SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 27
Ruang Lingkup Perpajakan
Mengenal Pungutan
Pemerintah
Iuran kepada pemerintah daerah
yang dapat dipaksakan dan
memperoleh jasa timbal balik secara
langsung dan dapat ditunjuk.
Contoh tiket masuk objek wisata
1. Retribusi
Iuran kepada pemerintah yang tidak
dapat dipaksakan yang ditujukan
kepada golongan tertentu dan
dimanfaatkan untuk golongan
tertentu pula contoh: sumbangan
bencana alam
2. Sumbangan
Pungutan yang dikenakan atas suatu
kejadian atau perbuatan yang
berupa lalu lintas barang dan
perbuatan lainnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Contoh: bea masuk, bea keluar dan
bea balik nama.
3. Bea
Mengenal Pungutan
Pemerintah
Pungutan yang dikenakan atas barang-barang tertentu yang
mempunyai sifat sebagaimana ditetapkan dalam Undang-
undang dan hanya pada golongan tertentu dan yang membayar
tidak mendapatkan prestasi imbal balik secara langsung.
Contoh: cukai tembakau (sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau
iris), cukai etil alkohol/ etanol dan cukai minuman mengandung
alkohol
4. Cukai
Kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang- undang dengan
tidak mendapatkan imbalan langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
5. Pajak
2 Fungsi Pajak
Fungsi penerimaan (budgetair) yaitu
pajak sebagai sumber dana bagi
pemerintah untuk membiayai
pengeluaran- pengeluarannya.
1. Budgetair
Fungsi pengatur (regulerend) yaitu
pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan pemerintah
dalam bidang sosial dan ekonomi.
2. Regulerend
Persyaratan dalam Pemungutan pajak dibentuk agar tidak
menimbulkan hambatan atau perlawanan saat dilaksanakan,
adapun 5 syarat tersebut antara lain :
1. Syarat Keadilan
2. Syarat Yuridis
3. Syarat Ekonomis
4. Syarat Finansial
5. Kesederhanaan Sistem Pemungutan
Syarat Pemungutan Pajak
Syarat Keadilan
Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan,
Undang Undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil
dalam perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak
secara umum dan merata, serta disesusikan dengan kemampuan
masing-masing, sedang adil dalam pelaksanaan yakni dengan
memberikan hak bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan,
penundaan dalam pembayaran, dan mengajukan banding
kepada Majelis Pertimbangan Pajak.
Syarat Yuridis
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23A
yang menyatakan bahwa pajak dan pungutan lain yang
bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan
undang-undang. Hal ini memberikan jaminan hukum
untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun
warganya
Syarat
Ekonomis
Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun
perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat
Syarat
Finansial
“ Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak
harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil
pemungutannya ”
Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong
masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah
dipenuhi oleh undang undang perpajakan yang baru.
Kesederhanaan Sistem Pemungutan
2 Hukum Pajak
Hukum pajak disusun untuk mengatur hubungan antara pemerintah
(fiskus) selaku pemungut pajak dengan rakyat sebagai wajib pajak.
Hukum pajak dibedakan menjadi dua yakni :
1. Hukum pajak material
2. Hukum pajak formal
Hukum Pajak Material
Hukum pajak yang memuat norma-norma yang menerangkan tentang keadaan,
perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek pajak), siapa yang dikenakan
pajak (subjek pajak), berapa besar pajak yang dikenakan (tarif pajak), segala sesuatu
yang timbul dan hapusnya utang pajak, serta hubungan hukum antara pemerintah
dan wajib pajak. Contoh Undang Undang Pajak Penghasilan
Hukum Pajak Formal
Hukum pajak yang memuat tentang bentuk/cara untuk mewujudkan hukum
material menjadi kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak material).
Hukum ini memuat:
a. Tata cara penyelenggaraan (presedur) penetapan suatu utang pajak,
b. Hak-hak fiskus untuk mengadakan pengawasan terhadap para wajib
pajak mengenai keadaan, perbuatan, dan peristiwa yang menimbulkan
utang pajak.
c. Kewajiban wajib pajak misalnya menyelenggarakan pembukuan/
pencatatan dan hak-hak wajib pajak misalnya mengajukan
keberatan/banding. Contoh:
Pengelompokan Pajak
Pengelompokan jenis pajak dapat dibedakan berdasarakan 3
kategori, yakni :
a. berdasarkan golongannya
b. berdasarkan sifatnya
c. berdasarkan pemungut dan pengelolahnya
1. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan
tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak
Penghasilan.
2. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai
A. Jenis pajak berdasarkan golongannya
B. Jenis pajak
berdasarkan
Sifatnya
1. Pajak subjektif
Jenis pajak yang berpangkal atau bersandarkan pada subjeknya, dalam arti
memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Penghasilan.
2. Pajak objektif
Jenis pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri
wajib pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah.
Pemungut & Pengelolah
C. Jenis pajak berdasarkan
1. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang digunakan
untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh:
i. Pajak Penghasilan (PPh),
ii. Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
iii. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM),
iv. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan
v. Bea Meterai. Mulai tahun 2012 PBB dikelola oleh daerah.
Pemungut & Pengelolah
C. Jenis pajak berdasarkan
2. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan
untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh :
i. Pajak Daerah Tingkat I :
a. pajak kendaaan bermotor dan kendaraan di atas air,
b. bea balik nama kendaaan bermotor dan kendaraan di atas air,
c. pajak pengambilan dan pemanfaatan air tanah dan air
permukaan.
ii. Pajak Daerah Tingkat II:
a. pajak hotel dan restoran,
b. pajak reklame, pajak hiburan,
c. pajak penerangan jalan.
Stelsel Pajak merupakan sistem pemungutan pajak yang digunakan untuk
menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh para wajib pajak.
Terdapat 3 jenis stelsel pajak, yakni :
1. Stelsel nyata (riil stelsel)
2. Stelsel anggapan (fictive stelsel)
3. Stelsel Campuran
Pemungutan pajak yang didasarkan pada objek (penghasilan yang nyata),
sehingga pemungutan yang baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni
setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui.
a. kelebihan
pajak yang dikenakan lebih realistis
b. kelemahanya
pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode ( setelah penghasilan riil
diketahui).
1. Stelsel Riil
Pengenaan pajak yang didasarkan pada suatu aggapan yang diatur oleh suatu Undang-undang.
Misalnya, penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal
tahun pajak sudah dapat ditetapkan besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan.
a. Kebaikan
pajak dapat dibayar selama tahun berjalan tanpa harus menunggu pada akhir tahun.
b. Kelemahannya
pajak yang dibayar tidak berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya.
2. Stelsel Anggapan
3. Stelsel Campuran
Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dengan stelsel anggapan.
Yakni pada awal tahun besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan
kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang
sebenarnya. Apabila besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar daripada
pajak menurut anggapan, maka wajib pajak harus menambah. Sebaliknya jika
besarnya pajak menurut kenyataan lebih kecil daripada pajak menurut
anggapan, maka wajib pajak dapat minta kembali kelebihannya (direstitusi)
dapat juga dikompensasi.
Azas perpajakan merupakan dasar dan pedoman yang digunakan oleh
pemerintah saat membuat peraturan atau melakukan pemungutan
pajak. Terdapat 3 azas pemungutan pajak yang kerap dijadikan
sebagai pedoman, yakni :
1. azas domisili (tempat tinggal)
2. azas sumber
3. Azas kebangsaan
3Azas
Perpajakan
Azas
Domisili
Negara berhak mengenakan pajak atas
seluruh penghasilan wajib pajak yang
bertempat tinggal di wilayahnya, baik
penghasilan yang berasal dari dalam
maupun dari luar negeri. Azas ini berlaku
bagi wajib pajak dalam negeri.
Azas
Sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan
yang bersumber dari wilayahnya tanpa memperhatikan
tempat tinggal wajib pajak.
Azas
Kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu
negara. Misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan
pada setiap orang yang bukan berkebangsaan Indonesia
yang bertempat tinggal di Indonesia. Azas ini berlaku untuk
wajib pajak luar negeri.
Sistem Pemungutan pajak
Sistem pemungutan pajak adalah suatu cara yang dipakai untuk
menghitung besarnya pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak
kepada negara. Terdapat 3 sistem pemungutan pajak, yakni :
1. Official Assessment System
2. Self Assessment System
3. With Holding Assessment System

