SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 33
Descargar para leer sin conexión
MODUL PRAKTIKUM
Mata Kuliah:
Fisika Dasar: Listrik dan Magnet (2 SKS)
Dosen Pengampu:
Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Laboratorium Artificial Intelegence
Program Studi Informatika
Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika
Universitas Nasional
Jl. Sawo Manila No. 61, Jakarta, 12520
www.unas.ac.id
2
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Kata Pengantar
Praktikum listrik dan magnet ini dirancang bisa dilakukan dengan simulasi
dan eksperimen di laboratorium. Modul praktikum terdiri atas 7 modul atau bab
yang masing-masing menyesuaikan dengan teori Listrik dan Magnet (2 SKS).
Piranti lunak yang bisa digunakan adalah Electronics Work Bench atau PSpice atau
Multisim. Keunggulan dengan simulasi adalah mahasiswa dapat melakukan
pengubahan variable tanpa melakukan perubahan fisik komponen. Dan instrument
alat ukur yang digunakan melimpah untuk digunakan mulai voltmeter digital
hingga voltage analyser. Mahasiswa dalam 1 semester dirancang untuk dapat
menyelesaikan 7 bab dan setiap bab terdapat pertanyaan yang wajib dijawab
berdasarkan data simulasi yang diperoleh.
Jakarta, …..Desember 2018
Penyusun,
Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
3
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Tujuan Praktikum
Capaian Pembelajaran Praktikum Fisika Dasar: Listrik dan Magnet
Dengan mengacu pada portofolio Kurikulum Pendidikan Tinggi Berbasis
Standar Nasional Pendidikan Tinggi Prodi Informatika S1, CPMK untuk mata
kuliah Fisika Dasar adalah dirumuskan sebagai berikut:
1. Mampu menguasai prinsip-prinsip dasar listrik dan magnet sebagai
fundamental science untuk diterapkan dalam dunia komputasi.
2. Mampu menerapkan prinsip dasar listrik dan magnet sebagai basis
pengembangan teknologi informasi.
3. Mampu menganalisis fenomena listrik dan magnet sebagai pengayaan
desain ilmu dan teknik komputasi.
4. Mampu melakukan simulasi dan analisis fenomena listrik dan magnet
dengan bantuan piranti lunak.
Software Simulasi
Untuk dapat mencapai sasaran CPMK, praktikum dilakukan dengan cara
simulasi menggunakan perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Software Optisystem 7.0
2. Software PSpice
3. Software Electronics WorkBench
4. Software Matlab 2019.a student version.
Praktikan diwajibkan untuk menginstall software tersebut di PC atau laptop
masing-masing. Panduan instalasi dan sumber software tersedia di laboratorium
dan pemanduan step-by-step dilakukan oleh asisten laboratorium.
Format Laporan
Laporan praktikum dibuat dalam bentuk dokumen “Laporan Praktikum” per
dua minggu sesuai dengan topik-topik yang telah disusun dalam modul praktikum.
4
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Dokumen laporan ditulis dengan menggunakan Word Processor, dengan ukuran
margin halaman sebagai berikut:
 Margin atas : 4 cm
 Margin kiri : 4 cm
 Margin kanan : 3 cm
 Margin bawah : 3 cm
Font yang digunakan dalam dokumen adalah Times New Roman ukuran 12 font
untuk body text, sedangkan untuk bab adalah 14. Spasi yang digunakan setiap
kalimat adalah 1,5. Sistematika penyusunan laporan per topik praktikum adalah
sebagai berikut:
a) Halaman sampul disertai dengan judul praktikum, nama praktikan, NPM,
dan alamat email.
b) Abstrak (tidak lebih dari 200 kata)
c) Pendahuluan (berisi latar belakang, permasalahan, dan tujuan)
d) Dasar Teori (tidak lebih dari 4 halaman)
e) Metode Praktikum
f) Hasil dan Analisa
g) Kesimpulan
h) Daftar Pustaka
Font yang digunakan dalam dokumen adalah Times New Roman ukuran 12 font
untuk body text, sedangkan untuk bab adalah 14. Grafik yang disertakan dalam
dokumen dibuat dengan menggunakan Matlab. Sebagai contoh pembuatan grafik
dengan Matlab berikut ini:
Syntax
plot(X,Y)
plot(X,Y,LineSpec)
plot(X1,Y1,...,Xn,Yn)
plot(X1,Y1,LineSpec1,...,Xn,Yn,LineSpecn)
plot(Y)
plot(Y,LineSpec)
plot(___,Name,Value)
plot(ax,___)
h = plot(___)
5
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Description
plot(X,Y) creates a 2-D line plot of the data in Y versus the corresponding values in X.
 If X and Y are both vectors, then they must have equal length. The plot function
plots Y versus X.
 If X and Y are both matrices, then they must have equal size. The plot function plots
columns of Y versus columns of X.
 If one of X or Y is a vector and the other is a matrix, then the matrix must have dimensions
such that one of its dimensions equals the vector length. If the number of matrix rows
equals the vector length, then the plot function plots each matrix column versus the vector.
If the number of matrix columns equals the vector length, then the function plots each
matrix row versus the vector. If the matrix is square, then the function plots each column
versus the vector.
 If one of X or Y is a scalar and the other is either a scalar or a vector, then the plot function
plots discrete points. However, to see the points you must specify a marker symbol, for
example, plot(X,Y,'o').
plot(X,Y,LineSpec) sets the line style, marker symbol, and color.
plot(X1,Y1,...,Xn,Yn) plots multiple X, Y pairs using the same axes for all lines.
plot(X1,Y1,LineSpec1,...,Xn,Yn,LineSpecn) sets the line style, marker type, and color for each line.
You can mix X, Y, LineSpec triplets with X, Y pairs. For
example, plot(X1,Y1,X2,Y2,LineSpec2,X3,Y3).
plot(Y) creates a 2-D line plot of the data in Y versus the index of each value.
 If Y is a vector, then the x-axis scale ranges from 1 to length(Y).
 If Y is a matrix, then the plot function plots the columns of Y versus their row number.
The x-axis scale ranges from 1 to the number of rows in Y.
 If Y is complex, then the plot function plots the imaginary part of Y versus the real part
of Y, such that plot(Y) is equivalent to plot(real(Y),imag(Y)).
plot(Y,LineSpec) sets the line style, marker symbol, and color.
plot(___,Name,Value) specifies line properties using one or more Name,Value pair arguments. For a
list of properties, see Line Properties. Use this option with any of the input argument combinations
in the previous syntaxes. Name-value pair settings apply to all the lines plotted.
plot(ax,___) creates the line in the axes specified by ax instead of in the current axes (gca). The
option ax can precede any of the input argument combinations in the previous syntaxes.
h = plot(___) returns a column vector of chart line objects. Use h to modify properties of a specific
chart line after it is created. For a list of properties, see Line Properties.
Contoh
x = 0:pi/100:2*pi;
y = sin(x);
plot(x,y)
6
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Daftar Halaman
Hal.
Halaman sampul………………………………………………………... 1
Tujuan Praktikum……………………………………………………..... 2
Daftar Halaman……………………………………………………........ 5
Praktikum 1: Rangkaian Resistor………………………………............. 7
Praktikum 2: Rangkaian Capacitor………………………………........... 11
Praktikum 3: Rangkaian RC………………………………..................... 15
Praktikum 4: Hukum Kirchoff………………………………................. 18
Praktikum 5: Rangkaian RLC………………………………................... 21
Praktikum 6: Resonansi RLC ……………………………….................. 26
Praktikum 7: Transformer ………………………………....................... 29
Daftar Pustaka………………………………........…………………….. 33
7
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Praktikum 1: Rangkaian Resistor
A. Kompetensi Akhir
Pada minggu ke-2 perkuliahan praktikum modul ke-1 mahasiswa
ditargetkan dapat mencapai kompetensi akhir dengan mengacu pada rumusan
CPMK sebagaimana berikut ini:
1. Mampu memahami prinsip kerja rangkaian seri dan paralel pada resistor.
2. Mampu melakukan simulasi cara kerja rangkaian seri dan paralel resistor
dengan piranti lunak.
3. Mampu memahami karakteristik rangkaian seri dan paralel resistor dengan
piranti lunak.
4. Mampu menganalisi rangkaian seri dan paralel resistor dengan piranti
lunak.
B. Teori Dasar
Resistor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menahan arus
listrik sebagaimana dinyatakan pada hukum Ohm. Secara umum semua bahan atau
material listrik memiliki karakteristik resistansi. Sehingga dalam semua rangkaian
listrik dan elektronik dapat dimodelkan sebagai hubungan serial atau paralel dari
rangkaian elektronik. Contoh hubungan serial dari resistor adalah hubungan
antaradua buah lampu yang dihubungkan dengan sumber tegangan listrik (Gambar
1.1).
Gambar 1.1 Hubungan serial resistor.
8
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Tegangan listrik total yang mensuplai arus listrik pada kedua buah lampu tersebut
dapat dimodelkan sebagai berikut:
(1.1)
Req merupakan nilai resistansi ekivalensi dari kedua buah resistor akibat hubungan
serial dalam satu alur perjalanan arus yang sama dari I. Sehingga Req dapat
dijumlahkan sebagai hubungan sebagai berikut:
(1.2)
Dalam penerapannya hubungan serial dari resistor bisa terjadi lebih dari 2
komponen sehingga, hubungan serial yang tidak terhingga bisa dinyatakan sebagai
penjumlahan total aljabar dari semua koneksi serial resistor pada suatu rangkaian
listrik atau elektronik sebagaimana berikut ini:
(1.3)
Rangkaian paralel resistor dapat dipahami sebagai cara kerja dua buah
lampu yang dihubungkan dengan sumber tegangan yang sama (Gambar 1.2). Kedua
buah lampu tersebut dapat dimodelkan sebagai hubungan paralel dari resistor.
Sumber tegangan memberikan suplai arus listrik, I pada percabangan resistor
tersebut yakni I1 dan I2.
Gambar 1.2 Hubungan paralel resistor.
9
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Sehingga dengan mengacu pada hukum penjumlahan arus listrik, bahwa arus listrik
yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah total arus listrik yang
keluar pada suatu percabangan, maka
(1.4)
Dan masing-masing I1 dan I2 adalah:
(1.5)
Persamaan 1.5 dapat diselesaikan dengan persamaan (1.6)
(1.6)
Sehingga Req paralel dapat dinyatakan sebagai ekivalensi kontribusi dari kedua
resistor pada dua buah lintasan arus I1 dan I2, (1.7)
(1.7)
Secara umum hubungan paralel dari resistor dapat dinyatakan sebagai porsi
kontribusi resistansi setiap resistor pada lintasan arus yang dilewati sebagaimana
Pers. (1.8)
(1.8)
C. Prosedur Simulasi
Pada software Multisim atau PSpice atau EWB rangkailah komponen
berikut ini (Gambar 1.3).
Gambar 1.3 Resistor dalam hubungan serial dan paralel.
10
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Komponen:
1. Resistor 12 Ohm
2. Resistor 18 Ohm
