Strategi lokasi dan tata letak mempengaruhi biaya operasi perusahaan dan keputusannya hanya dibuat sekali. Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi antara lain kedekatan pemasok, tenaga kerja, dan pasar serta resiko politik. Metode evaluasi lokasi meliputi pemeringkatan faktor, titik impas, dan pusat gravitasi. Tata letak berorientasi pada proses, produk, dan sel kerja guna mengoptimalkan aliran bar
2. STRATEGI LOKASI
Salah satu keputusan penting yang dibuat perusahaan
Memengaruhi biaya tetap dan biaya
Keputusan lokasi dibuat sesekali saja
Sebab :
• permintaan melebihi kapasitas pabrik,
• perubahan produktivitas tenaga kerja,
• pergerseran demografi,
• permintaan pelanggan, dll
tujuan : memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan
3. Lokasi : Biaya atau Inovasi?
Lokasi dan Biaya Lokasi dan Inovasi
• Keputusan lokasi berdasarkan • Biaya bukan selalu menjadi
low-cost sangat hrs aspek paling penting dalam
dipertimbangkan secara hati- menentukan strategi operasi
hati • Hal-hal yang memengaruhi
• Saat suatu lokasi telah ketika inovasi menjadi fokus
ditetapkan, biaya yg strategi operasi :
berberhubungan dengan lokasi • input berkualitas dan khusus
menjadi tetap dan sulit • lingkungan yang mendukung
dikurangi investasi dan kompetisi lokaal
• Kerja keras manajemen untuk • pasar lokal yang
menetapkan lokasi fasilitas berpengalaman
yang optimal adl investasi yang
• industri lokal yang saling
baik
berhubungan dan mendukung
5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi
Kedekatan
Produktivitas
pada Pesaing
Tenaga Kerja
(Clustering)
Resiko Nilai
Kedekatan
Tukar Mata
Pada Pemasok
Uang
Kedekatan
Biaya-biaya.
pada Pasar
Resiko
Politik, Nilai,
dan Budaya
6. Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
1. Metode Pemeringkatan Faktor
Metode pemeringkatan faktor sering
digunakan karena mencakup variasi
faktor yang sangat luas, mulai dari
pendidikan, rekreasi sampai keahlian
tenaga kerja.
7. Metode pemeringkatan-faktor
mempunyai enam tahap:
1. Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait
2. Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk
mencerminkan seberapa jauh faktor itu penting bagi
pencapaian tujuan perusahaan.
3. Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor
(misalnya, 1 sampai 10 atau 1 sampai 100 point).
4. Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk
setiap faktor, dengan menggunakan skala yang telah
dikembangkan pada tahap 3.
5. Mengalihkan skor itu dengan bobot dari setiap faktor,
dan menentukan jumlah total untuk setiap lokasi.
6. Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba
maksimal, dengan juga mempertimbangkan hasil dari
pendekatan kuantitatif.
8. 2. Analisis Titik-Impas Lokasi
Penggunaan analisis biaya-volume
produksi untuk analisis titik membuat
suatu perbandingan ekonomis terhadap
alternatif-alternatif lokasi. Analisis titik-
impas lokasi dapat dilakukan secara
matematik atau secara grafik. Pendekatan
grafiknya mempunyai keuntungan dengan
memberikan kisaran jumlah setiap lokasi
dapat dipilih.
9. 3. Metode Pusat-Gravitasi
merupakan teknik matematis dalam
menemukan lokasi pusat distribusi yang
akan meminimisasi biaya distribusi.
Dalam menemukan lokasi yang terbaik
untuk menjadi pusat distribusi, metode
ini memperhitungkan lokasi pasar,
volume barang yang dikirim ke pasar itu,
dan biaya pengangkutan.
10. 4. Model Transportasi
Tujuan dari model transportasi adalah
untuk menetapkan pola pengiriman
terbaik dari beberapa titik penawaran
(pasokan/sumber) ke beberapa titik
permintaan (tujuan) agar dapat
meminimalkan produksi total dan biaya
transportasi.
12. STRATEGI LOKASI PADA INDUSTRI JASA
• fokus strategi lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah
pada penetapan volume bisnis dan pendapatannya. Terdapat
delapan komponen utama volume dan pendapatan
perusahaan jasa:
– Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan
– Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi
wilayah yang dapat menarik pelanggan
– Persaingan diwilayah tersebut
– Kualitas persaingan
– Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing
– Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya
– Kebijakan operasional perusahaan
– Kualitas manajemen
13. Tabel Strategi lokasi – Organisasi Jasa Vs Manufaktur
Lokasi Organisasi Lokasi Perusahaan Manufaktur
Jasa/Eceran/Profersional
Fokus pada Pendapatan Fokus pada Biaya
Volume/pendapatan Biaya Nyata
Lokasi yang menarik pelangan ; daya Biaya pengiriman bahan mentah
beli
Persaingan ; iklan/penentuan harga. Biaya pengantaran barang jadi
Kualitas Fisik Biaya energi dan layanan umum : tenaga
kerja;bahan mentah; pajak, dan lain-lain.
