Wawancara merupakan sesi tanya jawab yang terstruktur untuk memperoleh informasi penting secara esensial. Dokumen ini membahas tujuan, persiapan, karakteristik, teknik, dan jenis pertanyaan yang baik dalam melakukan wawancara investigatif.
2. 2
POKOK BAHASAN
1. Gambaran Umum Wawancara
2. Tujuan Wawancara Dalam Audit Investigatif dan
Persiapannya
3. Pihak Yang Diwawancarai
4. Karakteristik Wawancara Yang Baik
5. Karakteristik Pewawancara Yang Baik
6. Elemen Hukum Dalam Wawancara
7. Elemen-Elemen Dalam Komunikasi
8. Hambatan dan Fasilitator Dalam Komunikasi
9. Jenis-Jenis Pertanyaan
10.Teknik Wawancara Kognitif
4. 4
• Cukup waktu dan mendalam
• Memilah informasi relevan dan tidak relevan
• Sedekat mungkin dengan saat kejadian
• Obyektif
KARAKTERISTIK WAWANCARA YG
BAIK
5. 5
PERSIAPAN
• Mempelajari berkas
• Menetapkan tujuan informasi yang akan digali
dalam wawancara
• Mempelajari informasi apa yang dapat
diperoleh
• Mempersiapkan poin-poin yang akan
ditanyakan
• Tempat untuk wawancara saksi kooperatif
di kantor atau tempat menyimpan dokumen
• Untuk saksi yang tidak kooperatif, tidak
perlu dijadualkan terlebih dahulu
• Mempersiapkan tempat untuk wawancara
6. 6
RUANG WAWANCARA
• Pintu tertutup namun tidak terkunci,
• Tidak ada halangan bagi responden
untuk meninggalkan ruang
wawancara,
• Ruangan bersih.
8. 8
• Saksi Pihak Ketiga yang Netral (Neutral
Third-Party Witness)
• Saksi yang Dapat Membenarkan
(Corroborative Witness)
• Pihak Yang Diduga Ikut Terlibat (Co-
Conspirators)
• Pihak Yang Diduga Melakukan
Penyimpangan (Subject/Target)
PIHAK YG DIWAWANCARAI
10. 10
KARAKTERISTIK PEWAWANCARA YANG
BAIK
1. mudah bergaul
2. Bisa membuat orang lain
ingin berbagi informasi
3. Tidak banyak interupsi
4. Menunjukkan keseriusan
5. Tidak menyalahkan
6. Tepat waktu, berpakaian
rapi
11. 11
ELEMEN HUKUM DLM WAWANCARA
• Otoritas Hukum untuk Melakukan
Wawancara
• Penggunaan Muslihat dalam
Wawancara
13. 13
• Waktu yang tidak tepat
• Ego Responden
• Etika
• Trauma
• Lupa
• Kesulitan mengurutkan kejadian
• Bingung menarik simpulan
• Perilaku Tidak Sadar
HAMBATAN KOMUNIKASI
15. 15
1. Pewawancara mengkomunikasikan apa yang diharapkan
dari sisi responden
2. Memberikan pengakuan (Recognition) yang tulus kepada
responden
3. Membuat orang lain merasa penting (altruistic appeals)
4. Menunjukkan sikap simpati pada orang lain
5. Dapat mewujudkan wawancara sebagai pengalaman baru
buat responden
6. Membicarakan sumber tekanan responden agar keluar dari
suatu tekanan emosional (Catharsis)
7. Kesamaan maksud
8. Penghargaan Ekstrinsic
FASILITATOR KOMUNIKASI
17. 17
KAPAN JENIS-JENIS PERTANYAAN
TERSEBUT DIGUNAKAN
• Untuk saksi netral atau saksi-saksi yang
menguatkan: pembukaan, informasi dan
pendalaman
• Saksi tidak jujur: Pengujian Informasi/data
• Jika saksi bertanggungjawab atas tindak
kejahatan: pertanyaan untuk memperoleh
pengakuan
18. 18
Tujuan Pertanyaan-Pertanyaan Pembuka
• Memperkenalkan Diri dan
Menjelaskan Maksud Wawancara
• Membangun Hubungan (Rapport)
• Membangun Suasana Wawancara
• Observasi Reaksi
19. 19
Beberapa Teknik Pertanyaan
Pembukaan
• Kontak fisik
• Bahasa tubuh untuk menciptakan
kepercayaan
• Jangan mewancarai lebih dari satu orang
• Pribadi/Privacy
• Menghindari pernyataan-pernyataan Sensitif
• Memperoleh komitmen untuk membantu
22. 22
Pertanyaan Terbuka
• Coba ceritakan tentang pekerjaan/tugas
saudara
• Bagaimana pendapat saudara tentang
permasalahan ini?
