Ketahanan keluarga sangat penting untuk ketahanan masyarakat dan bangsa. Ada lima faktor yang membentuk ketahanan keluarga, yaitu memiliki kemandirian nilai, kemandirian ekonomi, tahan menghadapi goncangan, memainkan peran sosial dengan baik, dan mampu menyelesaikan masalah. Keluarga Nabi Ibrahim dijadikan teladan karena memiliki ketahanan keluarga yang kuat.
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
1. KETELADANAN KELUARGA FONDASI
KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
H.SofyanSiroj, Lc,MM
Lapangan PT. CPI Rumbai (Masjid Dakwah)
10 Dzulhijjah 1434 H
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Kembali kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah
swt yang telah begitu banyak memberikan kenikmatan
kepada kita sehingga kita tidak mampu menghitungnya,
karena itu keharusan kita adalah memanfaatkan segala
kenikmatan dari Allah swt untuk mengabdi kepada-Nya
sebagai manifestasi dari rasa syukur itu, salah satunya
adalah ibadah berkorban pada hari raya Idul Adha dan hari
tasyrik. Allah swt berfirman:
.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat
yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan
berkorbanlah (QS Al Kautsar [108]:1-2).
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad saw, kepada keluarga, sahabat-sahabat dan
para penerus risalahnya yang terus berjuang untuk tegaknya
nilai-nilai Islam di muka bumi ini hingga hari kiamat nanti.
Page 1 of 9
2. Takbir, tahlil dan tahmid kembali menggema di seluruh
muka bumi ini sekaligus menyertai saudara-saudara kita
yang datang menunaikan panggilan agung ke tanah suci
guna menunaikan ibadah haji, rukun Islam yang kelima.
Bersamaan dengan ibadah mereka di sana, di sini kitapun
melaksanakan ibadah yang terkait dengan ibadah mereka, di
sini kita melaksanakan ibadah yang terkait dengan ibadah
haji yaitu puasa hari Arafah, pemotongan hewan qurban
setelah shalat idul Adha ini dan menggemakan takbir, tahlil
dan tahmid selama hari tasyrik. Apa yang dilakukan itu
maksudnya sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah swt.
Salah satu yang amat kita butuhkan dalam hidup ini
adalah mendapatkan figur-figur teladan yang bisa memberi
warna positif dslam kehidupan kita. Karena itu, Allah swt
menjadikan Nabi Ibrahim as dan keluarganya sebagai figur
teladan sepanjang masa, bahkan tidak hanya kita yang harus
meneladaninya, tapi Nabi Muhammad saw juga harus
meneladaninya, Allah swt berfirman:
Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu
pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia
(QS Al Mumtahanah [60]:4).
Satu dari sekian banyak keteladanan dari Nabi Ibrahim
as dan keluarganya adalah memiliki dan menunjukkan
ketahanan keluarga yang luar biasa. Yang dimaksud dengan
ketahanan keluarga adalah keluarga bisa berjalan dengan
baik dan keberadaannya dibuktikan dengan manfaat yang
bisa dirasakan oleh banyak orang.
Oleh karena itu, terwujudnya ketahanan keluarga
menjadi sesuatu yang amat penting agar perjalanan keluarga
bisa berlangsung sebagaimana yang diharapkan, baik
harapan orang yang berusaha membangun kehidupan
Page 2 of 9
3. keluarga, keluarga besarnya maupun masyarakat sekitarnya.
Dalam kaitan ini, paling tidak ada lima aspek ketahanan
keluarga yang harus dimiliki oleh setiap keluarga.
Pertama, memiliki kemandirian nilai. Keluarga muslim
berarti memiliki nilai-nilai Islam yang menjadi landasan
berkeluarga dan arah kehidupannya. Suatu keluarga disebut
memiliki ketahanan yang kuat manakala berpegang teguh
kepada nilai-nilai Islam dalam menjalani kehidupan
meskipun berhadapan dengan kendala yang berat dan
lingkungan yang tidak Islami. Memiliki kemandirian nilai
tidak hanya dia melaksanakan ajaran Islam, tapi berusaha
meluruskan yang tidak Islami. Bagi Nabi Ibrahim as
siapapun harus diluruskan, termasuk orang tuanya sendiri
yang keliru sebagamana firman Allah swt:
Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada
bapaknya, Aazar, "Pantaskah kamu menjadikan berhalaberhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat
kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata. (QS An'am
[6]:74).
Dalam kehidupan sekarang yang pengaruh era globalisasi
sedemikian besar, memiliki kemandirian nilai menjadi
perkara yang amat penting, karena sesama anggota keluarga
memang tidak bisa saling mengawasi setiap saat, bahkan
tingkat kesibukan yang tinggi membuat anggota keluarga
sulit berkomunikasi meskipun alat-alat komunikasi sudah
semakin canggih.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Jamaah Sekalian Yang Dimuliakan Allah swt.
Keduayang harus dimiliki keluarga agar memiliki
ketahanan yang baik adalah kemandirian ekonomi. Setiap
manusia membutuhkan makan, minum, berpakaian,
Page 3 of 9
4. bertempat tinggal, berkendaraan dan sebagainya hingga
pengembangan diri. Untuk memenuhi semua itu,
dibutuhkan pendanaan dalam jumlah yang cukup yang
didapatkan dengan cara yang halal. Karena itu, setiap
keluarga, khususnya bapak atau suami harus mampu
mengembangkan keluarganya untuk memiliki kemandirian
dibidang ekonomi. Dalam ibadah haji, selain ada tawaf yang
melambangkan kedekatan kepada Allah swt, ada lagi yang
namanya sai yang secara harfiyah berarti usaha, yakni usaha
untuk memenuhi segala yang diubutuhkan dan harus
dicapai. Siti hajar berusaha mencari apa yang bisa
dikonsumsi dengan berjalan dan berlari dari bukti Shafa ke
Marwa. Karenanya berusaha secara halal sangat mulia dan
mengemis sangat hina, apalagi mencuri dan korupsi,
Rasulullah saw bersabda:
Seseorang
yang
membawatambanglalupergimencaridanmengumpulkanka
yubakarlantasdibawanyakepasaruntukdijualdanuangnyad
igunakanuntukmencukupikebutuhandannafkahdirinya,
makaitulebihbaikdariseseorang
yang
memintamintakepada
orang-orang
yang
terkadangdiberidankadangditolak
(HR.
Bukharidan
Muslim).
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Hadirin Yang Dirahmati Allah swt.
Ketigafaktor yang harus dimiliki menuju ketahanan
keluarga
adalah
tahan
menghadapi
goncangan
keluarga.Kehidupan keluarga tidak lepas dari berbagai
goncangan yang bisa membahayakan keluarga, ada konflik
suami-isteri, ketidakharmonisan antara menantu dengan
Page 4 of 9
5. mertua bahkan dengan orang tuanya sendiri, hubungan
orang tua dengan anak atau sebaliknya yang tidak
menyenangkan, campur tangan keluarga besar dalam
menghadapi persoalan keluarga sampai pengaruh tetangga
atau masyarakat sekitar yang tidak selalu baik dalam
perjalanan keluarga.
Kunci utama untuk memperkokoh ketahanan keluarga
dalam situasi seperti ini adalah konsolidasi suami isteri dan
orang tua dengan anak. Ketika ada hal-hal yang kurang
menyenangkan dari isteri atau sebaliknya isteri terhadap
suami, maka seseorang harus berpikir dan belajar untuk
tetap berinteraksi secara baik, begitu pula antara orang tua
dengan anak dan anak dengan orang tua, disinilah
pentingnya untuk memperlakukan keluarga dengan baik
sebagaimana Rasulullah saw bersabda:
Sebaik-baikkamuadalah
yang
yang
paling
baikkepadakeluarganyadanakuadalah orang yang paling
baikterhadapkeluargaku (HR. IbnuAsakir).
