SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 33
 Indonesia sampai saat ini masih
 menerapkan pendidikan konvensional yaitu
 pendidikan yang berfokus pada guru
 sebagai sumber informasi. Pendidikan
 konvensional selain berfokus pada
 guru, dapat dilihat pula dari sikap orang tua
 yang lebih mementingkan perkembangan
 kognitif atau dapat dikatakan score
 oriented (orientasi skor).
 Skor oriented yang masih diterapkan di
  Indonesia, secara tidak langsung akan
  membuat siswa hanya berfokus untuk
  mendapatkan nilai atau skor tertinggi
  meskipun terkadang dengan cara-cara yang
  tidak baik.
 Padahal masih ada hal-hal yang lebih
  penting untuk dikembangkan selain aspek
  kognitif. Salah satu hal yang penting untuk
  dikembangkan adalah aspek kejujuran.
 Orang tua selalu menanyakan tentang
 nilai atau skor yang diperoleh putra-
 putrinya setelah ujian berlangsung, tetapi
 sangat jarang orang tua yang menanyakan
 apakah putra-putrinya sudah berbuat jujur
 ketika mengerjakan soal-soal ujian. Selain
 orang tua, guru tentunya juga sangat
 berperan dalam membumikan kejujuran di
 sekolah, tetapi sungguh ironis beberapa
 oknum guru justru menginstruksikan
 siswanya untuk saling menyontek.
 Pendidikan yang berorientasi pada skor
  diduga menjadi penyebab dari
  munculnya para koruptor di negara ini.
 Ketika yang ada di dalam otak
  seseorang itu hanya angka (score)
  maka dia akan berusaha dengan cara
  apapun (meski dengan cara yang tidak
  jujur) demi menambah harta
  kekayaannya
 Jika seorang anak dibiasakan untuk
 mementingkan skor yang dia peroleh maka
 bukan suatu hal yang mustahil karakter
 yang mementingkan angka atau skor
 tersebut akan terbawa sampai dewasa. Dia
 tidak akan peduli terhadap cara yang
 digunakan untuk meraih harta kekayaan.
 Meskipun cara yang dia gunakan adalah
 cara-cara yang tidak jujur, dia tidak peduli
 yang penting dia mendapatkan harta
 kekayaan (skor/ angka) yang berlimpah.
“Banyak orang tahu
 apa yang
 baik, berbicara
 mengenai kebaikan
 namun melakukan
 yang sebaliknya”
ADAKAH
SOLUSINYA ????
Salah satu solusi dari permasalahan
 tersebut adalah perlu adanya
 perubahan pendidikan
 konvensional menjadi pendidikan
 holistik.
Melalui pendidikan
 holistik, peserta didik diharapkan
 dapat mengembangkan karakter
 dan emosionalnya.
 Karakter terpuji sebenarnya dapat terwujud
  jika guru dan orang tua bisa menjadi teladan
  bagi siswa.
 Keteladanan itu bisa dimulai dari hal yang
  kecil, misalnya guru harus bisa datang lebih
  awal di sekolah, jangan sampai datang
  terlambat. Seandainya guru datang terlambat,
  guru tersebut harus meminta maaf kepada
  siswa-siswanya. Sikap guru yang meminta
  maaf tersebut telah meneladankan kepada
  siswa bahwa jika kita berbuat salah, kita wajib
  meminta maaf.
Orang tua juga harus bisa menjadi
 teladan bagi anaknya. Jangan
 pernah menyuruh anak untuk rajin
 membaca buku jika orang tuanya
 sendiri tidak pernah membaca
 buku.
APAKAH HOLISTIK
ITU ?
 Secara maknawi holistik adalah pemikiran secara
