dai bits. L'industria del Libro invece viaggia quasi tutta sugli atomi. Fino a che non è arrivato il Tablet.
Artikel ini membedakan antara rasa suka dan cinta. Rasa suka berorientasi pada diri sendiri dan hanya menginginkan kesenangan, sedangkan cinta berorientasi pada orang lain dan rela berkorban. Pacaran hanya berdasarkan suka berisiko tidak berkembang menjadi cinta sejati dan dapat menyebabkan pernikahan yang penuh frustasi dan kejam.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya memahami pengalaman hidup kita, terutama pengalaman spiritual, pelayanan, dan menyakitkan, untuk membantu mengarahkan pelayanan kita kepada Tuhan. Pengalaman menyakitkan seringkali digunakan Tuhan untuk mempersiapkan kita melayani. Kita harus mendengarkan hidup kita dan melihatnya sebagai misteri, karena set
Mata kuliah ini membahas tentang homiletika, termasuk peran pemberitaan firman dalam gereja, persiapan khotbah, dan keterampilan praktis membuat khotbah. Mahasiswa diajarkan tentang dasar teologis khotbah, sang pengkhotbah, analisis teks, dan hermeneutika untuk khotbah. Terdapat berbagai tugas seperti refleksi, analisis khotbah, dan makalah liturgi serta khotbah lengkap untuk menge
Dokumen tersebut membahas beberapa alasan mengapa orang kurang membaca Alkitab serta cara untuk meningkatkan kegiatan membaca Alkitab. Alasan utama yang disebutkan adalah kesan awal yang kurang menyenangkan saat pertama kali dikenalkan dengan Alkitab, kurang memahami konteks sejarah dan budaya kitab-kitab Alkitab, metode membaca yang kurang tepat, dosa dan ketidaktaatan, serta kesulitan memahami isi
[Ringkasan]
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Yesus menjawab pertanyaan Filipus tentang bagaimana melihat Allah dengan mengatakan bahwa mereka akan melihat Yesus, dan dengan melihat Yesus berarti mereka juga akan melihat Allah.
2. Baptisan berarti mengikuti Yesus dalam penderitaan dan kematian-Nya, tetapi juga dalam kebangkitan-Nya. Tanpa kebangkitan Yesus, maka baptisan tidak berarti apa-apa
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum jadwal seminar dan kegiatan GRAPHE pada bulan April hingga Mei 2012 di berbagai kota di Indonesia.
2. Juga membahas pentingnya membayar harga untuk memperoleh kebenaran dan meninggalkan doktrin yang salah demi doktrin yang sesuai Alkitab.
3. Menghimbau umat Kristen untuk memastikan doktrin gerejanya sesuai Alkitab dan berp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum jadwal seminar dan kegiatan GRAPHE pada bulan April hingga Mei 2012 di berbagai kota di Indonesia.
2. Juga membahas pentingnya membayar harga untuk memperoleh kebenaran dan meninggalkan doktrin yang salah demi doktrin yang sesuai Alkitab.
3. Menghimbau umat Kristen untuk memastikan doktrin gerejanya sesuai Alkitab dan berp
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan edisi ke-56 tahun ke-14 dari majalah Pedang Roh yang mencakup berita dan artikel tentang kegiatan GBIA GRAPHE dan aktivitas pelayanannya.
2. GBIA GRAPHE telah berusia 13 tahun dan terus menyebarkan kebenaran melalui berbagai media seperti mimbar, buku, kaset, dan radio.
3. Artikel utama membahas tentang orang-or
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kiniSonnyLami
Makalah ini membahas relasi antara bangsa Israel dan gereja masa kini. Bangsa Israel adalah keturunan Yakub yang terdiri dari 12 suku, sedangkan gereja masa kini adalah orang-orang percaya kepada Yesus Kristus, termasuk non-Yahudi. Meskipun dahulu fokus di Perjanjian Lama adalah bangsa Israel, namun melalui pelayanan Paulus, Injil diberitakan juga kepada bangsa-bangsa lain di luar Israel.
Buah Roh yang disebutkan dalam Galatia 5:22-23 mencakup 9 sifat spiritual positif yang muncul dalam diri seseorang yang hidup dalam Roh Kudus, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, lemah lembut, dan penguasaan diri. Kesembilan sifat ini saling berkaitan dan menunjukkan hasil dari kuasa Allah yang bekerja dalam hidup seseorang.
Terjadi berbagai penyesatan dalam kekristenan akibat penurunan penghormatan terhadap Alkitab sebagai dasar iman. Tiga contohnya adalah pendeta yang mengajarkan "Islam Hanif", novel The Da Vinci Code yang menyesatkan, dan artikel yang menyangkal keakuratan Alkitab. Penyebab utamanya adalah kehilangan pengakuan bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang sepenuhnya dapat diandalkan.
Dokumen tersebut membahas tentang kualitas seorang nabi Tuhan dan pengkhotbah yang disukai Yesus, khususnya mengenai peran Yohanes Pembaptis sebagai nabi yang mempersiapkan jalan bagi Kristus."
Dokumen tersebut membahas tentang panggilan untuk melayani Tuhan dan umat manusia. Poin utama yang disampaikan adalah bahwa kita dipanggil untuk menjadi saluran berkat dan kasih Tuhan melalui belas kasihan dan kuasa Roh Kudus, serta menjalankan visi dan misi Allah untuk menyelamatkan jiwa.
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perang antara Allah melawan Iblis yang sedang berlangsung saat ini untuk memperebutkan kekuasaan atas dunia.
2. Sekarang ini dunia berada di bawah kekuasaan Iblis, tetapi orang harus secara sadar menolak kekuasaan Iblis dan memilih untuk berada di bawah kekuasaan Allah.
3. Memasuki Kerajaan Allah
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang ajaran Calvinisme khususnya tentang doktrin predestinasi yang menurut Calvinisme Allah telah menetapkan sejak kekekalan siapa saja yang akan masuk surga dan neraka. Dokumen ini juga mengkritik beberapa ajaran utama Calvinisme seperti total depravity, unconditional election, dan limited atonement karena dianggap bertentangan dengan ajaran Alkitab. Dokumen
Dokumen tersebut membahas tentang Roh Kudus dan pertobatan. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian Roh Kudus menurut Alkitab, peran Roh Kudus dalam penciptaan, melengkapi manusia, mengilhami nabi, menghasilkan kehidupan bermoral, dan menubuatkan Mesias. Selanjutnya dibahas peran Roh Kudus dalam pertobatan seperti sebagai penolong dan menginsafkan dunia akan dosa.
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)EunikePurba
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya membuat keputusan berdasarkan hikmat dan petunjuk dari Tuhan, bukan berdasarkan perasaan atau logika sendiri, serta menyerahkan diri penuh kepada Tuhan agar mampu berdiri teguh saat ujian hari Minggu tiba.
1. Tulisan ini membahas bagaimana orang Kristen dapat bertahan dalam menghadapi penderitaan. Roh Kudus akan membantu orang percaya untuk tumbuh dalam kesabaran dan kekuatan iman melalui penderitaan.
2. Penderitaan adalah ujian yang digunakan Allah untuk membersihkan dan memperbaiki karakter seseorang agar menjadi lebih dekat dengan-Nya. Dalam kesulitan, orang percaya harus bergantung pada Allah dan yakin bahwa
Dokumen ini berisi dialog antara seorang profesor ateis dengan mahasiswa percaya tentang keberadaan Tuhan. Profesor mengajukan beberapa pertanyaan untuk menguji kepercayaan mahasiswa, seperti mengapa Tuhan membiarkan kejahatan dan penderitaan terjadi jika Dia mahabisa dan baik. Mahasiswa kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan profesor yang menggunakan logika ilmiah.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang meliputi definisi kepemimpinan, pengertian pemimpin, tugas dan peran pemimpin, serta prinsip-prinsip dasar kepemimpinan seperti belajar seumur hidup, berorientasi pada pelayanan, membawa energi positif, dan latihan mengembangkan diri."
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara spiritualitas dan kepemimpinan. Spiritualitas membantu membangun karakter seorang pemimpi, termasuk pola kepemimpinannya. Kepemimpinan berbasis spiritualitas tidak hanya mengenai kecerdasan dan ketrampilan, tetapi juga menjunjung nilai-nilai seperti kebenaran, integritas, dan belas kasih. Spiritualitas penting untuk mencapai otoritas moral bahkan dalam situasi sulit.
Tujuh tanda kepemimpinan transformasional adalah:
1. Meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai luhur
2. Meningkatkan kebutuhan akan prestasi dan aktualisasi diri
3. Mendorong kematangan moral yang tinggi
4. Menggerakkan pengikut untuk kepentingan yang lebih besar
5. Membawa perubahan mendasar secara fisik dan ide
6. Memiliki pengaruh yang berkelanjutan
7. Mengambil pendekatan
Dokumen tersebut memberikan nasihat-nasihat kepada orang Kristen untuk menjadi terang di tengah kegelapan dunia dengan cara menjalankan fungsi sebagai pelita yang memancarkan cahaya kasih, kebaikan, dan teladan kehidupan yang sesuai dengan ajaran Kristus. Orang Kristen disarankan untuk rela berkorban demi memberi terang kepada orang lain dan menjadi contoh teladan bagi sesama.
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut berisi kumpulan cerita pendek dan renungan yang bertema keagamaan yang mencakup topik seperti iman, persahabatan, kasih karunia Tuhan, dan transformasi spiritual.
Ada beberapa alasan mengapa Alkitab dapat dipercayai sebagai Firman Allah, yaitu: (1) Alkitab bersifat ilahi dan diilhami Allah, (2) memiliki keotentikan dan kejelasan, (3) bebas dari kesalahan, (4) memiliki keharmonisan meskipun ditulis oleh berbagai penulis, dan (5) tetap relevan hingga kini meskipun berusia ratusan tahun. Alkitab dapat dipercayai karena didukung
Mother Teresa was a Roman Catholic nun and missionary who spent her life serving the poor in India. She founded the Missionaries of Charity, which operates charitable institutions worldwide. The document contains quotes from Mother Teresa about love, service, faith, and living life to the fullest. It discusses her background growing up in Macedonia and moving to Albania as a child. The bulk of the document presents inspirational quotes from Mother Teresa on topics like love, faith, service, and living life to the best of one's abilities.
Dokumen ini membahas tentang pembangkangan terhadap Tuhan, baik secara sadar maupun tidak sadar. Kita sering menolak perintah Tuhan dengan berbagai alasan padahal Tuhan telah memberikan segala karunia-Nya untuk kebaikan kita. Tuhan kecewa melihat perilaku umat-Nya yang terus membangkang. Kita diseru untuk memilih kehidupan dengan mengasihi dan taat kepada Tuhan.
Renungan ini membahas tentang tingginya angka kriminalitas di Indonesia dan Amerika Serikat yang mencapai ratusan ribu kasus setiap tahunnya. Hal ini menimbulkan rasa takut yang wajar bagi masyarakat menjadi korban kejahatan. Akan tetapi, Mazmur 18 mengingatkan bahwa Tuhan adalah gunung batu yang dapat dijadikan tempat berlindung yang aman.
Dokumen tersebut merupakan kumpulan renungan harian selama sebulan penuh, dimulai dari tanggal 1 Juni hingga 30 Juni 2014. Renungan-renungan tersebut membahas berbagai topik spiritual seperti iman, perbuatan, kasih, dosa, keangkuhan, dan pengelolaan waktu."
3. i | P a g e
Table of Contents
PENDAHULUAN........................................................................................................ iii
Perumpamaan Tentang Pelita Diatas Kaki Dian ....................................................... 1
Perumpamaan Tentang Orang Samaria Yang Murah Hati ..................................... 12
Perumpamaan Tentang Sahabat Pada Tengah Malam .......................................... 38
Perumpamaan tentang Orang Kaya yang Bodoh ................................................... 60
Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Mandul................................................... 82
Perumpamaan tentang Tamu-tamu..................................................................... 103
Perumpamaan tentang Pesta Perjamuan Besar................................................... 126
Perumpamaan tentang Uang Dirham yang Hilang............................................... 150
Perumpamaan tentang Anak yang telah Mati dan Hidup Kembali...................... 173
Perumpamaan tentang Dua Anak yang Hilang..................................................... 186
Perumpamaan tentang Bendahara yang Tidak Setia ........................................... 214
Perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus .................................................. 237
Perumpamaan tentang Hamba yang Tidak bergunaa.......................................... 255
Perumpamaan tentang Hakim yang Tidak Adil .................................................... 282
Perumpamaan tentang orang Farisi dan Pemungut cukai ................................... 305
Perumpamaan tentang Uang Mina ...................................................................... 333
Perumpamaan tentang Hamba yang Tidak Mengampuni.................................... 362
Para Pekerja di Kebun Anggur - Bagian Pertama.................................................. 378
Para Pekerja di Kebun Anggur - Bagian Kedua ..................................................... 397
Perumpamaan tentang Pohon Ara....................................................................... 418
Perumpamaan tentang Para Penggarap Kebun Anggur yang Jahat..................... 442
Perumpamaan tentang Perjamuan Kawin............................................................ 484
Perumpamaan tentang 10 Gadis-gadis yang Bijaksana & Bodoh......................... 504
Perumpamaan tentang talenta ............................................................................ 519
Perumpamaan tentang Kedatangan Yesus yang kedua ....................................... 541
Pemisahan antara Domba dengan Kambing (Bagian ke-2) .................................. 579
4. ii | P a g e
PENUTUP...............................................................................................................597
5. iii | P a g e
PENDAHULUAN
Apakah Injil itu? Kabar baik.
Apakah artinya bagiku?
Apakah itu penting bagiku?
Apa maknanya bagi dunia?
Bagaimana hidup tanpa Injil Kristus?
Siapakah Yesus? Apa yang Dia ajarkan? Apakah tujuanNya datang ke dunia?
Kiranya pengenalan kita akan Injil dan Kristus menjadikannya sangat berharga dan
bernilai, sehingga sama seperti rasul Paulus & Petrus kita dapat berkata:
II Korintus 2
2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di
jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman
pengenalan akan Dia di mana-mana.
II Korintus 10
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang
dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Filipi 3
3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus
Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku
telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku
memperoleh Kristus,
II Petrus 1
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan
Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
II Petrus 3
3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan
Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan
sampai selama-lamanya.
6. iv | P a g e
Tuhan Yesus memberkati.
BMF collections - 2015
7.
8.
9. 1 | C A H A Y A I N J I L
Perumpamaan Tentang Pelita Diatas Kaki Dian
Lukas 8:16-17 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Liverpool,
Inggris.
Yesus mengatakan di Lukas 8:16, "Tidak ada orang yang menyalakan
pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di
bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian,
supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat
cahayanya."
Anda barangkali bertanya, "Apa yang ingin Yesus katakan kepada kita
di sini?" Ketika Yesus berkhotbah, orang banyak menjadi takjub
mendengar pengajarannya. Namun, apa yang begitu menakjubkan
tentang satu pernyataan seperti ini? Orang banyak suka mendengar
pengajarannya, tetapi ada apa dalam pernyataan seperti itu yang layak
didengarkan? Maksud saya, apa yang begitu menakjubkan tentang
pernyataan ini yang mengatakan, tidak ada orang yang menyalakan
pelita lalu menutupinya dengan tempayan? Tentu saja tidak ada orang
yang berbuat seperti itu! Saya tidak dapat melihat apa-apa yang begitu
menakjubkan dalam pernyataan seperti ini. Saya bahkan tidak dapat
melihat arti rohani semacam apa yang dapat terkandung dalam
pernyataan seperti itu.
