Bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan diri secara mandiri dan bermakna dengan memahami potensi diri serta mengatasi masalah pribadi. Ruang lingkupnya mencakup pemantapan kepribadian, pemahaman bakat dan kelebihan diri, serta perencanaan hidup sehat dan produktif. Bentuk layanannya antara lain memberikan informasi, mengumpulkan data diri siswa, dan memberikan orientasi pengembangan p
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
Isi
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari “guidance” dan
“counseling”dari bahsa Inggris. Secara harfiah istilah guidance dari akar kata
guide yang artinya : mengarahkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola (to
manage); dan menyetir (to steer). Sedangkan secara istilah Bimbingan menurut
G. Motersensen dan Alan M. Schmuller adalah : “guidance may be defined as
that part of the total educational program that the helps provide the personal
opportunities and specialized staff services by which individual can develop to
the fullest of his abilities and capacities tin term of democratic idea”.
Konseling merupakan adaptasi dari aliran psikologi yang memfokuskan
perhatiannya pada tingkah laku yang tampak. Pada hakikatnya konseling
merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien,
bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia
mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri. Dalam pandangan kaum
behaviorist (termasuk konselor behavioral) manusia dianggap sebagai sesuatu
yang dapat dirubah dan dibentuk, manusia bersifat mekanistik dan pasif. Banyak
pendekatan dalam konseling behavioral, dari keseluruhan pendekatan yang ada
semua menjurus pada pendekatan direktif dimana konselor lebih berperan aktif
dalam penanganan masalahnya.
Pada awal sejarah, bimbingan dimulai permulaan abad ke-20 di Amerika
dengan didirikannya suatu “Vocational Burea” tahun 1980 oleh Frank parsons,
yang lalu lebih terkenal dengan sebutan “The Father of Guidance”. Yang
menekankan pentingnya setiap individu diberikan pertolongan agar mereka dapat
mengenal atau memahami berbagai kekuatan dan kelemahan yang ada pada
2. dirinya dengan tujuan agar dapat dipergunakan secara inteligensi dalam memilih
pekerjaan yang tepat bagi dirinya.
Adapun awal kegiatan “bimbingan” di negara Indonesia pada hakikatnya
telah berakar dalam seluruh kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia. Dan
sebenarnya di Indonesia yang memulai kegiatan bimbingan secara resmi adalah
Pemerintah yang mengeluarkan SK agar di lingkungan sekolah ataupun lembaga-
lembaga Pemerintah diberikan Bimbingan Konseling, dalam upaya membantu
peserta didik ataupun para pegawai mencapai dan memanfaatkan kualitas dalam
dirinya dengan sebaik-baiknya.
Dalam kehidupan semua orang pasti mempunyai permasalahan tidak
terkecuali anak usia sekolah. Bimbingan pribadi merupakan salah satu bidang
bimbingan yang ada di sekolah yang bertujuan untuk membantu siswa dalam
mencari penyelesaian dari permasalahannya serta mengarahkannya ke
penyelesaian yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Makna Bimbingan Pribadi?
2. Apakah Aspek-Aspek Bimbingan Pribadi?
3. Apa Tujuan Bimbingan Pribadi?
4. Bagaimana Bentuk Bentuk Layanan Bimbingan Pribadi?
5. Apa Ruang Lingkup Bimbingan Pribadi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Makna Bimbingan Pribadi
2. Untuk Mengetahui Aspek-Aspek Bimbingan Pribadi
3. Untuk Mengetahui Tujuan Bimbingan Pribadi
4. Untuk Mengetahui Bentuk Bentuk Layanan Bimbingan Pribadi
5. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Bimbingan Pribadi
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi bisa dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing
kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi
dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik. 1
Pendapat lain yang dikemukakan Hibana S. Rahman bahwa layanan
bimbingan pribadi adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk
menemukan dan mengembangkan diri pribadinya sehingga menjadi pribadi yang
mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki. 2
Bimbingan pribadi dilakukan dengan pendekatan perseorangan, tiap
orang dicoba didekati, dipahami, dan ditolong. Pendekatan ini dilaksanakan
melalui wawancara langsung secara pribadi. Terdapat hubungan yang dinamis
dimana individu merasa diterima dan dimengerti oleh pembimbing. Dalam
hubungan itu, pembimbing menerima individu secara pribadi dan tidak
memberikan penilaian. Individu merasakan ada orang yang mengerti masalah
pribadinya, mau mendengarkan keluhannya, dan curahan perasaannya.3
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan
bimbingan pribadi adalah salah satu kegiatan layanan bimbingan untuk siswa
agar dapat mengembangkan dirinya serta mampu mengoptimalkan potensi yang
dimiliki untuk membantu konseling atau siswa dalam memahami keadaan dirinya
baik fisik maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan
1
Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dan Madrasah. (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada,
2007). h. 124.
