Dokumen tersebut membahas tentang Nabi Luth dan kaumnya. Nabi Luth mendakwahi kaumnya yang melakukan perbuatan homoseksual dan kejahatan lain, namun kaumnya menolak nasihat Nabi Luth dan malah mengancam akan mengusirnya. Akhirnya Allah mengirimkan malaikat untuk menghancurkan kaum Nabi Luth karena kemunafikan dan kejahatan mereka.
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Kisah Nabi Luth 'Alaihissalam.pdf
1.
2. SEKILAS TENTANG NABI LUTH
Di dalam Kitab Qashashul
Anbiya’ disebutkan nasab
Nabi Luth ‘Alaihissalam
adalah Luth bin Haran bin
Azar bin Nahur bin Saruj bin
Ra’u bin Falij bin Abir bin
Syalih bin Arfakhsyadz bin
Saam bin Nuh.
Nabi Luth berdakwah dizaman
yang sama dengan paman
beliau Nabi Ibrahim
‘Alaihissalam. Disebutkan oleh
sebagian ulama jarak antara
lokasi tempat tinggal Nabi
Ibrahim dan Nabi Luth juga
tidak begitu berjauhan.
Nabi Luth memiliki 2 orang putri.
Allah menyebutkan kisah Kaum
Luth dalam banyak tempat di
dalam Al-Qur’an bahkan Nama
Nabi Luth disebutkan sebanyak
27 kali di dalam Al-Qur’an. Ini
bukti bahwa ada pelajaran yang
penting dan mendalam dari
kisah Kaum Luth.
3. KEMUNGKARAN KAUM LUTH
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
َرَكْنُمْلا ُمُكاِديَن ِفي َنوُتْأَتَو يَلِب َّسال َنوُع َطَتْقَو اَلِّرَجال َنوُتْأَتَل ْمُكَّنِئَأ
“Apakah pantas kalian mendatangi laki-laki, memotong memotong jalan (menyamun) dan
mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” (QS. Al-Ankabut : 29)
PERBUATAN
HOMOSEKSUAL
Nb: Homseksual adalah Suka
sesama jenis, dimana laki-laki
suka/ tertarik dengan laki-laki dan
perempuan suka/ tertarik dengan
perempuan.
Sebagaimana di dalam
Al-Qur’an surah Al-A’raf
ayat 80 Allah berfirman
bahwa Kaum Luth adalah
kaum yang pertama kali
melakukan perbuatan
homoseksual di alam
semesta ini
Mereka menyamun
(merampok/
membegal)
Mereka menangkap
orang di jalan untuk
memenuhi syahwat/
memperkosa mereka.
MEMOTONG JALAN,
Imam At-Thabari dalam
tafsirnya meberikan
penjelasan yang dimaksud
dengan “memotong jalan”
yaitu:
Melempari wanita
Mengejek orang-orang yang
lewat.
Saling buang angin (kentut)
Melempari kerikil kepada setiap
laki-laki yang lewat, siapa yang
pertama kali berhasil
mengenakan kerikil kepada
lelaki saing
Melakukan perbuatan
homoseksual Bersama-sama.
MELAKUKAN KEMUNGKARAN DI
TEMPAT-TEMPAT PERKUMPULAN
MEREKA.
Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya
menjelaskan ada beberapa
pendapat tentang rincian dari
kejatan mereka ini, yaitu
4. MUSRIFUUN, yaitu orang yang melampaui batas dalam berbuat maksiat
(QS. Al-A’raf: 81)
QAUMA SAU’, yaitu kaum yang buruk. (QS. Al-Anbiya’: 74).
FASIQIN, yaitu kaum yang fasik (QS. Al-Anbiya’: 74).
MUJRIMUUN, yaitu kaum kafir nan pendosa (QS. Al-A’raf: 84).
JAHLUN, yaitu kaum yang bodoh (QS. An-Naml: 55).
‘AADUUN, yaitu kaum yang melampaui batas
QS Asy-Syuároo : 165-166).
MUFSID UUN, yaitu orang yang berbuat kerusakan (QS. Al-Ankabut: 30).
Karena sangat buruknya 3 akhlak Kaum Luth tersebut Allah memvonis
mereka dengan 7 Sifat buruk di dalam Al-Qur’an (Sifat buruk terbanyak yang
disematkan kepada suatu kaum di dalam Al-Qur’an):
7 SIFAT BURUK KAUM LUTH
5. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
يِّنِإ ،َنُقوَّتَت اَلَأ ٌطوُل ْمُهوُخَأ
ْمُهَل َلاَق ْذِإ ،َنيِلَسُمْرْلا ٍطوُل ُمْوَق ْتَبَّذَك
ٍرْجَأ ْنِم ِهْيَلَع ْمُكُلَأْسَأ اَوَم ،وِنُعيِطَأَو َهَّللا ُقواَّتاَف ،ٌنيِمَأ ٌلوَرُس ْمُكَل
،َنيِمَلاَعْلا َنِم َناَرْكُّذلا َنوُتْأَتَأ ،َنيِمَلاَعْلا َرِّب ىَلَع اَّلِإ َيِرْجَأ ْنِإ
َنوُداَع ٌمْوَق ْمُتْنَأ ْلَب ْمُكِجاَوْزَأ ْنِم ْمُكَرُّب ْمُكَل َقَلَخ اَم َنوُرَذَتَو،
Kaum Luth telah mendustakan Rasul-Rasul, ketika
saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka,
“Mengapa kamu tidak bertakwa ? Sesungguhnya
aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang
diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah
dan taatlah kepadaku, dan aku sekali-kali tidak
minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak
lain hanyalah dari Tuhan semeta alam. Mengapa
kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia,
dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan
oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah
orang-orang yang melampaui batas”. (QS Asy-
Syuára : 160-166)
DAKWAH NABI LUTH
Nabi Luth dihadapkan
pada kaum yang
mereka semua sudah
terjerumus pada praktik
homoseksual baik laki-
lakinya maupun
perempuannya.
Akan tetapi Nabi Luth
tetap mendakwahi
mereka dengan penuh
kesabaran dan tanpa
mengenal Lelah.
6. DAKWAH NABI LUTH
Akan tetapi kaumnya tetap tidak
mendengarkan nasehat dan
peringatan dari Nabi Luth mereka
justru semakin bertambah pula
penentangan dan kesombongan
mereka terhadap Nabi Luth. Berikut
diantara sikap mereka terhadap
Nabi Luth:
MENGANCAM AKAN
MENGUSIR NABI LUTH
َنيِجَرْخُمْلا َنِم َّنَنوُكَتَل ُطوُل اَي ِهْنَتَت ْمَل ْنِئَل واُلاَق
Mereka menjawab: “Hai Luth,
sesungguhnya jika kamu tidak
berhenti, benar-benar kamu
termasuk orang-orang yang diusir”
(QS Asy-Syuára: 167)
1
1)MERAGUKAN &
MENDUSTAKAN
PERINGATAN NABI LUTH
ِرُذُّنالِب اَرْواَمَتَف اَتَن َش ْطَب ْمُهَرَذْنَا ْدَقَلَو
“Dan sungguh, dia (Luth) telah
memperingatkan mereka akan
hukuman Kami, tetapi mereka
meragukan peringatan-Ku.” (QS. Al-
Qomar: 36).
MENGGELARI NABI LUTH
DENGAN SEBUTAN “SOK SUCI”!
ٌساَنُأ ْمُهَّنِإ ْمُكِتَيْرَق ْنِم وٍطُل آَل واُجِرْخَأ واُلاَق
َنوُرَّه َطَتَي
“Usirlah Luth beserta keluarganya
dari negerimu; karena
sesungguhnya mereka itu orang-
orang yang (menganggap dirinya)
suci”.” (QS. An-Naml : 56)
2
3
7. PARA MALAIKAT SINGGAH DI RUMAH NABI IBRAHIM ‘ALAIHISSALAM
Kisah diadzabnya kaum Nabi Luth dimulai dengan datangnya para Malaikat pembawa
adzab yang bertamu ke rumah Nabi Ibrahim álaihissalam. Tamu yang datang ke rumah
Nabi Ibrahim adalah para Malaikat yang menjelma menjadi para lelaki yang sangat
tampan. Mereka datang kepada Nabi Ibrahim hanya sekedar singgah saja, karena
tujuan mereka sebenarnya adalah untuk mendatangkan adzab bagi Kaum Luth.