Tetapi jika ayat 16 kedengaran terlalu aneh, lalu ayat 17 pula
berlawanan, "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak
akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan
diketahui dan diumumkan."
Apa artinya semua ini? Menurut Anda, apa yang dapat diartikan oleh
orang banyak yang mendengarkan Yesus itu? Jika saya mengucapkan
kata-kata tersebut kepada Anda, atau jika Anda keluar kepada orang-
orang di jalan dan berkata kepada mereka, "Dengar, aku ingin
memberitahu kamu sesuatu yang sangat penting. Tidak ada orang
yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan," tidakkah
10. 2 | C A H A Y A I N J I L
mereka akan berkata, "Ada yang kurang beres dengan orang ini."
Apabila Anda melihat pernyataan ini, Anda mungkin bertanya, "Apa
yang ingin disampaikan oleh Yesus?" Dan tentu saja pernyataan itu
sangat penting karena ia muncul lima kali di dalam tiga Injil yang
pertama. Kalau begitu, mengapa begitu penting? Apakah wajar saya
mengusulkan kepada Anda untuk coba membuat pernyataan itu kepada
seseorang di jalan? Apakah orang Yahudi memahami pernyataan itu
dengan cara yang sama seperti orang lain di jalan?
Pada kenyataannya, bagi seorang Yahudi, pernyataan tersebut sangat
berarti bagi orang Yahudi yang mempunyai pengertian rohani, dan juga
memahami Kitab Suci. Namun tidak demikian bagi bagi orang non-
Yahudi. Kalau begitu, mari kita bertanya lagi, apa yang begitu penting
tentang pernyataan ini, yang tampaknya tidak sedang menyatakan
sesuatu yang sangat penting namun justru muncul lima kali di dalam
kitab-kitab Injil sinoptis, yakni tiga Injil yang pertama. (Matius 5:15,
10:26; Markus 4:21-22; Lukas 8:16-17, 11:33.)
Gideon dan Tiga Ratus Orangnya Menutupi Terang Mereka
Apa artinya menutupi terang atau pelita? Pada dasarnya, terdapat dua
cara bagaimana seorang Yahudi dapat memahami pernyataan tersebut.
Yang pertama, mereka akan mengingat satu peristiwa bersejarah di
dalam Kitab Suci. Dan yang kedua, mereka tahu apa yang ditetapkan
oleh peraturan orang Yahudi tentang terang.
Yang pertama, siapapun yang mengenal Kitab Suci akan segera
mengingat, "Ah ya! Terang yang ditutupi dengan tempayan!" Tahukah
Anda di mana terang ditutupi dengan tempayan di dalam Alkitab?
Hakim-hakim pasal 7 ialah satu tempat di dalam Kitab Suci di mana
terang ditutupi dengan tempayan. Ini sangat penting untuk dimengerti.
Bagi Anda yang bukan orang Kristen atau yang baru percaya, saya
akan menceritakan apa yang terjadi di situ.
Terjadi satu peperangan, dan Israel berhadapan dengan tentara musuh
yang sangat besar. Jadi, seluruh bangsa Israel berada dalam
ketakutan. Situasinya sangat gawat, dan Allah memanggil seorang
hamba-Nya bernama Gideon. Dan Gideon mengerahkan satu angkatan
tentara sebesar mungkin untuk melawan musuh besar ini yang datang
menyerang mereka. Namun Gideon masih kalah dari segi jumlah.
11. 3 | C A H A Y A I N J I L
Sekilas pandang, tentara Israel yang terdiri dari campuran bermacam-
macam orang, tidak mungkin dapat melawan pihak musuh. Besar
kemungkinan mereka akan dibantai habis-habisan. Jadi, Tuhan berkata
kepada Gideon, "Tidak. Kita tidak akan pergi berperang dengan orang-
orang ini. Aku mau tiga ratus orang. Perhatikan mereka apabila
mereka minum. Pilih mereka yang menghirup dengan membawa
tangannya ke mulutnya." Dan jumlah orang yang menghirup dengan
membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang. Nah, apakah
tiga ratus prajurit yang khusus ini, telah mempelajari seni 'kung fu'
atau seni perang yang lain? Tidak! Tidak sama sekali! Mereka dipilih
hanya karena kualitas rohani belaka, bukan karena kemahiran perang
karena mereka akan bertempur dalam satu peperangan yang luar biasa
oleh kuasa Allah. Mereka akan memenangkan peperangan ini dengan
terang, bukan dengan pedang. Setahu saya, inilah satu-satunya
peperangan yang dimenangkan semata dengan menyinarkan terang,
bukan dengan menarik pedang. Yang dikatakan Allah ialah: "Siapkan
suluh, dan tutup setiap suluh itu dengan sebuah buyung." Maka,
Gideon dan tiga ratus orang itu masing-masing mengambil suluh yang
telah dinyalakan, dan menutupinya dengan sebuah buyung.
Pada malam hari, tiga ratus orang ini maju melawan puluhan ribu
tentara musuh. Mereka dibagikan kepada tiga pasukan yang
ditempatkan di sekeliling perkemahan musuh dari tiga sisi. Satu-
satunya senjata yang dibawa masing-masing orang ialah suluh yang
ditutupi buyung di tangan kiri, dan sangkakala di tangan kanan. Dan
Gideon berkata, "Saat aku meniup sangkakala, kamu semua yang
bersamaku, juga meniup sangkakala. Kamu juga pecahkan buyung dan
cahaya suluh akan bersinar tiba-tiba dalam kegelapan dan kamu akan
berteriak, 'Demi Tuhan dan demi Gideon!'" (Hakim-hakim 7:18-19)
Pendengar Yahudi akan segera menangkap maksud Yesus: Apakah
suluh dinyalakan untuk sentiasa tetap berada di dalam buyung? Tentu
saja tidak! Itulah sebabnya Yesus melanjutkan untuk berkata di Lukas
8:17, "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan
dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan
diketahui dan diumumkan." Suluh-suluh tentara Gideon disembunyikan
saat mereka datang di tengah-tengah musuh, tetapi mereka
dinyatakan dan diketahui saat Gideon memberikan sinyal untuk
memecahkan buyung dan memulai perang. Bukankah ini hebat? Anda
dapat melihat bahwa Yesus tidak semata berkata, "Tidak seorangpun
12. 4 | C A H A Y A I N J I L
menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan" karena itu
sendiri tidak terlalu berarti.
Tempayan, atau Manusia Lama Menutupi Terang Itu
Orang Kristen yang sejati ialah terang yang telah dinyalakan Allah. Lalu
apakah yang dilambangkan tempayan? Tempayang di luar diri kita
tentu saja ialah manusia lama kita. Dapatkah Gideon dan orang-
orangnya memenangkan peperangan ini selama suluh mereka masih
ditutupi oleh buyung? Kita juga tidak dapat bersinar sebagai terang di
dunia ini dan memenangkan peperangan rohani ini selama kita masih
ditutupi oleh manusia lama. Seperti tempayan itu, manusia lama kita
harus dipecahkan. Kata 'memecahkan' yang digunakan dalam Hakim-
hakim 7:18 ialah kata yang sama yang dipakai Paulus di Roma 16:20
untuk 'menghancurkan' (kepala ular). Menghancurkan atau
meremukkan kepala ular adalah satu referansi kepada Kejadian 3:15.
Dan di situ ia menunjuk kepada keselamatan manusia. Manusia
diselamatkan apabila Iblis dihancurkan, dan apabila manusia lama kita
dihancurkan pada saat keselamatan itu diterapkan ke dalam diri kita.
Saya telah banyak kali berusaha untuk mengatakan kepada Anda
bahwa keselamatan itu tidak berarti bagi kita kecuali pada saat ia
diterapkan ke dalam kehidupan kita. Kenyataan bahwa Yesus telah
menyelesaikan pekerjaan keselamatan di atas kayu salib tidak berarti
kita diselamatkan secara otomatis. Kalau tidak, seluruh dunia akan
diselamatkan secara otomatis, tanpa berbuat apa-apa. Tidak, kita
hanya diselamatkan pada saat keselamatan ini diterapkan ke dalam
kehidupan kita. Inilah dimaksudkan dengan iman.
Tetapi apa artinya menerapkan keselamatan ke dalam kehidupan kita?
Pertama-tama, ini berarti manusia lama harus dihancurkan. Dan alasan
mengapa kita harus tetap mengulangi hal ini adalah karena ini
merupakan kebenaran pokok dari ajaran Yesus dan dari ajaran seluruh
Perjanjian Baru. Namun, kenyataan ini tidak dimengerti oleh banyak
orang Kristen masa kini. Itulah sebabnya Yesus sering menyatakan hal
yang sama dengan cara yang berbeda. Kita telah melihat bahwa ia
berbicara tentang kain yang lama dan kain yang baru, anggur yang
lama dan anggur yang baru. Yesus telah berulang-kali menyatakan
bahwa Anda harus menyangkal diri Anda; dan seperti benih Anda harus
mati. Jika pesan ini tidak dapat menembus ke dalam hati Anda,
keselamatan akan begitu saja melewati telinga Anda seperti angin!
13. 5 | C A H A Y A I N J I L
Menjadi seorang Kristen yang sejati berarti menjadi seorang manusia
yang baru. Dan kita hanya dapat menjadi seorang manusia baru jika
yang lama sudah ditinggalkan. Tetapi jika Anda mendapati yang lama
masih aktif di dalam diri Anda, jika Anda belum benar-benar berubah
sejak datang kepada Tuhan, maka orang Kristen macam apakah Anda
itu?
Dan lebih dari itu, kita tidak diselamatkan supaya kita dapat menikmati
terang itu sendiri, supaya kita dapat menutupi diri kita dalam tempayan
kita dan berkata, "Bagus sekali, aku punya terang itu untuk diriku
sendiri." Itu tidak akan terjadi karena Yesus berkata itu bukan
alasannya mengapa Anda diberi terang. Tujuan memberikan terang
kepada Anda bukanlah supaya Anda dapat menikmatinya dengan egois
tetapi supaya Anda bercahaya di dunia ini, supaya Anda dapat berjuang
melawan kuasa kegelapan agar musuh-musuh kebenaran dapat
disingkirkan. Dalam pengertian ini, Anda tidak mungkin dapat menjadi
seorang Kristen secara rahasia; Anda tidak mungkin dapat menjadi
seorang Kristen bawah tanah.
Orang Kristen di negara-negara tertentu menjalankan kegiatan-
kegiatan mereka di bawah tanah, tetapi kehidupan mereka harus
sentiasa menunjukkan bahwa mereka adalah orang Kristen. Mereka
barangkali harus menjalankan kegiatan bawah tanah seperti, mencetak
Alkitab secara tersembunyi, seperti yang terjadi di Rusia. Mereka
barangkali harus mengadakan pertemuan di dalam hutan dan di
gunung. Kegiatan bisa saja dirahasiakan disebabkan oleh situasi, tetapi
kehidupan mereka tidak dapat dirahasiakan. Terang selalu bercahaya.
Memang telah menjadi sifat terang untuk bersinar agar orang lain tahu
bahwa mereka adalah orang Kristen. Ketika saya berada di Negeri
Tiongkok, saya diketahui sebagai orang Kristen. Hal itu tidak dapat
dirahasiakan. Teman-teman saya di Tiongkok dikenal sebagai orang
Kristen. Itu bukan rahasia. Tentu saja, sejauh mungkin seringkali kita
harus mengadakan pertemuan di tempat yang sepi dan rahasia. Tetapi
ingat ini, kita tidak diselamatkan hanya supaya kita dapat menikmati
terang itu. Allah telah menyelamatkan Anda supaya Anda mengambil
tempat Anda di dalam peperangan rohani itu.
Menutupi Terang Anda apabila Tertekan?
14. 6 | C A H A Y A I N J I L
Anda barangkali berkata, "Astaga! Peperangan rohani bukan keahlian
saya". Yesus mengetahui itu juga. Apabila Anda membandingkan
kelima-lima ungkapan Yesus ini, Anda akan menemukan satu pola yang
menarik. Sekalipun kita telah bercahaya sebagai terang, namun
kadang-kadang karena banyaknya tantangan yang harus dihadapi,
banyak orang ingin menutupi terang itu kembali.
Ketika kami berada di Tiongkok, kami yang dikenal sebagai orang
Kristen mulai ditekan. Sebagai contoh, saya menarik perhatian pihak
polisi meskipun saya orang Kristen yang baru percaya, seorang
anggota jemaat yang tidak berarti. Saya tidak dapat membayangkan
tekanan yang harus dihadapi oleh pemimpin-pemimpin jemaat. Bahkan
saya, seorang Kristen baru percaya yang tidak berarti di dalam gereja,
ditekan sedemikian rupa sehingga saya tergoda untuk menutupi terang
itu kembali. Keadaan menjadi terlalu sulit. Jika Anda melihat seorang
polisi berpakaian seragam diluar pintu gereja dengan sebuah buku
catatan guna mencatat nama Anda sementara Anda memasuki gereja
hari ini, saya bertanya-tanya apakah Anda akan berhenti di pintu pagar
dan berkata, "Tidak jadi ke gereja hari ini," dan dengan terburu-buru
Anda akan meninggalkan tempat itu? Sebenarnya, itulah yang terjadi
kepada kami. Kami datang ke gereja dan menemukan polisi duduk di
luar pintu untuk mencatat nama kami. Dan dalam keadaan seperti itu,
tidak perlu saya katakan, banyak orang yang memutuskan untuk
menutupi terang mereka. Mereka mengambil tempayan dan menutupi
kepala mereka. Dari banyak sisi, kita tidak dapat menyalahkan mereka.
Apakah Anda siap untuk mempertaruhkan seluruh karir Anda demi
Kristus seperti yang dilakukan teman saya? Karena ia seorang Kristen,
ia tidak diizinkan untuk masuk universitas. Ia tidak dapat melanjutkan
studinya. Bukankah lebih baik berkata, "Aku akan membiarkan
terangku bercahaya setelah aku keluar dari universitas, bukan
sebelumnya"? Masalahnya ialah, pada waktu Anda telah mendapatkan
pendidikan universitas, profesi Anda yang terancam. Jadi, lebih baik
Anda menutupi terang Anda sekali lagi. Oleh karena itu, meskipun
Anda telah menjadi seorang Kristen yang sejati, dan manusia lama
Anda telah dihancurkan, Anda akan sentiasa dicobai untuk menutupi
terang itu sekali lagi.
Dan bagaimana dengan Anda? Umpamanya, sebagai seorang Kristen,
Anda harus berdoa sebelum makan di kantin rumah sakit atau kantin
15. 7 | C A H A Y A I N J I L
universitas, atau di restoran. Lalu, teman-teman Anda berkata, "Ah!
Kamu salah satu orang gila agama itu!"
"Aku? Tidak! Siapa bilang aku orang gila agama?"
