SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 35
Simple Additive Weighting (SAW)
 Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering
juga dikenal istilah metode penjumlahan
terbobot.
 Konsep dasar metode SAW adalah mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif pada semua atribut (Fishburn,
1967)(MacCrimmon, 1968).
 Metode SAW membutuhkan proses normalisasi
matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat
diperbandingkan dengan semua rating alternatif
yang ada.
Simple Additive Weighting (SAW)
 Formula untuk melakukan normalisasi tersebut
adalah sebagai berikut:
dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi
dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan
j=1,2,...,n.










(cost)
biaya
atribut
adalah
j
jika
x
x
Min
(benefit)
keuntungan
atribut
adalah
j
jika
x
Max
x
r
ij
ij
i
ij
i
ij
ij
Simple Additive Weighting (SAW)
 Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)
diberikan sebagai:
 Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa
alternatif Ai lebih terpilih.



n
1
j
ij
j
i r
w
V
Simple Additive Weighting (SAW)
 Contoh-1:
 Suatu institusi perguruan tinggi akan memilih seorang
karyawannya untuk dipromosikan sebagai kepala unit
sistem informasi.
 Ada empat kriteria yang digunakan untuk melakukan
penilaian, yaitu:
 C1 = tes pengetahuan (wawasan) sistem informasi
 C2 = praktek instalasi jaringan
 C3 = tes kepribadian
 C4 = tes pengetahuan agama
Simple Additive Weighting (SAW)
 Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap
kriteria sebagai berikut: C1 = 35%; C2 = 25%; C3 = 25%;
dan C4 = 15%.
 Ada enam orang karyawan yang menjadi kandidat
(alternatif) untuk dipromosikan sebagai kepala unit, yaitu:
 A1 = Indra,
 A2 = Roni,
 A3 = Putri,
 A4 = Dani,
 A5 = Ratna, dan
 A6 = Mira.
Simple Additive Weighting (SAW)
 Tabel nilai alternatif di setiap kriteria:
Alternatif
Kriteria
C1 C2 C3 C4
Indra 70 50 80 60
Roni 50 60 82 70
Putri 85 55 80 75
Dani 82 70 65 85
Ratna 75 75 85 74
Mira 62 50 75 80
Simple Additive Weighting (SAW)
 Normalisasi:
dst
 
82
,
0
85
70
62
;
75
;
82
;
85
;
50
;
70
max
70
r11 


 
59
,
0
85
50
62
;
75
;
82
;
85
;
50
;
70
max
70
r21 


 
67
,
0
75
50
50
;
75
;
70
;
55
;
60
;
50
max
50
r12 


 
80
,
0
75
60
50
;
75
;
70
;
55
;
60
;
50
max
60
r22 


50
Simple Additive Weighting (SAW)
 Hasil normalisasi:





















94
,
0
88
,
0
67
,
0
73
,
0
87
,
0
1
1
88
,
0
1
76
,
0
93
,
0
96
,
0
88
,
0
94
,
0
73
,
0
1
82
,
0
96
,
0
80
,
0
59
,
0
71
,
0
94
,
0
67
,
0
82
,
0
R
Simple Additive Weighting (SAW)
 Proses perankingan dengan menggunakan
bobot yang telah diberikan oleh pengambil
keputusan: w = [0,35 0,25 0,25 0,15]
 Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
796
,
0
)
71
,
0
)(
15
,
0
(
)
94
,
0
)(
25
,
0
(
)
67
,
0
)(
25
,
0
(
)
82
,
0
)(
35
,
0
(
V1 