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Thin DunXpiet
 
Pajak penghasilan-1-20022020
Pajak penghasilan-1-20022020Pajak penghasilan-1-20022020
Pajak penghasilan-1-20022020
Bayu Sarjono
 
Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)
Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)
Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)
riansaputro
 
4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah
natal kristiono
 
Pengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaPengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannya
Kppkp Bangil
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajak
Ye Si
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
eryeryey
 

La actualidad más candente (20)

Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
Kup penagihan
 
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
 
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
 
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi DaerahPajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
 
Pajak penghasilan-1-20022020
Pajak penghasilan-1-20022020Pajak penghasilan-1-20022020
Pajak penghasilan-1-20022020
 
PAJAK
PAJAKPAJAK
PAJAK
 
Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)
Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)
Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)
 
Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)
Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)
Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)
 
4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah
 
Pengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaPengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannya
 
Pengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum PajakPengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum Pajak
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
Bab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakanBab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakan
 
Makalah pajak daerah
Makalah pajak daerahMakalah pajak daerah
Makalah pajak daerah
 
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
 
Konsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkk
Konsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkkKonsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkk
Konsep dasar pajak internasional by lutfi ardhani,dkk
 
Jenis-jenis Tarif Pajak
Jenis-jenis Tarif PajakJenis-jenis Tarif Pajak
Jenis-jenis Tarif Pajak
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajak
 
Penyidikan Pajak
Penyidikan PajakPenyidikan Pajak
Penyidikan Pajak
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 

Similar a 2. ruang lingkup perpajakan

IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga PasarIPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
cindypatricia55
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajak
asrikartini
 
Pengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan IPengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan I
sischayank
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Annez Fathia
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Rahma Naulita
 
perpajakan_1.pptx
perpajakan_1.pptxperpajakan_1.pptx
perpajakan_1.pptx
RizkaAstuti1
 

Similar a 2. ruang lingkup perpajakan (20)

serba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di Indonesiaserba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di Indonesia
 
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga PasarIPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
 
pengantar perpajakan
 pengantar perpajakan pengantar perpajakan
pengantar perpajakan
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajak
 
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
 
Tm 2-jenis-asas-teori-syarat
Tm 2-jenis-asas-teori-syaratTm 2-jenis-asas-teori-syarat
Tm 2-jenis-asas-teori-syarat
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajak
 
Tgs pratikum
Tgs pratikumTgs pratikum
Tgs pratikum
 
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfModul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
 
Pengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan IPengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan I
 
Kuliah i
Kuliah iKuliah i
Kuliah i
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
perpajakan_1.pptx
perpajakan_1.pptxperpajakan_1.pptx
perpajakan_1.pptx
 
perpajakan.ppt
perpajakan.pptperpajakan.ppt
perpajakan.ppt
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Último (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

