SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 67
Descargar para leer sin conexión
KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN
PARIWISATA KELAUTAN DAN
KEMARITIMAN BERBASIS MASYARAKAT
DI KABUPATEN BINTAN TAHUN 2018
LAPORAN AKHIR
MENGATASI KEMISKINAN
DENGAN CBT
Maksud dari kegiatan ini adalah :
1. Mengeksplorasi potensi sumber daya kelautan dan
kemaritiman
2. Menganalisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Tantangan pengembangan kepariwisataan kelautan dan
kemaritiman di Kabupaten Bintan
3. Menyusun Kebijakan Strategis
4. Merumuskan Strategi Pengembangan Wisata Bahari
Berbasis Komunitas
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Terpetakannya potensi sumber daya kelautan dan
kemaritiman di Kabupaten Bintan
2. Teridentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan dalam pengembangan pariwisata kelautan
dan kemaritiman berbasis masyarakat
3. Tersusunnya sebuah strategi pengembangan
kepariwisataan kelautan dan kemaritiman berbasis
masyarakat di Kabupaten Bintan;
4. Tersusunnya rekomendasi kebijakan pengembangan
kepariwisataan kelautan dan kemaritiman berbasis
masyarakat
MARITIME ECONOMIC
MARINE ECONOMIC
WISATA BAHARI???
WISATA PESISIR???
WISATA KEPULAUAN???
INDUSTRI KEMARITIMAN : MERUPAKAN BAGIAN DARI
KELAUTAN YANG MENGHUBUNGKAN SATU PULAU
DENGAN PULAU LAINNYA
TEKHNOLOGI MARITIM
UNTUK MENDUKUNG
PARIWISATA BINTAN
Lokasi kegiatan dilaksanakan di seluruh
Kecamatan se-Kabupaten Bintan, yang
memiliki potensi sumberdaya alam berupa
pesisir pantai, Terumbu Karang, Pulau, sungai,
mangrove, Kawasan Konservasi dan juga
peninggalan sejarah kemaritiman di Kabupaten
Bintan.
PENGEMBANGAN EKOWISATA LESTARI / BERKELANJUTAN
(SUISTAINABLE)
Pantai Tuah Hamid, Kampung Bugis – Bintan Utara
Pulau Alang Pulau Antu
Objek Legenda Hang Tuah
• Sungai Nyirih
• Batu Duyung
PENGEMBANGAN EKOWISATA LESTARI / BERKELANJUTAN
(SUISTAINABLE)
“BINTAN BREATHTAKING JOURNEY”
 Visi daerah “Bintan Gemilang” di Bidang Kelautan,
Budaya dan Pariwisata.
 Misi pembangunan daerah sebagai tujuan investasi
berdaya saing dengan optimalisasi potensi ekonomi
lokal di bidang pariwisata dan kelautan
 Letak geografis Kabupaten Bintan yang berdekatan
dengan 2 (Dua) pusat wisata Asia yaitu Singapura dan
Malaysia.
 Konsentrasi daerah maritim dengan 86.398,33 Km2 /
98,50 % luas wilayah lautan.
 Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia pada tahun
2017 adalah 14 juta orang (LAKIP KEMENPAR 2017)
 Pengeluaran Wisatawan Nusantara sepanjang tahun
2017 berjumlah Rp. 253,25 Triliun (LAKIP KEMENPAR 2017)
 Potensi daya tarik wisata bahari , ekowisata &
petualangan yang belum tereksplorasi.
 Sektor Pariwisata merupakan sektor unggulan daerah
dan andalan menopang pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Bintan.
No
Pintu Masuk
Wisman
Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang (Jiwa)
Tahun
2018*
Tahun
2017
Tahun
2016
Tahun
2015
Tahun
2014
1 Kepulauan Riau 1.172.923 2.074.534 1.920.232 2.037.673 1.973.425
2 Karimun 42.366 84.288 89.107 96.666 100.782
3 Bintan 202.481 368.587 305.404 304.010 320.861
4 Batam 860.833 1.504.275 1.432.472 1.545.818 1.454.110
5 Tanjungpinang 67.243 117.384 93.249 91.179 97.672
* Sampai Juni 2018
Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang di Kepulauan Riau
Tahun 2014-2018
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2018
Kunjungan Wisatawan Mancanegara Yang
Berkunjung Ke BintanTahun 2017
Singapura
Tiongkok
Jepang
Korea Selatan
India
Inggris
Malaysia
Australia
Filipina
Hongkong
Lainnya
106,902
82,190
18,809
11,235
25,150
14,497
15,465
14,241
12,387
3,731
63,985
Sumber: Kabupaten Bintan Dalam Angka 2018
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Kepri, 2018
Identifikasi Pariwisata Maritim & Platform
Pengembangan Destinasi Pariwisata Bintan
• Sinergi budaya maritim dan pemanfaatan sumber daya kelautan merupakan 2
(Dua) dari 7 (Tujuh) Pilar Kebijakan Kelautan Indonesia merupakan bagian dari Global
Maritime Fulcrum (Poros Maritim Dunia).
25
WILAYAH ATRAKSI AKSESIBILITAS AMENITAS MASYARAKAT
4 (Empat) Koridor
Destinasi Pariwisata
Unggulan Daerah1
a. Kawasan
Wisata
Internasional
Lagoi
b. Kawasan
Wisata Pantai
Trikora
c. Kawasan
Wisata
Gunung
Bintan
d. Kawasan
Wisata Sungai
Lepah.
 Daya Tarik
Wisata Alam;
 Daya Tarik
Wisata Budaya;
 Daya Tarik
Wisata Buatan
Manusia2
 Wisata Khusus3
 Prasarana transportasi
 Sarana transportasi
 Sistem transportasi
 Prasarana Umum
 Fasilitas Umum
 Fasilitas
pariwisata
 Kelembagaan CBT
 Peningkatan
kapasitas sumber
daya masyarakat
 Peningkatan
kesadaran dan peran
masyarakat
Sumber: diadaptasi dari (1) Peraturan Bupati Bintan Nomor 27 Tahun
2013 Tentang Penetapan Destinasi Pariwisata Unggulan Daerah
Kabupaten Bintan; (2) Paparan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi
dan Investasi Pariwisata (BDIP) Kementerian Pariwisata pada
RAKORNAS KEMENPAR 27 Januari 2016 (3) Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Bintan 2014-2025.
No IDENTIFIKASI PARIWISATA MARITIM
1
Kegiatan pariwisata ini dilakukan di kawasan pulau-
pulau kecil dan dihuni oleh penduduk dengan jumlah
yang relative kecil
2
Kawasan tersebut memiliki daya dukung lingkungan
yangt terbatas, terutama jika berkaitan dengan
aplikasi teknologi tinggi (motorisasi);
3
Kegiatan pariwisata maritim mensyaratkan
pembatasan jumlah wisatawan dalam suatu kawasan
dalam jangka waktu tertentu dengan maksud untuk
menjaga daya dukung lingkungannya di satu sisi, dan
untuk memberikan kenyamanan/pengalaman wisata
yang optimal bagi pengunjung di sisi lain
4
Karena jenisnya beragam (snorkeling, diving, fishing,
sailing,dan lain-lain), maka aktivitas wisata ini
umumnya berdurasi panjang
5
Aktivitas pariwisata maritim cenderung mobile dalam
artiberpindah dari satu lokasi/kawasan ke kawasan
lain
Aktivitas Wisata Bahari
NO
AKTIVITITAS
WISATA
DESKRIPSI
1 Rekreasi Pantai Aktivitas yang dilakukan
pengunjung pada wisata rekreasi
pantai umumnya bersantai,
bermain air, atau berenang di tepi
pantai (Hidayat 2011), serta
menikmati pemandangan dan
panorama alam, seperti matahari
terbit (sunrise) ataupun matahari
terbenam (sunset) (Sanam dan
Adikampana 2014).
2 Mangrove Sebagai objek wisata yang dapat
dikategorikan ekowisata,
Wisatanya adalah ekosistem
mangrove keragaman serta biota
berikut lingkungan sekitarnya.
3 Selam – Diving Wisata selam dilakukan untuk
melihat keindahan terumbu
karang bawah air dengan
menyelam ke dalam kolom
perairan sampai kedalaman
tertentu. Pengunjung disuguhkan
dapat melihat dengan lebih jelas
keindahan taman dalam laut
berisi hamparan karang berikut
dengan biota laut.
NO
AKTIVITITAS
WISATA
DESKRIPSI
4 Selam
permukaan -
Snorkling
Wisata snorkeling juga
dilakukan untuk melihat
keindahan terumbu karang
bawah
air, namun dengan tetap
berada di permukaan
perairan. Wisatawan yang
melakukan aktivitas wisata
akan menikmati keindahan
bawah air
dari permukaan perairan,
5 Lamun Lamun dengan tutupan yang
lebih tinggi lebih menarik
untuk dinikmati pengunjung.
Perairan yang lebih cerah
akan memudahkan
pengunjung untuk menikmati
keindahan
hamparan lamun dari
permukaan perairan.
Keberadaan ikan atau biota
lain yang beragam
menjadi daya tarik lebih bagi
ekosistem lamun sebagai
wisata lamun. Perairan yang
tenang dan dangkal
lebih memudahkan
pengunjung dalam menikmati
wisata lamun.
NO
AKTIVITITAS
WISATA
DESKRIPSI
