Teks tersebut merupakan ayat Al-Qur'an dan tafsirnya yang membahas tentang keberadaan Tuhan sebagai Pencipta alam semesta dan segala isinya. Tafsir tersebut menjelaskan bahwa segala yang ada di alam raya menunjukkan adanya kekuasaan, kebijaksanaan, dan keahlian Sang Pencipta yaitu Allah.
6. Al-Isra: 44
َّسٱل ُت ََٰو ََٰمَّسٱل ُهَل ُحِّبَسُت
يِّف نَمَو ُضْرَ ْ
ٱْلَو ُعْب
ۚ َّنِّه
ِّب ُحِّبَسُي َّ
َّلِّإ ٍءَْىش نِّم نِّإَو
َّ
َّل نِّكََٰلَو ۦ
ِّهِّدْمَح
ُهَّنِّإ ۗ ْمُهَحيِّبْسَت َونُهَقْفَت
اورُفََ ناميََِِّ َننََ ۥ
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan
bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun.
7. AL Hadid 3
أال َو ُرِهاَّالظ َو ُر ِخ أ
اْل َو ُل َّوَ أ
اْل َوُه
ِلُكِب َوُه َو ۖ ُنِاطَب
يمِلَع ٍءأيَش
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang
Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
8. ُق ِ
ض أرَ أ
اْل َو ِتا َاوَمَّسال ُّبَر أنَم ألُق
َّتاَفَأ ألُق ۚ ُ َّ
َّللا ِل
أمُتأذَخ
َ ِ
ْل َونُكِلأمَي َ
َل َءاَيِل أوَأ ِهِنُود أنِم
َض َ
َل َو اًعأفَن أمِهِسُفأن
ألُق ۚ اًّر
ُير ِ
صَبأال َو ٰ
ىَمأعَ أ
اْل يِوَتأسَي ألَه
َمُلُّالظ يِوَتأسَت ألَه أمَأ
ُات
َءاَكَرُش ِ َّ ِ
ّلِل واُلَعَج أمَأ ۗ ُورُّنال َو
َبَاشَتَف ِهِقأَلخَك واُقَلَخ
ُقأَلخأال َه
َش ِلُك ُقِلَاخ ُ َّ
َّللا ِلُق ۚ أمِهأيَلَع
ُارَّهَقأال ُد ِاح َوأال َوُه َو ٍءأي
Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah".
Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu
dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan
tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah:
"Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap
gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa
sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya
sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?"
Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan
Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". (QS.Ar-Ra’d:16)
9. Tafsir Ibnu Katsir Al-Baqarah 21-21
ذَّلا ُمُكَّبَر ُوادُبْعا ُاسَّنال اَهُّيَأ اَي
َق ْنم َينذَّلاَو ْمُكَقَلَخ ي
ْمُكلْب
َونُقَّتَت ْمُكَّلَعَل
(
21
)
َرف َضْاألر ُمُكَل َلَعَج يذَّلا
اًشا
َم اءَمَّسال َنم َلنزَأَو ًءاَنب َءاَمَّسالَو
َنم هب َجَرْخَأَف ًءا
َّ
لِل واُلَعْجَت الَف ْمُكَل اًقْزر اتَرَمَّثال
َلْعَت ْمُتْنَأَو ًادَادْنَأ
َونُم
(
22
)
Hai manusia, sembahlah Tuhan kalian Yang telah menciptakan kalian
dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa. Dialah
Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit
sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki
untuk kalian. Karena itu, janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu
bagi Allah, padahal kalian mengetahui.
10. Tafsir Ibnu Katsir Al-Baqarah 21-21
Karena sesungguhnya orang yang merenungkan semua
keberadaan alam bagian bawah dan bagian atas berikut berbagai
ragam bentuk, warna, watak, manfaat (kegunaan), dan
peletakannya dalam posisi yang tepat, semua itu menunjukkan
kekuasaan Penciptanya, kebijaksanaan-Nya, pengetahuan-Nya
serta keahlian-Nya, dan kebesaran kekuasaan-Nya. Perihalnya
sama dengan apa yang dikatakan oleh sebagian orang Arab
ketika ditanya, "Manakah bukti yang menunjukkan adanya Tuhan
Yang Maha Tinggi?" Maka dia menjawab, "Subhanallah
(Mahasuci Allah), sesungguhnya kotoran unta menunjukkan
adanya unta, jejak kaki menunjukkan adanya orang yang lewat.