2. ruang lingkup perpajakan

  • 2. Mengenal Pungutan Pemerintah Iuran kepada pemerintah daerah yang dapat dipaksakan dan memperoleh jasa timbal balik secara langsung dan dapat ditunjuk. Contoh tiket masuk objek wisata 1. Retribusi Iuran kepada pemerintah yang tidak dapat dipaksakan yang ditujukan kepada golongan tertentu dan dimanfaatkan untuk golongan tertentu pula contoh: sumbangan bencana alam 2. Sumbangan Pungutan yang dikenakan atas suatu kejadian atau perbuatan yang berupa lalu lintas barang dan perbuatan lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Contoh: bea masuk, bea keluar dan bea balik nama. 3. Bea
  • 3. Mengenal Pungutan Pemerintah Pungutan yang dikenakan atas barang-barang tertentu yang mempunyai sifat sebagaimana ditetapkan dalam Undang- undang dan hanya pada golongan tertentu dan yang membayar tidak mendapatkan prestasi imbal balik secara langsung. Contoh: cukai tembakau (sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris), cukai etil alkohol/ etanol dan cukai minuman mengandung alkohol 4. Cukai Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- undang dengan tidak mendapatkan imbalan langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. 5. Pajak
  • 4. 2 Fungsi Pajak Fungsi penerimaan (budgetair) yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran- pengeluarannya. 1. Budgetair Fungsi pengatur (regulerend) yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. 2. Regulerend
  • 5. Persyaratan dalam Pemungutan pajak dibentuk agar tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan saat dilaksanakan, adapun 5 syarat tersebut antara lain : 1. Syarat Keadilan 2. Syarat Yuridis 3. Syarat Ekonomis 4. Syarat Finansial 5. Kesederhanaan Sistem Pemungutan Syarat Pemungutan Pajak
  • 6. Syarat Keadilan Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, Undang Undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesusikan dengan kemampuan masing-masing, sedang adil dalam pelaksanaan yakni dengan memberikan hak bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran, dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.
  • 7. Syarat Yuridis Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun warganya
  • 8. Syarat Ekonomis Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat
  • 9. Syarat Finansial “ Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya ”
  • 10. Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh undang undang perpajakan yang baru. Kesederhanaan Sistem Pemungutan
  • 11. 2 Hukum Pajak Hukum pajak disusun untuk mengatur hubungan antara pemerintah (fiskus) selaku pemungut pajak dengan rakyat sebagai wajib pajak. Hukum pajak dibedakan menjadi dua yakni : 1. Hukum pajak material 2. Hukum pajak formal
  • 12. Hukum Pajak Material Hukum pajak yang memuat norma-norma yang menerangkan tentang keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek pajak), siapa yang dikenakan pajak (subjek pajak), berapa besar pajak yang dikenakan (tarif pajak), segala sesuatu yang timbul dan hapusnya utang pajak, serta hubungan hukum antara pemerintah dan wajib pajak. Contoh Undang Undang Pajak Penghasilan
  • 13. Hukum Pajak Formal Hukum pajak yang memuat tentang bentuk/cara untuk mewujudkan hukum material menjadi kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak material). Hukum ini memuat: a. Tata cara penyelenggaraan (presedur) penetapan suatu utang pajak, b. Hak-hak fiskus untuk mengadakan pengawasan terhadap para wajib pajak mengenai keadaan, perbuatan, dan peristiwa yang menimbulkan utang pajak. c. Kewajiban wajib pajak misalnya menyelenggarakan pembukuan/ pencatatan dan hak-hak wajib pajak misalnya mengajukan keberatan/banding. Contoh:
  • 14. Pengelompokan Pajak Pengelompokan jenis pajak dapat dibedakan berdasarakan 3 kategori, yakni : a. berdasarkan golongannya b. berdasarkan sifatnya c. berdasarkan pemungut dan pengelolahnya
  • 15. 1. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Penghasilan. 2. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai A. Jenis pajak berdasarkan golongannya
  • 16. B. Jenis pajak berdasarkan Sifatnya 1. Pajak subjektif Jenis pajak yang berpangkal atau bersandarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Penghasilan. 2. Pajak objektif Jenis pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
  • 17. Pemungut & Pengelolah C. Jenis pajak berdasarkan 1. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: i. Pajak Penghasilan (PPh), ii. Pajak Pertambahan Nilai (PPN), iii. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), iv. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan v. Bea Meterai. Mulai tahun 2012 PBB dikelola oleh daerah.
  • 18. Pemungut & Pengelolah C. Jenis pajak berdasarkan 2. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh : i. Pajak Daerah Tingkat I : a. pajak kendaaan bermotor dan kendaraan di atas air, b. bea balik nama kendaaan bermotor dan kendaraan di atas air, c. pajak pengambilan dan pemanfaatan air tanah dan air permukaan. ii. Pajak Daerah Tingkat II: a. pajak hotel dan restoran, b. pajak reklame, pajak hiburan, c. pajak penerangan jalan.
  • 19. Stelsel Pajak merupakan sistem pemungutan pajak yang digunakan untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh para wajib pajak. Terdapat 3 jenis stelsel pajak, yakni : 1. Stelsel nyata (riil stelsel) 2. Stelsel anggapan (fictive stelsel) 3. Stelsel Campuran
  • 20. Pemungutan pajak yang didasarkan pada objek (penghasilan yang nyata), sehingga pemungutan yang baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui. a. kelebihan pajak yang dikenakan lebih realistis b. kelemahanya pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode ( setelah penghasilan riil diketahui). 1. Stelsel Riil
  • 21. Pengenaan pajak yang didasarkan pada suatu aggapan yang diatur oleh suatu Undang-undang. Misalnya, penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan. a. Kebaikan pajak dapat dibayar selama tahun berjalan tanpa harus menunggu pada akhir tahun. b. Kelemahannya pajak yang dibayar tidak berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya. 2. Stelsel Anggapan
  • 22. 3. Stelsel Campuran Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dengan stelsel anggapan. Yakni pada awal tahun besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Apabila besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar daripada pajak menurut anggapan, maka wajib pajak harus menambah. Sebaliknya jika besarnya pajak menurut kenyataan lebih kecil daripada pajak menurut anggapan, maka wajib pajak dapat minta kembali kelebihannya (direstitusi) dapat juga dikompensasi.
  • 23. Azas perpajakan merupakan dasar dan pedoman yang digunakan oleh pemerintah saat membuat peraturan atau melakukan pemungutan pajak. Terdapat 3 azas pemungutan pajak yang kerap dijadikan sebagai pedoman, yakni : 1. azas domisili (tempat tinggal) 2. azas sumber 3. Azas kebangsaan 3Azas Perpajakan
  • 24. Azas Domisili Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Azas ini berlaku bagi wajib pajak dalam negeri.
  • 25. Azas Sumber Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber dari wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.
  • 26. Azas Kebangsaan Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara. Misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang yang bukan berkebangsaan Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia. Azas ini berlaku untuk wajib pajak luar negeri.
  • 27. Sistem Pemungutan pajak Sistem pemungutan pajak adalah suatu cara yang dipakai untuk menghitung besarnya pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara. Terdapat 3 sistem pemungutan pajak, yakni : 1. Official Assessment System 2. Self Assessment System 3. With Holding Assessment System