1. Teori dialektika relasional menjelaskan hubungan sebagai pergerakan yang berkelanjutan dengan dorongan dan tarikan antara keinginan yang bertentangan.
2. Mikhail Bakhtin dan Leslie Baxter serta Barbara Montgomery adalah tokoh penting dalam teori ini yang menganalisis kontradiksi dalam hubungan.
3. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa kontradiksi merupakan bagian alami dalam hubungan dan komunikasi diperlukan untuk mengel
Metode dan teknik audit komunikasi yang dijelaskan meliputi survei dengan kuisioner, wawancara tatap muka, analisis jaringan, pengalaman komunikasi, dan catatan harian komunikasi. Teknik pengumpulan dan analisis datanya menggunakan observasi, wawancara, dan analisis isi.
Dokumen tersebut membahas tentang audit komunikasi yang merupakan kegiatan untuk memeriksa, mengevaluasi, dan mengukur proses komunikasi secara sistematis dan akurat dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, objek kajian, dan manfaat dari pelaksanaan audit komunikasi."
Robert T. Craig menemukan tujuh tradisi utama dalam teori komunikasi, yaitu semiotika, fenomenologis, sibernetika, sosiopsikologis, sosiokultural, kritik, dan retorika. Ketujuh tradisi ini memberikan pandangan berbeda tentang komunikasi, mulai dari proses tanda hingga pengaruh struktur kekuasaan, untuk memahami fenomena komunikasi secara lebih komprehensif.
Teori komunikasi yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi teori behaviorisme, humanisme, informasi, agenda setting, uses and gratifications, dependensi efek komunikasi massa, konstruktivisme, nativisme, kognitivisme, sibernetik, ketergantungan, dan spiral of silence. Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang setiap teori komunikasi.
1. Teori dialektika relasional menjelaskan hubungan sebagai pergerakan yang berkelanjutan dengan dorongan dan tarikan antara keinginan yang bertentangan.
2. Mikhail Bakhtin dan Leslie Baxter serta Barbara Montgomery adalah tokoh penting dalam teori ini yang menganalisis kontradiksi dalam hubungan.
3. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa kontradiksi merupakan bagian alami dalam hubungan dan komunikasi diperlukan untuk mengel
Metode dan teknik audit komunikasi yang dijelaskan meliputi survei dengan kuisioner, wawancara tatap muka, analisis jaringan, pengalaman komunikasi, dan catatan harian komunikasi. Teknik pengumpulan dan analisis datanya menggunakan observasi, wawancara, dan analisis isi.
Dokumen tersebut membahas tentang audit komunikasi yang merupakan kegiatan untuk memeriksa, mengevaluasi, dan mengukur proses komunikasi secara sistematis dan akurat dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, objek kajian, dan manfaat dari pelaksanaan audit komunikasi."
Robert T. Craig menemukan tujuh tradisi utama dalam teori komunikasi, yaitu semiotika, fenomenologis, sibernetika, sosiopsikologis, sosiokultural, kritik, dan retorika. Ketujuh tradisi ini memberikan pandangan berbeda tentang komunikasi, mulai dari proses tanda hingga pengaruh struktur kekuasaan, untuk memahami fenomena komunikasi secara lebih komprehensif.
Teori komunikasi yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi teori behaviorisme, humanisme, informasi, agenda setting, uses and gratifications, dependensi efek komunikasi massa, konstruktivisme, nativisme, kognitivisme, sibernetik, ketergantungan, dan spiral of silence. Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang setiap teori komunikasi.
Makalah ini membahas tentang media massa dan pengaruhnya dalam komunikasi massa. Terdapat pengertian media massa, bentuk-bentuk media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet, serta fungsi dan pengaruh media massa dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat secara luas dalam waktu singkat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar negosiasi dan berbagai strategi serta taktik yang dapat digunakan dalam negosiasi, baik negosiasi distributif maupun integratif.
2. Strategi dan taktik yang dibahas antara lain mengenai pengklaiman nilai, pengelolaan konflik, posisi yang diambil selama negosiasi, peran konsesi, dan pengembangan strategi negos
1. Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi organisasi, termasuk pengertian, korelasi dengan organisasi, fungsi, cara penyaluran ide, bentuk, dan gaya komunikasi dalam organisasi.
Dokumen tersebut membahas Teori Pelanggaran Harapan yang menjelaskan bahwa orang memiliki harapan mengenai perilaku nonverbal orang lain dan perubahan tak terduga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Teori ini mengintegrasikan konsep ruang personal dan harapan akan jarak dalam komunikasi.
1. Teori pers media massa terdiri dari teori otoriter, liberal, tanggung jawab sosial, dan Soviet totalitarian. Teori otoriter menekankan pengawasan media oleh negara untuk mendukung kebijakan pemerintah, sementara teori liberal memberikan kebebasan berpendapat kepada media tetapi tidak ada tanggung jawab sosial. Teori tanggung jawab sosial mewajibkan media untuk bertanggung jawab kepada masyarakat. Teori Soviet totalitarian menjadikan media
artikel ilmiah ini bercerita tentang pola hubungan masyarakat asimetris dan simetris. Idealnya, humas harus bertindak jujur dalam memberikan informasi internal dan eksternal. Humas memang menjadi corong bagi kepentingan perusahaan atau organisasi, namun kepentingan publik lebih utama. apalagi bila menyangkut hajat hidup orang banyak
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
Makalah ini membahas tentang komunikasi dalam organisasi, dengan menjelaskan konsep dasar komunikasi dan organisasi, unsur-unsur komunikasi, tahapan berkomunikasi, fungsi komunikasi dalam organisasi, proses komunikasi dalam organisasi, bentuk komunikasi dalam organisasi, peran komunikasi dalam organisasi, dan hambatan komunikasi dalam organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang masyarakat maya (cybercommunity) yang terbentuk melalui teknologi informasi. Masyarakat maya memiliki proses sosial, kelompok, budaya, dan sistem stratifikasi sosial yang serupa dengan masyarakat nyata. Dokumen juga membahas aplikasi masyarakat maya dalam pemerintahan dan perdagangan elektronik serta pentingnya undang-undang siber untuk mengatur dan mencegah kejahatan siber.
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan NovaArdiansah Danus
Public relations atau PR merupakan bidang keilmuan yang berkaitan dengan pengelolaan citra dan reputasi seseorang ataupun sebuah lembaga di mata publik. Profesi PR bekerja di wilayah publik untuk melakukan fungsi komunikasi, hubungan masyarakat (public relations), manajemen krisis (crisis management), hubungan pelanggan (customer relations), hubungan karyawan (employee relations), hubungan pemerintahan (government relations), hubungan industry (industry relations), hubungan investor (investor relations), hubungan dengan media (media relations), mediasi, publisitas, menulis pidato, dan guest/visitor relations.
Manajemen Public Relations meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi berbagai kegiatan komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sejarahnya dimulai pada 1906 ketika Ivy Lee memperkenalkan konsep manajemen humas untuk menangani krisis dengan terbuka dan transparan. PR berperan sebagai alat manajemen dengan membantu manajemen mengkomunikasikan dan memahami isu-isu serta opini publik. Model manajemen PR menurut Cutlip mencak
Komunikasi interpersonal memiliki prinsip yang meliputi perilaku verbal dan nonverbal, spontanitas, dinamisme, umpan balik, dan aturan. Tujuannya adalah menemukan diri sendiri, membangun hubungan, berbagi pengalaman, bekerja sama, dan meningkatkan hubungan antarpribadi.
Dokumen tersebut membahas tentang lobi dan hubungannya dengan komunikasi. Secara ringkas, lobi adalah kegiatan mempengaruhi pihak yang berwenang untuk mendukung suatu isu, dan merupakan bagian dari ilmu komunikasi khususnya Public Relations. Lobi melibatkan komunikasi informal untuk mempengaruhi sasaran lobi melalui pesan-pesan tertentu dengan tujuan mengubah sikap atau perilaku. Studi kasusnya membahas upaya
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi public relations. Public relations dituntut untuk menjalankan tugasnya dengan baik sesuai etika, yakni menjadi penyalur informasi yang jujur dan dapat dipercaya untuk menjaga hubungan baik dengan publik dan organisasi. Dokumen juga membahas tantangan seperti perkembangan teknologi serta pengaruh media yang dihadapi public relations dalam menjalankan tugasnya.
Makalah ini membahas tentang media massa dan pengaruhnya dalam komunikasi massa. Terdapat pengertian media massa, bentuk-bentuk media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet, serta fungsi dan pengaruh media massa dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat secara luas dalam waktu singkat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar negosiasi dan berbagai strategi serta taktik yang dapat digunakan dalam negosiasi, baik negosiasi distributif maupun integratif.
2. Strategi dan taktik yang dibahas antara lain mengenai pengklaiman nilai, pengelolaan konflik, posisi yang diambil selama negosiasi, peran konsesi, dan pengembangan strategi negos
1. Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi organisasi, termasuk pengertian, korelasi dengan organisasi, fungsi, cara penyaluran ide, bentuk, dan gaya komunikasi dalam organisasi.
Dokumen tersebut membahas Teori Pelanggaran Harapan yang menjelaskan bahwa orang memiliki harapan mengenai perilaku nonverbal orang lain dan perubahan tak terduga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Teori ini mengintegrasikan konsep ruang personal dan harapan akan jarak dalam komunikasi.
1. Teori pers media massa terdiri dari teori otoriter, liberal, tanggung jawab sosial, dan Soviet totalitarian. Teori otoriter menekankan pengawasan media oleh negara untuk mendukung kebijakan pemerintah, sementara teori liberal memberikan kebebasan berpendapat kepada media tetapi tidak ada tanggung jawab sosial. Teori tanggung jawab sosial mewajibkan media untuk bertanggung jawab kepada masyarakat. Teori Soviet totalitarian menjadikan media
artikel ilmiah ini bercerita tentang pola hubungan masyarakat asimetris dan simetris. Idealnya, humas harus bertindak jujur dalam memberikan informasi internal dan eksternal. Humas memang menjadi corong bagi kepentingan perusahaan atau organisasi, namun kepentingan publik lebih utama. apalagi bila menyangkut hajat hidup orang banyak
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
Makalah ini membahas tentang komunikasi dalam organisasi, dengan menjelaskan konsep dasar komunikasi dan organisasi, unsur-unsur komunikasi, tahapan berkomunikasi, fungsi komunikasi dalam organisasi, proses komunikasi dalam organisasi, bentuk komunikasi dalam organisasi, peran komunikasi dalam organisasi, dan hambatan komunikasi dalam organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang masyarakat maya (cybercommunity) yang terbentuk melalui teknologi informasi. Masyarakat maya memiliki proses sosial, kelompok, budaya, dan sistem stratifikasi sosial yang serupa dengan masyarakat nyata. Dokumen juga membahas aplikasi masyarakat maya dalam pemerintahan dan perdagangan elektronik serta pentingnya undang-undang siber untuk mengatur dan mencegah kejahatan siber.
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan NovaArdiansah Danus
Public relations atau PR merupakan bidang keilmuan yang berkaitan dengan pengelolaan citra dan reputasi seseorang ataupun sebuah lembaga di mata publik. Profesi PR bekerja di wilayah publik untuk melakukan fungsi komunikasi, hubungan masyarakat (public relations), manajemen krisis (crisis management), hubungan pelanggan (customer relations), hubungan karyawan (employee relations), hubungan pemerintahan (government relations), hubungan industry (industry relations), hubungan investor (investor relations), hubungan dengan media (media relations), mediasi, publisitas, menulis pidato, dan guest/visitor relations.
Manajemen Public Relations meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi berbagai kegiatan komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sejarahnya dimulai pada 1906 ketika Ivy Lee memperkenalkan konsep manajemen humas untuk menangani krisis dengan terbuka dan transparan. PR berperan sebagai alat manajemen dengan membantu manajemen mengkomunikasikan dan memahami isu-isu serta opini publik. Model manajemen PR menurut Cutlip mencak
Komunikasi interpersonal memiliki prinsip yang meliputi perilaku verbal dan nonverbal, spontanitas, dinamisme, umpan balik, dan aturan. Tujuannya adalah menemukan diri sendiri, membangun hubungan, berbagi pengalaman, bekerja sama, dan meningkatkan hubungan antarpribadi.
Dokumen tersebut membahas tentang lobi dan hubungannya dengan komunikasi. Secara ringkas, lobi adalah kegiatan mempengaruhi pihak yang berwenang untuk mendukung suatu isu, dan merupakan bagian dari ilmu komunikasi khususnya Public Relations. Lobi melibatkan komunikasi informal untuk mempengaruhi sasaran lobi melalui pesan-pesan tertentu dengan tujuan mengubah sikap atau perilaku. Studi kasusnya membahas upaya
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi public relations. Public relations dituntut untuk menjalankan tugasnya dengan baik sesuai etika, yakni menjadi penyalur informasi yang jujur dan dapat dipercaya untuk menjaga hubungan baik dengan publik dan organisasi. Dokumen juga membahas tantangan seperti perkembangan teknologi serta pengaruh media yang dihadapi public relations dalam menjalankan tugasnya.
Human Resource Management - Training and DevelopmentNaomiAngeline
Terimakasih telah membaca materi mengenai "Training and Development" saya. Apabila ada kekurangan atau salah kata silahkan ketik di kolom komentar. Don't forget to like and comment!
Enjoy! I hope you like it
Contact Person
Gmail : naomiangelinef@gmail.com
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...Kanaidi ken
Pelatihan ini membahas konsep CSR dan Public Relations secara mendalam selama 2 hari. Materi pelatihan meliputi pengertian dan pengelolaan CSR yang efektif, hubungan dengan pemangku kepentingan, dan komunikasi CSR. Juga dibahas paradigma baru manajemen PR, pembentukan opini publik, dan merencanakan tanggapan krisis. Sasaran peserta adalah pengelola CSR dan PR perusahaan, dengan metode pelatihan meliputi presentasi materi, diskusi kasus
Mengelola diri sendiri untuk meraih efektivitas. Semua eksekutif yang efektif, harus belajar untuk menjadi efektif. Mereka semua harus melatih efektivitas itu sehingga menjadi kebiasaan. Semua eksekutif yang berusaha membuat dirinya efektif, berhasil meraihnya. Efektivitas bisa dipelajari –dan harus dipelajari.
Apa itu efektivitas?
Menurut Peter Drucker, “Seorang eksekutif, di atas segalanya diharapkan menyelesaikan hal-hal yang tepat.”
Lalu, apa yang membuat para eksekutif menjadi efektif?
Ada delapan disiplin pikiran dan tindakan yang patut kita rutinkan.
Selamat membaca.
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]MamanSuparman22
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang berbagai tugas yang meliputi konsep SAP, evaluasi kinerja SDM, motivasi, kepuasan kerja, audit kinerja, penilaian kinerja, kompensasi, dan tunjangan non-finansial.
Tugas framework, ahmad zihar,11150059,7 h (msdm)ahmadzihar
Tugas membahas konsep kompensasi non-finansial dan termasuk tunjangan non-finansial seperti karakteristik pekerjaan dan fleksibilitas tempat kerja yang dapat dipandang sebagai bentuk kompensasi non-finansial, serta program pensiun sebagai salah satu bentuk kompensasi yang sering diperoleh karyawan.
Salah satu cara meningkatkan kualitas diri adalah dengan terus berupaya meningkatkan soft skill. Mahasiswa sebagai salah satu komponen penting dalam pembangunan bangsa harus menuntut diri untuk meningkatkan kapasitas diri melalui kegiatan kemahasiswaan.
SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,Tools For Strategy Implementations; structure, sy...nursovianasari
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi strategi perusahaan dan proses perubahan strategi organisasi. Implementasi strategi didefinisikan sebagai keseluruhan aktivitas pelaksanaan rencana strategi seperti pengembangan program dan anggaran. Proses perubahan strategi terdiri atas empat tahap yaitu analisis strategis, penyusunan strategi, perencanaan strategis, dan implementasi strategi. Contoh kasus implementasi teknologi pendidikan online oleh Departemen The Organizational Leadership
Dokumen tersebut merangkum beberapa tugas mengenai konsep evaluasi kinerja SDM, audit kinerja, kompensasi, dan benchmarking kompensasi. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian, fungsi, dan pelaksanaan evaluasi kinerja SDM, audit kinerja, serta langkah-langkah merumuskan kebijakan kompensasi dan melakukan survei benchmarking.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kepemimpinan dan teknik pengambilan keputusan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa setiap orang adalah seorang pemimpin dan harus terus belajar untuk meningkatkan kepemimpinannya. Dokumen juga membedah jenis keputusan dan teknik pengambilan keputusan secara kuantitatif dan kualitatif."
Similar a MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS (20)
Pesan atau bahasa politik merupakan bagian penting dalam elemen komunikasi politik Secara umum, pesan politik adalah informasi yang ingin disampaikan oleh aktor politik (politisi, partai politik, lembaga negara) kepada publik. Pesan ini bisa disampaikan melalui berbagai media, seperti pidato, debat, kampanye, berita, dan media sosial.
Komunikator politik atau aktor politik merupakan salah satu bagian dari elemen / klasifikasi komunikasi politik, dimana mahasiswa perlu memahami bagaimana pengertian dan peran dari aktor-aktor politik tersebut
Persiapan dalam proses negosiasi dan loby dibutuhkan seorang komunikator guna menghasilkan capaian yang maksimal dan tentunya sesuai dengan harapan akhir nego dan loby tersebut
Manajemen Isu dalam konteks manajemen dibutuhkan oleh organisasi untuk mengidentifkasi isu-isu yang berkembang distakeholder, sehingga isu dapat diarahkan sesuai keinginan organisasi
Mempelajari propaganda politik memiliki beberapa tujuan yang penting. Berikut adalah beberapa alasan mengapa seseorang mungkin ingin mempelajari propaganda politik:
Memahami Teknik Persuasi: Propaganda politik melibatkan penggunaan teknik persuasi yang cermat untuk mempengaruhi opini dan perilaku masyarakat. Dengan mempelajari propaganda politik, seseorang dapat memahami strategi komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi pemilih dan masyarakat pada umumnya.
Mempelajari pemasaran politik memiliki beberapa tujuan yang penting. Berikut adalah beberapa alasan mengapa seseorang mungkin ingin mempelajari pemasaran politik:
Memahami Proses Demokrasi: Mempelajari pemasaran politik membantu kita memahami bagaimana proses demokrasi bekerja. Kampanye politik merupakan inti dari sistem demokrasi modern, dan mempelajari pemasaran politik memungkinkan kita untuk melihat bagaimana pemilih dipengaruhi dan bagaimana partai politik mencoba memenangkan dukungan.
Teori ini membahas perkembangan media baru dan media sosial dalam politik. Media baru didefinisikan sebagai hasil dari perkembangan teknologi informasi, sementara media sosial adalah platform yang memungkinkan interaksi politik. Dokumen ini menjelaskan jenis, karakteristik, peran, dan contoh penerapan media baru dan sosial dalam konteks berita dan pemilu di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum komponen-komponen penting dalam kamera dan konsep dasar fotografi seperti pencahayaan, efek gerak, fokus dan ruang tajam, serta komposisi yang membentuk landasan dalam menciptakan karya fotografi.
Segitiga Exposure menjelaskan tiga elemen dasar yang mempengaruhi intensitas cahaya yang masuk ke kamera, yaitu aperture, shutter speed, dan ISO. Ketiga faktor ini saling berhubungan dalam mengatur jumlah cahaya yang diterima sensor.
Sejarah fotografi dimulai sejak penemuan kamera obscura pada abad ke-5 SM. Pada 1826, Joseph Nicephore Niepce membuat foto pertama dengan menggunakan kamera dan aspal, dan pada 1839 Louis Daguerre menciptakan proses daguerreotype untuk menghasilkan foto lebih cepat dan akurat. Fotografi terus berkembang seiring teknologi dan digunakan untuk berbagai kepentingan seperti dokumentasi dan jurnalistik.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen isu dan krisis dalam kelas, mencakup kontrak belajar, komposisi nilai, dan timeline perkuliahan yang terdiri atas teori dan praktikum tentang manajemen isu dan krisis.
Pesan politik berisi informasi yang dimaksudkan untuk mempengaruhi audiens, baik dengan cara meyakinkan atau memaksa. Terdapat tiga jenis pesan politik utama yaitu pesan kekuasaan, pengaruh, dan otoritas.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikator politik dan komponennya dalam proses komunikasi politik, termasuk individu seperti calon presiden, partai politik, dan lembaga negara seperti pemerintah yang dapat berperan sebagai komunikator politik dalam menyampaikan pesan-pesan politik kepada masyarakat.
Mata kuliah Teknik Negosiasi dan Lobi merupakan mata kuliah yang berfokus pada pengembangan keterampilan untuk merancang dan melaksanakan strategi negosiasi dan lobi yang efektif dalam konteks bisnis dan politik.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. KOM4019: PENGANTAR PUBLIC RELATIONS
Pertemuan V: Menentukan Masalah Humas (Langkah 1)
Dosen: Hari Akbar S M.A.
Program Studi Ilmu Komunikasi - FEISHum
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Rabu, 21 Maret 2018 | Ruang I.2.01
Kampus 1 UNISA Yogyakarta
2. “Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku,
dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah,
tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
DO’A PEMBUKA
3. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Pemahaman Dasar
Organisasi atau perusahaan dalam bentuknya yang paling maju saat ini sudah menggunakan
humas sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehingga humas sering
juga disebut sebagai suatu kegiatan untuk memecahkan masalah.
Humas juga dibutuhkan dalam hal perusahaan bersangkutan hendak melakukan perubahan yang
bersifat signifikan. Dalam upaya memecahkan masalah ini, praktisi humas harus mendasarkan
pekerjaannya dengan menggunakan riset atau penelitian.
Pada masa lalu terdapat anggapan bahwa humas hanya berurusan dengan hal-hal immaterial
yang tidak terlihat. Misalnya bagian humas bertugas membina hubungan baik dengan
masyarakat di sekitar perusahaan, lantas bagaimanakah melihat hubungan baik itu sudah terjalin
atau belum?
4. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Pemahaman Dasar
Perkembangan mutakhir kehumasan menunjukkan bahwa argumentasi tersebut sudah tidak
dapat dipertahankan lagi khususnya pada perusahaan yang menerapkan manajemen yang
berorientasi pada hasil yang terbiasa membuat keputusan berdasarkan bukti dan analisis
objektif. Dengan demikian salah satu fungsi humas adalah fungsi manajemen. Fungsi ini dapat
diwujudkan bila semua aktivitas dimulai dari penentuan masalah dan diakhiri dengan evaluasi.
Fungsi manajemen pada humas menghendaki agar setiap perencanaan memuat tujuan yang
konkret sehingga pada saat evaluasi nantinya semua kegiatan humas yang direncanakan dapat
diukur. Dengan demikian, pandangan bahwa kegiatan humas sebagai sesuatu yang tidak dapat
diukur hasilnya sudah tidak relevan lagi karena dilihat dari fungsi manajemen hal itu tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
5. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Pemahaman Dasar
Keberhasilan akhir tidaklah ditentukan semata-mata oleh baik-tidaknya perencanaan, melainkan
juga pada keahlian dan efisiensi proses pelaksanaannya. Praktisi humas tidak dapat mendasarkan
program kerjanya hanya pada dugaan atau perkiraan saja karena dapat menyebabkan praktisi
humas kehilangan arah dan program humas dapat mengalami kegagalan.
Menurut Cutlip-Center-Broom, praktisi humas profesional dalam melaksanakan program humas
harus terdiri atas empat langkah kegiatan atau sering juga disebut dengan empat langkah
pemecahan masalah humas. Keempat langkah ini merupakan proses yang harus dijalankan
setiap praktisi humas profesional.
Keempat langkah itu adalah:
1. Menentukan masalah (defining program)
2. Perencanaan dan penyusunan program (planning and programming)
3. Melakukan tindakan dan berkomunikasi (taking action and communicating)
4. Evaluasi program (evaluating the program)
7. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Menentukan Masalah (Defining The Problem)
Langkah pertama ini meliputi kegiatan untuk meneliti dan mengawasi
pengetahuan, pendapat, sikap dan tingkah laku khalayak yaitu pihak-pihak yang
berkepentingan atau terpengaruh oleh tindakan dan kebijakan organisasi atau
perusahaan. Pada intinya, langkah pertama ini merupakan kegiatan inteligen
untuk mengumpulkan informasi atau data yang menjadi dasar berpijak praktisi
humas guna mengambil langkah selanjutnya. Dalam kegiatan penentuan
masalah ini praktisi humas harus menjawab pertanyaan “Apa yang terjadi saat
ini?”
8. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Perencanaan dan Penyusunan Program
(Planning and Programming)
Masalah yang telah ditentukan pada langkah pertama digunakan untuk
menyusun program, tujuan, tindakan, dan strategi komunikasi. Langkah kedua
mencakup tindakan untuk memasukkan temuan yang diperoleh pada langkah
pertama ke dalam kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua ini
merupakan proses untuk menjawab pertanyaan: “Berdasarkan situasi yang
telah kita pelajari maka apa yang harus kita ubah, perbuat dan katakan?”
9. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Melakukan Tindakan dan Berkomunikasi
(Taking Action and Communicating)
Langkah ketiga mencakup kegiatan melaksanakan tindakan dan melakukan
komunikasi yang sejak awal dirancang untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Pertanyaan yang harus diajukan pada tahap ini adalah: “Siapa yang
harus melakukan dan mengatakannya, kapan, di mana, dan bagaimana
caranya?”
10. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Evaluasi Program
(Evaluating the Program)
Langkah terakhir ini mencakup penilaian atau evaluasi atas persiapan,
pelaksanaan dan hasil-hasil program. Program dapat dilanjutkan atau
dihentikan setelah menjawab pertanyaan: “Bagaimana kita telah
melakukannya?” Penyesuaian dan perbaikan terhadap tindakan atau
komunikasi yang telah dilaksanakan dapat dilakukan berdasarkan umpan balik
yang diterima.
11. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Pemahaman Dasar
Keempat langkah tersebut memilik fungsi yang sama pentingnya namun proses harus diawali
dengan kegiatan inteligen yaitu mengumpulkan informasi untuk menentukan apa masalahnya.
Informasi dan pemahaman yang dikembangkan pada langkah pertama akan mendorong praktisi
humas untuk melakukan tiga langkah selanjutnya.
Dalam praktiknya, keempat langkah tersebut tidak selalu dapat dikotak-kotakkan atau dipisahkan
secara tegas karena proses pemecahan masalah humas berlangsung secara terus-menerus dan
berputar.
12. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Menentukan Masalah = Langkah Awal
Tindakan pertama yang harus dilakukan praktisi humas sebelum menyusun program kerjanya
adalah memahami situasi atau masalah yang ada. Sebelum praktisi humas merumuskan
program kerjanya, ia harus mengetahui di mana titik awalnya.
Misalnya, praktisi humas harus mengetahui secara pasti seperti apa citra organisasi di mata
masyarakat atau khalayak. Praktisi humas dapat menyusun dan menjawab serangkaian
pertanyaan seperti:
- Di mana posisi perusahaan saat ini?
- Apa yang diketahui atau tidak diketahui masyarakat mengenai perusahaan?
- Apakah ada kesalahan dalam pandangan mereka?
13. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Menentukan Masalah = Langkah Awal
Penilaian atas suatu masalah dapat diungkapkan dalam bentuk pernyataan masalah (problem
statement) yang dirumuskan secara tertulis. Pernyataan masalah berfungsi untuk menjelaskan
masalah bersangkutan. Pernyataan masalah harus menggunakan istilah yang spesifik dan terukur
yang harus menjawab sebagian atau seluruh pertanyaan berikut ini:
- Apa yang menjadi sumber masalah?
- Di mana kah masalah itu berada?
- Kapan masalah itu mulai timbul?
- Siapa yang terlibat atau terpengaruh?
- Bagaimana mereka terlibat atau terpengaruh?
- Mengapa masalah itu penting bagi organisasi dan khalayaknya?
DENGAN KATA LAIN… 5W + 1H
14. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Contoh Gambaran Kasus
Anggaplah Anda saat ini bekerja sebagai salah seorang staf bagian humas pada suatu perusahaan
otomotif di Jakarta. Manajemen perusahaan telah memutuskan untuk menerima tawaran kerja
sama dengan salah satu perusahaan otomotif Jepang untuk memproduksi sebuah model mobil
baru di Indonesia. Terkait dengan rencan tersebut, manajemen merencanakan untuk
meningkatkan efisiensi dan melaksanakan sentralisasi usaha pada satu tempat. Perusahaan telah
memutuskan untuk menutup salah satu pabriknya di Surabaya. Sebagian kecil dari seribu
karyawan di pabrik Surabaya harus dipindahkan ke Jakarta, dan sebagian lagi akan di-PHK. Bagian
humas diminta untuk menyampaikan rencana tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
BAGAIMANA HUMAS BERTINDAK?
15. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Langkah Awal - Contoh Gambaran Kasus
Dalam contoh kasus perusahaan otomotif tersebut di atas, staf humas perusahaan otomotif
harus mengumpulkan informasi yang mencakup hal-hal seperti:
- Apa manfaat bagi perusahaan dengan melaksanakan keputusan tersebut?
- Seberapa besar keuntungannya?
- Berapa banyak karyawan yang di-PHK untuk mendapatkan pekerjaan baru?
- Apa dampak kebijakan itu bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik di Surabaya?
- Apakah citra perusahaan akan terganggu jika kebijakan itu dilaksanakan?
Praktisi humas harus melakukan riset yang lebih serius untuk mengetahui pandangan khalayak
terhadap perusahaan melalui jajak pendapat (polling) atau survei.
16. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Permasalahan Riset bagi Humas
Survei menunjukkan bahwa praktisi humas relatif masih jarang melakukan riset untuk
menemukan apa masalah yang tengah dihadapi. Alasan utama praktisi humas tidak melakukan
riset adalah karena mereka tidak memiliki cukup dana dan tidak tersedia cukup waktu.
Sebagian malah menganggap penelitian sebagai bentuk pemborosan. Selain itu, ada
kekhawatiran hasil penelitian nantinya hanya akan mengungkapkan kelemahan dari apa yang
sudah dikerjakan staf humas selama ini.
Menurut Cutlip-Center-Broom, praktisi humas tidak melakukan riset karena dua alasan:
- Tidak memahami bagaimana melakukan riset dan bagaimana menggunakan hasil riset
- Manajemen perusahaan menganggap riset tidak diperlukan
17. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
Upaya Riset bagi Humas
Upaya untuk menentukan masalah atau situasi yang dihadapi dapat dimulai dengan
mendengarkan komentar, penilaian atau keluhan yang dikemukakan pihak eksternal atas
pelayanan yang mereka terima dalam hubungannya dengan organisasi atau perusahaan.
Komentar dan penilaian pihak eksternal menjadi bahan untuk menilai situasi atau masalah yang
tengah dihadapi saat itu. Kegiatan humas yang efektif dimulai dari mendengarkan pendangan
pihak lain.
18. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
ANALISIS SITUASI
Setelah dapat merumuskan pernyataan masalah langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
situasi yang diawali dengan kegiatan mengumpulkan seluruh data dan informasi yang diketahui
mengenai masalah yang tengah dihadapi yang mencakup latar belakang (sejarah), pihak-pihak
yang terlibat atau terpengaruh, baik pihak internal maupun eksternal, serta kekuatan-kekuatan
lain yang mungkin terlibat dalam masalah tersebut.
Pengumpulan Informasi
Tahap pengumpulan informasi adalah tahp yang penting karena temuan yang diperoleh pada
tahap ini akan memengaruhi tahap selanjutnya. Pengumpulan informasi dapat dilakukan melalui
beberapa cara. Data yang dimiliki organisasi atau perusahaan, data publik, jurnal perdagangan
serta buku referensi dapat digunakan sebagai sumber informasi berharga.
19. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
ANALISIS SITUASI INTERNAL
Analisis situasi terdiri atas seluruh latar belakang masalah yang dibutuhkan untuk memperluas
atau memberika gambara secara lebih rinci atas pernyataan masalah yang telah disusun
sebelumnya.
Dalam melaksanakan analisis situasi ini, pihak internal dan eksternal perlu mendapat perhatian.
Analisis situasi dimulai dengan pihak internal terlbih dahulu yang meliputi tinjauan ulang (review)
secara menyeluruh terhadap persepsi dan tindakan dari aktor-aktor kunci yang ada di
perusahaan. Termasuk ke dalam analisis situasi adalah struktur dan proses kerja unit-unit
perusahaan yang relevan dengan masalah yang muncul serta latar belakang keterlibatan
organisasi dalam masalah bersangkutan.
20. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
ISI ANALISIS SITUASI – FAKTOR INTERNAL
1 Pernyataan mengenai misi organisasi atau perusahaan; anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga, sejarah serta struktur organisasi
2 Daftar riwayat hidup dan foto anggota dewan direksi, komisari dan eksekutif perusahaan
3 Penjelasan atau gambaran mengenai program, produk, jasa, dan sebagainya
4 Catatan mengenai sumber daya seperti anggaran, staf, penjualan, keuntungan, pemegang
saham, dan sebagainya
5 Kebijaksanaan dan prosedur yang terdapat pada organisasi atau perusahaan dalam hal
terjadinya masalah
6 Pernyataan pimpinan perusahaan berkenaan dengan masalah yang dihadapi
7 Gambaran mengenai bagaimana perusahaan saat ini menangani masalah bersangkutan
8 Daftar para pihak internal dan penjelasannya
9 Saluran yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak internal
21. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
ANALISIS SITUASI EKSTERNAL
Setelah melakuakn analisis situasi internal perusahaan, langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis terhadap faktor eksternal. Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan tinjauan
ulang secara sistematis terhadap latar belakang masalah yang berasal dari luar perusahaan.
Analsisi eksternal mencakup kajian secara rinci terhadap pihak-pihak yang terlibat atau
terpengaruh dengan masalah dengan muncul dan bagaimana hal itu bisa terjadi.
Pada dasarnya, sebagain besar kegiatan riset di bidang humas adalah mengumpulkan informasi
mengenai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder analysis): apa yang mereka ketahui,
bagaimana mereka merasakannya, dan apa yang mereka lakukan terkait dengan masalah
bersangkutan?
22. MENENTUKAN MASALAH HUMAS
ISI ANALISIS SITUASI – FAKTOR EKSTERNAL
1 Kliping surat kabar, majalah serta publikasi lainnya terkait dengan masalah yang dihadapi
2 Laporan, transkrip, dan rekaman siaran radio dan televisi
3 Analisis isi liputan/laporan media massa
4 Daftar wartawan, kolumnis, pemandu talkshow dan produser televisi yang memberikan laporan
mengenai masalah yang dihadapi perusahaan
5 Daftar orang-orang atau kelompok serta latar belakang mereka yang menyatakan bersimpati dengan
masalah yang dihadapi perusahaan
6 Daftar orang-orang atau kelompok serta latar belakang mereka yang menyatakan menentang
perusahaan terkait masalah yang dihadapi perusahaan
7 Hasil survei atau pendapat umum terkait dengan masalah yang tengah dihadapi
8 Jadwal acara yang bersifat khusus serta tanggal penting lainnya yang terkait dengan perusahaan dan
situasi yang dihadapi
9 Daftar lembaga pemerintah, pejabat pemerintah, anggota parlemen serta pejabat lainnya yang dapat
memengaruhi perusahaan
10 Salinan peraturan yang relevan, undang-undang serta laporan dengar pendapat terkait dengan
masalah perusahaan
11 Salinan hasil riset yang telah dipublikasikan atas topik yang terkait dengan masalah yang dihadapi
23. “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehingga kami
dapat mengikutinya dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan
sehingga kami dapat menjauhinya.”
DO’A SESUDAH BELAJAR