Mereka berkata, "Kami tahu kamu gila agama. Kamu pergi ke gereja
setiap Minggu. Tahukah kalian? Ia pergi ke gereja!!!"
Lalu wajah Anda menjadi merah. Anda barangkali segera merasakan
seluruh manusia lama itu menjadi hidup kembali dan Anda
memasukkan kepala Anda ke dalam tempayan kembali. Dan Anda
berkata, "Sebenarnya, aku hanya pergi sekali-sekali. Aku sudah tidak
ke gereja beberapa minggu," hampir merasa begitu gembira Anda tidak
ke gereja untuk beberapa minggu. Bahkan tekanan yang begitu lembut
menyebabkan Anda menutupi dirimu dengan tempayan sekali lagi.
Pelita dan Peraturan Orang Yahudi
Yesus berbicara tentang pelita yang ditutupi dengan beberapa benda
selain dari tempayan. Pelita juga ditutupi dengan gantang juga.
'Gantang' muncul di Matius 5:15, di Markus 4:12 dan juga di Lukas
11:33. Gantang ialah alat yang digunakan untuk mengukur jagung,
tepung jagung atau tepung gandum. Seringkali, gantang dibuat dari
kayu dan cukup ringan untuk digunakan sebagai penutup. Dan di
Markus 4:21, Yesus berbicara tentang meletakkan pelita di bawah
tempat tidur. Bukan hal yang gampang terjadi! Meletakkan pelita
dibawah tempat tidur! Kemudian di Lukas 11:33, bukan saja
ditempatkan dibawah tempat tidur, tetapi juga ditempatkan di dalam
kolong rumah! Apa itu kolong rumah? Kolong rumah ialah suatu tempat
di mana Anda menyimpan semua makanan Anda, dan barang-barang
berharga. Kolong rumah ialah semacam kamar gudang. Kolong rumah
ialah tempat yang paling sulit untuk didobrak karena ia paling
dilindungi. Jadi di samping tempayan, kita menemukan bahwa terang
dapat ditutupi dengan gantang, dan juga dapat ditempatkan di bawah
tempat tidur dan ke dalam kolong rumah.
Apa artinya semua ini? Anda berkata, "Tentu saja tidak ada orang yang
berbuat seperti itu." Dalam kenyataannya, mereka berbuat seperti itu.
Anda perlu mengetahui peraturan orang Yahudi untuk memahami hal
ini. Bagi seorang Yahudi, meletakkan pelita di bawah tempat tidur
bukan hal yang tak masuk akal. Hal itu sering dilakukan. Untuk
16. 8 | C A H A Y A I N J I L
memahami hal ini, Anda perlu memahami beberapa hal tentang
peraturan orang Yahudi. Salah satu hal yang harus dimengerti ialah
pada hari-hari tertentu dalam satu minggu atau hari-hari tertentu
dalam satu tahun, terang tidak boleh dipadamkan. Terang tidak boleh
dipadamkan, umpamanya pada hari Sabat, yaitu, pada hari Sabtu, hari
suci bagi orang Yahudi, karena berbuat itu merupakan suatu pekerjaan.
Menyalakan pelita merupakan satu pekerjaan. Memadamkannya juga
merupakan satu pekerjaan. Jadi, jika Anda memadamkan pelita Anda,
Anda telah melakukan suatu pelanggaran menurut peraturan para rabi
di zaman itu, bukan menurut peraturan Kitab Suci. Anda telah berbuat
dosa. Lalu, apa yang akan Anda lakukan jika Anda punya pelita yang
sedang menyala dan Anda tidak diizinkan untuk memadamkannya?
Seandainya Anda ingin tidur, dan pelita itu masih menyala, bagaimana
Anda dapat tidur jika pelita itu masih menyala? Anda tidak diizinkan
untuk memadamkannya, dan Anda tidak dapat tidur, jadi, tentu saja,
Anda meletakkannya dibawah tempat tidur! Itu diperbolehkan.
Geserkan saja di bawah tempat tidur dan Anda tidak melanggar
peraturan apapun! Jadi apabila Yesus berbicara tentang meletakkan
pelita di bawah tempat tidur, orang Yahudi mengenal kebiasaan itu
dengan baik. Tidak ada bahayanya meletakkan pelita di bawah tempat
tidur, walaupun Anda harus berhati-hati. Pelita mungkin menyebabkan
kayu di bawah tempat tidur menjadi sedikit panas tetapi tidak akan
membakar tempat tidur karena jarak di antara tempat tidur dan lantai
agak tinggi. Jadi, itu adalah satu cara untuk menyingkirkan terang.
Tetapi jika Anda tidak ingin mengambil risiko, cara yang lain ialah
menutup terang pelita itu. Anda dapat menutupinya dengan gantang
yang agak besar. Pelita tidak akan padam karena gantang itu dibuat
dari kayu. Atau, Anda dapat menutupinya dengan tempayan dan
kemudian berharap ia akan padam dengan sendirinya untuk
menghemat sedikit minyak! Jika pelita padam dengan cara ini, Anda
tidak bersalah karena Anda bisa berkata, "Aku tidak berniat untuk
memadamkannya. Aku menutupinya supaya aku tidak diganggu oleh
terangnya." Jadi Anda lihat, kebiasaan-kebiasaan ini sangat umum.
Satu cara lagi ialah dengan memasukkan saja pelita itu ke dalam
kolong rumah.
Selain dari hari Sabat, terdapat juga waktu-waktu lain bilamana terang
harus ditutupi. Umpamanya, di bawah peraturan orang Yahudi, jika
seseorang menghampiri saat kematiannya, terang juga harus ditutupi.
17. 9 | C A H A Y A I N J I L
Waktu yang lain apabila terang harus ditutupi adalah pada waktu
Perayaan Terang. Sekali lagi, terang tidak boleh dipadamkan, dan
dalam kasus ini, mereka tidak boleh memadamkan terang selama
delapan hari! Jadi, Anda dapat bayangkan seperti apa pelita di biarkan
menyala selama delapan hari. Sekarang, Anda menyadari betapa
berartinya kata-kata tersebut bagi orang Yahudi.
Tempayan dan gantang juga melambangkan pekerjaan kita
Bagaimana hal ini dapat diterapkan kepada kita? Manusia lama kita
mungkin telah dipecahkan setelah kita menjadi orang Kristen yang
sejati. Sayangnya, banyak orang "Kristen" yang bahkan belum
mencapai tahap itu. Mereka belum putus sepenuhnya dari masa lalu
mereka. Cara hidup mereka yang lama menghantui mereka sehingga
hari ini, dan membuntuti mereka seperti bayang-bayang. Mereka
belum pernah merasakan sukacita sebagai ciptaan baru. Kehidupan
mereka ialah satu pergumulan yang terus menerus di antara daging
dan roh. Kehidupan yang penuh kesengsaraan ini menjadi bagian dari
kehidupan harian. Oleh karena itu, mereka umpama 'orang Kristen
padang gurun' yang belum sampai Tanah Perjanjian. Kehidupan Kristen
bagi mereka adalah satu hal yang tidak menggembirakan. Mereka tidak
menikmati berkat-berkat rohani yang dilambangkan oleh susu dan
madu. Tetapi sekalipun Anda telah menjadi seorang Kristen yang sejati,
kita telah melihat bahwa ada banyak alasan mengapa adanya godaan
untuk menutupi terang itu kembali. Di Tiongkok, kita telah melihat
bahwa itu disebabkan oleh penganiayaan. Di dunia Barat, harga untuk
menjadi seorang Kristen yang sejati juga tinggi dalam pelbagai cara.
Lihatlah pada gantang dan tempayan. Gantang dan tempayan
melambangkan kepada kita makanan dan minuman karena mereka
digunakan untuk mengukur tepung dan biji-bijian, dan untuk
menyimpan minuman. Berarti, benda-benda ini digunakan untuk
mengumpulkan makanan dan minuman. Jadi, mereka mewakili
keperluan kehidupan harian. Dan sama seperti gantang dan tempayan
mengumpulkan makanan dan minuman kita, pekerjaan dan profesi kita
merupakan sarana untuk kita menyediakan keperluan harian kita.
Sangat mengherankan berapa banyak orang Kristen yang mengizinkan
profesi mereka, pekerjaan mereka dan keinginan duniawi mereka untuk
menutupi terang mereka. Berapa banyak orang yang ingin melayani
18. 10 | C A H A Y A I N J I L
Tuhan tetapi tidak dapat. Mereka tidak hendak melayani Tuhan karena
hal-hal ini terlalu berarti bagi mereka.
Tempat Tidur Melambangkan Perkawinan
Dan apa yang dilambangkan oleh tempat tidur di dalam Alkitab? Pada
saat Anda berpikir tentang tempat tidur, Anda segera berpikir tentang
istirahat, tentang tidur, tentang persantaian. Bukankah benar bahwa
kesenangan dan kesukaan akan kesenangan dapat menjadi suatu
bahaya yang besar kepada kehidupan Kristen? Tetapi di dalam Kitab
Suci, tempat tidur ialah simbol untuk perkawinan. Sangat luar biasa
betapa bahayanya perkawinan itu bagi kerohanian seseorang. Bagi
kalian yang memikirkan perkawinan, tolong tandai kata-kata saya ini.
Tempat tidur, atau perkawinan, mempunyai satu cara untuk membujuk
kita untuk meletakkan pelita itu bukan di atas tempat tidur tetapi di
bawah. Sangat luar biasa betapa banyaknya orang yang telah
kehilangan terang mereka yang bercahaya karena perkawinan.
Sebelumnya, Tuhan sangat penting bagi mereka, tetapi setelah mereka
berkawin, istri mereka atau suami mereka menjadi yang terutama bagi
mereka. Tuhan digeserkan dari tempatnya. Dan jangan Anda berkata
dalam hati Anda, "Hal ini tidak akan terjadi kepadaku!" Seperti yang
dikatakan Paulus, "Berhati-hatilah! Apabila kamu berpikir kamu berdiri
teguh, kamu akan jatuh dengan dahsyat." Kita telah kehilangan banyak
orang yang baik dalam pekerjaan Tuhan karena segera sesudah
mereka berkawin, mereka kehilangan semangat untuk keluar dan
bersinar demi Kristus. Dan seringkali hal-hal ini berkaitan. Segera
sesudah Anda berkawin, tiba-tiba, pekerjaan Anda dan profesi Anda
yang tidak terlalu berarti bagi Anda sewaktu masih bujang, sekarang
menjadi sangat penting karena Anda harus menyediakan bagi keluarga
Anda. Saya masih ingat ada beberapa orang yang pernah berkata
kepada saya, "Aku barangkali telah melayani Tuhan jika aku masih
bujang. Tetapi aku sekarang telah berkeluarga. Aku tidak bisa
melakukannya sekarang." Terangnya telah digeserkan ke bawah
tempat tidur.
Kolong Rumah Melambangkan Harta-milik Kita
Dan bagaimana dengan kolong rumah? Kolong rumah ialah tempat di
mana kita menyimpan harta-milik kita. Jadi, ia melambangkan semua
harta-milik kita, bukan? Kolong rumah itu sama dengan brankas, atau
19. 11 | C A H A Y A I N J I L
bank di zaman modern ini. Uang disimpan di bawah rumah di dalam
kolong rumah. Orang menggali lubang di dalam kolong rumah mereka
dan menutupinya dengan penutup palsu untuk menyembunyikan harta
mereka sama seperti orang membangunkan tembok pada masa kini.
Ya, cinta akan uang telah mencegah terang dari bercahaya.
Oleh karena itu, gantang melambangkan makanan; tempayan,
minuman; tempat tidur, perkawinan; dan kolong rumah, harta-milik
kita dan barang-barang berharga kita, apakah hal-hal ini menghalangi
Anda dari bersinar bagi Tuhan hari ini? Apakah Anda benar-benar
berfungsi sebagai terang di dunia ini?
Ringkasan
Mari kita meringkaskan khotbah kita. Allah tidak memberikan kepada
kita terang demi kepentingan kita sendiri. Tetapi seperti Gideon dan
orang-orangnya, kita harus bercahaya di dunia ini sebagai hamba-
hamba Yesus yang setia. Untuk dapat bercahaya, agar terang dapat
bersinar dari kehidupan kita, manusia lama itu harus dihancurkan.
Tetapi berhati-hatilah, jangan-jangan Anda mengambil tempayan yang
lain dan menutupi terang Anda lagi. Yaitu, Anda kembali kepada cara
hidup yang lama, sikap mementingkan diri sendiri dan sebagainya.
Atau, Anda menutupi terang Anda dengan tempayan atau gantang,
Anda meletakkan terang di bawah tempat tidur atau menaruhnya ke
dalam kolong rumah dengan mengizinkan cinta akan hal-hal duniawi
untuk mencegah Anda dari bersinar. Jika demikian halnya, apa
gunanya diberi terang pada awalnya? Karena itu, berjaga-jagalah!
Tempayan, gantang, tempat tidur dan kolong rumah dapat sepenuhnya
menutupi terang Anda. Ini berarti Anda dapat sepenuhnya berpaling
dari menjadi seorang Kristen.
Jadi, kita melihat bahwa apa yang tampaknya satu pernyataan yang
sepele dari Yesus ternyata mengandung kekayaan rohani yang begitu
besar bagi kita. Sekarang kita dapat mengerti mengapa pernyataan ini
diulangi begitu banyak kali. Ia menangani bukan saja keselamatan kita
tetapi juga apa yang disebut sebagai pengudusan kita, yaitu,
kehidupan kita yang dikuduskan, fungsi kita sebagai seorang Kristen,
sebagai terang, pada masa kini.
20. 12 | C A H A Y A I N J I L
Perumpamaan Tentang Orang Samaria Yang Murah Hati
Lukas 10:25-37 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Montreal
Hari ini, kita melanjutkan studi kita akan pengajaran Yesus. Kita akan
mempelajari perumpamaan-perumpamaan Yesus di dalam Injil Lukas.
Tetapi sebelum kita melakukan ini, saya meminta Anda semua
membuka Matius 15:1-9 karena pasal ini sangat berkaitan dengan
perumpamaan yang akan kita pelajari hari ini. Saya tidak akan
mengkhotbahkan pasal ini, tetapi saya cuma ingin membacakannya
kepada Anda karena pasal ini banyak kaitannya dengan perumpamaan
kita hari ini. Di sini kita membaca tentang ahli-ahli Taurat yang gemar
mempelajari hukum Taurat, dan mereka juga adalah pengajar-pengajar
hukum Taurat. Karena itu mereka juga berperan sebagai
penyelenggara-penyelenggara Hukum Taurat. Itulah sebabnya
mengapa mereka disebut ahli-ahli Taurat. Matius 15:1-2.
Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari
Yerusalem kepada Yesus dan berkata: "Mengapa murid-murid-Mu
melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak
membasuh tangan sebelum makan."
Saya harus juga menjelaskan bahwa maksud membasuh tangan di sini
tidak ada hubungannya dengan higiene, jangan-jangan Anda berpikir
bahwa murid-muridnya begitu lalai dalam hal higiene sehingga mereka
tidak membasuh tangan sebelum makan. Itu bukan maksudnya.