2 Samsinar Basri, Makalah Bimbingan Pribadi. http://samsinar.blogspot.com/ makalah-bimbingan-
pribadi.html. Diakses tanggal19 Maret 2014.
3
Fenti Hikmawati. Bimbingan Konseling. . (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2007). h. 74.
4. serta pemahaman akan segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi
tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.4
B. Aspek-Aspek Bimbingan Pribadi
Pengembangan pribadi siswa melalui pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah dan madrasah bisa diwujudkan melalui layanan bimbingan pribadi.
Bimbingan pribadi adalah jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam
mengahadapi dan memecahkan masala-masalah pribadi. Diatas telah disebutkan
bahwa masalah individu ada yang berkenaan dengan tuhannya dan ada yang
berkenaan dengan dirinya sendiri. Bidang pengembangan pribadi siswa
mencakup keduanya, yakni mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa
yang menyangkut dengan tuhan dan dirinya sendiri.5
Masalah atau problema individu yang berhubungan dengan tuhannya
seperti sulit untuk menghadirkan rasa takut (takwa), rasa taat, dan rasa bahwa dia
selalu mengawasi perbuatan individu. Akibat selanjutnya dari problem itu adalah
timbul rasa malas dan enggan melakukan ibadah dan ketidakmampuan untuk
meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah Swt.
Problem individu yang berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya kegagalan
bersikap disiplin dan bersahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati nurani
yang selalu mengajak, menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan
kebenaran Tuhannya. Akibat lanjutnya adalah timbul sikap was-was, ragu-ragu,
prasangka buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri dalam
melakukan segala hal.6
Menurut Surya dan Winkel, aspek-aspek persoalan individu yang
membutuhkan layanan bimbingan pribadi yaitu:
1. Kemampuan individu memahami dirinya sendiri
2. Kemampuan individu mengambil keputusan sendiri
4 Samsinar Basri. Op.cit.
5 Ibid.
6 Ibid.
5. 3. Kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut
keadaan batinnya sendiri, misalnya persoalan-persoalan yang
menyangkut hubungannya dengan Tuhan.7
C. Tujuan Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi bertujuan agar individu mampu mengatasi sendiri,
mengambil sikap sendiri atau menyelesaikan masalahnya sendiri yang
menyangkut keadaan batinnya sendiri. Dengan perkataan lain, agar individu
mampu mengatur dirinya sendiri dalam bidang kerohanian, perawatan jasmani
dan pengisian waktu luang.8
Hibana S Rahman, yang menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi
bertujuan membantu siswa untuk menemukan dan mengembangkan diri pribadi-
nya sehingga menjadi pribadi yang mantap dan mandiri serta mampu
mengoptimalkan potensi yang dimiliki.9
Menurut Syamsu Yusuf & Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan pribadi
diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan
individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan
layanan yang mengarah pada pencapain pribadi yang seimbang dengan
memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang
dialami oleh individu.10
Dari pendapat tersebut bimbingan pribadi bisa diarahkan untuk membantu
seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun kelebihan
atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup
yang lebih baik dan membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-tugas
perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya secara optimal.11
7 Ibid.
8 Tohirin. Op.cit. h. 125.
9 Samsinar Basri. Op.cit.
10 Ibid.
11 Ibid.
6. D. Bentuk Bentuk Layanan Bimbingan Pribadi
Ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan pribadi, yaitu sebagai
berikut:
1. Layanan informasi
Informasi tentang tahap-tahap perkembangan dapat mencakup beberapa
perkembangan yaitu fisik, motorik, bicara, emosi, sosial, kreativitas, moral,
seks dan perkembangan kepribadian. Sedangkan informasi tentang keadaan
masyarakat dewasa ini dapat mencakup informasi tentang ciri ciri masyarakat
maju, ilmu pengetahuan, dan pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia.12
2. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan berkenaan dengan layanan bimbingan pribadi
dapat mencakup:13
a. Identitas individu seperti nama lengkap, nama panggilan, jenis kelamin,
tempat tanggal lahir, agama, alamat, bahasa daerah, anak ke, orang tua dan
lain-lain
b. Kejasmanian dan kesehatan
c. Riwayat pendidikan
d. Prestasi
e. Bakat- minat, dan lain-lain
3. Layanan orientasi
Layanan orientasi bidang pengembangan pribadi mencakup: suasana,
lembaga dan objek pengembangan pribadi seperti lembaga pengembangan
bakat, pusat kebugaran, dan latihan pengembangan kemampuan diri, tempat
rekreasi, dan lain sebagainya.14
12 Tohirin. Op.cit. h. 126.
13 Ibid.
14 Ibid.
7. E. Ruang Lingkup Bimbingan Pribadi
Hibana S. Rahman menjelaskan ruang lingkup materi bimbingan pribadi
sebagai berikut:15
1. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan
diri kepada yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama
menjadi kendali utama dalam kehidupan manusia.
2. Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya
secara optimal. Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yang
dikembangkan secara optimal dan hanya sedikit orang yang mau menyadari.
3. Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya.
Setiap orang memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat
perhatian sehingga penyaluran dan pengembangannya kurang optimal.
4. Pemahaman tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta bagaimana
mengembangkannya. Setiap individu punya kelebihan, hal itu yang harus
dijadikan sebagai fokus.
5. Pemahaman tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki serta
bagaimana mengatasinya. Memahami kekurangan diri mendorong seseorang
untuk menyempurnakan diri.
6. Kemampuan mengambil keputusan serta mengarahkan diri sesuai dengan
keputusan yang telah diambil. Keberanian mengambil keputusan secara cepat
dan tepat perlu dilatih dan dikembangkan.
7. Perencanaan dan pelaksanaan hidup sehat, kreatif, dan produktif. Pola hidup
dan pola pikir yang sehat akan menjadikan pribadi yang sehat dan berkualitas.
Aminudin Najib (1997:8) merinci ruang lingkup bimbingan pribadi
menjadi pokok-pokok berikut:16
1. Pemantapan sikap, kebiasaan dan wawasan dalam beriman dan bertakwa
15 Samsinar Basri. Op.cit.
16 Ibid.
8. kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memantapkan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya.
3. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengembangannya.
4. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha pengentasan
/pemecahannya.
5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengarahkan diri.
6. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
7. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat baik secara
rohaniah maupun jasmaniah.
9. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan selesainya makalah kami, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Bimbingan pribadi adalah salah satu kegiatan layanan bimbingan untuk siswa
agar dapat mengembangkan dirinya sehingga mantap dan mandiri serta
mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk membantu konseling
atau siswa dalam memahami keadaan dirinya baik fisik maupun psikis,
memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman akan
segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya kualitas
hidup yang lebih baik.
2. Aspek-aspek pengembangan pribadi siswa melalui pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah dan madrasah bisa diwujudkan melalui layanan
bimbingan pribadi. Bimbingan pribadi adalah jenis bimbingan yang
membantu para siswa dalam mengahadapi dan memecahkan masala-masalah
pribadi. Diatas telah disebutkan bahwa masalah individu ada yang berkenaan
dengan tuhannya dan ada yang berkenaan dengan dirinya sendiri. Bidang
pengembangan pribadi siswa mencakup keduanya, yakni mengembangkan
aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan tuhan dan dirinya
sendiri.
3. Tujuan dari mengadakan bimbingan pribadi yaitu untuk membantu seseorang
dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun kelebihan atau
potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup yang
lebih baik dan membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-tugas
perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya secara optimal.
4. Bentuk-bentuk layanan pribadi yaitu layanan informasi, pengumpulan data
dan orintasi.
10. 5. Ruang lingkup bimbingan pribadi ini memuat pokok-pokok sebagai berikut
yaitu:
a. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME merupakan usaha bantuan yang
diberikan dalam hal pembenahan diri terkait dengan masalah kepercayaan
diri dan keyakinan terhadap sang pencipta.
b. Bimbingan pribadi diberikan guna memberikan pemahaman kepada
siswa/klien terhadap kemampuan yang di milikinya serta potensi-potensi
yang ada dalam dirinya untuk dikembangkan guna menjalankan hidup dan
mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
c. Ruang lingkup bimbingan pribadi terdiri atas tujuh masalah yang
menyangkut sikap, kekuatan diri, bakat-minat, kelemahan diri, penerimaan
diri, pengambilan keputusan, dan perencanaa serta penyelenggaraan hidup
sehat.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan kepada pembaca, dan
masyarakat yaitu makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami meminta kepada para pembaca untuk menyempurnakan isi, bahan dan
masih banyak lagi hal-hal yang lainnya dan semoga makalah kami bisa
bermanfaat guna menambah ilmu pengetahuan.
11. DAFTAR PUSTAKA
Basri, Samsina. Makalah Bimbingan Pribadi. http://samsinar.blogspot.com/ makalah-
bimbingan-pribadi.html. Diakses tanggal 19 Maret 2014.
Hikmawati, Fenti. 2010. Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Tohirin.2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dan Madrasah
(berbasis integrasi). Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
.