  menyeluruh dan berusaha menyatukan beraneka
  lapisan kaidah serta pengalaman yang lebih dari
  sekedar mengartikan manusia secara sempit.
 Dalam kamus besar bahasaIndonesia terbitan
  balai pustaka, kata holistik mengandung makna
  berhubungan dengan sistem keseluruhan dengan
  suatu kesatuan lebih daripada sekedar kumpulan
  bagian. Artinya, setiap anak sebenarnya memiliki
  sesuatuyang lebih daripada yang di ketahuinya.
  Setiap kecerdasan dan kemampuanseorang jauh
  lebih kompleks daripada nilai hasil tesnya.
 Pendukung pembelajaran holistik adalah
 tokoh humanistik dari Swiss Johan
 Pestalozzi, Thoreau, Emerson, maria
 Montessori dan RudolfSteiner. Semua tokoh
 tersebut menjelaskan bahwa pendidikan
 harus mencakup penanaman
 moral, emosional, fisik, psikologis, agama
 serta dimensi perkembangan intelektual
 anak secara utuh.
 Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa
 sudah bukan waktunya lagi pendidikan itu
 terkotak-kotak, sepenggal-sepenggal
 (bukan waktunya lagi pendidikan terfokus
 pada salah satu ranah, yaitu kognitif, afektif
 dan psikomotorik) dalam membentuk
 peserta didiknya. Mereka harus diberi
 pendidikan secara holistik dan ideal sebagai
 bekal hidupnya sehingga nantinya mereka
 menjadi manusia yang berkeunggulan
 hidup dan akhirnya memiliki kemandirian
 hidup.
Hakikat Pendidikan Holistik
 Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat
  pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa
  pada dasarnya seorang individu dapat menentukan
  identitas, makna dan tujuan hidup melalui
  hubungannya dengan masyarakat, lingkungan dan
  nilai-nilai spiritual.
 Secara eksplisit ditujukan untuk mengembangkan
  seluruh dimensi manusia, yaitu aspek akademik
  (kognitif), emosi, sosial, spiritual, motorik, dan
  kreatifitas.Jadi tujuan belajar adalah untuk
  memanusiakan manusia.
 Pendidikan holistik adalah pendidikan yang
  bertujuan memberi kebebasan anak didik untuk
  mengembangkan diri tidak saja secara
  intelektual, tapi juga memfasilitasi perkembangan
  jiwa dan raga secara keseluruhan sehingga tercipta
  manusia Indonesia yang berkarakter kuat yang
  mampu mengangkat harkat bangsa.
 Mewujudkan manusia merdeka seperti ungkapan
  Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan
  Nasional, "Manusia merdeka yaitu manusia yang
  hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada
  orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan
  sendiri."
PEMBELAJARAN HOLISTIK
 Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah
  mampu mencapai aktualisasi diri secara
  optimal.Para penganut pendidikan holistik mulai
  memperkenalkantentang dasar pendidikan
  holistik dengan sebutan 3R’s, akronim dari
  relationship, responsibility dan reverence. Berbeda
  dengan pendidikan pada umumnya, dasar
  pendidikan 3R’s ini lebih diartikan sebagai
  writing, reading dan arithmetic atau di Indonesia
  dikenal dengan sebutan calistung
  (membaca,menulis dan berhitung).
TUJUAN PENDIDIKAN HOLISTIK
ADALAH…..