Pembasuhan tangan di sini berhubungan dengan adat membasuh
tangan, bukan dengan higiene. Meskipun tangan Anda sangat bersih,
tetapi jika Anda menyentuh benda-benda tertentu yang dianggap najis,
tangan Anda dianggap najis. Umpamanya, jika Anda pergi ke pasar dan
Anda menyentuh sesuatu yang dijual oleh bangsa lain, yaitu bangsa
bukan Yahudi, maka Anda menjadi najis. Pada kenyataannya apa saja
yang berhubungan dengan bangsa-bangsa lain, yaitu bangsa non-
Yahudi, adalah najis. Sebagai contoh, jika seorang dari bangsa lain
menyentuh buku himne ini, dan kemudian seorang Yahudi menyentuh
buku himne ini, orang Yahudi ini akan menjadi najis, sekalipun buku
himne ini sangat bersih. Lalu, apa yang harus dilakukan oleh orang
21. 13 | C A H A Y A I N J I L
Yahudi ini? Ia harus membasuh tangannya menurut adat. Jadi,
pembasuhan tangan ini tidak ada hubungannya dengan kotoran di
tangan, tetapi ada hubungannya dengan kenajisan. Ayat-ayat 3-6a:
Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun
melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek
moyangmu? (Adat istiadat membasuh tangan tidak ada
hubungannya dengan perintah Allah, tetapi syarat yang dibuat
manusia.) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu;
dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti
dihukum mati. Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada
bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat
digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk
persembahan kepada Allah, orang itu tidak wajib lagi menghormati
bapanya atau ibunya.
Saya akan menjelaskan apa artinya. Orang Yahudi mempunyai satu
peraturan yang menyatakan jika sesuatu dijanjikan sebagai
persembahan kepada Allah, maka ia tidak perlu lagi diberikan kepada
orangtua mereka. Seandainya Anda diharapkan untuk memberi seratus
dollar kepada orangtua Anda, dan kemudian Anda memutuskan untuk
tidak memberikan seratus dollar itu kepada orangtua Anda. Bagaimana
Anda memecahkan masalah ini? Mudah sekali! Adat istiadat keagamaan
menyediakan satu jalan. Anda bisa mengumumkan seratus dollar ini
sebagai suatu 'persembahan', dan demikian Anda tidak perlu
memberikan uang itu kepada orangtua Anda lagi. Namun apakah itu
berarti Anda wajib memberikannya kepada Allah? Nah, inilah yang
aneh. Anda tidak perlu memberikannya kepada Allah! Anda tidak perlu
benar-benar mempersembahkannya. Anda perlu menjadi seorang
pengacara specialis taurat Yahudi untuk memahami urusan ini.
Bagaimana Anda bisa menyebutnya sebagai 'persembahan', namun
tidak perlu dipersembahkan kepada Allah? Saya tidak dapat
memahaminya. Justru inilah yang dikatakan oleh Yesus: "Kamu
menggunakan adat istiadatmu untuk menghapuskan Firman Allah."
Kemudian Yesus melanjutkan ke ayat 6:
Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi
adat istiadatmu sendiri. Dengan demikian firman Allah kamu
nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. Hai orang-
orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini
22. 14 | C A H A Y A I N J I L
memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-
Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang
mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Adat istiadat dan perintah manusia - seperti,membasuh tangan dan
berjalan tidak lebih dari 1,750 kaki pada hari Sabat - menyebabkan
firman Allah tidak berlaku. Bagaimana mereka menyatakan firman
Allah tidak berlaku? Seandainya ada seseorang dalam kesusahan, Anda
bisa berkata, "Karena hari ini ialah hari Sabat, aku tidak bisa datang
menolong kamu karena peraturan Sabat menetapkan aku hanya bisa
berjalan sejauh 1,750 kaki. Oleh karena itu, aku tidak bisa datang
karena jaraknya melampaui apa yang ditetapkan oleh tradisi." Dengan
cara ini, mereka menyatakan firman Allah tidak berlaku.
Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati
Berlatar belakangkan ini, mari kita sekarang membuka Lukas 10:25-37
untuk membahas salah satu perumpamaan Yesus. Ini adalah
perumpamaan yang terkenal tentang Orang Samaria yang Murah Hati.
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai
Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk
memperoleh [atau lebih tepat, mewarisi] hidup yang kekal?" Jawab
Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa
yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu,
dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata
Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka
engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu
berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab
Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia
jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja
merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan
yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan
ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu,
tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang
Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia
melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria,
yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia
23. 15 | C A H A Y A I N J I L
melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi
kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya
dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke
atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat
penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan
dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia
dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya,
waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut
pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke
tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah
menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Perumpamaan ini pasti dikenal Anda, terutamanya jika Anda
dibesarkan dalam sekolah minggu. Setiap orang tahu tentang
Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati. Tetapi berapa
orang yang memahaminya? Mengetahui adalah satu hal; memahami
adalah hal yang lain. Kita mengetahui banyak; tetapi memahami
sangat sedikit.
“Apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang
kekal?"
Pertama-tama, saya mau Anda perhatikan bahwa perumpamaan ini
sangat penting karena hubungannya dengan pertanyaan, "Apa yang
harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Perumpamaan
ini berkaitan dengan hidup yang kekal. Seringkali, apabila
perumpamaan ini diajarkan di sekolah minggu, tidak ada pertalian
ditimbulkan di antara cerita orang Samaria yang murah hati ini dan
persoalan tentang hidup yang kekal. Cerita ini semata digunakan untuk
mengajar orang supaya berbuat baik kepada sesama manusia. Tetapi
tidak ada pertanyaan ditimbulkan tentang kaitannya dengan hidup
yang kekal. Apa pertalian perumpamaan ini dengan hidup yang kekal?
Perumpamaan ini adalah jawaban kepada pertanyaan bagaimana
mewarisi hidup kekal! Sangat aneh bagaimana kita seringkali
mengajarkan ajaran Yesus diluar konteksnya. Saya tidak pernah
diberitahu bahwa Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah
Hati ini ada hubungannya dengan persoalan tentang hidup yang kekal.
Saya pikir perumpamaan ini semata mengajar kita supaya berbuat
24. 16 | C A H A Y A I N J I L
baik. Tetapi itu bukan maksud dari jawaban Yesus. Jawaban Yesus
adalah jawaban bagaimana untuk memperoleh hidup yang kekal.
Lihat sekali lagi pada pertanyaan yang dinyatakan dengan baik ini.
Pertanyaan ini disampaikan oleh seorang ahli Taurat, seorang yang
menghabiskan seluruh hidupnya mempelajari Kitab Suci. Ia betul-betul
tahu bagaimana untuk mengutarakan pertanyaannya. Pertanyaan itu
tidak dapat dipersoalkan sama sekali. Secara teologis, pertanyaan itu
dinyatakan dengan baik. Pertanyaannya bukan, "Bagaimana aku
menerima hidup yang kekal sebagai upah?" atau "Bagaimana aku
pantas menerima hidup yang kekal?" Itu bukan pertanyaannya.
Pertanyaannya ialah: "Bagaimana aku mewarisi hidup yang kekal?"
Untuk mewarisi hidup yang kekal atau mewarisi apapun, Anda harus
menjadi seorang anak! Pertanyaannya ialah: "Bagaimana aku menjadi
anak Allah supaya aku bisa mewarisi hidup yang kekal?" Pertanyaan ini
disampaikan dengan baik sekali.
Jangan seorang pun berkata bahwa orang Yahudi berbicara tentang
keselamatan oleh perbuatan atau keselamatan melalui melakukan
hukum Taurat karena melainkan Anda seorang anak Allah, Anda
bahkan tidak berada di bawah hukum Taurat. Berbicara tentang
melakukan hukum Allah sedangkan Anda bukan anak-Nya itu soal yang
lain. Jika saya bukan warganegara Kanada, apakah saya mengikut
undang-undang Kanada atau tidak, tidak menjadi persoalan. Jika saya
tinggal di Inggris, undang-undang Kanada tidak ada hubungannya
dengan saya. Saya hidup di bawah undang-undang Inggris, bukan
undang-undang Kanada. Dan begitu, untuk menimbulkan pertanyaan,
"Bagaimana aku menaati undang-undang Kanada?" Itu tidak releven
karena saya tinggal di Inggris, saya tidak berada di Kanada. Demikian
pula, jika saya berkata kepada Anda, "Kamu harus menuruti undang-
undang Inggris," Anda akan berkata, "Menggelikan! Aku tidak tinggal di
Inggris. Aku tinggal di Kanada. Undang-undang Inggris tidak ada
hubungannya dengan aku." Dengan demikian, melainkan saya seorang
anak Allah, melainkan saya seorang warganegara, hukum-hukum Allah
tidak ada hubungannya dengan saya walaupun mereka mungkin
berlaku dalam beberapa cara yang tertentu karena Allah bagaimanapun
adalah Allah langit dan bumi. Ia adalah Raja di atas segala-galanya.
Tetapi, pertanyaan yang diutarakan oleh ahli Taurat itu jauh lebih jelas
dan lebih halus dari itu. Ahli Taurat itu berkata, "Bagaimana aku
mewarisi....? Apa yang harus kuperbuat supaya berada dalam suatu
25. 17 | C A H A Y A I N J I L
kedudukan untuk menerima hidup yang kekal dari Allah? Apa yang
harus kuperbuat untuk menjadi anak Allah agar Allah memberikan aku
hidup yang kekal?" Memang sebuah pertanyaan yang pantas dari
seorang ahli Taurat!
Apakah hubungan Percaya dan Memperoleh Hidup yang Kekal?
Apakah jawaban Yesus? Yesus membalas pertanyaannya dengan
sebuah pertanyaan yang lain. "Baik, kamukan sarjana teologia?
Kamukan ahli dalam Kitab Suci? Apa yang tertulis dalam Kitab Suci?
Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kamu baca di sana?"
Ahli Taurat menjawab di ayat 27, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Ia memang seorang ahli
Taurat yang hebat! Ia benar-benar menguasai bahannya. Ia tidak salah
sedikitpun. Ia memalukan paku tepat pada tempatnya. Itu jawaban
yang sempurna dan Yesus segera mengiyakannya pada ayat 28,
"Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
Anda barangkali ingat, di Lukas 18:18, orang kaya yang muda juga
menanyakan pertanyaan yang sama, "Apa yang harus kuperbuat untuk
mewarisi hidup yang kekal?" Dan Yesus memberikan jawaban yang
sama persis seperti di sini. Lalu apa jawabannya? Apakah jawaban
Yesus kepada pertanyaan yang penting ini? Anda mungkin menyangka
suatu jawaban seperti ini: "Percayalah kepada aku dan Anda akan
memperoleh hidup yang kekal." Cukup aneh, itu bukan jawabannya.
Pada kedua kesempatan tersebut, kita, sebagai orang Kristen, akan
segera menjawab: "Percayalah kepada Yesus dan kamu akan
memperoleh hidup yang kekal." Namun itu bukan jawaban Yesus.
"Pergilah dan genapilah apa yang dituntut Allah dari kamu," itulah
jawaban Yesus. "Pergilah, dan perbuatlah demikian." Ini sangat
mengejutkan kita.
Apakah Yesus pernah mengatakan bahwa kita harus mempercayai-ya
untuk memperoleh hidup yang kekal? Tentu saja Yesus pernah berkata
demikian. Ia berkata demikian umpamanya di Yohanes 11:25-26,
"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-ku, ia
akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan
yang percaya kepada-ku, tidak akan mati selama-lamanya." Berarti,
26. 18 | C A H A Y A I N J I L
setiap orang yang percaya pada Yesus memperoleh hidup yang kekal.
Jika begitu halnya, kita mempunyai suatu masalah eksegese di tangan
kita. Atau, apakah itu suatu masalah? Karena di satu pihak, kita harus
mempercayai Yesus untuk hidup yang kekal; dan di lain pihak, kita
harus menggenapi tuntutan perintah-perintah Allah. Jadi, yang mana
satu jawaban yang betul? Apakah kedua-duanya adalah jawaban yang
berbeda? Apakah kita mempercayai Yesus dan memperoleh hidup yang
kekal? Atau, apakah kita harus menggenapi Hukum Taurat untuk
memperoleh hidup yang kekal? Bagaimana Anda menyatukan kedua
jawaban ini? Ini adalah pertanyaan yang sangat penting! Atau, apakah
terserah kita untuk memilih jawaban mana yang lebih kita sukai?
Saya pikir justru itulah yang dilakukan oleh banyak orang Kristen.
Mereka memutuskan bahwa mereka lebih menyukai jawaban,
"Percayalah kepada Yesus dan kamu tidak akan mati. Kamu akan
memperoleh hidup yang kekal." Mereka lebih menyukai jawaban itu.
Sedangkan jawaban yang lagi satu tentang melakukan hukum Taurat,
kita akan melupakan saja. Kita akan meninggalkan jawaban itu dan
berkata, "Baik, itu tidak ada hubungannya dengan kita." Jika kita
berbuat seperti itu, kita memetik dan memilih dari firman Tuhan apa
yang kita suka dan menolak apa yang kita tidak suka. Kita telah
memutuskan yang mana jalan menuju hidup yang kekal atau
bagaimana kita harus memahami pernyataan, "Percaya kepada Yesus."
Satu-satunya cara untuk memecahkan masalah ini adalah dengan
menempatkan kedua jawaban itu bersebelahan dan bertanya apa
hubungannya satu dengan yang lain? Bagaimana "Percaya kepada
Yesus" berhubungan dengan pertanyaan Yesus, "Apa yang tertulis
dalam hukum Taurat?"? Bagaimana "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu" berhubungan dengan jawaban Yesus, "Pergilah, dan
perbuatlah demikian?" Jadi, bagaimana kita dapat menguraikan semua
ini? Yang mana jawaban yang benar: "Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu, dan kamu akan memperoleh hidup yang
kekal" atau "percayalah kepada-ku dan kamu akan memperoleh hidup
yang kekal"? Apakah Anda telah memutuskan yang mana satu terlebih
dulu? Atau, apakah mungkin terdapat suatu hubungan internal di
antara kedua jawaban tersebut, "Percayalah kepada Yesus" dan
"Kasihilah Allah dengan segenap hati"? Barangkali, keduanya
mempunyai arti yang sama. Jika demikian halnya, perumpamaan yang
sangat penting ini menjadi definisi bagi "Percayalah kepada Yesus".
27. 19 | C A H A Y A I N J I L
Jika saya bertanya kepada Anda, apa artinya percaya kepada Yesus?
Apakah yang akan menjadi jawaban Anda? Sangat penting untuk
mendapatkan jawaban yang benar karena hidup yang kekal bergantung
padanya. Tahukah Anda apa artinya percaya kepada Yesus? Saya
sudah tahu apa jawaban standarnya, "Kami percaya Yesus mati untuk
kita" dan "Kami percaya Yesus bangkit dari antara orang mati." Tetapi
semua ini pada dasarnya cuma suatu penerimaan mental akan fakta-
fakta tertentu. Apakah ini yang dimaksudkan Yesus? Kita harus
mengizinkan Yesus yang mendefinisikan apa yang dimaksudkan dengan
"percayalah kepada-ku." Bukan terserah kita untuk memutuskan apa
artinya "percayalah kepada-ku" dengan mengimpor arti kita sendiri ke
dalamnya. Hidup yang kekal bergantung pada hal ini. Oleh karena itu,
kita harus melihat apa yang diartikan oleh Yesus saat dia berkata,
"Percaya kepada-ku". Dan syukur kepada Allah, Yesus tidak
meninggalkan kita dalam kegelapan.
Apa arti Percaya kepada Yesus?
Mari kita melihat perumpamaan ini sekali lagi seraya kita merenungkan
pertanyaan ini. Di perumpamaan ini, Yesus pada dasarnya menjawab
pertanyaan itu dengan mengatakan, "Kamu harus pergi dan mengasihi
Allah dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan
segenap akal budimu, dengan segenap kekuatanmu. Jika kamu berbuat
demikian, kamu akan mewarisi hidup yang kekal karena Anda terbukti
sebagai anak Allah yang sejati."
Ah! Tetapi jawaban ini agak menakutkan kita. Pertama-tama, kita
melihat bahwa hal ini melibatkan komitmen yang total. Kata 'segenap'
dipakai empat kali. Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan semua yang ada
padamu, dengan segenap keberadaanmu. Lebih total dari itu, tidak
ada. Kedua, ini berarti bukan saja Anda mengasihi Allah, tetapi Anda
juga mengasihi sesama manusia, jika Anda benar-benar mengasihi
Allah.
Anda barangkali berkata, "Mengasihi Allah tampaknya jauh lebih mudah
daripada mengasihi sesama manusia karena bagaimanapun, Allah
begitu baik dengan kita, Ia begitu murah hati terhadap kita, tetapi
manusia sangat menjengkelkan. Dan karena itu, aku tidak ingin
mengasihi sesama manusia. Aku bisa hidup tanpa sesama manusia.
Manusia selalu menyusahkan aku. Mereka selalu melakukan hal-hal
28. 20 | C A H A Y A I N J I L
yang menyusahkan aku. Mereka mengadakan pesta di sebelah rumah
menyebabkan aku tidak dapat tidur pada waktu malam. Allah tidak
melakukan hal-hal seperti itu padaku. Tetapi tetanggaku? Mustahil!
Tahukah kamu tentang tetanggaku ini? Ia membiarkan tamannya
dipenuhi dengan rumput liar, dan rumput liar tumbuh dimana-mana.
Dan setiap kali angin datang, bunga-bunga rumput liar ditiup ke dalam
tamanku dan tamanku berantakan dengan rumput liar! Tamanku
dirusakkan karena tetanggaku ini tidak berbuat apa-apa tentang
rumput liar di tamannya. Anda lihat, Allah tidak pernah membiarkan
rumput liar-Nya masuk ke dalam tamanku. Tetapi tetanggaku ini sama
sekali tidak bertimbang rasa. Makanya, mengasihi Allah itu wajar tetapi
mengasihi sesama manusia bukan untukku." Kita menemukan hal yang
tidak menyenangkan ini dalam perintah Allah: Ia telah mengikat kasih
akan sesama manusia kepada kasih akan Allah! Kita ingin berkata,
"Tuhan, sebaiknya kedua hal itu dipisahkan, oke? Aku mengasihi
Engkau, itu cukup. Tetapi jangan menuntut supaya aku mengasihi
tetanggaku." Justru bagian yang kedua ini yang memberikan masalah,
bukan?
Itulah yang dikatakan oleh ahli Taurat tersebut. Ahli Taurat tidak
menimbulkan sebarang pertanyaan atau persoalan tentang mengasihi
Allah. Akan tetapi, dia diganggu oleh tuntutan untuk mengasihi sesama
manusia karena seperti kebanyakan dari kita, kebetulan ia mempunyai
seorang tetangga yang menyusahkan. Karenanya, ia memutuskan
untuk menanyakan satu lagi pertanyaan, "Dan siapakah sesamaku
manusia? Dan tolong jangan katakan kepadaku bahwa tetanggaku
dengan rumput liarnya itu harus kuterima sebagai sesamaku manusia!
Atau, orang yang memukul-mukul gendang disebelah rumahku itu!"
Maka, ia bertanya, "Siapakah sesamaku manusia?" Dan Yesus
menjawab, "Aku akan menceritakan kepada kamu sebuah cerita. Ada
seorang Samaria......"
Orang Samaria yang Murah Hati
Anda tahu, orang Yahudi membenci orang Samaria. Mereka
menganggap hina orang Samaria. Orang Samaria adalah mereka yang
berketurunan campuran. Mereka dianggap orang yang rendah. Orang
Yahudi gemar berbicara tentang kemurnian rasial - 'orang Yahudi yang
murni,' entah apa artinya. Pada kenyataannya tidak seorangpun yang
murni. Tetapi orang Samaria adalah suku campuran. Mereka
29. 21 | C A H A Y A I N J I L
berkompromi dengan dunia. Dan Yesus memilih seorang Samaria! "Ah,
mengapa engkau berbicara tentang orang Samaria saat berbicara
tentang 'sesama manusia', bicaralah tentang beberapa orang Yahudi
yang baik. Tetapi dari semua contoh, engkau memilih contoh seorang
Samaria!"
Yesus berkata, "Ada seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho.
Yerikho tidak jauh dari Yerusalem tetapi jalannya bergunung-gunung,
dan merupakan tempat di mana banyak penyamun bersembunyi. Itu
suatu tempat yang bagus untuk menyergap, untuk menyerang tiba-
tiba. Dan begitu orang Yahudi ini diserang oleh penyamun-penyamun.
Menurut Anda siapa penyamun-penyamun itu? Tentu saja, sesama
orang Yahudi! Siapa lagi? Ini di dalam wilayah Israel. Ia jatuh ke
tangan saudara-saudara sebangsanya, yang merampoknya habis-
habisan, yang memukulnya dan meninggalkannya setengah mati. Lalu
datang seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Apa yang
dilihatnya? Ia melihat orang ini, yang dipukul dan ditinggalkan
setengah mati. Dari semua orang, ia menaruh belas kasihan terhadap
orang ini. Seorang Samaria menaruh belas kasihan terhadap seorang
Yahudi, musuhnya!
Seorang Imam, Sesama Orang Yahudi Melewatinya dari
Seberang Jalan
Yesus berkata, “Tetapi tahukah kamu bahwa sebelum itu terjadi, ada
dua orang Yahudi yang jalan melewatinya. Yang pertama ialah seorang
imam, atau Anda bisa berkata, seorang pendeta. Apa yang dilihatnya?
Ia melihat orang ini terbaring di pinggir jalan, setengah mati. Pada
kenyataannya, apabila seseorang itu setengah mati, Anda tidak tahu
apakah ia masih hidup atau tidak. Ia terbaring pingsan, dipenuhi luka
memar, berdarah. Tetapi pendeta itu memutuskan bahwa ia harus
cepat ke gereja. Banyak orang menunggunya di gereja. Bagaimana
mungkin ia tidak datang? Banyak orang yang harus diberikan firman
Tuhan. Ia tidak akan berhenti untuk merawat orang ini karena banyak
orang menunggu di gereja. Ia melihat jam tangannya. Kebaktian akan
dimulai pada jam dua. Jadi ia harus ke gereja. Ia harus melayani Tuhan
pada hari itu dan sangat penting untuk datang tepat waktu. Ia akan
terlambat jika ia menghabiskan waktu merawat orang ini. Oleh karena
itu, ia berpikir, "Minta maaf! Bagaimanapun barangkali korban itu
sudah mati. Tidak ada gunanya membuang waktu!" Jadi pendeta itu
30. 22 | C A H A Y A I N J I L
lalu pergi meninggalkan korban. Saya menggunakan gambaran yang
modern tetapi secara kasar itulah yang terjadi.
Apa yang sedang dilakukan oleh imam itu? Ia sedang dalam perjalanan
ke Bait Suci untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang imam.
Seorang imam agak berbeda dari seorang pendeta, karena seorang
imam harus melayani di Bait Suci, jadi dia haruslah tetap tahir. Jika ia
menjadi najis, ia tidak diizinkan untuk melayani di Bait Suci. Satu cara
untuk menjadi najis adalah menyentuh orang mati. Bagaimana kalau
orang di pinggir jalan itu sudah mati? Bagaimana ia tahu tanpa
menyentuhnya? Ia perlu memeriksa nadinya untuk memastikan apakah
ia masih hidup atau sudah mati. Jika orang ini sudah mati, maka imam
itu akan menjadi najis dan tidak dapat berfungsi sebagai seorang imam
pada hari itu. Maka ia mempertimbangkan hal itu, lalu memutuskan
untuk tidak mengambil risiko dan meninggalkan orang ini di pinggir
jalan. Ia harus melanjutkan tugas keimamannya. Ada banyak hal yang
lebih baik yang perlu dilakukan demi Allah daripada merepotkan diri
dengan seseorang yang terbaring di pinggir jalan yang bagaimanapun
barangkali telah mati. Apa pendapat Anda? Ia mempunyai alasan yang
bagus, bukan? Imam itu mempunyai alasan yang wajar.
Lebih dari itu, ia ada istri dan anak-anak untuk dipertimbangkan.
Seandainya ia menjadi najis dan karenanya tidak dapat melaksanakan
tugasnya sebagai seorang imam, ia tidak akan menerima persepuluhan
yang dipersembahkan di Bait Suci. Dan jika ia tidak menerima
persepuluhan dari Bait Suci, maka istri dan anak-anaknya akan
kelaparan.
Terdapat begitu banyak pertimbangan. Kehidupan ini begitu rumit!
Anda tidak bisa menyederhanakan kehidupan ini secara berlebih-
lebihan. Setelah memberikan hal ini beberapa pertimbangan, ia
memutuskan, "Nah, bagaimanapun, pekerjaan Allah harus
diutamakan." Apakah pekerjaan Allah? Pekerjaan Allah ialah melayani
di Bait Suci. Oleh karena itu, ia harus tetap tahir. Maka, terhuyung-
huyung ia pergi.
Seorang Lewi, juga Sesama Orang Yahudi Melewatinya dari
Seberang Jalan
31. 23 | C A H A Y A I N J I L
Kemudian, seorang Lewi datang ke tempat itu. Seorang Lewi bukan
seorang imam tetapi merupakan seorang awam yang melakukan tugas
keimaman. Ia juga bekerja di Bait Suci tetapi bukan sebagai seorang
imam. Ia semacam seorang pengurus gereja, bergantung pada apa
tugasnya di Bait Suci. Mereka diberi tugas yang berbeda-beda.
Beberapa dari mereka adalah pemain musik di Bait Suci. Beberapa dari
mereka itu seperti anggota paduan suara gereja yang diberikan tugas
tertentu dalam gereja. Dan yang lain mengurus pelbagai macam
departemen dan bangunan dalam Bait Allah. Ada juga yang lain yang
memperhatikan detil-detil seperti menyediakan kayu untuk membakar
korban bakaran. Mereka adalah petugas-petugas Bait Allah. Orang Lewi
tersebut datang ke tempat itu dan melihat orang yang terluka ini. Dan
karena ia juga harus tetap tahir atas alasan yang sama seperti imam
itu, ia berpikir dengan cara yang sama seperti imam itu. Setelah
mempertimbangkan hal itu, ia juga melewatinya dari seberang jalan.
Sekarang Anda dapat melihat mengapa kita membaca Matius 15:1-9
tadi. Apa yang lebih penting? Apakah prioritas Anda? Apakah perintah-
perintah Allah? Apakah ada yang lebih penting dari belas kasihan?
Imam itu berpikir demikian. Ia pikir ada hal-hal lain yang lebih penting
daripada orang yang terbaring di pinggir jalan itu. Ia mendahulukan
adat istiadatnya. Adat istiadat mencegahnya dari menolong orang itu.
Itulah maksud perkataan Tuhan, "firman Allah kamu nyatakan tidak
berlaku demi adat istiadatmu sendiri." Apakah firman Allah? Firman
Allah adalah Anda mengasihi Allah dengan segenap keberadaan Anda,
dan mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri. Itulah perintah
Allah. Tetapi imam dan orang Lewi itu telah menyatakan firman-Nya
tidak berlaku karena mereka lebih prihatin tentang ketahiran dan
kenajisan daripada firman Allah. Dan begitu, mereka meninggalkan
orang itu. Mereka menyangkal perintah Allah demi adat istiadat mereka
sendiri.
Orang Samaria Menolong Musuhnya karena Tergerak oleh Belas
Kasihan
Sekarang mari kita mempertimbangkan orang Samaria ini. Orang
Samaria ini datang dan hatinya tergerak oleh belas kasihan. Orang itu
adalah seorang Yahudi dan sebagai orang Samaria, ia tidak menyukai
orang Yahudi. Ia berpikir kepada dirinya sendiri, "Ia orang Yahudi dan
orang Yahudi tidak pernah berbaik dengan kami. Mereka itu sombong
32. 24 | C A H A Y A I N J I L
dan congkak. Kami tidak mau berhubungan apa pun dengan orang
Yahudi." Ia ingin jalan melewatinya tetapi kasih menyentak hatinya.
"Ah, tidak. Aku tidak bisa." Maka ia berpaling kembali dan melihat, dan
masih ia berkata, "Tidak." Ia ingin terus berjalan kembali tetapi sekali
lagi, kasih menariknya kembali. Terjadi suatu pergumulan kasih di
dalam hatinya. Pada akhirnya, ternyata belas kasihannya lebih kuat.
Belas kasihan adalah kasih. Kasih bekerja di dalam hatinya.
Orang Samaria ini melakukan tiga hal:
Pertama, orang Samaria ini berhenti untuk menolong dengan risiko
yang besar pada dirinya sendiri. Kita telah menyatakan bahwa jalan
dari Yerusalem ke Yerikho itu penuh dengan penyamun. Itu suatu
tempat yang berbahaya untuk berkeluyuran terlalu lama. Lebih cepat ia
pergi, lebih baik. Sebaiknya ia jangan menunggu sampai waktu malam;
itu jauh lebih buruk. Waktu sangat penting. Ia sebaiknya pergi secepat
mungkin karena sangat berbahaya untuk berkeluyuran di situ.
Lebih dari itu, kalau orang Yahudi yang terluka ini belum mati dan
akhirnya sembuh, ia dapat bertindak sebagai saksi untuk mengenal
penyerang-penyerangnya. Karena itu, siapa saja yang berusaha untuk
menolongnya berada dalam bahaya yang besar. Anda tahu, para
penjahat biasanya sangat takut akan orang yang dapat mengenal
mereka dan berkata, "Aku melihat kamu melakukan ini dan melakukan
itu." Atau, "Kamulah yang menyerangku. Aku mengenal wajahmu." Jika
ini terjadi, penyamun-penyamun itu bisa saja bermasalah dengan polisi
di Israel. Demikian, siapa saja yang menolong orang yang terluka itu
akan dibenci oleh penyamun-penyamun yang merampok orang itu.
Seandainya orang itu sembuh dan dapat mengenal penjahat-penjahat
itu, dapatkah Anda melihat betapa bahayanya bagi orang Samaria ini
bahkan di masa depan? Karena orang Samaria inilah yang membantu
korban rampokan sehingga ia dapat mengenal penjahat-penjahat itu,
penjahat-penjahat itu bisa saja menaruh dendam terhadapnya.
Hal yang kedua, selain dari bahaya yang harus dihadapinya, orang
Samaria harus menangani perasaan jengkelnya terhadap orang Yahudi.
Orang Samaria tidak sabar dengan orang Yahudi. Ingatkah Anda bahwa
orang Yahudi sangat memandang rendah orang Samaria?
33. 25 | C A H A Y A I N J I L
Yang ketiga adalah bon yang harus dibayar. Pada waktu sekarang,
perawatan rumah sakit sangat mahal dan tidak ada alasan untuk
berpikir bahwa rumah sakit murah pada waktu itu. Barangkali ia harus
menanggung tagihan yang besar karena merawat orang ini. Sebetulnya
cukup baik ia membawanya ke tempat penginapan dan berkata, "Oke,
kamu lakukan saja apa yang kamu inginkan dengan orang ini!" Tetapi
ia pergi lebih jauh dan berkata, "Aku akan membayar biaya perawatan
untuk orang ini. Aku telah melihat keadaannya. Ia tidak ada uang, dan
aku tidak akan meninggalkannya begitu saja di sini."
Lebih dari itu, sebagai seorang Samaria, ia tidak ada harapan sama
sekali untuk menerima ganti rugi. Berarti, jika orang yang diserang dan
dilukai itu ternyata agak kaya dan mampu membayar kembali orang
Samaria ini, secara hukum orang Samaria ini tidak dapat menuntut
uangnya kembali sekalipun orang itu dapat membayarnya. Mengapa?
Karena seorang Samaria tidak ada kedudukan di Mahkamah orang
Yahudi. Ia tidak dapat pergi ke Israel dan menuntut orang Yahudi itu di
Mahkamah dan berkata, "Lihat, aku telah membayar semua biaya
perawatan untuk kamu. Bukankah wajar kamu kembalikan hutangmu
kepadaku? Aku tidak meminta bunga. Aku hanya meminta kembali
uang yang telah kubelanjakan untuk kamu." Ia tidak dapat berbuat itu.
Dengan lain kata, ia harus mengeluarkan biaya itu tanpa
mengharapkan balasan sama sekali. Uang itu tidak mungkin
didapatnya kembali.
Kita harus memahami tiga hal ini tentang orang Samaria ini. Sangat
indah! Itulah inti kasih. Kasih memberikan dirinya tanpa
memperhitungkan bahaya kepada dirinya sendiri, tanpa
mempertimbangkan perasaan pribadi terhadap orang itu, dan tanpa
memperhatikan apakah Anda akan menerima kompensasi bagi
tindakan Anda. Begitu indah sekali!
Pengajaran Yesus: Diselamatkan dengan Melakukan Hukum
Kasih
Sesudah Yesus menjelaskan kepada ahli Taurat itu, ia berkata,
"Pergilah, dan perbuatlah demikian. Tidakkah kamu bertanya kepada-
ku apa yang harus kamu perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?
Nah, aku baru selesai menjelaskan kepada kamu. Pergilah, dan
perbuatlah demikian!" Ini berarti: (1) Anda pergi tanpa
34. 26 | C A H A Y A I N J I L
mempertimbangkan keamanan pribadi. (2) Anda pergi tanpa
mempertimbangkan kebangsaan atau suku. Anda tidak bertanya
apakah orang itu bangsa Kanada, atau Yahudi, atau Inggris, atau
Perancis, atau Afrika atau apa saja tentang orang itu. Barangkali Anda
tidak menyukai orang semacam itu, tetapi Anda tidak mengasihi karena
Anda menyukai orang itu. 'Mengasihi' dan 'menyukai' tidak ada
kaitannya di dalam Alkitab. (3) Dan akhir sekali, Anda pergi dan
menolong orang itu, tanpa memikirkan keuntungan apa yang mungkin
Anda terima sebagai balasan. Yesus berkata, "Mengertikah kamu
sekarang apa itu kasih? Pergilah, dan perbuatlah demikian. Perbuatlah
demikian dan kamu akan mewarisi hidup yang kekal." Apa yang
dimaksudkan oleh Yesus? Apakah Yesus bermaksud bahwa kita
diselamatkan dengan melakukan hukum Taurat? Tampaknya
jawabannya adalah "Ya", bukan? Dapatkah Anda memikirkan jawaban
yang lain?
Pengajaran Paulus: Dibenarkan dengan Melakukan Hukum
Taurat oleh Kasih
Tetapi Anda berkata, "Paulus tidak pernah mengajarkan itu! Kita
dibenarkan bukan karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya
karena iman saja." Menurut Anda, apakah itu yang diajarkan Paulus?
Biar saya mengagetkan Anda sedikit. Saya akan membacakan kepada
Anda perkataan Paulus sendiri di Roma 2:13,
Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar
di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah
yang akan dibenarkan.
Tahukah Anda Paulus yang menuliskan kata-kata ini? Orang yang
melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Ini sangat
mengherankan! Itulah tulisan Paulus sendiri, dari semua tempat, di
surat Roma, surat yang dikenal tentang keselamatan itu. Bacalah kata-
kata tersebut dengan berhati-hati sekali lagi. Mereka tidak
membutuhkan penjelasan. Kata-kata tersebut sangat jelas: orang yang
melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
Namun Anda berkata, "Apakah hukum Taurat yang harus dilakukan
supaya dibenarkan? Apakah hukum Taurat?" Mari kita melihat jawaban
Paulus sendiri di Roma 13:8, dan ini mengingatkan kita akan
35. 27 | C A H A Y A I N J I L
pengajaran Yesus tentang Perumpamaan tentang Orang Samaria yang
Murah Hati.
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi
hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi
sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Sekali lagi Anda berkata, "Tetapi Paulus, kita tidak diselamatkan oleh
hukum Taurat, mengapa kita perlu peduli apakah kita memenuhi
hukum Taurat atau tidak?" Paulus peduli apakah Anda memenuhi
hukum Taurat atau tidak. Mengherankan! Surat Roma adalah eksposisi
Paulus tentang keselamatan. Ia berkata, "Janganlah kamu berhutang
apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling
mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia
sudah memenuhi hukum Taurat."
Selanjutkan ia berbicara tentang melakukan hukum Taurat dalam ayat-
ayat 9-10:
Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan
mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah
tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama
manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Paulus menerangkan dengan jelas sekali bahwa: kasih adalah
kegenapan hukum Taurat. Sebagaimana telah kita lihat, ia berkata di
Roma 2:13, bahwa orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan
dibenarkan dan bukan saja orang yang mendengarkan hukum Taurat,
yang akan dibenarkan. Dibenarkan dengan melakukan hukum Taurat
dalam tulisan Paulus! Betapa mengherankan! Bagaimana Anda
melakukan hukum Taurat? Oleh kasih! Ini benar-benar sangat
menakjubkan!
Hari ini terdapat semacam ajaran yang menyimpang yang
mengusulkan entah bagaimana, bahwa pekerjaan baik itu tidak baik!
Saya tidak tahu bagaimana mereka membuat kesimpulan itu, bahwa,
"Tidak baik kalau kamu memenuhi hukum Taurat untuk memperoleh
hidup yang kekal. Tidak baik kalau kamu melakukan hukum Taurat.
Kita jangan melakukan itu." Aneh! Apakah kita telah salah mengerti
Paulus? Mengapa Paulus peduli apakah kita memenuhi hukum Taurat
36. 28 | C A H A Y A I N J I L
oleh kasih? Jika Anda berpikir Paulus menganggap hukum Taurat itu
tidak baik dan karena itu kita jangan memenuhinya, maka Anda sama
sekali tidak mengerti Paulus.
Biarlah Paulus sendiri yang menjelaskan kepada Anda tentang
pandangannya akan hukum Taurat dari Roma 7:12,14.
Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah
kudus, benar dan baik.
Apakah Paulus menganggap hukum Taurat itu tidak baik? Tidak sama
sekali! Ia menganggap hukum Taurat itu kudus, benar dan baik. Dan
kemudian ayat 14,
Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku
bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.
Apakah hukum Taurat? Hukum Taurat adalah rohani. Jadi di dalam
fasal ini, Paulus menyatakan empat hal tentang hukum Taurat: hukum
Taurat adalah kudus, adalah benar, adalah baik dan, adalah rohani.
Kalau begitu, apa salahnya dengan memenuhi hukum Taurat jika
hukum Taurat adalah semua ini? Saya bertanya-tanya kalau Anda
dapat melihat hal ini dengan jelas dan memahaminya dengan
mendalam?
Yesus mengatakan hal yang sama. Ia terus-terang menyatakan kepada
kita di Matius 5:19, bahwa jika seseorang mengajarkan tentang
kelonggaran hukum Taurat, belum penghapusan hukum Taurat, tetapi
hanya melonggarkan salah satu perintah yang paling kecil dari hukum
Taurat, orang itu akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam
Kerajaan Surga. Perhatikan, Yesus tidak berkata tidak melakukan
hukum Taurat, dia berkata cuma melonggarkan sedikit. Dan Yesus
tidak berkata melonggarkan satu perintah yang penting, tetapi salah
satu yang paling kecil! Orang seperti ini akan menduduki tempat yang
paling rendah di dalam Kerajaan Surga.
Di dalam seluruh Kitab Suci, apakah dalam Perjanjian Lama atau Baru,
hukum Taurat adalah sangat baik dan berbahagialah orang yang
hendak melakukannya. Itulah inti kepada seluruh Perjanjian Lama, dan
seluruh mazmur-mazmur. Tidakkah Anda membaca mazmur-mazmur?
Mazmur-mazmur sentiasa berbicara tentang manusia Allah yang rindu
37. 29 | C A H A Y A I N J I L
untuk memenuhi hukum Allah dengan segenap hatinya. Apabila kita
datang ke Perjanjian Baru, ada beberapa orang yang dengan sia-sia
membayangkan bahwa hukum Taurat telah dihapuskan! Apakah hukum
Taurat telah dihapuskan? Tidak hukum moralnya. Tidak dimana pun
dikatakan bahwa hukum moral telah dihapuskan. Pernahkah Anda
membaca dimana pun di dalam Kitab Suci bahwa Sepuluh Firman itu
telah dihapuskan? Tidak dimana pun juga hal itu dapat ditemukan di
dalam firman Tuhan. Namun begitu, ada beberapa orang yang dengan
sia-sia membayangkan bahwa hal itu telah terjadi. Tidak dimana pun
juga di dalam Kitab Suci yang menyatakan bahwa hukum Taurat telah
ditiadakan! Tetapi sebaliknya, hukum Taurat benar-benar ditegakkan.
Biar saya menjelaskannya dengan cara ini. Daripada membentuk
hukum Taurat dan kemudian meniadakannya, Allah seharusnya tidak
membentuk hukum Taurat dari awal. Kalau Allah ingin menghapuskan
hukum Taurat, menurut Anda kapan waktu yang terbaik untuk
menghapuskannya? Menurut Anda kapan? Tentu saja sebelum Yesus
mati di atas kayu salib! Seandainya saya adalah seorang hakim,
seandainya sayalah pembuat undang-undang di negeri ini, dan anak
saya dijatuhkan hukuman mati dan sedang menunggu pelaksanaan
hukum mati. Kapan waktu yang baik untuk menghapuskan hukuman
mati? Waktu yang terbaik untuk menghapuskan adalah sebelum anak
saya dihukum mati. Jika saya menghapuskan undang-undang itu
setelah hukuman mati dilaksanakan, itu sudah terlambat. Ia sudah
mati! Jika Allah ingin menghapuskan hukum Taurat, waktu yang terbaik
adalah sebelum Yesus dijatuhkan hukuman mati di atas kayu salib.
Maka, Yesus tidak perlu mati. Ia tidak perlu mati karena tuduhan
melanggar hukum Taurat, dan Yesus tidak perlu mati demi umat
manusia yang melanggar hukum Taurat. Itu sangat mudah dimengerti.
Tetapi apa gunanya menghapuskan hukum Taurat setelah Yesus mati?
Kenyataan bahwa Yesus mati menunjukkan bahwa Allah tidak hanya
tidak akan menghapuskan hukum Taurat, tetapi sebaliknya Ia
menetapkan bahwa hukum Taurat tidak dapat diubah; bahwa hukum
Taurat tidak dapat ditiadakan. Hukum Allah tidak dapat dibatalkan.
Hukum moral Allah sentiasa tetap berlaku.
Adat istiadat dapat berlalu. Semua itu tidak terlalu penting. Apakah
mobil diizinkan untuk diparkir di atas jalan ini atau tidak adalah
persoalan yang kecil. Mungkin hari ini, meteran parkir ada di sebelah
ini, dan karena itu, jika Anda memarkir di sebelah lain, Anda telah
38. 30 | C A H A Y A I N J I L
membuat pelanggaran. Tetapi hukum-hukum seperti ini dapat berubah
di kemudian hari dan Anda bisa saja memarkir di sebelah lain pada
waktu itu. Persoalan-persoalan yang kecil seperti ini dapat
dibandingkan dengan hukum-hukum adat istiadat. Tidak penting
apakah Anda melakukannya atau tidak karena tidak ada persoalan
moral yang terlibat. Tetapi, apakah hukum-hukum moral mendasar
sebuah negeri dapat berubah adalah persoalan yang sangat berbeda.
Suatu persoalan moral yang mendasar adalah seperti, apakah sebuah
negeri akan mengizinkan kejahatan dilegalisasikan, apakah yang jahat
dapat menjadi yang baik dari sekarang. Saya mengulanginya sekali
lagi, tidak dimana pun juga di dalam firman Tuhan, dituliskan bahwa
aspek hukum moral dari hukum Taurat telah dihapuskan.
Sebenarnya, kalau kita membaca Roma 2, kita mengerti bahwa
penghakiman akan dilaksanakan berdasarkan hukum moral Allah pada
hari itu. Jika hukum Allah telah dihapuskan, berdasarkan apa Allah
harus menghakimi Anda? Bagaimana perbuatan-perbuatan Anda akan
dihakimi? Tidak, tidak dimana pun juga di dalam Alkitab kita membaca
tentang hukum Taurat dihapuskan. Hukum Allah tetap berlaku. Itulah
sebabnya Yesus berkata di Matius 5:18, "karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi." Hukum Taurat akan semuanya terjadi.
Hukum Taurat harus dipenuhi.
Tetapi Manusia Tidak dapat Melakukan Hukum Taurat
Kalau begitu, apa artinya semua ini? Apakah ini berarti kita dapat
menyelamatkan diri kita dengan melakukan hukum Taurat? Apakah
demikian halnya, bahwa entah bagaimana kita dapat menyelamatkan
diri kita dengan memenuhi tuntutan hukum Taurat? Jawaban kepada
pertanyaan itu tentulah "Tidak." Anda berkata, "Aneh! Aku pikir kamu
baru saja berkata hukum Taurat itu baik!" Memang benar, hukum
Taurat itu baik, tetapi tidak pernahkah Anda membaca Roma 7:14?
Hukum Taurat adalah baik tetapi pokok permasalahannya terletak pada
'aku,' bukan dengan hukum Taurat. Aku yang jahat! Dan karena saya
jahat, saya tidak dapat memenuhi hukum Taurat. Itulah pokok
permasalahannya. Hukum Taurat itu sangat baik. Apakah salahnya
kalau kita hendak memenuhi hukum Taurat? Tidak sama sekali! Kita
harus mau memenuhi hukum Allah, untuk mengasihi-Nya dengan
39. 31 | C A H A Y A I N J I L
segenap keberadaan kita, untuk mengasihi sesama manusia seperti diri
kita sendiri. Pokok persoalannya ialah, saya tidak dapat melakukannya.
Saya tidak dapat mencapainya!
Diselamatkan dengan Memenuhi Hukum Taurat: Mengasihi Oleh
Roh Kudus
Apa yang dapat kita simpulkan dari ajaran Tuhan? Apakah ajaran
Paulus? Anda akan mendapati bahwa ajaran Paulus selalu serasi
dengan ajaran Tuhan dalam setiap detil. Ia tidak sedikitpun
menyimpang dari ajaran Tuhan. Anda telah melihat di Roma 2:13
bahwa orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
Paulus melanjutkan dengan menyatakan di Roma 13:8 bahwa oleh
kasih hukum Taurat dipenuhi. Jadi logikanya sangat jelas. Satu-satunya
jalan untuk dibenarkan adalah memenuhi hukum Taurat, dan satu-
satunya jalan untuk memenuhi hukum Taurat adalah mengasihi.
Namun kita tidak dapat mengasihi karena kita pada dasarnya egois.
Kalau begitu, dimana kita ditinggalkan? Jawabannya: Keselamatan
berasal hanya dari Allah, Yang dapat memampukan kita untuk
mengasihi, Yang dapat mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita.
Justru itulah yang dikatakan oleh Paulus di Roma 5:5 bahwa Allah telah
menyebabkan kasih-Nya dicurahkan dengan limpahnya, bukan saja
beberapa tetes, tetapi dicurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita supaya
kita dapat memenuhi hukum Taurat. Bukankah ini luar biasa? Dan
bagaimana Ia melakukan ini? Oleh Roh Kudus! Itulah sebabnya kasih
adalah buah Roh.
Sekarang perhatikan, pertanyaan ahli Taurat itu maupun jawaban
Yesus tidak menunjukkan bahwa kita menerima hidup yang kekal
sebagai upah atau jasa. Sebagaimana kita telah lihat dari awal, ahli
Taurat itu terlalu ahli dalam Firman Allah untuk melakukan kesalahan
seperti itu. Ia sudah membaca kitab Yesaya. Ia tahu kita tidak dapat
menerima hidup yang kekal sebagai jasa, ataupun upah. Standar Allah
terlalu tinggi. Jalan-Nya bukan jalan kita. Rancangan-Nya bukan
rancangan kita; jalan-Nya dan dan rancangan-Nya lebih tinggi dari kita.
Saya tidak dapat mencapai hal-hal ini. Mereka terlalu ajaib bagi saya.
Bagaimana mungkin saya dapat memenuhi standar-Nya? Standar Allah
terlalu tinggi bagi saya! Pertanyaan ahli Taurat itu ialah: "Bagaimana
aku mewarisi?" bukan "Bagaimana aku menghasilkan?" Diskusi itu
bukan tentang bagaimana kita lewat pekerjaan kita memperoleh hidup
40. 32 | C A H A Y A I N J I L
kekal! Pertanyaan ahli Taurat itu maupun jawaban Yesus tidak ada
hubungannya dengan 'keselamatan oleh perbuatan'.
Lalu, pertanyaan itu tentang apa? Pertanyaan itu berhubungan dengan
suatu jenis kehidupan yang baru, yaitu kehidupan Allah di dalam diri
Anda. Itulah intinya keselamatan. Jadi, Paulus mengajarkan hal yang
sama: "Bagaimana aku dapat dibenarkan?" Saya akan dibenarkan
hanya dengan melakukan hukum Taurat. Tetapi apakah artinya
melakukan hukum Taurat? Melakukan hukum Taurat adalah mengasihi.
Tetapi saya tidak dapat mengasihi, maka apa yang dapat saya
lakukan? Syukur kepada Allah, jawabannya ada di dalam Kristus. Ia
memberikan kepada saya Roh Kudus yang memampukan saya untuk
mengasihi karena Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dalam hati
saya. Jadi kita melihat jawaban Allah yang menakjubkan itu. Jawaban
Yesus juga persis sama. Tetapi mari kita tetap bersama Paulus untuk
beberapa waktu.
Paulus berkata di Galatia 5:6, "Sebab bagi orang-orang yang ada di
dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai
sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih." Apa yang
mempunyai suatu arti untuk keselamatan? Apakah hanya iman?
Tidak! Hanya iman yang bekerja oleh kasih. Ini sangat menakjubkan!
Hal bersunat adalah melakukan hukum Taurat. Disunatkan berarti
melakukan hukum Taurat. Tidak bersunat berarti hanya mempercayai
Kristus tanpa disunat sama sekali. Perhatikan, seluruh konteks
pembahasan ini dalam Galatia 5:6 adalah, jika Anda ada di dalam
Kristus, hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai arti, yaitu
bukan iman maupun pekerjaan. Ah, ini sangat menakjubkan! Kalau
begitu, apa yang berarti? .... iman yang bekerja oleh kasih. Apa artinya
'iman yang bekerja oleh kasih'?
Sekali lagi Paulus tidak meninggalkan kita dalam kegelapan. Ia
menjelaskan dengan sepenuhnya di Galatia 6:15, dengan
menggunakan kata-kata yang sama supaya kita dapat menempatkan
mereka bersebelahan dan melihat apa artinya. Di Galatia 6:15, Paulus
mengatakan hal yang sama seperti di Galatia 5:6, tetapi dengan satu
perubahan yang penting. Di Galatia 6:15, Paulus berkata, "Sebab
bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi
ciptaan baru, itulah yang ada artinya." Paulus sedang berkata bahwa
pekerjaan maupun iman tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru.
41. 33 | C A H A Y A I N J I L
Mengapa ia mengatakan ini? Karena kasih adalah kunci kepada seluruh
persoalan tentang keselamatan apakah dalam ajaran Yesus maupun
dalam ajaran Paulus. Mengapa?
Sekali lagi Paulus menjelaskan hal ini dengan indah sekali kepada kita.
Mari kita melihat 1 Korintus 13 dan biarlah Paulus sendiri yang
menjelaskannya kepada Anda. Kita sering membacakan 1 Korintus 13
pada upacara perkawinan namun mengertikah Anda apa yang sedang
dibacakan? Betapa mudahnya kata-kata menjadi familier kepada kita
tetapi kita tidak mengerti apa artinya:
Ayat 1:
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia
dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku
sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang
gemerincing.
Saya pikir Anda tahu apa gong dan canang itu. Gong dan canang
adalah alat musik yang benar-benar sangat bising. Canang dibuat
hanya dari selembar logam yang tipis, tetapi membuat kebisingan yang
bukan main dahsyat. Ayat 2:
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku
mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan
sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan
gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali
tidak berguna.
Paulus sendiri berkata bahwa sekalipun Anda memiliki iman yang
sempurna, iman itu tidak akan menyelamatkan Anda, kecuali ia bekerja
melalui kasih. Iman saja tidak dapat menyelamatkan Anda. Inilah
ajaran yang alkitabiah. Paulus tidak semata berkata iman. Ia
berkata iman yang bekerja oleh kasih. Itulah yang berarti bagi Kristus.
Itulah sebabnya kalau Anda memiliki iman yang sempurna tetapi tidak
mempunyai kasih, Anda sama sekali tidak berarti di mata Allah. Itu
berarti Anda nol, kosong sama sekali. Ayat 3:
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada
padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika
42. 34 | C A H A Y A I N J I L
aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya
bagiku.
Dan bagaimana dengan pekerjaan atau perbuatan? Kita melihat
masalah yang sama dengan pekerjaan. Apa lagi yang dapat diminta
dari seseorang yang telah memberikan segala sesuatu yang ada
padanya dan bahkan tubuhnya sendiri? Sesudah Anda memberikan
segala-sesuatu yang ada padamu tetapi tidak mempunyai kasih,
sedikitpun tidak ada faedahnya. Mari kita merenungkan hal ini
sebentar. Kita dapat menyerahkan tubuh kita untuk dibakar karena
beberapa alasan. Barangkali kita memperjuangkan suatu tujuan
tertentu atau suatu ideal. Saya pernah tinggal di Negeri Tiongkok, saya
pernah hidup dibawah pemerintahan Tentara Pembebasan Rakyat, dan
juga dibawah Partai Komunis. Saya tahu itu seperti apa. Banyak orang
sanggup memberikan segala sesuatu dan dibakar hidup-hidup kalau
perlu, demi memperjuangkan ideologi mereka. Apakah kasih yang
mendorong mereka? Tidak semestinya. Apa yang mereka lakukan
tampak mulia, bersifat kepahlawanan, dan sangat indah. Saya selalu
mengagumi kepahlawanan semacam ini. Tetapi itu tidak semestinya
didorong oleh kasih. Sebenarnya, itu bisa saja didorong oleh kebencian,
kebencian terhadap musuh. Makanya, pekerjaan tidak berguna dan
iman juga tidak berarti dalam hubungannya dengan keselamatan.
Bagaimana kalau iman dan pekerjaan digabungkan bersama? Masih
tidak berguna. Mengapa? Apakah Anda pasti? Pasti dapat sesuatu! Nah,
jika Anda menjumlahkan nol kepada satu nol yang lain, Anda masih
mendapatkan nol. Bagaimanapun juga, Anda tidak mendapat apa-apa.
Lalu apa yang berarti? Pengajaran Alkitab jauh lebih dalam dari semua
ini. Jauh lebih dalam. Apa yang berarti adalah suatu ciptaan baru.
Alkitab dengan terus terang menyatakan kepada kita bahwa kita bisa
mempunyai iman tanpa kasih, sebagaimana Paulus katakan di sini,
tetapi Anda tidak dapat mempunyai kasih tanpa iman. Itulah sebabnya
mengapa kasih itu jauh lebih dalam. Saya mengulangi sekali lagi. Anda
bisa mempunyai iman tanpa kasih, seperti Paulus katakan di sini, tetapi
Anda tidak bisa mempunyai kasih tanpa iman. Tidak mungkin Anda bisa
mengasihi tanpa iman, tanpa Allah memungkinkan Anda untuk
mengasihi. Jika Anda memahami hal ini, Anda akan mengerti mengapa
dimana ada kasih, disitu ada iman. Kasih bukan sifat asli hati manusia.
Kasih datang dari Allah. Kasih dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh
43. 35 | C A H A Y A I N J I L
Kudus. Ini berarti jika Anda mengasihi, Anda telah menjadi satu ciptaan
yang baru. Kalau tidak, Anda tidak dapat mengasihi.
Itu, sebenarnya, adalah seluruh inti bagi Surat Yohanes yang Pertama.
Anda hanya perlu membaca Injil Pertama Yohanes dan Anda akan
menyadari bahwa itulah yang ingin ditekankan bahwa: .....kasih itu
berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah
dan mengenal Allah. (1 Yohanes 4:7) Tetapi jika Anda tidak lahir dari
Allah, Anda tidak dapat mengasihi. Anda dapat mengasihi hanya jika
Anda lahir dari Allah, lahir dari atas, atau lahir kembali. Itulah
sebabnya mengapa Paulus berkata, "Sebab bersunat (pekerjaan) atau
tidak bersunat (iman) tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru,
itulah yang ada artinya. Atau, iman yang bekerja oleh kasih karena
kasih itu berasal dari Allah. Rasul Yohanes berkata kasih itu berasal
dari Allah. Kasih itu bukan berasal dari manusia; kasih itu berasal dari
Allah. Oleh karena itu, iman maupun pekerjaan tidak ada gunanya
kecuali iman bekerja oleh kasih karena kasih berarti Allah melakukan
pekerjaan-Nya di dalam kita. Dapatkah Anda mengerti?
Maka pengajaran Alkitab tentang keselamatan tidak hanya sekadar
berhubungan dengan apa yang Anda percaya saja. Sangat penting
bahwa Anda percaya karena secara tidak langsung kasih menyatakan
adanya iman. Tetapi iman tidak semestinya menyatakan adanya kasih.
Jadi Anda perlu mempunyai iman, tetapi iman itu secara tersendiri
tidak berarti. Dan jika Anda berkata, "Baiklah, kalau begitu, iman plus
pekerjaan." Iman dan pekerjaan masih tidak berarti. Anda berkata,
"Saya terkejut." Ya, Anda terkejut! Karena melainkan Allah ada di situ,
melainkan Roh Kudus ada di situ, Anda bisa bekerja sebanyak yang
Anda suka, Anda bisa percaya sebanyak yang Anda suka, keduanya
tidak akan membawa Anda ke mana-mana. Bukan apa yang Anda
lakukan, atau apa yang Anda percayai yang berarti. Dengan lain kata,
pengajaran Alkitab tentang keselamatan, tentang bagaimana
memperoleh hidup yang kekal itu berhubungan dengan siapa diri Anda.
Siapa diri Anda itulah yang berarti. Anda harus menjadi ciptaan yang
baru. Dan ciptaan baru itu, seperti yang dikatakan rasul Paulus,
diciptakan dalam gambar dan rupa Kristus. Anda harus menjadi serupa
dengan Kristus karena Kristus telah menjadikan Anda seorang manusia
yang baru.
44. 36 | C A H A Y A I N J I L
Kesimpulan:
Diselamatkan dengan Menjadi Manusia Baru yang oleh
anugerah Allah, Mengasihi
Di sini kita melihat jawaban Yesus yang begitu indah, mendalam dan
penuh kuasa. Yesus berkata, "Kasihilah." Mengapa? Karena Yesus tahu
kasih hanya berasal dari Allah, karena itu Anda hanya dapat mengasihi
apabila Anda menjadi suatu ciptaan baru. Dan bagaimana hal ini dapat
dilakukan? Hanya melalui Kristus.
Sekarang kita dapat melihat jawaban bagi pertanyaan yang kita
tanyakan dari permulaan. Yang mana jawaban yang benar? Apakah
jawaban bagi pertanyaan, "Bagaimana aku mewarisi hidup yang
kekal?" Apakah jawabannya adalah, "Percayalah kepada Yesus" atau
"Penuhilah tuntutan untuk mengasihi"? Bukan salah satu, tetapi
keduanya. Tidak mungkin dapat memisahkan keduanya karena
melainkan Anda percaya kepada Yesus, Anda tidak akan pernah dapat
mengasihi. Melainkan Yesus masuk ke dalam kehidupan Anda dan
menjadikan Anda suatu ciptaan baru, maka Anda tidak dapat
mengasihi. Karena Anda tidak dapat mengasihi, Anda tidak dapat
memenuhi perintah Allah. Karena Anda tidak dapat memenuhi
perintah-Nya, Anda tidak dapat mewarisi hidup yang kekal.
Dengan lain kata, kita diselamatkan bukan karena Allah menghapuskan
hukum Taurat, bukan karena Allah membawa kita melangkahi hukum
Taurat. Bukan seperti seorang pelajar yang harus mengambil ujian,
tetapi mendapatkan saudaranya yang lain untuk mengambil ujian itu
untuknya karena ia tahu ia tidak bisa lulus. Apakah ini benar? Itu
curang! Tidak benar! Alkitab tidak mengajarkan bahwa Anda tidak bisa
lulus ujian itu dan karena itu Yesus mengambil ujian itu untuk Anda.
Itu tidak dapat diterima bahkan menurut standar manusia. Tetapi apa
yang terjadi adalah Allah memberikan pada Anda kemampuan mental
dan rohani untuk mengambil ujian itu dalam kekuatan-Nya, dalam
anugerah-Nya, dalam pengetahuan-Nya, dalam hikmat-Nya, dalam
kuasa-Nya yang disediakan-Nya bagi Anda, sebagaimana Allah
sediakan bagi Yesus. Karena itulah, Anda lulus ujian itu. Itulah caranya
Allah bekerja. Benar-benar menakjubkan! Tidak ada kecurangan yang
45. 37 | C A H A Y A I N J I L
terlibat. Sama seperti apabila Anda menolong saudara Anda lulus
ujian, Anda tidak mengambil ujian itu untuk dia karena Anda tampak
seperti saudara Anda. Saya pernah mendengar kasus seperti itu -
saudara kembar yang mengambil ujian untuk saudaranya yang lain.
Tetapi Anda, dalam usaha untuk menolong saudara Anda, berkata,
"Baik, kamu telah gagal sebelumnya. Sekarang aku akan menolong
kamu. Aku akan bekerja bersama kamu. Aku akan memberikan segala
sesuatu yang ada padaku supaya kamu lulus ujian itu." Tentu saja itu
bukan satu contoh yang bagus, tetapi hanya satu ilustrasi yang kecil.
Allah memberikan kepada kita Roh Kudus. Ia hidup di dalam kita. Ia
menyediakan kekuatan yang diperlukan dan kita sendiri yang
mengambil ujian itu, dan syukur kepada Allah, kita lulus oleh
anugerah-Nya. Karena itu, kita diselamatkan oleh anugerah. Kita
diselamatkan bukan oleh pekerjaan atau perbuatan kita sendiri, tetapi
oleh anugerah. Allah menyelamatkan kita dengan menjadikan kita
orang yang baru, orang yang suka memenuhi Taurat-Nya, orang yang
gembira melakukan perintah-Nya.
Mari kita membaca 1 Yohanes 5:1-4 dalam hubungannya kepada
perumpamaan kita. Apakah rasul Yohanes mengatakan apa-apa
tentang menghapuskan hukum Taurat? Tidak sama sekali! Tetapi apa
yang dikatakan Yohanes adalah bahwa Allah telah menaruh kasih-Nya
ke dalam diri kita dengan menjadikan kita manusia-manusia baru,
sehingga kita mendapati perintah-perintah-Nya sangat menyenangkan,
tidak berat setidaknya. Kita membaca ini di 1 Yohanes 5:1-4.
Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari
Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan,
mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Bagaimana kita tahu
kita percaya kepada Yesus? Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi
anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta
melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah,
yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-
perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah,
mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan
dunia: iman kita.
Jadi, kita mendapati bahwa iman dan kasih, kasih dan iman sentiasa
saling berdampingan di dalam pengajaran Alkitab. Kita lahir dari Allah,
karena itu kita mengasihi. Karena kita mengasihi, kita memenuhi
46. 38 | C A H A Y A I N J I L
perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya tidak berat. Dan semua ini
dilakukan melalui iman kita, suatu iman yang menyelamatkan yang
didefinisikan dalam istilah kasih. Terdapat pelbagai jenis iman yang
dapat dibicarakan. Tetapi iman yang siap untuk mengasihi Allah dengan
segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan,
adalah iman yang menyelamatkan karena iman itu diartikan dalam
istilah kasih. Saya ingin menekankan kepada Anda sekali lagi bahwa
terdapat banyak jenis iman di dalam Perjanjian Baru, tetapi iman yang
menyelamatkan ialah iman yang bekerja oleh kasih.
Kita mengakhiri dengan poin yang sangat penting ini. Saya mau Anda
mengingat hanya satu hal jika Anda tidak dapat mengingat semua yang
telah kita katakan: Kita diselamatkan bukan hanya oleh apa yang
kita percaya, bukan hanya oleh apa yang kita lakukan, tetapi
oleh apa yang telah kita jadi oleh kuasa Allah dan oleh
anugerah Allah. "Karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana
aku ada sekarang." Ajaran yang ajaib tentang keselamatan di dalam
Alkitab adalah: kita diselamatkan bukan saja karena kita percaya Yesus
mati untuk dosa-dosa kita. Kita bisa percaya tetapi jika kita tidak
mempunyai sedikitpun kasih di dalam hati kita, kita juga tidak akan
diselamatkan dengan berbuat baik karena kita memang dapat
melakukan semua ini tanpa kasih di dalam hati kita sama sekali.
Alkitab mengajarkan bahwa kita diselamatkan tatkala kita menjadi
manusia baru, apabila oleh Roh Kudus, Allah mencurahkan kasih-Nya
ke dalam hati kita. Anda diselamatkan, atau Anda mewarisi hidup yang
kekal apabila Anda menjadi manusia baru yang mengasihi. Dan seperti
orang Samaria yang murah hati itu, Anda mengasihi bahkan musuh
Anda karena belas kasihan yang diberikan oleh Allah. Itulah yang
diajarkan oleh Yesus di dalam Perumpamaan tentang Orang Samaria
yang Murah Hati. Semoga Allah menolong kita untuk benar-benar
mengerti Firman-Nya!
Perumpamaan Tentang Sahabat Pada Tengah Malam
Lukas 11:5-13 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Montreal
47. 39 | C A H A Y A I N J I L
Hari ini kita melanjutkan eksposisi kita di Lukas 11:5-13. Di sini kita
akan mempelajari satu perumpamaan yang biasanya disebut
Perumpamaan tentang Sahabat pada Tengah Malam. Lukas 11:5-13
Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu
pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan
berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,
sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan
singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk
dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu
akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup
dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun
dan memberikannya kepada saudara.Aku berkata kepadamu:
Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya
karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya
yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan
kepadanya apa yang diperlukannya.Oleh karena itu Aku berkata
kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah,
maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu.Karena setiap orang yang meminta,
menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap
orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.Bapa manakah
di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan
memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Bapa manakah
di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan
memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya
kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi
pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu
yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka
yang meminta kepada-Nya."
Seorang Sahabat yang tiba di Tengah Malam
Pertama-tama, saya ingin melukiskan gambaran perumpamaan ini
supaya Anda dapat melihatnya dengan mata pikiran Anda. Apa yang
disampaikan disini adalah suatu argumen rohani dari yang lebih kurang
kepada yang lebih besar, apa yang disebutkan dalam Bahasa Latin, ad
48. 40 | C A H A Y A I N J I L
minorum ad majorum. Itu berarti jika suatu hal adalah benar dalam
kasus yang lebih kurang, lebih-lebih lagi hal itu benar dalam kasus
yang lebih besar. Itulah intinya.
Di sini adalah satu gambaran tentang seseorang yang mendapati
bahwa sahabatnya sampai pada tengah malam. Barangkali Anda
berpikir itu waktu yang agak aneh untuk sampai ke rumah orang.
Namun hal ini tidak begitu aneh di negara-negara panas karena orang
tidak mengadakan perjalanan apabila matahari berada tepat di atas
kepala, khususnya di Palestina, dimana siang harinya sangat, sangat
panas.
Kalau begitu, kapan mereka mengadakan perjalanan? Mereka
menunggu sehingga matahari terbenam ketika hari menjadi lebih
dingin pada waktu petang. Saat itulah mereka mengadakan perjalanan.
Cuaca mulai menjadi lebih dingin sekitar jam enam, dan orang ini
memulai perjalanannya dan tiba pada tempat sahabatnya pada tengah
malam. Itulah sebabnya di dalam banyak buku atau kamus
perumpamaan ini dipanggil "Sahabat Pada Tengah Malam". Orang ini
dibangunkan pada tengah malam saat sahabatnya ini tiba. Saya tidak
tahu apakah ia menduga kedatangannya atau tidak. Jalur komunikasi
tidak terlalu bagus pada zaman itu. Masih belum ada telepon yang
dapat dibel untuk berkata, "Aku akan tiba tengah malam nanti."
Barangkali ia tiba-tiba saja muncul. Mungkin, ia menulis sepucuk surat
tetapi pelayanan pos pada waktu itu - saya tidak tahu apakah mereka
jauh lebih baik sekarang- surat itu mungkin tiba setelah sahabatnya ini
telah tiba. Bagaimanapun juga, ia tiba di situ pada tengah malam.
Orang ini telah mengadakan perjalanan yang jauh dan tentu saja agak
lapar sekarang, dan tuan rumah mendapati bahwa ia tidak ada roti,
tidak ada makanan untuk disajikan kepada tamu yang tidak terduga
ini. Besar kemungkinan tamunya ini tidak diduga karena ia tidak
menyediakan makanan untuk dia. Jadi apa yang ia lakukan? Nah, ia
memandang keliling dan berpikir sebentar, "Ha! Sahabatku diseberang
jalan! Ia selalu menyimpan persediaan, aku akan pergi dan mengetuk
pintunya." Namun tentu saja pada tengah malam Anda tidak pergi dan
membangunkan seluruh kampung. Lalu ia berpikir lagi, "Apa yang
harus kulakukan? Apakah aku membiarkan sahabatku ini lapar sampai
pagi? Atau haruskah aku pergi dan mengganggu sahabatku di seberang
jalan itu?" Dan begitu, setelah memikirkannya, ia memutuskan,
49. 41 | C A H A Y A I N J I L
"Bagaimanapun apa gunanya seorang sahabat? Sahabat yang
membutuhkan adalah sahabat yang sesungguhnya. Sekarang, saya
membutuhkan beberapa roti, maka saya akan mengetuk pintu sahabat
saya itu. Meskipun ia telah tidur, memberikan roti kepada saya hanya
memakan beberapa menit dan sesudah itu ia bisa kembali tidur.
Sedangkan sahabat saya ini yang baru tiba akan kelaparan sampai pagi
jika saya tidak pergi meminta roti."
Sikap Tidak Tahu Malu
Maka ia memutuskan untuk pergi dan mengetuk pintu sahabatnya itu
pada tengah malam, namun ia tidak mendapatkan suatu respon yang
antusias, sebagaimana dapat Anda bayangkan. Kebanyakan orang
bekerja agak keras dan mereka menghargai waktu tidur mereka.
Seraya ia terus mengetuk pintu, sahabatnya di dalam rumah
menjawab, "Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku
serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan
memberikannya kepada saudara!" Jawabannya ialah, "tidak" dalam
satu kata. "Tinggalkan aku dan pergi. Kami sudah tidur, dan ini bukan
waktunya untuk mengetuk pintu. Apakah kamu tidak tahu bertimbang
rasa? Tahukah kamu pukul berapa sekarang?"
Tetapi ia menjelaskan dari luar pintu dengan suara yang keras yang
mungkin dapat membangunkan seluruh kampung jika sahabatnya ini
tidak cepat membuka pintu. Ia berkata, "Seorang sahabatku telah
datang dan aku membutuhkan tiga roti." Mengapa membutuhkan tiga
roti untuk seorang sahabat? Pasti ia makan seperti kuda! Tentu saja, ia
mau memastikan persediaan yang cukup. Roti pada zaman itu tidak
seperti roti pada zaman sekarang. Saya kira seorang yang sangat lapar
dengan mudah dapat menghabiskan barangkali dua atau bahkan tiga
roti tanpa banyak kesulitan. Kalau tidak, mungkin ia berpikir, "Aku
akan memberi kepadanya dua. Dan sebagai tuan rumah, aku tidak bisa
duduk di situ dan melihatnya makan, jadi aku harus makan sesuatu
bersama dia." Ini disebut pei ke dalam bahasa Mandarin, artinya, Anda
harus makan bersama tamu yang mengunjungi Anda. Itu adalah
kesopanan, khususnya bagi orang Tionghoa; tuan rumah tidak duduk
dan melihat tamunya makan. Biasanya, seorang tamu merasa lebih
senang jika tuan rumah makan sedikit bersamanya. Jadi, barangkali
satu roti untuk dirinya sendiri, dan dua yang lain untuk sahabatnya
yang baru sampai itu.
50. 42 | C A H A Y A I N J I L
Namun tanpa berbuat apa-apa, sahabatnya dalam rumah itu berkata,
"Aku dan anak-anakku sudah tidur." Gambarannya adalah sebuah
rumah Palestina yang mempunyai satu kamar dan dua lantai: lantai
bawah dan beberapa anak tangga menuju lantai atas. Seringkali,
domba-domba, kambing-kambing, binatang-binatang peliharaan dan
ayam-ayam tidur di lantai bawah, suatu ruang seperti gua dibawah
lantai atas. Dan penghuni rumah itu, orang dewasa dan anak-anak,
tinggal di lantas atas. Jadi, kamarnya tidak banyak. Barangkali pada
zaman itu orang lebih miskin, kita tidak tahu. Tetapi ini tampaknya
seperti sebuah rumah dengan satu kamar. Mereka tidak ada tempat
tidur, maka mereka tidur di atas semacam kasur dan anak-anak
semuanya meringkuk bersama supaya saling memanaskan. Jika ada
yang bergerak, barangkali ia akan membangunkan semua yang lain.
Sebetulnya, alasan yang diberikan bahwa anak-anaknya sudah tidur
bukanlah alasan yang kuat karena kebanyakan orang yang mempunyai
anak tahu bahwa apabila mereka sudah tertidur, agak sulit untuk
membangunkan mereka. Setidaknya tidak sehingga fajar mereka dapat
dibangunkan dengan mudah. Jadi, sebetulnya itu alasan yang lemah.
Pada kenyataannya, ia tidak mau menyusahkan diri untuk bangun. Ia
merasa agak gemas dengan tetangganya ini yang tidak tahu malu
mengetuk-ngetuk pintu pada tengah malam. Saya kira kebanyakan dari
kita akan menunjukkan reaksi yang sama, bukankah begitu? Marilah
kita jujur dengan diri kita sendiri. Kalau tidak, suatu hari saya akan
mencobanya pada pintu Anda dan lihat bagaimana perasaan Anda.
Tentu saja Anda akan berkata, "Buat apa kamu ketuk-ketuk pintu pada
tengah malam?!"
Namun orang ini yang mengetuk pintu meminta tiga roti, tidak mau
begitu saja pergi. Ia terus mengetuk pintu dan berkata, "Berikan aku
roti itu karena aku tidak bisa membiarkan sahabatku lapar. Bisa tak
kamu bangun?" Yang di dalam rumah berkata, "Tidak," dan yang di
luar ini berkata, "Ya," dan ia terus mengetuk pintu itu. Akhirnya orang
yang berada di tempat tidur itu berpikir, "Nah, jika aku tidak memberi
kepadanya tiga roti itu, ia akan terus mengetuk pintu itu sampai subuh
dan aku tidak akan tidur sama sekali. Satu-satunya cara untuk
menyingkirkan dia adalah memberikan saja tiga roti itu dan berkata,
'Ambillah dan pergi supaya aku bisa kembali tidur.'" Di Lukas 11:8
dikatakan, "Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan
memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya,