SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
DEHIDRASI
DEHIDRASI
PENGERTIAN
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium
(dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau
hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air (dehidrasi hipotonik).
Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan
peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi isotonik ditandai dengan
normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter).
Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan
osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter.
Penting diketahui perubahan fisiologi pada usia lanjut. Secara umum, terjadi penurunan kemampuan
homeostatik seiring dengan bertambahnya usia. Secara khusus, terjadi penurunan respons rasa haus
terhadap kondisi hipovolemik dan hiperosmolaritas. Disamping itu juga terjadi penurunan laju filtrasi
glomerulus, kemampuan fungsi konsentrasi ginjal, renin, aldosteron, dan penurunan respons ginjal terhadap
vasopresin.
DIAGNOSIS
Gejala dan tanda klinis dehidrasi pada usia lanjut tak jelas, bahkan bisa tidak ada sama sekali. Gejala klasik
dehidrasi seperti rasa haus, lidah kering, penurunan turgordan mata cekung sering tidak jelas. Gejala klinis
paling spesifik yang dapat dievaluasi adalah penurunan berat badan akut lebih dari 3%. Tanda klinnis
obyektif lainya yang dapat membantu mengindentifikasi kondisi dehidrasi adalah hipotensi ortostatik.
Berdasarkan studi di Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, bila ditemukan aksila
lembab/basah, suhu tubuh meningkat dari suhu basal, diuresis berkurang, berat jenis (bj) urin lebih dari atau
sama dengan 1,019 (tanpa adanya glukosuria dan proteinuria), serta rasio blood urea nitrogen/kreatinin
lebih dari atau sama dengan 16,9 (tanpaadanya perdarahan aktif saluran cerna) maka kemungkinan
terdapat dehidrasi pada usia lanjut adalah 81%. Kriteria ini dapat dipakai dengan syarat: tidak menggunakan
obat – obat sitostatik, tidak ada perdarahan saluran cerna, dan tidak ada kondisi overload (gagal jantung
kongensif, sirosis hepatis dengan hipertensi portal, penyakit ginjal kronik stadium terminal, sindrom nefrotik).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kadar natrium plasma darah
• Osmolaritas serum
• Ureum dan kreatinin darah
• BJ urin
• Tekanan vena sentral (central venous pressure)
TERAPI
Lakukan pengukuran keseimbangan (balans) cairan yang masuk dan keluar secara berkala sesuai
kebutuhan.
Pada dehidrasi ringan, terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500-2500 ml/24 jam
(30ml/kg berat badan/24 jam) untuk kebutuhan dasar, ditambah dengan penggantian defisit cairan
sehari, termasuk jumlah insensible water loss sangat perlu dilakukan setiap hari. Perhatikan tanda
– tanda kelebihan cairan seperti ortopnea, sesak napas, perubahan pola tidur, atau confusion.
Cairan yang diberikan secara oral tergantung jenis dehidrasi.
• Dehidrasi hipertonik: cairan yang dianjurkan adalah air atau minuman dengan kandungan sodium
rendah, jus buah seperti apel, jeruk, dan anggur
• Dehidrasi isotonik: cairan yang dianjurkan selain air dan suplemen yang mengandung sodium (jus
tomat), juga dapat diberikan larut isotonik yang ada dipasaran
• Dehidrasi hipotonik cairan yang dianjurkan seperti di atas tetapi dibutuhkan kadar sodium yang
lebih tinggi
Pada dehidrasi sedang sampai berat dan pasien tidak dapat minum per oral, selain pemberian cairan
enternal, dapat diberikan rehidrasi parental. Jika cairan tubuh yang hilang terutama adalah air,
maka jumlah cairan rehidrasi yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus:
Defisit cairan (litar) = cairan badan total (CBT) yang diinginkan – CBT saat ini
CBT yang diinginkan = kadar na serum X CBT saat ini
140
CBT saat ini (pria) = 50% X berat badan (kg)
CBT saat ini (perempuan) = 45% berat badan (kg)
jenis cairan kristaloid yang digunakan untuk rehidrasi tergantung dari jenis dehidrasinya. Pada
dehidrasi isotonik dapat diberikan cairan Na Cl 0,9% atau dekstrosa 5 % dengan kecepatan 25 – 30 %
dari defisit cairan total per hari. Pada dehidrasi hipertonik cairan NaCl 0,45%. Dehidrasi hipotonik
ditatalaksana dengan mengatasi penyebab yang mendasari, penambahan diet natrium, dan bila perlu
pemberian cairan hipertonik.
KOMPLIKASI
Gagal ginjal, sindrom delirium akut
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
WEWENANG
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Geriatri
UNIT YANG MENANGANI
Devisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam
UNIT TERKAIT
Divisi di Departemen Ilmu Penyakit Dalam yang terkait dengan keterlibatan etiologi
dehidrasi, Bidang Keperawatan

