Dokumen tersebut membahas tentang teknik menyampaikan materi pembinaan secara efektif dan efisien, meliputi elemen pemberi pesan, isi pesan, cara menyampaikan pesan, dan penerima pesan."
12. Pemberi Pesan
Positive
• Tugas anda bukan melakukan
koreksi kesalahan, mencari
kesalahan atau menyalahkan
• Fungsi anda adalah untuk
memperluas wawasan dan terjadinya
perubahan sikap peserta dengan
cara melakukan pembinaan yang
mendorong kineja unggul pembina
13. Pemberi Pesan
Supportive
• Tugas anda sebagai pembina adalah
untuk membantu peserta bina
mendapatkan apa yang mereka
butuhkan guna membina orang lain
• Kebutuhan ini dapat mencakup
kebutuhan fasilitas bina, waktu Anda
untuk berdiskusi, ataupun berupa
instruksi pembelajaran yang jelas
14. Pemberi Pesan
• Sampaikan materi bina dan
tugas-tugas yang Anda berikan
dengan sasaran yang jelas dan
terukur
• Komunikasikan materi bina,
tugas dan sasaran tersebut
kepada setiap peserta agar
mereka tahu apa yang
diharapkan darinya
Goal
Oriented
15. Pemberi Pesan
Fokus
• Pembina yang baik bersifat
spesifik dan fokus
• Fokus pada wawasan
pemahaman dan perubahan
sikap peserta yang hendak
diperbaiki kualitasnya, dan
spesifik ketika merancang solusi
untuk meningkatkan kinerjanya
sebagai pembina
16. Pemberi Pesan
Penuh
Perhatian
• Pembina yang baik memberikan
perhatian (care) dan peduli
terhadap peserta bina.
• Ia senantiasa melibatkan diri
bersama-sama dengan peserta
bina untuk merumuskan tindakan
pengembangan terbaik yang
diperlukan mereka.
17. Boss vs. Pembina
Boss
• Banyak bicara
• Memegang kendali
• Memerintah
• Bekerja untuknya
• Menyalahkan
• Menjaga jarak
• Banyak mendengarkan
• Memegang komitmen
• Challenge
• Bekerja bersama
• Bertanggung jawab
• Menjaga hubungan
Pembina
18. Elemen dari Sesi Pembinaan yang Baik
Adanya
Tujuan yang
Jelas
Penetapan
Ground
Rules
Selalu
Fokus
Membangun
Dialog
Berbicara
dengan
Jelas
Bersikap
Open Mind
19. Elemen dari Sesi Pembinaan yang Baik
Menentukan
Tujuan
• Memiliki tujuan yang jelas pada
permulaan sesi pembinaan akan
sangat membantu Anda
membangun sebuah diskusi yang
fokus dan produktif
20. Elemen dari Sesi Pembinaan yang Baik
Menentukan
Aturan Dasar
• Setiap sesi pembinaan yang baik
mesti disertai dengan sejumlah
“aturan main” yang jelas, semisal :
berapa lama durasi pertemuan,
peran yang jelas dari nara bina
ataupun peserta bina yang dibina,
ataupun aturan mengenai skema
tindak lanjut dari sesi pembinaan.
21. Elemen dari Sesi Pembinaan yang Baik
Selalu
Fokus
Panduan untuk menjaga tetap fokus :
• Mencegah adanya “interupsi”
semua yang dapat merusak
atmosfer pertemuan
• Jangan selalu melihat ke Laptop
atau Desktop anda
• Fix phone dan HP sebaiknya juga
di-off agar tidak memberikan
gangguan
22. Elemen dari Sesi Pembinaan yang Baik
Membangun
Dialog
• Bangunlah dialog yang
konstruktif, bukan monolog
• Jika anda melakukan
pembinaan dengan baik,
peserta bina anda
seharusnya yang berbicara
lebih banyak
23. Elemen dari Sesi Pembinaan yang Baik
Berbicara
Yang Jelas
Tips membangun komunikasi efektif :
• Gunakan istilah yang paling
sederhana dan umum
• Hindari menggunakan jargon
• Berusaha spesifik
• Menggunakan ilustrasi dan
contoh konkrit yang sudah
familiar
24. Elemen dari Sesi Pembinaan yang Baik
Bersikap
Open Mind
• Sebuah sesi pembinaan akan
berlangsung dengan baik, jika
semua pihak bersikap open mind.
