Persiapan kehamilan sehat meliputi pemeriksaan kesehatan, menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga, menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol, serta meningkatkan asupan gizi melalui protein, vitamin, mineral, dan sayuran. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi selama kehamilan seperti anemia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai posisi yang dapat digunakan saat melahirkan beserta keuntungan dan kekurangannya.
2. Ada beberapa posisi yang dibahas yaitu posisi miring, setengah duduk, berbaring, jongkok, duduk, berlutut, merangkak dan berdiri tegak.
3. Setiap posisi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri tergantung kondis
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan, mulai dari trisemester pertama hingga masa nifas. Komplikasi utama yang dijelaskan antara lain hiperemesis gravidarum, kehamilan ektopik, anemia, penyakit trofoblast seperti mola hidatidosa, serta komplikasi pada trisemester pertama seperti yang dialami pasien yang mengeluh keluar darah dan sakit perut pada usia kehamilan 2
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinanpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan persalinan pada kondisi yang mengancam ibu dan janin. Beberapa komplikasi persalinan kala III dan IV diantaranya perdarahan pasca persalinan, plasenta previa, amniotik emboli, robekan perineum dan serviks, serta inversio uteri. Tindakan bidan meliputi masase fundus, ergometrin IM, infus, plasenta manual, penjahitan, dan reposisi inversio uteri. Modul ini bertujuan meningkatkan pen
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ciri-ciri bayi baru lahir normal berdasarkan beberapa sumber. Bayi baru lahir normal didefinisikan sebagai bayi yang lahir antara minggu ke-37 sampai 42 kehamilan, berat badan 2500-4000 gram, dan tidak memiliki kelainan bawaan berat. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan beberapa refleks yang dimiliki bayi baru lahir normal. Terakhir, dibahas mekanis
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai posisi yang dapat digunakan saat melahirkan beserta keuntungan dan kekurangannya.
2. Ada beberapa posisi yang dibahas yaitu posisi miring, setengah duduk, berbaring, jongkok, duduk, berlutut, merangkak dan berdiri tegak.
3. Setiap posisi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri tergantung kondis
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan, mulai dari trisemester pertama hingga masa nifas. Komplikasi utama yang dijelaskan antara lain hiperemesis gravidarum, kehamilan ektopik, anemia, penyakit trofoblast seperti mola hidatidosa, serta komplikasi pada trisemester pertama seperti yang dialami pasien yang mengeluh keluar darah dan sakit perut pada usia kehamilan 2
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinanpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan persalinan pada kondisi yang mengancam ibu dan janin. Beberapa komplikasi persalinan kala III dan IV diantaranya perdarahan pasca persalinan, plasenta previa, amniotik emboli, robekan perineum dan serviks, serta inversio uteri. Tindakan bidan meliputi masase fundus, ergometrin IM, infus, plasenta manual, penjahitan, dan reposisi inversio uteri. Modul ini bertujuan meningkatkan pen
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ciri-ciri bayi baru lahir normal berdasarkan beberapa sumber. Bayi baru lahir normal didefinisikan sebagai bayi yang lahir antara minggu ke-37 sampai 42 kehamilan, berat badan 2500-4000 gram, dan tidak memiliki kelainan bawaan berat. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan beberapa refleks yang dimiliki bayi baru lahir normal. Terakhir, dibahas mekanis
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada keluarga "DW" yang memiliki bayi berumur 4 bulan. Keluarga tersebut kurang mengetahui tentang perawatan bayi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang data kesehatan keluarga dan bayi, diagnosa masalah, prioritas masalah kesehatan, serta rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan.
1. Deteksi dini komplikasi masa nifas meliputi perdarahan berlebih, infeksi, dan komplikasi lainnya seperti atonia uteri dan retensi plasenta.
2. Penanganan atonia uteri meliputi kompresi bimanual, oksitosin, dan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila perdarahan tidak berhenti.
3. Infeksi masa nifas disebabkan oleh bakteri dan faktor risiko seperti partus l
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Didalam slide ini merupakan materi berkaitan dengan Tugas Kewirausaahan di bidang kesehatan yang di bimbing oleh Ibu Untuk memenuhi tugas matakuliah Kewirausahaan Ibu Lenni Saragih S.kp.,M.Kes Program Studi Diploma IV Keperawatan Malang Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Dokumen tersebut membahas tentang peran gizi dalam kesehatan reproduksi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa status gizi yang baik diperlukan untuk menunjang fertilitas dan fungsi reproduksi. Beberapa zat gizi penting yang mendukung fertilitas dijelaskan seperti karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Selain itu, dibahas pula hubungan antara status gizi dengan menarche serta peranan gizi dalam menstruasi
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...pjj_kemenkes
Modul ini membahas upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan, dan balita yang menjangkau seluruh sasaran meliputi peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi, dan balita.
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang beberapa senam hamil yang dapat dilakukan pada kehamilan di atas 35 minggu. Senam yang direkomendasikan antara lain duduk bersila, posisi merangkak, lutut dada, mengangkang sambil gerakkan kaki, latihan mengejan, melatih otot panggul dan penguat otot perut, serta relaksasi. Tujuannya agar ibu hamil tetap sehat dan siap menghadapi proses persalinan.