Más contenido relacionado

Similar a DEHIDRASI.ppt

Gangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasiGangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasiAyu Andriyani
 
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfcairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfMuhammadAndre28
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhYulisa Andari
 
Kekurangan cairan
Kekurangan cairanKekurangan cairan
Kekurangan cairanRahma Setya
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxAyuMustika17
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CYNTHIA487534
 
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan .pptx
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan  .pptxCairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan  .pptx
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan .pptxBayuAnggoro48
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxSukriSultra
 
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxReferat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxssuserdc4acc
 
PATOFISIOLOGI KELOMPOK 1 (REVISI).pptx
PATOFISIOLOGI KELOMPOK 1 (REVISI).pptxPATOFISIOLOGI KELOMPOK 1 (REVISI).pptx
PATOFISIOLOGI KELOMPOK 1 (REVISI).pptxAryaFabiano
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitryan ryno
 

Similar a DEHIDRASI.ppt (20)

Ayen tgs minyak
Ayen   tgs minyakAyen   tgs minyak
Ayen tgs minyak
 
Dehidrasi ratri
Dehidrasi ratriDehidrasi ratri
Dehidrasi ratri
 
Gangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasiGangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasi
 
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfcairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuh
 
Kekurangan cairan
Kekurangan cairanKekurangan cairan
Kekurangan cairan
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
 
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan .pptx
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan  .pptxCairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan  .pptx
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan .pptx
 
Dr richer
Dr richerDr richer
Dr richer
 
Powerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuhPowerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuh
 
Dis extracellular fuid ats
Dis extracellular fuid atsDis extracellular fuid ats
Dis extracellular fuid ats
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxReferat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
 
PPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptxPPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptx
 
PATOFISIOLOGI KELOMPOK 1 (REVISI).pptx
PATOFISIOLOGI KELOMPOK 1 (REVISI).pptxPATOFISIOLOGI KELOMPOK 1 (REVISI).pptx
PATOFISIOLOGI KELOMPOK 1 (REVISI).pptx
 
6 biokimia-urin
6 biokimia-urin6 biokimia-urin
6 biokimia-urin
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Referat-ginjal
 Referat-ginjal Referat-ginjal
Referat-ginjal
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 

Más de ssuser9df8d0

Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakatPengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakatssuser9df8d0
 
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakatssuser9df8d0
 
Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdf
Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdfPersepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdf
Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdfssuser9df8d0
 
Identitas Sosial dalam Psikologi Sosial.pdf
Identitas Sosial dalam Psikologi Sosial.pdfIdentitas Sosial dalam Psikologi Sosial.pdf
Identitas Sosial dalam Psikologi Sosial.pdfssuser9df8d0
 
Pertemuan-3-Topik-Menulis-Kreatif (1).ppt
Pertemuan-3-Topik-Menulis-Kreatif (1).pptPertemuan-3-Topik-Menulis-Kreatif (1).ppt
Pertemuan-3-Topik-Menulis-Kreatif (1).pptssuser9df8d0
 
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidurPrinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidurssuser9df8d0
 
Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123ssuser9df8d0
 
Dying and death in the healthcare present
Dying and death in the healthcare presentDying and death in the healthcare present
Dying and death in the healthcare presentssuser9df8d0
 
Leadership dalam Kelompok - Rahmad Julianto
Leadership dalam Kelompok - Rahmad JuliantoLeadership dalam Kelompok - Rahmad Julianto
Leadership dalam Kelompok - Rahmad Juliantossuser9df8d0
 
Allah – Ghayatuna.pptx
Allah – Ghayatuna.pptxAllah – Ghayatuna.pptx
Allah – Ghayatuna.pptxssuser9df8d0
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pdf
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pdfPPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pdf
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pdfssuser9df8d0
 
Ma’rifaturrasul.pptx
Ma’rifaturrasul.pptxMa’rifaturrasul.pptx
Ma’rifaturrasul.pptxssuser9df8d0
 
Belajar dari Tokoh Muslim - KAMMI UIN.pptx
Belajar dari Tokoh Muslim - KAMMI UIN.pptxBelajar dari Tokoh Muslim - KAMMI UIN.pptx
Belajar dari Tokoh Muslim - KAMMI UIN.pptxssuser9df8d0
 
Konsep Komunikasi.pdf
Konsep Komunikasi.pdfKonsep Komunikasi.pdf
Konsep Komunikasi.pdfssuser9df8d0
 
