Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem riset pemasaran, mulai dari pengertian riset pemasaran, fungsi, jenis, dan proses riset pemasaran. Proses riset pemasaran meliputi mendefinisikan masalah, merencanakan riset, dan mengumpulkan data primer dan sekunder.
1. 1
MAKALAH
SISTEM RISET PEMASARAN
Di susun oleh :
RISMAWATI
NURHARYANTI
NOVRILDA FEBRIYANI
NURAPIYAH
KELAS : XII MIPA 1
SMAN 20 KAB TANGERANG
JL. Raya Pakuhaji KM. 2 Buaran Bambu, Kec. Pakuhaji,
Kab. Tangerang Prov. Banten ...
2. 2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem
Riset Pemasaran
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Sistem Riset Pemasaran ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Pakuhaji, September 2018
Penyusun
3. 3
DAFTAR ISI
COVER
Kata pengantar ................................................................................................................. i
Daftar isi.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang...................................................................................................... 1
b. Rumusan masalah................................................................................................. 1
c. Tujuan.................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian riset pemasaran .................................................................................. 2
b. Riset pemasaran menurut para ahli...................................................................... 2
c. Fungsi riset pemasaran......................................................................................... 3
d. Jenis riset pemasaran........................................................................................... 3
e. Prose riset pemasaran........................................................................................... 4
f. Mengatasi hambatan pengguna riset pemasran ................................................... 6
g. Mengukur produktivitas....................................................................................... 6
h. Peramalan dan pengukuran permintaan............................................................... 7
i. Langkah-langkah proses riset pemasaran ............................................................ 9
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan ........................................................................................................ 10
b. Saran.................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain memantau perubahan lingkungan pemasaran, pemasar juga perlu
mengembangkan pengetahuan khusus tentang pasar khusus mereka. Pemasar yang baik
menginginkan informasi untuk membantu mereka menginterpretasikan kinerja masa lalu dan
merencanakan kegiatan masa depan. Para pemasar membutuhkan informasi yang tepat dan
akurat, serta dapat dilakukan terhadap konsumen, pesaing, dan merek mereka. Mereka perlu
membuat keputusan taktis paling mungkin dalam jangka pendek dan keputusan strategis
dalam jangka panjang. Penemuan pencerahan konsumen dan pemahaman implikasi
pemasarannya, sering kali dapat menghasilkan peluncuran produk yang sukses atau
mempercepat pertumbuhan merek.
Dengan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang
langkah – langkah yang tercakup dalam proses riset pemasaran serta mempertimbangkan cara
pemasar menyusun metriks yang efektif untuk mengukur produktivitas pemasaran.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu riset pemasaran ?
b. Bagaimana ruang lingkup kegiatan riset pemasaran ?
c. Bagaimana fitur riset pemasaran ?
d. Apa langkah-langkah dalam proses riset pemasaran ?
e. Apa keuntungan riset pemasaran ?
f. Bagaiman keterbatasan riset pemasaran ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahuai riset pemasaran.
b. Untuk mengetahuai ruang lingkup kegiatan riset pemasaran.
c. Untuk mengetahuai fitur riset pemasaran.
d. Untuk mengetahuai langkah-langkah dalam proses riset pemasaran.
e. Untuk mengetahuai keuntungan riset pemasaran.
f. Untuk mengetahuai keterbatasan riset pemasaran.
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RISET PEMASARAN
Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran. Riset pemasaran
harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan
dari riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga interpretasi dari hasil riset
pemasaran yang diperoleh. Riset pemasaran dilakukan sebagai upaya memberi masukan bagi
pihak manajemen. Dengan adanya riset pemasaran, pihak manajemen akan mengetahui hal
apa saja yang perlu diperbaiki dan strategi pemasaran apa yang masih konkrit dilakukan
untuk merebut peluang.
Banyak orang yang seringkali masih rancu dengan istilah riset pemasaran. Riset pemasaran
(marketing research) seringkali masih disamakan dengan riset pasar (market research),
padahal keduanya merupakan istilah yang berbeda. Riset pasar berfokus pada pasar yang
telah ditentukan secara spesifik. Sementara itu, riset pemasaran memiliki arti yang lebih luas.
Riset pemasaran tidak hanya terpaku pada aspek pasar atau produk, namun juga mencangkup
hal-hal di luar itu. Singkatnya, riset pasar bisa disebut sebagai bagian dari riset pemasaran.
B. RISET PEMASARAN MENURUT PARA AHLI
Selain pengertian riset pemasaran secara umum, para ahli pun memiliki pendapatnya sendiri
mengenai definisi riset pemasaran. Philip Kotler yang dikenal sebagai salah satu guru
pemasaran dunia mendefinisikan riset pemasaran sebagai perancangan, pengumpulan,
analisis, dan pelaporan yang sistematis dari data atau temuan yang relevan dengan situasi
pemasaran tertentu yang dihadapi oleh perusahaan.
Sementara itu, praktisi riset Robby Susatyo memiliki pendapatnya sendiri mengenai riset
pemasaran. Robby Susatyo mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu identifikasi yang
objektif dan sistematis, yang dilanjutkan dengan pengumpulan. analisis, dan perangkaian
informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan yang berkaitan solusi
masalah dan penemuan peluang dalam proses pemasaran.
Selain para ahli, beberapa badan dan organisasi dunia juga memiliki definisi sendiri untuk
riset pemasaran. American Marketing Association (AMA) mendefinisikan riset pemasaran
sebagai fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarakat umum dengan
pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan
peluang dan masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan
pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman mengenai
pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara-cara yang dapat membuat
aktivitas pemasaran lebih efektif.
6. 6
C. FUNGSI RISET PEMASARAN
Riset pemasaran merupakan sebuah langkah penting yang harus dilakukan oleh perusahaan
untuk membantu menyusun perencanaan pemasaran. Program pemasaran pada tahun yang
baru biasanya turut dipengaruhi oleh hasil riset pemasaran yang dilakukan perusahaan di
akhir tahun. Riset pemasaran dapat diibaratkan sebagai mata dan telinga perusahaan untuk
mengetahui bagaimana pandangan dan keinginan konsumen terhadap perusahaan. Riset
pemasaran memiliki tiga fungsi utama bagi perusahaan, yaitu:
1. Evaluating
Fungsi riset pemasaran yang pertama adalah evaluating. Riset pemasaran yang dilakukan
untuk fungsi ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi program-program pemasaran yang
telah dilakukan sebelumnya. Fungsi evaluating dalam riset pemasaran ini juga termasuk
ketika perusahaan ingin melakukan review terhadap brand positioning dibandingkan dengan
produk pesaing.
2. Understanding
Fungsi riset pemasaran kedua adalah understanding. Fungsi riset pemasaran ini menekankan
pada tujuan untuk memahami konsumen sebagai salah satu insight atau masukan yang sangat
penting bagi perusahaan. Dengan memahami konsumen, perusahaan akan mengetahui apa
yang menjadi kebutuhan dan keluhan konsumen. Dalam menjalankan funsi ini, riset
pemasaran yang dilakukan biasanya adalah riset yang menggambarkan potret kebiasaan dan
perilaku konsumen serta harapan dan keluhan mereka terhadap produk.
3. Predicting
Fungsi riset pemasaran ketiga adalah predicting. Fungsi riset pemasaran yang terakhir ini
merupakan fungsi yang sebenarnya paling sulit untuk dilakukan. Dunia ini penuh dengan
ketidakpastian, sehingga prediksi yang dilakukan dalam riset pemasaran sangatlah beresiko
karena sifatnya yang sangat relatif. Ketika sebuah brand ingin membidik pasar baru, maka
riset pemasaran selalu dijadikan bahan acuan utama. Begitupun ketika perusahaan ingin
menyusun strategi pemasaran baru, riset pemasaran masih menjadi penilaian utama.
D. JENIS RISET PEMASARAN
Riset pemasaran dapat diklarifikasikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan tujuannya.