• Bersikapkah terbuka terhadap
beragam ide dan masukan, guna
merumuskan solusi yang paling
efektif
25. Menggali Informasi Dengan Ears
E – explore dengan mengajukan pertanyaan
A – affirm/nyatakan kalau anda mendengarkan
R – refleksikan bahwa anda memahaminya
S – silence/diam, lebih banyak mendengarkan
26. Untuk Mendengarkan Lebih Efektif…
Perhatikan Penampilan Fisik – bahasa tubuh yang tepat
akan membantu kita untuk fokus kepada peserta yang
bertanya dan mendorong ia untuk lebih memberikan
banyak informasi kepada kita
Perhatikan sisi mental – ikuti arah pikiran peserta yang
bertanya, dengarkan untuk bisa memahami, jangan
menilai, dengarkan dulu, baru melakukan penilaian
Teliti pengucapan – makna, kejelasan, teliti lebih lanjut,
rangkum pemahaman anda
27. Kebiasaan Baik Untuk Menjadi Pendengar Yang Efektif
• Melihat ke peserta yang berbicara untuk mengetahui
bahasa tubuhnya dan mengambil nuansa pembicaraan
• Mengajukan pertanyaan
• Memberikan waktu bagi peserta yang berbicara, untuk
menekankan pikiran mereka
• Memberikan mereka kesempatan untuk menyelesaikan
apa yang mereka katakan sebelum memberikan pendapat
• Tetap santai, tenang, dan mengendalikan emosi
• Merespon dengan anggukan dan ‘oh-uhms’
28. Tujuh Prinsip Komunikasi Untuk Pembina
Haluskan
Kata
“Kamu”
1. Haluskan kata ‘kamu’ atau ubah
kata ‘saya’ untuk menghindarkan
suara yang seolah menekan:
Daripada: ‘Kamu harus….’,
Lebih baik: ucapkan ‘Dapatkah
anda….’
Atau: ‘Dapatkah anda untuk ….’
29. Tujuh Prinsip Komunikasi Untuk Pembina
Fokus
Pada
Solusi
2. Fokus kepada Solusi, bukan
permasalahan
• Daripada: “Kita kehabisan
susu….’,
• Lebih baik: ucapkan ‘Kita akan
pergi berbelanja untuk membeli
susu’
30. Tujuh Prinsip Komunikasi Untuk Pembina
Ganti
Kata
3. Ganti kata Tidak Bisa menjadi
Bisa
• Dari pada: ‘Kita tidak dapat
melakukan itu sampai minggu
depan’.
• Lebih baik: ucapkan ‘ Kita
dapat melakukan hal itu minggu
depan’.
31. Tujuh Prinsip Komunikasi Untuk Pembina
Ambil
Alih
4. Mengambil tanggung jawab –
jangan menyalahkan
• Dari pada: “Ini bukan kesalahan
saya’.
• Lebih baik: ucapkan ‘Ini yang
dapat kita lakukan untuk
menyelesaikan permasalahan
tersebut’.
32. Tujuh Prinsip Komunikasi Untuk Pembina
Ingin
Apa?
5. Ucapkan apa yang anda
inginkan, bukan apa yang tidak
anda inginkan
• Daripada: ‘Jangan berisik’
• Lebih baik ucapkan:
‘Berbicaralah kepada saya’
33. Tujuh Prinsip Komunikasi Untuk Pembina
Fokus
Ke depan
6. Fokus ke depan, bukan masa lalu
• Daripada: “Saya telah memberi
tahu kamu sebelumnya…”
• Lebih baik ucapkan: “Mulai
sekarang dan seterusnya…….”
34. Tujuh Prinsip Komunikasi Untuk Pembina
Bagi
Informasi
7. Bagi informasi daripada
berdebat dan menuduh
• Daripada: ‘Bukan, anda
salah’,
• Lebih baik ucapkan: ‘Saya
melihatnya seperti ini….’