• Menurut saudara, bagaimana
permasalahan tersebut dapat terjadi?
Suatu pertanyaan yang sulit dijawab dengan
“ya” atau “tidak”, Contoh:
23. 23
Pertanyaan Tertutup
• Apakah saudara bekerja disini?
• Apakah saudara mengetahui hal ini?
Suatu pertanyaan yang menghendaki jawaban
Singkat dan tepat, biasanya “ya” atau “tidak”,
Contoh:
24. 24
Pertanyaan Mengarahkan
• Jadi saudara menerima bagian uang itu
dari saudara A?
• Saudara selama ini mendapatkan
penghasilan dari berbagai sumber, kan?
Suatu pertanyaan yang mengandung jawaban
Sebagai bagian dari pertanyaan. Biasanya
untuk mengkorfimasi fakta yang telah dike
tahui. Contoh:
25. 25
Jenis Pertanyaan Yang Harus
Dihindari
• Pertanyaan negatif ganda (double
negative)
Tidakkah saudara curiga bahwa uang
Saudara terima itu berasal dari transak-
si yang tidak benar?
26. 26
Jenis Pertanyaan Yang Harus
Dihindari
• Pertanyaan
Rumit/Kompleks
Apa tugas saudara, sudah berapa lama
Saudara bekerja disini, siapa saja kawan
kerja saudara disini dan bagaimana
menurut saudara mengenai kondisi
kerja disini?
27. 27
Teknik Mengajukan Pertanyaan Informasional
a. Mulailah pertanyaan yang tidak akan membuat
responden menjadi defensif atau menarik diri.
b. Ajukan pertanyaan dengan cara yang akan
membangun fakta berdasarkan urutan kejadiannya
atau cara yang sistematis lainnya.
c. Ajukan hanya satu pertanyaan pada suatu saat,
perjelaslah pertanyaannya sehingga hanya ada satu
jawaban yang diperoleh.
d. Bertanyalah dengan lugas dan apa adanya, hindari
pendekatan yang kasar.
e. Beri responden waktu yang cukup untuk menjawab,
jangan tergesa-gesa.
f. Bantulah responden untuk mengingat, tapi jangan
menyarankan jawaban; Ulangi atau tekankan
pertanyaannya, jika perlu, untuk mendapatkan fakta
yang diinginkan.
28. 28
Teknik Mengajukan Pertanyaan Informasional
h. Pastikan anda mengerti jawaban-jawaban yang diberikan, jika ada
yang kurang jelas, minta responden untuk menjelaskannya saat itu
juga, jangan ditunda.
i. Beri kesempatan responden untuk mengklarifikasi jawabannya.
j. Pisahkan fakta dari opini.
k. Untuk memastikan keakuratan, minta responden untuk
membandingkan dengan cara persentase, pecahan, taksiran waktu
dan jarak.
l. Peroleh semua fakta; hampir semua responden dapat memberikan
informasi lebih dari sekedar informasi awal.
m. Setelah responden menjelaskan secara naratif, ajukan pertanyaan
atas semua hal yang telah didiskusikan.
n. Untuk menyimpulkan hasil wawancara, mintalah responden untuk
menyarikan informasinya; sarikan fakta-fakta, minta responden
untuk memverifikasi bahwa simpulan yang diambil adalah tepat.
o. Apabila membuat catatan, catatlah hal-hal penting saja. Mencatat
terlalu banyak akan menyulitkan responden.
29. 29
Mengamati Reaksi Responden
Pewawancara harus memiliki pengetahuan tentang tingkah laku
seseorang dalam situasi wawancara:
• proxemic, memanfaatkan jarak antar personal untuk
memperjelas maksud/ arti
• Chronemics (Pacing; Silent Probe), pemanfaatan waktu
oleh seseorang untuk mengerti, bersikap, dan berkeinginan.