Meskipun begitu, kategorisasi ini sebenarnya tidak mutlak. Riset pemasaran dapat pula
dilakuakan dengan bentuk kombinasi dari ketiganya. Ketiga jenis riset pemasaran tersebut
adalah:
7. 7
1. Problem Solving Research
Problem solving research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mengidentifikasi serta
memecahkan permasalahan yang sering terjadi dalam pemasaran. Riset pemasaran jenis ini
berorientasi pada masa lalu, artinya masalah pemasaran yang pernah terjadi diidentifikasi dan
dievaluasi kembali. Proses identifikasi dan evaluasi ini diharapkan akan mampu membantu
perusahaan untuk mendapatkan solusi serta mencegah terulangnya kesalahan di masa depan.
2.. Controlling Research
Controlling research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk pengawasan atau
pengendalian proses bisnis serta pemasaran yang sedang terjadi. Riset pemasaran yang
dilakukan secara reguler akan mampu menjaga kinerja proses bisnis dan pemasaran.
Harapannya, riset pemasaran yang dilakukan secara berkala akan mampu menghasilkan zero
deffect dalam perusahaan.
3.. Planning Research
Planning research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mendapatkan informasi
sebagai panduan dalam merencanakan kegiatan pemasaran. Sebuah perencanaan bisnis atau
pemasaran memerlukan informasi dari riset pemasaran untuk dapat mengukur secara tepat
target serta strategi yang hendak disusun. Tanpa riset pemasaran, maka perencanaan yang
disusun bisa jadi tidak tepat sasaran dan justru berpotensi merugikan perusahaan.
E. Proses Riset Pemasaran
1. Mendefinisikan masalah, Alternatif keputusan, dan Tujuan riset.
Manajer Pemasaran harus berhati-hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah terlalu luas
atau terlalu sempit bagi periset pemasaran. Untuk membantu memikirkan perancangan
riset tersebut, manajemen harus lebih dahulu menyatakan secara jelas keputusan yang
mungkin dihadapi dan kemudian berpikir ke belakang.
2. Menyusun Rencana riset
Tahap kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang paling efisien untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran tersebut perlu
mengetahui biaya renacan riset tersebut sebelum menyetujuinya. Perancangan rencana
riset membutuhkan keputusan tentang sumber data, pendekatan riset, instrument riset,
rencana pengambilan sampel, dan metode kontak.
· Sumber Data. Periset dapat mengumpulkan data sekunder, data primer, atau
keduanya. Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan untuk maksud lain dan data itu
telah ada di tempat tertentu. Data primer adalah data segar yang dikumpulkan untuk
maksud tertentu atau untuk proyek riset tertentu. Para periset biasanya memulai
penelitian mereka dengan mengkaji data sekunder untuk melihat apakah masalah mereka
dapat diselesaikan sebagian atau seluruhnya tanpa pengumpulan data primer yang
memerlukan biaya tinggi. Data sekunder menjadi titik awal riset dan memberikan
keunggulan karena biayanya murah dan tersedia segera.
8. 8
· Pendekatan Riset. Data primer dapat dikumpulkan dengan empat cara yaitu :
ü Riset Observasi (Observation Research). Data segar dikumpulkan dengan mengamati
para pelaku dan keadaan yang relevan.
ü Riset Kelompok (Focus Group Research). Kelompok focus adalah kumpulan dari enam
sampai sepuluh orang yang diseleksi secara cermat berdasarkan pertimbangan
demografik, psikografik tertentu, atau pertimbangan dan bersama-sama membahas
berbagai topic kepentingan.
ü Riset Survei (Survey Research). Perusahaan mengadakan survey untuk mempelajari
pengetahuan, keyakinan, preferensi, dan kepuasan orang, serta mengukur besarannya
dalam populasi secara umum.
ü Data Perilaku (Behavioral Data). Para pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian
mereka pada data pelarikan di toko (in store scanning data), pembelian melalui catalog,
dan basis data pelanggan.