36. Elemen Dalam Materi Bina
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan
Penyajian
Kegiatan
Penutup
37. Elemen Dalam Materi Bina
Kegiatan
Pendahuluan
Menarik perhatian peserta (Pretest)
Menimbulkan motivasi peserta
Menjelaskan cakupan materi yang
akan dibahas
Menjelaskan relevansi dan manfaat
materi bina
Menjelaskan capaian pembelajaran
yang ingin dicapai
Mereview materi bina sebelumnya
38. Elemen Dalam Materi Bina
Kegiatan
Penyajian
Menjelaskan materi
Memberikan contoh-contoh yang
relevan
Mengorganisasikan materi
Menggunakan media dan alat
pembelajaran
Mengaktifkan peserta bina selama
proses pembelajaran
39. Elemen Dalam Materi Bina
Kegiatan
Penyajian
Mengajukan pertanyaan
Memberi kesempatan bertanya
Memberikan penguatan kepada
peserta bina
Memotivasi peserta bina selama
pembelajaran
Menggunakan model pembelajaran
yang sesuai
Variasi dalam gaya mengajar
40. Kegiatan Penutup
Kegiatan
Penutup
Menyimpulkan materi yang dibahas
Menilai pencapaian hasil belajar
peserta bina (Postes)
Memberikan umpan balik terhadap
hasil belajar (self assesment)
Memberikan kegiatan tindak lanjut
41. Membuat Desain Materi Bina
• Gunakan satu konsep untuk setiap slide
• Gunakan kalimat kunci dan kata kunci
• Gunakan poin bullet anda dalam
struktur yang konsisten
• Gunakan huruf kapital dengan baik –
gunakan huruf besar hanya pada huruf
pertama dari kata yang pertama
Aturan
Utama
Membuat
Text
42. Tiga Kunci Desain yang Baik
1. Layout
2. Konsistensi
3. Warna
Desain Slide
Presentasi
yang Baik
43. Tiga Kunci Desain yang Baik
1. Layout
2. Konsistensi
3. Warna
Desain Slide
Presentasi
yang Baik
44. Layout
1. Layout
• Perhatikan layout anda sebagai kerangka dari
presentasi anda …. Seperti kerangka yang
mendukung badan kita, layout anda harus mendukung
pesan anda dan memberikan struktur dalam
presentasi anda.
45. Konsistensi
2. Konsistensi
• Anda harus konsisten dalam mendesain elemen-elemen
sebagai berikut:
• Penempatan teks dan gambar
• Jenis huruf dan ukurannya
• Latar belakang
• Style dan tata letak
• Tampilan Grafik
46. Warna
3. Warna
• Gunakan warna kontras agar mudah untuk dibaca
(seperti teks warna hitam dengan latar belakang putih
atau teks warna putih dengan latar belakang biru)
• Warna harus serasi – mereka harus memiliki tingkat
keharmonisan yang tinggi
• Menghindari kesan tidak bersih; sebaiknya
menggunakan tidak lebih dari empat jenis warna
47. Huruf yang Konsisten
• Dua golongan huruf yang sering digunakan adalah huruf
serif dan sans serif
• Huruf Serif memiliki sedikit hiasan sebagai perpanjangan
dari cara penulisan setiap huruf (seperti: Times New Roman,
Book Antiqua, Bookman Olds Style, Garamond).
Sedangkan sans serif tidak; mereka lurus dan bersih
(seperti: Arial, Verdana, Helvetica)
• Huruf Sans serif merupakan font terbaik yang cocok
untuk presentasi elektronik
48. Tips untuk Merencanakan Slide yang Baik
• Gunakan slide secara hemat. Hindari penggunaan berlebih
dari slide yang tidak diperlukan.
• Membuat slide bergambar. Grafik, flowchart, dan lain-lain,
semuanya memberikan arti yang lebih mendalam bagi
yang melihatnya dibanding dengan kata-kata.
• Membuat teks dan angka yang mudah dibaca. Ukuran
huruf minimal di-set 20 point untuk setiap bagian.
• Membuat gambar dan diagram yang mudah untuk dilihat.