• Kinetics, penggunaan gerakan badan dalam menyampaikan
maksud
• Paralinguistics, hal-hal yang mencakup volume, nada, dan
kualitas suara untuk menyampaikan maksud
30. Menyiasati Keengganan
(Resistence)
Suatu keengganan atau kemungkinan penolakan
jawaban dari reponden
Semakin suatu topik tidak menyenangkan, semakin
responden akan menolak.
31. 31
Cara Mengatasi Jawaban
Resistance
Wawancara akan singkat saja
Pewawancara sudah siap di tempat
Ini adalah sesuatu yang penting
Wawancara akan gampang-gampang saja
“Saya sangat sibuk……”
Cara mengatasinya …:
32. 32
Cara Mengatasi Jawaban
Resistance
“Baiklah, jadi apa yang menjadi tugas
saudara?” ATAU
“Baiklah. Itu memang salah satu yang ingin
saya ketahui, tetapi, saudara tahu mengenai
pengendalian intern, kan?”
“Saya tidak tau apa-apa tentang hal ini”
Cara mengatasinya kembalikan dengan pertanyaan:
33. 33
Cara Mengatasi Jawaban
Resistance
Tetap menunggu responden menjawab
Mengajukan pertanyaan alternatif yang mempersempit
cakupan hal yang dipertanyakan :“Baiklah pak…, saya
mengerti anda tidak mungkin mengingat seluruh transaksi.
Apakah anda ingat transaksi yang bernilai diatas Rp100 juta ?
ATAU
“Baiklah jika anda tidak mengingat secara detail, apakah
garis besar dari alasan pemberian ijin tersebut anda ingat ?”
“Saya tidak ingat”
Cara mengatasinya kembalikan dengan pertanyaan:
34. 34
Menghadapi orang ‘Sulit’
Kadang-kadang responden tidak bereaksi
tanpa alasan yang jelas.
– Tidak bereaksi - harus sabar
– Ubah taktik - solusi versi responden
– Usahakan agar pertanyaan dijawab ‘ya’
dan sulit dijawab ‘tidak’
35. 35
Wawancara Volatile
• Dapat menimbulkan reaksi keras
• Biasanya menjaga jarak/keberatan
untuk diwawancarai
• Sulit diwawancarai
• Biasanya dilakukan oleh 2 orang
pewawancara
Wawancara dengan seseorang yang dapat
menimbulkan reaksi emosional yang kuat bagi
responden: Sahabat, keluarga, pacar dsb.
36. 36
Psikologi Kebohongan
(Physiology Of Deception)
Tubuh menunjukkan stress melalui isyarat.
Isyarat Verbal, al:
• Berubahnya nada bicara
• Sering meminta pengulangan pertanyaan untuk mengarang
jawaban
• Mengomentari hal-hal yang berhub dg wawancara. Misalnya
ia komplain dengan lingkungan tempat wawancara.
• Memilah-milah ingatan: Untuk pertanyaan yang tidak
signifikan, dia akan lancar menjawab, tetapi untuk
pertanyaan yang siginifikan dia akan bilang “lupa”
• Mencari alasan
• Bersumpah
37. 37
Physiology Of Deception
Tanda-tanda fisik orang berbohong
Isyarat Verbal, al:
• Menunjuk Kesaksian
• Menjawab dengan pertanyaan
• Kadar penyangkalan melemah
• Gagal menyangkal
• Menghindari kata-kata yang bermakna
emosional, seperti kata-kata “mencuri”, dan
“kejahatan”
38. 38
Physiology Of Deception
Tanda-tanda fisik orang berbohong
Isyarat Verbal, al:
• Menolak menunjuk keterlibatan orang lain
• Sikap toleran
• Menunjukkan ketidakpedulian
39. 39
Physiology Of Deception
Tanda-tanda fisik orang berbohong
Isyarat NonVerbal, al:
• Gerakan badan
• Respon/ekspresi anatomi: ekspresi yang timbul spontan.
Misalnya meningkatnya denyut jantung, menarik nafas
panjang dll.
• Ilustrator: gerakan tangan untuk mendemonstrasikan
sesuatu saat berbicara
• Menutupi mulut dengan tangan: orang yang bersalah
menutupi mulut dengan tangan saat berbohong
• Bereaksi terhadap bukti: perhatian terhadap bukti yang
disodorkan
40. 40
Wawancara Untuk
Memperoleh Pengakuan
Tujuan:
Untuk membedakan pihak yang
bersalah dengan yang tidak.