ü Riset Eksperimen (Experimental Research). Riset yang paling sahih secara ilmiah adalah
riset eksperimen, yang tujuannya adalah menangkap hubungan sebab akibat dengan
menghilangkan penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan.
· Instrumen Riset. Para periset pemasaran memiliki tiga instrument riset utama dalam
rangka mengumpulkan data primer, yaitu :
ü Kuesionar. Terdiri dari sekumpulan pertanyaan yang disajikan kepada para responden.
Karena fleksibilitasnya, kuesioner merupakan instrument yang paling sering dipakai
dalam pengumpulan data primer.
ü Ukuran Kualitatif. Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif untuk
mengukur opini konsumen karena tindakan konsumen tidak selalu cocok dengan
jawaban mereka terhadap pertanyaan survey.
ü Perkakas Mekanis. Jarang digunakan dalam riset pemasaran. Sebagai contoh,
galvanometers mengukur minat atau emosi yang timbul setelah melihat iklan atau
gambar tertentu. Teknologi telah menggantikan catatan harian yang digunakan para
peserta dalam survey media.
· Rencana Pengambilan Sampel. Setelah menentukan pendekatan dan instrument riset,
periset pemasaran harus merancang rencana pengambilan sampel yang memerlukan tiga
keputusan berikut, yaitu :
ü Unit pengambilan sampel: siapa yang harus disurvei ?
ü Ukuran sampel: berapa orang yang harus disurvei ?
ü Prosedur pengambilan sampel: bagaimana cara memilih responden ?
· Metode Kontak. Periset pemasaran harus memutuskan bagaimana cara menghubungi
subjek, apakah melalui surat, telepon, bertemu muka, atau wawancara online.
3. Mengumpulkan Informasi
Tahap pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering
terjadi kesalahan. Dalam kasus survey, misalnya, terdapat empat masalah utama.
Sebagian responden mungkin sedang tidak ada dirumah dan harus dihubungi lagi atau
diganti responden lain. Responden lain mungkin menolak untuk bekerja sama. Juga ada
responden yang memberikan jawaban bias atau tidak jujur. Yang terakhir, beberapa
pewawancara terkadang juga bersikap bias atau tidak jujur.
4. Menganalisis Informasi
9. 9
Langkah berikutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-temuan yang
berguna dari data yang dikumpulkan. Peneliti membuat tabulasi dan distribusi
frekuensinya. Rata-rata dan ukuran dispersi dihitung untuk variabel-variabel utama.
Peneliti juga akan menetapkan sejumlah tekhnik statistik dan model keputusan yang
lebih canggih dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan.
5. Menyajikan Hasil Temuan
Sebagai langkah riset pemasaran yang terakhir, para peneliti menyajikan temuan-temuan
mereka. Peneliti harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan
keputusan pemasaran utama yang dihadapi manajemen.
6. Mengambil Keputusan
Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu bahwa
temuan-temuan itu bisa mengalami berbagai kesesatan. Sejumlah organisasi yang sedang
bertumbuh menggunakan satu system dukungan keputusan pemasaran untuk membantu
para manajer pemasaran mereka mengambil satu keputusan yang lebih baik.
F. MENGATASI HAMBATAN PENGGUNAAN RISET PEMASARAN
1. Konsepsi riset pemasaran yang sempit
2. Periset pemasaran yang tidak cakap
3. Kurang baik dalam menempatkan masalah
4. Hasil temuan riset pemasaran yang terlambat dan terkadang salah
5. Perbedaan kepribadian dan penyajian
G. MENGUKUR PRODUKTIVITAS
Satu tugas penting riset pemasaran adalah menilai efisiensi dan efektifitas aktivitas
pemasaran. Pemasar semakin bertanggung jawab atas investasi mereka dan harus mampu
menilai pengeluaran dan meminta persetujuan dari manajemen senior. Riset pemasaran dapat
membantu mengarahkan kebutuhan akan akuntabilitas yang semakin meningkat ini. Dua
pendekatan yang saling melengkapi untuk mengukur produktivitas pemasaran adalah :
1. Matriks Pemasaran
Pemasar menggunakan banyak sekali ukuran untuk menilai efek pemasaran. Matriks
pemasaran adalah perangkat ukuran yang membantu perusahaan menghitung,
membandingkan, dan menginterpretasikan kinerja pemasaran mereka. Matriks ini dapat
digunakan oleh manajer merek untuk merancang program pemasaran dan oleh para
manajemen senior untuk memutuskan alokasi keuangan. Banyak matriks pemasaran
berhubungan dengan keprihatinan tingkat pelanggan seperti sikap dan perilaku mereka; yang
lain berhubungan dengan keprihatinan tingkat merek seperti pangsa pasar, harga premium
relative, atau kemampuan menghasilkan laba.
· Mengukur kinerja rencana pemasaran. Manajer dapat menggunakan empat alat untuk
memeriksa kinerja rencana, yaitu :
ü Analisis Penjualan. Terdiri dari pengukuran dan evaluasi penjualan yang sesungguhnya
dalam kaitannya dengan sasaran. Ada dua alat khusus yang digunakan, yaitu Analisis selisih-
penjualan dan Analisis mikro-penjualan.
10. 10
ü Analisis Pangsa Pasar. Penjualan perusahaan tidak mengungkapkan seberapa baik
kinerja perusahaan tersebut dibandingkan dengan pesaing. Diukur dengan tiga cara yaitu
Keseluruhan Pangsa Pasar, Pangsa Pasar yang Dilayani, dan Pangsa Pasar Relatif.
ü Analisis Biaya atas Penjualan Pemasaran. Pengendalian rencana tahun meminta
kepastian bahwa perusahaan tersebut tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak untuk
meraih sasaran penjualan. Rasio utama yang harus diamati adalah biaya terhadap penjualan
pemasaran (marketing expense-to-sales).
ü Analisis Keuangan. Rasio biaya atas penjualan seharusnya dianalisis dalam kerangka
kerja keuangan menyeluruh untuk menentukan bagaimana dan dimana perusahaan tersebut
menghasilkan uangnya. Pemasar makin banyak menggunakan analisis keuangan untuk
menemukan strategi yang menguntungkandi luar peningkatan penjualan.
ü Analisis Profitabilitas. Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari analisis keuangan
yang lebih mendalam, akan mengukur profitabilitas dari produk, teritori, kelompok
pelanggan, segmen, saluran dagang, dan ukuran pemasaran mereka. Informasi ini dapat
membantu manajemen menentukan apakah ada produk atau aktivitas pemasaran yang harus
diperluas, dikurangi, atau dihilangkan.
ü Analisis Profitabilitas-Pemasaran. Langkah-langkah dalam analisis profitabilitas
pemasaran adalah :
1. Mengidentifikasikan Biaya Fungsional
2. Membebankan Biaya Fungsional pada Entitas Pemasaran
3. Menyiapkan Laporan Laba-Rugi untuk masing-masing Entitas Pemasaran
2. Pembentukan Bauran Pemasaran
Akuntabilitas pemasaran juga berarti bahwa para pemasar dapat lebih tepat
mengestimasikan efek dari investasi pemasaran yang berbeda. Model bauran pemasaran
menganalisis data dari berbagai sumber, seperti data pemindai pengecer, data pengiriman
perusahaan, penetapan harga, media, dan data pengeluaran promosi untuk memahami lebih
tepat efek-efek dari kegiatan pemasaran khusus.
H. PERAMALAN DAN PENGUKURAN PERMINTAAN
Salah satu alasan utama perusahaan melakukan riset pemasaran adalah untuk
mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan
memperkirakan pengukuran ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba tiap-tiap peluang pasar.
Ramalan penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk menghimpun yang
dibutuhkan untuk investasi dan operasi; oleh bagian produksi untuk menetapkan tingkat
kapasitas dan produksi; oleh departemen pembelian untuk memperoleh jumlah perlengkapan
yang tepat; dan oleh bagian sumber daya manusia untuk memperkerjakan jumlah pekerja
yang dibutuhkan.