72. • Tingkat kompetisi dan persaingan semakin
ketat
• Terjadi perubahan yang sangat cepat dalam
dunia bisnis yang mempengaruhi organisasi
• Organisasi perlu menciptakan sinergi agar
anggotanya saling mendukung dan
bekerjasama untuk menciptakan kinerja
maksimal
Mengapa Organisasi Perlu
Belajar?
74. Sebelum Sesudah
Slide kiri menggunakan bullet point, bentuk slide paling standar di
dunia. Slide ini mencoba menjelaskan mengapa sebuah organisasi
perlu belajar.
Contoh slide di kanan lebih kreatif dan mudah dicerna audiens. Slide
ini hanya menggunakan gambar dan kata kunci saja.
77. Sebelum Sesudah
Slide kiri sudah baik menggunakan gambar yang kuat dan teks yang
mengandung pertanyaan.
Namun slide tersebut dapat diperbaiki lagi dengan hanya
mengajukan pertanyaan yang lebih ringkas kepada audiens.
Perhatikan contoh slide presentasi di sebelah kanan. Ini membantu
memperkuat pesan yang ingin disampaikan.
78. Indonesia
• Indonesia adalah negara kepulauan
terbesar di dunia
• Memiliki lebih dari 13.000 pulau
• Sebagian besar pulau tersebut tidak
berpenghuni
80. Sebelum Sesudah
Slide kiri bercerita tentang kepulauan Indonesia. Slide tersebut
memaparkan data berapa banyak pulau dan apakah pulau tersebut dihuni
atau tidak. Slide ini juga menggunakan pendekatan standar bullet point.
Slide di sebelah kanan jauh lebih ringkas. Dengan gambar yang
menunjukkan banyaknya pulau-pulau yang ada di Indonesia dan
menggunakan angka yang diperbesar, contoh presentasi ini tampil lebih
baik sebagai komunikasi visual.
83. Sebelum Sesudah
Slide kiri sudah cukup bagus menampilkan kutipan ucapan
seorang tokoh yakni Albert Einstein. Slide seperti ini cocok untuk
pembuka atau penutup sebuah presentasi.
Slide kanan terlihat lebih baik lagi dengan memperbesar gambar
tokoh dan menghilangkan latar belakangnya. Teks berhadapan
dengan wajah sang tokoh sehingga tampak dia berbicara
langsung kepada audiens. Slide ini jauh lebih kuat lagi dampak
visualnya dan menggugah emosi daripada slide di kiri.
86. HAIL = Menyapa dan memuji dengan antusias
H – Honesty Anda MEMBINA
Dengan benar dan jelas.
Tidak menyembunyikan
sesuatu atau bermaksud
mengelabui PESERTA
87. HAIL = Menyapa dan memuji dengan antusias
A – Autenticity Otentik adalah menjadi diri
Anda sendiri. Anda tidak
berusaha menjadi orang lain
atau berpura-pura menjadi
orang yang berbeda
88. HAIL = Menyapa dan memuji dengan antusias
I – Integrity Melakukan apa yang Anda
sampaikan. Integritas
didapatkan ketika apa yang
Anda presentasikan
benar-benar Anda lakukan
89. HAIL = Menyapa dan memuji dengan antusias
L – LOVE Cinta di sini tidak berkaitan
dengan hal romantis.
Melainkan mencintai orang
lain dengan tulus dan
mengharapkan yang terbaik
buat PESERTA bina
91. 1) REGISTER Berlatihlah untuk berbicara
dengan suara yang dalam. Suara
yang keluar dari dada, bukan
hidung atau tenggorokan. Suara
yang keluar dari dada memiliki
karakter khusus yang
dipersepsikan memiliki power.
6 Hal Tentang Vokal
92. 6 Hal Tentang Vokal
2) TIMBRE
Ini adalah bagaimana rasa
suara Anda.
Dalam kamus, timbre adalah
karakter suara Anda terkait
intensitasnya.
Tiap orang memiliki rasa dan
karakter suara yang berbeda.
93. 6 Hal Tentang Vokal
3) PROSODY
Merupakan pola atau
ritme suara.
Orang yang berbicara
tanpa nada atau ritme
akan terasa sangat
monoton.
94. 6 Hal Tentang Vokal
4) PACE
Berbicara dengan cepat mampu
menunjukkan Anda sedang
bersemangat akan sesuatu.
Berbicara dengan tempo lebih
lambat dapat digunakan untuk
memberi penekanan.
Tidak hanya itu, terkadang Anda
juga perlu diam sejenak (JEDA).
Diam akan membuat PESERTA
menyadari ada hal yang penting.
95. 6 Hal Tentang Vokal
5) PITCH
Adalah tekanan intonasi.
Seperti kalimat pernyataan
akan disampaikan dengan
intonasi yang netral.
Kalimat pertanyaan akan
memiliki intonasi menaik.
Dan sebuah perintah akan
akan memiliki penekanan.
96. 6 Hal Tentang Vokal
6) VOLUME
Anda bisa memperbesar
suara Anda untuk
memberikan penekanan.
Sebaliknya, Anda juga bisa
berbicara jauh lebih pelan dari
biasanya untuk mendapatkan
perhatian dari PESERTA
97. 5 Macam Vokal POSITIF
Menyenang
kan Untuk
Didengar
1
2 3
4
5
Dinamis,
Memberikan
Impresi Penuh
Tenaga
Ekspresif,
Kaya Akan
Nuansa
Jelas, Segar
dan punya
power untuk
didengar
Mengalir
wajar dan tidak
dibuat-buat
102. G = GESTURE
• Gestur adalah gerakan tubuh yang
khusus digunakan untuk menyampaikan
makna dan memberi tekanan.
• Kita dapat menciptakan berbagai gerak
isyarat dengan menggunakan bagian
tubuh manapun: seperti kepala, bahu,
kaki, atau telapak kaki. Secara umum kita
banyak menggunakan lengan dan
tangan.
* Jangan taruh tangan di saku atau
dibelakang punggung
103. G = GESTURE
TIPS
GESTURE
1) Berdirilah dengan kuda2 baik 15-
30 cm
2) Mampu menyeimbangkan diri
dengan baik
3) Condongkon tubuh agak ke depan
4) Posisi bahu rileks jangan loyo &
bungkuk
5) Posisi dada agak membusung
6) Luruskan tulang belakang sampai
perut terasa ditarik kearah belakang
104. 4 Jenis GESTURE
1. Deskriptif:
Menggambarkan ukuran,
bentuk gerakan, lokasi,
angka dan kegunaan dari
berbagai objek. Dengan
berbagai macam gerakan
anggota tubuh.
105. 4 Jenis GESTURE
2. Penegasan:
Ini diberikan untuk
menegaskan apa yang
sudah disampaikan. Dengan
cara merapatkan kelima jari
tangan dan menggerakkan
tangan seperti gerakan
vertikal.
106. 4 Jenis GESTURE
3. Saran:
Melambangkan pelbagai
emosi dan gagasan.
Sebagai contoh bahu yang
diangkat mengindikasikan
Ketidaktahuan, telapak
tangan yang terbuka
melambangkan memberi atau
menerima
107. 4 Jenis GESTURE
4. Dorongan:
Membangkitkan respon
peserta. Bila kita meminta
peserta untuk mengangkat
tangan, memberikan tepuk
tangan atau melakukan
sesuatu, kita harus mendorong
jemaat dengan melakukan
contoh terlebih dahulu.
122. 1. Ketulusan tatapan mata seorang PEMBINA
akan menyampaikan pesan yang lebih kuat
kepada PESERTA dibanding cara lain apapun.
EYE CONTACT
123. 2. MEMBINA tanpa MEMBACA
mengharuskan kita menggunakan mata
secara efektif.
EYE CONTACT
124. EYE CONTACT
3. Fokuskan perhatian pada seseorang 4-5 detik,
lalu alihkan tatapan ke orang lain, dan ulangi itu
kepada PESERTA lain secara bergantian.
