SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 25
PENGORGANISASIAN DIRI PETANI
DALAM MENJALANKAN
AGRIBISNIS DI PEDESAAN:
Dahulu, Saat ini, dan Mendatang
Syahyuti
1
Pengorganisasian Diri Petani di
Indonesia dahulu dan sekarang:
1. Menggunakan basis relasi patron-klien
2. relasi berbasiskan sentimen kekerabatan
3. basis sentimen teritoral
4. Pengorganisasian berbasis personal (“personal
organizing”). Misal: manajemen irigasi kecil
(ulu-ulu, ili-ili, tuo banda, dan kelian subak).
2
Lingkungan kelembagaan yg dihadapi petani:
Intervensi pemerintah:
1. Keharusan petani masuk kedalam organisasi formal
2. Komposisi dan relasi antar berbagai organisasi (org
penyuluhan, petugas pendamping program,
pemberdaya lain)
3. Tekanan formalitas dari organisasi
Tekanan pasar:
• karakter kultur pasar
• sikap ambigu pemerintah terhadap pasar,
• mekanisme pasar utk ketahanan pangan,
• sikap pro pasar pada organisasi pembangunan
dunia 3
Respon Pada Pengorganisasian Diri Petani:
Proses dan Stuktur Oganisasi Petani yang Terbentuk :
• batas organisasi kabur
• terbuka dan terpengaruh oleh kultur lingkungan
• ranah organisasi (organization field) sempit
• berkembang kultur pragmatis
• menerapkan manajemen non formal
Level Interaksi dan Konstruksi Persepsi Antara Pemerintah dan
Petani tentang Organisasi (ada 4 level)
Jenis dan Basis Dari Relasi Yang Digunakan Petani :
• primordial
• norma ekonomi pasar
• basis keorganisasian
Relasi Sosial Individual Sebagai Inti Pengorganisasian Diri
Petani 4
Karakter Organisasi milik Petani:
1. Hanya sedikit petani yang masuk dan mengandalkan organisasi
formal
2. organisasi petani menerapkan manajemen yang terbatas
3. dokumen dan administrasi organisasi banyak direkayasa.
4. data organisasi lemah
5. organisasi dibangun untuk kepentingan atas (kebutuhan
administratif).
6. organisasi identik dengan ketua (gejala individualisasi
organisasi).
7. sentralisasi pengurus dan tumpang tindih peran dalam
organisasi
8. Organisasi hanya hidup dalam fikiran petugas dan pengurus
9. tumpang tindih organisasi untuk peran yang sama 5
Relasi yang dijalankan petani dalam menjalankan usaha :
Aktivitas Sec mandiri relasi individual relasi kolektif
1.
Pemenuha
n benih
dan bibik
benih sendiri, Beli dari kios dan
petani lain
Bantuan
pemerintah
2.
Pemenuha
nn pupuk
dan obat-
obatan
pupuk organik
sendiri
membeli dari kios
dari koperasi
bantuan
pemerintah
3.
Pemenuha
n modal
modal sendiri Meminjam saudara,
pelepas uang, dan
bank
dari Gapoktan
4.
Pemenuha
Lahan milik
sendiri
Menyewa,
menyakap, membeli
disewakan
Gapoktan. 6
Lanjutan :
Aktivitas Sec mandiri relasi individual relasi kolektif
6.
Pemenuha
n air irigasi
“menggiring” air
sendiri
Mengupahkan orang
lain
---
7.
Pemenuha
n TK untuk
budidaya
TK keluarga
sendiri
TK tetangga dan
saudara
---
8.
Pengolaha
n hasil
Olah sendiri, jasa huller ---
9. Pemasaran
hasil
--- Menjual ke
pedagang di desa
dan di pasar
melalui Gapoktan
10.
Pemenuha
Mencari sendir Bertanya ke
tetangga, saudara,
pertemuan di
kelompok tani dan7
• SATU, Regulasi dari negara sebagai pedoman
perilaku petani
• Organisasi formal sebagai strategi utama
pemerintah, untuk:
1. kepentingan administrasi
2. kepentingan teknis pelaksanaan
3. kemudahan komunikasi dan mobilisasi
Analisis Kelembagaan:
8
DUA, Norma masyarakat dan norma pasar:
1. berkenaan dengan norma-norma
kekerabatan dalam sentimen primordial
2. berkenaan dengan norma-norma hidup
dalam komunitas
3. norma-norma berkenaan dengan relasi
dengan orang luar terutama dengan
pemerintah
4. norma-norma berkenaan dengan relasi pasar
9
TIGA, Pemaknaan dan respon aktif petani
terhadap aturan dan norma:
• Berlangsung perang makna
• Ketakutan menjadi pengurus kelompok
• Membedakan antara relasi dengan pasar vs
relasi dengan petugas pemerintah.
• Bagi petani, aktivitas bertani tetap bisa
berjalan tanpa organisasi, karena lembaga
sesungguhnya telah memberi cukup
pedoman dan kesempatan
10
Realitas Organisasi bagi petani:
1. Organisasi sebagai wadah untuk berinteraksi
dengan pemerintah.
2. Adalah prosedur yang harus dipenuhi untuk
mengakses bantuan dari pemerintah.
3. Sebagai jalan untuk terlibat dalam
pembangunan
4. Agar dianggap sebagai masyarakat yang
partisipatif
5. Untuk mengkolektifkan kegiatan
11
Format Pengorganisasian Petani
Masa Depan
12
Fungsi yg harus dipenuhi organisasi:
1. Fungsi kolektifitas.
2. Fungsi perwakilan (representatif).
3. Fungsi komunikasi
4. Fungsi partisipasi
5. Fungsi administrasi pembangunan
Prinsip pengembangan organisasi:
1. Organisasi formal hanyalah pilihan
2. Organisasi hanya alat
3. Petani adalah aktor rasional
4. Demokratis dan partisipatif
5. Efisiensi dan efektivitas
6. Fleksibilitas
7. Prinsip keberlanjutan
13
Langkah-langkah pengembangan:
1. pahami permasalahan aktifitas agribisnis
2. tetapkan pilihan relasinya
3. tetapkan peran organisasinya
4. tetapkan peran pihak pendukung
Format Keorganisasian:
Format Organisasi Petani Secara Kewilayahan
- Satu, organisasi individual untuk petani kecil
- Dua, organisasi koordinator (inter-group organization =
GAPOKTAN atau koperasi?)
- Tiga, Organisasi pendukung
Format Keorganisasian Organisasi Petani:
• Ukuran organisasi
• Keanggotaan
• Struktur organisasi
• Basis pembentukan
• Kepemimpinan dan manajemen
14
Lingkungan kelembagaan yang dibutuhkan:
1. untuk relasi-relasi individual tanpa organisasi
formal
2. untuk pengembangan organisasi petani
3. Untuk Menjalankan Fungsi-Fungsi Agribisnis
Pasar sebagai basis pengorganisasian
15
16
lembaga organisasi pasar
1.Aktor Bebas, namun
berpola
Tertentu, terbatas
anggota
Bebas, asalkan
menyediakan
barang dan jasa
2.Struktur Cair, longgar, berpola,
terbentuk karena
proses, bercampur,
multi -struktur
Ditetapkan,
disepakati, ditulis
dalam AD
Cair, sesuai
kepentingan,
terbentuk karena
fungsinya
3. Norma Kepentingan,
termasuk sosial
Ditulis dalam
aturan2, mengikat
Keuntungan,
kepentingan
4.Tujuan Melabar, mencakup
ekonomi, sosial, religi,
dll
Ditulis, ditetapkan Mendapatkan
keuntungan, saling
menguntungkan
Perbandingan ciri elemen dalam lembaga, organisasi, dan
pasar:
Fakta:
lembaga “cukup” bagi petani
untuk mengorganisasikan diri
Teori: petani hidup dalam
organisasi
17
Pengorganisasian
secara personal
(personal
organizing)
Organisasi
formal
Individualisasi
organisasi
Gejala ”individualisasi organisasi”
(yang berakar pada “pengorganisasian personal”)
18
19
Teori organisasi Teori kelembagaan (Baru)
Objek yang
diteliti
Organisasi-organisasi
yang berhasil
Individu (relasi sosial
yang dijalankannya)
Unit analisis Organisasi Individu (didalam dan
diluar organisasi) dan
organisasi
Posisi terhadap
keberadaan
organisasi
(formal)
Organisasi merupakan
pendekatan utama
Relasi sosial yang efektif
(=pengorganisasian diri
yg efektif)
Analisis Analisis organisasi ,
namun diklaim sebagai
“analisis kelembagaan”
Analisis kelembagaan
(norma, regulasi,
kultural-kognitif)
Perbedaan antara Teori Organisasi vs Teori Kelembagaan
dalam mempelajari pengorganisasian diri petani
20
Teori organisasi Teori kelembagaan (Baru)
Temuan penelitian Organisasi petani lemah,