· Ukuran Permintaan Pasar
Masing-masing ukuran permintaan memenuhi tujuan tertentu. Perusahaan mungkin
memperkirakan permintaan jangka pendek produk tertentu dengan tujuan untuk
pemesanan bahan mentah, perencanaan produksi, dan peminjaman uang tunai. Para
peramal juga tergantung pada jenis pasar mana yang dipertimbangkan. Ada banyak
cara produktif untuk menguraikan pasar :
11. 11
ü Pasar Potensial adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan level minat yang
memadai atas tawaran pasar tertentu.
ü Pasar yang Tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat,
pendapatan dan akses terhadap tawaran pasar tertentu.
ü Pasar Sasaran adalah bagian dari pasar tersedia yang memenuhi syarat dan telah
diputuskan oelh perusahaan untuk dimasuki.
ü Pasar yang Tertembus adalah sekumpulan konsumen yang telah membeli produk
perusahaan.
· Perbendaharaan kata untuk pengukuran permintaan
ü Permintaan Pasar adalah volume total yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan
tertentu di wilayah geografis tertentu, pada periode waktu tertentu, di lingkungan
pemasaran tertentu, dan dengan program pemasaran tertentu. Adalah penting untuk
menekankan bahwa fungsi permintaan pasar bukanlah gambaran permintaan pasar
alternative dari waktu ke waktu, melainkan kurva menunjukkan ramalan permintaan
pasar terbaru akibat dari berbagai alternative level usaha pemasaran industri yang
mungkin dalam periode terkini.
ü Ramalan Pasar hanya satu level pengeluaran pemasaran industry yang benar-benar
akan terjadi. Permintaan pasar pada level itu disebut ramalan pasar.
ü Potensi Pasar adalah batas yang didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran
pemasaran industry mendekati tak terhingga, untuk lingkungan pemasaran yang sudah
tertentu.
ü Permintaan Perusahaan adalah estimasi pangsa permintaan pasar perusahaan tersebut
pada sejumlah level alternative usaha pemasaran perusahaan pada periode waktu yang
sudah tertentu.
ü Ramalan Penjualan Perusahaan adalah level penjualan perusahaan yang diharapkan,
yakni yang dihitung berdasarkan rencana pemasaran yang dipilih dan lingkungan
pemasaran yang diasumsikan.
ü Potensi Penjualan Perusahaan adalah batas penjualan yang didekati oleh permintaan
perusahaan ketika usaha pemasaran perusahaan itu meningkat jika dibandingkan
dengan para pesaingnya.
· Mengestimasi Permintaan Terkini
ü Potensi Pasar Total adalah jumlah penjualan maksimum yang mungkin tersedia bagi
seluruh perusahaan pada industry tertentu selama periode yang sudah tertentu, bila
sudah diketahui level usaha pemasaran industry dan kondisi lingkungannya.
ü Potensi Pasar Wilayah adalah estimasi potensi pasar sejumlah kota, Negara bagian,
dan Negara yang berbeda-beda. Ada dua metode utama yang digunakan untuk menilai
potensi pasar wilayah, yaitu metode pembentukan pasar (market-buildup method) dan
metode indeks banyak factor (multiple-factor index method).
ü Penjualan Industri dan Pangsa Pasar mengidentifikasi para pesaingnya dan
mengestimasi penjualan mereka.
· Mengestimasi Permintaan yang akan datang
ü Survey Maksud Pembeli adalah seni untuk mengestimasi apa yang mungkin
dilakukan pembeli dalam kondisi tertentu. Karena perilaku pembeli sangat penting,
maka mereka harus disurvei terlebih dahulu.
12. 12
ü Gabungan Pendapat Tenaga Penjual adalah masing-masing tenaga penjual
mengestimasi jumlah masing-masing produk perusahaan yang akan dibeli oleh
masing-masing pembeli yang sudah ada dan calon pembeli.