Dalam kaitan dengan keluarga Nabi Ibrahim as, salah satu
yang amat penting untuk kita ambil sebagai pelajaran adalah
terbangunnya suasana yang dialogis sehingga meskipun
Nabi Ibrahim as sudah meyakini adanya perintah
menyembelih anaknya Ismail dan ini tinggal melaksanakan,
tapi ternyata Nabi Ibrahim berdialog dengan Ismail, bahkan
meminta pendapat. Sementara Ismail dengan akhlaknya
yang mulia mengemukakan pendapat yang mengagumkan
sebagaimana diceritakan di dalam Al Qur’an:
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup)
berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai
Page 5 of 9
6. anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa
aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!"
Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".( QS Ash
Shaffat [37]:100-102)
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Id Yang Dirahmati Allah swt.
Faktor Keempat yang harus dimiliki agar keluarga
memiliki ketahanan adalah keuletan dan ketangguhan dalam
memainkan peran sosial. Keshalehan seorang muslim tidak
hanya bersifat pribadi dalam arti ia menjadi baik hanya
untuk kepentingan diri dan keluarganya, tapi keshalehannya
juga harus ditunjukkan dalam bentuk keshalehan sosial. Hal
ini karena di dalam Islam ada dua hubungan yang harus
dijalin, yakni hubungan vertikal kepada Allah swt yang biasa
disebut dengan hablum minallah dan hubungan horizontal
kepada sesama manusia dan sekitarnya yang disebut dengan
hablum minannas.
Kehidupan masyarakat kita, baik dalam skala kecil
maupun besar menghadapi begitu banyak persoalan yang
menuntut pemecahan dan jalan keluar. Karena itu, keluarga
seharusnya bisa memainkan peran sosial di masyarakat
sehingga keberadaannya bisa dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat banyak dan ini akan membuatnya menjadi
keluarga terbaik, Rasulullah saw bersabda:
Sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi
orang lain (HR. Qudha’i dari Jabir ra).
Page 6 of 9
7. Dengan peran sosial yang besar itulah, maka kita akan
mencari bahan pembicaraan yang baik setelah wafat, karena
itu, Nabi Ibrahim as berharap demikian, beliau memang
berdoa:
.
.
.
Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan
masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang
saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orangorang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku
termasuk orang-orang yang memusakai surga yang penuh
kenikmatan (QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 83–85)
Yang terakhir atau yangkelimadiantara faktor
ketahanan keluarga adalah mampu menyelesaikan problema
yang dihadapi. Menjalani kehidupan keluarga seringkali
berhadapan dengan berbagai problema, jangankan
kehidupan keluarga, kehidupan pribadi saja tidak pernah
sepi dari persoalan. Kadangkala satu persoalan belum bisa
dipecahkan namun sudah muncul lagi persoalan berikut
yang bisa jadi lebih berat. Dalam situasi menghadapi
problema hidup, sangat penting bagi insan keluarga untuk
terus mengokohkan ketaqwaan kepada Allah swt sebab
dalam kamus kehidupan orang bertaqwa tidak ada istilah
jalan buntu dalam arti persoalan tidak bisa dipecahkan,
Allah swt berfirman:
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki
dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS At Thalaq
[65]:2-3).
Kemampuan menyelesaikan peroblema yang dihadapi
menjadi amat penting dalam hidup ini, disamping
kehidupan memang berhadapan dengan begitu banyak
Page 7 of 9
8. persoalan, kehidupan kita tidak ditekan oleh berbagai
persoalan tapi kita yang mengendalikan persoalan itu
sehingga kehidupan dapat berjalan sebagaimana seharusnya.
Kehidupan masyarakat kita sekarang dengan tantangan
yang sedemikian berat menuntut kehadiran keluarga yang
memiliki ketahanan yang baik sehingga diharapkan akan
lahir masyarakat dengan ketahanan pribadi yang baik karena
keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dan bangsa.
KhutbahKedua
(4×)
.
Page 8 of 9