Pada saat Nabi Ibrahim mengetahui bahwa tamu-tamu tersebut adalah para Malaikat,
Ibrahim merasa bahwa mereka datang bukan hanya sekedar memberi kabar gembira
untuknya. Akan tetapi, pasti ada urusan lain yang lebih penting. Maka, Nabi Ibrahim
bertanya kepada mereka,
َنوُلَسُمْرْلا اُّيَهَأ
ْمُكُبْطَخ اَمَف َلاَق
Berkata Ibrahim: “Apakah urusanmu yang penting (selain itu), hai para utusan?” (QS
Al-Hijr : 57 dan Adz-Dzariaat : 31)
ْمِهْيَلَع َلِسْرُنِل َنيِمِرْجُّم ٍمْوَق ٰىَلِإ ٓاَنْلِسْرُأ ٓاَّنِإ ۟آوُلاَق
َنيِفِر ُمْسْلِل َكَرِّب َدنِع ًةَمَّوُّمَس ٍنيِط نِّم ًةَراَجِح
Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa(kaum
Luth), agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah (yang keras), yang
ditandai di sisi Tuhanmu untuk membinasakan orang-orang yang melampaui batas"
(QS. Adz-Dzariaat : 32-34)
ADZAB KAUM LUTH
8. Di dalam At-Tahrir wa at-Tanwir
12/123 Ibnu Ásyur menyebutkan
bahwa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
meminta untuk memaafkan kaum
Luth karena kawatir adzab tersebut
juga akan menimpa kaum mukminin
yang ada di sana, atau agar azab
dipalingkan dari kaum Nabi Luth,
اَهيِف َمْنِب ُمَلْعَأ ُنْحَن واُلاَق اًطوُل اَهيِف َّنِإ َلاَق
َنيِرِباَغْلا َنِم ْتَناَك ُهَتَأَرْما اَّلِإ ُهَلْهَأَوُهَّنَيِّجُنَنَل
Berkata Ibrahim: “Sesungguhnya di
kota itu ada Luth”. Para Malaikat
berkata: “Kami lebih mengetahui
siapa yang ada di kota itu. Kami
sungguh-sungguh akan
menyelamatkan dia dan pengikut-
pengikutnya kecuali isterinya. Dia
adalah termasuk orang-orang yang
tertinggal (dibinasakan) (QS Al-
Ánkabuut : 31-32)
ADZAB KAUM LUTH
Kemudian para Malaikat berkata,
َكِّبَر ُر ْم
َأ اَءَج ْدَق ُهَّنِإ اَذَه ْنَع ْضِرْعَأ ُمي اِهَرْبِإ اَي
ُدوٍدْرَم ُرْيَغ ٌباَذَع ْم ِهآِتي ْمُهَّنِإَو
“Wahai Ibrahim, tinggalkanlah tanya jawab ini,
sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu,
dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi
azab yang tidak dapat ditolak.” (QS. Hud : 76)
Malaikat mengingatkan Nabi Ibrahim agar tidak
perlu mempertanyakan tentang kaum Nabi Luth,
karena kebinasaaan mereka telah ditetapkan oleh
Allah dan Allah sudah menjamin akan
menyelamatkan Nabi Luth bersama orang-orang
yang beriman kepada beliau. (Tafsir Ibnu Katsir
4/336).
Setelah mampir di rumah Nabi Ibrahim
‘alaihissalam, para Malaikat berangkat menuju
rumah Nabi Luth ‘alaihissalam. Disebutkan bahwa
jarak antara rumah Nabi Ibrahim dengan rumah
Nabi Luth adalah sekitar 20 kilometer (Tafsir As-
Sam’ani 5/259)
9. Melihat kedatangan para tamu yang
berparas tampan, muncullah rasa khawatir
dibenak Nabi Luth ‘Alaihissalam. Nabi Luth
khawatir laki-laki tersebut akan menjadi
korban homoseksual kaumnya. Para ahli
tafsir menyebutkan bahwa seluruh kaum
Nabi Luth adalah pelaku homoseksual,
sehingga yang beriman hanya Nabi Luth
dan dua putrinya.
اًعْرَذ ْمِبِه َقاَضَو ْمِبِه َءيِس اًطوُل اَنُلُرُس ْتَءاَج اَّمَلَو
ٌبيِصَع ٌمْوَي اَذَه َلاَقَو
Berkata Ibrahim: “Sesungguhnya di kota itu
ada Luth”. Para Malaikat berkata: “Kami
lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu.