6 Memancing Wisata pancing merupakan
suatu kegiatan yang
memanfaatkan sumber daya
perikanan
untuk kesenangan atau
olahraga serta
dapat dilakukan di laut, pinggir
pantai, di danau atau di atas
perahu
7 Wisata
Selancar
Teridentifikasi sebagai bagian
dari sport tourism, Wisata
selancar (surfing) merupakan
suatu kegiatan yang
memanfaatkan perairan dengan
menggunakan papan selancar.
Wisata selancar memanfaatkan
ombak atau gelombang
perairan
Sumber: Diadaptasi dari Panduan Kriteria Penetapan
Zona Ekowisata Bahari-Pusat Riset Kelautan Badan
Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tahun
2018
Identifikasi Permasalahan Pariwisata Bahari
berbasis masyarakat di Kabupaten Bintan
• Keterpaduan semua unsur pariwisata menyangkut urusan pemerintah,
sektor swasta, masyarakat di daerah di secara holistik.
• Belum tersedianya data potensi wisata berdasarkan desa dan kelurahan
• Sumberdaya Manusia Pariwisata
• Perencanaan yang komprehensif terhadap “Pariwisata Bahari” oleh
OPD terkait
• Perwujudan “Desa Wisata” berorientasi Wisata Alam khususnya Wisata
Bahari.
• Pengelolaan terhadap objek potensial eksisting wisata bahari
• Amenitas (Fasilitas Destinasi)
• Aksesibilitas, Jaringan transportasi (darat-laut) publik yang belum
merata
• Atraksi (Daya Tarik Tujuan Wisata)
• Penetapan kawasan pariwisata berbasis bahari di Kabupaten Bintan.
• Model kerjasama antara wisata khusus (ex: Private Island) dengan
Pemerintah Desa sebagai multiplier effect adanya objek wisata
tersebut.
Sumber : Hoftsede 6 Dimension Model of Cross Cultural
KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR DAN KEPULAUAN
SebelumSesudah
Nilai Eksotisme yang
menjadi daya Tarik Wisata
mesti berhadapan dengan
Nilai Efisiensi Proyek
Motivasi dan Karakteristik
masyarakat pesisir yang
cenderung pragmatis atas upaya
pemberdayaan masyarakat
Dapat digerakkan
dengan nilai tukar
tertentu, dan
cenderung
individualis
Kampung Beloreng, Kelurahan Tembeling Tanjung
Permasalahan Pariwisata Bahari
berbasis masyarakat di Kabupaten Bintan
• Dukungan transfer moda skala regional dan lokal
lintas desa, kecamatan, kabupaten dan propinsi
• Persebaran fasilitas akomodasi disetiap ODTW
• Shelter peristirahatan perjalanan darat
• Fasilitas public toilet
• Fasilitas telekomunikasi
• Fasilitas penjualan cinderamata dan kelengkapan
perjalanan wisata
• Fasilitas rumah makan / restoran
• Fasilitas pasar skala lokal
• Orientasi event-event pariwisata masih
terkonsentrasi pada lokasi tertentu.
• Peningkatan objek daya Tarik wisata
Isu Strategis
Kelembagaan Masyarakat Pariwisata
• Arah dan Kebijakan Pemerintah
daerah terkait Pariwisata Berbasis
Masyarakat
• Pendataan terhadap kelembagaan
pariwisata berbasis masyarakat.
• Kesesuaian model kelembagaan
pariwisata berbasis masyarakat di
Kabupaten Bintan
• Kapasitas kelembagaan masyarakat
pariwisata yang belum terstruktur.
• Sumberdaya kepengurusan
kelembagaan masyarakat.
• Partisipasi setiap unsur didalam
kelembagaan.
• Sinkronisasi pengembangan
pariwisata (Wisata Alam, Wisata
Buatan, Wisata Budaya)
• Keberlanjutan dan sinergitas antara
kelembagaan satu dengan lainnya
(Mis: LKM Pembentukan saat PNPM
Pariwisata-POKDARWIS-Individu
pengelola objek wisata dan BUMDES).
• Pembinaan terhadap kelompok-
kelompok yang sudah ada.
• Tidak disemua desa/kelurahan
diKabupaten Bintan tedapat
POKDARWIS.
• Koordinasi antara kelembagaan
masyarakat serta organisasi
perangkat daerah (OPD) terkait
pariwisata berbasis masyarakat.
• Pemasaran pariwisata yang dikelola
oleh kelompok masyarakat.
Kondisi Eksisting Pariwisata Bahari berbasis
masyarakat Kabupaten Bintan
Inisiasi Kelembagaan Pariwisata
berbasis masyarakat
• Individu (Pegiat Wisata)/pelaku usaha wisata
• Pegiat Sejarah dan Budaya
• Masyarakat pengelola destinasi wisata
• Desa Wisata Alam-Bahari
• Badan Usaha Milik Desa
• Pelaku UMKM dan IKM
• Lembaga Keswadayaan Masyarakat
pembentukan dari Kelompok penerima PNPM
pariwisata
• Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS)
• Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Bintan
Potensi dan Objek Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Bintan
Wisata yang ditawarkan oleh Pengudang Bintan Mangrove : Tour mangrove, firefly (kunang-kunang) yang berada di
hutan mangrove. Untuk melihat kunang-kunang, wisatawan bisa mengikuti tour dimalam hari, Snorkeling yang bisa
bermain bersama ikan-ikan di Perairan Pengudang. Acara barbeque juga bisa menjadi pilihan ketika wisatawan ingin
menikmati kuliner seafood yang segar, hasil dari tangkapan nelayan.
» Pengudang Bintan Mangrove-Pengudang-Teluk Sebong «
» Wisata Mangrove-Berakit-Teluk Sebong «
» Pulau Rinti-Numbing-Bintan Pesisir «
Pulau Rinti sempat beroperasi namun pada saat ini kondisinya tidak seperti pada gambar diatas. Pulau ini kosong
disebabkan pengelola pindah ke Pulau Mapur. Pembentukan kelompok sadar wisata Numbing yang berbasiskan
kelautan dan perikanan, pada 24 februari 2018 telah dipilih Safri sebagai ketua Pokdarwis Numbing. Pokdarwis akan
memetakan beberapa titik sudut destinasi wisata, seperti di pulau Rinti,Barus dan pulau Suka.
Pulau Burus masuk kedalam wilayah administrasi Desa Numbing, Kecamatan Bintan Pesisir. Areal pulau ini belum
dikembangkan menjadi objek daya tarik wisata lokal memiliki potensi wisata bahari seperti rekreasi
pantai,snorkeling, diving, kayak/kano,wisata olahraga air dan memancing. Untuk sampai kelokasi dapat menyewa
pompon/perahu melalui dermaga di Kelong atau Barek Motor.
» Pulau Burus-Numbing-Bintan Pesisir «
» Pantai Mempadi-Tenggel-Bintan Pesisir «
Pantai Mempadi terletak disebelah timur pulau tenggel. Potensi wisata bahari di lokasi ini terlihat dari pantainya
berpasir putih dengan perairan dangkal sejauh kira-kira 200 meter serta tumpukan bebatuan dibagian ujung pantai
menjadi daya tarik tersendiri pantai ini untuk aktivitas wisata lokal seperti “bekarang”. Untuk sampai ke pantai ini,
bisa ditempuh melalui jalur darat dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor dan melalui jalur laut
dengan menggunakan pompong.
» Pantai Belakang Sidi/Tanjung Batu–Mantang Baru-Mantang «
Pantai Belakang Sidi yang ada di Kecamatan Mantang ini berlokasi di kampung Belakang Sidi Desa
Mantang Baru. Pantai ini merupakan pantai yang sangat berpotensi jika mampu dikembangkan
secara optimal dengan daya dukung akses menuju lokasi objek wisata bahari.
» Pulau Riau/Fishhead Island–Mantang «
Desa Busung Kabupaten Bintan menyimpan lokasi wisata alam khususnya wisata bahari seperti
tempat rekreasi pantai yaitu Pantai Teluk Diraja. Pantai Teluk Diraja saat ini dikelola oleh masyarakat
setempat.
» Pantai Teluk Diraja–Busung-Seri Kuala Lobam «
» Bintan Nemo–Teluk Bakau-Gunung Kijang «
Bintan nemo merupakan sebuah tempat wisata yang terletak di desa Teluk bakau kecamatan
Gunung Kijang Jenis wisata yang terdapat di Bintan Nemo termasuk dalam jenis wisata Bahari.
Aktivitas wisata yang bisa dilakukan yaitu merine seperti kano dan Under Water seperti diving dan
Snorkeling.
Pasar Betuah – GENPI BINTAN
 Pasar Bintan Betuah merupakan konsep objek wisata
“Destinasi Digital” yang dikelola oleh Generasi
Pesona Indonesia (GENPI) Bintan.
 Konsep ini merupakan hasil kerjasama GENPI BINTAN
dan KEMENPAR RI.
 Dibuka sejak Agustus 2018.
 Objek wisata “Millenial” dengan mendorong promosi
daerah wisata dengan konsep “Instagramable” yaitu