770
,
0
)
82
,
0
)(
15
,
0
(
)
96
,
0
)(
25
,
0
(
)
80
,
0
)(
25
,
0
(
)
59
,
0
)(
35
,
0
(
V2 




900
,
0
)
88
,
0
)(
15
,
0
(
)
94
,
0
)(
25
,
0
(
)
73
,
0
)(
25
,
0
(
)
00
,
1
)(
35
,
0
(
V3 




909
,
0
)
00
,
1
)(
15
,
0
(
)
76
,
0
)(
25
,
0
(
)
93
,
0
)(
25
,
0
(
)
96
,
0
)(
35
,
0
(
V4 




939
,
0
)
87
,
0
)(
15
,
0
(
)
00
,
1
)(
25
,
0
(
)
00
,
1
)(
25
,
0
(
)
88
,
0
)(
35
,
0
(
V5 




784
,
0
)
94
,
0
)(
15
,
0
(
)
88
,
0
)(
25
,
0
(
)
67
,
0
)(
25
,
0
(
)
73
,
0
)(
35
,
0
(
V6 




Simple Additive Weighting (SAW)
 Nilai terbesar ada pada V5 sehingga alternatif
A5 adalah alternatif yang terpilih sebagai
alternatif terbaik.
 Dengan kata lain, Ratna akan terpilih sebagai
kepala unit sistem informasi.
Simple Additive Weighting (SAW)
 Contoh-2:
 Sebuah perusahaan makanan ringan XYZ
akan menginvestasikan sisa usahanya dalam
satu tahun.
 Beberapa alternatif investasi telah akan
diidentifikasi. Pemilihan alternatif terbaik
ditujukan selain untuk keperluan investasi,
juga dalam rangka meningkatkan kinerja
perusahaan ke depan.
Simple Additive Weighting (SAW)
 Beberapa kriteria digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan,
yaitu:
 C1 = Harga, yaitu seberapa besar harga barang
tersebut.
 C2 = Nilai investasi 10 tahun ke depan, yaitu
seberapa besar nilai investasi barang dalam
jangka waktu 10 tahun ke depan.
Simple Additive Weighting (SAW)
 C3 = Daya dukung terhadap produktivitas
perusahaan, yaitu seberapa besar peranan
barang dalam mendukung naiknya tingkat
produktivitas perusahaan. Daya dukung diberi
nilai: 1 = kurang mendukung, 2 = cukup
mendukung; dan 3 = sangat mendukung.
 C4 = Prioritas kebutuhan, merupakan tingkat
kepentingan (ke-mendesak-an) barang untuk
dimiliki perusahaan. Prioritas diberi nilai: 1 =
sangat berprioritas, 2 = berprioritas; dan 3 = cukup
berprioritas.
Simple Additive Weighting (SAW)
 C5 = Ketersediaan atau kemudahan, merupakan
ketersediaan barang di pasaran. Ketersediaan diberi
nilai: 1 = sulit diperoleh, 2 = cukup mudah diperoleh;
dan 3 = sangat mudah diperoleh.
 Dari pertama dan keempat kriteria tersebut,
kriteria pertama dan keempat merupakan
kriteria biaya, sedangkan kriteria kedua, ketiga,
dan kelima merupakan kriteria keuntungan.
 Pengambil keputusan memberikan bobot untuk
setiap kriteria sebagai berikut: C1 = 25%; C2 =
15%; C3 = 30%; C4 = 25; dan C5 = 5%.
Simple Additive Weighting (SAW)
 Ada empat alternatif yang diberikan, yaitu:
 A1 = Membeli mobil box untuk distribusi barang ke
gudang;
 A2 = Membeli tanah untuk membangun gudang
baru;
 A3 = Maintenance sarana teknologi informasi;
 A4 = Pengembangan produk baru.
Simple Additive Weighting (SAW)
 Nilai setiap alternatif pada setiap kriteria:
Alternatif
Kriteria
C1
(juta Rp)
C2
(%)
C3 C4 C5
A1 150 15 2 2 3
A2 500 200 2 3 2
A3 200 10 3 1 3
A4 350 100 3 1 2
Simple Additive Weighting (SAW)
 Normalisasi:
 dst
  1
150
150
150
350
;
200
;
500
;
150
min
r11 


 
075
,
0
200
15
100
;
10
;
200
;
15
max
15
r21 


 
667
,
0
3
2
3
;
3
;
2
;
2
max
2
r35 


5
,
0
2
1
2
}
1
;
1
;
3
;
2
min{
r45 


Simple Additive Weighting (SAW)
 Hasil normalisasi:













67
,
0
1
1
50
,
0
43
,
0
1
1
1
05
,
0
75
,
0
67
,
0
33
,
0
67
,
0
1
30
,
0
1
50
,
0
67
,
0
08
,
0
1
R
Simple Additive Weighting (SAW)
 Proses perankingan dengan menggunakan bobot yang
telah diberikan oleh pengambil keputusan:
w = [0,25 0,15 0,30 0,25 0,05]
 Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
 Nilai terbesar ada pada V3 sehingga alternatif A3 adalah
alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan
kata lain, maintenance sarana teknologi informasi akan
terpilih sebagai solusi untuk investasi sisa usaha
638
,
0
)
1
)(
05
,
0
(
)
5
,
0
)(
25
,
0
(
)
67
,
0
)(
3
,
0
(
)
08
,
0
)(
15
,
0
(
)
1
)(
25
,
0
(
V1 





