Studi budidaya ulat hongkong sebagai pakan burung dan ikan hias menunjukkan bahwa ulat hongkong kaya akan protein dan lemak serta mudah dibudidayakan. Ulat hongkong dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan burung dan ikan, meski pemberian secara berlebihan dapat menyebabkan efek negatif. Strategi pemasaran ulat hongkong melalui distributor perlu ditingkatkan.
1. Menuntut ilmu
demi masa depan
Tekun dan ikhlas
beribadah kepada
Tuhan
Sosial kepada
masyarakat dalam
segala bidang
STUDI BUDIDAYA ULAT HONGKONG
(YELLOW MEAL WORM)
SEBAGAI SALAH SATU USAHA PETERNAKAN
DI DESA SUNGONLEGOWO KECAMATAN
BUNGAH KABUPATEN GRESIK
2. LATAR BELAKANG
Peternakan ulat hongkong potensial untuk
dikembangkan menjadi usaha peternakan
rakyat.
Cara budidaya yang mudah dan praktis
Peternakan ulat hongkong mempunyai
peluang bisnis yang cukup menjanjikan
sebagai pakan burung, ikan, dan udang
Peternakan ulat hongkong perlu
ditingkatkan baik kuantitas maupun
kualitasnya
3. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kandungan nutrisi ulat hongkong bagi
kesehatan burung ?
Bagaimana teknik budidaya ulat hongkong yang
lebih efektif dan efisien?
Bagaimana metode atau cara memberikan
makanan ulat hongkong pada burung ?
Bagaimanakah Strategi Pemasaran Ulat
Hongkong?
1
2
3
4
4. TUJUAN PENELITIAN
Memberikan gambaran tentang kandungan nutrisi ulat
hongkong bagi kesehatan burung.
Memberikan informasi mengenai teknik budidaya ulat
hongkong yang lebih efektif dan efisien, berkaitan dengan
inovasi cara dan perangkat yang digunakan
Memberikan gambaran mengenai metode atau cara
memberikan makanan ulat homgkong pada burung dan
ikan.
Memberikan gambaran tentang strategi pemasaran ulat
hongkong
5. MANFAAT PENELITIAN
SECARA TEORITIS
Penulis ingin memberikan informasi ilmiah
tentang teknik budidaya ulat hongkong yang
memiliki keunggulan dibandingkan peternak ulat
hongkong pada umumnya
SECARA APLIKATIF
Program ini sangat berguna bagi para pecinta
burung berkicau dan ikan hias agar burung
dan ikan peliharaan mereka dapat
berkembang dengan nutrisi yang cukup dan
sehat
6. KAJIAN PUSTAKA
ULAT HONGKONG
Ulat Hongkong mempunyai nama “keren” di
luar Indonesia yakni Meal Worm atau Yellow
Meal Worm .
Ulat Hongkong merupakan larva dari serangga
yang bernama latin Tenebrio molitor. Serangga
ini merupakan hama pada produk biji-bijian
atau serealia.
Keberadaanya Serangga : di closet dan lemari
Hongkong Hidup di kayu-kayu yang
membusuk, di sarang semut atau sarang laron,
atau bahkan di daerah berpasir.
panjang tubuh sekitar 13 – 16 mm. Berwana
merah kehitaman atau hitam
8. KAJIAN PUSTAKA
GAMBARAN UMUM DAN TEKNIK BUDIDAYA
1. TEMPAT PEMELIHARAANNYA : ember plastik atau
baskom atau berupa kayu tripleks dengan dilapisi
solatip pada bagian bibirnya.
2. PERAWATAN : membutuhkan kesabaran dan
keuletan terutama dalam hal penyaringan kotoran
dan pemisahan kepompong
3. PROFIT :Rp 20.000/kg – Rp 25.000/Kg
4. WAKTU PANEN : cukup singkat yakni sekitar 3 -3,5
bulan
5. PRODUKTIVITAS : kumbang tenebrio molitor bisa
menghasilkan kurang lebih 1000 telur semasa hidup
9. METODOLOGI PENELITIAN
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
• Tempat : di Rumah salah seorang warga di desa Sungonlegowo yang
mencoba budidaya ulat hongkong.
• Penelitian juga dilakukan di Laboratorium IPA MTs Al Asyhar
Sungonlegowo Bungah pada tanggal 1 Februari 2011 – 27 Juni 2011
SASARAN PENELITIAN
Ampas tahu yang diperoleh dari industri kecil pembuatan tahu.
Campuran dedak halus(Polard) yang dibeli dari Penjual pakan
ternak
Pakan sampingan yang cukup murah antara lain buah-buahan
seperti pepaya, batang pohon pisang, sawi, bayam, batang talas,
dan sayuran lain yang banyak mengandung air.
Burung yang sudah diberi makanan ulat hongkong dengan
prosedur yang benar dan salah.