didorong untuk lebih kreatif menciptakan obyek
gambar yang instagramable
 Destinasi digital merupakan destinasi yang
dikreasikan kaum milenial yang kreatif.
 70 persen masyarakat aktif di dunia digital.
 Pasar Betuah menggaet pelaku usaha lokal dibidang
UMKM untuk terlibat langsung didalamnya.
PELUANG MENGGERAKKAN
WISATA BAHARI CBT
DENGAN DANA DESA
BINTAN -> Kampung CBT Wisata Bahari
POLA KOORDINASI DALAM PERCEPATAN PENGEMBANGAN DESA WISATA
Sumber: Kemendes PDTT
Kuncinya adalah bagaimana
PEMDA bersinergi dengan
Pemerintah Pusat untuk
percepatan CBT-Kampung
Wisata Bahari di Bintan
ADAPTASI DAN BERSAHABAT
DENGAN SISTEM PATRON - KLIEN
TAUKE, PUNYA KELEBIHAN
• BUKA 24 JAM
• BEBAS BUNGA, UNTUNG ATAS SELISIH
• MENANGGUNG RESIKO BIAYA
• MODAL SOSIAL / TRUST
• NETWORKING / PEMASARAN
Melayu ?
SUMBER DAYA TAUKE CINA
Transfer by bank
Delivery to export
SUPPLY / TANPA JAMINAN /
KEPERCAYAAN KOMUNITAS
KebutuhanPokok
(Pinjaman)
Setor hasil tangkapan
(bayar hutang)
PK 5 MINANG WARUNG MAKAN JAWAKENDARAAN BERMOTOR
POLA KONSUMSTIF DAN PERAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR
Jual dan
dipotong
pinjaman
Jual diatas harga
pembelian dari
nelayan
ditambah biaya
transportasi
Pembayaran
Keuntungan
Keuntungan
Pinjaman
Pinjaman
Kemiskinan
Kemiskinan
Penampung dalam
negeri/Pasar Dalam
negeri
Penampung Luar
Negeri/Pasar Luar
Negeri
Tauke, membeli dan
menjual kembali
memperoleh selisih
sebagai keuntungan
Nelayan
Pembayaran
Siklus Ekonomi Masyarakat Nelayan Pedesaan Pesisir Sebelum BUMDes
KOLABORASI
TAUKE (SISTEM
PATRON-KLINE)
DENGAN
BADAN USAHA
MILIK DESA
TAUKE
PEMERIN
TAH
DESA
NELAY
AN/Co
mmunity
SAHAMSHARE
HOLDER
KOLABORASI TAUKE +
PEMERINTAH DESA DAN
MASYARAKAT DESA
BUMDes
Kolaborasi
Stakeholder
BUMDes, Tauke,
Masyarakat
sebagai
pemegang saham
Aset Pribadi
/Kelompok,
Potensi
Ekologi
Nelayan/
Masyarakat
Sebagai
Operator Venue
Wisata Bahari Wisatawan
Mancanegara /
Agen Perjalanan
Wisata
Pembayaran
Tunai
Pembayaran
Non Tunai
Gaji/Upah/
Deviden
Gaji/Upah/
Deviden
Sejahtera
Sejahtera
Nelayan/
CBT
Wisatawan
Nusantara,
Wisatawan Lokal
Siklus Ekonomi Masyarakat Pedesaan Pesisir Pasca BUMDes
Dalam Rangka Pengembangan Wisata Bahari CBT
SERTIFIKAT KEPEMILIKAN SAHAM
DENGAN JUMLAH SAHAM SENILAI ………………….
LEMBAR, SETARA DENGAN ………………… %
TIDAK DAPAT DIPERJUAL BELIKAN,
DAPAT DIWARISKAN
BUMDes
Melayu ?
Malas kah
Falsafah nya :
PERUBAHAN SOSIAL DALAM DUNIA
PENJUALAN
Era digital dan media sosial
Share your moment and product with social media
Low cost = biaya rendah
KENDALA YANG SELAMA INI MENGEMUKA ADALAH BAGAIMANA MEMASARKAN PRODUK
UNGGULAN DAN POTENSI WISATA BERBASIS KOMUNITAS, TERATASI DENGAN ADANYA
MEDIA SOSIAL (MEDSOS) SEBAGAI SARANA PEMASARAN TERKINI
http://www.cumilebay.com/
Vlog (Video Blog)
PEMERINTAH MEMBERIKAN JAMINAN RASA
AMAN DAN PERLINDUNGAN
COAST GUARD, SEARCH AND RESCUE
WEAKNESSSTRENGTH
• Natural resources
• Aktivitas wisata bahari beragam
• Branding “bintan breathtaking journey”
• Bintan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional
• Promosi internasional
• Media sosial
• Faktor Keaman yang Kondusif
• Kabupaten bintan terkoneksi dengan internet
• Hubungan patron-klien yang mutualisme
• Kearifan lokal masyarakat pesisir
• Aksesibilitas menuju ke kabupaten bintan tersedia dengan baik
OPPORTUNITIES
• Penerbangan murah ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan
penerbangan baik nasional maupun internasional
• ASEAN economic community (AEC)
• Membaiknya pertumbuhan dan pemulihan ekonomi indonesia dan
global
• Apresiasi nilai tukar mata uang terhadap dollar AS negara-negara
maju
• Era revolusi industri 4.0 di mana dunia terasa menjadi semakin
mudah
• Masyarakat dunia cenderung untuk traveling sebagai gaya hidup
• Risiko yang akan memengaruhi kinerja ekonomi tiongkok relatif
balanced
• Di sektor fiskal, pemerintah indonesia telah menjalankan reformasi
perpajakan
• Kemajuan teknologi menjadi peluang negara berkembang sebagai
alat diagnostik pemerintah merumuskan strategi
• Jumlah penduduk dunia terus meningkat
THREAT
S W
O T+
• Pengelola pariwisata bahari berbasis masyarakat belum
menggunakan paid media (media berbayar) dan own media (media
milik sendiri)
• Terbatasnya SDM bidang pariwisata
• Pariwisata bahari masih diinisiasi oleh masyarakat pendatang
• Pariwisata sebagai mata pencarian tambahan
• Masyarakat nelayan tidak bisa bekerja mencari nafkah secara
berkelompok
• Dukungan moda transportasi darat dan laut skala lokal masih
belum tersedia secara regular
• Belum adanya pedoman pengembangan pariwisata bahari berbasis
masyarakat
• Belum ada landmark bahari sebagai produk promosi yang efektif.
• Pengelolaan perairan 0-12 mil yang dilakukan sebelumnya oleh
pemerintah kabupaten/kota diambil alih oleh pemerintah provinsi
• Bali dan jakarta masih mendominasi
• Inflasi di negara maju dan indonesia secara umum mulai mengalami
peningkatan
• Mata uang beberapa negara di dunia termasuk indonesia mengalami
depresiasi terhadap dolar AS
• Risiko dari ketidakpastian kebijakan amerika serikat khususnya
kebijakan fiskal serta kecenderungan peningkatan proteksionisme
• Risiko politik dunia
• Pulau bawah, alif stone destinasi unggulan diwilayah kepri
• Dampak negatif sektor pariwisata jangka panjang seperti kenaikan harga
barang lokal dan tanah, keindahan alam diganti dengan infrastruktur,
memudarnya budaya dan kearifan local, kegiatan prostitusi dan penyakit
seks serta narkoba.
• Tidak adanya produk maupun jasa subtitusi dari pariwisata di indonesia
• Competitive advantage, industri pariwisata di indonesia akan sulit untuk
bersaing dengan industri pariwisata di negara lain
• Daya saing pariwisata indonesia di kawasan ASEAN berada pada
peringkat ke-4 dibawah singapura, malaysia dan
A N A L I S I S L I N G K U N G A N I N T E R N A L D A N E K S T E R N A L
PILIHAN STRATEGI UNGGULAN
AGRESIF
(S+O)
STABILITY
(W+O)
DIVERSIFIKASI
(S+T)
DEPENDEN
(W+T)
DENGAN
KEKUATAN
MENGAMBIL
PELUANG
MENGATASI
KELEMAHAN DAN
MENGAMBIL
PELUANG
MENGGUNAKAN
KEKUATAN DAN
MENGHINDARI
ANCAMAN
MENGATASI
KELEMAHAN DAN
MENGHINDARI
ANCAMAN
STRATEGI
PENGEMBANGAN WISATA
BAHARI BERBASIS
KOMUNITAS
2019
2020
2021
• EKSPLORASI DAN
DIVERSIFIKASI OBYEK WISATA
BAHARI BINTAN
• FASILITASI SARANA
PENDUKUNG, JALAN,
TRANSPORTASI, LISTRIK,
KOMUNIKASI, DAN SANITASI
• MEMBANGUN KAPASITAS
COMMUNITY BASED TOURISM
DAN KELEMBAGAAN,
MOTIVASI DAN MENTALITAS
• MENGEMBANGKAN SISTEM
JARINGAN PEMASARAN
ONLINE BERBASIS MEDIA
SOSIAL
• MEMBANGUN KELEMBAGAAN
BUMDes POLA HOLDING
COMPANY
• LANJUTAN MEMBANGUN KAPASITAS COMMUNITY
BASED TOURISM DAN KELEMBAGAAN, MOTIVASI
DAN MENTALITAS
• LAUNCHING KAMPUNG WISATA BERDASARKAN
KEUNGGULAN
• MENGINTEGRASIKAN SISTEM KEAMANAN DAN
PERLINDUNGAN KOMUNITAS (COAST GUARD DAN
SAR)
• MEMBANGUN KEMITRAAN JARINGAN
PENGEMBANGAN BISNIS JASA PARIWISATA BAHARI
BERBASIS TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI
(PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN ELEKTRONIK)
TAHAPAN PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT
DI KABUPATEN BINTAN 2019 - 2021
Tumbuh dan Mandiri
CBT Kabupaten Bintan
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Paradigma baru pemasaran pariwisata
Paradigma baru pemasaran pariwisataParadigma baru pemasaran pariwisata
Paradigma baru pemasaran pariwisataHanas Yordi Pratama
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanTogar Simatupang
 
