3. Tangki bahan bakar Buka baut tap dan buang air/kotoran pada tangki.Tutup dan keraskan baut tap dari semua tangki sudah dikeluarkan. Tangki yang kotor sekali harus dilepas pada kendaraan untuk pembersihannya.
4. Pemisah air ( sedimenter ) Buang air dengan membuka kran . Untuk melancarkan pembuangan, gerakkan pompa tangan . Jika tidak ada pompa tangan, kedorkan salah satu sambungan slang pada pemisah air, supaya terjadi ventilasi udara. Apabila pemisah air kotor sekali, bongkarlah untuk dibersihkan
5. Pompa injeksi Bila pompa injeksi tidak dilumasi melalui sirkuit pelumasan motor, kontrol permukaan oli pada pompa injeksi
6. Jika pompa injeksi dilengkapi dengan governor pneumatik (vakum), beri beberapa tetesan oli ke dalam governor Kontrol kondisi slang-slang vakum governor pneumatik. Apabila keras, retak atau longgar pada sambungannya, ganti dengan yang baru
7. Pembuangan udara Setelah semua komponen sistem pengaliran bahan bakar dipasang kembali, udara didalam sistem tersebut perlu dibuang, supaya motor dapat dihidupkan Kendorkan baut-baut pembuang udara yang terletak pada rumah/sambungan saringan halus dan juga pada ujung belakang pompa injeksi, bila pompa tidak dilengkapi dengan saluran pengembali Gerakkkan pompa tangan sampai solar bersih keluar, kemudian keraskan baut pembuang udara Petunjuk Saringan solar halus perlu diganti setiap 20;000 km. Jika tersumbat, daya motor berkurang
8.
9. Penggerak tangan pada pompa pengalir jenis torak Sebelum dapat memompakan, tombol tangan harus diskrup keluar (lihat tanda panah). Jangan lupa mengeraskan kembali setelah pembuangan udara !
10. Penggerak tangan pada pompa pengalir jenis membran Bagaimana, kalau hasil pemompaan pompa tangan pada pompa jenis membran kurang ? Pompa ini digerakkan oleh sebuah eksenter pada poros kam. Gerak bebas besar pada tuas tangan berarti posisi eksenter pada akhir langkah tekan untuk mendapatkan hasil pemompaan, poros engkol motor harus diputar 1 putaran supaya eksenter tersebut menerima posisi yang lebih baik
11.
12. 1. Memeriksa dan mengetes pompa tangan Tes kemampuan pompa tangan seperti pada gambar. Perhatikan : pompa, slang harus kosong. Lakukan pemompaan pada pompa tangan dengan penuh 80 langkah per menit. Perhatikan pada saluran, bahan bakar harus mengalir dalam 30 langkah Apabila hasil tidak sesuai, periksa katup masuk dan katup buang
13. 2. Mengetes kemampuan pompa dengan manometer Pasang manometer tekanan dan kran pada saluran tekan pompa pengalir. Hidupkan motor dengan putaran 1.200 rpm, buka kran ! Perhatikan tekanan pengaliran solar pada manometer. Tekanan harus pada 1,8 - 2,2 bar Apabila tekanan tidak sesuai ganti katup pengalir. Perhatikan tekanan sekali lagi, pada saat kran ditutup. Tekanan harus 6 bar matikan motor. Apabila tekanan sesuai dengan data, periksa kondisi torak, pegas torak, oli sil dan katup-katup Kran
14. 3. Mengetes kebocoran pompa pengalir Tutup nipel keluar dari pompa pengalir. Beri tekanan dengan udara tekan 2 bar pada nipel masuk Masukkan pompa pengalir ke dalam yang berisi minyak Diesel./ solar Perhatikan pada sambungan-sambungan slang dari kebocoran Apabila udara keluar melalui rumah pompa atau hubungan tuas penekan, maka kesalahan terjadi pada oli sil ( 0 - ring ) Udara tekan Ditutup Solar
15.