Ikan Hias yang sudah diberi makanan ulat hongkong
10. METODOLOGI PENELITIAN
JENIS PENELITIAN
• Penelitian ini adalah merupakan penelitian eksperimen yang mengujicoba
budidaya ulat hongkong di daerah Gresik sebagai pakan Burung
METODE PENGUMPULAN DATA
• Metode Observasi, yakni dengan cara melihat dan mengali informasi
budidaya ulat hongkong.
• Metode Uji coba dan eksperimen, yakni dengan cara melakukan studi dan
budidaya ulat hongkong kemudian memberikan suplemen makanan
kepada burung berkicau setelah diuji coba secara fisik
TEKNIK ANALISIS DATA
• Analisis deskriptif kuantitatif kualitatif yakni dengan menghitung hasil
ujicoba fisik dan mendeskripsikan hasilnya.
11. TAHAP KEGIATAN
NO. TAHAP KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1. Tahap Pertama:
Persiapan
Melakukan penyelesaian administrasi dan kontrak kerja dengan
pihak terkait, seperti peternak ulat hongkong serta melakukan
persiapan pelaksanaan kegiatan studi.
2. Tahap kedua:
Studi Dokumentasi
Mengumpulkan dan mengkaji informasi mengenai peternakan
ulat hongkong di Desa Sungonlegowo terkait dengan penelitian
ini.
3. Tahap ketiga:
Observasi Lapangan
Melakukan observasi lapangan terhadap peternakan ulat
hongkong di Desa Sungonlegowo, Kabupaten Gresik yang
dijadikan lokasi studi budidaya ulat hongkong
4. Tahap keempat:
Analisis Informasi dan Data Hasil
Observasi
Melakukan analisis data dan informasi yang diperoleh untuk
menemukan potensi, kendala, serta solusi yang seharusnya
diberikan.
5. Tahap kelima:
Pelaporan
Melaporkan seluruh aktivitas dan hasil pelaksanaan studi,
mempresentasikan hasil, serta menyelesaikan dan menyerahkan
laporan akhir
12. PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
Kandungan nutrisi : protein kasar 17 %, lemak
kasar 30% , kadar abu 3 % , dan kandungan
ekstrak non nitrogen 4%. Air 37 %. Ulat hongkong
Mengandung Zat kitin menyebabkan burung
mengalami gangguan pencernaan.
Ulat Hongkong tidak boleh dikonsumsi burung
dalam keadaan hidup.
Ulat hongkong dapat meyebabkan kegemukan
Pemeliharaan ulat hongkong tidak terlalu rumit
baik dari media maupun tempat pemeliharaan
Pemasaran dilakukan dengan jasa orang ketiga
sebagai distributor.
13. PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
Dampak Positif Pemakaian Ulat Hongkong
a. Burung dapat mengeluarkan bunyi atau kicau yang
bagus
b. Ikan hias akan lebih sehat dan mempunyai daya tahan
tubuh yang relatif baik serta mempunyai daya tarik
yang indah dari warna kulitnya.
c. Udang akan mempunyai pertumnbuhan yang relatif
lebih cepat
Dampak Negatif Pemakaian Ulat Hongkong
a. Menambah biaya perawatan
b. Penggunaan Ulat Hongkong dapat mengganggu
aspek kesehatan,
c. Pemakaian Ulat hongkong yang berlebihan pada ikan
akan menyebabkan kegemukan dan efek lainnya.
14. PENUTUP
SIMPULAN
1. Kandungan Nutrisi : protein kasar 17 %, lemak kasar 30% , kadar abu 3 % ,
dan kandungan ekstrak non nitrogen 4%. Air 37 %. Ulat hongkong tergolong
baik sebagai sumber pakan burung dan ikan hias.
2. Pemeliharaan ulat hongkong tidak terlalu rumit media pemeliharaan berupa
campuran dedak halus(Polard) dan ampas tahu kering. Tempat
pemeliharaannya berupa ember plastik atau baskom atau berupa kayu
tripleks dengan dilapisi solatip pada bagian bibirnya. Pemisahan Kepompong
dan kotoran diantisipasi dengan menggunakan teknik pemeliharaan yang
baru yakni, wadah tempat ulat hongkong dapat langsung menggunakan
penyaring atau ayakan pada sisi alasnya. pakan sampingan yang cukup
murah seperti ampas tahu yang masih basah, buah-buahan seperti pepaya,
batang pohon pisang, sawi, bayam, batang talas, dan sayuran lain yang
banyak mengandung air.
3. Pemberian pakan terhadap burung biasa dilakukan dalam keadaan mati. Ulat
Hongkong Tidak boleh digunakan secara berlebihan karena zat kitinnya yang
menyebabkan gangguan pencernaan pada burung dan gangguan pada kulit
pada ikan hias
4. Strategi Pemasaran Ulat Hongkong cukup Mudah dan Praktis
15. PENUTUP
SARAN
1. Untuk melakukan budidaya ulat hongkong, sebaiknya
dilakukan dengan penuh kesabaran dan
ketelatenan/keuletan agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
2. Pemerintah seyogyanya menggulirkan bantuan dana
operasional kredit pengembangan UMKM secara
intensif kepada pengusaha yang inovatif.