Pariwisata dan Budaya dalam Menunjang UMKM
Pariwisata dan Budaya dalam Menunjang UMKMPariwisata dan Budaya dalam Menunjang UMKM
Pariwisata dan Budaya dalam Menunjang UMKMDadang Solihin
 
Perencanaan Geowisata
Perencanaan GeowisataPerencanaan Geowisata
Perencanaan Geowisatahary hermawan
 
Community Based Tourism Desa Wisata
Community Based Tourism Desa WisataCommunity Based Tourism Desa Wisata
Community Based Tourism Desa WisataRieAwan
 
Geografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure) pendahuluan
Geografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure)    pendahuluanGeografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure)    pendahuluan
Geografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure) pendahuluanReiza Miftah
 
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali BaruPPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali BaruIrma Charisma Hatibie
 
Pariwisata 4.0 dan Pendidikan Pariwisata
Pariwisata 4.0 dan Pendidikan PariwisataPariwisata 4.0 dan Pendidikan Pariwisata
Pariwisata 4.0 dan Pendidikan PariwisataTogar Simatupang
 
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - KemenparekrafArah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - KemenparekrafECPAT Indonesia
 
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaKeragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaAnjas Asmara, S.Si
 
Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisataAnalisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisataAgrifina Nathania
 
Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Arjuna Ahmadi
 
9. Perilaku Wisatawan - Influence of Culture On Consumer Behavior
9. Perilaku Wisatawan - Influence of Culture On Consumer Behavior 9. Perilaku Wisatawan - Influence of Culture On Consumer Behavior
9. Perilaku Wisatawan - Influence of Culture On Consumer Behavior Irwan Haribudiman
 

La actualidad más candente (20)

Paradigma baru pemasaran pariwisata
Paradigma baru pemasaran pariwisataParadigma baru pemasaran pariwisata
Paradigma baru pemasaran pariwisata
 
Travel pattern
Travel patternTravel pattern
Travel pattern
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
 
Pariwisata dan Budaya dalam Menunjang UMKM
Pariwisata dan Budaya dalam Menunjang UMKMPariwisata dan Budaya dalam Menunjang UMKM
Pariwisata dan Budaya dalam Menunjang UMKM
 
Perencanaan Geowisata
Perencanaan GeowisataPerencanaan Geowisata
Perencanaan Geowisata
 
Community Based Tourism Desa Wisata
Community Based Tourism Desa WisataCommunity Based Tourism Desa Wisata
Community Based Tourism Desa Wisata
 
Geografi pariwisata
Geografi pariwisataGeografi pariwisata
Geografi pariwisata
 
Geografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure) pendahuluan
Geografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure)    pendahuluanGeografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure)    pendahuluan
Geografi pariwisata indonesia (manajemen resort dan leisure) pendahuluan
 
mengenal-desa-wisata.ppt
mengenal-desa-wisata.pptmengenal-desa-wisata.ppt
mengenal-desa-wisata.ppt
 
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali BaruPPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
 
Pariwisata 4.0 dan Pendidikan Pariwisata
Pariwisata 4.0 dan Pendidikan PariwisataPariwisata 4.0 dan Pendidikan Pariwisata
Pariwisata 4.0 dan Pendidikan Pariwisata
 
Konsep Ekowisata
Konsep EkowisataKonsep Ekowisata
Konsep Ekowisata
 
Pengembangan Eko Wisata
Pengembangan Eko WisataPengembangan Eko Wisata
Pengembangan Eko Wisata
 
DAYA TARIK WISATA
DAYA TARIK WISATADAYA TARIK WISATA
DAYA TARIK WISATA
 
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - KemenparekrafArah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
 
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaKeragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
 
Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisataAnalisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
 
Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14
 
perencanaan pariwisata
perencanaan pariwisataperencanaan pariwisata
perencanaan pariwisata
 
9. Perilaku Wisatawan - Influence of Culture On Consumer Behavior
9. Perilaku Wisatawan - Influence of Culture On Consumer Behavior 9. Perilaku Wisatawan - Influence of Culture On Consumer Behavior
9. Perilaku Wisatawan - Influence of Culture On Consumer Behavior
 

Similar a Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan

05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahariEko Efendi
 
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Akademi Desa 4.0
 
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptxEKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptxBagasMaulana28
 
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdfMIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdfDewiSyamsul
 
Desa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docxDesa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docxSILVI VIA
 
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdfekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdfRohanaJuitaRamahLumb
 
Presentation - Tourism Focus Group Discussion (FGD).pptx
Presentation - Tourism Focus Group Discussion (FGD).pptxPresentation - Tourism Focus Group Discussion (FGD).pptx
Presentation - Tourism Focus Group Discussion (FGD).pptxagusdavidramdansyah
 
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...Nyoman Rudana
 
PTT MINIRISET KELOMPOK 1 GEO PARIWISATA new.pptx
PTT MINIRISET KELOMPOK 1 GEO PARIWISATA new.pptxPTT MINIRISET KELOMPOK 1 GEO PARIWISATA new.pptx
PTT MINIRISET KELOMPOK 1 GEO PARIWISATA new.pptxDeboraginting1
 
kawasan dan daya tarik wisata.pdf
kawasan dan daya tarik wisata.pdfkawasan dan daya tarik wisata.pdf
kawasan dan daya tarik wisata.pdfsaydewiknow
 
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptxKonsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptxamrin syahrafi
 
Digital Sustainable Tourism.pptx
Digital Sustainable Tourism.pptxDigital Sustainable Tourism.pptx
Digital Sustainable Tourism.pptxssuserd99934
 
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XPotensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XAde Ela Pratiwi
 
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaSelling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaJambuMaduHijauMakass
 
0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisata0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisataRieAwan
 
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diyRencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diyHairullah Gazali
 

Similar a Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan (20)

05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari
 
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
 
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptxEKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
 
Destinasi wisata
Destinasi wisataDestinasi wisata
Destinasi wisata
 
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdfMIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
 
Desa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docxDesa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docx
 
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdfekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
 
Hibah banten
Hibah bantenHibah banten
Hibah banten
 
2.-PPKE.pptx
2.-PPKE.pptx2.-PPKE.pptx
2.-PPKE.pptx
 
Presentation - Tourism Focus Group Discussion (FGD).pptx
Presentation - Tourism Focus Group Discussion (FGD).pptxPresentation - Tourism Focus Group Discussion (FGD).pptx
Presentation - Tourism Focus Group Discussion (FGD).pptx
 
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
 
PTT MINIRISET KELOMPOK 1 GEO PARIWISATA new.pptx
PTT MINIRISET KELOMPOK 1 GEO PARIWISATA new.pptxPTT MINIRISET KELOMPOK 1 GEO PARIWISATA new.pptx
PTT MINIRISET KELOMPOK 1 GEO PARIWISATA new.pptx
 
kawasan dan daya tarik wisata.pdf
kawasan dan daya tarik wisata.pdfkawasan dan daya tarik wisata.pdf
kawasan dan daya tarik wisata.pdf
 
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptxKonsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
 
Digital Sustainable Tourism.pptx
Digital Sustainable Tourism.pptxDigital Sustainable Tourism.pptx
Digital Sustainable Tourism.pptx
 
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XPotensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
 
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaSelling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
 
0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisata0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisata
 
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diyRencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
 
5 7-1-sm
5 7-1-sm5 7-1-sm
5 7-1-sm
 

Más de Shahril Budiman Png

Laporan Awal Kerangka Ekonomi Makro Kota Tanjungpinang
Laporan Awal Kerangka Ekonomi Makro Kota TanjungpinangLaporan Awal Kerangka Ekonomi Makro Kota Tanjungpinang
Laporan Awal Kerangka Ekonomi Makro Kota TanjungpinangShahril Budiman Png
 
FGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota Tanjungpinang
FGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota TanjungpinangFGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota Tanjungpinang
FGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota TanjungpinangShahril Budiman Png
 
Fungsi Organisasi di Dunia Pendidikan (Perguruan Tinggi)
Fungsi Organisasi di Dunia Pendidikan (Perguruan Tinggi)Fungsi Organisasi di Dunia Pendidikan (Perguruan Tinggi)
Fungsi Organisasi di Dunia Pendidikan (Perguruan Tinggi)Shahril Budiman Png
 
1 teori pembangunan shahrilbudiman-2018
1 teori pembangunan shahrilbudiman-20181 teori pembangunan shahrilbudiman-2018
1 teori pembangunan shahrilbudiman-2018Shahril Budiman Png
 
IMPLEMENTATION OF E-GOVERNMENT IN KELURAHAN OF TANJUNGPINANG CITY (STUDY ON S...
IMPLEMENTATION OF E-GOVERNMENT IN KELURAHAN OF TANJUNGPINANG CITY (STUDY ON S...IMPLEMENTATION OF E-GOVERNMENT IN KELURAHAN OF TANJUNGPINANG CITY (STUDY ON S...
IMPLEMENTATION OF E-GOVERNMENT IN KELURAHAN OF TANJUNGPINANG CITY (STUDY ON S...Shahril Budiman Png
 
Comparative E-Government in Indonesia and Malaysia: utilization of government...
Comparative E-Government in Indonesia and Malaysia: utilization of government...Comparative E-Government in Indonesia and Malaysia: utilization of government...
Comparative E-Government in Indonesia and Malaysia: utilization of government...Shahril Budiman Png
 
E-Government Survey Waseda University japan 2016
E-Government Survey Waseda University japan 2016E-Government Survey Waseda University japan 2016
E-Government Survey Waseda University japan 2016Shahril Budiman Png
 
Ii birokrasi indonesia teori ideal weber
Ii birokrasi indonesia   teori ideal weberIi birokrasi indonesia   teori ideal weber
Ii birokrasi indonesia teori ideal weberShahril Budiman Png
 
Tugas akhir mata kuliah Manajemen Program Pembangunan
Tugas akhir mata kuliah Manajemen Program PembangunanTugas akhir mata kuliah Manajemen Program Pembangunan
Tugas akhir mata kuliah Manajemen Program PembangunanShahril Budiman Png
 
Ssbi viii & ix manajemen konflik
Ssbi   viii & ix manajemen konflikSsbi   viii & ix manajemen konflik
Ssbi viii & ix manajemen konflikShahril Budiman Png
 

Más de Shahril Budiman Png (20)

Laporan Awal Kerangka Ekonomi Makro Kota Tanjungpinang
Laporan Awal Kerangka Ekonomi Makro Kota TanjungpinangLaporan Awal Kerangka Ekonomi Makro Kota Tanjungpinang
Laporan Awal Kerangka Ekonomi Makro Kota Tanjungpinang
 
FGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota Tanjungpinang
FGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota TanjungpinangFGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota Tanjungpinang
FGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota Tanjungpinang
 
Fungsi Organisasi di Dunia Pendidikan (Perguruan Tinggi)
Fungsi Organisasi di Dunia Pendidikan (Perguruan Tinggi)Fungsi Organisasi di Dunia Pendidikan (Perguruan Tinggi)
Fungsi Organisasi di Dunia Pendidikan (Perguruan Tinggi)
 
1 teori pembangunan shahrilbudiman-2018
1 teori pembangunan shahrilbudiman-20181 teori pembangunan shahrilbudiman-2018
1 teori pembangunan shahrilbudiman-2018
 
IMPLEMENTATION OF E-GOVERNMENT IN KELURAHAN OF TANJUNGPINANG CITY (STUDY ON S...
IMPLEMENTATION OF E-GOVERNMENT IN KELURAHAN OF TANJUNGPINANG CITY (STUDY ON S...IMPLEMENTATION OF E-GOVERNMENT IN KELURAHAN OF TANJUNGPINANG CITY (STUDY ON S...
IMPLEMENTATION OF E-GOVERNMENT IN KELURAHAN OF TANJUNGPINANG CITY (STUDY ON S...
 
Comparative E-Government in Indonesia and Malaysia: utilization of government...
Comparative E-Government in Indonesia and Malaysia: utilization of government...Comparative E-Government in Indonesia and Malaysia: utilization of government...
Comparative E-Government in Indonesia and Malaysia: utilization of government...
 
E-Government Survey Waseda University japan 2016
E-Government Survey Waseda University japan 2016E-Government Survey Waseda University japan 2016
E-Government Survey Waseda University japan 2016
 
Good Governance
Good GovernanceGood Governance
Good Governance
 
Ii birokrasi indonesia teori ideal weber
Ii birokrasi indonesia   teori ideal weberIi birokrasi indonesia   teori ideal weber
Ii birokrasi indonesia teori ideal weber
 
Birokrasi iii iv
Birokrasi iii   ivBirokrasi iii   iv
Birokrasi iii iv
 
Iii komunikasi pemerintahan
Iii komunikasi pemerintahanIii komunikasi pemerintahan
Iii komunikasi pemerintahan
 
Ii komunikasi pemerintahan
Ii komunikasi pemerintahanIi komunikasi pemerintahan
Ii komunikasi pemerintahan
 
I komunikasi pemerintahan
I komunikasi pemerintahanI komunikasi pemerintahan
I komunikasi pemerintahan
 
I birokrasi suatu pengantar
I   birokrasi suatu pengantarI   birokrasi suatu pengantar
I birokrasi suatu pengantar
 
Tugas akhir mata kuliah Manajemen Program Pembangunan
Tugas akhir mata kuliah Manajemen Program PembangunanTugas akhir mata kuliah Manajemen Program Pembangunan
Tugas akhir mata kuliah Manajemen Program Pembangunan
 
E gov 8-10
E gov 8-10E gov 8-10
E gov 8-10
 
E gov 14
E gov 14E gov 14
E gov 14
 
Ssbi viii & ix manajemen konflik
Ssbi   viii & ix manajemen konflikSsbi   viii & ix manajemen konflik
Ssbi viii & ix manajemen konflik
 
E-Government Session 4
E-Government Session 4E-Government Session 4
E-Government Session 4
 
E-Government Session 3
E-Government Session 3E-Government Session 3
E-Government Session 3
 

Último

Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenBangMahar
 
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCabairfan24
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUDina396887
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 

Último (20)

Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 

Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan

  • 1. KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA KELAUTAN DAN KEMARITIMAN BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BINTAN TAHUN 2018 LAPORAN AKHIR
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 9. Maksud dari kegiatan ini adalah : 1. Mengeksplorasi potensi sumber daya kelautan dan kemaritiman 2. Menganalisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan pengembangan kepariwisataan kelautan dan kemaritiman di Kabupaten Bintan 3. Menyusun Kebijakan Strategis 4. Merumuskan Strategi Pengembangan Wisata Bahari Berbasis Komunitas Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah: 1. Terpetakannya potensi sumber daya kelautan dan kemaritiman di Kabupaten Bintan 2. Teridentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam pengembangan pariwisata kelautan dan kemaritiman berbasis masyarakat 3. Tersusunnya sebuah strategi pengembangan kepariwisataan kelautan dan kemaritiman berbasis masyarakat di Kabupaten Bintan; 4. Tersusunnya rekomendasi kebijakan pengembangan kepariwisataan kelautan dan kemaritiman berbasis masyarakat
  • 12. INDUSTRI KEMARITIMAN : MERUPAKAN BAGIAN DARI KELAUTAN YANG MENGHUBUNGKAN SATU PULAU DENGAN PULAU LAINNYA
  • 14. Lokasi kegiatan dilaksanakan di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Bintan, yang memiliki potensi sumberdaya alam berupa pesisir pantai, Terumbu Karang, Pulau, sungai, mangrove, Kawasan Konservasi dan juga peninggalan sejarah kemaritiman di Kabupaten Bintan.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. PENGEMBANGAN EKOWISATA LESTARI / BERKELANJUTAN (SUISTAINABLE) Pantai Tuah Hamid, Kampung Bugis – Bintan Utara
  • 19. Pulau Alang Pulau Antu Objek Legenda Hang Tuah • Sungai Nyirih • Batu Duyung PENGEMBANGAN EKOWISATA LESTARI / BERKELANJUTAN (SUISTAINABLE)
  • 20.
  • 21.
  • 22. “BINTAN BREATHTAKING JOURNEY”  Visi daerah “Bintan Gemilang” di Bidang Kelautan, Budaya dan Pariwisata.  Misi pembangunan daerah sebagai tujuan investasi berdaya saing dengan optimalisasi potensi ekonomi lokal di bidang pariwisata dan kelautan  Letak geografis Kabupaten Bintan yang berdekatan dengan 2 (Dua) pusat wisata Asia yaitu Singapura dan Malaysia.  Konsentrasi daerah maritim dengan 86.398,33 Km2 / 98,50 % luas wilayah lautan.  Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia pada tahun 2017 adalah 14 juta orang (LAKIP KEMENPAR 2017)  Pengeluaran Wisatawan Nusantara sepanjang tahun 2017 berjumlah Rp. 253,25 Triliun (LAKIP KEMENPAR 2017)  Potensi daya tarik wisata bahari , ekowisata & petualangan yang belum tereksplorasi.  Sektor Pariwisata merupakan sektor unggulan daerah dan andalan menopang pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bintan. No Pintu Masuk Wisman Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang (Jiwa) Tahun 2018* Tahun 2017 Tahun 2016 Tahun 2015 Tahun 2014 1 Kepulauan Riau 1.172.923 2.074.534 1.920.232 2.037.673 1.973.425 2 Karimun 42.366 84.288 89.107 96.666 100.782 3 Bintan 202.481 368.587 305.404 304.010 320.861 4 Batam 860.833 1.504.275 1.432.472 1.545.818 1.454.110 5 Tanjungpinang 67.243 117.384 93.249 91.179 97.672 * Sampai Juni 2018 Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang di Kepulauan Riau Tahun 2014-2018 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2018
  • 23. Kunjungan Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung Ke BintanTahun 2017 Singapura Tiongkok Jepang Korea Selatan India Inggris Malaysia Australia Filipina Hongkong Lainnya 106,902 82,190 18,809 11,235 25,150 14,497 15,465 14,241 12,387 3,731 63,985 Sumber: Kabupaten Bintan Dalam Angka 2018
  • 24. Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Kepri, 2018
  • 25. Identifikasi Pariwisata Maritim & Platform Pengembangan Destinasi Pariwisata Bintan • Sinergi budaya maritim dan pemanfaatan sumber daya kelautan merupakan 2 (Dua) dari 7 (Tujuh) Pilar Kebijakan Kelautan Indonesia merupakan bagian dari Global Maritime Fulcrum (Poros Maritim Dunia). 25 WILAYAH ATRAKSI AKSESIBILITAS AMENITAS MASYARAKAT 4 (Empat) Koridor Destinasi Pariwisata Unggulan Daerah1 a. Kawasan Wisata Internasional Lagoi b. Kawasan Wisata Pantai Trikora c. Kawasan Wisata Gunung Bintan d. Kawasan Wisata Sungai Lepah.  Daya Tarik Wisata Alam;  Daya Tarik Wisata Budaya;  Daya Tarik Wisata Buatan Manusia2  Wisata Khusus3  Prasarana transportasi  Sarana transportasi  Sistem transportasi  Prasarana Umum  Fasilitas Umum  Fasilitas pariwisata  Kelembagaan CBT  Peningkatan kapasitas sumber daya masyarakat  Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat Sumber: diadaptasi dari (1) Peraturan Bupati Bintan Nomor 27 Tahun 2013 Tentang Penetapan Destinasi Pariwisata Unggulan Daerah Kabupaten Bintan; (2) Paparan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Investasi Pariwisata (BDIP) Kementerian Pariwisata pada RAKORNAS KEMENPAR 27 Januari 2016 (3) Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Bintan 2014-2025. No IDENTIFIKASI PARIWISATA MARITIM 1 Kegiatan pariwisata ini dilakukan di kawasan pulau- pulau kecil dan dihuni oleh penduduk dengan jumlah yang relative kecil 2 Kawasan tersebut memiliki daya dukung lingkungan yangt terbatas, terutama jika berkaitan dengan aplikasi teknologi tinggi (motorisasi); 3 Kegiatan pariwisata maritim mensyaratkan pembatasan jumlah wisatawan dalam suatu kawasan dalam jangka waktu tertentu dengan maksud untuk menjaga daya dukung lingkungannya di satu sisi, dan untuk memberikan kenyamanan/pengalaman wisata yang optimal bagi pengunjung di sisi lain 4 Karena jenisnya beragam (snorkeling, diving, fishing, sailing,dan lain-lain), maka aktivitas wisata ini umumnya berdurasi panjang 5 Aktivitas pariwisata maritim cenderung mobile dalam artiberpindah dari satu lokasi/kawasan ke kawasan lain
  • 26. Aktivitas Wisata Bahari NO AKTIVITITAS WISATA DESKRIPSI 1 Rekreasi Pantai Aktivitas yang dilakukan pengunjung pada wisata rekreasi pantai umumnya bersantai, bermain air, atau berenang di tepi pantai (Hidayat 2011), serta menikmati pemandangan dan panorama alam, seperti matahari terbit (sunrise) ataupun matahari terbenam (sunset) (Sanam dan Adikampana 2014). 2 Mangrove Sebagai objek wisata yang dapat dikategorikan ekowisata, Wisatanya adalah ekosistem mangrove keragaman serta biota berikut lingkungan sekitarnya. 3 Selam – Diving Wisata selam dilakukan untuk melihat keindahan terumbu karang bawah air dengan menyelam ke dalam kolom perairan sampai kedalaman tertentu. Pengunjung disuguhkan dapat melihat dengan lebih jelas keindahan taman dalam laut berisi hamparan karang berikut dengan biota laut. NO AKTIVITITAS WISATA DESKRIPSI 4 Selam permukaan - Snorkling Wisata snorkeling juga dilakukan untuk melihat keindahan terumbu karang bawah air, namun dengan tetap berada di permukaan perairan. Wisatawan yang melakukan aktivitas wisata akan menikmati keindahan bawah air dari permukaan perairan, 5 Lamun Lamun dengan tutupan yang lebih tinggi lebih menarik untuk dinikmati pengunjung. Perairan yang lebih cerah akan memudahkan pengunjung untuk menikmati keindahan hamparan lamun dari permukaan perairan. Keberadaan ikan atau biota lain yang beragam menjadi daya tarik lebih bagi ekosistem lamun sebagai wisata lamun. Perairan yang tenang dan dangkal lebih memudahkan pengunjung dalam menikmati wisata lamun. NO AKTIVITITAS WISATA DESKRIPSI 6 Memancing Wisata pancing merupakan suatu kegiatan yang memanfaatkan sumber daya perikanan untuk kesenangan atau olahraga serta dapat dilakukan di laut, pinggir pantai, di danau atau di atas perahu 7 Wisata Selancar Teridentifikasi sebagai bagian dari sport tourism, Wisata selancar (surfing) merupakan suatu kegiatan yang memanfaatkan perairan dengan menggunakan papan selancar. Wisata selancar memanfaatkan ombak atau gelombang perairan Sumber: Diadaptasi dari Panduan Kriteria Penetapan Zona Ekowisata Bahari-Pusat Riset Kelautan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tahun 2018
  • 27. Identifikasi Permasalahan Pariwisata Bahari berbasis masyarakat di Kabupaten Bintan • Keterpaduan semua unsur pariwisata menyangkut urusan pemerintah, sektor swasta, masyarakat di daerah di secara holistik. • Belum tersedianya data potensi wisata berdasarkan desa dan kelurahan • Sumberdaya Manusia Pariwisata • Perencanaan yang komprehensif terhadap “Pariwisata Bahari” oleh OPD terkait • Perwujudan “Desa Wisata” berorientasi Wisata Alam khususnya Wisata Bahari. • Pengelolaan terhadap objek potensial eksisting wisata bahari • Amenitas (Fasilitas Destinasi) • Aksesibilitas, Jaringan transportasi (darat-laut) publik yang belum merata • Atraksi (Daya Tarik Tujuan Wisata) • Penetapan kawasan pariwisata berbasis bahari di Kabupaten Bintan. • Model kerjasama antara wisata khusus (ex: Private Island) dengan Pemerintah Desa sebagai multiplier effect adanya objek wisata tersebut.
  • 28. Sumber : Hoftsede 6 Dimension Model of Cross Cultural KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR DAN KEPULAUAN
  • 29. SebelumSesudah Nilai Eksotisme yang menjadi daya Tarik Wisata mesti berhadapan dengan Nilai Efisiensi Proyek
  • 30. Motivasi dan Karakteristik masyarakat pesisir yang cenderung pragmatis atas upaya pemberdayaan masyarakat Dapat digerakkan dengan nilai tukar tertentu, dan cenderung individualis Kampung Beloreng, Kelurahan Tembeling Tanjung
  • 31. Permasalahan Pariwisata Bahari berbasis masyarakat di Kabupaten Bintan • Dukungan transfer moda skala regional dan lokal lintas desa, kecamatan, kabupaten dan propinsi • Persebaran fasilitas akomodasi disetiap ODTW • Shelter peristirahatan perjalanan darat • Fasilitas public toilet • Fasilitas telekomunikasi • Fasilitas penjualan cinderamata dan kelengkapan perjalanan wisata • Fasilitas rumah makan / restoran • Fasilitas pasar skala lokal • Orientasi event-event pariwisata masih terkonsentrasi pada lokasi tertentu. • Peningkatan objek daya Tarik wisata
  • 32. Isu Strategis Kelembagaan Masyarakat Pariwisata • Arah dan Kebijakan Pemerintah daerah terkait Pariwisata Berbasis Masyarakat • Pendataan terhadap kelembagaan pariwisata berbasis masyarakat. • Kesesuaian model kelembagaan pariwisata berbasis masyarakat di Kabupaten Bintan • Kapasitas kelembagaan masyarakat pariwisata yang belum terstruktur. • Sumberdaya kepengurusan kelembagaan masyarakat. • Partisipasi setiap unsur didalam kelembagaan. • Sinkronisasi pengembangan pariwisata (Wisata Alam, Wisata Buatan, Wisata Budaya) • Keberlanjutan dan sinergitas antara kelembagaan satu dengan lainnya (Mis: LKM Pembentukan saat PNPM Pariwisata-POKDARWIS-Individu pengelola objek wisata dan BUMDES). • Pembinaan terhadap kelompok- kelompok yang sudah ada. • Tidak disemua desa/kelurahan diKabupaten Bintan tedapat POKDARWIS. • Koordinasi antara kelembagaan masyarakat serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pariwisata berbasis masyarakat. • Pemasaran pariwisata yang dikelola oleh kelompok masyarakat.
  • 33. Kondisi Eksisting Pariwisata Bahari berbasis masyarakat Kabupaten Bintan Inisiasi Kelembagaan Pariwisata berbasis masyarakat • Individu (Pegiat Wisata)/pelaku usaha wisata • Pegiat Sejarah dan Budaya • Masyarakat pengelola destinasi wisata • Desa Wisata Alam-Bahari • Badan Usaha Milik Desa • Pelaku UMKM dan IKM • Lembaga Keswadayaan Masyarakat pembentukan dari Kelompok penerima PNPM pariwisata • Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) • Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Bintan
  • 34. Potensi dan Objek Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Bintan Wisata yang ditawarkan oleh Pengudang Bintan Mangrove : Tour mangrove, firefly (kunang-kunang) yang berada di hutan mangrove. Untuk melihat kunang-kunang, wisatawan bisa mengikuti tour dimalam hari, Snorkeling yang bisa bermain bersama ikan-ikan di Perairan Pengudang. Acara barbeque juga bisa menjadi pilihan ketika wisatawan ingin menikmati kuliner seafood yang segar, hasil dari tangkapan nelayan. » Pengudang Bintan Mangrove-Pengudang-Teluk Sebong «
  • 36. » Pulau Rinti-Numbing-Bintan Pesisir « Pulau Rinti sempat beroperasi namun pada saat ini kondisinya tidak seperti pada gambar diatas. Pulau ini kosong disebabkan pengelola pindah ke Pulau Mapur. Pembentukan kelompok sadar wisata Numbing yang berbasiskan kelautan dan perikanan, pada 24 februari 2018 telah dipilih Safri sebagai ketua Pokdarwis Numbing. Pokdarwis akan memetakan beberapa titik sudut destinasi wisata, seperti di pulau Rinti,Barus dan pulau Suka.
  • 37. Pulau Burus masuk kedalam wilayah administrasi Desa Numbing, Kecamatan Bintan Pesisir. Areal pulau ini belum dikembangkan menjadi objek daya tarik wisata lokal memiliki potensi wisata bahari seperti rekreasi pantai,snorkeling, diving, kayak/kano,wisata olahraga air dan memancing. Untuk sampai kelokasi dapat menyewa pompon/perahu melalui dermaga di Kelong atau Barek Motor. » Pulau Burus-Numbing-Bintan Pesisir «
  • 38. » Pantai Mempadi-Tenggel-Bintan Pesisir « Pantai Mempadi terletak disebelah timur pulau tenggel. Potensi wisata bahari di lokasi ini terlihat dari pantainya berpasir putih dengan perairan dangkal sejauh kira-kira 200 meter serta tumpukan bebatuan dibagian ujung pantai menjadi daya tarik tersendiri pantai ini untuk aktivitas wisata lokal seperti “bekarang”. Untuk sampai ke pantai ini, bisa ditempuh melalui jalur darat dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor dan melalui jalur laut dengan menggunakan pompong.
  • 39. » Pantai Belakang Sidi/Tanjung Batu–Mantang Baru-Mantang « Pantai Belakang Sidi yang ada di Kecamatan Mantang ini berlokasi di kampung Belakang Sidi Desa Mantang Baru. Pantai ini merupakan pantai yang sangat berpotensi jika mampu dikembangkan secara optimal dengan daya dukung akses menuju lokasi objek wisata bahari.
  • 40. » Pulau Riau/Fishhead Island–Mantang «
  • 41. Desa Busung Kabupaten Bintan menyimpan lokasi wisata alam khususnya wisata bahari seperti tempat rekreasi pantai yaitu Pantai Teluk Diraja. Pantai Teluk Diraja saat ini dikelola oleh masyarakat setempat. » Pantai Teluk Diraja–Busung-Seri Kuala Lobam «
  • 42. » Bintan Nemo–Teluk Bakau-Gunung Kijang « Bintan nemo merupakan sebuah tempat wisata yang terletak di desa Teluk bakau kecamatan Gunung Kijang Jenis wisata yang terdapat di Bintan Nemo termasuk dalam jenis wisata Bahari. Aktivitas wisata yang bisa dilakukan yaitu merine seperti kano dan Under Water seperti diving dan Snorkeling.