 membantu mengembangkan potensi
 individu dalam suasana pembelajaran yang
 lebih menyenangkan dan
 menggairahkan, demoktaris dan humanis
 melalui pengalaman dalam berinteraksi
 dengan lingkungannya.
 Melalui pendidikan holistik, peserta didik
  diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri
  (learning to be).
 Dalam arti dapat memperoleh kebebasan
  psikologis, mengambil keputusan yang
  baik, belajar melalui cara yang sesuai
  dengan dirinya, memperoleh kecakapan
  sosial, serta dapat mengembangkan
  karakter dan emosionalnya (Basil
  Bernstein).
“Anda tidak bisa mengajarkan
 apa yang Anda mau, Anda
 tidak bisa mengajarkan apa
 yang Anda tahu. Anda hanya
 bisa mengajarkan siapa
 Anda” – Soekarno
Strategi Belajar Holistik….
1. Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan
 dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik
 dalam aspek
 intelektual, emosional, fisik, artistik, kreatif, da
 n spritual. Proses pembelajaran menjadi
 tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi
 tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi
 pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana
 mengajar dan bagaimana orang belajar.
2. Menerapkan metode belajar yang
 melibatkan partisipasi aktif murid, yaitu
 metode yang dapat meningkatkan motivasi
 murid karena seluruh dimensi manusia
 terlibat secara aktif dengan diberikan materi
 pelajaran yang konkrit, bermakna, serta
 relevan dalam konteks kehidupannya
 (student active learning, contextual
 learning, inquiry-based learning, integrated
 learning)
3. Menciptakan lingkungan belajar yang
 kondusif (conducive learning community)
 sehingga anak dapat belajar dengan efektif
 di dalam suasana yang memberikan rasa
 aman, penghargaan, tanpa ancaman, dan
 memberikan semangat.
4. Metode pengajaran yang    memperhatikan
  keunikan masing-masing anak, yaitu
  menerapkan kurikulum yang melibatkan
  juga 9 aspek kecerdasan manusia.
5. Memberikan pendidikan karakter secara
  eksplisit, sistematis, dan berkesinambungan
  dengan melibatkan aspek knowing the
  good, loving the good, and acting the good.
 Knowing the good bisa mudah diajarkan
  sebab pengetahuan bersifat kognitif saja.
 Feeling and loving the good, yakni
  bagaimana merasakan dan mencintai
  kebajikan menjadi engine yang selalu
  bekerja membuat orang mau selalu berbuat
  sesuatu kebaikan. Orang mau melakukan
  perilaku kebajikan karena dia cinta dengan
  perilaku kebajikan itu
 Acting the good berubah menjadi
  kebiasaan.
 Dalam pendidikan holistik, peran dan
 otoritas guru untuk memimpin dan
 mengontrol kegiatan pembelajaran
 hanya sedikit dan guru lebih banyak
 berperan sebagai sahabat, mentor, dan
 fasilitator. Forbes (1996)
 mengibaratkan peran guru seperti
 seorang teman dalam perjalanan yang
 telah berpengalaman dan
 menyenangkan.
JANGAN MENGKUATIRKAN
BAHWA ANAK-ANAK TIDAK
MENDENGARKAN
ANDA, KUATIRKANLAH
BAHWA MEREKA SELALU
MENGAMATI ANDA (ROBERT
FULGHUM)
 Pembelajaran holistik terjadi apabila
  kurikulum dapat menampilkan tema yang
  mendorong terjadinya eksplorasi atau
  kejadian-kejadian secara autentik dan
  alamiah.
 Dengan munculnya tema atau kejadian yang
  alami ini akan terjadi suatu proses
  pembelajaran yang bermakna dan materi
  yang dirancang akan saling terkait dengan
  berbagai bidang pengembangan yang ada
  dalam kurikulum.
Sembilan pilar karakter yang dikembangkan di
 dalam penyelenggaraan pendidikan holistik;
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaaan-Nya
2. Kemandirian dan tanggungjawab;
3. Kejujuran/amanah, diplomatis;
4. Hormat dan santundermawan,
5. Suka tolong-menolong dan gotong-royong/
kerjasama;
6. Percaya diri dan pekerja keras;
7. Kepemimpinan dan keadilan;
8. Baik dan rendah hati
9. Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
PENUTUP…
 Pendidikan holistik adalah perpaduan anatara
 intelektual, emosional dan religius. Jika ini
 dikembangkan dengan baik, maka akan terbentuk
 manusia yang berjiwa ” holistik “, yang
 mencerminkan jati diri / tabiat atau karakter yang
 unggul. Pendidikan holistik yang
 mengembangkan seluruh potensi
 intelektual, rohani, jasmani, hingga estetika harus
 dikedepankan di sekolah-sekolah untuk
 menghasilkan generasi muda bangsa yang
 memiliki makna dalam hidupnya.
KARAKTER TIDAK DAPAT
DIBENTUK DENGAN CARA
MUDAH DAN MURAH. DENGAN
MENGALAMI UJIAN DAN
PENDERITAAN JIWA, KARAKTER
DIKUATKAN, VISI DIJERNIHKAN,
DAN SUKSES DIRAIH ( HELEN
KELLER)
Pendidikan holistik

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pengertian Kurikulum
Pengertian KurikulumPengertian Kurikulum
Pengertian Kurikulumtbpck
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikanAlizar Ali
 
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem Status
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem StatusHubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem Status
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem StatusNida Alfathimy
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikIstna Zakia Iriana
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanAdy Setiawan
 
Makalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakMakalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakWarnet Raha
 
4. tujuan bimbingan dan konseling
4. tujuan bimbingan dan konseling4. tujuan bimbingan dan konseling
4. tujuan bimbingan dan konselingkomisariatimmbpp
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptbertha_tandi
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKcandraabdillah1
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulumsyahriani612
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikanErta Erta
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanErsa Nabela
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniHeni Buton
 

La actualidad más candente (20)

Pengertian Kurikulum
Pengertian KurikulumPengertian Kurikulum
Pengertian Kurikulum
 
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysiaPendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
 
Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososialPerkembangan psikososial
Perkembangan psikososial
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikan
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem Status
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem StatusHubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem Status
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem Status
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
 
Makalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakMakalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anak
 
4. tujuan bimbingan dan konseling
4. tujuan bimbingan dan konseling4. tujuan bimbingan dan konseling
4. tujuan bimbingan dan konseling
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan ppt
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
 
Brain based learning
Brain based learningBrain based learning
Brain based learning
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
 

Similar a Pendidikan holistik

MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptxMERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptxdinasilitonga111
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaSugeng Riadi
 
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...nadya920676
 
Refleksi dan Kesimpulan
Refleksi dan KesimpulanRefleksi dan Kesimpulan
Refleksi dan KesimpulanSriAstutik31
 
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru PenggerakKoneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerakyuliaastuti111
 
Koneksi antar materi 2.pptx
Koneksi antar materi 2.pptxKoneksi antar materi 2.pptx
Koneksi antar materi 2.pptxAsepKurniawan86
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, Arieny HarUno
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanAndriani Widi Astuti
 
Post test modul 1 pmm.docx
Post test modul 1 pmm.docxPost test modul 1 pmm.docx
Post test modul 1 pmm.docxRINAWARASTUTI
 
peranan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpkperanan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpkMusaDiq YaaCob
 
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docxzalpidinzalfa
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikAli Murfhy
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikAli Murfi
 

Similar a Pendidikan holistik (20)

MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptxMERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusia
 
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...
 
Pentingny a pendidikan_moral_3
Pentingny a pendidikan_moral_3Pentingny a pendidikan_moral_3
Pentingny a pendidikan_moral_3
 
Refleksi dan Kesimpulan
Refleksi dan KesimpulanRefleksi dan Kesimpulan
Refleksi dan Kesimpulan
 
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru PenggerakKoneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi 2.2.docx Pendidikan Guru Penggerak
 
Koneksi antar materi 2.pptx
Koneksi antar materi 2.pptxKoneksi antar materi 2.pptx
Koneksi antar materi 2.pptx
 
Hakekat Belajar Mengajar
Hakekat Belajar MengajarHakekat Belajar Mengajar
Hakekat Belajar Mengajar
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,,
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasan
 
Landasan filosofis
Landasan filosofisLandasan filosofis
Landasan filosofis
 
Post test modul 1 pmm.docx
Post test modul 1 pmm.docxPost test modul 1 pmm.docx
Post test modul 1 pmm.docx
 
Pendidikan Yang Humanis
Pendidikan Yang HumanisPendidikan Yang Humanis
Pendidikan Yang Humanis
 
peranan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpkperanan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpk
 
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik
 
Tinjauan Filosofis Anak Didik
Tinjauan Filosofis Anak DidikTinjauan Filosofis Anak Didik
Tinjauan Filosofis Anak Didik
 
Tinjauan filosofis anak didik
Tinjauan filosofis anak didikTinjauan filosofis anak didik
Tinjauan filosofis anak didik
 

Último

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Último (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Pendidikan holistik

  • 1.
  • 2.  Indonesia sampai saat ini masih menerapkan pendidikan konvensional yaitu pendidikan yang berfokus pada guru sebagai sumber informasi. Pendidikan konvensional selain berfokus pada guru, dapat dilihat pula dari sikap orang tua yang lebih mementingkan perkembangan kognitif atau dapat dikatakan score oriented (orientasi skor).
  • 3.  Skor oriented yang masih diterapkan di Indonesia, secara tidak langsung akan membuat siswa hanya berfokus untuk mendapatkan nilai atau skor tertinggi meskipun terkadang dengan cara-cara yang tidak baik.  Padahal masih ada hal-hal yang lebih penting untuk dikembangkan selain aspek kognitif. Salah satu hal yang penting untuk dikembangkan adalah aspek kejujuran.
  • 4.  Orang tua selalu menanyakan tentang nilai atau skor yang diperoleh putra- putrinya setelah ujian berlangsung, tetapi sangat jarang orang tua yang menanyakan apakah putra-putrinya sudah berbuat jujur ketika mengerjakan soal-soal ujian. Selain orang tua, guru tentunya juga sangat berperan dalam membumikan kejujuran di sekolah, tetapi sungguh ironis beberapa oknum guru justru menginstruksikan siswanya untuk saling menyontek.
  • 5.  Pendidikan yang berorientasi pada skor diduga menjadi penyebab dari munculnya para koruptor di negara ini.  Ketika yang ada di dalam otak seseorang itu hanya angka (score) maka dia akan berusaha dengan cara apapun (meski dengan cara yang tidak jujur) demi menambah harta kekayaannya
  • 6.  Jika seorang anak dibiasakan untuk mementingkan skor yang dia peroleh maka bukan suatu hal yang mustahil karakter yang mementingkan angka atau skor tersebut akan terbawa sampai dewasa. Dia tidak akan peduli terhadap cara yang digunakan untuk meraih harta kekayaan. Meskipun cara yang dia gunakan adalah cara-cara yang tidak jujur, dia tidak peduli yang penting dia mendapatkan harta kekayaan (skor/ angka) yang berlimpah.
  • 7. “Banyak orang tahu apa yang baik, berbicara mengenai kebaikan namun melakukan yang sebaliknya”
  • 9. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah perlu adanya perubahan pendidikan konvensional menjadi pendidikan holistik. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya.
  • 10.  Karakter terpuji sebenarnya dapat terwujud jika guru dan orang tua bisa menjadi teladan bagi siswa.  Keteladanan itu bisa dimulai dari hal yang kecil, misalnya guru harus bisa datang lebih awal di sekolah, jangan sampai datang terlambat. Seandainya guru datang terlambat, guru tersebut harus meminta maaf kepada siswa-siswanya. Sikap guru yang meminta maaf tersebut telah meneladankan kepada siswa bahwa jika kita berbuat salah, kita wajib meminta maaf.
  • 11. Orang tua juga harus bisa menjadi teladan bagi anaknya. Jangan pernah menyuruh anak untuk rajin membaca buku jika orang tuanya sendiri tidak pernah membaca buku.
  • 13.  Secara maknawi holistik adalah pemikiran secara menyeluruh dan berusaha menyatukan beraneka lapisan kaidah serta pengalaman yang lebih dari sekedar mengartikan manusia secara sempit.  Dalam kamus besar bahasaIndonesia terbitan balai pustaka, kata holistik mengandung makna berhubungan dengan sistem keseluruhan dengan suatu kesatuan lebih daripada sekedar kumpulan bagian. Artinya, setiap anak sebenarnya memiliki sesuatuyang lebih daripada yang di ketahuinya. Setiap kecerdasan dan kemampuanseorang jauh lebih kompleks daripada nilai hasil tesnya.
  • 14.  Pendukung pembelajaran holistik adalah tokoh humanistik dari Swiss Johan Pestalozzi, Thoreau, Emerson, maria Montessori dan RudolfSteiner. Semua tokoh tersebut menjelaskan bahwa pendidikan harus mencakup penanaman moral, emosional, fisik, psikologis, agama serta dimensi perkembangan intelektual anak secara utuh.
  • 15.  Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa sudah bukan waktunya lagi pendidikan itu terkotak-kotak, sepenggal-sepenggal (bukan waktunya lagi pendidikan terfokus pada salah satu ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik) dalam membentuk peserta didiknya. Mereka harus diberi pendidikan secara holistik dan ideal sebagai bekal hidupnya sehingga nantinya mereka menjadi manusia yang berkeunggulan hidup dan akhirnya memiliki kemandirian hidup.
  • 16. Hakikat Pendidikan Holistik  Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menentukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan dan nilai-nilai spiritual.  Secara eksplisit ditujukan untuk mengembangkan seluruh dimensi manusia, yaitu aspek akademik (kognitif), emosi, sosial, spiritual, motorik, dan kreatifitas.Jadi tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia.