petani belum sadar utk
berorganisasi
Petani berpedoman pada
lembaga, petani
menggunakan relasi
individual di luar org, pasar
sebagai organisasi
Saran yang
dihasilkan
Organisasi perlu diperkuat Perbaikan lingkungan
kelembagaan, bgm organisasi
yg sesuai, utk kondisi petani
tanpa organisasi
Penjelasan ttg pengelolaan “irigasi kecil”:
- kondisi dahulu Disebut sbg organisasi
tradisional
Adalah pengorganisasi secara
personal, bukan organisasi
sebagaimana text book
- kondisi
sekarang
Disebut sbg lemah (=not
organized)
Gejala “individualisasi
organisasi”
Perbedaan antara Teori Organisasi vs Teori Kelembagaan
dalam mempelajari pengorganisasian diri petani
Teori Temuan Implikasi
1. organisasi
merupakan pilihan yang
pokok
Petani tidak
menggunakan organisasi
formal, namun relasi
individual (basis komuitas
dan pasar)
Dibutuhkan bentuk
organisasi yg berbeda
(perpaduan formal dan
non formal)
2. Dalam teori
kelembagaan: organisasi
adalah aktor pokok
Batas organisasi lemah,
terjadi individualisasi
organisasi
Dibutuhkan struktur dan
kultur yang baru
3. Organisasi memiliki
ranah organisasi yg
mempengaruhi
lingkungan
Ranah organisasi petani
sempit dan lemah
Dibutuhkan variabel dan
indikator baru utk menilai
organisasi petani
4. Dikotomi pendekatan
pemerintah vs pasar
Petani tidak
membedakannya
Relasi tipe pasar dapat
dikembangkan, digabung
dg organisasi formal
Rancangan untuk ke Depan :
21
Teori Temuan Implikasi
5. Organisasi adalah
bentuk ideal
Organisasi sebagai
sumber daya, juga oleh
pengurus
Perluasan makna
“organisasi”
6. Sistem pasar bukan
organisasi
Bagi petani, pasar
adalah sebuah
“organisasi”
Perluasan makna dan
corak “organisasi”
7. Ada tiga pelaku
utama pemberdayaan
(masyarakat,
pemerintah, dan pasar)
dengan karakter
kelembagaan yg
berbeda
Terjadi pencampuran,
kekaburan batas,
interplay
Dibutuhkan perumusan
definisi yg baru
Implikasi Teoritis:
22
Implikasi kebijakan:
Kebijakan selama ini Revisi yg dibutuhkan
1. Organisasi formal sbg satu-satunya
metode pemberdayaan
Perlu metode lain, karena org formal tidak
menjangkau petani marjinal
2. Org formal sebagai aktor pokok Org formal hanya pilihan, yg dibutuhkan petani
relasi yang murah dan efektif
3. Pengurus organisasi sbg presentasi
petani adalah mitos
Dibutuhkan pendekatan individual, selain
pendekatan organisasi
4. tumpang tindih organisasi berikan otoritas ke petani untuk
mengorganisasikan diri
5. Org petani horizontal dgn jangkauan
sempit
Dibutuhkan organisasi petani utk relasi vertikal
6. Organisasi sebagai wadah
komunikasi
Pendekatan individual perlu dikembangkan
7. Program berjangka pendek Program berjangka menengah dan panjang
untuk mencapai organisasi yg mandiri 23
Implikasi kebijakan:
Kebijakan selama ini Revisi yg dibutuhkan
8. Lima jurus kemampuan kelompok Perlu direvisi, karena soal reliabilitas dan
validitas
9. Petani dipersepsikan “bodoh” Prinsip petani adalah aktor rasional yg tahu
masalahnya diaplikasikan dalam pemberdayaan
10. Pengembangan sebatas org
individual
Perlu rumusan org individual, dan relasi antar
org (horizontal dan vertikal)
11. Blue print approach utk org petani,
struktur yg sama dan kaku
Hanya dibutuhkan prinsip, fungsi yg harus
dijalankan, fleksibel
12. Permentan 273/2007 utk org petani Revisi pada konsep, pendekatan, dan indikator
penilaian org
13. “lembaga dan org” dikembangkan
banyak pihak
Perlu disiplin berkeilmuan
14. Pendekatan etnografi bersifat
spesifik
Dapat direplikasikan nila memilih lokasi dgn
karakter yg sama
24
Demikian,
terima kasih
25

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
wika_wibowo
 
Paper manajemen usahatani
Paper manajemen usahataniPaper manajemen usahatani
Paper manajemen usahatani
Fitri Hamasah
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
Herry Mulyadie
 
Rancangan Usaha Agribisnis
Rancangan Usaha AgribisnisRancangan Usaha Agribisnis
Rancangan Usaha Agribisnis
EL Institute
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2
wika_wibowo
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
Ieke Ayu
 

La actualidad más candente (20)

Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
 
Agribisnis
AgribisnisAgribisnis
Agribisnis
 
Rancangan korporasi petani batur (yuti)
Rancangan korporasi petani batur (yuti)Rancangan korporasi petani batur (yuti)
Rancangan korporasi petani batur (yuti)
 
Tataniaga Pertanian
Tataniaga PertanianTataniaga Pertanian
Tataniaga Pertanian
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
 
Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesia
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
 
Manajemen dan Administrasi Kelompok Tani
Manajemen dan Administrasi Kelompok TaniManajemen dan Administrasi Kelompok Tani
Manajemen dan Administrasi Kelompok Tani
 
agribisnis dan penyuluhan
agribisnis dan penyuluhanagribisnis dan penyuluhan
agribisnis dan penyuluhan
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
 
Paper manajemen usahatani
Paper manajemen usahataniPaper manajemen usahatani
Paper manajemen usahatani
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Rancangan Usaha Agribisnis
Rancangan Usaha AgribisnisRancangan Usaha Agribisnis
Rancangan Usaha Agribisnis
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Agribisnis bawang merah
Agribisnis bawang merahAgribisnis bawang merah
Agribisnis bawang merah
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
 

Similar a 2 disertasi (syahyuti)

Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Syarif Udin
 

Similar a 2 disertasi (syahyuti) (20)

Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)
 
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
 
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
 
Pelatihan lembang (yuti)
Pelatihan lembang (yuti)Pelatihan lembang (yuti)
Pelatihan lembang (yuti)
 
Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)
Pemberdayaan p4 s   denpasar a (yuti)Pemberdayaan p4 s   denpasar a (yuti)
Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
 
Bangka tengah 1 kelembagaan vs organisasi (yuti)
Bangka tengah 1   kelembagaan vs organisasi (yuti)Bangka tengah 1   kelembagaan vs organisasi (yuti)
Bangka tengah 1 kelembagaan vs organisasi (yuti)
 
Karakter pengorganisasian diri petani Indonesia
Karakter pengorganisasian diri petani IndonesiaKarakter pengorganisasian diri petani Indonesia
Karakter pengorganisasian diri petani Indonesia
 
Kuliah ipb kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
Kuliah ipb   kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)Kuliah ipb   kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
Kuliah ipb kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
 
Buku 1 org kesejahteraan petani (yuti)
Buku 1   org kesejahteraan petani (yuti)Buku 1   org kesejahteraan petani (yuti)
Buku 1 org kesejahteraan petani (yuti)
 
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)
 
Organisasi petani (yuti)
Organisasi petani (yuti)Organisasi petani (yuti)
Organisasi petani (yuti)
 
1 lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
1  lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)1  lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
1 lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
 
8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptx
8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptx8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptx
8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptx
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
 
Lembaga dan Organisasi Petani
Lembaga dan Organisasi PetaniLembaga dan Organisasi Petani
Lembaga dan Organisasi Petani
 
Fungsi dan Penggolongan Koperasi
Fungsi dan Penggolongan KoperasiFungsi dan Penggolongan Koperasi
Fungsi dan Penggolongan Koperasi
 
Petani rasional
Petani rasionalPetani rasional
Petani rasional
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
 
Jadi kel afinitas
Jadi kel afinitasJadi kel afinitas
Jadi kel afinitas
 

Más de Syahyuti Si-Buyuang

Más de Syahyuti Si-Buyuang (20)

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 

Último

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Último (12)

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 

2 disertasi (syahyuti)

  • 1. PENGORGANISASIAN DIRI PETANI DALAM MENJALANKAN AGRIBISNIS DI PEDESAAN: Dahulu, Saat ini, dan Mendatang Syahyuti 1
  • 2. Pengorganisasian Diri Petani di Indonesia dahulu dan sekarang: 1. Menggunakan basis relasi patron-klien 2. relasi berbasiskan sentimen kekerabatan 3. basis sentimen teritoral 4. Pengorganisasian berbasis personal (“personal organizing”). Misal: manajemen irigasi kecil (ulu-ulu, ili-ili, tuo banda, dan kelian subak). 2
  • 3. Lingkungan kelembagaan yg dihadapi petani: Intervensi pemerintah: 1. Keharusan petani masuk kedalam organisasi formal 2. Komposisi dan relasi antar berbagai organisasi (org penyuluhan, petugas pendamping program, pemberdaya lain) 3. Tekanan formalitas dari organisasi Tekanan pasar: • karakter kultur pasar • sikap ambigu pemerintah terhadap pasar, • mekanisme pasar utk ketahanan pangan, • sikap pro pasar pada organisasi pembangunan dunia 3
  • 4. Respon Pada Pengorganisasian Diri Petani: Proses dan Stuktur Oganisasi Petani yang Terbentuk : • batas organisasi kabur • terbuka dan terpengaruh oleh kultur lingkungan • ranah organisasi (organization field) sempit • berkembang kultur pragmatis • menerapkan manajemen non formal Level Interaksi dan Konstruksi Persepsi Antara Pemerintah dan Petani tentang Organisasi (ada 4 level) Jenis dan Basis Dari Relasi Yang Digunakan Petani : • primordial • norma ekonomi pasar • basis keorganisasian Relasi Sosial Individual Sebagai Inti Pengorganisasian Diri Petani 4
  • 5. Karakter Organisasi milik Petani: 1. Hanya sedikit petani yang masuk dan mengandalkan organisasi formal 2. organisasi petani menerapkan manajemen yang terbatas 3. dokumen dan administrasi organisasi banyak direkayasa. 4. data organisasi lemah 5. organisasi dibangun untuk kepentingan atas (kebutuhan administratif). 6. organisasi identik dengan ketua (gejala individualisasi organisasi). 7. sentralisasi pengurus dan tumpang tindih peran dalam organisasi 8. Organisasi hanya hidup dalam fikiran petugas dan pengurus 9. tumpang tindih organisasi untuk peran yang sama 5
  • 6. Relasi yang dijalankan petani dalam menjalankan usaha : Aktivitas Sec mandiri relasi individual relasi kolektif 1. Pemenuha n benih dan bibik benih sendiri, Beli dari kios dan petani lain Bantuan pemerintah 2. Pemenuha nn pupuk dan obat- obatan pupuk organik sendiri membeli dari kios dari koperasi bantuan pemerintah 3. Pemenuha n modal modal sendiri Meminjam saudara, pelepas uang, dan bank dari Gapoktan 4. Pemenuha Lahan milik sendiri Menyewa, menyakap, membeli disewakan Gapoktan. 6
  • 7. Lanjutan : Aktivitas Sec mandiri relasi individual relasi kolektif 6. Pemenuha n air irigasi “menggiring” air sendiri Mengupahkan orang lain --- 7. Pemenuha n TK untuk budidaya TK keluarga sendiri TK tetangga dan saudara --- 8. Pengolaha n hasil Olah sendiri, jasa huller --- 9. Pemasaran hasil --- Menjual ke pedagang di desa dan di pasar melalui Gapoktan 10. Pemenuha Mencari sendir Bertanya ke tetangga, saudara, pertemuan di kelompok tani dan7
  • 8. • SATU, Regulasi dari negara sebagai pedoman perilaku petani • Organisasi formal sebagai strategi utama pemerintah, untuk: 1. kepentingan administrasi 2. kepentingan teknis pelaksanaan 3. kemudahan komunikasi dan mobilisasi Analisis Kelembagaan: 8
  • 9. DUA, Norma masyarakat dan norma pasar: 1. berkenaan dengan norma-norma kekerabatan dalam sentimen primordial 2. berkenaan dengan norma-norma hidup dalam komunitas 3. norma-norma berkenaan dengan relasi dengan orang luar terutama dengan pemerintah 4. norma-norma berkenaan dengan relasi pasar 9
  • 10. TIGA, Pemaknaan dan respon aktif petani terhadap aturan dan norma: • Berlangsung perang makna • Ketakutan menjadi pengurus kelompok • Membedakan antara relasi dengan pasar vs relasi dengan petugas pemerintah. • Bagi petani, aktivitas bertani tetap bisa berjalan tanpa organisasi, karena lembaga sesungguhnya telah memberi cukup pedoman dan kesempatan 10
  • 11. Realitas Organisasi bagi petani: 1. Organisasi sebagai wadah untuk berinteraksi dengan pemerintah. 2. Adalah prosedur yang harus dipenuhi untuk mengakses bantuan dari pemerintah. 3. Sebagai jalan untuk terlibat dalam pembangunan 4. Agar dianggap sebagai masyarakat yang partisipatif 5. Untuk mengkolektifkan kegiatan 11
  • 13. Fungsi yg harus dipenuhi organisasi: 1. Fungsi kolektifitas. 2. Fungsi perwakilan (representatif). 3. Fungsi komunikasi 4. Fungsi partisipasi 5. Fungsi administrasi pembangunan Prinsip pengembangan organisasi: 1. Organisasi formal hanyalah pilihan 2. Organisasi hanya alat 3. Petani adalah aktor rasional 4. Demokratis dan partisipatif 5. Efisiensi dan efektivitas 6. Fleksibilitas 7. Prinsip keberlanjutan 13
  • 14. Langkah-langkah pengembangan: 1. pahami permasalahan aktifitas agribisnis 2. tetapkan pilihan relasinya 3. tetapkan peran organisasinya 4. tetapkan peran pihak pendukung Format Keorganisasian: Format Organisasi Petani Secara Kewilayahan - Satu, organisasi individual untuk petani kecil - Dua, organisasi koordinator (inter-group organization = GAPOKTAN atau koperasi?) - Tiga, Organisasi pendukung Format Keorganisasian Organisasi Petani: • Ukuran organisasi • Keanggotaan • Struktur organisasi • Basis pembentukan • Kepemimpinan dan manajemen 14
  • 15. Lingkungan kelembagaan yang dibutuhkan: 1. untuk relasi-relasi individual tanpa organisasi formal 2. untuk pengembangan organisasi petani 3. Untuk Menjalankan Fungsi-Fungsi Agribisnis Pasar sebagai basis pengorganisasian 15
  • 16. 16 lembaga organisasi pasar 1.Aktor Bebas, namun berpola Tertentu, terbatas anggota Bebas, asalkan menyediakan barang dan jasa 2.Struktur Cair, longgar, berpola, terbentuk karena proses, bercampur, multi -struktur Ditetapkan, disepakati, ditulis dalam AD Cair, sesuai kepentingan, terbentuk karena fungsinya 3. Norma Kepentingan, termasuk sosial Ditulis dalam aturan2, mengikat Keuntungan, kepentingan 4.Tujuan Melabar, mencakup ekonomi, sosial, religi, dll Ditulis, ditetapkan Mendapatkan keuntungan, saling menguntungkan Perbandingan ciri elemen dalam lembaga, organisasi, dan pasar:
  • 17. Fakta: lembaga “cukup” bagi petani untuk mengorganisasikan diri Teori: petani hidup dalam organisasi 17
  • 19. 19 Teori organisasi Teori kelembagaan (Baru) Objek yang diteliti Organisasi-organisasi yang berhasil Individu (relasi sosial yang dijalankannya) Unit analisis Organisasi Individu (didalam dan diluar organisasi) dan organisasi Posisi terhadap keberadaan organisasi (formal) Organisasi merupakan pendekatan utama Relasi sosial yang efektif (=pengorganisasian diri yg efektif) Analisis Analisis organisasi , namun diklaim sebagai “analisis kelembagaan” Analisis kelembagaan (norma, regulasi, kultural-kognitif) Perbedaan antara Teori Organisasi vs Teori Kelembagaan dalam mempelajari pengorganisasian diri petani