Langit yang memiliki bintang-bintang, bumi yang memiliki
gunung-gunung serta lautan yang memiliki ombak-ombak,
bukankah semua itu menunjukkan adanya Tuhan Yang
Mahalembut lagi Maha Mengetahui?"
11. • Disebutkan oleh Abu Hanifah bahwa ada sebagian orang Zindiq bertanya
kepadanya mengenai keberadaan Tuhan Yang Maha Pencipta. Maka Abu
Hanifah berkata kepada mereka, "Biarkanlah aku berpikir sejenak untuk
mengingat suatu hal yang pernah diceritakan kepadaku. Mereka
menceritakan kepadaku bahwa ada sebuah perahu di tengah laut yang
berombak besar, di dalamnya terdapat berbagai macam barang
dagangan, sedangkan di dalam perahu itu tidak terdapat seorang pun
yang menjaganya dan tiada seorang pun yang mengendalikannya. Tetapi
sekalipun demikian perahu tersebut berangkat dan tiba berlayar dengan
sendirinya, dapat membelah ombak yang besar hingga selamat dari
bahaya. Perahu itu dapat berlayar dengan sendirinya tanpa ada seorang
pun yang mengendalikannya." Mereka berkata, "Ini adalah suatu hal
yang tidak akan dikatakan oleh orang yang berakal." Maka Abu Hanifah
berkata, "Celakalah kamu, semua alam wujud berikut apa yang ada
padanya mulai dari alam bagian bawah dan bagian atas, semua yang
terkandung di dalamnya berupa berbagai macam benda yang teratur ini,
apakah tidak ada penciptanya?" Akhirnya kaum Zindiq itu terdiam dan
mereka sadar, lalu kembali kepada perkara yang hak dan semuanya
masuk Islam di tengah Abu Hanifah.
12. Diriwayatkan dari Imam Syafii bahwa ia pernah
ditanya mengenai keberadaan Tuhan Yang Maha
Pencipta, maka ia menjawab bahwa ini adalah
daun at-tut yang rasanya sama. Daun ini bila
dimakan ulat sutera dapat menghasilkan benang
sutera; bila dimakan lebah, keluar darinya madu;
bila dimakan kambing dan sapi atau unta,
menjadi kotoran yang tercampakkan (menjadi
pupuk); dan bila dimakan oleh kijang, maka
keluar dari tubuh kijang itu bibit minyak kesturi,
padahal daunnya berasal dari satu jenis.
13. • Diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa ia pernah
ditanya mengenai masalah ini, ia menjawab
bahwa ada sebuah benteng yang kuat lagi licin,
tidak mempunyai pintu dan tidak mempunyai
lubang. Bagian luarnya putih seperti perak,
sedangkan bagian dalamnya kuning mirip emas.
Ketika benteng tersebut dalam keadaan
demikian, tiba-tiba temboknya terbelah dan
keluarlah darinya seekor hewan yang dapat
mendengar dan melihat, bentuk dan suaranya
lucu. Dia bermaksud menggambarkan telur bila
menetas.
14. Qaf 16
ْعَن َو َنََٰسنِ ْ
ٱْل َانْقَلَخ ْدَقَل َو
َن ۦِهِب ُسِوْس َوُت اَم ُمَل
ۖ ُۥهُسْف
ْبَح ْنِم ِهْيَلِإ ُبَرْقَأ ُنَْحن َو
ِل
ِدي ِ
ر َوْٱل
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan
Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya
15.
16. Al A’raaf 179
ًيرِثَك َمَّنَهَجِل َانأأَرَذ أدَقَل َو
ۖ ِ
سأنِ أ
اْل َو ِن ِجأال َنِم ا
أمُهَل
أمُهَل َو اَهِب َونُهَقأفَي َ
َل وبُلُق
َونُر ِ
أصبُي َ
َل نُيأعَأ
اَهِب
ُأ ۚ اَهِب َونُعَمأسَي َ
َل انَذآ أمُهَل َو
ِامَعأنَ أ
اْلَك َكِئَٰلو
ألَب
ِفَاغأال ُمُه َكِئَٰلوُأ ۚ ُّلَضَأ أمُه
َونُل
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai.