SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 30
PEMETAAN
RISIKO BENCANA
SECARA PARTISIPATIF
Materi diberikan Dinas
Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana
Kota Bandung
Widianto Soekarnen
*) Adapted from ADPC DRM tools
Widianto Soekarnen
Widhie
Menggeluti experiential learning sejak akhir dekade 90-
an, Widhie berkembang menjadi seorang trainer bukan
hanya berbasis outdoor/adventure base learning tetapi
juga indoor base learning. Menggunakan mix method
antara experiential learning dengan beberapa metoda
lainnya.
Tersertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi di
bidang Metoda Pelatihan dan Fasilitator Experiential
Learning level Utama, Widhie banyak memberikan
pelatihan di bidang interpersonal skill, leadership, team
building, dan organizational development. Disamping itu
Widhie juga dikenal sebagai researcher di bidang
kesehatan dan praktisi manajemen kebencanaan baik di
tingkat nasional maupun internasional. Saat ini Widhie
juga merupakan seorang Asesor Kompetensi dibawah
Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Widhie merupakan Sekretaris Forum Pengurangan Risiko
Bencana (FPRB) Provinsi Jawa Barat dan owner dari
Mahawangga, Bandung, sebuah social- entrepreneurship
yang bergerak di bidang peningkatan kapasitas dan
konsultan pemberdayaan masyarakat.
Tujuan
 Membuat peta daerah rawan bahaya dengan
metode yang sederhana
 Menjelaskan peta tingkat kerawanan dari
masing masing daerah
 Bagaimana mengintegrasikan peta rawan
bahaya dan peta tingkat kerawanan menjadi
peta resiko bahaya
• Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin
tentang daerah yang mau di petakan;
Cakupan lokasi bahaya/potensi bencana
• Informasi terkait dgn penduduk, demografi,
sumber daya, bencana dan juga potensi
dari masing masing desa; potensi jumlah
korban, potensi kerusakan prasarana dan
sarana, gangguan thdp fungsi pelayanan
umum dan pemerintahan, kemampuan
sumberdaya,
Sebelum melakukan pemetaan resiko bahaya,
sebaiknya sudah melakukan hal berikut ini:
Apakah yang dimaksud dengan
Pemetaan Resiko Bahaya?
Pemetaan resiko bahaya hanya fokus pada
karakteristik bahaya saja dan TIDAK pada
dampak bahaya (bencana), baik fisik, sosial
maupun lingkungan.
Langkah pemetaan resiko Bahaya:
1. Mengutamakan rawan bahaya yang
lebih dari satu jenis (multi-hazard
environment)
2. Membuat prioritas jenis bahaya
(hazard priority)
3. Membuat tingkat kerawanan bahaya
(Hazard Severity)
4. Menganalisa kerentanan
(vulnerability assessment)
5. Mengintegrasikan tingkat kerawanan
dengan analisa kerentanan dan
kapasitas masyarakat
6. Ada peta wilayah/desa (map)
Melakukan Analisa PRIORITAS bahaya
Hazard Priority
1. Mengumpulkan informasi mengenai kondisi bahaya
Contoh:
Jenis Bahaya Frekuensi dan waktu
bahaya
Tingkat keparahan
Longsor Satu tahun sekali pada
waktu musim hujan
Satu meter, kecepatan
longsoran 2 m.detik
Banjir Dua kali setahun pada
waktu musim hujan
Tinggi air 4 meter dan
bisa bertahan sampai 1
minggu
Tingkat frekuensi
bencana (A)
Keterangan
1 Sepuluh tahun sekali atau lebih
2 Sekali dalam 5-10 tahun
3 Sekali dalam 3-5 tahun
4 Sekali dalam 1-2 tahun
5 Dua kali atau lebih dalam satu tahun
Nilai tingkat frekuensi berdasarkan kesepakatan dengan kelompok masyarakat
dan pengalaman bencana sebelumnya. Facilitator hanya membantu dan
mengarahkan bagaimana membuat dan mengisi secara konsisten
Tingkat keparahan
Bahaya (B)
Kondisi bencana
1 < 0.5 meter
2 > 0.5 to ≤ 2 meter
3 > 2 to ≤ 3 meter
4 > 3 to ≤ 4 meter
5 > 4 meter
Jenis
bahaya
Frekuansi
kejadian dan
waktunya
Nilai
Frekuensi
(tabel A)
Area yang
terkena
bahaya
Tingkat
Keparahan
bahaya
Nilai
tingkat
keparaha
n (tabel
B)
Total nilai
(Nilai
frekuensi x
Nilai
keparahan) =
(A)x (B)
Longsor Sekali dalam
satu tahun
waktu musim
hujan
4
Sebagian
desa
Kedalaman
1 mt
dengan
kecepatan
longsoran
2 m/detik
2 8
Banjir Dua kali dalam
satu tahun
waktu musim
hujan
5
Seluruh desa Tinggi air
mencapai 4
meter
3 15
2. Nilai Tingkatan bencana
Tingkat
frekuensi
bahaya (A)
Keterangan
1 Sepuluh tahun sekali atau lebih
2 Sekali dalam 5-10 tahun
3 Sekali dalam 3-5 tahun
4 Sekali dalam 1-2 tahun
5 Dua kali atau lebih dalam satu tahun
Tingkat
keparahan
bahaya (B)
Kondisi Bahaya
1 < 0.5 meter longsoran material/tanah
2 > 0.5 to ≤ 2.0 meter
3 > 2.0 to ≤ 3.0 meter
4 > 3.0 to ≤ 4.0 meter
5 > 4.0 meter
Banjir Merupakan prioritas bahaya yang perlu di antisipasi
Melakukan Assessment Bahaya
Ketika prioritas jenis bahaya sudah diketahui,
kita bisa meneruskan dengan melakukan survey dan analisa lanjutan, misalnya BANJIR
Daerah banjir Kondisi banjir Lama banjir Tingkat
keparahan
Sepanjang DAS 3 meter 5 hari 6
Jalan depan desa 2 meter 2 hari 3
Sawah 1 meter 3 hari 1
Perkampungan 3 meter 2 hari 5
Buat Ranking berdasarkan tingkat keparahan
1 = < 1 meter max 2 hari
2 = < 1 meter lebih dari 2 hari
3 = 1 – 3 meter max 2 hari
4 = 1-3 meter lebih dari 2 hari
5 = > 3 meter max 2 hari
6 = > 3 meter lebih dari 2 hari
Prosedur:
Dari data yang dikumpulkan berdasarkan
pengalaman banjir Sebelumnya, buat nilai tingkat
keparahan didalam peta. Harus konsisten
Bagaimana memetakan daerah
Rawan berdasarkan skala?
Peta !!!!
Peta bisa didapat dari Desa, kecamatan,
kabupaten, PU, atau internet
5
5 5
5
5
5 5 5
5
5
5
5
4
4
4 4
4
4 4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3 3 3 3
3 3
3
2
2
2 2 2
2 2
2 2
2
2
2
Bahaya 1
Bahaya 2
Bahaya 3
5
4
3
Legenda
Bahaya 1
Bahaya 2
Bahaya 3
Peta Wilayah Rawan Bahaya
(Hazard Severity Map)
Menganalisa kerentanan
(vulnerability assessment)
Analisa kerentanan (Vulnerability)
Analisa kerentanan menjawab pertanyaan
mengenai:
Siapa atau apa saja yang akan terkena dampak
bencana? Berapa orang, seberapa besar dampak
dari bencana tersebut ke orang atau masyarakat di
daerah yang terkena bencana.
2
1
2
1
5
4
3
Legenda
Puskesmas
Gereja
Masjid
Sekolah SD, SMP
Sawah produktif
Rumah
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 1 11
13 14 15
16 18
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
32 35 33
31 34
1 1 1
1 1
20 22 1
21 25
40 41 42
Jenis Bahaya: Banjir
Jenis Kerentanan: Orang
Dewasa Balita Anak-
anak
Remaja Orang
tua
(>60th)
Ibu hamil Orang perlu
perhatian
khusus
Orang
sakit
Total nilai
Rumah 1 4 1 1 2 1 11
Rumah 2 2 2 1 1 8
Rumah 3 1 3 2 1 9
Rumah 20 2 1 1 1 1 7
Rumah 50 2 1 1 1 1 1 8
TOTAL 11 5 4 7 5 2 2 2 38
Nilai kerentaan bisa berdasarkan kesepakatan. Misalnya orang dewasa nilai=1, balita=2, ibu hamil=2, orang tua =1
Anak dan remaja =1. lalu jumlahkan nilai tersebut menjadi total nilai kerentaan dari setiap rumah.
Matrik ini juga mambantu kita untuk mengetahui jumlah orang/jiwa dengan detail dan lebih akurat dibanding data
Dari kantor desa atau kecamatan.
SIMBOL dan ARTI
Satu Orang Dewasa
Satu Anak
Ibu Hamil
Orang Tua
Balita
Disabled
Hewan piaraan
Aset misal. mobil
$ Bisnis / Ada Usaha
2
1
5
4
3
Legenda
Puskesmas
Gereja
Masjid
Sekolah SD, SMP
Sawah produktif
Rumah
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 1 11
13 14 15
16 18
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
32 35 33
31 34
1 1 1
1 1
20 22 1
21 25
40 41 42
Total Kerentanan Tingkat
Kerentanan
Kurang /sama
dengan 5
1
6-10 2
11-15 3
16-20 4
Lbih dari 20 5
Hasil ranking: Semakin besar nomernya artinya semakin besar tingkat kerentanan
Capacity Assessment (C)
Jenis Bahaya: YA TIDAK
Kapasitas yang ada
Sistem peringatan dini
Tempat aman evakuasi
Sistem komunikasi peringatan berjalan
Tim SAR
Masyarakat tahu yang harus dilakukan jika ada bencana
Masyarakat pergi jika diminta mengevakuasi diri sendiri
Ada sistem kepemimpinan yang berjalan
Ada tenaga medis atau terlatih untuk PPPK
Ada cadangan makanan yang cukup jika terjadi bencana
Ada sumber/orang/lembaga yang bisa di mobilisasi jika
ada bencana
Score:
Nilai 1 = Ya 2
Nilai 2 = Ya 4
Nilai 3 = Ya 6
Nilai 4 = Ya 8
NIlai 5 = Ya >8
Menilai Resiko:
Mengintegrasikan tingkat kerawanan
dan analisa kerentaan menjadi
Analisa resiko bencana dengan rumus sederhana:
Jenis Bahaya Tingkat
Kerawanan(A)
Tingkat
Kerentaan (B)
Kapasitas
(C)
Resiko
[(A) x (B)] / (c)
Dusun X 3 2 1 6
Dusun Y 2 5 5 2
Dusun Z 1 2 4 0.2
Tingkat Kerawanan (A) x Tingkat Kerentanan (B) = Disaster Risk (R)
Capacity (C)
Tingkat kerawanan: bahaya 1=1, bahaya 2=2, bahaya 3=3
Menyiapkan Peta RESIKO
Resiko ranking Tingkat Resiko
>0.0 sampai < 2 Rendah
>2 sampai < 4 Sedang
> 4 Tinggi
PIlih semua nomor 0, kemudian nomor 2, nomor 4
dan sampai lebih dari 4 letakkan di dalam peta dan diwarnai sesuai dengan kesepakatan
2
1
5
4
3
Legenda
Puskesmas
Gereja
Masjid
Sekolah SD, SMP
Sawah produktif
Rumah
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 1 11
13 14 15
16 18
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
32 35 33
31 34
1 1 1
1 1
20 22 1
21 25
40 41 42
5
5 5
5
5
5 5 5
5
5
5
5
4
4
4 4
4
4 4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3 3 3 3
3 3
3
2
2
2 2 2
2 2
2 2
2
2
2
Daerah resiko rendah
Daerah resiko sedang
Daerah resiko tinggi
Catatan
1. Nilai nilai angka dalam matrik tergantung dari
kesepakatan dengan peserta/masyarakat.
2. Analisa kapasitas. Sebelum membuat penilaian,
diskusikan dulu dengan peserta/masyarakat apa yang
dimaksud dengan kapasitas?
Kapasitas adalah sumberdaya atau sistem organisasi
di dalam kelompok masyarakat yang siap dan dapat diakses
jika diperlukan untuk kegiatan tanggap darurat.
KESIMPULAN
• PEMETAAN RISIKO BWNCANA
DAPAT DILAKUKAN SECARA
PARTISIPATIF
• PEMETAAN RISIKO BENCANA
DILAKUKAN PER ANCAMAN
• TERDAPAT 3 PETA DASAR
YAITU PETA ANCAMAN, PETA
KERENTANAN, DAN PETA
KAPASITAS UNTUK
MEMBENTUK SUATU PETA
RISIKO BENCANA
TERIMA KASIH
PEMETAAN RISIKO PARTISIPATIF.pptx

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptx
Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptxMateri Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptx
Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptxBoengRyan
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencanasigid_raja
 
Pembentukan Destana 2023.pptx
Pembentukan Destana 2023.pptxPembentukan Destana 2023.pptx
Pembentukan Destana 2023.pptxFitriah27
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)Muhammad Taqwan
 
Analisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentananAnalisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentananChoiri Askolani
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanJoni Iswanto
 
1. KEBIJAKAN UMUM PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN DANA DESA 2022 - KETAHANAN PANGA...
1. KEBIJAKAN UMUM PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN DANA DESA 2022 - KETAHANAN PANGA...1. KEBIJAKAN UMUM PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN DANA DESA 2022 - KETAHANAN PANGA...
1. KEBIJAKAN UMUM PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN DANA DESA 2022 - KETAHANAN PANGA...ssuser7c5fea2
 
Paparan Kadinkes Sijunjung Panduan Posyandu Prima.pptx
Paparan Kadinkes Sijunjung Panduan Posyandu Prima.pptxPaparan Kadinkes Sijunjung Panduan Posyandu Prima.pptx
Paparan Kadinkes Sijunjung Panduan Posyandu Prima.pptxDianPurnama35
 
PPT DESTANA.pptx
PPT DESTANA.pptxPPT DESTANA.pptx
PPT DESTANA.pptxYuniSafaria
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanJoni Iswanto
 
Manajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratanManajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratanJoni Iswanto
 
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020TV Desa
 
Mencegah Stunting Dari Desa
Mencegah Stunting Dari DesaMencegah Stunting Dari Desa
Mencegah Stunting Dari DesaPaul SinlaEloE
 

La actualidad más candente (20)

Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptx
Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptxMateri Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptx
Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptx
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencana
 
Pembentukan Destana 2023.pptx
Pembentukan Destana 2023.pptxPembentukan Destana 2023.pptx
Pembentukan Destana 2023.pptx
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
 
Analisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentananAnalisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentanan
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
1. KEBIJAKAN UMUM PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN DANA DESA 2022 - KETAHANAN PANGA...
1. KEBIJAKAN UMUM PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN DANA DESA 2022 - KETAHANAN PANGA...1. KEBIJAKAN UMUM PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN DANA DESA 2022 - KETAHANAN PANGA...
1. KEBIJAKAN UMUM PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN DANA DESA 2022 - KETAHANAN PANGA...
 
Paparan Kadinkes Sijunjung Panduan Posyandu Prima.pptx
Paparan Kadinkes Sijunjung Panduan Posyandu Prima.pptxPaparan Kadinkes Sijunjung Panduan Posyandu Prima.pptx
Paparan Kadinkes Sijunjung Panduan Posyandu Prima.pptx
 
PPT DESTANA.pptx
PPT DESTANA.pptxPPT DESTANA.pptx
PPT DESTANA.pptx
 
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencanaBahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
 
Manajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratanManajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratan
 
Konsep Bencana
Konsep BencanaKonsep Bencana
Konsep Bencana
 
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)
 
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
 
Warga peduli aids
Warga peduli aidsWarga peduli aids
Warga peduli aids
 
LAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARALAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARA
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
 
Mencegah Stunting Dari Desa
Mencegah Stunting Dari DesaMencegah Stunting Dari Desa
Mencegah Stunting Dari Desa
 

Similar a PEMETAAN RISIKO PARTISIPATIF.pptx

Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesiabramantiyo marjuki
 
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesiabramantiyo marjuki
 
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesiabramantiyo marjuki
 
Questionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersQuestionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersawakmila
 
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.pptPENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.pptalik_septian
 
5. analisis risiko MR PU S.pptx
5. analisis risiko MR PU S.pptx5. analisis risiko MR PU S.pptx
5. analisis risiko MR PU S.pptxMsprayoga1
 
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptxFINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptxFerry Faisal
 

Similar a PEMETAAN RISIKO PARTISIPATIF.pptx (9)

Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesia
 
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
 
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
 
Questionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersQuestionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc members
 
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.pptPENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
 
HVA.pptx
HVA.pptxHVA.pptx
HVA.pptx
 
5. analisis risiko MR PU S.pptx
5. analisis risiko MR PU S.pptx5. analisis risiko MR PU S.pptx
5. analisis risiko MR PU S.pptx
 
PRESENTASI TABALONG.pdf
PRESENTASI TABALONG.pdfPRESENTASI TABALONG.pdf
PRESENTASI TABALONG.pdf
 
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptxFINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx
 

Último

SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdfSLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdfdenata02062005
 
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docxFORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docxthorixahmad
 
Kisi-kisi PKN Kls 7 PTS Genap TP 22 23.docx
Kisi-kisi PKN Kls 7 PTS Genap TP 22 23.docxKisi-kisi PKN Kls 7 PTS Genap TP 22 23.docx
Kisi-kisi PKN Kls 7 PTS Genap TP 22 23.docxhaisyifaa3
 
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptxManajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptxannisaputriramadhani1
 
14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptx14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptxNadyaChitayae2
 
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023edosblsby
 

Último (6)

SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdfSLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
 
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docxFORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
 
Kisi-kisi PKN Kls 7 PTS Genap TP 22 23.docx
Kisi-kisi PKN Kls 7 PTS Genap TP 22 23.docxKisi-kisi PKN Kls 7 PTS Genap TP 22 23.docx
Kisi-kisi PKN Kls 7 PTS Genap TP 22 23.docx
 
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptxManajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
 
14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptx14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptx
 
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023
 

PEMETAAN RISIKO PARTISIPATIF.pptx

  • 1. PEMETAAN RISIKO BENCANA SECARA PARTISIPATIF Materi diberikan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Widianto Soekarnen *) Adapted from ADPC DRM tools
  • 2. Widianto Soekarnen Widhie Menggeluti experiential learning sejak akhir dekade 90- an, Widhie berkembang menjadi seorang trainer bukan hanya berbasis outdoor/adventure base learning tetapi juga indoor base learning. Menggunakan mix method antara experiential learning dengan beberapa metoda lainnya. Tersertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi di bidang Metoda Pelatihan dan Fasilitator Experiential Learning level Utama, Widhie banyak memberikan pelatihan di bidang interpersonal skill, leadership, team building, dan organizational development. Disamping itu Widhie juga dikenal sebagai researcher di bidang kesehatan dan praktisi manajemen kebencanaan baik di tingkat nasional maupun internasional. Saat ini Widhie juga merupakan seorang Asesor Kompetensi dibawah Badan Nasional Sertifikasi Profesi Widhie merupakan Sekretaris Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Jawa Barat dan owner dari Mahawangga, Bandung, sebuah social- entrepreneurship yang bergerak di bidang peningkatan kapasitas dan konsultan pemberdayaan masyarakat.
  • 3. Tujuan  Membuat peta daerah rawan bahaya dengan metode yang sederhana  Menjelaskan peta tingkat kerawanan dari masing masing daerah  Bagaimana mengintegrasikan peta rawan bahaya dan peta tingkat kerawanan menjadi peta resiko bahaya
  • 4. • Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang daerah yang mau di petakan; Cakupan lokasi bahaya/potensi bencana • Informasi terkait dgn penduduk, demografi, sumber daya, bencana dan juga potensi dari masing masing desa; potensi jumlah korban, potensi kerusakan prasarana dan sarana, gangguan thdp fungsi pelayanan umum dan pemerintahan, kemampuan sumberdaya, Sebelum melakukan pemetaan resiko bahaya, sebaiknya sudah melakukan hal berikut ini:
  • 5. Apakah yang dimaksud dengan Pemetaan Resiko Bahaya? Pemetaan resiko bahaya hanya fokus pada karakteristik bahaya saja dan TIDAK pada dampak bahaya (bencana), baik fisik, sosial maupun lingkungan.
  • 6. Langkah pemetaan resiko Bahaya: 1. Mengutamakan rawan bahaya yang lebih dari satu jenis (multi-hazard environment) 2. Membuat prioritas jenis bahaya (hazard priority) 3. Membuat tingkat kerawanan bahaya (Hazard Severity) 4. Menganalisa kerentanan (vulnerability assessment) 5. Mengintegrasikan tingkat kerawanan dengan analisa kerentanan dan kapasitas masyarakat 6. Ada peta wilayah/desa (map)
  • 7. Melakukan Analisa PRIORITAS bahaya Hazard Priority 1. Mengumpulkan informasi mengenai kondisi bahaya Contoh: Jenis Bahaya Frekuensi dan waktu bahaya Tingkat keparahan Longsor Satu tahun sekali pada waktu musim hujan Satu meter, kecepatan longsoran 2 m.detik Banjir Dua kali setahun pada waktu musim hujan Tinggi air 4 meter dan bisa bertahan sampai 1 minggu
  • 8. Tingkat frekuensi bencana (A) Keterangan 1 Sepuluh tahun sekali atau lebih 2 Sekali dalam 5-10 tahun 3 Sekali dalam 3-5 tahun 4 Sekali dalam 1-2 tahun 5 Dua kali atau lebih dalam satu tahun Nilai tingkat frekuensi berdasarkan kesepakatan dengan kelompok masyarakat dan pengalaman bencana sebelumnya. Facilitator hanya membantu dan mengarahkan bagaimana membuat dan mengisi secara konsisten
  • 9. Tingkat keparahan Bahaya (B) Kondisi bencana 1 < 0.5 meter 2 > 0.5 to ≤ 2 meter 3 > 2 to ≤ 3 meter 4 > 3 to ≤ 4 meter 5 > 4 meter
  • 10. Jenis bahaya Frekuansi kejadian dan waktunya Nilai Frekuensi (tabel A) Area yang terkena bahaya Tingkat Keparahan bahaya Nilai tingkat keparaha n (tabel B) Total nilai (Nilai frekuensi x Nilai keparahan) = (A)x (B) Longsor Sekali dalam satu tahun waktu musim hujan 4 Sebagian desa Kedalaman 1 mt dengan kecepatan longsoran 2 m/detik 2 8 Banjir Dua kali dalam satu tahun waktu musim hujan 5 Seluruh desa Tinggi air mencapai 4 meter 3 15 2. Nilai Tingkatan bencana Tingkat frekuensi bahaya (A) Keterangan 1 Sepuluh tahun sekali atau lebih 2 Sekali dalam 5-10 tahun 3 Sekali dalam 3-5 tahun 4 Sekali dalam 1-2 tahun 5 Dua kali atau lebih dalam satu tahun Tingkat keparahan bahaya (B) Kondisi Bahaya 1 < 0.5 meter longsoran material/tanah 2 > 0.5 to ≤ 2.0 meter 3 > 2.0 to ≤ 3.0 meter 4 > 3.0 to ≤ 4.0 meter 5 > 4.0 meter Banjir Merupakan prioritas bahaya yang perlu di antisipasi
  • 11. Melakukan Assessment Bahaya Ketika prioritas jenis bahaya sudah diketahui, kita bisa meneruskan dengan melakukan survey dan analisa lanjutan, misalnya BANJIR Daerah banjir Kondisi banjir Lama banjir Tingkat keparahan Sepanjang DAS 3 meter 5 hari 6 Jalan depan desa 2 meter 2 hari 3 Sawah 1 meter 3 hari 1 Perkampungan 3 meter 2 hari 5 Buat Ranking berdasarkan tingkat keparahan 1 = < 1 meter max 2 hari 2 = < 1 meter lebih dari 2 hari 3 = 1 – 3 meter max 2 hari 4 = 1-3 meter lebih dari 2 hari 5 = > 3 meter max 2 hari 6 = > 3 meter lebih dari 2 hari Prosedur: Dari data yang dikumpulkan berdasarkan pengalaman banjir Sebelumnya, buat nilai tingkat keparahan didalam peta. Harus konsisten
  • 12. Bagaimana memetakan daerah Rawan berdasarkan skala? Peta !!!! Peta bisa didapat dari Desa, kecamatan, kabupaten, PU, atau internet
  • 13. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
  • 14. Bahaya 1 Bahaya 2 Bahaya 3 5 4 3 Legenda Bahaya 1 Bahaya 2 Bahaya 3 Peta Wilayah Rawan Bahaya (Hazard Severity Map)
  • 16. Analisa kerentanan (Vulnerability) Analisa kerentanan menjawab pertanyaan mengenai: Siapa atau apa saja yang akan terkena dampak bencana? Berapa orang, seberapa besar dampak dari bencana tersebut ke orang atau masyarakat di daerah yang terkena bencana.
  • 17. 2 1
  • 18. 2 1 5 4 3 Legenda Puskesmas Gereja Masjid Sekolah SD, SMP Sawah produktif Rumah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 11 13 14 15 16 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 35 33 31 34 1 1 1 1 1 20 22 1 21 25 40 41 42
  • 19. Jenis Bahaya: Banjir Jenis Kerentanan: Orang Dewasa Balita Anak- anak Remaja Orang tua (>60th) Ibu hamil Orang perlu perhatian khusus Orang sakit Total nilai Rumah 1 4 1 1 2 1 11 Rumah 2 2 2 1 1 8 Rumah 3 1 3 2 1 9 Rumah 20 2 1 1 1 1 7 Rumah 50 2 1 1 1 1 1 8 TOTAL 11 5 4 7 5 2 2 2 38 Nilai kerentaan bisa berdasarkan kesepakatan. Misalnya orang dewasa nilai=1, balita=2, ibu hamil=2, orang tua =1 Anak dan remaja =1. lalu jumlahkan nilai tersebut menjadi total nilai kerentaan dari setiap rumah. Matrik ini juga mambantu kita untuk mengetahui jumlah orang/jiwa dengan detail dan lebih akurat dibanding data Dari kantor desa atau kecamatan.
  • 20. SIMBOL dan ARTI Satu Orang Dewasa Satu Anak Ibu Hamil Orang Tua Balita Disabled Hewan piaraan Aset misal. mobil $ Bisnis / Ada Usaha
  • 21. 2 1 5 4 3 Legenda Puskesmas Gereja Masjid Sekolah SD, SMP Sawah produktif Rumah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 11 13 14 15 16 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 35 33 31 34 1 1 1 1 1 20 22 1 21 25 40 41 42
  • 22. Total Kerentanan Tingkat Kerentanan Kurang /sama dengan 5 1 6-10 2 11-15 3 16-20 4 Lbih dari 20 5 Hasil ranking: Semakin besar nomernya artinya semakin besar tingkat kerentanan
  • 23. Capacity Assessment (C) Jenis Bahaya: YA TIDAK Kapasitas yang ada Sistem peringatan dini Tempat aman evakuasi Sistem komunikasi peringatan berjalan Tim SAR Masyarakat tahu yang harus dilakukan jika ada bencana Masyarakat pergi jika diminta mengevakuasi diri sendiri Ada sistem kepemimpinan yang berjalan Ada tenaga medis atau terlatih untuk PPPK Ada cadangan makanan yang cukup jika terjadi bencana Ada sumber/orang/lembaga yang bisa di mobilisasi jika ada bencana Score: Nilai 1 = Ya 2 Nilai 2 = Ya 4 Nilai 3 = Ya 6 Nilai 4 = Ya 8 NIlai 5 = Ya >8
  • 24. Menilai Resiko: Mengintegrasikan tingkat kerawanan dan analisa kerentaan menjadi Analisa resiko bencana dengan rumus sederhana: Jenis Bahaya Tingkat Kerawanan(A) Tingkat Kerentaan (B) Kapasitas (C) Resiko [(A) x (B)] / (c) Dusun X 3 2 1 6 Dusun Y 2 5 5 2 Dusun Z 1 2 4 0.2 Tingkat Kerawanan (A) x Tingkat Kerentanan (B) = Disaster Risk (R) Capacity (C) Tingkat kerawanan: bahaya 1=1, bahaya 2=2, bahaya 3=3
  • 25. Menyiapkan Peta RESIKO Resiko ranking Tingkat Resiko >0.0 sampai < 2 Rendah >2 sampai < 4 Sedang > 4 Tinggi PIlih semua nomor 0, kemudian nomor 2, nomor 4 dan sampai lebih dari 4 letakkan di dalam peta dan diwarnai sesuai dengan kesepakatan
  • 26. 2 1 5 4 3 Legenda Puskesmas Gereja Masjid Sekolah SD, SMP Sawah produktif Rumah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 11 13 14 15 16 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 35 33 31 34 1 1 1 1 1 20 22 1 21 25 40 41 42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Daerah resiko rendah Daerah resiko sedang Daerah resiko tinggi
  • 27. Catatan 1. Nilai nilai angka dalam matrik tergantung dari kesepakatan dengan peserta/masyarakat. 2. Analisa kapasitas. Sebelum membuat penilaian, diskusikan dulu dengan peserta/masyarakat apa yang dimaksud dengan kapasitas? Kapasitas adalah sumberdaya atau sistem organisasi di dalam kelompok masyarakat yang siap dan dapat diakses jika diperlukan untuk kegiatan tanggap darurat.
  • 28. KESIMPULAN • PEMETAAN RISIKO BWNCANA DAPAT DILAKUKAN SECARA PARTISIPATIF • PEMETAAN RISIKO BENCANA DILAKUKAN PER ANCAMAN • TERDAPAT 3 PETA DASAR YAITU PETA ANCAMAN, PETA KERENTANAN, DAN PETA KAPASITAS UNTUK MEMBENTUK SUATU PETA RISIKO BENCANA