3. Resistor 9 Ohm
4. Resistor 6 Ohm
5. Sumber tegangan DC 6 Volt.
Prosedur:
1. Ukurlah arus yang masuk pada resistor 12 Ohm.
2. Ukurlah arus yang keluar resistor 12 Ohm dengan Amperemeter.
3. Ukurlah arus masuk yang keluar dari tiga resistor pada hubungan paralel 3
buah resistor.
4. Hitunglah Req pada ketiga buah resistor tersebut dan ukurlah masing-
masing arus yang masuk pada setiap resistor.
D. Laporan Praktikum
Dapatkanlah data-data sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data pengukuran
I
(Ampere)
I1
(Ampere)
I2
(Ampere)
I3
(Ampere)
Req Paralel 3
buah resistor
(Ohm)
Pertanyaan:
1. Apakah arus I sama dengan jumlah total arus yang masuk pada percabangan
3 buah resistor paralel?
2. Hitunglah Req sebagai hubungan serial antara resistor 12 Ohm dengan
ketiga resitor yang terhubung paralel.
3. Jelaskan hasil yang anda peroleh pada soal No.1 dan 2.
11
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Praktikum 2: Rangkaian Kapasitor
A. Kompetensi Akhir
Kompetensi akhir yang dirancang pada modul kedua ini adalah
sebagaimana berikut ini:
1. Mampu memahami prinsip kerja rangkaian seri dan paralel pada kapasitor.
2. Mampu melakukan simulasi cara kerja rangkaian seri dan paralel kapasitor
dengan piranti lunak.
3. Mampu memahami karakteristik rangkaian seri dan paralel kapasitor
dengan piranti lunak.
4. Mampu menganalisis rangkaian seri dan paralel kapasitor dengan piranti
lunak.
B. Teori Dasar
Kapasitor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menyimpan
muatan listrik. Kapasitor sebagai komponen utama rangkaian listrik sangat
diperlukan untuk membentuk fungsi kestabilan tegangan listrik baik DC atau AC.
Secara umum semua bahan atau material komponen listrik maupun elektronik
memiliki karakteristik kapasitif atau mampu menyimpan muatan listrik. Dalam
penerapannya kapasitor baik dalam rangkaian listrik ataupun elektronik terhubung
secara paralel atau serial (Gambar 2.1).
Gambar 2.1 Kapasitor dalam hubungan paralel.
12
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Pada Gambar 2.1, sumber tegangan memberikan arus listrik ke C1 dan C2 dalam
hubungan paralel sehingga di setiap titik percabangan tegangan yang terukur adalah
sama dengan dari sumber. Muatan yang tersimpan pada C1 dan C2 adalah netto
total arus yang ditampung kedua kapasitor tersebut dan dinyatakan sebagai berikut.
(2.1)
Besarnya muatan pada masing-masing C1 dan C2 adalah:
(2.2)
Karena tegangannya sama di setiap titik percabangan kapsitor, sehingga bisa
dinyatakan sebagai berikut.
(2.3)
Dan besarnya kapasitansi ekivalensi C1 dan C2 adalah:
(2.4)
Sehingga Pers. (2.4) dapat disederhanakan sebagai berikut ini:
(2.5)
Atau secara umum jika hubungan paralel lebih dari 2 kapasitor, kapasitansi
ekivalensi dapat dinyatakan sebagai berikut;
(2.6)
Sedangkan untuk hubungan kapasitor secara serial dapat dimodelkan
sebagai berikut (Gambar 2.2).
Gambar 2.2 Hubungan kapasitor serial.
13
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Dalam hubungan serial kapasitor, arus yang disuplai dari sumber tegangan yang
sama akan ditampung secara serial sehingga berdampak terjadinya perbedaan
tegangan pada setiap C1 dan C2. Perbedaan tegangan tersebut mengakibatkan
kapasitansiya totalnya akan berkurang sebagaimana dinyatakan Pers. (2.7).
(2.7)
Kapasitansi ekivalensi dapat dipisah-pisah berdasarkan urutan kapasitor, yakni:
(2.8)
Dan jumlah total tegangan dari kedua kapasitor tersebut akan sama dengan
tegangan sumber:
(2.9)
Sehingga bisa disederhanakan sebagai berikut:
(2.10)
atau,
(2.11)
Sehingga untuk hubungan kapasitor yang lebih dari dua kapasitor dapat dinyatakan
sebagai berikut:
(2.12)
C. Prosedur Simulasi
Pada software EWB atau PSpice atau Multisim rangkailah komponen
kapasitor sebagaimana Gambar 2.3.
Komponen:
1. Kapasitor 2 F
2. Kapasitor 4 F
14
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
3. Kapasitor 8 F
4. Kapasitor 24 F
5. Sumber tegangan 36 Volt
Prosedur:
1. Hubungkanlah rangkaian pada Gambar 2.3 dengan sumber tegangan DC 36
Volt.
2. Ukurlah tegangan pada setiap titik percabangan kapasitor dengan voltmeter
digital dan catat hasilnya.
Gambar 2.3 Rangkaian kapasitor paralel dan serial.
D. Laporan Praktikum
Dapatkan data sebagai berikut:
Tabel 2.1 Data simulasi atau praktikum.
Q pada C
4F
Q pada C
2F
Q pada C
8F
Q pada C
24F
Ceq Qeq
1. Jelaskan terjadinya perbedaan muatan yang tersimpan pada masing-
masing kapasitor.
2. Jelaskan terjadinya drop voltage pada rangkaian kapasitor yang serial.
15
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Praktikum 3: Rangkaian RC
A. Kompetensi Akhir
Kompetensi akhir yang dirancang pada modul ketiga ini adalah
sebagaimana berikut ini:
1. Mampu memahami prinsip kerja rangkaian serial resistor dan kapasitor.
2. Mampu melakukan simulasi cara kerja rangkaian serial resistor dan
kapasitor dengan piranti lunak.
3. Mampu memahami karakteristik rangkaian serial resistor dan kapasitor
dengan piranti lunak.
4. Mampu menganalisis rangkaian serial resistor dan kapasitor dengan piranti
lunak.
B. Teori Dasar
Resistor dan kapasitor sebagai komponen fundamental listrik dan elektronik
membentuk hubungan yang spesifik dalam operasi kerjanya. Setiap material pada
rangkaian listrik atau elektronik selalu terkait dengan karakteristik resistansi dan
kapasitansi. Sehingga hubungan antara kedua sifat tersebut sangat terkait erat
sehingga bisa diterapkan untuk prinsip charging atau pengisian muatan dalam
penerapan teknologi baterai dewasa ini. Ilustrasi charging capacitor dapat
ditunjukkan sebagaimana Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Charging capacitor dengan sumber tegangan.
Besarnya muatan yang tersimpan pada C dapat didekati sebagai persamaan berikut:
(3.1)
16
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Dan Q adalah muatan maksimal yang dapat disimpan oleh C pada tegangan
maksimal dari sumber DC. Waktu pengisian arus pada C ditentukan oleh faktor
time constant yakni:
(3.2)
Sehingga muatan dalam time constant dapat diestimasikan sebagai berikut:
(3.3)
C. Prosedur Simulasi
Simulasikanlah rangkaian berikut ini di EWB atau PSpice atau Multisim.
Gambar 3.2 Rangkaian RC.
Komponen:
1. Resistor 1 KOhm = 2 buah
2. Resistor 2 KOhm
3. Kapasitor 100 µF
4. Sumber tegangan 6 Volt DC
Prosedur:
1. Ukurlah arus listrik (I1) yang masuk pada percabangan resistor paralel 1
KOhm dan 2 KOhm.
2. Ukurlah arus listrik (I2) masuk pada resistor 2 KOhm.
3. Ukurlah arus listrik (I3) yang keluar dari percabangan kapasitor 100 µF
4. Ukurlah tegangan listrik (Vc) pada kapasitor 100 µF
17
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
D. Laporan Praktikum
Dapatkan data sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data pengukuran atau perhitungan
(I1) (I2) (I3) Vc Q
1. Hitunglah besarnya muatan maksimal pada kapasitor.
2. Hitunglah time constant.
3. Dengan rentang waktu 0 – 10 detik dapatkanlah data capacitor charging
sebagaimana contoh grafik pada Gambar 3.3:
4. Jelaskan dari grafik yang anda peroleh, mengapa semakin lama durasi t
maka semakin rendah nilai q.
Gambar 3.3 Contoh grafik capacitor charging sebagai fungsi t (detik).
18
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Praktikum 4: Hukum Kirchoff
E. Kompetensi Akhir
Kompetensi akhir yang dirancang pada praktikum modul keempat adalah
sebagaimana berikut ini:
1. Mampu memahami prinsip kerja hukum Kirchoff dalam rangkaian serial
resistor dan kapasitor.
2. Mampu melakukan simulasi cara kerja hukum Kirchoff dalam rangkaian
serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak.
3. Mampu memahami karakteristik hukum Kirchoff dalam rangkaian serial
resistor dan kapasitor dengan piranti lunak.
4. Mampu menganalisis hukum Kirchoff dalam rangkaian serial resistor dan
kapasitor dengan piranti lunak.
F. Teori Dasar
Rangkaian listrik dan elektronik dalam implementasinya merupakan
kombinasi rangkaian seri dan paralel dari komponen utama resistor dan kapasitor
atau induktor. Sumber tegangan dan distribusi arus listrik yang terlibat dalam
rangkaian tersebut bisa terjadi lebih dari satu di setiap rangkaian. Untuk itu
diperlukan suatu metode untuk dapat menggambarkan atau memodelkan dinamika
kedua aktifitas sumber tegangan dan arus listrik dalam rangkaian yang komplek
tersebut. Salah satu cara pemodelan aktifitas tersebut adalah menggunakan hukum
Kirchoff. Hukum Kirchoff ada dua yakni sebagai berikut (Gambar 4.1).
Gambar 4.1 Contoh aliran arus listrik pada suatu titik percabangan.
19
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Hukum Kirchoff:
1. Pinsip percabangan/sambungan, yakni jumlah semua arus listrik yang
menuju titik sambungan atau percabangan adalah sama dengan jumlah arus
yang keluar dari titik sambungan atau percabangan.
2. Prinsip loop/lintasan, yakni jumlah total semua tegangan listrik pada suatu
loop adalah sama dengan nol.
Tegangan dan arus listrik yang terdistribusi pada suatu loop akan juga terdistribusi
pada setiap komponen yang berada pada lintasan tersebut, sehingga diperlukan
konvensi distribusi tegangan tersebut sebagaimana Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Konvensi distribusi arus listrik dan tegangan pada lintasan atau loop
rangkaian listrik.
a. Tegangan antara a dan b yang searah dengan arus listrik adalah minus.
b. Tegangan antara a dan b yang berlawanan arah dengan arus listrik adalah
positif.
c. Tegangan antaran a dan b mengikuti kutup sumber tegangan pada sisi
sebelah kanan, jika sebelah kanan + maka menghasilkan V+ dan jika
sebelah kanan – maka menghasilkan V-.
Hukum Kirchoff 1 dinyatakan dalam Pers. (4.1) sebagai berikut,
(4.1)
20
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
G. Prosedur Simulasi
Rangkailah komponen berikut (Gambar 4.3) ini pada software EWB atau
PSpice atau Multisim.
Gambar 4.3 Rangkaian listrik serial dan paralel untuk simulasi.
Komponen:
1. Resistor 4 KOhm
2. Resistor 5 KOhm
3. Resistor 9 KOhm
4. Sumber tegangan DC 6 Volt.
Prosedur:
1. Ukurlah tegangan listrik pada sambungan titik a dan b serta c dan d.
2. Ukurlah arus listrik I1, I2 dan I3.
3. Jika resistor 4 Kohm diubah selama 4 kali dengan nilai 10 Kohm, 20
Kohm, 30 Kohm dan 40 Kohm, berapakah arus listrik yang terukur.
H. Laporan Praktikum
Dapatkan data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data praktikum simulasi.
R (KOhm) I1 (A) I2 (A) I3 (A)
4
10
20
30
40
21
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Praktikum 5: Rangkaian RLC
A. Kompetensi Akhir
Kompetensi akhir yang dirancang pada praktikum modul kelima ini adalah
sebagaimana berikut ini:
1. Mampu memahami prinsip kerja hubungan RLC (Resistor-Induktor-
Capacitor) dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor.
2. Mampu melakukan simulasi cara kerja hubungan RLC dalam rangkaian
serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak.
3. Mampu memahami karakteristik hubungan RLC dalam rangkaian serial
resistor dan kapasitor dengan piranti lunak.
4. Mampu menganalisis hubungan RLC dalam piranti lunak.
B. Teori Dasar
Rangkaian RLC merupakan model atau representasi rangkaian listrik yang
fundamental pada setiap implementasi jaringan listrik atau transmisi listrik.
Fenomena kelistrikan minimal melibatkan efek resistansi, efek kapasitansi dan efek
induktansi. Semua efek tersebut terjadi akibat interaksi arus listrik dari suatu
sumber tegangan yang mengalir pada setiap komponen kelistrikan atau elektronik.
Untuk arus AC atau bolak-balik yang berinteraksi dengan RLC pada suatu
rangkaian dapat digambarkan sebagai berikut (Gambar 5.1).
Gambar 5.1 Rangkaian RLC dengan interaksi tegangan AC.
22
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Arus listrik AC yang melewati setiap komponen RLC akan bervariasi sebagai
fungsi waktu dan arus tersebut dinyatakan sebagai berikut:
(5.1)
Variasi distribusi arus listrik pada setiap komponen RLC dapat digambarkan dalam
pola (Gambar 5.2).
Gambar 5.2. Variasi distribusi arus AC pada setiap komponen RLC.
Dapat diketahui bahwa interaksi arus AC pada setiap komponen bervariasi
berdasarkan fasa awal tegangan listrik. Fasa tegangan pada VR akan sama dengan
arus AC yang diinjeksikan oleh sumber tegangan, namun begitu arus melewati
inductor akan mengalami lag atau keterlambatan sebesar 0,5𝜋. Begitupun pada
kapasitor, tegangan akan mengalami lag sebesar 0,75 𝜋. Hubungan fasa tegangan
pada rangkaian RLC dapat dimodelkan sebagaimana Gambar 5.3.
Gambar 5.3 Hubungan fasa tegangan pada setiap komponen RLC.
23
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Tegangan optimal pada rangkaian RLC adalah:
(5.2)
Hubungan tegangan maksimal dengan arus maksimal adalah:
(5.3)
Resistansi rangkaian RLC dapat dimodelkan sebagai impedansi rangkaian yang
memiliki nilai kesetaraan sebesar:
(5.4)
Impedansi setiap komponen pada rangkaian RLC ditunjukkan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Impedansi rangkaian RLC.
C. Prosedur Simulasi
Pada piranti lunak Multisim, EWB atau PSpice rangkailah komponen RLC
berikut ini:
24
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Gambar 5.4 Rangkaian RLC untuk simulasi.
Komponen:
1. R = 10 KOhm
2. L = 1 mili Henry (mH)
3. C = 100 PicoFarad (pF)
Prosedur
1. Berikanlah pada rangkaian tegangan AC sebesar 24 volt.
2. Ukurlah arus AC yang masuk pada resistor dengan amperemeter.
3. Ukurlah semua tegangan VR, VL dan VC dengan voltmeter digital
4. Ukurlah arus AC yang keluar dari kapasitor.
D. Laporan Praktikum
Dapatkan data sebagai berikut (Tabel 5.2)
Tabel 5.2 Data pengukuran hasil simulasi atau eksperimen.
Imax Vmax VR VL VC
Untuk laporan jawablah pertanyaan berikut ini:
1. Berapakah nilai impedansi kapasitor dan inductor?
V AC
25
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
2. Berapakan nilai impedansi rangkaian RLC?
3. Berapakah nilai fasa tegangan Vmax?
4. Jelaskan kenapa terjadi keterlambatan fasa tegangan pada inductor dan
kapasitor.
26
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Praktikum 6: Resonansi Rangkaian RLC
A. Kompetensi Akhir
Kompetensi akhir yang dirancang pada praktikum modul ke-6 ini adalah
sebagaimana berikut ini:
1. Mampu memahami prinsip kerja resonansi RLC (Resistor-Induktor-
Capacitor) dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor.
2. Mampu melakukan simulasi cara kerja resonansi RLC dalam rangkaian
serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak.
3. Mampu memahami karakteristik resonansi RLC dalam rangkaian serial
resistor dan kapasitor dengan piranti lunak.
4. Mampu menganalisis resonansi RLC dalam piranti lunak.
B. Teori Dasar
Karakteristik arus listrik AC dalam rangkaian RLC adalah menghasilkan
arus sebagai fungsi waktu yang berosilasi dalam periode atau frekuensi tertentu
sesuai dengan konfigurasi komponen yang terjadi. Sebagaimana ditunjukkan pada
gambar 6.1 arus listrik AC pada rangkaian RLC akan bervariasi pada f0 atau disebut
sebagai frekuensi resonansi dimana arus akan mengalami kondisi maksimal pada
frekuensi tengah tersebut.
Gambar 6.1 variasi arus AC pada rangkaian RLC.
Besarnya arus Imax dinyatakan sebagai berikut:
(6.1)
27
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Dan frekuensi resonansi rangkaian RLC adalah:
(6.2)
Atau sebagai,
(6.3)
Dapat diketahui bahwa frekuensi resonansi ditentukan oleh dua komponen utama
yakni inductor dan kapasitor. Kedua komponen tersebut membentuk hubungan
sebagai penyimpan arus AC yang berosilasi atau peredam dilain pihak inductor
berperan sebagai radiator. Sehingga frekuensi arus AC pada RLC akan dipengaruhi
oleh kedua komponen tersebut.
C. Prosedur Simulasi
Pada piranti lunak Multisim, EWB atau PSpice rangkailah komponen RLC
berikut ini:
Gambar 6.2 Rangkaian RLC untuk simulasi.
Komponen:
1. R = 20 KOhm
2. L = 5 mili Henry (mH)
3. C = 10 nano Farad (nF)
V AC
28
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Prosedur
1. Berikanlah pada rangkaian tegangan AC sebesar 50 volt.
2. Ukurlah arus AC yang masuk pada resistor dengan amperemeter.
3. Ukurlah semua tegangan VR, VL dan VC dengan voltmeter digital
4. Ukurlah arus AC yang keluar dari kapasitor.
D. Laporan Praktikum
Dapatkan data sebagai berikut (Tabel 6.1).
Tabel 6.1 Data pengukuran hasil simulasi atau eksperimen.
Imax Vmax VR VL VC
Untuk laporan jawablah pertanyaan berikut ini:
1. Berapakah nilai impedansi kapasitor dan inductor?
2. Berapakan nilai impedansi rangkaian RLC?
3. Berapakah nilai frekuensi resonansi rangkaian?
4. Berapakah nilai Imax secara perhitungan?
5. Berapakah nilai fasa tegangan Vmax?
6. Berapakah nilai frekuensi resonansi rangkaian?
29
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Praktikum 7: Transformer
A. Kompetensi Akhir
Kompetensi akhir yang dirancang pada praktikum modul ke-7 ini adalah
sebagaimana berikut ini:
1. Mampu memahami prinsip kerja transformer sebagai unit atau komponen
peubah tegangan AC.
2. Mampu melakukan simulasi cara kerja transformer dengan piranti lunak.
3. Mampu memahami karakteristik transformer dengan piranti lunak.
4. Mampu menganalisis transformer dalam piranti lunak.
B. Teori Dasar
Dalam rangkaian listrik atau elektronik seringkali dibutuhkan suatu
komponen yang dapat mengubah besarnya tegangan listrik baik AC atau DC. Untuk
memenuhi keperluan tersebut prinsip kerja induktor sebagai radiator medan magnet
dapat difungsiikan untuk memenuhi hal tersebut. Dengan memanfaatkan inductor
sebagai radiator medan magnet maka dapat dilakukan konversi tegangan listrik baik
untuk fungsi step-up atau step-down. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 7.1,
prinsip kerja transformer berbasis lilitan inductor dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 7.1 Transformer berbasis lilitan inductor terdiri atas kumparan primer dan
sekunder.
Tegangan input yang diterima oleh kumparan primer akan bervariasi sebagai fungsi
frekuensi. Radiasi medan magnet akan dihasilkan oleh kumparan primer sesuai
dengan frekuensi arus listrik dari sumber tegangan AC. Flux medan magnet akan
30
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
ditangkap oleh kumparan sekunder untuk diubah menjadi arus listrik yang dialirkan
oleh kumparan penangkap sekunder sebagai luaran tegangan hasil konversi.
Besarnya tegangan input dan luaran akan berbanding proporsional dengan jumlah
kumparan pada masing-masing bagian primer dan sekunder sebagaimana Pers. (7.1
- 7.2).
(7.1)
(7.2)
Sehingga besarnya tegangan primer dan sekunder dapat disederhanakan dalam
Pers. (7.3).
(7.3)
Arus I maksimal yang ideal sebagaimana dihasilkan dari transformer adalah sebagai
berikut:
(7.4)
C. Prosedur Simulasi
Pada software EWB atau PSpice atau Multisim, rangkailah rangkaian
adaptor tegangan AC to DC sebagaimana Gambar 7.2.
Gambar 7.2 Rangkaian adaptor tegangan dengan menggunakan input dari
transformer.
Komponen:
1. Transformer 220 to 15 Volt AC
31
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
2. Dioda IN 4007 = 6 buah
3. IC LM 338K
4. R1 = 220 Ohm
5. R2 = 1.9 KOhm
6. Kapasitor Bipolar 3300 µF
7. Kapasitor Bipolar 0,33 µF
8. Kapasitor Bipolar 100 µF
9. Kapasitor Bipolar 10 µF
Prosedur:
1. Rangkailah 4 buah diode sebagaimana polaritas yang ditunjukkan pada
Gambar 7.2 menjadi konfigurasi bridge of diodes.
2. Hubungkan input transformer dengan sumber tegangan AC 220 volt.
3. Hubungkan output transformer dengan bridge of diodes.
4. Hubungkan output dari bridge of diodes dengan rangkaian elektronik
mulai kapasitor hingga IC LM 338K hingga rangkaian pendukung lainnya
(Gambar 7.2)
5. Ukurlah tegangan input dan output dari transformer dengan osiloskop,
catatlah hasilnya dan tunjukkan hasil print screen dari profile tegangan
AC.
10. Ukurlah tegangan output dari rangkaian elektronik pada kapasitor 100 µF
D. Laporan Praktikum
Dapatkan data sebagai berikut (Tabel 7.1).
Tabel 7.1 Hasil pengukuran dari simulasi
V input Transformer (AC) V output
Transformer (AC)
V output elektronik
(DC)
Print screen osiloskop: Print screen
osiloskop:
Print screen osiloskop:
32
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Dalam laporan jawablah pertanyaan sebagai berikut:
1. Jika dalam transformer pada berfungsi untuk step-down dari 220 volt
menjadi 15 volt AC berapakah rasio lilitan dari kumparan pada primer dan
sekunder?
2. Jelaskan hasil yang diperoleh dari profile tegangan AC menjadi DC pada
Tabel 7.1.
33
Modul Praktikum Listrik & Magnet
Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
Daftar Pustaka
[1] Nilsson JW, Riedel SA. Electric circuits. Prentice Hall; 2011.
[2] Izadian A. Fundamentals of Modern Electric Circuit Analysis and Filter
Synthesis. Springer International Publishing; 2019.
[3] Franco S, Kang JS. Electric circuits fundamentals. Oxford University Press;
1995 Jan.
[4] Tuinenga PW. SPICE a guide to circuit simulation and analysis using PSpice.
Prentice-Hall, Inc.; 1995 Apr 1.
[5] Kumar KS. Electric circuit analysis. Pearson Education India; 2013.
[6] Nahvi M, Edminister JA. Schaum's outline of Electric Circuits. McGraw-Hill
Education; 2018.

Más contenido relacionado

Similar a LISTRIK

Laporan mini riset miskonsepsi rangkaian AC
Laporan mini riset miskonsepsi rangkaian ACLaporan mini riset miskonsepsi rangkaian AC
Laporan mini riset miskonsepsi rangkaian ACAjeng Rizki Rahmawati
 
Laporan mini riset rangkaian arus bolak balik ac
Laporan mini riset rangkaian arus bolak balik acLaporan mini riset rangkaian arus bolak balik ac
Laporan mini riset rangkaian arus bolak balik acAjeng Rizki Rahmawati
 
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak Balik
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak BalikLaporan mini riset Rangkaian Arus Bolak Balik
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak BalikAjeng Rizki Rahmawati
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
 
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdfHartoyo Mp
 
Sap rangkaian e lektrik ii
Sap rangkaian e lektrik iiSap rangkaian e lektrik ii
Sap rangkaian e lektrik iiAgung Purnama
 
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenEksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenanggawibisono91
 
Silabus audio video smkn 2 lgs
Silabus audio video smkn 2 lgsSilabus audio video smkn 2 lgs
Silabus audio video smkn 2 lgsMuhammad Hendra
 
Tugas 1 3 b.indo gue
Tugas 1 3 b.indo gueTugas 1 3 b.indo gue
Tugas 1 3 b.indo gueunjd3
 
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses BelajarSoftware Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses BelajarPrandita Sega
 
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...Alen Pepa
 
Solusi Persamaan Laplace Dua Dimensi Untuk Metode Numerik
Solusi Persamaan Laplace Dua Dimensi Untuk Metode NumerikSolusi Persamaan Laplace Dua Dimensi Untuk Metode Numerik
Solusi Persamaan Laplace Dua Dimensi Untuk Metode NumerikAffandi Arrizandy
 
Kelistrikan Mesin & Konversi Energi Kelas X
Kelistrikan Mesin & Konversi Energi Kelas XKelistrikan Mesin & Konversi Energi Kelas X
Kelistrikan Mesin & Konversi Energi Kelas XDiva Pendidikan
 
Kelistrikanmesinkonversienergikelasx 151217082122
Kelistrikanmesinkonversienergikelasx 151217082122Kelistrikanmesinkonversienergikelasx 151217082122
Kelistrikanmesinkonversienergikelasx 151217082122Engkaska
 

Similar a LISTRIK (20)

Laporan mini riset miskonsepsi rangkaian AC
Laporan mini riset miskonsepsi rangkaian ACLaporan mini riset miskonsepsi rangkaian AC
Laporan mini riset miskonsepsi rangkaian AC
 
Laporan mini riset rangkaian arus bolak balik ac
Laporan mini riset rangkaian arus bolak balik acLaporan mini riset rangkaian arus bolak balik ac
Laporan mini riset rangkaian arus bolak balik ac
 
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak Balik
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak BalikLaporan mini riset Rangkaian Arus Bolak Balik
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak Balik
 
04 praktikum struktur_atom
04 praktikum struktur_atom04 praktikum struktur_atom
04 praktikum struktur_atom
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf
 
Sap rangkaian e lektrik ii
Sap rangkaian e lektrik iiSap rangkaian e lektrik ii
Sap rangkaian e lektrik ii
 
Matlab 6
Matlab 6Matlab 6
Matlab 6
 
Soal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-finalSoal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-final
 
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenEksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
 
Silabus audio video smkn 2 lgs
Silabus audio video smkn 2 lgsSilabus audio video smkn 2 lgs
Silabus audio video smkn 2 lgs
 
Tugas 1 3 b.indo gue
Tugas 1 3 b.indo gueTugas 1 3 b.indo gue
Tugas 1 3 b.indo gue
 
Teori dasar listrik
Teori dasar listrikTeori dasar listrik
Teori dasar listrik
 
metode analisis
metode analisismetode analisis
metode analisis
 
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses BelajarSoftware Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
 
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...
 
Solusi Persamaan Laplace Dua Dimensi Untuk Metode Numerik
Solusi Persamaan Laplace Dua Dimensi Untuk Metode NumerikSolusi Persamaan Laplace Dua Dimensi Untuk Metode Numerik
Solusi Persamaan Laplace Dua Dimensi Untuk Metode Numerik
 
Kelistrikan Mesin & Konversi Energi Kelas X
Kelistrikan Mesin & Konversi Energi Kelas XKelistrikan Mesin & Konversi Energi Kelas X
Kelistrikan Mesin & Konversi Energi Kelas X
 
Kelistrikanmesinkonversienergikelasx 151217082122
Kelistrikanmesinkonversienergikelasx 151217082122Kelistrikanmesinkonversienergikelasx 151217082122
Kelistrikanmesinkonversienergikelasx 151217082122
 

Último

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 

Último (8)

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 

LISTRIK

  • 1. MODUL PRAKTIKUM Mata Kuliah: Fisika Dasar: Listrik dan Magnet (2 SKS) Dosen Pengampu: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Laboratorium Artificial Intelegence Program Studi Informatika Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika Universitas Nasional Jl. Sawo Manila No. 61, Jakarta, 12520 www.unas.ac.id
  • 2. 2 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Kata Pengantar Praktikum listrik dan magnet ini dirancang bisa dilakukan dengan simulasi dan eksperimen di laboratorium. Modul praktikum terdiri atas 7 modul atau bab yang masing-masing menyesuaikan dengan teori Listrik dan Magnet (2 SKS). Piranti lunak yang bisa digunakan adalah Electronics Work Bench atau PSpice atau Multisim. Keunggulan dengan simulasi adalah mahasiswa dapat melakukan pengubahan variable tanpa melakukan perubahan fisik komponen. Dan instrument alat ukur yang digunakan melimpah untuk digunakan mulai voltmeter digital hingga voltage analyser. Mahasiswa dalam 1 semester dirancang untuk dapat menyelesaikan 7 bab dan setiap bab terdapat pertanyaan yang wajib dijawab berdasarkan data simulasi yang diperoleh. Jakarta, …..Desember 2018 Penyusun, Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
  • 3. 3 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Tujuan Praktikum Capaian Pembelajaran Praktikum Fisika Dasar: Listrik dan Magnet Dengan mengacu pada portofolio Kurikulum Pendidikan Tinggi Berbasis Standar Nasional Pendidikan Tinggi Prodi Informatika S1, CPMK untuk mata kuliah Fisika Dasar adalah dirumuskan sebagai berikut: 1. Mampu menguasai prinsip-prinsip dasar listrik dan magnet sebagai fundamental science untuk diterapkan dalam dunia komputasi. 2. Mampu menerapkan prinsip dasar listrik dan magnet sebagai basis pengembangan teknologi informasi. 3. Mampu menganalisis fenomena listrik dan magnet sebagai pengayaan desain ilmu dan teknik komputasi. 4. Mampu melakukan simulasi dan analisis fenomena listrik dan magnet dengan bantuan piranti lunak. Software Simulasi Untuk dapat mencapai sasaran CPMK, praktikum dilakukan dengan cara simulasi menggunakan perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Software Optisystem 7.0 2. Software PSpice 3. Software Electronics WorkBench 4. Software Matlab 2019.a student version. Praktikan diwajibkan untuk menginstall software tersebut di PC atau laptop masing-masing. Panduan instalasi dan sumber software tersedia di laboratorium dan pemanduan step-by-step dilakukan oleh asisten laboratorium. Format Laporan Laporan praktikum dibuat dalam bentuk dokumen “Laporan Praktikum” per dua minggu sesuai dengan topik-topik yang telah disusun dalam modul praktikum.
  • 4. 4 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Dokumen laporan ditulis dengan menggunakan Word Processor, dengan ukuran margin halaman sebagai berikut:  Margin atas : 4 cm  Margin kiri : 4 cm  Margin kanan : 3 cm  Margin bawah : 3 cm Font yang digunakan dalam dokumen adalah Times New Roman ukuran 12 font untuk body text, sedangkan untuk bab adalah 14. Spasi yang digunakan setiap kalimat adalah 1,5. Sistematika penyusunan laporan per topik praktikum adalah sebagai berikut: a) Halaman sampul disertai dengan judul praktikum, nama praktikan, NPM, dan alamat email. b) Abstrak (tidak lebih dari 200 kata) c) Pendahuluan (berisi latar belakang, permasalahan, dan tujuan) d) Dasar Teori (tidak lebih dari 4 halaman) e) Metode Praktikum f) Hasil dan Analisa g) Kesimpulan h) Daftar Pustaka Font yang digunakan dalam dokumen adalah Times New Roman ukuran 12 font untuk body text, sedangkan untuk bab adalah 14. Grafik yang disertakan dalam dokumen dibuat dengan menggunakan Matlab. Sebagai contoh pembuatan grafik dengan Matlab berikut ini: Syntax plot(X,Y) plot(X,Y,LineSpec) plot(X1,Y1,...,Xn,Yn) plot(X1,Y1,LineSpec1,...,Xn,Yn,LineSpecn) plot(Y) plot(Y,LineSpec) plot(___,Name,Value) plot(ax,___) h = plot(___)
  • 5. 5 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Description plot(X,Y) creates a 2-D line plot of the data in Y versus the corresponding values in X.  If X and Y are both vectors, then they must have equal length. The plot function plots Y versus X.  If X and Y are both matrices, then they must have equal size. The plot function plots columns of Y versus columns of X.  If one of X or Y is a vector and the other is a matrix, then the matrix must have dimensions such that one of its dimensions equals the vector length. If the number of matrix rows equals the vector length, then the plot function plots each matrix column versus the vector. If the number of matrix columns equals the vector length, then the function plots each matrix row versus the vector. If the matrix is square, then the function plots each column versus the vector.  If one of X or Y is a scalar and the other is either a scalar or a vector, then the plot function plots discrete points. However, to see the points you must specify a marker symbol, for example, plot(X,Y,'o'). plot(X,Y,LineSpec) sets the line style, marker symbol, and color. plot(X1,Y1,...,Xn,Yn) plots multiple X, Y pairs using the same axes for all lines. plot(X1,Y1,LineSpec1,...,Xn,Yn,LineSpecn) sets the line style, marker type, and color for each line. You can mix X, Y, LineSpec triplets with X, Y pairs. For example, plot(X1,Y1,X2,Y2,LineSpec2,X3,Y3). plot(Y) creates a 2-D line plot of the data in Y versus the index of each value.  If Y is a vector, then the x-axis scale ranges from 1 to length(Y).  If Y is a matrix, then the plot function plots the columns of Y versus their row number. The x-axis scale ranges from 1 to the number of rows in Y.  If Y is complex, then the plot function plots the imaginary part of Y versus the real part of Y, such that plot(Y) is equivalent to plot(real(Y),imag(Y)). plot(Y,LineSpec) sets the line style, marker symbol, and color. plot(___,Name,Value) specifies line properties using one or more Name,Value pair arguments. For a list of properties, see Line Properties. Use this option with any of the input argument combinations in the previous syntaxes. Name-value pair settings apply to all the lines plotted. plot(ax,___) creates the line in the axes specified by ax instead of in the current axes (gca). The option ax can precede any of the input argument combinations in the previous syntaxes. h = plot(___) returns a column vector of chart line objects. Use h to modify properties of a specific chart line after it is created. For a list of properties, see Line Properties. Contoh x = 0:pi/100:2*pi; y = sin(x); plot(x,y)
  • 6. 6 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Daftar Halaman Hal. Halaman sampul………………………………………………………... 1 Tujuan Praktikum……………………………………………………..... 2 Daftar Halaman……………………………………………………........ 5 Praktikum 1: Rangkaian Resistor………………………………............. 7 Praktikum 2: Rangkaian Capacitor………………………………........... 11 Praktikum 3: Rangkaian RC………………………………..................... 15 Praktikum 4: Hukum Kirchoff………………………………................. 18 Praktikum 5: Rangkaian RLC………………………………................... 21 Praktikum 6: Resonansi RLC ……………………………….................. 26 Praktikum 7: Transformer ………………………………....................... 29 Daftar Pustaka………………………………........…………………….. 33
  • 7. 7 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Praktikum 1: Rangkaian Resistor A. Kompetensi Akhir Pada minggu ke-2 perkuliahan praktikum modul ke-1 mahasiswa ditargetkan dapat mencapai kompetensi akhir dengan mengacu pada rumusan CPMK sebagaimana berikut ini: 1. Mampu memahami prinsip kerja rangkaian seri dan paralel pada resistor. 2. Mampu melakukan simulasi cara kerja rangkaian seri dan paralel resistor dengan piranti lunak. 3. Mampu memahami karakteristik rangkaian seri dan paralel resistor dengan piranti lunak. 4. Mampu menganalisi rangkaian seri dan paralel resistor dengan piranti lunak. B. Teori Dasar Resistor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menahan arus listrik sebagaimana dinyatakan pada hukum Ohm. Secara umum semua bahan atau material listrik memiliki karakteristik resistansi. Sehingga dalam semua rangkaian listrik dan elektronik dapat dimodelkan sebagai hubungan serial atau paralel dari rangkaian elektronik. Contoh hubungan serial dari resistor adalah hubungan antaradua buah lampu yang dihubungkan dengan sumber tegangan listrik (Gambar 1.1). Gambar 1.1 Hubungan serial resistor.
  • 8. 8 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Tegangan listrik total yang mensuplai arus listrik pada kedua buah lampu tersebut dapat dimodelkan sebagai berikut: (1.1) Req merupakan nilai resistansi ekivalensi dari kedua buah resistor akibat hubungan serial dalam satu alur perjalanan arus yang sama dari I. Sehingga Req dapat dijumlahkan sebagai hubungan sebagai berikut: (1.2) Dalam penerapannya hubungan serial dari resistor bisa terjadi lebih dari 2 komponen sehingga, hubungan serial yang tidak terhingga bisa dinyatakan sebagai penjumlahan total aljabar dari semua koneksi serial resistor pada suatu rangkaian listrik atau elektronik sebagaimana berikut ini: (1.3) Rangkaian paralel resistor dapat dipahami sebagai cara kerja dua buah lampu yang dihubungkan dengan sumber tegangan yang sama (Gambar 1.2). Kedua buah lampu tersebut dapat dimodelkan sebagai hubungan paralel dari resistor. Sumber tegangan memberikan suplai arus listrik, I pada percabangan resistor tersebut yakni I1 dan I2. Gambar 1.2 Hubungan paralel resistor.
  • 9. 9 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Sehingga dengan mengacu pada hukum penjumlahan arus listrik, bahwa arus listrik yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah total arus listrik yang keluar pada suatu percabangan, maka (1.4) Dan masing-masing I1 dan I2 adalah: (1.5) Persamaan 1.5 dapat diselesaikan dengan persamaan (1.6) (1.6) Sehingga Req paralel dapat dinyatakan sebagai ekivalensi kontribusi dari kedua resistor pada dua buah lintasan arus I1 dan I2, (1.7) (1.7) Secara umum hubungan paralel dari resistor dapat dinyatakan sebagai porsi kontribusi resistansi setiap resistor pada lintasan arus yang dilewati sebagaimana Pers. (1.8) (1.8) C. Prosedur Simulasi Pada software Multisim atau PSpice atau EWB rangkailah komponen berikut ini (Gambar 1.3). Gambar 1.3 Resistor dalam hubungan serial dan paralel.