Kami sungguh-sungguh akan
menyelamatkan dia dan pengikut-
pengikutnya kecuali isterinya. Dia adalah
termasuk orang-orang yang tertinggal
(dibinasakan) (QS Al-Ánkabuut : 31-32)
Hal lain yang dikhawatirkan Nabi Luth
adalah istri beliau. Istri Nabi Luth adalah
orang yang sering berkhianat kepada
Nabi Luth. Diantara pengkhianatan yang
dilakukan oleh istri Nabi Luth adalah dia
mengabarkan kepada kaumnya Nabi
Luth bahwa ada para lelaki tampan
dirumahnya.
Maka kemudian terjadilah apa yang
dikhawatirkan oleh Nabi Luth
‘alaihissalam. Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman,
َنوُلْعَمَي واُناَك ُلْبَق ْنِمَو ِهْيَلِإ َنوُعَرْهُي ُهُمْوَق ُهَءاَوَج
“Kaumnya pun bergegas menuju
kediamannya. Dan memang sejak dulu
mereka selalu melakukan perbuatan
yang keji” (QS. Hud : 78)
ADZAB KAUM LUTH
PARA MALAIKAT TIBA DI RUMAH NABI LUTH
10. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman,
ْمُكَل َهُرْطَأ َّنُه يِتاَنَب ِءاَلَهُؤ ِمْوَق اَي َلاَق
ْمُكْنِم ْيَسَلَأ يِفْيَض يِف وِنُزُتْخ اَلَو َهَّللا ُقواَّتاَف
ٌديِشَر ٌلَرُج
Luth berkata: “Hai kaumku, inilah putri-
putriku, mereka lebih suci bagimu,
maka bertakwalah kepada Allah dan
janganlah kamu mencemarkan
(nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak
adakah di antara kalian seorang yang
berakal?” (QS. Hud : 78)
Nabi Luth berdiri di depan pintu
rumahnya untuk menghalangi kaumnya
dan menasehati mereka agar mereka
menikahi para wanita secara wajar
yang ada di kampung tersebut.
Maka kemudian kaumnya berkata kepada Nabi
Luth,
ٍّقَح ْنِم َكِتاَنَب يِف اَنَل اَم َتْمِلَع ْدَقَل واُلاَق
ُديِرُن اَم ُمَلْعَتَل َكَّنِإَو
“Mereka menjawab: “Sesungguhnya kamu telah
tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan
terhadap putri-putrimu; dan sesungguhnya
kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya
kami kehendaki“. (QS. Hud : 79)
Maka Nabi Luth berusaha melawan akan tetapi
dia tidak bisa. Karena Nabi Luth ‘alaihissalam
datang mendakwahi kaumnya sendirian dan
tidak memiliki kabilah.
Oleh karenanya Nabi Luth ‘alaihissalam berkata,
ٍديِدَش ٍنْكُر ىَلِإ ِويآ ْوَأ ًةَّوُق ْمِبُك يِل َّنَأ ْوَل َلاَق
“Luth berkata: “Seandainya aku mempunyai
kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku
dapat berlindung kepada keluarga yang kuat
(tentu aku lakukan)“. (QS. Hud : 80)
ADZAB KAUM LUTH
11. Nabi Luth pada waktu itu belum
menyadari bahwa para lelaki tersebut
adalah Malaikat. Mereka terus merayu
Nabi Luth untuk menyerahkan tamu-
tamu tersebut kepada mereka.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
اْوُقْوُذَف ْمُهَنُيْعَا ٓاَن َمْسَطَف هِفْيَض ْنَع ُهْوُدَواَر ْدَقَلَو
ِرُذُنَو ْيِباَذَع
“Dan sungguh, mereka terus merayu
(agar menyerahkan) tamunya (kepada
mereka), lalu Kami tutup (butakan)
mata mereka, maka rasakanlah azab-
Ku dan peringatan-Ku!”
(QS. Al-Qomar: 37)
mata mereka tiba-tiba menjadi buta
karena ingin melihat lelaki tampa
mereka sudah masuk ke dalam rumah
Nabi Luth namun Allah Subhanahu wa
ta’ala menutup mata-mata mereka
sehingga mereka tidak bisa melihat para
Malaikat yang tampan.
mata mereka berubah seperti menjadi
kulit wajah sehingga tidak ada mata
sama sekali, hal ini dikarenakan mereka
membangkang. (Tafsir Al-Qurthuby
17/144)
Karena mereka terus merayu-rayu Nabi Luth
akhirnya Allah butakan penglihatan mereka.