  • 20. 20 Teori organisasi Teori kelembagaan (Baru) Temuan penelitian Organisasi petani lemah, petani belum sadar utk berorganisasi Petani berpedoman pada lembaga, petani menggunakan relasi individual di luar org, pasar sebagai organisasi Saran yang dihasilkan Organisasi perlu diperkuat Perbaikan lingkungan kelembagaan, bgm organisasi yg sesuai, utk kondisi petani tanpa organisasi Penjelasan ttg pengelolaan “irigasi kecil”: - kondisi dahulu Disebut sbg organisasi tradisional Adalah pengorganisasi secara personal, bukan organisasi sebagaimana text book - kondisi sekarang Disebut sbg lemah (=not organized) Gejala “individualisasi organisasi” Perbedaan antara Teori Organisasi vs Teori Kelembagaan dalam mempelajari pengorganisasian diri petani
  • 21. Teori Temuan Implikasi 1. organisasi merupakan pilihan yang pokok Petani tidak menggunakan organisasi formal, namun relasi individual (basis komuitas dan pasar) Dibutuhkan bentuk organisasi yg berbeda (perpaduan formal dan non formal) 2. Dalam teori kelembagaan: organisasi adalah aktor pokok Batas organisasi lemah, terjadi individualisasi organisasi Dibutuhkan struktur dan kultur yang baru 3. Organisasi memiliki ranah organisasi yg mempengaruhi lingkungan Ranah organisasi petani sempit dan lemah Dibutuhkan variabel dan indikator baru utk menilai organisasi petani 4. Dikotomi pendekatan pemerintah vs pasar Petani tidak membedakannya Relasi tipe pasar dapat dikembangkan, digabung dg organisasi formal Rancangan untuk ke Depan : 21
  • 22. Teori Temuan Implikasi 5. Organisasi adalah bentuk ideal Organisasi sebagai sumber daya, juga oleh pengurus Perluasan makna “organisasi” 6. Sistem pasar bukan organisasi Bagi petani, pasar adalah sebuah “organisasi” Perluasan makna dan corak “organisasi” 7. Ada tiga pelaku utama pemberdayaan (masyarakat, pemerintah, dan pasar) dengan karakter kelembagaan yg berbeda Terjadi pencampuran, kekaburan batas, interplay Dibutuhkan perumusan definisi yg baru Implikasi Teoritis: 22
  • 23. Implikasi kebijakan: Kebijakan selama ini Revisi yg dibutuhkan 1. Organisasi formal sbg satu-satunya metode pemberdayaan Perlu metode lain, karena org formal tidak menjangkau petani marjinal 2. Org formal sebagai aktor pokok Org formal hanya pilihan, yg dibutuhkan petani relasi yang murah dan efektif 3. Pengurus organisasi sbg presentasi petani adalah mitos Dibutuhkan pendekatan individual, selain pendekatan organisasi 4. tumpang tindih organisasi berikan otoritas ke petani untuk mengorganisasikan diri 5. Org petani horizontal dgn jangkauan sempit Dibutuhkan organisasi petani utk relasi vertikal 6. Organisasi sebagai wadah komunikasi Pendekatan individual perlu dikembangkan 7. Program berjangka pendek Program berjangka menengah dan panjang untuk mencapai organisasi yg mandiri 23
  • 24. Implikasi kebijakan: Kebijakan selama ini Revisi yg dibutuhkan 8. Lima jurus kemampuan kelompok Perlu direvisi, karena soal reliabilitas dan validitas 9. Petani dipersepsikan “bodoh” Prinsip petani adalah aktor rasional yg tahu masalahnya diaplikasikan dalam pemberdayaan 10. Pengembangan sebatas org individual Perlu rumusan org individual, dan relasi antar org (horizontal dan vertikal) 11. Blue print approach utk org petani, struktur yg sama dan kaku Hanya dibutuhkan prinsip, fungsi yg harus dijalankan, fleksibel 12. Permentan 273/2007 utk org petani Revisi pada konsep, pendekatan, dan indikator penilaian org 13. “lembaga dan org” dikembangkan banyak pihak Perlu disiplin berkeilmuan 14. Pendekatan etnografi bersifat spesifik Dapat direplikasikan nila memilih lokasi dgn karakter yg sama 24