Parkir/akses;keamanan/penerangan; Biaya tidak nyata dan akan segera terjadi
penampilan/citra.
Penentu Biaya Sikap terhadap serikat pekerja
Sewa. Kualitas hidup
Manajemen yang berkualitas Biaya pendidikan yang ditanggung oleh
pemerintah negara bagian
Kebijakan operasi (jam kerja, tingkat Kualitas pemerintahan negara bagian dan
upah). lokal
14. Teknik Teknik
Model regresi untuk Metode transportasi
menetapkan kepentingan
beragam faktor yang ada
Metode pemeringkatan Metode pemeringkatan
faktor faktor
Perhitungan lalu lintas Analisis titik impas lokasi
Analisis demografis lokasi Diagram titik persilangan
yang menarik pelanggan
Analisis daya beli lokasi
Sistem informasi
geografis
15. Asumsi Asumsi
Lokasi merupakan penentu Lokasi penentu utama
utama pendapatan biaya
Permasalahan hubungan Sebagian besar biaya
yang erat dengan utama dapat
pelanggan sangat penting diidentifikasikan secara
eksplisit untuk setiap lokasi
Biaya cenderung konstan Hubungan rendah dengan
pada daerah tertentu. Oleh pelanggan memungkinkan
karena, fungsi pendapatan perusahaan berfokus pad
sangat penting biaya yang dapat
diidentifikasi
Biaya tidak nyata dapat di
evaluasi
16. Sistem Informasi Geografis
Alat penting untuk membantu dalam menganalisis lokasi
Memungkinkan analisis demografis yang lebih rumit dan
kompleks
Data yang tersedia :
Detailed census data per wilayah, kota, negara
Detailed maps : gang, jalan, jembatan, terowongan
Utilities : saluran listrik, air, gas
Geographic features : gunung, hutan, danau
Locations of major services : bandara, RS, kampus
18. Strategi Tata Letak
Tujuan : mengembangka
tata letak dengan biaya
efektif yang memenuhi
kebutuhan bersaing
perusahaan
19. Pertimbangan Strategi Tata Letak
Utilitasi ruang, peralatan, dan orang
Aliran informasi, barang, dan orang
Moral karyawan dan kondisi lingkungan yg aman
Interaksi dengan pelanggan
Fleksibilitas
20. Jenis-Jenis Tata Letak
Tata Letak
Kantor
Tata Letak
Tata Letak
Berorientasi
Toko Eceran
Produk
Tata Letak Tata Letak
Sel Kerja Gudang
Tata Letak
Tata Letak
Berorientasi
Posisi Tetap
Proses
21. Good Layouts Consider
1. Peralatan penanganan bahan
2. Kapasitas dan persyaratan luas
ruang
3. Lingkungan hidup dan estetika
4. Aliran Informasi
5. Biaya pergerakan antarwilayah
kerja yang berbeda
22. 1 – Tata Letak Kantor
• Mengelompokkan pekerja, perlengkapan
mereka, dan ruang dengan
mempertimbangkan kenyamanan,
keamanan, dan pergerakan informasi
• Pergerakan Informasi
menjadi pembeda
tata letak
• Mengalami perubahan
fungsi sejalan dengan
perubahan teknologi
24. 2 - Tata Letak Toko Eceran
• Tata letak toko 5 facings
berasumsi bahwa
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
penjualan tergantung
pada daya tarik produk
• Ada korelasi antara
Conditioner
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Conditioner
Conditioner
tingkat display dengan
penjualan dan
pengembalian investasi
2 ft.
26. Servicespace
1. Kondisi yang berkenaan
dengan lingkungan
2. Tata letak yang luas dan
mempunyai fungsi
3. Tanda-tanda, simbol, dan
artefak
27. 3 - Tata Letak Gudang
Tujuan : menemukan titik optimal antara biaya
penanganan bahan dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan luas ruang dalam gedung.
Memasimalkan penggunaan sumber daya
(ruang) dlm gudang ➱memanfaatkan kapasitas
sec penuh dgn biaya perawatan material
rendah.
Intinya gudang diharapkan berfungsi untuk
memaksimalkan penggunaan sumber daya &
pelayanaan thd pelanggan dgn sumber yang
terbatas.
28. CROSS- DOCKING
Menghindari penempatan
material atau barang-barang
dalam gudang dengan langsung
memprosesnya saat diterima.
Artinya bahan dipindahkan
langsung dari penerima untuk
pengiriman dan tidak ditempatkan
dalam penyimpanan di gudang.