Ghzwul Fikri Kammi UIN.pptx
Ghzwul Fikri Kammi UIN.pptxGhzwul Fikri Kammi UIN.pptx
Ghzwul Fikri Kammi UIN.pptxssuser9df8d0
 
Ikhlas Beramal.pptx
Ikhlas Beramal.pptxIkhlas Beramal.pptx
Ikhlas Beramal.pptxssuser9df8d0
 
1. Deskripsi Dokumentasi Keperawatan.ppt
1. Deskripsi Dokumentasi Keperawatan.ppt1. Deskripsi Dokumentasi Keperawatan.ppt
1. Deskripsi Dokumentasi Keperawatan.pptssuser9df8d0
 
Paradigma Ilmu dalam Islam.pptx
Paradigma Ilmu dalam  Islam.pptxParadigma Ilmu dalam  Islam.pptx
Paradigma Ilmu dalam Islam.pptxssuser9df8d0
 
Meneladani Akhlak Rasulullah SAW.pptx
Meneladani Akhlak Rasulullah SAW.pptxMeneladani Akhlak Rasulullah SAW.pptx
Meneladani Akhlak Rasulullah SAW.pptxssuser9df8d0
 
Keutamaan Sholat - LDK FKH USK.pptx
Keutamaan Sholat - LDK FKH USK.pptxKeutamaan Sholat - LDK FKH USK.pptx
Keutamaan Sholat - LDK FKH USK.pptxssuser9df8d0
 

Más de ssuser9df8d0 (20)

Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakatPengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
 
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat
 
Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdf
Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdfPersepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdf
Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdf
 
Identitas Sosial dalam Psikologi Sosial.pdf
Identitas Sosial dalam Psikologi Sosial.pdfIdentitas Sosial dalam Psikologi Sosial.pdf
Identitas Sosial dalam Psikologi Sosial.pdf
 
Pertemuan-3-Topik-Menulis-Kreatif (1).ppt
Pertemuan-3-Topik-Menulis-Kreatif (1).pptPertemuan-3-Topik-Menulis-Kreatif (1).ppt
Pertemuan-3-Topik-Menulis-Kreatif (1).ppt
 
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidurPrinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
 
Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123
 
Dying and death in the healthcare present
Dying and death in the healthcare presentDying and death in the healthcare present
Dying and death in the healthcare present
 
Leadership dalam Kelompok - Rahmad Julianto
Leadership dalam Kelompok - Rahmad JuliantoLeadership dalam Kelompok - Rahmad Julianto
Leadership dalam Kelompok - Rahmad Julianto
 
Allah – Ghayatuna.pptx
Allah – Ghayatuna.pptxAllah – Ghayatuna.pptx
Allah – Ghayatuna.pptx
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pdf
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pdfPPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pdf
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pdf
 
Ma’rifaturrasul.pptx
Ma’rifaturrasul.pptxMa’rifaturrasul.pptx
Ma’rifaturrasul.pptx
 
Belajar dari Tokoh Muslim - KAMMI UIN.pptx
Belajar dari Tokoh Muslim - KAMMI UIN.pptxBelajar dari Tokoh Muslim - KAMMI UIN.pptx
Belajar dari Tokoh Muslim - KAMMI UIN.pptx
 
Konsep Komunikasi.pdf
Konsep Komunikasi.pdfKonsep Komunikasi.pdf
Konsep Komunikasi.pdf
 
Ghzwul Fikri Kammi UIN.pptx
Ghzwul Fikri Kammi UIN.pptxGhzwul Fikri Kammi UIN.pptx
Ghzwul Fikri Kammi UIN.pptx
 
Ikhlas Beramal.pptx
Ikhlas Beramal.pptxIkhlas Beramal.pptx
Ikhlas Beramal.pptx
 
1. Deskripsi Dokumentasi Keperawatan.ppt
1. Deskripsi Dokumentasi Keperawatan.ppt1. Deskripsi Dokumentasi Keperawatan.ppt
1. Deskripsi Dokumentasi Keperawatan.ppt
 
Paradigma Ilmu dalam Islam.pptx
Paradigma Ilmu dalam  Islam.pptxParadigma Ilmu dalam  Islam.pptx
Paradigma Ilmu dalam Islam.pptx
 
Meneladani Akhlak Rasulullah SAW.pptx
Meneladani Akhlak Rasulullah SAW.pptxMeneladani Akhlak Rasulullah SAW.pptx
Meneladani Akhlak Rasulullah SAW.pptx
 
Keutamaan Sholat - LDK FKH USK.pptx
Keutamaan Sholat - LDK FKH USK.pptxKeutamaan Sholat - LDK FKH USK.pptx
Keutamaan Sholat - LDK FKH USK.pptx
 