  • 43. Pasar Betuah – GENPI BINTAN  Pasar Bintan Betuah merupakan konsep objek wisata “Destinasi Digital” yang dikelola oleh Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Bintan.  Konsep ini merupakan hasil kerjasama GENPI BINTAN dan KEMENPAR RI.  Dibuka sejak Agustus 2018.  Objek wisata “Millenial” dengan mendorong promosi daerah wisata dengan konsep “Instagramable” yaitu didorong untuk lebih kreatif menciptakan obyek gambar yang instagramable  Destinasi digital merupakan destinasi yang dikreasikan kaum milenial yang kreatif.  70 persen masyarakat aktif di dunia digital.  Pasar Betuah menggaet pelaku usaha lokal dibidang UMKM untuk terlibat langsung didalamnya.
  • 44.
  • 45. PELUANG MENGGERAKKAN WISATA BAHARI CBT DENGAN DANA DESA
  • 46.
  • 47. BINTAN -> Kampung CBT Wisata Bahari POLA KOORDINASI DALAM PERCEPATAN PENGEMBANGAN DESA WISATA Sumber: Kemendes PDTT Kuncinya adalah bagaimana PEMDA bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk percepatan CBT-Kampung Wisata Bahari di Bintan
  • 48. ADAPTASI DAN BERSAHABAT DENGAN SISTEM PATRON - KLIEN TAUKE, PUNYA KELEBIHAN • BUKA 24 JAM • BEBAS BUNGA, UNTUNG ATAS SELISIH • MENANGGUNG RESIKO BIAYA • MODAL SOSIAL / TRUST • NETWORKING / PEMASARAN
  • 49. Melayu ? SUMBER DAYA TAUKE CINA Transfer by bank Delivery to export SUPPLY / TANPA JAMINAN / KEPERCAYAAN KOMUNITAS KebutuhanPokok (Pinjaman) Setor hasil tangkapan (bayar hutang) PK 5 MINANG WARUNG MAKAN JAWAKENDARAAN BERMOTOR POLA KONSUMSTIF DAN PERAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR
  • 50. Jual dan dipotong pinjaman Jual diatas harga pembelian dari nelayan ditambah biaya transportasi Pembayaran Keuntungan Keuntungan Pinjaman Pinjaman Kemiskinan Kemiskinan Penampung dalam negeri/Pasar Dalam negeri Penampung Luar Negeri/Pasar Luar Negeri Tauke, membeli dan menjual kembali memperoleh selisih sebagai keuntungan Nelayan Pembayaran Siklus Ekonomi Masyarakat Nelayan Pedesaan Pesisir Sebelum BUMDes
  • 53. BUMDes Kolaborasi Stakeholder BUMDes, Tauke, Masyarakat sebagai pemegang saham Aset Pribadi /Kelompok, Potensi Ekologi Nelayan/ Masyarakat Sebagai Operator Venue Wisata Bahari Wisatawan Mancanegara / Agen Perjalanan Wisata Pembayaran Tunai Pembayaran Non Tunai Gaji/Upah/ Deviden Gaji/Upah/ Deviden Sejahtera Sejahtera Nelayan/ CBT Wisatawan Nusantara, Wisatawan Lokal Siklus Ekonomi Masyarakat Pedesaan Pesisir Pasca BUMDes Dalam Rangka Pengembangan Wisata Bahari CBT
  • 54. SERTIFIKAT KEPEMILIKAN SAHAM DENGAN JUMLAH SAHAM SENILAI …………………. LEMBAR, SETARA DENGAN ………………… % TIDAK DAPAT DIPERJUAL BELIKAN, DAPAT DIWARISKAN BUMDes
  • 55.
  • 57. PERUBAHAN SOSIAL DALAM DUNIA PENJUALAN
  • 58. Era digital dan media sosial
  • 59. Share your moment and product with social media Low cost = biaya rendah KENDALA YANG SELAMA INI MENGEMUKA ADALAH BAGAIMANA MEMASARKAN PRODUK UNGGULAN DAN POTENSI WISATA BERBASIS KOMUNITAS, TERATASI DENGAN ADANYA MEDIA SOSIAL (MEDSOS) SEBAGAI SARANA PEMASARAN TERKINI
  • 62.
  • 63. PEMERINTAH MEMBERIKAN JAMINAN RASA AMAN DAN PERLINDUNGAN COAST GUARD, SEARCH AND RESCUE
  • 64. WEAKNESSSTRENGTH • Natural resources • Aktivitas wisata bahari beragam • Branding “bintan breathtaking journey” • Bintan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional • Promosi internasional • Media sosial • Faktor Keaman yang Kondusif • Kabupaten bintan terkoneksi dengan internet • Hubungan patron-klien yang mutualisme • Kearifan lokal masyarakat pesisir • Aksesibilitas menuju ke kabupaten bintan tersedia dengan baik OPPORTUNITIES • Penerbangan murah ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan penerbangan baik nasional maupun internasional • ASEAN economic community (AEC) • Membaiknya pertumbuhan dan pemulihan ekonomi indonesia dan global • Apresiasi nilai tukar mata uang terhadap dollar AS negara-negara maju • Era revolusi industri 4.0 di mana dunia terasa menjadi semakin mudah • Masyarakat dunia cenderung untuk traveling sebagai gaya hidup • Risiko yang akan memengaruhi kinerja ekonomi tiongkok relatif balanced • Di sektor fiskal, pemerintah indonesia telah menjalankan reformasi perpajakan • Kemajuan teknologi menjadi peluang negara berkembang sebagai alat diagnostik pemerintah merumuskan strategi • Jumlah penduduk dunia terus meningkat THREAT S W O T+ • Pengelola pariwisata bahari berbasis masyarakat belum menggunakan paid media (media berbayar) dan own media (media milik sendiri) • Terbatasnya SDM bidang pariwisata • Pariwisata bahari masih diinisiasi oleh masyarakat pendatang • Pariwisata sebagai mata pencarian tambahan • Masyarakat nelayan tidak bisa bekerja mencari nafkah secara berkelompok • Dukungan moda transportasi darat dan laut skala lokal masih belum tersedia secara regular • Belum adanya pedoman pengembangan pariwisata bahari berbasis masyarakat • Belum ada landmark bahari sebagai produk promosi yang efektif. • Pengelolaan perairan 0-12 mil yang dilakukan sebelumnya oleh pemerintah kabupaten/kota diambil alih oleh pemerintah provinsi • Bali dan jakarta masih mendominasi • Inflasi di negara maju dan indonesia secara umum mulai mengalami peningkatan • Mata uang beberapa negara di dunia termasuk indonesia mengalami depresiasi terhadap dolar AS • Risiko dari ketidakpastian kebijakan amerika serikat khususnya kebijakan fiskal serta kecenderungan peningkatan proteksionisme • Risiko politik dunia • Pulau bawah, alif stone destinasi unggulan diwilayah kepri • Dampak negatif sektor pariwisata jangka panjang seperti kenaikan harga barang lokal dan tanah, keindahan alam diganti dengan infrastruktur, memudarnya budaya dan kearifan local, kegiatan prostitusi dan penyakit seks serta narkoba. • Tidak adanya produk maupun jasa subtitusi dari pariwisata di indonesia • Competitive advantage, industri pariwisata di indonesia akan sulit untuk bersaing dengan industri pariwisata di negara lain • Daya saing pariwisata indonesia di kawasan ASEAN berada pada peringkat ke-4 dibawah singapura, malaysia dan A N A L I S I S L I N G K U N G A N I N T E R N A L D A N E K S T E R N A L
  • 65. PILIHAN STRATEGI UNGGULAN AGRESIF (S+O) STABILITY (W+O) DIVERSIFIKASI (S+T) DEPENDEN (W+T) DENGAN KEKUATAN MENGAMBIL PELUANG MENGATASI KELEMAHAN DAN MENGAMBIL PELUANG MENGGUNAKAN KEKUATAN DAN MENGHINDARI ANCAMAN MENGATASI KELEMAHAN DAN MENGHINDARI ANCAMAN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS KOMUNITAS
  • 66. 2019 2020 2021 • EKSPLORASI DAN DIVERSIFIKASI OBYEK WISATA BAHARI BINTAN • FASILITASI SARANA PENDUKUNG, JALAN, TRANSPORTASI, LISTRIK, KOMUNIKASI, DAN SANITASI • MEMBANGUN KAPASITAS COMMUNITY BASED TOURISM DAN KELEMBAGAAN, MOTIVASI DAN MENTALITAS • MENGEMBANGKAN SISTEM JARINGAN PEMASARAN ONLINE BERBASIS MEDIA SOSIAL • MEMBANGUN KELEMBAGAAN BUMDes POLA HOLDING COMPANY • LANJUTAN MEMBANGUN KAPASITAS COMMUNITY BASED TOURISM DAN KELEMBAGAAN, MOTIVASI DAN MENTALITAS • LAUNCHING KAMPUNG WISATA BERDASARKAN KEUNGGULAN • MENGINTEGRASIKAN SISTEM KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN KOMUNITAS (COAST GUARD DAN SAR) • MEMBANGUN KEMITRAAN JARINGAN PENGEMBANGAN BISNIS JASA PARIWISATA BAHARI BERBASIS TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI (PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN ELEKTRONIK) TAHAPAN PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BINTAN 2019 - 2021 Tumbuh dan Mandiri CBT Kabupaten Bintan