1. ARTI BENCHMARKING
G. Watson
Benchmarking merupakan pencarian dan aplikasi praktek-
praktek yang benar-benar lebih baik secara terus menerus,
yang mengarah pada kinerja kompetitif yang superior.
Bandell, Boulter adn Kelly
Benchmarking alat pengumpulan dan perbandingan dari
pengukuran global, terutama tentang keuangan dan kinerja
perusahaan.
Karlof and Ostblom
Benchmarking suatu proses terus menerus yang sistematis
untuk membandingkan efisinesi perusahaan dalam ukuran
produktiitas, kualitas, dan praktek-praktek dengan
perusahaan-perusahaan dan organisasi-organisasi lain yang
telah menunjukkan keunggulan.
2. Winardi
Benchmarking merupakan sebuah alat baru guna
memperbaiki performa organisasi melalui pemahaman
lebih baik tentang performa dan proses-proses
perusahaan-perusahaan yang berpraktek terbaik.
Kesimpulan
Benchmarking pada dasarnya mengandung arti
dipelajarinya proses-proses serta produk-produk
perusahaan terbaik untuk kemudian ditiru di lingkungan
perusahaan sendiri dengan modifikasi sesuai dengan
situasi dan kondisi yang berlaku, dengan tujuan untuk
mencapai perbaikan dan penyempurnaan.
3. STRATEGI BENCHMARKING
Adalah suatu strategi mengadaptasi perusahaan lain
yang memiliki kinerja atau produktivitas tinggi.
Benchmarking merupakan sebuah alat baru guna
memperbaiki performa organisasi melalui
pemahaman lebih baik tentang performa dan
proses-proses perusahaan-perusahaan yang
berpraktek terbaik (Winardi:1995)
Benchmarking Imitasi dan Modifikasi
4. Generasi Kelima
Benchmarking Global
Generasi Keempat
K Benchmarking Strategis
e
c
a Generasi Ketiga
Benchmarking Proses
n
g
i Generasi Kedua
h Benchmarking Kompetitif
a
n
Generasi Pertama
Rekayasa Terbaik
Periode Pengenalan
Gambar : Generasi Benchmarking Menurut Watson
5. 1. Benchmarking Internal (Internal Benchmarking)
Ini adalah tipe benchmarking yang paling sederhana, karena ia
mencakup kegiatan bencmarking dengan operasi-operasi internal, hal
mana biasanya terjadi pada sebuah perusahaan yang memiliki aneka
macam divisi atau perusahaan multinasional (contoh perusahaan
penyulingan Shell, yang melaksanakan benchmarking)
2. Benchmarking Industri (Kompetitif)
Benchmarking dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan lain yang ada
dalam industri yang sama, terlepas dari apakah perusahaan itu
merupakan pesaing langsung atau bukan. Benchmarking industri dibuat
lebih mudah, karena cnderung mencakup perbandingan antara
perusahan-perusahaan yang mengandung ciri-ciri teknologikal dari pasar
yang sama.
3. Benchmarking Generik atau Benchmarking Proses
Pada bencrmarking ini dilaksanakan proses-proses generik terhadap
pengoperasian terbaik, atau terhadap pemimpin-pemimpin dalam suatu
industri tertentu. Benchmarking ini dibandingkan dengan benchmarking
lainnya paling sulit dilaksanakan mengingat bahwa perusahaan-
perusahaan yang ada hanya memiliki persamaan sedikit sekali.
6. Keluaran, Hasil, Faktor Kesuksesan
Apa Sasaran Siapa/Apa
Benchmarking yang terbaik
ANALISIS DATA
Bagaimana Kita Bagaimana Mereka
Melakukannya Melakukannya
Proses, Praktek, Metode
Gambar Pola Benchmarking
7. MODEL PROSES BENCHMARKING
• Merencanakan Proyek Benchmarking
• Mengumpulkan data yang diperlukan
• Menganalisis Data
• Mengembangkan dan Mengadaptasi faktor-
faktor penentu proses.
8. AKSI RENCANA
Mengadaptasikan Merencanakan
Mengembangkan Studi
Menganalisis Mengumpulkan
Data Data
PERIKSA LAKUKAN
GAMBAR MODEL PROSES BENCHMARKING
9. MASUKAN
TOP MANAJEMEN
PROSES
Akrivitas Aktivitas Analisis Data Pengembangan dan Sasaran Keluaran Output
Perencanaan Pengmpulan Data Adaptasi Faktor-
1. Membanding- Faktor Penentu 1. Proses-proses 1. Perbaikan organisasi
1. Memilih proses 1. Identifikasi thd kan budaya Proses administratif dan memperbaiki per-
Untuk budaya proses Perusahaan 1. Memodifikasi 2. Proses-proses forma organisasi
benchmarking yang analog. sendiri saat ini faktor-faktor pe- manajemen melalui pemahaman
5M 2. Pemilik Proses
mendukung
2. Melakukan riset
3. Identifikai ke-
senjangan -
dengan budaya
perusahaan yg
menjadi tolok
nentu proses utk
dicocokan dgn
Budaya perusa
karyawan.