ü Pendapat Pakar, Perusahaan juga dapat memperoleh ramalan dari para pakar, yang
mencakup dealer, distributor, pemasok, konsultan pemasaran, dan asosiasi
perdagangan. Perusahaan peralatan besar menyurvei para dealer secara periodic untuk
membuat ramalan jangka pedek.
I. LANGKAH LANGKAH PROSES RISET PEMASARAN
Langkah 1: mendefinisikan masalah, Alternatif keputusan dan Tujuan Riset Hsrus berhati-
hati untuk tidak mendefinisikan terlalu sempit atau terlalu luas. Kalau kita tidak tahu
masalahnya maka akan sulit. Jadi harus menentukan masalah dengan jelas agar dapat
menentukan rumusan masalah.
Langkah 2: Mengembangkan Rencana Riset Mengembangkan rencana yang efektif dan
efisien untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dan berapa biayanya. Membuat
analisis biaya diferensial.
Langkah 3: mengumpulkan Informasi Fase termahal dan paling cenderung mengalami
kesalahan. Misalnya narasumber memberi jawaban bias atau pewawancaranya yang bias
atau tidak jujur. Pengumpulan data menjadi maju pesat bekar perkembangan teknologi.
Langkah 4: Menganalisis Informasi Satu sebelum langkah terakhir adalah menyimpulkan
temuan dengan mentabulasi data. Periset dapat menguji berbagai hipotesis dan teori.
Langkah 5: Mempresentasikan Temuan Hasil dalam menganalisis data akan diterjemahkan
dan informasi men jadi pandangan serta rekomendasi. Mereka juga harus
mempertimbangkan cara untuk mempresentasikan temuan riset dalam cara yang sebisa
mungkin dapat dipahami dan mendorong.
Langkah 6: Mengambil Keputusan Manajer yang memerintahkan riset harus
mempertimbangkan bukti. Jiika kepercayaan merekea terhadap temuan rendah, mereka
mungkin akan menolak kebijakan yang sudah direncanakan. Atau jika hasilnya bagus.
Maka kebijakan tersebut akan diambil. Mengatasi halangan dalam penggunaan Riset
Pemasaran Konsepsi sempit tentang riset, hanya fokus pada mengadakan pertanyaan,
sampel dan wawancara. Namun tidak tahu masalah yang dihadapi perusahaan Kaliber
periset yang tidak seimbang. Hanya memandang riset sebagai kegiatan rutin dan tidak
bermanfaat.
13. 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Walter B. Wentz dalam bukunya MARKETING RESEARCH : Management
and Method, riset pemasaran didefinisikan sebagai: Pengumpulan dan penganalisaan
informasi untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan di bidang pemasaran
Dari definisi tersebut dapatlah dikatakan bahwa riset pemasaran merupakan suatu
proses yang sifatnya praktis. Manajemen menggunakan riset pemasaran untuk memudahkan
dalam mengambil keputusan, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Kadang-kadang orang
yang tidak mengetahui tentang riset pemasaran mempunyai anggapan bahwa hal ini tidak
bermanfaat bagi manajemen. Tetapi masalah tersebut tidaklah menjadi persoalan. Penelitian
hanya memberikan input (bahan) pada pimpinan, yang dalam hal ini bertanggungjawab untuk
mengambil keputusan.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang akan sukses karena memiliki informasi yang
diperlukan. Riset pemasaran dapat memberikan bahan kedalam sistem informasi pemasaran.
Dengan demikian riset merupakan bagian dari suatu sistem.
Riset pemasaran adalah suatu kegiaatan pengumpulan (collecting), pengolahan
(processing) serta analisis (analysis) seluruh fakta atau data yang menyangkut persoalan yang
berhubungan dengan pemindahan dan penjualan (transfer and sales) barang-barang dan jasa
(goods and service) dari produsen ke konsumen (producer to consumers).
B. Saran
Semonga Makalah ini dapat memberi pengetahuan dan wawasan kepada pembaca.
Kami Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah
ini. Sehingga makalah ini lebih bermanfaat dalam proses belajar mengajar.