Dokumen tersebut membahas mengenai faktor risiko penyakit dan berbagai jenis studi risiko yang digunakan untuk meneliti hubungan antara faktor risiko dan penyakit, yaitu studi kohort, studi case control, dan studi cross sectional. Setiap jenis studi memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dalam mengidentifikasi hubungan antara faktor risiko dan penyakit.
Dokumen tersebut membahas beberapa desain penelitian observasional yaitu cross sectional, case control, dan cohort. Cross sectional mempelajari hubungan antara faktor risiko dan efek secara bersamaan. Case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol berdasarkan status paparan. Cohort membandingkan kelompok terpapar dan tidak terpapar berdasarkan status penyakit.
1. Penelitian ini membahas tentang populasi, sampel, besar sampel, dan jenis penelitian epidemiologi.
2. Besar sampel ditentukan berdasarkan desain penelitian, seperti untuk estimasi proporsi atau menguji hubungan odds ratio.
3. Contoh soal menunjukkan cara menghitung besar sampel untuk penelitian cross sectional dan kasus kontrol dengan rumus yang sesuai.
Dokumen tersebut membahas mengenai faktor risiko penyakit dan berbagai jenis studi risiko yang digunakan untuk meneliti hubungan antara faktor risiko dan penyakit, yaitu studi kohort, studi case control, dan studi cross sectional. Setiap jenis studi memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dalam mengidentifikasi hubungan antara faktor risiko dan penyakit.
Dokumen tersebut membahas beberapa desain penelitian observasional yaitu cross sectional, case control, dan cohort. Cross sectional mempelajari hubungan antara faktor risiko dan efek secara bersamaan. Case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol berdasarkan status paparan. Cohort membandingkan kelompok terpapar dan tidak terpapar berdasarkan status penyakit.
1. Penelitian ini membahas tentang populasi, sampel, besar sampel, dan jenis penelitian epidemiologi.
2. Besar sampel ditentukan berdasarkan desain penelitian, seperti untuk estimasi proporsi atau menguji hubungan odds ratio.
3. Contoh soal menunjukkan cara menghitung besar sampel untuk penelitian cross sectional dan kasus kontrol dengan rumus yang sesuai.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis penelitian epidemiologi. Terdapat dua kategori penelitian epidemiologi yaitu deskriptif dan analitik. Penelitian deskriptif berfokus pada deskripsi distribusi penyakit sedangkan penelitian analitik bertujuan menguji hipotesis dan mengestimasi hubungan antara paparan dan penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa desain studi epidemiologi seperti studi kasus
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1NajMah Usman
kita akan mempelajari tentang “Perhitungan sampel dalam penelitian epidemiologi”
Seringkali didalam melakukan sebuah penelitian, sumber daya yang tersedia baik itu berupa tenaga, waktu maupun dana sangatlah terbatas. Hal ini, tidak memungkinkan peneliti untuk menganalisa semua unit yang ada di dalam populasi. Oleh karena itu, perlunya dilakukan sampling dengan hanya mengambil sebagian sampel dari keseluruhan unit populasi yang ada. Sehingga, proses penelitian yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien terutama dalam hal biaya penelitian yang harus dikeluarkan.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo �Jakarta
1. Dokumen tersebut membahas tentang surveilans penyakit menular potensial KLB dan wabah.
2. Terdapat 5 pokok bahasan utama yaitu dasar epidemiologi, konsep surveilans epidemiologi, jenis penyakit menular dan pola penularannya, respon penanggulangan, serta deteksi dini KLB.
3. Tujuan surveilans adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan penanggulangan penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem surveilans kesehatan nasional Indonesia. Secara singkat, dibahas mengenai kebijakan dan strategi surveilans penyakit menular seperti polio, campak, dan tetanus neonatal. Juga dijelaskan mengenai pengumpulan, pengolahan, dan analisis data surveilans untuk mendukung pengambilan keputusan kebijakan kesehatan.
Studi kasus kontrol mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan penyakit dengan membandingkan frekuensi pajanan faktor risiko pada kasus dan kontrol. Studi ini memilih kasus yang sakit dan kontrol yang sehat untuk dibandingkan pajanan faktor risikonya. Kelebihan studi ini adalah hasil cepat dan biaya rendah, tetapi ada kelemahan seperti bias informasi karena mengandalkan ingatan.