3. Proses-proses
lebih baik tentang per
forma dan proses
3. Memilih tim utk pengorganisasi perusahaan dengan
Proses studi kesenjangan ukur perban- haan lokal. 4. Pross-proses praktek yang terbaik
4. Idnetifikasi 4. Kunjungan dingan. 2. Mengembangkan produksi 2. Pengakseskan
Budaya unggul Lokasi 2. Identifikai faktor faktor-faktor 5. Proses-proses Sumber daya melalui
faktor penentu PPenentu pemasaran dan praktek alokasi
3. Implementasi penjualan
3. Evaluasi sifat dr sumber daya
faktor tsb utk 6. Proses riset dan perusahaan terbaik.
Menentukan Pengembangan 3. Rekayasa budaya
daya terapnya perusahaan memung-
Pd budaya kinkan perusahaan
Perusahaan memahami bisnis
sendiri mereka dgn lebih baik
Tantangan-Tantangan yang penting dalam proses Benchmarkingyang
berhasil: Prinsip
Problem-problem dihadapi dalam keyakinan
1. Pemahaman falsafah dasar benchmarking oleh para karyawan dan 1. Prinsip Legalitas
Benchmarking
Manajer
2. Mengintegrasi strategi bisnis, perangsang nilai-nilai kunci dan 2. Prinsip Pertukaran
benchmarking 1. Keyakinan rendah 3. Prnsip Kerahasiaan
2. Keulitan dalam hal menormalisasikan data
3. Pendidikan serta pelatihan tim benchmarking
Benchmarking.
4. Prinsip Penggunaan
4. Penciptaan kultur partisipatif dan keterlibatan penuh para karyawan
3. Mencapai persetujuan tentang Benchmarking
dalam proses benchmarking 4. Mendapatkan partner-partner Benchmarking
5. Mengupayakan agar benchmarking merupakan prose yang
Yang tepat.
Berkesinambungan
GAMBAR MODIFIKASI BUDAYA PERUSAHAAN MELALUI SISTEM BENCHMARKING
(Modifikasi dari Watson dan Winardi)
10. Sasaran Kepemimpunan
Kinerja Perusahaan yang menjadi tolok ukur
Sasaran Tengah
Sasaran Jangka Pendek
Manfaat dari Observasi diri
Kinerja
Waktu
Gambar Proses Penutupan Kesenjangan Kinerja Benchmarking
(Watson,1996:81)
11. Memilih Proses untuk Memetakan Proses
Benchmarking dan Mencatat kinerja
saat ini
Meninjau
Pemilik Tidak Kembali Fase
Proses Pemilihan Perkembangan Tidak Menerapkan
Mndukung? Proses
Proses Terlihat
Helas Pengembangan
Ya
Memilih Tim untuk Ya
proyek studi
Menerapkan dan
memonitor rencana
tindakan
Tidak Latih tim atau
Tim itu cari dukungan
berpengala dari luar
man?
Ya
Menyusun
Mengidentifikasi Kuesioner
Tolok Ukur dan Awal
Faktor Kesuksesan
yang menentukan dari
proses itu
Mensurvei
Harapan Tidak
Konsumen
Proses
Dipahami? Konsumen
Ya
Gambar: Diagram Alur Perencanaan
12. Mengidentifikasi
Organisasi yg
memiliki proses yang Menyusun Kusioner
analog Pngumpulan Data
Apakah Calon- Mnerapkan ana-
calon Mitra Tidak lisis penyebab
Sudah utama thd Dapat Diterima Tidak Memodifikasi
diketahui kuesioner itu
proses internal Mitra?
Ya
Melakukan Riset Ya
Sekunder
Melengkapi Kuesioner
itu
Ya Meninjau dan
Data membanding-
Tersedia? kan dgn data Mengembangkan
internal pencarian mitra-
Kunjungan Tidak
Lokasi mitra studi yang
Diperlukan? cocok
Tidak
Merevisi Rencana
Pengumpulan Data
dari kuesioner Tidak Ya
Apakah Data
pendahuluan dpt diper Menyusun pedoman
bandingkan wawancara akhir
Ya
Menghubungi Tidak Memodifikasi
Mengidentifikai Dapat Diterima
Perusahaan- Mitra? Pedoman
keenjangan-
perusahaan sasaran kesenjangan Wawancara
utk meminta kinerja
partisipasinya
Ya
Melakukan Mengidentifikasi
Ya Kunjungan kesenjangan
Lokasi kinerja
Gambar: Diagram Pengumpulan Data
13. Taksiran Tingkat Menyusun Rencana
Kinerja Aksi
Mnerapkan ana-
Sebab-sebab Tidak lisis penyebab
kesenjangan Tidak Mencari
utama thd Sumber Daya
yg diketahui Sumber Daya
proses internal Cukup?
yang Tepat
Ya
Menetapkan Tujuan Ya
Pengembangan Proses
Menerapkan dan
memantau rencana
Aksi
Tidak Menentukan
Tujuan itu kembali besarn
disetujui? dari kurun
waktu tujuan
Meninjau
Tidak
Ada Kemajuan kembali dan
yang tampak memodifikasi
Ya
rencana serta
Mengadaptasikan sumber daya
factor-faktor penentu
ke dalam lingkungan
Ya
lokal
Meninjau secara berkala tolok ukur dan
mengadaptasikan hail studi untuk mengetahui
faktor-faktor penentu dalam aplikasi lain.
Memodifikasi
faktoi penentu
Faktor Tidak agr sesuai
penentu dpt dengan struktur
diterima tim, bisni,
secara kultural Organisasi dan
Keputusan
Ya
Diagram Pengmbangan