542
,
0
)
67
,
0
)(
05
,
0
(
)
33
,
0
)(
25
,
0
(
)
67
,
0
)(
3
,
0
(
)
1
)(
15
,
0
(
)
3
,
0
)(
25
,
0
(
V2 





795
,
0
)
1
)(
05
,
0
(
)
1
)(
25
,
0
(
)
1
)(
3
,
0
(
)
05
,
0
)(
15
,
0
(
)
75
,
0
)(
25
,
0
(
V3 





766
,
0
)
67
,
0
)(
05
,
0
(
)
1
)(
25
,
0
(
)
1
)(
3
,
0
(
)
5
,
0
)(
15
,
0
(
)
43
,
0
)(
25
,
0
(
V4 





TOPSIS
 Technique for Order Preference by Similarity to
Ideal Solution (TOPSIS) didasarkan pada konsep
dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya
memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif,
namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi
ideal negatif.
 TOPSIS banyak digunakan dengan alasan:
 konsepnya sederhana dan mudah dipahami;
 komputasinya efisien; dan
 memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif
dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk
matematis yang sederhana.
 Langkah-langkah penyelesaian masalah
dengan TOPSIS:
 Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi;
 Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi
terbobot;
 Menentukan matriks solusi ideal positif & matriks
solusi ideal negatif;
 Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan
matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal
negatif;
 Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.
TOPSIS
 TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap
alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang
ternormalisasi, yaitu:



m
1
i
2
ij
ij
ij
x
x
r
TOPSIS
 Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A-
dapat ditentukan berdasarkan rating bobot
ternormalisasi (yij) sebagai:
ij
i
ij r
w
y 
 ;
y
,
,
y
,
y
A n
2
1




 
 ;
y
,
,
y
,
y
A n
2
1




 
TOPSIS
dengan







biaya
atribut
adalah
j
jika
;
y
min
keuntungan
atribut
adalah
j
jika
;
y
max
y
ij
i
ij
i
j







biaya
atribut
adalah
j
jika
;
y
max
keuntungan
atribut
adalah
j
jika
;
y
min
y
ij
i
ij
i
j
TOPSIS
 Jarak antara alternatif Ai dengan solusi
ideal positif dirumuskan sebagai:
 Jarak antara alternatif Ai dengan solusi
ideal negatif dirumuskan sebagai:
  ;
y
y
D
n
1
j
2
ij
i
i 





  ;
y
y
D
n
1
j
2
i
ij
i 





TOPSIS
 Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)
diberikan sebagai:
 Nilai Vi yang lebih besar menunjukkan
bahwa alternatif Ai lebih dipilih
;
D
D
D
V
i
i
i
i 




TOPSIS
 Contoh:
 Suatu perusahaan di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) ingin membangun sebuah
gudang yang akan digunakan sebagai
tempat untuk menyimpan sementara hasil
produksinya.
 Ada 3 lokasi yang akan menjadi alternatif,
yaitu:
 A1 = Ngemplak,
 A2 = Kalasan,
 A3 = Kota Gedhe.
TOPSIS
 Ada 5 kriteria yang dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan, yaitu:
 C1 = jarak dengan pasar terdekat (km),
 C2 = kepadatan penduduk di sekitar lokasi
(orang/km2);
 C3 = jarak dari pabrik (km);
 C4 = jarak dengan gudang yang sudah ada
(km);
 C5 = harga tanah untuk lokasi (x1000 Rp/m2).
TOPSIS
 Tingkat kepentingan setiap kriteria, juga
dinilai dengan 1 sampai 5, yaitu:
 1 = Sangat rendah,
 2 = Rendah,
 3 = Cukup,
 4 = Tinggi,
 5 = Sangat Tinggi.
 Pengambil keputusan memberikan bobot
preferensi sebagai:
W = (5, 3, 4, 4, 2)
TOPSIS
TOPSIS
 Nilai setiap alternatif di setiap kriteria:
Alternatif
Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
A1 0,75 2000 18 50 500
A2 0,50 1500 20 40 450
A3 0,90 2050 35 35 800
 Matriks ternormalisasi, R:
 Matriks ternormalisasi terbobot, Y:
TOPSIS











7654
,
0
4796
,
0
7928
,
0
6341
,
0
7066
,
0
4305
,
0
5482
,
0
4530
,
0
4640
,
0
3925
,
0
4784
,
0
6852
,
0
4077
,
0
6186
,
0
5888
,
0
R











5308
,
1
9185
,
1
1712
,
3
9022
,
1
5328
,
3
8611
,
0
1926
,
2
8121
,
1
3919
,
1
9627
,
1
9567
,
0
7408
,
2
6309
,
1
8558
,
1
9440
,
2
Y
 Solusi Ideal Positif (A+):
TOPSIS
  9627
,
1
5328
,
3
;
9627
,
1
;
9440
,
2
min
y1 


  9022
,
1
9022
,
1
;
3919
,
1
;
8558
,
1
max
y2 


  6309
,
1
1712
,
3
;
8121
,
1
;
6309
,
1
min
y3 


  7408
,
2
9185
,
1
;
1926
,
2
;
7408
,
2
max
y4 


  8611
,
0
5308
,
1
;
8611
,
0
;
9567
,
0
min
y5 


 
8611
,
0
;
7408
,
2
;
6309
,
1
;
9022
,
1
;
9627
,
1
A 

 Solusi Ideal Negatif (A-):
TOPSIS
  9440
,
2
5328
,
3
;
9627
,
1
;
9440
,
2
max
y1 


  3919
,
1
9022
,
1
;
3919
,
1
;
8558
,
1
min
y2 


  1712
,
3
1712
,
3
;
8121
,
1
;
6309
,
1
max
y3 


  9185
,
1
9185
,
1
;
1926
,
2
;
7408
,
2
min
y4 


  5308
,
1
5308
,
1
;
8611
,
0
;
9567
,
0
max
y5 


 
5308
,
1
;
9185
,
1
;
1712
,
3
;
3919
,
1
;
9440
,
2
A 

 Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif
terhadap solusi ideal positif, :
 Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif
terhadap solusi ideal negatif, :
TOPSIS

i
S

i
S
9871
,
0
D1

 7706
,
0
D2

 4418
,
2
D3


9849
,
1
D1

 1991
,
2
D2

 5104
,
0
D3


 Kedekatan setiap alternatif terhadap solusi ideal
dihitung sebagai berikut:
 Dari nilai V ini dapat dilihat bahwa V2 memiliki nilai
terbesar, sehingga dapat disimpulkan bahwa
alternatif kedua yang akan lebih dipilih.
 Dengan kata lain, Kalasan akan terpilih sebagai
lokasi untuk mendirikan gudang baru.
TOPSIS
6679
,
0
9849
,
1
9871
,
0
9849
,
1
V1 


7405
,
0
1991
,
2
7706
,
0
1991
,
2
V2 


1729
,
0
5104
,
0
4418
,
2
5104
,
0
V3 



Más contenido relacionado

Similar a saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

04 - Simple Additive Weighting Method.pptx
04 - Simple Additive Weighting Method.pptx04 - Simple Additive Weighting Method.pptx
04 - Simple Additive Weighting Method.pptxradianb
 
Metode_WP.pptx
Metode_WP.pptxMetode_WP.pptx
Metode_WP.pptxHuda Wsf
 
evaluasi 2.pptx
evaluasi 2.pptxevaluasi 2.pptx
evaluasi 2.pptxMazwan3
 
Ukuran Pemusatan 1 - Statistik Deskriptif
Ukuran Pemusatan 1 - Statistik DeskriptifUkuran Pemusatan 1 - Statistik Deskriptif
Ukuran Pemusatan 1 - Statistik DeskriptifSabithaWibowo
 
Menentukan Nilai Maksimum dan Minimum
Menentukan Nilai Maksimum dan MinimumMenentukan Nilai Maksimum dan Minimum
Menentukan Nilai Maksimum dan MinimumWina Ariyani
 
Statistika 2014 Estimasi
Statistika 2014 EstimasiStatistika 2014 Estimasi
Statistika 2014 EstimasiTri Asih Krisna
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 

Similar a saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa (10)

04 - Simple Additive Weighting Method.pptx
04 - Simple Additive Weighting Method.pptx04 - Simple Additive Weighting Method.pptx
04 - Simple Additive Weighting Method.pptx
 
Metode_WP.pptx
Metode_WP.pptxMetode_WP.pptx
Metode_WP.pptx
 
evaluasi 2.pptx
evaluasi 2.pptxevaluasi 2.pptx
evaluasi 2.pptx
 
REGRESI LINIER BERGANDA
REGRESI LINIER BERGANDAREGRESI LINIER BERGANDA
REGRESI LINIER BERGANDA
 
Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]
Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]
Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]
 
Ukuran Pemusatan 1 - Statistik Deskriptif
Ukuran Pemusatan 1 - Statistik DeskriptifUkuran Pemusatan 1 - Statistik Deskriptif
Ukuran Pemusatan 1 - Statistik Deskriptif
 
Menentukan Nilai Maksimum dan Minimum
Menentukan Nilai Maksimum dan MinimumMenentukan Nilai Maksimum dan Minimum
Menentukan Nilai Maksimum dan Minimum
 
Statistika 2014 Estimasi
Statistika 2014 EstimasiStatistika 2014 Estimasi
Statistika 2014 Estimasi
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
Big M Methode
Big M MethodeBig M Methode
Big M Methode
 

Más de NovaRuwanti

RPS MAKRO aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
RPS MAKRO aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaRPS MAKRO aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
RPS MAKRO aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
RPS INTRO TO IT & Saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
RPS INTRO TO IT & SaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaRPS INTRO TO IT & Saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
RPS INTRO TO IT & SaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
Konsep_teknologi_informasi aaaaaaaaaaaaa
Konsep_teknologi_informasi  aaaaaaaaaaaaaKonsep_teknologi_informasi  aaaaaaaaaaaaa
Konsep_teknologi_informasi aaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
aaaaaaaassssaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaassssaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaassssaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaassssaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
Design & pemrograman web basedddd dfffgggggggggg
Design & pemrograman web basedddd dfffggggggggggDesign & pemrograman web basedddd dfffgggggggggg
Design & pemrograman web basedddd dfffggggggggggNovaRuwanti
 
1 okt 2023 keduaaa.ppt
1 okt 2023 keduaaa.ppt1 okt 2023 keduaaa.ppt
1 okt 2023 keduaaa.pptNovaRuwanti
 
Himpunan Oke.docx
Himpunan Oke.docxHimpunan Oke.docx
Himpunan Oke.docxNovaRuwanti
 
RPS nora fix.pdf
RPS nora fix.pdfRPS nora fix.pdf
RPS nora fix.pdfNovaRuwanti
 
Rps Manajemen bisnis fix.docx
Rps Manajemen bisnis fix.docxRps Manajemen bisnis fix.docx
Rps Manajemen bisnis fix.docxNovaRuwanti
 
RPS-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN.pdf
RPS-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN.pdfRPS-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN.pdf
RPS-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN.pdfNovaRuwanti
 
Knowledge Management 3.pdf
Knowledge  Management 3.pdfKnowledge  Management 3.pdf
Knowledge Management 3.pdfNovaRuwanti
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptNovaRuwanti
 
Macroeconomics.pdf
Macroeconomics.pdfMacroeconomics.pdf
Macroeconomics.pdfNovaRuwanti
 
8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdf8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdfNovaRuwanti
 
6. MINIMAX - ALPA BETA PRUNNING.pdf
6. MINIMAX - ALPA BETA PRUNNING.pdf6. MINIMAX - ALPA BETA PRUNNING.pdf
6. MINIMAX - ALPA BETA PRUNNING.pdfNovaRuwanti
 

Más de NovaRuwanti (17)

RPS MAKRO aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
RPS MAKRO aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaRPS MAKRO aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
RPS MAKRO aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
RPS INTRO TO IT & Saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
RPS INTRO TO IT & SaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaRPS INTRO TO IT & Saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
RPS INTRO TO IT & Saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Konsep_teknologi_informasi aaaaaaaaaaaaa
Konsep_teknologi_informasi  aaaaaaaaaaaaaKonsep_teknologi_informasi  aaaaaaaaaaaaa
Konsep_teknologi_informasi aaaaaaaaaaaaa
 
aaaaaaaassssaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaassssaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaassssaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaassssaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Design & pemrograman web basedddd dfffgggggggggg
Design & pemrograman web basedddd dfffggggggggggDesign & pemrograman web basedddd dfffgggggggggg
Design & pemrograman web basedddd dfffgggggggggg
 
1 okt 2023 keduaaa.ppt
1 okt 2023 keduaaa.ppt1 okt 2023 keduaaa.ppt
1 okt 2023 keduaaa.ppt
 
Himpunan Oke.docx
Himpunan Oke.docxHimpunan Oke.docx
Himpunan Oke.docx
 
RPS nora fix.pdf
RPS nora fix.pdfRPS nora fix.pdf
RPS nora fix.pdf
 
pert 3.pdf
pert 3.pdfpert 3.pdf
pert 3.pdf
 
pert I.pdf
pert I.pdfpert I.pdf
pert I.pdf
 
Rps Manajemen bisnis fix.docx
Rps Manajemen bisnis fix.docxRps Manajemen bisnis fix.docx
Rps Manajemen bisnis fix.docx
 
RPS-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN.pdf
RPS-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN.pdfRPS-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN.pdf
RPS-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN.pdf
 
Knowledge Management 3.pdf
Knowledge  Management 3.pdfKnowledge  Management 3.pdf
Knowledge Management 3.pdf
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
 
Macroeconomics.pdf
Macroeconomics.pdfMacroeconomics.pdf
Macroeconomics.pdf
 
8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdf8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdf
 
6. MINIMAX - ALPA BETA PRUNNING.pdf
6. MINIMAX - ALPA BETA PRUNNING.pdf6. MINIMAX - ALPA BETA PRUNNING.pdf
6. MINIMAX - ALPA BETA PRUNNING.pdf
 