140. Empat Jenis Kepribadian (DISC)
Dominance
(Pengendali)
Influencing
(Populer)
Steadiness
(Stabil)
Compliance
(Teliti)
141. Dominance (Pengendali)
• Mereka senang mengendalikan lingkungan mereka
• They are direct, forceful, impatient, and can be
extremely demanding
• Ketika mereka dimotivasi secara negatif, mereka dapat
menjadi tidak patuh.
• Mereka tidak suka diberitahukan apa yang harus
dilakukan.
• Mereka enggan melakukan tugas yang melibatkan hal-
hal yang harus dilakukan secara detail.
• Mereka cepat menjadi bosan dengan tugas-tugas yang
rutin.
142. Strategi menghadapi
• Ketika Anda berinteraksi dan berkomunikasi dengan
mereka, Anda harus jelas, langsung, dan tepat sasaran
(to the point).
• Hindari menjadi orang yang berbicara terlalu banyak
mengenai hal-hal di luar materi bina.
• Biarkan mereka mengetahui Apa yang Anda harapkan
dari mereka. Jika Anda harus memerintah mereka,
berikan pilihan yang memberikan kesempatan kepada
mereka untuk mengambil keputusan.
• Setujuilah kebutuhan mereka untuk melakukan variasi
dan perubahan. Jika memungkinkan, berikan tantangan
baru.
Dominance
143. Influencing (Populer)
• Mereka tidak suka menangani detail yang kompleks
• Mereka lebih menyukai berhadapan dengan orang
(people oriented) daripada dengan tugas (tasks).
• Mereka senang membuat kesan yang baik dan
lingkungan yang mampu memberikan motivasi
• Mereka akan membicarakan apapun yang ada dalam
pikirannya dengan Anda
• Mereka senang membangkitkan semangat orang lain.
• Ketika mereka di motivasi negatif, mereka akan
cenderung menjadi ngambek
144. Strategi menghadapi
• Bertanyalah mengenai hal-hal yang terjadi dalam
kehidupan mereka di luar pembinaan.
• Ajak mereka berbagi dengan Anda mengenai cita-
cita mereka baik cita-cita pelayanan ataupun
personal.
• Satukan tujuan Anda dengan mimpi dan cita-cita
mereka.
• Ciptakan suasana dan interaksi yang demokratis
dengan mereka.
Influencing
145. Steadiness (Stabil)
• Mereka senang bekerjasama dengan orang lain dalam
menjalankan tugas.
• Mereka sabar, dapat dipercaya, setia, namun cenderung
resisten terhadap perubahan yang terjadi secara
mendadak dalam lingkungan mereka,
• Mereka menghargai langkah-langkah pendekatan yang
teratur/sistematis.
• Mereka memberikan unjuk kerja yang konsisten, perilaku
yang dapat diprediksikan, dan cenderung stabil, menjaga
keharmonian lingkungan dimana dia berada.
• Ketika mereka kehilangan motivasi mereka menjadi keras
kepala, suasana hatinya biasanya diekspresikan dalam
bentuk perlawanan yang pasif.
146. Strategi menghadapi
• Berikan aturan spesifik dan kepastian dalam mengikuti
dan mengalami pembinaan.
• Ketika menerapkan perubahan/improvisasi, pastikan
untuk memberikan gambaran yang sistematik. Mereka
perlu merasa aman.
• Yakinkan mereka bahwa Anda telah memikirkan
berbagai hal yang akan dilalui sebelum
perubahanimprovisasi dimulai. Sampaikan rencana
untuk menghadapi dan mengantisipasi masalah yang
mungkin terjadi dalam pembinaan.
Steadiness
147. Compliance (Teliti)
• Mereka cenderung hati-hati dalam bertindak serta
menuntut kualitas dan ketepatan
• Mereka menghargai kesempatan untuk melakukan
perencanaan yang seksama dan berhati-hati
• Mereka adalah pemikir yang kritis dan sangat teliti
terhadap hal detail
• Mereka siap meluangkan waktu untuk menganalisa situasi
dan menyukai sesuatu yang pasti, mereka berhati-hati
dalam menerima perubahan yang mendadak.
• Mereka senang mengikuti prosedur dan standar
• Ketika mereka termotivasi secara negatif, mereka menjadi
sinis atau mengkritik secara berlebihan.