Dokumen tersebut membahas tentang uji statistik bivariat, khususnya uji Kai Kuadrat. Uji Kai Kuadrat digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal tanpa asumsi. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah dan syarat pelaksanaan uji Kai Kuadrat serta uji alternatif seperti Fisher Exact.
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlFachri Latif
Studi kasus kontrol merupakan penelitian analitik observasional yang membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Metode ini murah dan mudah tetapi rawan bias. Terdapat berbagai varian desain seperti nested case-control yang menyarangkan pada studi kohort untuk mengurangi bias.
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikzxrickyjack
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah radiografi dada posisi lateral dapat memberikan informasi diagnostik tambahan dibandingkan radiografi dada posisi PA saja dalam skrining TB pada anak tanpa gejala dengan hasil tes kulit PPD positif.
2. Dari 605 pasien yang diringkas, hanya 11 kasus (1,8%) yang menunjukkan kelainan radiologi terkait TB, dan semuanya ter
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis penelitian epidemiologi. Terdapat dua kategori penelitian epidemiologi yaitu deskriptif dan analitik. Penelitian deskriptif berfokus pada deskripsi distribusi penyakit sedangkan penelitian analitik bertujuan menguji hipotesis dan mengestimasi hubungan antara paparan dan penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa desain studi epidemiologi seperti studi kasus
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1NajMah Usman
kita akan mempelajari tentang “Perhitungan sampel dalam penelitian epidemiologi”
Seringkali didalam melakukan sebuah penelitian, sumber daya yang tersedia baik itu berupa tenaga, waktu maupun dana sangatlah terbatas. Hal ini, tidak memungkinkan peneliti untuk menganalisa semua unit yang ada di dalam populasi. Oleh karena itu, perlunya dilakukan sampling dengan hanya mengambil sebagian sampel dari keseluruhan unit populasi yang ada. Sehingga, proses penelitian yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien terutama dalam hal biaya penelitian yang harus dikeluarkan.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo �Jakarta
1. Dokumen tersebut membahas tentang surveilans penyakit menular potensial KLB dan wabah.
2. Terdapat 5 pokok bahasan utama yaitu dasar epidemiologi, konsep surveilans epidemiologi, jenis penyakit menular dan pola penularannya, respon penanggulangan, serta deteksi dini KLB.
3. Tujuan surveilans adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan penanggulangan penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem surveilans kesehatan nasional Indonesia. Secara singkat, dibahas mengenai kebijakan dan strategi surveilans penyakit menular seperti polio, campak, dan tetanus neonatal. Juga dijelaskan mengenai pengumpulan, pengolahan, dan analisis data surveilans untuk mendukung pengambilan keputusan kebijakan kesehatan.
Studi kasus kontrol mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan penyakit dengan membandingkan frekuensi pajanan faktor risiko pada kasus dan kontrol. Studi ini memilih kasus yang sakit dan kontrol yang sehat untuk dibandingkan pajanan faktor risikonya. Kelebihan studi ini adalah hasil cepat dan biaya rendah, tetapi ada kelemahan seperti bias informasi karena mengandalkan ingatan.
Dokumen tersebut membahas tentang uji statistik bivariat, khususnya uji Kai Kuadrat. Uji Kai Kuadrat digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal tanpa asumsi. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah dan syarat pelaksanaan uji Kai Kuadrat serta uji alternatif seperti Fisher Exact.
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlFachri Latif
Studi kasus kontrol merupakan penelitian analitik observasional yang membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Metode ini murah dan mudah tetapi rawan bias. Terdapat berbagai varian desain seperti nested case-control yang menyarangkan pada studi kohort untuk mengurangi bias.
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikzxrickyjack
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah radiografi dada posisi lateral dapat memberikan informasi diagnostik tambahan dibandingkan radiografi dada posisi PA saja dalam skrining TB pada anak tanpa gejala dengan hasil tes kulit PPD positif.
2. Dari 605 pasien yang diringkas, hanya 11 kasus (1,8%) yang menunjukkan kelainan radiologi terkait TB, dan semuanya ter
3. Prinsip Kohor
Observasi , Studi Prospektif
Mulai dengan orang sehat yang diikuti
beberapa lama
Mengumpulkan pajanan yang didapat
selama penelitian
Membandingkan jumlah yang sakit
antara yang terpajan & tdk terpajan
6. Keuntungan
Dapat menghitung angka insidens
Data pajanan lebih akurat
Dapat meneliti banyak faktor
(dibandingkan kasus-kontrol)
Dapat mempelajari perkembangan
penyakit (fisik, fisiologis, kimis,
mental, dll)
Baik untuk mempelajari penyakit/keadaan
yang BANYAK (prevalensi > 20%)
7. Perlu waktu lama
Dana yang dibutuhkan banyak
Kemungkian drop out
Kerugian
8. Hal hal penting
Pajanan harus jelas dan dapat terukur
Interval waktu pengukuran pajanan
Kohor dinamik / kohor tetap
Macam Studi Kohor berdasarkan waktu
pengukuran pajanan :
Kohor Retrospektif
Kohor Prospektif .