16. Pemeriksaan di dalam kendaraan Putar kunci kontak pada posisi “GLOW”. Bila tidak ada, hidupkan sistem pemanas dengan sakelarnya yang tersendiri. Kalau lampu komtrol mulai menyala sesudah 6-15 detik ( lihat spesifikasi ! ) berarti pemanas mula bekerja dengan baik
17. Bila lampu kontrol mulai menyala lebih lambat dari waktu spesifikasi, maka kemungkinan salah satu atau lebih busi pijar tidak berfungsi. Lampu menyala lebih cepat dari waktu yang ditentukan menunjukkan hubungan singkat ke massa setelah lampu kontrol
18. Pemeriksaan di ruang mesin Dengan lampu kontrol Putar kunci kontak pada posisi “GLOW” dan kontrol apakah setiap terminal busi pijar menerima tegangan listrik
19. Pemeriksaan visual melalui lubang injektor Hidupkan sistem pemanas dan lihat pada lubang injektor apakah kesemua busi pijar mulai menyala sama cepat Lakukan tes ini setiap kali injektor dilepas, misal, pada pengetesan tekanan kompresi.
20. Pemeriksaan busi pijar pada saat terlepas Periksa apakah ujung batang pemanas terbakar Hubungkan busi pijar pada baterai 12v. Busi harus menyala merah setelah 6 - 15 detik. Lihat spesifikasi ! Petunjuk Sistem pemanas mula perlu diperiksa setiap 40’000 km, atau pada waktu motor agak sulit dihidupkan berhubungan dengan asap hitam dan putaran tersendat-sendat waktu pertama setelah motor hidup.
21.
22. KESELAMATAN KERJA Perhatikan : Jangan menstarter motor sewaktu injektor kendor, karena ulir injektor dapat rusak/injektor tertiup keluar oleh tekanan kompresi. Untuk mendapat hasil tes tekanan kompresi yang benar, baterai harus dalam kondisi yang baik, dan motor harus pada temperatur kerja. Pekerjaan ini berkaitan dengan mengetes injektor (60 45 10 93) dan dengan pengontrolan sistem pemanas mula (60 45 10 91). Bila hanya harus harus mengontrol tekanan kompresi, pelaksanaannya lebih mudah melalui lubang busi pijar dari pada lubang injektor. Lihat penjelasan pada petunjuk !
23. LANGKAH KERJA Pelepasan injektor Bersihkan injektor-injektor dan kelilingnya pada motor. Gunakan alat semprot uap, atau solar dan sikat. Setelah pembersihan, tiup dengan angin. Jika tekanan kompresi akan dikontrol, hidupkan motor sampai temperatur kerja tercapai Hasil tes tekanan kompresi sangat dipengaruhi oleh suhu motor. Tes kompresi hanya pada saat motor panas !
24.
25. Pemasangan injektor Bersihkan lubang injektor pada motor, beri oli pada ulirnya. Perhatikan arah pemasangan cincin ! Cincin yang bernoda-noda harus diganti. Keraskan injektor. Perhatikan bahwa momen pengerasan tepat sesuai dengan data pada buku manual ! Momen pengerasan yang salah mengakibatkan kerusakan pada kepala silinder dan kamar pusar / muka.
26. Bersihkan sambungan-sambungan pipa penyemprot. Pengerasannya harus dilakukan dengan dua kunci : salah satu untuk mengeraskan nipel, yang lain untuk memegang pada rumah injektor. Keringkan sambungan-sambungan pipa penyemprot dengan angin. Kemudian hidupkan motor dan periksa apakah terdapat kebocoran.
27.
28.
29.
30. Keselamatan kerja Waktu bekerja dengan nosel tester, jangan mengarahkan semprotan ke bagian tubuh anda. Semprotan nosel dapat masuk aliran darah sehingga menimbulkan keracunan pada darah. Tampung semprotan dengan baik !
31. Langkah kerja Lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan, kebocoran dan tekanan penyemprotan, sebelum pembongkaran dilakukan Pasang injektor pada tester dengan longgar saja. Lakukan pembuangan udara yang ada pada saluran tester, dengan menggerakkan tuas sampai solar keluar pada sambungan pipa Tutup kran saluran tekan ke manometer, lakukan pengetesan bentuk penyemprotan dengan menggerakkan tuas dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat
32. Sudut penyemprotan yang baik adalah 4 o . Lihat pada manual. Pemeriksaan bentuk penyemprotan A, B, C = Bentuk jelek D = Bentuk baik
33. Tes kebocoran Buka kran saluran tekan ke manometer. Gerakan tuas tester sampai manometer menunjukkan tekanan 80 bar, pertahankan posisi tekanan ini selama 20 detik, lihat dan amati kebocoran pada ujung nosel. Amati dan rasakan ujung bodi nosel dengan jari anda, apakah ada tetesan atau ujung bodi nosel menjadi basah A : ada kebocoran B : tidak ada
34. Tes tekanan penyemprotan Gerakkan tuas tester dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat, baca tekanan pada manometer, catat hasilnya.
35.
36.
37. Petunjuk Tekanan penyemprotan injektor satu lubang adalah 100-130 bar (10-13 Mpa). Data yang tepat, lihat buku manual. Servis injektor dilakukan setiap 80;000 km, atau waktu timbul kesulitan pada pembakaran. Perhatikan : Keausan jarum, lubang bodinya dan kotoran yang menempel sangat mempengaruhi bentuk penyemprotan
38.
39.
40. Petunjuk : Sekrup penyetel idle pada macam jenis pompa injeksi Pompa Distributor Pompa sebaris dengan governor pneumatis Idle distel pada katup gas. Jangan merubah penyetelan pada governor ! Pompa sebaris dengan governor mekanis, dengan tuas stop terpisah dari mekanisme pengatur putaran Idle distel pada pembatas tuas pengatur putaran
41.
42. KESELAMATAN KERJA : Jangan lupa melepas kembali kunci sok dari puli setelah pekerjaan penyetelan saat penyemprotan selesai !
43. Penyetelan saat penyemprotan dengan pipa kapiler Lepaskan pipa tekanan tinggi pada pemegang katup penyalur silinder 1 Pasang pipa kapiler pada pemegang katup penyalur silinder 1 Tutup kran !
44. Isi pipa kapiler sampai penuh dengan jalan menstarter mesin tanpa pemanas mula, sambil menekan tuas penyetel ke maksimum. Turunkan permukaan bahan bakar pada pipa dengan membuka kran supaya permukaan bahan bakar mudah dilihat. Tutup kran Putar poros engkol sesuai dengan putaran mesin sampai mendekati saat penyemprotan silinder 1, kemudian putar lagi dengan pelan-pelan (pukul-pukul) sampai permukaan bahan bakar dalam pipa mulai naik Saat penyemprotan benar-benar tepat apabila permukaan bahan bakar mulai bergerak ke atas dan tanda penunjuk segaris dengan derajat saat penyemprotan pada puli atau roda gila (contoh : 22 o sebelum TMA)
45.
46.
47. Pompakan bahan bakar dengan bantuan pompa bensin listrik sampai bahan bakar mengalir melalui pipa lengkung Putar poros engkol sesuai dengan putaran mesin sampai mendekati saat penyemprotan. Bila tidak ada pompa listrik gunakan pompa tangan dengan mengoperasikan secara cepat. Saat penyemprotan akan tepat apabila aliran solar yang melalui pipa lengkung mulai berhenti dan tanda petunjuk segaris dengan tanda derajat saat penyemprotan
48. Menyetel saat penyemprotan pada pompa distributor Buka baut penutup pada kepala distributor Pasang dial indikator pada kepala silinder pompa Perhatian : Batang pengukur dial indikator harus keluar minimum 10 mm