148. Strategi menghadapi
• Berikan kesempatan untuk
mendemonstrasikan pengetahuan mereka.
• Berikan tugas yang menuntut ketelian dan
detil.
• Berikan juga tugas yang menuntut
sistematika berpikir dan tindakan yang
tinggi, sebab mereka kuat dalam aspek ini.
Compliance
150. 1) Pembukaan yang datar/konvensional/biasa2 saja
2) Isi yang tidak jelas/berputar-putar
3) Nada suara yang monoton/tdk ada intonasi
4) Bahasa tubuh yang pasif/gestur yang tidak aktif
5) Mimik yang datar
6) Kekurangan “daging”, tidak ada joke, ilustrasi,
metafora yang memperkaya materi training (ingat...!
orang itu suka dengan cerita)
7) Slide presentasi yang membosankan
7 Kesalahan Mendasar
151. 1. Menampilkan postur yang benar dan bahasa tubuh yang
memukau.
2. Memberikan senyum terbaik sehingga terlihat kompeten
dan percaya diri.
3. Membunyikan kata dan kalimat dengan kejelasan
pengucapan.
4. Menggunakan jeda dan tempo berbicara untuk
membangun momentum.
5. Membagikan pandangan mata kepada hadirin dalam durasi
waktu tertentu.
6. Menggunakan gerakan tangan yang alami untuk
memperkuat pesan.
7. Dan lainnya yang membutuhkan latihan dan dapat
dilakukan secara berulang dan konsisten.
7 TIPS BAGI PEMBINA WOW
152. 1. Mengatasi kegugupan dan rasa grogi dengan baik.
2. Mengenali dan membangun kedekatan dengan
PESERTA.
3. Memutuskan satu dari berbagai pilihan kiat yang ada,
untuk membuka/menutup PEMBINAAN.
4. Menggunakan humor dengan cerdas.
5. Membaca suasana hati yang dialami PESERTA dan
kemudian menggunakan metode penyajian yang sesuai.
6. Secara halus menafsirkan makna dalam sebuah cerita
yang dibawakan, untuk kemudian menonjolkan emosi
yang terkandung di dalamnya.
7. Dan lainnya yang bersifat situasional dan harus disikapi
dengan cerdas dan tepat waktu.
7 TIPS BAGI PEMBINA WOW
153. 1. Focus on the audience: Presentasi kita adalah bukan
mengenai kita tetapi mengenai peserta. Ini tentang hasil dari
pikiran, perasaan dan apa yg kita lakukan yang merupakan
hasil yang positif utk PESERTA
2. Keep it simple:
3. tersenyumlah
4. Rehearse...rehearse: always berlatih lewat miroring proses
5. Make friends with people: apabila kita PRESENTASI bukan
ditempat biasa kita, maka kita harus menjalin kerjasama
dengan orang2 yang akan mendukung PRESENTASI kita
(soundman, yg mengatur peralatan infocus/listrik dll), jangan
sombong kepada mereka, ramah dan ajaklah kerjasama
dengan DIKSI-DIKSI himbauan dan tersenyumlah.
10 TIPS BAGI PEMBINA WOW
154. 6. Dress to impress: cerdas dalam berpakaian, tata rambut,
dasi, baju, warna, kontras, formal/semi formal/casual/semi
casual (look smart)
7. Be comfortable: anda adalah unik, tidak ada yang sama
dengan anda, anda spesial, jadilah diri anda dan orang pasti
akan percaya dengan anda.
8. Stand still: apabila kita berdiri didepan JEMAAT, adrenalin
kita akan menyembur keluar membuat kita serasa akan
terbang. Jangan melakukan body weaving (seperti orang
bertinju)
9. Tell a Story:
10. Antusiaslah...!
10 TIPS BAGI PEMBINA WOW
156. Selesai
Composed by : Reinhard Samah Kansil
Dimohon untuk tidak mengcopy, menggandakan, dan
mendistribusikan file presentasi ini melalui email atau
piranti digital lainnya tanpa ijin dari saya.
Mari kita saling berikhtiar membangun kejujuran.