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptDiandr
Dokumen tersebut membahas tentang evidence based practice dalam pelayanan kehamilan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain penggunaan bukti terbaik dalam memberikan pelayanan kehamilan, fokus yang baru pada ANC yang lebih menekankan persiapan untuk komplikasi daripada pendekatan resiko, serta standar praktek yang didasarkan bukti seperti 7T dan 14T dalam pelaksanaan ANC.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Modul ini membahas penyulit pada kala I dan II persalinan yang meliputi distosia karena kelainan presentasi dan posisi janin seperti presentasi puncak kepala, presentasi dahi, dan presentasi occiput posterior. Juga dibahas distosia akibat kelainan his, alat kandungan, dan janin serta kelainan jalan lahir. Asuhan kebidanan pada kondisi-kondisi tersebut mencakup diagnosis, etiologi, dan penanganan yang tepat."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada keluarga "DW" yang memiliki bayi berumur 4 bulan. Keluarga tersebut kurang mengetahui tentang perawatan bayi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang data kesehatan keluarga dan bayi, diagnosa masalah, prioritas masalah kesehatan, serta rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan.
1. Deteksi dini komplikasi masa nifas meliputi perdarahan berlebih, infeksi, dan komplikasi lainnya seperti atonia uteri dan retensi plasenta.
2. Penanganan atonia uteri meliputi kompresi bimanual, oksitosin, dan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila perdarahan tidak berhenti.
3. Infeksi masa nifas disebabkan oleh bakteri dan faktor risiko seperti partus l
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Didalam slide ini merupakan materi berkaitan dengan Tugas Kewirausaahan di bidang kesehatan yang di bimbing oleh Ibu Untuk memenuhi tugas matakuliah Kewirausahaan Ibu Lenni Saragih S.kp.,M.Kes Program Studi Diploma IV Keperawatan Malang Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Dokumen tersebut membahas tentang peran gizi dalam kesehatan reproduksi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa status gizi yang baik diperlukan untuk menunjang fertilitas dan fungsi reproduksi. Beberapa zat gizi penting yang mendukung fertilitas dijelaskan seperti karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Selain itu, dibahas pula hubungan antara status gizi dengan menarche serta peranan gizi dalam menstruasi
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...pjj_kemenkes
Modul ini membahas upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan, dan balita yang menjangkau seluruh sasaran meliputi peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi, dan balita.
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang beberapa senam hamil yang dapat dilakukan pada kehamilan di atas 35 minggu. Senam yang direkomendasikan antara lain duduk bersila, posisi merangkak, lutut dada, mengangkang sambil gerakkan kaki, latihan mengejan, melatih otot panggul dan penguat otot perut, serta relaksasi. Tujuannya agar ibu hamil tetap sehat dan siap menghadapi proses persalinan.
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptDiandr
Dokumen tersebut membahas tentang evidence based practice dalam pelayanan kehamilan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain penggunaan bukti terbaik dalam memberikan pelayanan kehamilan, fokus yang baru pada ANC yang lebih menekankan persiapan untuk komplikasi daripada pendekatan resiko, serta standar praktek yang didasarkan bukti seperti 7T dan 14T dalam pelaksanaan ANC.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Modul ini membahas penyulit pada kala I dan II persalinan yang meliputi distosia karena kelainan presentasi dan posisi janin seperti presentasi puncak kepala, presentasi dahi, dan presentasi occiput posterior. Juga dibahas distosia akibat kelainan his, alat kandungan, dan janin serta kelainan jalan lahir. Asuhan kebidanan pada kondisi-kondisi tersebut mencakup diagnosis, etiologi, dan penanganan yang tepat."
Dokumen tersebut merangkum faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan yang terbagi menjadi 3 kategori utama yaitu faktor fisik, psikologis, dan lingkungan sosial budaya serta ekonomi. Faktor fisik meliputi status kesehatan, gizi, usia, riwayat penyakit, gaya hidup dan kebiasaan merokok. Faktor psikologis mencakup stres, dukungan keluarga, pengalaman masa lalu dan ke
Makalah ini membahas tentang nutrisi yang diperlukan ibu hamil trimester pertama, yang meliputi karbohidrat, protein, dan lemak. Nutrisi ini diperlukan untuk pertumbuhan janin dan perkembangan organ ibu selama kehamilan. Status gizi ibu sangat mempengaruhi pertumbuhan janin, sehingga pemenuhan nutrisi yang memadai sangat penting.
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxkakmima
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan meliputi status kesehatan ibu, status gizi, gaya hidup, dan faktor-faktor psikologis. Status kesehatan dan gizi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan janin, sementara gaya hidup sehat dan dukungan keluarga dapat meminimalkan stres.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan antenatal (ANC) yang bertujuan untuk mencegah masalah kesehatan ibu dan janin selama kehamilan serta mempersiapkan persalinan dan nifas yang aman. ANC meliputi pemeriksaan minimal empat kali (K4) sesuai standar termasuk pemberian tablet besi dan imunisasi TT."
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengasuhan keluarga sehat khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan (masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) untuk memastikan tumbuh kembang optimal anak. Dokumen ini juga menjelaskan peran keluarga dan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, serta dampak jangka pendek dan panjang bila pengasuhan tidak dilakukan dengan baik.
1. Antenatal care berkualitas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan mendeteksi komplikasi kehamilan secara dini dan merujuk tepat waktu.
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baikMohammad Endi
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya pemenuhan gizi selama 1000 hari pertama kehidupan (sejak kehamilan hingga usia 2 tahun) untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat serta cerdas. Pemenuhan gizi meliputi asupan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, dan imunisasi dasar untuk bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang prakonsepsi dan pra nikah. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa prakonsepsi adalah masa sebelum konsepsi atau hamil, yang meliputi persiapan fisik, gizi, dan psikologis untuk mendukung kehamilan yang sehat. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya skrining kesehatan dan konseling bagi pasangan usia subur sebelum menikah atau merencanakan ke
Dokumen tersebut membahas tentang prakonsepsi dan pra nikah. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa prakonsepsi adalah masa sebelum konsepsi atau hamil, yang meliputi persiapan fisik, gizi, dan psikologis untuk mendukung kehamilan yang sehat. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya skrining kesehatan dan konseling bagi pasangan usia subur sebelum menikah atau merencanakan ke
Dokumen tersebut membahas tentang preeklamsia pada ibu hamil, meliputi definisi, gejala, klasifikasi, dan etiologi preeklamsia. Preeklamsia adalah hipertensi yang timbul selama kehamilan ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein dalam urine, yang dapat berakibat buruk bagi ibu dan janin. Penyebab pasti preeklamsia belum diketahui secara jelas.
Dokumen tersebut membahas tentang preeklamsia pada ibu hamil, meliputi definisi, gejala, klasifikasi, etiologi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Preeklamsia adalah hipertensi yang muncul selama kehamilan ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein dalam urine, yang dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin. Penyebab pastinya belum diketahui secara jelas.
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaAisyah N
Dokumen tersebut membahas pentingnya merencanakan kehamilan dan persalinan sejak sebelum menikah, termasuk memeriksakan kondisi kesehatan pasangan, menentukan waktu yang tepat untuk memiliki anak, serta menghindari faktor risiko yang dapat membahayakan ibu dan janin. Perencanaan ini bertujuan mencegah kematian ibu dan bayi serta mengoptimalkan perkembangan bayi.
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN.docx
1. LAPORAN PENDAHULUAN
MINGGU KE-1
PRAKONSEPSI PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT
DENGAN ANEMIA PADA IBU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada Masa
Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat
Oleh:
SEVIAAGUSTARI
P05140319024
Pembimbing Akademik:
ELLY WAHYUNI, SST, M.Pd
NIP. 196603211986012001
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI
PROFESI KEBIDANAN
TAHUN 2023/2024
2. HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan
PRAKONSEPSI PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT
DENGAN ANEMIA PADA IBU
Oleh:
SELVIAAGUSTARI
P05140319024
Menyetujui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan
ELLY WAHYUNI, SST, M.Pd NOVARIDA SIMATUPANG, S.Tr.Keb
NIP. 196603211986012001 NIP. 197311041992032003
Mengetahui
Ketua Program pendidikan Profesi Bidan
Diah Eka Nugraheni, SST,M.Keb
NIP. 198-012102002122002
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pendahuuan
terkait Asuhan Kebidanan Holistik Pada Masa Prakonsepsi dan Perencanaan
Kehamilan Sehat. Penulisan Laporan Pendahuluan ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada Masa Prakonsepsi dan
Perencanaan Kehamilan Sehat Program Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu. Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada
kesempatan in kami juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Eliana, S.K.M, M.P.H selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
2. Ibu Yuniarti, Ss.S.T., M.Lkes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
3. Ibu Diah Eka Nugraheni, M.Keb selaku Ketua progrram Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes kemenkes Bengkulu.
4. Ibu Elly Wahyuni , SST, M.Pd Selaku Pembimbing Akademik.
5. Ibu Novarida Simatupang, S.Tr. Keb Selaku Pembimbing Lahan
Akhir kata saya berharap tuhan yang Maha Esa membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu kebidanan.
Bengkulu……September 2023
Penulis
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan
mempengaruhi kesehatan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon
ibu dan bayi, sehingga selama masa prakonsepsi calon ibu dapat menjaga
pola hidup sehat. Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan
dengan rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepisi,
tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu
sekitar 100 hari sebelum konsepsi bagi seorang ibu (Susilowati, 2016).
Sangatlah penting untuk mempersiapkan kehamilan, khususnya
pengetahuan calon bu terkait nutrisi, kebiasaan yang dapat menganggu
kehamilan seperti merokok, minuman keras, polusi , lingkungan sehari-hari,
pekerjaan ibu, olahraga yang dilakukan dan tingkat setres pada ibu.
Kesiapan ibu dalam mengahadapi kehamilan sangat bermanfaat untuk
mencegah masalah pada saat hamil salah satunya anemia pada ibu (Koren,
2020).
Anemia banyak terjadi pada remaja putri dan ibu hamil dimana
anemia termasuk salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu
hamil. Angka kematian ibu (AKI) di indonesia adalah tertinggi bila
dibandingkan dengan Negara (ASEAN) lainnya. Perempuan yang
mengalami anemia akan berpotensi melahirkan bayi dengan (BBLR) Berat
Badan lahir Rendah dan Intra Uterine Growth Retardation (IUGR). Selain
6. itu anemia juga dapat mengakibatkan kematian baik pada ibu maupun bayi
pada waktu proses persalinan (Rajab, 2019). Upaya menurunkan kematian
ibu dan anak seharusnya tidak hanya dilakukan dengan upaya kuratif dan
rehabilaif, tetapi juga melalui upaya preventif dan promotif yang menjadi
tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan anak. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi faktor resiko sebelum
dimulainya kehamilan sehingga asuhan yang tepat dapat dipersiapkan
sesuai kondisi ibu (Cazel, 2019).
Menurut (Almatsir, 2020) masalah gizi menjadi masalah yang
sangat penting dalam masa pra-konsepsi waktu yang tepat untuk mencegah
komplikasi kehamilan adalah sebelum seorang wanita hamil atau masa
prakonsepsi. Kesehatan prakonsepsi aadalah cara untuk meningkatkan hasil
kehamilan yang positif dengan mendorong perempuan untuk terlihat dalam
gata idup sehat sebelum mereka hamil (Wilknis, 2021).
7. BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perencanaan Kehamilan
1. Pengertian
Masa pranikah dapat digolongkan dalam masa prakonsepsi, namun
masa prakonsepsi tidak selalu digolongkan ke dalam masa pranikah.
Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang optimal
melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan
merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka
kematian maternal. Menjaga jarak kehamilan tidak hanya menyelamatkan
ibu dan bayi dari sisi kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas
hubungan psikologi keluarga (Mirza, 2018).
Merencanakan kehamilan merupakan perencanaan kehamilan untuk
mempersiapkan kehamilan guna mendukung terciptanya kehamilan yang
sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang diinginkan oleh
keluarga (Nurul, 2013). Masa prakonsepsi disebut juga masa sebelum
hamil. Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil didefinisikan sebagai
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan
sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan
perempuan menjadi hamil sehat (Kemenkes, 2014).
8. 2. Persiapan Kehamilan
Persiapan kehamilan yang sehat diantaranya sebagai berikut:
a. Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu bagian penting
dari pelayanan kesehatan prakonsepsi yang bertujuan untuk
mempersiapkan calon ibu dalam menjalani kehamilan dan
persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat.
Pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan di puskesmas atau rumah
sakit.
b. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh
Dapat dilakukan dengan cara olahraga yang teratur. Aktivitas
fisik/olahraga tidak perlu dilakukan selama berjam-jam. Cukup 3
kali dalam seminggu selama 1/2 jam, dan lakukan secara rutin.
Manfaat olahraga selain menyehatkan, juga mencegah terjadinya
kelebihan berat badan. Berat badan yang sehat membantu
pembuahan dan kehamilan membuat lebih nyaman. Diet penurunan
berat badan harus benar. benar dikontrol agar dapat aman selama
kehamilan, terutama disarankan untuk wanita yang mengalami
kelebihan berat badan serius, tetapi harus disertai dengan selalu
berkonsultasi dengan dokter dan atas rekomendasi ahli gizi. Berat
badan kurang dapat mengganggu kesuburan karena kekurangan
jumlah lemak yang dibutuhkan tubuh. Sementara kelebihan berat
badan dapat mempengaruhi proses ovulasi menjadi tidak teratur.
9. Selain itu, kelebihan berat badan berisiko leb ih besar untuk
mengalami komplikasi, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes
selama kehamilan.
c. menghentikan kebiasaan buruk
Kebiasaan merokok, minum alkohol, atau bahkan
menggunakan narkoba, dapat menyebabkan berbagai masalah
selama kehamilan, juga janin yang dikandung, Bayi dapat lahir
prematur, lahir dengan cacat bawaan hingga kematian janin.
Perempuan yang minum alkohol memiliki kemungkinan rendah
untuk bisa hamil. Sedangkan untuk kaum pria, minum alkohol dapat
mempengaruhi kualitas sperma dengan menurunkan tingkat
testosteron dan bisa menyebabkan testis layu. Begitu pula rokok
dapat menurukan kesuburan baik pada perempuan maupun laki-laki.
Racun pada rokok dapat mengakibatkan kerusakan kromosom pada
telur, dan melemahkan kemampuan untuk menghasilkan estrogen
yang sangat diperlukan untuk menyiapkan lapisan rahim menjelang
kehamilan. Bagi laki-laki, rokok berpengaruh terhadap kualitas dan
kuantitas sperma.
d. Meningkatkan asupan makanan bergizi
Persiapan kehamilan sehat memang sangat penting terkait
dengan makanan dan nutrisi yang dikonsumsi. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah mengatur pola makan dengan prinsip gizi
10. seimbang, memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, menghindari
makanan yang mengandung zat-zat aditif seperti penyedap,
pengawet, dan pewarna. Kandungan radikal bebas dari zat aditif
tersebut dapat memicu terjadinya mutasi genetik pada anak sehingga
menyebabkan kelainan fisik, dan cacat kongenital.
Saat terjadi pembuahan, janin sudah terekpos dengan nutrisi yang
dimakan ibu sejak dua mingu sebelumnya. Sehingga calon ibu harus
memperhatikan asupan makanan yang mendukung pembentukan
janin sehat. Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung :
1. Protein
Berfungsi untuk meningkatkan produksi sperma. Makanan sumber
protein seperti telur, ikan, daging, tahu dan tempe.
2. Asam folat
Berperan dalam perkembangan system saraf pusat dan darah janin,
cukup asam folat mengurangi risiko bayi lahir dengan cacat sistem
saraf sebanyak 70%. Jika seorang perempuan memiliki kadar asam
folat yang cukup setidaknya 1 bulan sebelum dan selama kehamilan,
maka dapat membantu mencegah kecacatan pada otak dan tulang
belakang bayi. Asam folat dapat diperoleh melalui makanan, seperti
sayuran berwarna hijau tua (bayam, sawi hijau, caisim mini),
asparagus, brokoli, pepaya, jeruk, stroberi, rasberi, kacang-
kacangan, alpukat, okra, kembang kol, seledri, wortel, buah bit, dan
11. jagung. Sebagian susu untuk ibu hamil pun mengandung asam folat
cukup tinggi, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan Ibu.
Ibu dapat memilih susu untuk ibu hamil yang rasanya enak untuk
mengurangi rasa mual, serta tentu merupakan produk yang
berkualitas tinggi.
3. Konsumsi berbagai vitamin
1) Vitamin A
Berperan cukup penting dalam produksi sperma yang sehat.
Terdapat pada hati, mentega, margarin, telur, susu, ikan berlemak,
brokoli, wortel, bayam, dan tomat.
2) Vitamin D
Kekurangan vitamin D akan menurunkan tingkat kesuburan hingga
75%. Sumber vitamin D diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan
sinar matahari, selain itu dapat pula diperoleh dari telur, susu, hati,
minyak ikan, ikan tuna, margarin, dan ikan salmon.
3) Vitamin E
Vitamin E dapat meningkatkan kemampuan sperma membuahi sel
telur dan mencegah keguguran karena perannya dalam menjaga
kesehatan dinding rahim dan plasenta. Banyak terdapat pada
minyak tumbuhtumbuhan, bekatul gandum, dan kecambah atau
tauge.
4) Vitamin B6
12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan hormon, padahal keseimbangan hormon
estrogen dan progesteron penting untuk terjadinya kehamilan.
Sumber vitamin B6 antara lain ayam, ikan, beras merah, kacang
kedelai, kacang tanah, pisang, dan sayur kol.
5) Vitamin C
Pada wanita, vitamin C berperan penting untuk fungsi indung telur
dan pembentukan sel telur. Selain itu, sebagai antioksidan
(bekerjasama dengan vitamin E dan beta karoten) vitamin C
berperan melindungi sel-sel organ tubuh dari serangan radikal
bebas (oksidan) yang mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi.
Vitamin C banyak terdapat pada jambu biji, jeruk, stroberi, pepaya,
mangga, sawi, tomat, dan cabai merah.
6) Cukupi zat seng
Berperan penting dalam pertumbuhan organ seks dan juga
pembentukan sperma yang sehat. Bagi calon ibu, seng membantu
produksi materi genetik ketika pembuahan terjadi. Bagi calon ayah,
melancarkan pembentukan sperma. Sumber seng antara lain
makanan hasil laut/seafood (seperti lobster, ikan, daging kepiting),
daging, kacang-kacangan (kacang mete dan almond), biji-bijian
(biji labu dan bunga matahari), serta produk olahan susu.
7) Cukupi zat besi
13. Kekurangan zat besi membuat siklus ovulasi (pelepasan sel telur)
ibu tergangu. Makanan atau multivitamin yang mengandung zat
besi akan membantu dalam persiapan kehamilan dan menghindari
anemia yang sering kali dikeluhkan oleh ibu hamil. Sumbernya:
hati, daging merah, kuning telur, sayuran hijau, jeruk, dan serealia
yang diperkaya zat besi.
8) Fosfor
Jika kekurangan, menurunkan kualitas sperma calon ayah. Ada di
susu, dan ikan teri.
9) Selenium (Se)
Berperan penting dalam produksi sperma yang sehat. Gejala
kekurangan selenium antara lain tekanan darah tinggi, disfungsi
seksual dan ketidaksuburan. Sumber selenium antara lain adalah
beras, bawang putih, kuning telur, seafood, jamur, dan semangka.
10) Kurangi konsumsi kandungan makanan yang berminyak
Jika memungkinkan, calon ibu dapat mengganti minyak goreng
dengan minyak zaitun. Kandungan asam lemak yang terkandung di
dalam minyak zaitun bermanfaat untuk kesehatan jantung, tubuh,
serta level kolestrol sehingga menyeimbangkan endokrin yang
sehat.
11) Membatasi Kafein
14. Batasi konsumsi kopi dan teh dikarenakan mengandung kafein
yang dapat memperburuk kesehatan menjelang persiapan
kehamilan. Rekomendasi dari pakar kesehatan bahwa mengawali
kehamilan dapat dilakukan dengan batas mengkonsumsi kafein
sebanyak 200 miligram, hal ini juga dapat dibatasi sampai
kehamilan.
12) Hindari konsumsi
a) Daging mentah, karena berisiko mengandung virus penyebab
toksoplasma, parasit penyebab infeksi janin, dan bakteri E.coli
yang berbahaya bagi kehamilan dan janin.
b) Sayuran mentah (lalap dan salad). Bila proses pencucian kurang
baik, dapat mengandung virus penyebab toksoplasma.
c) Daging ayam dan telur ½ matang atau mentah, kemungkinan ada
bakteri salmonella penyebab diare berat.
d) Ikan bermekuri. Merkuri yang terakumulasi dan tertinggal di
darah akan memengaruhi sistem saraf janin. Waspada makan ikan
tuna kalengan, tuna beku, kakap putih, bawal hitam, marlin,
tongkol, dan hiu. Meski kaya omega 3 dan 6, ikan dari sebagian
perairan Indonesia diduga tercemar merkuri melalui penurunan
kualitas air maupun rantai makanan.
e. Persiapan secara psikologis dan maternal
15. Calon ibu dapat mulai merencanakan kehamilan dengan
memikirkan tujuan memiliki anak atau tidak memiliki anak, dan
bagaimana mencapai tujuan ini. Hal ini disebut dengan rencana hidup
reproduktif. Misalnya bila Ibu berpikir ingin menunda kehamilan,
pilihlah kontrasepsi yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Jika
Ibu berpikir untuk hamil, sangatlah penting untuk mengambil langkah-
langkah agar Ibu dapat hamil sehat dan melahirkan bayi yang sehat
pula. Ibu dapat memperkaya pengetahuan seputar kehamilanyang
berhubungan dengan perencanaan, perawatan selama kehamilan,
menjelang persalinan, pasca persalinan dan juga perawatan bayi dari
berbagai sumber yang terpercaya. Agar kehamilan yang akan dijalani
tidak menimbulkan ketegangan, hindari hal – hal yang akan memberi
pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal. Stres dapat
merusak siklus bulanan, dan mencegah proses ovulasi.
Sebuah studi membuktikan, wanita dengan tingkat stres tinggi
umumnya sulit hamil. Jadi sangat baik jika calon ibu mulai belajar
mengatasi stres sehingga tidak mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Sebaiknya ibu mulai mempersiapkan mental dalam menghadapi
perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan. Ibu harus mendapat
dukungan selama kehamilan dari orang terdekat seperti suami dan
keluarga sehingga semakin siap menjadi ibu baru.
f. Perencanaan financial/keuangan
16. Persiapan financial/ keuangan yang matang untuk persiapan
pemeliharaan kesehatan dan persiapan menghadapi kehamilan dan
persalinan penting dilakukan karena timbulnya ketegangan psikis
serta tidak terpenuhinya kebutuhan gizi yang baik pada saat
kehamilan sebagian besar disebabkan karena ketidaksiapan
pasangan dalam hal financial/keuangan. Kehamilan merupakan hal
yang dapat diperkirakan termasuk biayanya. Biaya kehamilan ini
dapat di diskusikan antara suami dan isteri karena biaya kehamilan
merupakan bagian dari biaya kehidupan berumah tangga. Adapun
biaya yang perlu diperhatikan guna persiapan kehamilan ini,
diantaranya mencakup biaya kesehatan (biaya konsultasi,
pemeriksaan, obat dan melahirkan), biaya-biaya pasca melahirkan
(tempat tidur bayi, pakaian bayi, popok, selimut, dll) dan persiapkan
pula biaya untuk hal-hal yang tak terduga.
g. Jangan malu bertanya dan berkonsultasi
Calon ibu dan suami sangat dianjurkan untuk konsultasi
dengan dokter/bidan/tenaga kesehatan lainnya mengenai kesehatan
reproduksi ibu dan pasangan. Dokter/bidan akan memberikan saran
mengenai masalah yang dkeluhkan. Konsultasikan pada dokter
mengenai riwayat kesehatan keluarga yang perlu mendapat
perhatian. Selain itu, jika mengalami kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT), maka ibu disarankan untuk meminta bantuan. KDRT yang
17. tidak diselesaikan dengan baik dapat menyebabkan cedera hingga
kematian, termasuk selama kehamilan (BKKBN, 2020).
3. Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)
Suatu kehamilan yang karena suatu sebab maka keberadaannya
tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua orangtua bayi tersebut.
Beresiko fisik, psikis dan sosial.
a. Faktor penyebabnya:
1. Karena kurangnya pengetahuan yg lengkap & benar ttg proses
terjadinya kehamilan & metode2 pencegahannya
2. Kegagalan alat kontrasepsi
b. Risiko Fisik
Karena faktor psikis ibu hamil dapat mengalami kesulitan dalam
persalinan seperti pendarahan, komplikasi lain (PEB, persalinan
prematur, IUGR, CPD) hingga kematian
c. Risiko Psikis/Psikologis
Dibebani oleh berbagai perasaan yg tdk nyaman (dihantui rasa
rendah diri, bersalah/ berdosa, depresi atau tertekan, pesimis dll)
,hingga gangguan kejiwaan yg parah
d. Risiko social Ekonomi
Merawat kehamilan, melahirkan & membesarkan bayi/anak
membutuhkan biaya besar
B. Asuhan Kebidanan Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat
dengan Anemia Ringan
18. 1. Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan dengan Anemia
Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan dengan
rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetap
idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar
100 hari sebelum konsepsi bagi seorang ibu (Susilowati dan Kuspriyanto,
2016). Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku hidup sehat
selama kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui pola hidup
sehat, asupan gizi yang baik, mengkonsumsi tablet zat besi, melakukan
aktifitas olahraga, menghindari merokok dan makan obat tanpa resep dokter.
Melakukan kunjungan minimal empat kali untuk mendapat informasi dari
petugas kesehatan tentang perawatan yang harus dilakukan (Gulardi, 2018).
Status kesehatan ibu hamil merupakan suatu proses yang butuh
perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik, kehamilan
mengandung unsur kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini
bersifat dinamis karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-
tiba dapat beresiko tinggi. Jika status kesehatan ibu hamil buruk, misalnya
menderita anemia maka bayi yang dilahirkan beresiko lahir dengan berat
bayi lahir rendah, bayi dengan BBLR ini memiliki resiko kesakitan seperti
infeksi saluran nafas bagian bawah dan kematian yang lebih tinggi dari pada
bayi yang dilahirkan dengan berat badan normal. Bagi ibu sendiri anemia
ini meningkatkan resiko pendarahan pada saat persalinan dan pasca
persalinan, gangguan kesehatan bahkan resiko kematian (kusmiyati, 2019).
19. Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam
darah kurang dari normal (12mh/dL). Tanda gejala anemia antara lain lesu,
letih, lemah, lelah, lunglai (5L) dan sering mengeluh pusing dan mata
berkunang-kunang. Anemia selama kehamilan merupakan masalah global
yang sangat berhubungan dengan tingkat morbiditas dan mortalitas ibu,
janin dan kelahiran premature. Rendahnya kadar HB yang mengikat oksigen
di dalam darah dapat menyebabkan kekurangan oksigen pada sirkulasi ibu
dan janin sehingga terjadi hipoksia janin yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin, banyak mengkonsumsi makanan sumber protein
menjaga ibu hamil dari kemungkinan terkena
anemia (Ribot et al, 2019). Ibu sering mengalami defisiensi besi
pada trimester kedua dan ketiga, disaat tubuh memerlukan banyak zat besi,
sehingga meningkatkan resiko anemia (Proverawati, 2011). Penyebab
anemia mikrositik diantaranya adalah kurangnya produksi globin,
pengiriman zat besi yang terbatas ke kelompok hemoglobin, kurangnya
pengiriman zat besi ke kelompok heme, dan cacat pada sintesis kelompok
heme. Karena memiliki siklus hilangnya zat besi setiap bulan melalui
menstruasi, wanita berisiko lebih besar mengalami defisiensi besi
dibandingkan pria. Kehilangan zat besi pada wanita ratarata 1 hingga 3 mg
per hari, dan asupan makanan seringkali tidak memadai untuk
mempertahankan keseimbangan zat besi. Kementerian Kesehatan RI (2013)
mendefinisikan bahwa Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang
berada dalam periode umur antara 15-49 tahun. Wanita pranikah merupakan
20. bagian dari kelompok WUS perlu mempersiapkan kecukupan gizi
tubuhnya, karena sebagai calon ibu gizi yang optimal pada wanita pranikah
akan mempengaruhi tumbuh kembang janin, kondisi kesehatan bayi yang
dilahirkan dan keselamatan selama proses melahirkan. Upaya peningkatan
pengetahuan dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan gizi
(Supariasa, 2020).
2. Pemeriksaan Prakonsepsi
Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk
mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan
yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat. Sasaran
pelayanan kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan Permenkes No.97
Tahun 2014 adalah remaja, calon pengantin dan pasangan usia subur.
Kegiatan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan Permenkes
No.97 Tahun 2014 meliputi :
a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dimaksudkan paling sedikit meliputi
pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan status gizi. Pemeriksaan status
gizi harus dilakukan terutama untuk menanggulangi masalah kurang
energi kronis (KEK) dan pemeriksaan status anemia.
b. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan pelayanan kesehatan yang
dilakukan berdasarkan indikasi medis, terdiri atas pemeriksaan darah
21. rutin, pemeriksaan darah yang dianjurkan, pemeriksaan penyakit
menular seksual, pemeriksaan urin rutin dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
c. Pemberian imunisasi
Pemberian imunisasi dilakukan dalam upaya pencegahan dan
perlindungan terhadap penyakit Tetanus. Pemberian imunisasi Tetanus
Toxoid (TT) dilakukan untuk mencapai status T5 hasil pemberian
imunisasi dasar dan lanjutan. Status T5 ditujukan agar wanita usia subur
memiliki kekebalan penuh.
d. Suplementasi gizi
Pemberian suplementasi gizi bertujuan untuk pencegahan anemia.
Pemberian suplementasi gizi untuk pencegahan anemia gizi
dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi gizi seimbang dan tablet
tambah darah. Untuk calon pengantin yang mengalami anemia
defisiensi besi, suplementasi Fe sangat dibutuhkan dan perlu dilakukan
evaluasi kenaikan kadar Hb sebelum terjadi kehamilan.
e. Asupan Nutrisi
Dalam merencanakan kehamilan sehat, calon pengantin/calon ibu harus
memahami mengenai gizi seimbang dan menerapkan 4 pilar gizi
seimbang dalam kehidupan sehari-hari dan ditambah mengkonsumsi
asam folat untuk membantu memenuhi kebutuhan asam folat dalam
tubuh. Wanita yang menderita malnutrisi sebelum hamil atau selama
minggu pertama kehamilan cenderung melahirkan bayi yang menderita
22. kerusakan otak dan sumsum tulang karena sistem saraf pusat sangat
peka pada 2–5 minggu pertama (Arisman,2019). Kekurangan gizi pada
ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan) dan bayi berat lahir rendah (BBLR) di bawah 2500 gram.
Efek jangka pendek KEK diantaranya yaitu anemia, perkembangan
organ tidak optimal dan pertumbuhan fisik kurang, yang mengakibatkan
kurang produktifnya seseorang, sehingga perlu ada pencegahan
terhadap kejadian KEK (Waryono, 2010).
f. Konsultasi kesehatan
Konsultasi kesehatan berupa pemberian komunikasi, informasi, dan
edukasi.
g. Pelayanan kesehatan lainnya.
Pelayanan kesehatan yang harus diperhatikan dalam skrining
prakonsepsi adalah pemeriksaan psikologis. Kondisi psikologis sangat
mempengaruhi kehamilan sehingga perlu mendapatkan perhatian
khusus.
3. Konseling Prakonsepsi Anemia
Konseling prakonsepsi memainkan peran utama dalam mempersiapkan
kehamilan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, memodifikasi risiko
23. yang berhubungan dengan kesehatan dan hasil kehamilan ibu, serta sebelum
ibu hamil (Walfisch dan Koren, 2011). Anemia sering dialami oleh
perempuan karena kurangnya asupan atau konsumsi makanan yang
mengandung zat besi dan pengaturan pola makan yang salah. Selain itu
wanita rentan menderita anemia defisiensi zat gizi terutama besi dan asam
folat dikarenakan mengalami masalah seperti mengalami menstruasi setiap
bulannya yang kehilangan darah sekitar 0-48 mg per hari (tergantung pada
aliran menstruasi), kurang asupan zat gizi, infeksi parasit seperti malaria,
kecacingan serta mayoritas wanita usia subur menjadi angkatan kerja.
Diagnosis anemia defisiensi zat gizi ditentukan dengan tes skrining melalui
pengukuran kadar Hb, Hematokrit (Ht), volume sel darah merah (MCV),
konsentrasi Hb dalam sel darah merah (MCH) dengan batasan terendah 95%
acuan. Dampak anemia pada ibu hamil Pada wanita pra konsepsi dengan
anemia dapat diberikan konseling sebagai berikut:
a. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Ibu hamil dengan kekurangan gizi memiliki risiko yang dapat
membahayakan ibu dan janin antara lain anemia pada ibu dan janin
serta BBLR.
b. Minum tablet tambah darah (TTD) 1 tablet per minggu sebelum hamil
dan 1 tablet per hari selama kehamilan.
c. Jika waniya mengalami gizi kurang dan atau anemia, sebaiknya menunda
kehamilan dengan ber-KB dan mendapatkan penanganan kesehatan sampai
status gizinya baik dan Hb Normal (± 12mg/dL).
24.
25. DAFTAR PUSTAKA
Achadi. (2013). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Raja Grafindo, Jakarta. Almatsier,
Sunita. 2020. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Ani, L. S., Weta, I. W., Utami, N. W. A., Suranadi, W., & Suwiyoga, K. program
Pencegahan anemia bagi wanita masa prekonsepsi di wilayah kerja
puskesmas sidemen kabupaten karangsem
Arisman. (2019). Gizi dalam daur kehidupan edisi 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Juli dan Herizasyam. (2016). KESIAPAN IBU MENGHADAPI KEHAMILAN
DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA. Vol. 3, No. 2,
hal : 147-159.
Kaspul, K. (2017). PENGARUH DAUN PEPAYA (Carica papaya L)
TERHADAP AKTIVITAS SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH (Rattus
norvegicus L). Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(1), 102-108.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kusmiyati, Yuni. (2019). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya
Syafrudin.
Kuswanti, I. (2014). Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Letra, A.,
Bjork, B., Cooper, M. E., Szabo-Rogers, H., Deleyiannis, F. W. B., Field, L.
L., ... & Silva, R. M. (2012). Association of AXIN2 with nonsyndromic oral
clefts in multiple populations. Journal of dental research, 91(5), 473-478.
Nisa, J., Chikmah, A. M., Lorenza, K. A., Amalia, K. R., & Agustin, T. (2020).
Pemanfaatan Kacang Hijau Sebagai Sumber Zat Besi Dalam Upaya
Pencegahan Anemia Prakonsepsi. Jurnal Surya Masyarakat, 3(1), 42-47.
Rahmadiani, D. (2021). Ekstrak Pollen Kurma (Phoenix dactylifera L) Sebagai
Terapi Infertilitas Pada Pria. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 31-
40.
Rajab. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi di Desa Sokaraja Tengah Kecamatan
26. Sokaraja Kabupaten Bayumas Purwokerto. The soedirman jurnal of
nursing, vol 3, universitas jendral Soedirman.
Sadariah. (2012). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil di Puskesmas Bara-Baraya Makassar. Kebidanan UIT Santoso dan
Ranti, (2004). Kesehatan dan Gizi. Rineka Cipta. Jakarta Supariase. (2014).
Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stephanie, p. (2016). Gambaran kejadian kurang energi kronik dan pola makan
wanita usia subur di desa pesinggahan kecamatan dawan klungkung bali. E-
jurnal medika, vol.5, no.6.Supariasa, dkk. (2002). Penilaian Status
Gizi.Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta.
Susilowati dan Kuspriyanto. (2016). Skrining Anemia Melalui Pemeriksaan Indeks
Eritrosit Dan Sediaan Apus Darah Tepi Pada Remaja Di Madrasah Aliyah
Tanjungjaya Kabupaten Bandung Barat. PinLitamas, 2(1), 91-95.
Tamsuri, Anas. (2018). Konseling Dalam Kebidanan. Jakarta:EGC. Proverawati.
(2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.Waryono.
(2013). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.Wendy, R. (2017).
Perawatan kehamilan cetakan keenam. Jakarta: PT. Dian Rakyat
Waryono. (2013). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.Yekti, R.,
Bukhari, A., Jafar, N., & Thaha, A. R. (2018). Correlation between
Micronutrient intake and Hemoglobin Preconception Women. Indian Journal
of Public Health Research & Development, 9(12), 671-675.