  • 17.  Pendidikan holistik adalah pendidikan yang bertujuan memberi kebebasan anak didik untuk mengembangkan diri tidak saja secara intelektual, tapi juga memfasilitasi perkembangan jiwa dan raga secara keseluruhan sehingga tercipta manusia Indonesia yang berkarakter kuat yang mampu mengangkat harkat bangsa.  Mewujudkan manusia merdeka seperti ungkapan Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, "Manusia merdeka yaitu manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri."
  • 18. PEMBELAJARAN HOLISTIK  Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah mampu mencapai aktualisasi diri secara optimal.Para penganut pendidikan holistik mulai memperkenalkantentang dasar pendidikan holistik dengan sebutan 3R’s, akronim dari relationship, responsibility dan reverence. Berbeda dengan pendidikan pada umumnya, dasar pendidikan 3R’s ini lebih diartikan sebagai writing, reading dan arithmetic atau di Indonesia dikenal dengan sebutan calistung (membaca,menulis dan berhitung).
  • 19. TUJUAN PENDIDIKAN HOLISTIK ADALAH…..  membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
  • 20.  Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be).  Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
  • 21. “Anda tidak bisa mengajarkan apa yang Anda mau, Anda tidak bisa mengajarkan apa yang Anda tahu. Anda hanya bisa mengajarkan siapa Anda” – Soekarno
  • 22. Strategi Belajar Holistik…. 1. Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, fisik, artistik, kreatif, da n spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar.
  • 23. 2. Menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif murid, yaitu metode yang dapat meningkatkan motivasi murid karena seluruh dimensi manusia terlibat secara aktif dengan diberikan materi pelajaran yang konkrit, bermakna, serta relevan dalam konteks kehidupannya (student active learning, contextual learning, inquiry-based learning, integrated learning)
  • 24. 3. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (conducive learning community) sehingga anak dapat belajar dengan efektif di dalam suasana yang memberikan rasa aman, penghargaan, tanpa ancaman, dan memberikan semangat.
  • 25. 4. Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan masing-masing anak, yaitu menerapkan kurikulum yang melibatkan juga 9 aspek kecerdasan manusia. 5. Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis, dan berkesinambungan dengan melibatkan aspek knowing the good, loving the good, and acting the good.
  • 26.  Knowing the good bisa mudah diajarkan sebab pengetahuan bersifat kognitif saja.  Feeling and loving the good, yakni bagaimana merasakan dan mencintai kebajikan menjadi engine yang selalu bekerja membuat orang mau selalu berbuat sesuatu kebaikan. Orang mau melakukan perilaku kebajikan karena dia cinta dengan perilaku kebajikan itu  Acting the good berubah menjadi kebiasaan.
  • 27.  Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas guru untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan guru lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Forbes (1996) mengibaratkan peran guru seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
  • 28. JANGAN MENGKUATIRKAN BAHWA ANAK-ANAK TIDAK MENDENGARKAN ANDA, KUATIRKANLAH BAHWA MEREKA SELALU MENGAMATI ANDA (ROBERT FULGHUM)
  • 29.  Pembelajaran holistik terjadi apabila kurikulum dapat menampilkan tema yang mendorong terjadinya eksplorasi atau kejadian-kejadian secara autentik dan alamiah.  Dengan munculnya tema atau kejadian yang alami ini akan terjadi suatu proses pembelajaran yang bermakna dan materi yang dirancang akan saling terkait dengan berbagai bidang pengembangan yang ada dalam kurikulum.
  • 30. Sembilan pilar karakter yang dikembangkan di dalam penyelenggaraan pendidikan holistik; 1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaaan-Nya 2. Kemandirian dan tanggungjawab; 3. Kejujuran/amanah, diplomatis; 4. Hormat dan santundermawan, 5. Suka tolong-menolong dan gotong-royong/ kerjasama; 6. Percaya diri dan pekerja keras; 7. Kepemimpinan dan keadilan; 8. Baik dan rendah hati 9. Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
  • 31. PENUTUP…  Pendidikan holistik adalah perpaduan anatara intelektual, emosional dan religius. Jika ini dikembangkan dengan baik, maka akan terbentuk manusia yang berjiwa ” holistik “, yang mencerminkan jati diri / tabiat atau karakter yang unggul. Pendidikan holistik yang mengembangkan seluruh potensi intelektual, rohani, jasmani, hingga estetika harus dikedepankan di sekolah-sekolah untuk menghasilkan generasi muda bangsa yang memiliki makna dalam hidupnya.
  • 32. KARAKTER TIDAK DAPAT DIBENTUK DENGAN CARA MUDAH DAN MURAH. DENGAN MENGALAMI UJIAN DAN PENDERITAAN JIWA, KARAKTER DIKUATKAN, VISI DIJERNIHKAN, DAN SUKSES DIRAIH ( HELEN KELLER)