Ada 3 pendapat dalam masalah penafsiran
ditutupnya kedua mata mereka:
1.
2.
3.
Para ulama menyebutkan bahwa setelah itu
mereka terusir dan kembali ke rumah
masing-masing dengan tetap memberikan
ancaman kepada Nabi Luth agar
menyerahkan para tamunya pada keesokan
harinya.
ADZAB KAUM LUTH
12. Maka para Malaikat kemudian mengabarkan kepada Nabi Luth siapa mereka
sebenarnya,
ِلْيَّللا َنِم ٍعِقْطِب َكِلْهَأِب ِرْسَأَف َكْيَلِإ واُلِصَي ْنَل َكَرِّب ُلُرُس اَّنِإ ُطوُل اَي واُلاَق
ْمُهَبا َصَأ اَم اُبَهيِصُم ُهَّنِإ َكَتَأَرْما اَّلِإ ٌدَحَأ
ْمُكْنِم ْتِفَتْلَي اَلَو
ٍبيِرَقِب ْبُح ُّصال ْيَسَلَأ ْبُح ُّصال ُمُهَدِعَمْو َّنِإ
“Wahai Luth, sesungguhnya kami adalah para malaikat, sekali-kali mereka tidak
akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga
dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di
antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab
yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka
ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?“. (QS. Hud : 81)
Disebutkan oleh sebagian ahli tafisr bahwa ketika Malaikat telah
mengungkapkan identitasnya, Nabi Luth ‘alaihissalam kemudian
meminta disegerakan azab bagi kaumnya, maka Malaikat tersebut
mengatakan bahwa mereka akan mengadzab kaum luth diwaktu
subuh.
ADZAB KAUM LUTH
13. Batu-batu tersebut telah ditugaskan oleh Allah untuk melempari orang –
orang yang Allah tetapkan.
Setiap batu hanya akan mengenai orang-orang yang telah ditetapkan
pada masing-masing batu tersebut.
Ketika ada sebagian kaum Nabi Luth yang tidak berada dikampungnya,
maka batu-batu yang telah ditugaskan untuk dilemparkan
Setelah Nabi Luth dan kedua putrinya meniggalkan kaumnya, Allah Subhanahu wa
ta’ala menurunkan adzab,
ٍدو ُضْنَم ٍليِّجِس ْنِم ًةَراَجِح اْيَهَلَع اَنْرَطْمَأَو اَهَلِفاَس اَيَهِلاَع اَنْلَجَع اَنْمُرَأ َءاَج اَّمَلَف
ٍديِعَبِب َنيِلِماَّظال َنِم َيِه اَوَم َكَرِّب َدْنِع ًةَمَّوُمَس
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas
ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang
terbakar dengan bertubi-tubi. Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu
tidaklah jauh dari orang-orang yang zalim.” (QS. Hud :82-83).
Sebagian ahli tafsir menyebutkan bahwa maksud dari (batu yang telah
diberi tanda) adalah :
1.
2.
3.
kepada mereka, mengejar dimana pun mereka berada
(Tafsir Ibnu Katsir 7/422).
TURUNNYA ADZAB
ADZAB KAUM LUTH
14. Demikianlah akhir dari kisah Kaum Luth yang bergelimang
dengan dosa dan maksiat kepada Allah Subhanahu wa
ta’ala. Seringkali terjadi bencana disekitar kita, namun tidak
dikaitkan dengan dosa-dosa yang diperbuat oleh manusia.
Seakan-akan itu hanya terjadi karena fenomena alam
belaka.
Padahal sejatinya sebab terjadinya bencana-bencana
adalah akibat dari perbuatan dosa yang dilakukan oleh
manusia. Betapa banyak orang-orang yang sudah
menyaksikan bagaimana Allah menegur kaum-kaum yang
melakukan dosa-dosa, namun mereka tidak bisa
mengambil pelajaran. Dan yang mampu mengambil
pelajaran hanyalah orang-orang ada rasa takut terhadap
azab Allah yang pedih.
ADZAB KAUM LUTH