Untuk memperoleh pengakuan secara
sukarela.
Untuk memperoleh pengesahan dari
terdakwa.
42. 42
1. Sangkaan Langsung - Direct
Accusation
• Kami memiliki alasan bahwa Saudara
telah menyalahgunakan wewenang
untuk .....…
• Kami pikir Saudara mungkin telah
melakukan……..
43. 43
1. Sangkaan Langsung - Direct
Accusation
• Kami telah melakukan pemeriksaan ke
seluruh perusahaan dan Saudara jelas-
jelas orang yang tidak bisa kami
hilangkan dari daftar orang-orang yang
harus bertanggung jawab atas kejadian
itu.
44. 44
2. Mengulang sangkaan
• Jika tersangka tidak secara jelas
menolak sangkaan,
• Sangkaan diulang secara seimbang.
“Seperti yang saya ucapkan tadi, pemeriksaan
kami menyimpulkan bahwa saudara termasuk
Orang yang bertanggungjawab. Mengapa saudara
melakukan hal itu?
45. 45
3. Menyela penyangkalan
– Penundaan Penyangkalan. Contoh: “Linda, saya
mendengar apa yang anda katakan tetapi tolong
biarkan saya menyelesaikannya dulu, baru
saudara bicara”
– Interupsi
– Pengungkapan alasan, perlihatkan sebagian
bukti pendukung
– Rasionalisasi: penjelasan yang dapat diterima
secara moral yang akan menyebabkan terdakwa
mengakui kesalahan yang diperbuatnya.
47. 47
Tema Dlm Rasionalisasi
• Responden diperlakukan tidak adil oleh
tempat bekerjanya
• Tidak memperoleh penghargaan yang
layak dari tempat bekerjanya
• Masalah Keuangan yang menimpanya
• Penyimpangan perilaku responden
• Masalah Keluarga
• Stres, Obat-obatan dan Alkohol
• Balas Dendam
48. 48
4. Memperlihatkan Bukti Fisik
• Orang bersalah cenderung ingin tahu
buktinya
• Perlihatkan dokumen dengan urutan
berkebalikan
• Tarik dokumen jika punya beberapa alibi
49. 49
Teknik Bila Alibi tak Terarah
• Mendiskusikan kesaksian para saksi
• Mendiskusikan kecurangan terdakwa
• Menyajikan pertanyaan alternatif
• Memperkuat penjelasan
• Memperkuat pemikiran
• Pengakuan verbal
50. 50
5. Memperkuat Penjelasan
Contoh:
“Saya gembira sekali Saudara
memutuskan bersedia berbicara dengan
kami, bahwa Saudara terlibat masalah
ini karena Saudara dalam kondisi yang
tidak biasa........
Kapan pertama kali Saudara lakukan ini?”
51. 51
6. Memperkuat Pemikiran
Contoh:
“Linda, saya memahami bahwa saudara
mempunyai alasan untuk melakukannya. Hal ini
akan memperkuat apa yang telah saya pikirkan
selama ini bahwa saudara berada dalam
keadaan yang luar biasa.
Kapan hal ini kali kamu lakukan?.”
52. 52
7. Pengakuan Verbal
Informasi yang seharusnya diperoleh selama pengakuan
verbal:
• Tersangka tahu bahwa perbuatannya adalah salah.
• Fakta-fakta yang hanya diketahui oleh responden tergali
• Intensitas perbuatan kecurangan yang dilakukannya.
Perkiraan sesuatu : Dalam hal permasalahan kecurangan, mulailah
dari besar ke kecil. Misal: Apakah sebanyak 100 kali kecurangan?
Kalau dijawab “nggak”, lontarkan pertanyaan lagi: “Mungkin 75
kali?”
• Motif melakukan fraud
• Keterlibatan orang lain
• Bukti fisik yang dimiliki responden
• Penempatan hasil kecurangan
54. 54
FASE NARASI
1. Merekonstruksi suatu kejadian dan
hal-hal yang berhubungan dengan
kejadian tersebut
2. Menginstruksikan saksi mata untuk
melaporkan segala sesuatunya
dengan lengkap
3. Mengingat kembali kejadian dalam
bentuk yang berbeda
4. Mengubah Perspektif
55. 55
FASE MENGGALI INFORMASI YANG
SPESIFIK
1. Penampilan Fisik
2. Nama
3. Jumlah
4. Karakter Bicara
5. Percakapan