DEHIDRASI.ppt

  • 2. DEHIDRASI PENGERTIAN Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air (dehidrasi hipotonik). Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter. Penting diketahui perubahan fisiologi pada usia lanjut. Secara umum, terjadi penurunan kemampuan homeostatik seiring dengan bertambahnya usia. Secara khusus, terjadi penurunan respons rasa haus terhadap kondisi hipovolemik dan hiperosmolaritas. Disamping itu juga terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus, kemampuan fungsi konsentrasi ginjal, renin, aldosteron, dan penurunan respons ginjal terhadap vasopresin. DIAGNOSIS Gejala dan tanda klinis dehidrasi pada usia lanjut tak jelas, bahkan bisa tidak ada sama sekali. Gejala klasik dehidrasi seperti rasa haus, lidah kering, penurunan turgordan mata cekung sering tidak jelas. Gejala klinis paling spesifik yang dapat dievaluasi adalah penurunan berat badan akut lebih dari 3%. Tanda klinnis obyektif lainya yang dapat membantu mengindentifikasi kondisi dehidrasi adalah hipotensi ortostatik. Berdasarkan studi di Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, bila ditemukan aksila lembab/basah, suhu tubuh meningkat dari suhu basal, diuresis berkurang, berat jenis (bj) urin lebih dari atau sama dengan 1,019 (tanpa adanya glukosuria dan proteinuria), serta rasio blood urea nitrogen/kreatinin lebih dari atau sama dengan 16,9 (tanpaadanya perdarahan aktif saluran cerna) maka kemungkinan terdapat dehidrasi pada usia lanjut adalah 81%. Kriteria ini dapat dipakai dengan syarat: tidak menggunakan obat – obat sitostatik, tidak ada perdarahan saluran cerna, dan tidak ada kondisi overload (gagal jantung kongensif, sirosis hepatis dengan hipertensi portal, penyakit ginjal kronik stadium terminal, sindrom nefrotik).
  • 3. PEMERIKSAAN PENUNJANG • Kadar natrium plasma darah • Osmolaritas serum • Ureum dan kreatinin darah • BJ urin • Tekanan vena sentral (central venous pressure) TERAPI Lakukan pengukuran keseimbangan (balans) cairan yang masuk dan keluar secara berkala sesuai kebutuhan. Pada dehidrasi ringan, terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500-2500 ml/24 jam (30ml/kg berat badan/24 jam) untuk kebutuhan dasar, ditambah dengan penggantian defisit cairan sehari, termasuk jumlah insensible water loss sangat perlu dilakukan setiap hari. Perhatikan tanda – tanda kelebihan cairan seperti ortopnea, sesak napas, perubahan pola tidur, atau confusion. Cairan yang diberikan secara oral tergantung jenis dehidrasi. • Dehidrasi hipertonik: cairan yang dianjurkan adalah air atau minuman dengan kandungan sodium rendah, jus buah seperti apel, jeruk, dan anggur • Dehidrasi isotonik: cairan yang dianjurkan selain air dan suplemen yang mengandung sodium (jus tomat), juga dapat diberikan larut isotonik yang ada dipasaran • Dehidrasi hipotonik cairan yang dianjurkan seperti di atas tetapi dibutuhkan kadar sodium yang lebih tinggi Pada dehidrasi sedang sampai berat dan pasien tidak dapat minum per oral, selain pemberian cairan enternal, dapat diberikan rehidrasi parental. Jika cairan tubuh yang hilang terutama adalah air, maka jumlah cairan rehidrasi yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus:
  • 4. Defisit cairan (litar) = cairan badan total (CBT) yang diinginkan – CBT saat ini CBT yang diinginkan = kadar na serum X CBT saat ini 140 CBT saat ini (pria) = 50% X berat badan (kg) CBT saat ini (perempuan) = 45% berat badan (kg) jenis cairan kristaloid yang digunakan untuk rehidrasi tergantung dari jenis dehidrasinya. Pada dehidrasi isotonik dapat diberikan cairan Na Cl 0,9% atau dekstrosa 5 % dengan kecepatan 25 – 30 % dari defisit cairan total per hari. Pada dehidrasi hipertonik cairan NaCl 0,45%. Dehidrasi hipotonik ditatalaksana dengan mengatasi penyebab yang mendasari, penambahan diet natrium, dan bila perlu pemberian cairan hipertonik. KOMPLIKASI Gagal ginjal, sindrom delirium akut PROGNOSIS Dubia ad bonam WEWENANG Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Geriatri UNIT YANG MENANGANI Devisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam UNIT TERKAIT Divisi di Departemen Ilmu Penyakit Dalam yang terkait dengan keterlibatan etiologi dehidrasi, Bidang Keperawatan