3. ANATOMI JANTUNG
• Pembuluh darah yang masuk ke jantung disebut Vena.
• Vena cava : Superior, Inferior
• Vena Pulmonalis
• Pembuluh darah yang keluar dari jantung disebut
Arteri.
• Arteri Pulmonalis
• Aorta
5. SISTEM KONDUKSI
Dalam miokardium terdapat beberapa sel (sel
pacemaker) yang mampu secara otomatis membuat
depolarisasi dan repolarisasi.
SA (Sino-Atrial) Node
Terletak pada pertemuan antara vena cava superior dengan
atrium kanan. S
ecara teratur mengeluarkan impuls dengan frekuensi 60 – 100
x/menit
Dari SA Node terdapat 3 internodal bundle (internodal tract.) :
Anterior internodal, Middle internodal, Posterior internodal
6. AV (Atrio-Ventricular) Node.
Terletak di atas sinus koronarius pada dinding posterior atrium
kanan.
Sel pada nodal ini mampu mengeluarkan Impuls sekitar 40 – 60
x/menit.
Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka
dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi.
Bila SA Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV
Node.
7. SISTEM KONDUKSI
Berkas HIS (HIS Bundle)
Merupakan kelanjutan dari AV Node yang menembus jaringan
pemisah miokardium atrium dan miokardium ventrikel.
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
1. Right bundle branch (RBB),
2. Left bundle branch (LBB)
Serabut Purkinje.
Akhir dari bundle HIS.
Mampu mengeluarkan impuls yang paling sedikit dari sistem
konduksi yaitu sekitar 20 – 40 x/menit.
Serabut purkinje ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel
ventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang
terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang.
9. ECG PAPER
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang merupakan garis
horizontal dan vertikal dengan jarak 1mm disebut kotak kecil. Garis
yang lebih tebal terdapat pada setiap 5mm disebut kotak besar.
Garis horisontal menunjukan waktu, dimana 1mm = 0,04 dtk,
sedangkan 5 mm = 0,20 dtk.
Garis vertikal menggambarkan voltage, dimana 1mm = 0,1 mv,
sedangkan setiap 5 mm = 0,5 mv.
Umumnya pada setiap kotak besar terdapat satu tanda garis tanda
yang menunjukkan panjang kertas EKG 5 x 5 mm = 25 mm (satu
detik)
12. GELOMBANG ECG
Gelombang P
• Defleksi pertama yang disebabkan oleh impuls
normal dari nodus SA yang disebarkan ke seluruh
atrium.
• Menunjukkan dipolarisasi atau kontraksi atrium.
• Gelombang P normal :
• Lebar < 0,12 detik
• Tinggi/ amplitudo < 0,3 mVolt
• Selalu (+) di lead I, II
• Selalu (-) di lead AVR
• Mengetahui kelainan di Atrium
14. GELOMBANG ECG
Gelombang QRS
• Merupakan gambar proses depolarisasi
ventrikel
• Gelombang QRS normal : 0,06 – 0,12 detik.
Tinggi tergantung lead
• Gelombang R yaitu defleksi positif pertama.
Defleksi kedua disebut gelombang R’
• Kepentingan :
• Mengetahui adanya hipertrofi ventrikel
• Mengetahui adanya bundle branch block
• Mengetahui adanya infark
15. GELOMBANG ECG
Gelombang Q
• Defleksi negatif pertama setelah gelombang P
• Dimulai dari akhir gel. P sampai awal gel. R
• Gelombang Q normal :
• Lebar < 0,04 detik
• Tinggi / dalamnya < 1/3 tinggi R
• Gelombang Q abnormal disebut Q
patologis.
16. GELOMBANG ECG
Gelombang R
• Defleksi positif pertama pada gelombang
QRS.
• Gel R umumnya positif di lead I,II,V5 dan
V6.
• Di lead aVR, V1,V2 biasanya hanya kecil
atau tidak ada
17. GELOMBANG ECG
Gelombang S
• Defleksi negatif sesudah gelombang R.
• Gelombang S yaitu defleksi negatif pertama
setelah R. Suatu gelombang S kedua disebut S’
• Di lead aVR dan V1 gelombang S terlihat dalam
dari V2 ke V6 akan terlihat makin lama makin
menghilang.
20. GELOMBANG ECG
Gelombang T
• Gambaran yang ditimbulkan oleh repolarisasi
ventrikel
• Nilai normal :
• 1 MV di lead dada
• 0,5 MV di lead ekstrimitas
• Minimal ada 0,1 MV
• Kepentingan :
• Mengetahui adanya iskemia/infark
• Kelainan elektrolit
23. GELOMBANG ECG
Interval P – R
• Diukur dari permulaan P s/d
permulaan QRS
• Ini merupakan waktu yang dibutuhkan
untuk depolarisasi atrium dan jalannya
impuls melalui berkas HIS sampai
permulaan depolarisasi ventrikel.
• Normal : 0,12 - 0,20 detik
• Kepentingan : Mengetahui kelainan
sistem konduksi
• Perpanjangan interval PR : gangguan
hantaran impuls (bloks jantung).
24. GELOMBANG ECG
Segmen ST
• Diukur dari akhir QRS s/d awal gel T
• Normalnya isoelektris. Pada lead prekordial dapat bervariasi – 0,5
sampai + 2 mm.
• Segmen ST yang naik disebut ST elevasi dan yang turun disebut ST
depresi.
• Tahap awal repolarisasi ventrikel terjadi diperiode ini.
• Penurunan abnormal : iskemia miokardium, penggunaan digitalis.
Peningkatan : infark.
26. GELOMBANG ECG
Segmen QT
• Dari awal kompleks QRS – akhir gelombang T
• Normal : 0,36-0, 44 detik.
• Interval QT memanjang: pemberian obat antidisritmia seperti
kuinidin, prokainamid, sotalol (betapace) dan amiodaron
(cordarone).