9. Kanker Paru & Merokok
Pajanan
Dihitung dari jumlah
rokok yang diisap
per hari selama
penelitian.
0 = Bukan perokok
1-200 =
Perokok ringan
201-600 =
Perokok Sedang
> 600 =
Perokok Berat
Indeks Brinkman
10. Faktor Konfaunding
Faktor yang mempengaruhi hasil studi,
sehingga menutupi keadaan sebenarnya
Faktor tersebut dapat mempengaruhi
variabel dependen / independen
Dapat terjadi karena BIAS
Variable A --------------------Variabel B
VariabelC
11. Bias (1)
Adalah suatu kondisi yang akan mempengaruhi
dan menyebabkan hasil penelitian tidak valid.
Bias dapat terjadi karena :
Kesalahan memilih desain penelitian
Sampel yang tidak representatif (sampling)/seleksi
Adanya faktor perancu
Kesalahan dalam pengumpulan data/ instrumen
Banyaknya drop-out/missing data
Random error BUKAN BIAS, karena terjadi kebetulan
12. Bias Seleksi
Suatu studi kasus-kontrol tentang hubungan
pemakaian pil KB dengan penyakit jantung,
menggunakan perempuan yang datang ke RS
yang sama, dimana banyak yang menderita batu
kandung kencing.
Beberapa studi menyatakan pemakaian PIL KB
meningkatkan risiko mendapatkan batu kandung
kencing. Sehingga pasien dari RS ini sdh mempunyai
risiko tinggi dari pemakaian pil KB (hormon estrogen)
Hasil yang didapat tidak menggambarkan
risiko yang ingin dicari.
13. Sampel (1)
Faktor yg mempengaruhi besar sampel :
1. Matching atau non-matching
2. Besar alpha & arah alpha
3. Besar kekuatan (power)
1. Perkiraan RR (Risiko Relatif)
2. Perkiraan insiden kontrol (Po)
3. Perbandingan jumlah kasus : kontrol
4. Perkiraan drop-out
14. Rumus Sampel Kohort
1 2 ( Za + Zb) 2 X p (1-p)
n = -------- + { ------------------------------
1 - f ( p0 – p1 )
f = perkiraan proporsi drop out
p0 = Perkiraan insidens padatidak terpapar ( kontrol)
p1 = Perkiraan insidens pada yang terpapar
p = ½ ( p1 + po )
16. Analisis Data Risiko Relatif
Kasus Kontrol
Pajanan + a b
Pajanan - c d
Membandingkan pajanan antara kasus & kontrol :
•Menjelaskan besar/kecil risiko yang dihadapi
seseorang yang terpajan, untuk mendapatkan
penyakit.
•OR > 1 = merupakan faktor risiko
•OR < 1 = merupakan faktor pencegah
RR = a/a+c : b/b +d
18. Faktor
Risiko
Kasus Kontrol RR 95% C I p
n n
Umur
<40 th
<40 th
22
112
8
58
1,00
1,28 0,61 – 2,68 0,510
Sex
Laki
Perempuan
27
107
8
58
1,00
1,54 0,73 – 3,22 0,254
Lokasi
Mesin
Lapangan
63
71
29
37
1,00
1,09
0,67 – 1,77 0,737
19. Studi Kohor Retrospektif
POPULATION
Studi kohor orang yang terpajan dan tidak
terpajan SEBELUM studi dilaksanakan
TERPAPAR TIDAK TERPAPAR
SAKIT TIDAK
SAKIT
-
SAKIT TIDAK
SAKIT
-
1
9
7
0
1
9
9
0
NON RANDOMIZES
20. Studi Kohor Prospektif
POPULATION
Studi kohor orang yang terpajan dan tidak
terpajan SEBELUM studi dilaksanakan
TERPAPAR TIDAK TERPAPAR
SAKIT TIDAK
SAKIT
-
SAKIT TIDAK
SAKIT
-
1
9
7
0
1
9
9
0
NON RANDOMIZES