Último

PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 

Último (20)

PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 

saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

  • 1. Simple Additive Weighting (SAW)  Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.  Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967)(MacCrimmon, 1968).  Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
  • 2. Simple Additive Weighting (SAW)  Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut: dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.           (cost) biaya atribut adalah j jika x x Min (benefit) keuntungan atribut adalah j jika x Max x r ij ij i ij i ij ij
  • 3. Simple Additive Weighting (SAW)  Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:  Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.    n 1 j ij j i r w V
  • 4. Simple Additive Weighting (SAW)  Contoh-1:  Suatu institusi perguruan tinggi akan memilih seorang karyawannya untuk dipromosikan sebagai kepala unit sistem informasi.  Ada empat kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian, yaitu:  C1 = tes pengetahuan (wawasan) sistem informasi  C2 = praktek instalasi jaringan  C3 = tes kepribadian  C4 = tes pengetahuan agama
  • 5. Simple Additive Weighting (SAW)  Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut: C1 = 35%; C2 = 25%; C3 = 25%; dan C4 = 15%.  Ada enam orang karyawan yang menjadi kandidat (alternatif) untuk dipromosikan sebagai kepala unit, yaitu:  A1 = Indra,  A2 = Roni,  A3 = Putri,  A4 = Dani,  A5 = Ratna, dan  A6 = Mira.
  • 6. Simple Additive Weighting (SAW)  Tabel nilai alternatif di setiap kriteria: Alternatif Kriteria C1 C2 C3 C4 Indra 70 50 80 60 Roni 50 60 82 70 Putri 85 55 80 75 Dani 82 70 65 85 Ratna 75 75 85 74 Mira 62 50 75 80
  • 7. Simple Additive Weighting (SAW)  Normalisasi: dst   82 , 0 85 70 62 ; 75 ; 82 ; 85 ; 50 ; 70 max 70 r11      59 , 0 85 50 62 ; 75 ; 82 ; 85 ; 50 ; 70 max 70 r21      67 , 0 75 50 50 ; 75 ; 70 ; 55 ; 60 ; 50 max 50 r12      80 , 0 75 60 50 ; 75 ; 70 ; 55 ; 60 ; 50 max 60 r22    50
  • 8. Simple Additive Weighting (SAW)  Hasil normalisasi:                      94 , 0 88 , 0 67 , 0 73 , 0 87 , 0 1 1 88 , 0 1 76 , 0 93 , 0 96 , 0 88 , 0 94 , 0 73 , 0 1 82 , 0 96 , 0 80 , 0 59 , 0 71 , 0 94 , 0 67 , 0 82 , 0 R
  • 9. Simple Additive Weighting (SAW)  Proses perankingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh pengambil keputusan: w = [0,35 0,25 0,25 0,15]  Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: 796 , 0 ) 71 , 0 )( 15 , 0 ( ) 94 , 0 )( 25 , 0 ( ) 67 , 0 )( 25 , 0 ( ) 82 , 0 )( 35 , 0 ( V1      770 , 0 ) 82 , 0 )( 15 , 0 ( ) 96 , 0 )( 25 , 0 ( ) 80 , 0 )( 25 , 0 ( ) 59 , 0 )( 35 , 0 ( V2      900 , 0 ) 88 , 0 )( 15 , 0 ( ) 94 , 0 )( 25 , 0 ( ) 73 , 0 )( 25 , 0 ( ) 00 , 1 )( 35 , 0 ( V3      909 , 0 ) 00 , 1 )( 15 , 0 ( ) 76 , 0 )( 25 , 0 ( ) 93 , 0 )( 25 , 0 ( ) 96 , 0 )( 35 , 0 ( V4      939 , 0 ) 87 , 0 )( 15 , 0 ( ) 00 , 1 )( 25 , 0 ( ) 00 , 1 )( 25 , 0 ( ) 88 , 0 )( 35 , 0 ( V5      784 , 0 ) 94 , 0 )( 15 , 0 ( ) 88 , 0 )( 25 , 0 ( ) 67 , 0 )( 25 , 0 ( ) 73 , 0 )( 35 , 0 ( V6     
  • 10. Simple Additive Weighting (SAW)  Nilai terbesar ada pada V5 sehingga alternatif A5 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik.  Dengan kata lain, Ratna akan terpilih sebagai kepala unit sistem informasi.
  • 11. Simple Additive Weighting (SAW)  Contoh-2:  Sebuah perusahaan makanan ringan XYZ akan menginvestasikan sisa usahanya dalam satu tahun.  Beberapa alternatif investasi telah akan diidentifikasi. Pemilihan alternatif terbaik ditujukan selain untuk keperluan investasi, juga dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan ke depan.
  • 12. Simple Additive Weighting (SAW)  Beberapa kriteria digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan, yaitu:  C1 = Harga, yaitu seberapa besar harga barang tersebut.  C2 = Nilai investasi 10 tahun ke depan, yaitu seberapa besar nilai investasi barang dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.
  • 13. Simple Additive Weighting (SAW)  C3 = Daya dukung terhadap produktivitas perusahaan, yaitu seberapa besar peranan barang dalam mendukung naiknya tingkat produktivitas perusahaan. Daya dukung diberi nilai: 1 = kurang mendukung, 2 = cukup mendukung; dan 3 = sangat mendukung.  C4 = Prioritas kebutuhan, merupakan tingkat kepentingan (ke-mendesak-an) barang untuk dimiliki perusahaan. Prioritas diberi nilai: 1 = sangat berprioritas, 2 = berprioritas; dan 3 = cukup berprioritas.
  • 14. Simple Additive Weighting (SAW)  C5 = Ketersediaan atau kemudahan, merupakan ketersediaan barang di pasaran. Ketersediaan diberi nilai: 1 = sulit diperoleh, 2 = cukup mudah diperoleh; dan 3 = sangat mudah diperoleh.  Dari pertama dan keempat kriteria tersebut, kriteria pertama dan keempat merupakan kriteria biaya, sedangkan kriteria kedua, ketiga, dan kelima merupakan kriteria keuntungan.  Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut: C1 = 25%; C2 = 15%; C3 = 30%; C4 = 25; dan C5 = 5%.
  • 15. Simple Additive Weighting (SAW)  Ada empat alternatif yang diberikan, yaitu:  A1 = Membeli mobil box untuk distribusi barang ke gudang;  A2 = Membeli tanah untuk membangun gudang baru;  A3 = Maintenance sarana teknologi informasi;  A4 = Pengembangan produk baru.
  • 16. Simple Additive Weighting (SAW)  Nilai setiap alternatif pada setiap kriteria: Alternatif Kriteria C1 (juta Rp) C2 (%) C3 C4 C5 A1 150 15 2 2 3 A2 500 200 2 3 2 A3 200 10 3 1 3 A4 350 100 3 1 2
  • 17. Simple Additive Weighting (SAW)  Normalisasi:  dst   1 150 150 150 350 ; 200 ; 500 ; 150 min r11      075 , 0 200 15 100 ; 10 ; 200 ; 15 max 15 r21      667 , 0 3 2 3 ; 3 ; 2 ; 2 max 2 r35    5 , 0 2 1 2 } 1 ; 1 ; 3 ; 2 min{ r45   
  • 18. Simple Additive Weighting (SAW)  Hasil normalisasi:              67 , 0 1 1 50 , 0 43 , 0 1 1 1 05 , 0 75 , 0 67 , 0 33 , 0 67 , 0 1 30 , 0 1 50 , 0 67 , 0 08 , 0 1 R
  • 19. Simple Additive Weighting (SAW)  Proses perankingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh pengambil keputusan: w = [0,25 0,15 0,30 0,25 0,05]  Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:  Nilai terbesar ada pada V3 sehingga alternatif A3 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan kata lain, maintenance sarana teknologi informasi akan terpilih sebagai solusi untuk investasi sisa usaha 638 , 0 ) 1 )( 05 , 0 ( ) 5 , 0 )( 25 , 0 ( ) 67 , 0 )( 3 , 0 ( ) 08 , 0 )( 15 , 0 ( ) 1 )( 25 , 0 ( V1       542 , 0 ) 67 , 0 )( 05 , 0 ( ) 33 , 0 )( 25 , 0 ( ) 67 , 0 )( 3 , 0 ( ) 1 )( 15 , 0 ( ) 3 , 0 )( 25 , 0 ( V2       795 , 0 ) 1 )( 05 , 0 ( ) 1 )( 25 , 0 ( ) 1 )( 3 , 0 ( ) 05 , 0 )( 15 , 0 ( ) 75 , 0 )( 25 , 0 ( V3       766 , 0 ) 67 , 0 )( 05 , 0 ( ) 1 )( 25 , 0 ( ) 1 )( 3 , 0 ( ) 5 , 0 )( 15 , 0 ( ) 43 , 0 )( 25 , 0 ( V4      
  • 20. TOPSIS  Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif.  TOPSIS banyak digunakan dengan alasan:  konsepnya sederhana dan mudah dipahami;  komputasinya efisien; dan  memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana.
  • 21.  Langkah-langkah penyelesaian masalah dengan TOPSIS:  Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi;  Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot;  Menentukan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif;  Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif;  Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif. TOPSIS
  • 22.  TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang ternormalisasi, yaitu:    m 1 i 2 ij ij ij x x r TOPSIS
  • 23.  Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan berdasarkan rating bobot ternormalisasi (yij) sebagai: ij i ij r w y   ; y , , y , y A n 2 1        ; y , , y , y A n 2 1       TOPSIS
  • 25.  Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai:  Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan sebagai:   ; y y D n 1 j 2 ij i i         ; y y D n 1 j 2 i ij i       TOPSIS
  • 26.  Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:  Nilai Vi yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif Ai lebih dipilih ; D D D V i i i i      TOPSIS
  • 27.  Contoh:  Suatu perusahaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin membangun sebuah gudang yang akan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sementara hasil produksinya.  Ada 3 lokasi yang akan menjadi alternatif, yaitu:  A1 = Ngemplak,  A2 = Kalasan,  A3 = Kota Gedhe. TOPSIS
  • 28.  Ada 5 kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu:  C1 = jarak dengan pasar terdekat (km),  C2 = kepadatan penduduk di sekitar lokasi (orang/km2);  C3 = jarak dari pabrik (km);  C4 = jarak dengan gudang yang sudah ada (km);  C5 = harga tanah untuk lokasi (x1000 Rp/m2). TOPSIS
  • 29.  Tingkat kepentingan setiap kriteria, juga dinilai dengan 1 sampai 5, yaitu:  1 = Sangat rendah,  2 = Rendah,  3 = Cukup,  4 = Tinggi,  5 = Sangat Tinggi.  Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi sebagai: W = (5, 3, 4, 4, 2) TOPSIS
  • 30. TOPSIS  Nilai setiap alternatif di setiap kriteria: Alternatif Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 A1 0,75 2000 18 50 500 A2 0,50 1500 20 40 450 A3 0,90 2050 35 35 800
  • 31.  Matriks ternormalisasi, R:  Matriks ternormalisasi terbobot, Y: TOPSIS            7654 , 0 4796 , 0 7928 , 0 6341 , 0 7066 , 0 4305 , 0 5482 , 0 4530 , 0 4640 , 0 3925 , 0 4784 , 0 6852 , 0 4077 , 0 6186 , 0 5888 , 0 R            5308 , 1 9185 , 1 1712 , 3 9022 , 1 5328 , 3 8611 , 0 1926 , 2 8121 , 1 3919 , 1 9627 , 1 9567 , 0 7408 , 2 6309 , 1 8558 , 1 9440 , 2 Y
  • 32.  Solusi Ideal Positif (A+): TOPSIS   9627 , 1 5328 , 3 ; 9627 , 1 ; 9440 , 2 min y1      9022 , 1 9022 , 1 ; 3919 , 1 ; 8558 , 1 max y2      6309 , 1 1712 , 3 ; 8121 , 1 ; 6309 , 1 min y3      7408 , 2 9185 , 1 ; 1926 , 2 ; 7408 , 2 max y4      8611 , 0 5308 , 1 ; 8611 , 0 ; 9567 , 0 min y5      8611 , 0 ; 7408 , 2 ; 6309 , 1 ; 9022 , 1 ; 9627 , 1 A  
  • 33.  Solusi Ideal Negatif (A-): TOPSIS   9440 , 2 5328 , 3 ; 9627 , 1 ; 9440 , 2 max y1      3919 , 1 9022 , 1 ; 3919 , 1 ; 8558 , 1 min y2      1712 , 3 1712 , 3 ; 8121 , 1 ; 6309 , 1 max y3      9185 , 1 9185 , 1 ; 1926 , 2 ; 7408 , 2 min y4      5308 , 1 5308 , 1 ; 8611 , 0 ; 9567 , 0 max y5      5308 , 1 ; 9185 , 1 ; 1712 , 3 ; 3919 , 1 ; 9440 , 2 A  
  • 34.  Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap solusi ideal positif, :  Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap solusi ideal negatif, : TOPSIS  i S  i S 9871 , 0 D1   7706 , 0 D2   4418 , 2 D3   9849 , 1 D1   1991 , 2 D2   5104 , 0 D3  
  • 35.  Kedekatan setiap alternatif terhadap solusi ideal dihitung sebagai berikut:  Dari nilai V ini dapat dilihat bahwa V2 memiliki nilai terbesar, sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif kedua yang akan lebih dipilih.  Dengan kata lain, Kalasan akan terpilih sebagai lokasi untuk mendirikan gudang baru. TOPSIS 6679 , 0 9849 , 1 9871 , 0 9849 , 1 V1    7405 , 0 1991 , 2 7706 , 0 1991 , 2 V2    1729 , 0 5104 , 0 4418 , 2 5104 , 0 V3   