  • 10. 10 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Komponen: 1. Resistor 12 Ohm 2. Resistor 18 Ohm 3. Resistor 9 Ohm 4. Resistor 6 Ohm 5. Sumber tegangan DC 6 Volt. Prosedur: 1. Ukurlah arus yang masuk pada resistor 12 Ohm. 2. Ukurlah arus yang keluar resistor 12 Ohm dengan Amperemeter. 3. Ukurlah arus masuk yang keluar dari tiga resistor pada hubungan paralel 3 buah resistor. 4. Hitunglah Req pada ketiga buah resistor tersebut dan ukurlah masing- masing arus yang masuk pada setiap resistor. D. Laporan Praktikum Dapatkanlah data-data sebagai berikut: Tabel 1.1 Data pengukuran I (Ampere) I1 (Ampere) I2 (Ampere) I3 (Ampere) Req Paralel 3 buah resistor (Ohm) Pertanyaan: 1. Apakah arus I sama dengan jumlah total arus yang masuk pada percabangan 3 buah resistor paralel? 2. Hitunglah Req sebagai hubungan serial antara resistor 12 Ohm dengan ketiga resitor yang terhubung paralel. 3. Jelaskan hasil yang anda peroleh pada soal No.1 dan 2.
  • 11. 11 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Praktikum 2: Rangkaian Kapasitor A. Kompetensi Akhir Kompetensi akhir yang dirancang pada modul kedua ini adalah sebagaimana berikut ini: 1. Mampu memahami prinsip kerja rangkaian seri dan paralel pada kapasitor. 2. Mampu melakukan simulasi cara kerja rangkaian seri dan paralel kapasitor dengan piranti lunak. 3. Mampu memahami karakteristik rangkaian seri dan paralel kapasitor dengan piranti lunak. 4. Mampu menganalisis rangkaian seri dan paralel kapasitor dengan piranti lunak. B. Teori Dasar Kapasitor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor sebagai komponen utama rangkaian listrik sangat diperlukan untuk membentuk fungsi kestabilan tegangan listrik baik DC atau AC. Secara umum semua bahan atau material komponen listrik maupun elektronik memiliki karakteristik kapasitif atau mampu menyimpan muatan listrik. Dalam penerapannya kapasitor baik dalam rangkaian listrik ataupun elektronik terhubung secara paralel atau serial (Gambar 2.1). Gambar 2.1 Kapasitor dalam hubungan paralel.
  • 12. 12 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Pada Gambar 2.1, sumber tegangan memberikan arus listrik ke C1 dan C2 dalam hubungan paralel sehingga di setiap titik percabangan tegangan yang terukur adalah sama dengan dari sumber. Muatan yang tersimpan pada C1 dan C2 adalah netto total arus yang ditampung kedua kapasitor tersebut dan dinyatakan sebagai berikut. (2.1) Besarnya muatan pada masing-masing C1 dan C2 adalah: (2.2) Karena tegangannya sama di setiap titik percabangan kapsitor, sehingga bisa dinyatakan sebagai berikut. (2.3) Dan besarnya kapasitansi ekivalensi C1 dan C2 adalah: (2.4) Sehingga Pers. (2.4) dapat disederhanakan sebagai berikut ini: (2.5) Atau secara umum jika hubungan paralel lebih dari 2 kapasitor, kapasitansi ekivalensi dapat dinyatakan sebagai berikut; (2.6) Sedangkan untuk hubungan kapasitor secara serial dapat dimodelkan sebagai berikut (Gambar 2.2). Gambar 2.2 Hubungan kapasitor serial.
  • 13. 13 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Dalam hubungan serial kapasitor, arus yang disuplai dari sumber tegangan yang sama akan ditampung secara serial sehingga berdampak terjadinya perbedaan tegangan pada setiap C1 dan C2. Perbedaan tegangan tersebut mengakibatkan kapasitansiya totalnya akan berkurang sebagaimana dinyatakan Pers. (2.7). (2.7) Kapasitansi ekivalensi dapat dipisah-pisah berdasarkan urutan kapasitor, yakni: (2.8) Dan jumlah total tegangan dari kedua kapasitor tersebut akan sama dengan tegangan sumber: (2.9) Sehingga bisa disederhanakan sebagai berikut: (2.10) atau, (2.11) Sehingga untuk hubungan kapasitor yang lebih dari dua kapasitor dapat dinyatakan sebagai berikut: (2.12) C. Prosedur Simulasi Pada software EWB atau PSpice atau Multisim rangkailah komponen kapasitor sebagaimana Gambar 2.3. Komponen: 1. Kapasitor 2 F 2. Kapasitor 4 F
  • 14. 14 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT 3. Kapasitor 8 F 4. Kapasitor 24 F 5. Sumber tegangan 36 Volt Prosedur: 1. Hubungkanlah rangkaian pada Gambar 2.3 dengan sumber tegangan DC 36 Volt. 2. Ukurlah tegangan pada setiap titik percabangan kapasitor dengan voltmeter digital dan catat hasilnya. Gambar 2.3 Rangkaian kapasitor paralel dan serial. D. Laporan Praktikum Dapatkan data sebagai berikut: Tabel 2.1 Data simulasi atau praktikum. Q pada C 4F Q pada C 2F Q pada C 8F Q pada C 24F Ceq Qeq 1. Jelaskan terjadinya perbedaan muatan yang tersimpan pada masing- masing kapasitor. 2. Jelaskan terjadinya drop voltage pada rangkaian kapasitor yang serial.
  • 15. 15 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Praktikum 3: Rangkaian RC A. Kompetensi Akhir Kompetensi akhir yang dirancang pada modul ketiga ini adalah sebagaimana berikut ini: 1. Mampu memahami prinsip kerja rangkaian serial resistor dan kapasitor. 2. Mampu melakukan simulasi cara kerja rangkaian serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak. 3. Mampu memahami karakteristik rangkaian serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak. 4. Mampu menganalisis rangkaian serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak. B. Teori Dasar Resistor dan kapasitor sebagai komponen fundamental listrik dan elektronik membentuk hubungan yang spesifik dalam operasi kerjanya. Setiap material pada rangkaian listrik atau elektronik selalu terkait dengan karakteristik resistansi dan kapasitansi. Sehingga hubungan antara kedua sifat tersebut sangat terkait erat sehingga bisa diterapkan untuk prinsip charging atau pengisian muatan dalam penerapan teknologi baterai dewasa ini. Ilustrasi charging capacitor dapat ditunjukkan sebagaimana Gambar 3.1. Gambar 3.1 Charging capacitor dengan sumber tegangan. Besarnya muatan yang tersimpan pada C dapat didekati sebagai persamaan berikut: (3.1)
  • 16. 16 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Dan Q adalah muatan maksimal yang dapat disimpan oleh C pada tegangan maksimal dari sumber DC. Waktu pengisian arus pada C ditentukan oleh faktor time constant yakni: (3.2) Sehingga muatan dalam time constant dapat diestimasikan sebagai berikut: (3.3) C. Prosedur Simulasi Simulasikanlah rangkaian berikut ini di EWB atau PSpice atau Multisim. Gambar 3.2 Rangkaian RC. Komponen: 1. Resistor 1 KOhm = 2 buah 2. Resistor 2 KOhm 3. Kapasitor 100 µF 4. Sumber tegangan 6 Volt DC Prosedur: 1. Ukurlah arus listrik (I1) yang masuk pada percabangan resistor paralel 1 KOhm dan 2 KOhm. 2. Ukurlah arus listrik (I2) masuk pada resistor 2 KOhm. 3. Ukurlah arus listrik (I3) yang keluar dari percabangan kapasitor 100 µF 4. Ukurlah tegangan listrik (Vc) pada kapasitor 100 µF
  • 17. 17 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT D. Laporan Praktikum Dapatkan data sebagai berikut: Tabel 3.1 Data pengukuran atau perhitungan (I1) (I2) (I3) Vc Q 1. Hitunglah besarnya muatan maksimal pada kapasitor. 2. Hitunglah time constant. 3. Dengan rentang waktu 0 – 10 detik dapatkanlah data capacitor charging sebagaimana contoh grafik pada Gambar 3.3: 4. Jelaskan dari grafik yang anda peroleh, mengapa semakin lama durasi t maka semakin rendah nilai q. Gambar 3.3 Contoh grafik capacitor charging sebagai fungsi t (detik).
  • 18. 18 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Praktikum 4: Hukum Kirchoff E. Kompetensi Akhir Kompetensi akhir yang dirancang pada praktikum modul keempat adalah sebagaimana berikut ini: 1. Mampu memahami prinsip kerja hukum Kirchoff dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor. 2. Mampu melakukan simulasi cara kerja hukum Kirchoff dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak. 3. Mampu memahami karakteristik hukum Kirchoff dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak. 4. Mampu menganalisis hukum Kirchoff dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak. F. Teori Dasar Rangkaian listrik dan elektronik dalam implementasinya merupakan kombinasi rangkaian seri dan paralel dari komponen utama resistor dan kapasitor atau induktor. Sumber tegangan dan distribusi arus listrik yang terlibat dalam rangkaian tersebut bisa terjadi lebih dari satu di setiap rangkaian. Untuk itu diperlukan suatu metode untuk dapat menggambarkan atau memodelkan dinamika kedua aktifitas sumber tegangan dan arus listrik dalam rangkaian yang komplek tersebut. Salah satu cara pemodelan aktifitas tersebut adalah menggunakan hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff ada dua yakni sebagai berikut (Gambar 4.1). Gambar 4.1 Contoh aliran arus listrik pada suatu titik percabangan.
  • 19. 19 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Hukum Kirchoff: 1. Pinsip percabangan/sambungan, yakni jumlah semua arus listrik yang menuju titik sambungan atau percabangan adalah sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik sambungan atau percabangan. 2. Prinsip loop/lintasan, yakni jumlah total semua tegangan listrik pada suatu loop adalah sama dengan nol. Tegangan dan arus listrik yang terdistribusi pada suatu loop akan juga terdistribusi pada setiap komponen yang berada pada lintasan tersebut, sehingga diperlukan konvensi distribusi tegangan tersebut sebagaimana Gambar 4.2. Gambar 4.2 Konvensi distribusi arus listrik dan tegangan pada lintasan atau loop rangkaian listrik. a. Tegangan antara a dan b yang searah dengan arus listrik adalah minus. b. Tegangan antara a dan b yang berlawanan arah dengan arus listrik adalah positif. c. Tegangan antaran a dan b mengikuti kutup sumber tegangan pada sisi sebelah kanan, jika sebelah kanan + maka menghasilkan V+ dan jika sebelah kanan – maka menghasilkan V-. Hukum Kirchoff 1 dinyatakan dalam Pers. (4.1) sebagai berikut, (4.1)
  • 20. 20 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT G. Prosedur Simulasi Rangkailah komponen berikut (Gambar 4.3) ini pada software EWB atau PSpice atau Multisim. Gambar 4.3 Rangkaian listrik serial dan paralel untuk simulasi. Komponen: 1. Resistor 4 KOhm 2. Resistor 5 KOhm 3. Resistor 9 KOhm 4. Sumber tegangan DC 6 Volt. Prosedur: 1. Ukurlah tegangan listrik pada sambungan titik a dan b serta c dan d. 2. Ukurlah arus listrik I1, I2 dan I3. 3. Jika resistor 4 Kohm diubah selama 4 kali dengan nilai 10 Kohm, 20 Kohm, 30 Kohm dan 40 Kohm, berapakah arus listrik yang terukur. H. Laporan Praktikum Dapatkan data sebagai berikut: Tabel 4.1 Data praktikum simulasi. R (KOhm) I1 (A) I2 (A) I3 (A) 4 10 20 30 40
  • 21. 21 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Praktikum 5: Rangkaian RLC A. Kompetensi Akhir Kompetensi akhir yang dirancang pada praktikum modul kelima ini adalah sebagaimana berikut ini: 1. Mampu memahami prinsip kerja hubungan RLC (Resistor-Induktor- Capacitor) dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor. 2. Mampu melakukan simulasi cara kerja hubungan RLC dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak. 3. Mampu memahami karakteristik hubungan RLC dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak. 4. Mampu menganalisis hubungan RLC dalam piranti lunak. B. Teori Dasar Rangkaian RLC merupakan model atau representasi rangkaian listrik yang fundamental pada setiap implementasi jaringan listrik atau transmisi listrik. Fenomena kelistrikan minimal melibatkan efek resistansi, efek kapasitansi dan efek induktansi. Semua efek tersebut terjadi akibat interaksi arus listrik dari suatu sumber tegangan yang mengalir pada setiap komponen kelistrikan atau elektronik. Untuk arus AC atau bolak-balik yang berinteraksi dengan RLC pada suatu rangkaian dapat digambarkan sebagai berikut (Gambar 5.1). Gambar 5.1 Rangkaian RLC dengan interaksi tegangan AC.
  • 22. 22 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Arus listrik AC yang melewati setiap komponen RLC akan bervariasi sebagai fungsi waktu dan arus tersebut dinyatakan sebagai berikut: (5.1) Variasi distribusi arus listrik pada setiap komponen RLC dapat digambarkan dalam pola (Gambar 5.2). Gambar 5.2. Variasi distribusi arus AC pada setiap komponen RLC. Dapat diketahui bahwa interaksi arus AC pada setiap komponen bervariasi berdasarkan fasa awal tegangan listrik. Fasa tegangan pada VR akan sama dengan arus AC yang diinjeksikan oleh sumber tegangan, namun begitu arus melewati inductor akan mengalami lag atau keterlambatan sebesar 0,5𝜋. Begitupun pada kapasitor, tegangan akan mengalami lag sebesar 0,75 𝜋. Hubungan fasa tegangan pada rangkaian RLC dapat dimodelkan sebagaimana Gambar 5.3. Gambar 5.3 Hubungan fasa tegangan pada setiap komponen RLC.
  • 23. 23 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Tegangan optimal pada rangkaian RLC adalah: (5.2) Hubungan tegangan maksimal dengan arus maksimal adalah: (5.3) Resistansi rangkaian RLC dapat dimodelkan sebagai impedansi rangkaian yang memiliki nilai kesetaraan sebesar: (5.4) Impedansi setiap komponen pada rangkaian RLC ditunjukkan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Impedansi rangkaian RLC. C. Prosedur Simulasi Pada piranti lunak Multisim, EWB atau PSpice rangkailah komponen RLC berikut ini:
  • 24. 24 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Gambar 5.4 Rangkaian RLC untuk simulasi. Komponen: 1. R = 10 KOhm 2. L = 1 mili Henry (mH) 3. C = 100 PicoFarad (pF) Prosedur 1. Berikanlah pada rangkaian tegangan AC sebesar 24 volt. 2. Ukurlah arus AC yang masuk pada resistor dengan amperemeter. 3. Ukurlah semua tegangan VR, VL dan VC dengan voltmeter digital 4. Ukurlah arus AC yang keluar dari kapasitor. D. Laporan Praktikum Dapatkan data sebagai berikut (Tabel 5.2) Tabel 5.2 Data pengukuran hasil simulasi atau eksperimen. Imax Vmax VR VL VC Untuk laporan jawablah pertanyaan berikut ini: 1. Berapakah nilai impedansi kapasitor dan inductor? V AC
  • 25. 25 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT 2. Berapakan nilai impedansi rangkaian RLC? 3. Berapakah nilai fasa tegangan Vmax? 4. Jelaskan kenapa terjadi keterlambatan fasa tegangan pada inductor dan kapasitor.
  • 26. 26 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Praktikum 6: Resonansi Rangkaian RLC A. Kompetensi Akhir Kompetensi akhir yang dirancang pada praktikum modul ke-6 ini adalah sebagaimana berikut ini: 1. Mampu memahami prinsip kerja resonansi RLC (Resistor-Induktor- Capacitor) dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor. 2. Mampu melakukan simulasi cara kerja resonansi RLC dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak. 3. Mampu memahami karakteristik resonansi RLC dalam rangkaian serial resistor dan kapasitor dengan piranti lunak. 4. Mampu menganalisis resonansi RLC dalam piranti lunak. B. Teori Dasar Karakteristik arus listrik AC dalam rangkaian RLC adalah menghasilkan arus sebagai fungsi waktu yang berosilasi dalam periode atau frekuensi tertentu sesuai dengan konfigurasi komponen yang terjadi. Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 6.1 arus listrik AC pada rangkaian RLC akan bervariasi pada f0 atau disebut sebagai frekuensi resonansi dimana arus akan mengalami kondisi maksimal pada frekuensi tengah tersebut. Gambar 6.1 variasi arus AC pada rangkaian RLC. Besarnya arus Imax dinyatakan sebagai berikut: (6.1)
  • 27. 27 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Dan frekuensi resonansi rangkaian RLC adalah: (6.2) Atau sebagai, (6.3) Dapat diketahui bahwa frekuensi resonansi ditentukan oleh dua komponen utama yakni inductor dan kapasitor. Kedua komponen tersebut membentuk hubungan sebagai penyimpan arus AC yang berosilasi atau peredam dilain pihak inductor berperan sebagai radiator. Sehingga frekuensi arus AC pada RLC akan dipengaruhi oleh kedua komponen tersebut. C. Prosedur Simulasi Pada piranti lunak Multisim, EWB atau PSpice rangkailah komponen RLC berikut ini: Gambar 6.2 Rangkaian RLC untuk simulasi. Komponen: 1. R = 20 KOhm 2. L = 5 mili Henry (mH) 3. C = 10 nano Farad (nF) V AC
  • 28. 28 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Prosedur 1. Berikanlah pada rangkaian tegangan AC sebesar 50 volt. 2. Ukurlah arus AC yang masuk pada resistor dengan amperemeter. 3. Ukurlah semua tegangan VR, VL dan VC dengan voltmeter digital 4. Ukurlah arus AC yang keluar dari kapasitor. D. Laporan Praktikum Dapatkan data sebagai berikut (Tabel 6.1). Tabel 6.1 Data pengukuran hasil simulasi atau eksperimen. Imax Vmax VR VL VC Untuk laporan jawablah pertanyaan berikut ini: 1. Berapakah nilai impedansi kapasitor dan inductor? 2. Berapakan nilai impedansi rangkaian RLC? 3. Berapakah nilai frekuensi resonansi rangkaian? 4. Berapakah nilai Imax secara perhitungan? 5. Berapakah nilai fasa tegangan Vmax? 6. Berapakah nilai frekuensi resonansi rangkaian?
  • 29. 29 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Praktikum 7: Transformer A. Kompetensi Akhir Kompetensi akhir yang dirancang pada praktikum modul ke-7 ini adalah sebagaimana berikut ini: 1. Mampu memahami prinsip kerja transformer sebagai unit atau komponen peubah tegangan AC. 2. Mampu melakukan simulasi cara kerja transformer dengan piranti lunak. 3. Mampu memahami karakteristik transformer dengan piranti lunak. 4. Mampu menganalisis transformer dalam piranti lunak. B. Teori Dasar Dalam rangkaian listrik atau elektronik seringkali dibutuhkan suatu komponen yang dapat mengubah besarnya tegangan listrik baik AC atau DC. Untuk memenuhi keperluan tersebut prinsip kerja induktor sebagai radiator medan magnet dapat difungsiikan untuk memenuhi hal tersebut. Dengan memanfaatkan inductor sebagai radiator medan magnet maka dapat dilakukan konversi tegangan listrik baik untuk fungsi step-up atau step-down. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 7.1, prinsip kerja transformer berbasis lilitan inductor dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 7.1 Transformer berbasis lilitan inductor terdiri atas kumparan primer dan sekunder. Tegangan input yang diterima oleh kumparan primer akan bervariasi sebagai fungsi frekuensi. Radiasi medan magnet akan dihasilkan oleh kumparan primer sesuai dengan frekuensi arus listrik dari sumber tegangan AC. Flux medan magnet akan
  • 30. 30 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT ditangkap oleh kumparan sekunder untuk diubah menjadi arus listrik yang dialirkan oleh kumparan penangkap sekunder sebagai luaran tegangan hasil konversi. Besarnya tegangan input dan luaran akan berbanding proporsional dengan jumlah kumparan pada masing-masing bagian primer dan sekunder sebagaimana Pers. (7.1 - 7.2). (7.1) (7.2) Sehingga besarnya tegangan primer dan sekunder dapat disederhanakan dalam Pers. (7.3). (7.3) Arus I maksimal yang ideal sebagaimana dihasilkan dari transformer adalah sebagai berikut: (7.4) C. Prosedur Simulasi Pada software EWB atau PSpice atau Multisim, rangkailah rangkaian adaptor tegangan AC to DC sebagaimana Gambar 7.2. Gambar 7.2 Rangkaian adaptor tegangan dengan menggunakan input dari transformer. Komponen: 1. Transformer 220 to 15 Volt AC
  • 31. 31 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT 2. Dioda IN 4007 = 6 buah 3. IC LM 338K 4. R1 = 220 Ohm 5. R2 = 1.9 KOhm 6. Kapasitor Bipolar 3300 µF 7. Kapasitor Bipolar 0,33 µF 8. Kapasitor Bipolar 100 µF 9. Kapasitor Bipolar 10 µF Prosedur: 1. Rangkailah 4 buah diode sebagaimana polaritas yang ditunjukkan pada Gambar 7.2 menjadi konfigurasi bridge of diodes. 2. Hubungkan input transformer dengan sumber tegangan AC 220 volt. 3. Hubungkan output transformer dengan bridge of diodes. 4. Hubungkan output dari bridge of diodes dengan rangkaian elektronik mulai kapasitor hingga IC LM 338K hingga rangkaian pendukung lainnya (Gambar 7.2) 5. Ukurlah tegangan input dan output dari transformer dengan osiloskop, catatlah hasilnya dan tunjukkan hasil print screen dari profile tegangan AC. 10. Ukurlah tegangan output dari rangkaian elektronik pada kapasitor 100 µF D. Laporan Praktikum Dapatkan data sebagai berikut (Tabel 7.1). Tabel 7.1 Hasil pengukuran dari simulasi V input Transformer (AC) V output Transformer (AC) V output elektronik (DC) Print screen osiloskop: Print screen osiloskop: Print screen osiloskop:
  • 32. 32 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Dalam laporan jawablah pertanyaan sebagai berikut: 1. Jika dalam transformer pada berfungsi untuk step-down dari 220 volt menjadi 15 volt AC berapakah rasio lilitan dari kumparan pada primer dan sekunder? 2. Jelaskan hasil yang diperoleh dari profile tegangan AC menjadi DC pada Tabel 7.1.
  • 33. 33 Modul Praktikum Listrik & Magnet Dosen: Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Daftar Pustaka [1] Nilsson JW, Riedel SA. Electric circuits. Prentice Hall; 2011. [2] Izadian A. Fundamentals of Modern Electric Circuit Analysis and Filter Synthesis. Springer International Publishing; 2019. [3] Franco S, Kang JS. Electric circuits fundamentals. Oxford University Press; 1995 Jan. [4] Tuinenga PW. SPICE a guide to circuit simulation and analysis using PSpice. Prentice-Hall, Inc.; 1995 Apr 1. [5] Kumar KS. Electric circuit analysis. Pearson Education India; 2013. [6] Nahvi M, Edminister JA. Schaum's outline of Electric Circuits. McGraw-Hill Education; 2018.