2. Pendahuluan
Merupakan bentuk asuransi sosial dari
JPKM
Penyelenggaran askes PNS dan
Keluarganya atas dasar PP No. 69/1991.
Terdapat istilah JPK
Istilah ASKES terdapat dalam PP No. 2/92
tentang penunjukan PT. ASKES sebagai
penyelenggara askes dari Perum Husada
Bhakti (PP No. 22/84).
3. Sejarah
Jaman Belanda, PN dari Eropa
mendapat jaminan kesehatan o/
pemerintahan Belanda
(Staatsergeling No.1/34).
4 tahun kemudian, diperluas ke PN
Pribumi dengan fasilitas kesehatan
pemerintah.
Sistem jaminan--Reimbursement
4. 1948, masih ada pegawai kelas atas dan
bawah. Batas gaji bulanan 480g/bulan dan
1949 Rp. 850/bulan.
1960, Menkes mengintruksikan
pengembangan jaminan kesehatan kepada
pensiunan dan pegawai pemerintah =
“jakarta pilot project”.
Reimbursement diganti dengan
pembayaran langsung kepada PPK dan
tidak ada perbedaan golongan.
Jaminan terbatas pada rawat inap dan
obat2an.
Berhasil memperluas cakupan, akan tetapi
biaya yang harus ditanggung pemerintah
membengkak.
5. 1966, Menkesmembentuk komite “dana
sakit” dengan iuran dari PN dengan orientasi
nirlaba.Akan tetapi gagal menelurkan konsep
yg diharapkan.
1968, Menkesmemebntuk Panitia
Pembentukan Badan Pemeliharaan
Kesehatan PN dan Penerima Pensiun. Akan
tetapi pemerintah Orba masih sulit keuangan
akibat pemberontakan PKI
Mulai 1968/1969, tidak ada alokasi dana bagi
pemeliharaan kesehatan PN.
18 Maret 1968, Menaker Membentuk TKKN,
akan tetapi tak ada persetujuan Presiden.
6. TKKN mengembangkan Asuransi
Kesehatan Wajib di Indonesia, modal
awal 50% dana kesejahteraan PN
terkumpul dari potongan 10% gaji
pegawai aktif dan 5% dari Pensiunan.
Badan hukumKepres No. 230 th
1968 yang merupakan cikal bakal PT.
Askes Indonesia
Program tersebut ditandai dengan
Kepres No. 122 th 1968 menetapkan
potongan sebesar 5% untuk biaya
pemeliharaan kesehatan.
7. 1968-1984, askes PN dikelola oleh Badan Penyelenggara
Dana pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) dibawah Depkes.
Dg iuran 5% dari Gaji Pokok
Awalnya, Jamianan diberikan bebas dengan fasilitas
kesehatan pemerintah dan swasta dengan pembayaran fee
for service.
Manajemen masih sangat sentralistis, terdapat pemekaian
berlebihan sehingga pemerintah defisit.
1970, iuran dikurangi menjadi 3,89% gaji pokok untuk PN
aktif, namun ttp 5% u/Pensiunan, dengan Kepres No.22/70.
1973 upaya mempertahankan program tsb bahkan ada
perluasan cakupan kepada masyarakat non PNS.
1974, Pengurangan Iuran2,75% gaji pokok,
Pensiunan=5%.
1977Kepres No.8/77 iuran menjadi 2% bagi PNS aktif dan
Pensiunan.
1979, sitem kapitasi sudah mulai diberlakukan kepada
PUSKESMAS di Jakarta. Managed care sudah dilaksanakan
oleh BPDPK.
1980, jumlah anak tanggungan dibatasi menjadi 3 Orang.
8. 1984, Askes PNS dipisahkan dari
Depkes dg PP No.22 dan 23 th 1984,
perubahan ini penyesuaian fx
pengelolaan dana masyarakat yg msh
terikat dg ICW (Indische
Comptabiliteit Wet).
1884, BPDPKPerum Husada Bhakti
(PHB) dilaksanakn penuh mulai 23
April 1986.
Dibentuk kantor2 Cabang, 199227
Cabang di Indonesia/provinsi.
9. PHB, kerjasama dg Pusdiklat Depkes RI,
USAID dan Zieken Fonds Belanda u/
menambah ahli asuransi kesehatan.
Pelayanan Kesehatan mulai terkendali
dengan managed care, daftar obat yg dijamin
bdasarkan Daftar Obat Esensial.
1992, PHBPT (Persero) mli PP No.6/92 dg
nama PT. Askes. Diberikan wewenang
memperluas kepesertaan kepada pegawai
swasta.
Ada ketegangan PT Askes vs PT Jamsostek.
PT Askes dapat kemudahan mli PP No.14/93 :
Perusahaan yg mberikan jaminan lebih baik
boleh tidak mendaptarkan diri pada PT
Jamsostek.
10. Peserta ASKES PNS
(PP 69/1991)
Calon dan PNS,Penerima Pensiun, Veteran dan
Perintis Kemerdekaan. PNS aktif di lingkungan TNI
dan POLRI dan Anggota TNI&POLRI tdk wajib menjadi
peserta ASKES krn mendapat jaminan dr sistem
jaminan kesehatan TNI dan POLRI oleh Dept. Hankam.
Penerima Pensiun :
a. PNS yg berhenti dg hak pensiun
b. Prajurit ABRI dan PNS dilingkungan Dephankam
dan ABRI yg berhenti dg hak pensiun
c. Pejabat Negara yg berhenti dg Hak Pensiun.
d. Janda/Duda/Anak yaitm piatu dr PNS, Prajurit serta
pejabat negara dengan hak Pensiun.
Kelurga yg ditanggung meliputi istri/suami dari
peserta dan anak yg sah atau angkat dr peserta
sesuai UU yg berlaku
11. Kewajiban Peserta
Wajib Memberikan keterangan yag
sebenarnya tentang jati dirinya beserta
keluarganya u/ penyusunan dta peserta.
Peserta dan keluarganya wajib memilki
tanda pengenal diri yg diterbitkan oleh
Bapel.
Peserta dan Keluarganya wajib mengetahui
dan mentaati peraturan penyelenggaraan
pemeliharaan kesehatan.
12. Premi
PNS dan Pensiuna mebayar premi sebesar
2% gaji pokok dan pemerintah sebesar
0,5% berdasarkan PP. No 28/2003 mulai th
2004.
Iuran Askes dipotong lansung oleh Dirjen
Anggaran Dept. Keuangan sebelum gaji
diberikan oleh Bendaharawan di Daerah.
Setelah otonomi, gaji dipotong oleh
bendaharawan di daerah kemudian
disetorkan ke Dept. Keuangan kemudian
disetorkan kpd PT. Askes.
13. Iuran Veteran dan Perintis
Kemerdekaan ditanggung pemerintah
atas beban APBN.
Premi dari badan lainnya yg ikut
Askes secara wajib/sukarela
dilakukan oleh PT Askes sendiri.
Masalah umum adalah rendahnya gaji
PNS sehingga kecil juga Premi yg
diterima PT Askes.
Masalah kedua, kenaikan gaji pokok
tidak sesuai dengan perubahan biaya
kesehatan.
14. Paket Jaminan
PT Askes memberikan jaminan
komprehensif : Peningkatan/Promosi,
pencegahan, pemulihan,
penyembuhan dan pemulihan.
Akan tetapi lebih ditekankan kpd :
penyembuhan dan pemulihan dengan
mengenakan iur biaya (cost sharing)
yg cukup besar.