Dokumen tersebut membahas tentang sistem basis bilangan dan konversi antar basis bilangan decimal, hexadecimal, octal, dan binary. Terdapat tabel konversi antar basis bilangan dan contoh soal konversi beserta penjelasannya.
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
KONVERSI BILANGAN
1. TA.2013/2014 – Semester 1
UBB105-Pengantar Teknologi Informasi
Dosen : Ir. Sihar, M.T.
Fakultas Teknologi Informasi
Bandung 2013
Referensi:
[1]. Larry L. Wear, Computers, And Introduction to Hardware and Software Design. McGraw-Hill.
1999.
[2]. Simamora, S.N.M.P. “Diktat Kuliah SI101 Pengantar Teknologi Informasi”, Departemen
Sistem Informasi. Fak. Teknik. ITHB. Bandung. 2002.
Teknik dan Algoritma Konversi Basis Bilangan
Sistem basis bilangan merupakan model data yang direpresentasikan dalam bentuk
alphanumerik dan alphabetikal untuk penyajian data dalam komputer atau sistem komputer.
Tabel Konversi antar-basis bilangan
DEC
HEX
0
0
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
A
11
B
12
C
13
D
14
E
15
F
16
10
OCT
0
1
2
3
4
5
6
7
10
11
12
13
14
15
16
17
20
BIN (5-digit)
00000
00001
00010
00011
00100
00101
00110
00111
01000
01001
01010
01011
01100
01101
01110
01111
10000
Overflow adalah kondisi yang menunjukkan suatu rentang basis bilangan telah melebihi range
maksimalnya.
Bilangan 0 di depan suatu bilangan/numerik/angka dapat diabaikan, akan tetapi dalam
perhitungan yang diolah dalam komputer/sistem komputer disarankan untuk tetap
dipertahankan.
Suatu bilangan yang dipangkatkan dengan 0 hasilnya adalah 1.
Suatu bilangan yang dipangkatkan dengan 1 hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
1
2. Suatu bilangan ditambahkan dengan 0 hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
Suatu bilangan ditambahkan dengan 1 dalam komputer/sistem komputer disebut dengan
increment.
Suatu bilangan dikurangkan dengan 1 dalam komputer/sistem komputer disebut dengan
decrement.
I.
Sistem Basis Bilangan 10 (DEC, decimal)
Range: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
Pola : 10x
(1234)10 = 1-ribuan + 2-ratusan + 3-puluhan + 4-satuan
= 1.103 + 2.102 + 3.101 + 4.100
= (1.103 + 2.102 + 3.101 + 4.100)10
Contoh:
(564)10 = ( ... )16
Solusi:
Dilakukan proses pembagian berulang terhadap bilangan 16 sampai berhenti pada hasil bagi
= 0; yakni sebagai berikut:
Contoh:
(221)10 = ( ... )8
Solusi:
Dilakukan proses pembagian berulang terhadap bilangan 8 sampai berhenti pada hasil bagi =
0; yakni sebagai berikut:
221 ÷ 8 = 27 sisa 5
27 ÷ 8 = 3 sisa 3
3 ÷ 8 = 0 sisa 3
Disusun menjadi: (0335)8
Dengan demikian: (221)10 = (0335)8
Contoh:
(111)10 = ( ... )2
Dilakukan proses pembagian berulang terhadap bilangan 2 sampai berhenti pada hasil bagi =
0; yakni sebagai berikut:
2