Mata kuliah ini membahas sistem telekomunikasi dengan fokus pada Quality of Service (QoS), jenis koneksi (connection-oriented dan connectionless), dan parameter-parameter QoS seperti latency, jitter, packet loss, throughput, dan Mean Opinion Score (MOS). Dosen mata kuliah ini adalah Ir. S.N.M.P. Simamora, MT pada Departemen Teknik Komputer dengan referensi buku Bates dan Freeman.
1. Semester-3 (TA.2010/2011)
Kelas: PCE-09- 06 / 07 / 08 / 09
MK. TE112-Telecommunication Systems (2 credits)
Dosen: Ir. S.N.M.P. Simamora, MT.
Departemen: Teknik Komputer
Web-site kelas: www.snmpsimamora.t35.com/te112
Reference:
Bates, Regis J (2002), Broadband Telecommunication Handbook, Second Edition, McGraw-Hill
Telecommunication.
Freeman, Roger.L, Fundamentals of Telecommunications Second Edition, IEEE Press:Wiley-Interscience.
Rangkuman - 4
Tujuan dari QoS (Quality of Service) adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda,
yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-
atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Connection-oriented adalah jalur komunikasi permanen (dedicated) secara fisik dibangun (set-up) antara dua end-
terminal terlebih dahulu sebelum informasi dikirimkan.
Connectionless dicirikan dengan masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen (tidak
tergantung pada rute paket sebelum atau sesudahnya). Paket yang berbeda dari pesan yang sama dapat
melalui rute yang berbeda.
Parameter QoS meliputi: latency, jitter, packet-loss, throughput, MOS (Mean Opinion Score), Echo-cancellation, PDD
(Post-Dial Delay).
MOS, Mean Opinion Score: memberikan indikasi numerik kualitas suatu layanan. MOS dinyatakan sebagai suatu
angka dalam kisaran 1 sampai 5, di mana 1 menunjukkan tingkat kualitas terendah, dan 5 menunjukkan tingkat
kualitas yang tertinggi. MOS dihasilkan dengan merata-ratakan hasil dari serangkaian standar tes subjektif
dimana sejumlah responden menilai kualitas suatu layanan.
Echo-cancellation, teknik untuk mereduksi nilai echo yang timbul dalam layanan voice over packet yang
disebabkan oleh delay, dengan syarat performansi mengacu pada standar internasional ITU G.165 atau ITU
G.168
Post-Dial Delay, parameter yang menetapkan delay maksimal paling lama 10 detik, saat suatu konekasi dari
saat digit terakhir yang dimasukkan sampai mendapatkan ringin-back.
Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai QoS, dibutuhkan teknik untuk menyediakan utilitas jaringan,
yaitu dengan mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-
masing.
Kasus:
Sejumlah packet data dengan panjang 128 bit diterima perangkat dengan identifikasi 192.168.56.65 dari suatu
perangkat dengan identifikasi 192.168.66.23 melalui back-bone jaringan komputer.
a. Tentukan throughput bila waktu yang dibutuhkan proses transmisi data 100µs.
b. Tentukan QoS untuk parameter delay, bila pada t ke-n, panjang packet data 64 bit dengan throughput
32Kbps, dan kategori rank Service Level Agreement-nya (SLA) dituliskan sebagai berikut:
KATEGORI LATENSI BESAR DELAY
Excellent < 150 ms
Good 150 s/d 300 ms
Poor 300 s/d 450 ms
Unacceptable > 450 ms
c. Jika 2% packet hilang didapatkan dari sebuah blok packet data 100bit yang akan dikirimkan, tentukan
panjang packet loss pengiriman blok data tersebut.
1