Dalam sebuah fasilitas
manufaktur, produk diterima
langsung pada lini perakitan.
29. Layout Gudang Tradisional
Storage racks
Customization
Conveyor
Staging
Office
Shipping and receiving docks
31. Random Stocking
Automatic Identification System (AIS)
biasanya berbentuk barcode, mengerjakan
identifikasi barang secara akurat dan cepat.
Jika AIS dipadukan dengan sistem informasi
manajemen yang efektif, maka manajer
operasi dapat mengetahui jumlah dan
lokasi setiap unit yang ada.
32. Sistem random stocking yang terkomputasi
meliputi tugas-tugas berikut:
1. Membuat daftar lokasi “terbuka” atau yang tersedia.
2. Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat
dan juga lokasinya.
3. Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu
untuk meminimalkan waktu perjalanan yang
dibutuhkan untuk “mengambil” pesanan.
4. Menggabungkan pesanan untuk mengurangi waktu
penjemputan.
5. Menugaskan barang atau sekumpulan barang tertentu,
seperti barang-barang yang sering digunakan pada
wilayah gudang tertentu sehingga jarak tempuh total
dalam gudang dapat diminimalkan.
33. Customizing
Customizing atau kustomisasi adalah
menggunakan penggudangan untuk
menambah nilai barang melalui modifikasi,
perbaikan, pelabelan, pengemasan
komponen. Kustomisasi gudang biasanya
merupakan cara yang baik dalam
menghasilkan keunggulan bersaing pada
pasar di mana terdapat perubahan
produknya terjadi sangat cepat.
34. 4 – Tata Letak Posisi Tetap
Produk tetap berada di satu tempat
Pekerja & peralatan datang ke tempat tsb
Faktor kerumitan
Terbatasnya tempat
Proses yang berbeda
membutuhkan
bahan yang berbeda
Volume bahan yg di-
butuhkan adl dinamis
35. Strategi Alternatif
Melengkapi proyeknya sebisa mungkin di
luar lokasi dgn orientasi pada produk
Cara ini dapat
meningkatkan
efisiensi hanya
jika produk yang
dibutuhkan dlm
jumlah besar
36. 5 - TATA-LETAK BERORIENTASI PROSES
Pengaturan penempatan fasilitas usaha pada
lokasi tempat perusahaan akan melakukan operasi.
Beberapa keuntungan yg dapat dicapai :
• Biaya penanganan bahan baku menjadi minimal.
• Penggunaan ruangan yang efisien.
• Mencegah terjadinya kemacetan aliran bahan.
• Penggunaan tenaga kerja yang efisien.
• Mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses
pabrikasi atau untuk melayani konsumen.
37. Kelebihan dan Kelemahan Tata Letak
Berorientasi Pada Proses
Kelebihan Kekurangan
Fleksibilitas peralatan dan Pada peralatan yang biasanya
penugasan tenaga kerja memiliki kegunaan umum
Dapat menangani produksi Modal yang lebih banyak
komponen dalam batch yang kecil
38. Layout Berorientasi Proses
Patient A - broken leg
ER
triage Emergency room admissions
room
Patient B - erratic heart
Surgery
pacemaker
Laboratories
Radiology ER Beds Pharmacy Billing/exit
Tata Letak Ruang Gawat Darurat yang Menunjukkan Rute dari 2 Pasien
39. 6 - TATA LETAK SEL KERJA
Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan
mesin yang biasanya tersebar pada departemen proses yang
beragam dan sewaktu-waktu mengatur mereka dalam sebuah
kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan perhatian
dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling
berkaitan.
40. Keunggulan Sel kerja
• Mengurangi persediaan bahan setengah jadi
• Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit
• Mengurangi persediaan bahan baku dan barang
jadi
• Mengurangi biaya tenaga kerja langsung
• Meningkatkan partisipasi karyawan dalam
organisasi dan produk
• Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin
• Mengurangi modal pada mesin dan peralatan
41. SYARAT SEL KERJA
• Identifikasi produk, sering kali dengan
menggunakan kode teknologi kelompok atau
yang sejenisnya.
• Tingkat pelatihan dan fleksibilitas karyawan yang
tinggi.
• Sel kerja dibangun pertama kali oleh dukungan
staf, atau karyawan yang fleksibel dan imajinatif.
• Pengujian terdapat pada setiap stasiun dalam sel.
42. Keuntungan sel kerja dibandingkan dengan
fasilitas lini perakitan dan proses :
• Karena tugas- tugas dapat dikelompokan maka
pengujian dapat dilakukan
segera.
• Pekerja yang diperlukan lebih sedikit.
• Para pekerja dapat menjangkau wilayah kerja
secara lebih luas
• Wilayah kerja dapat diseimbangkan secara Iebih
efisien; dan
• Komunikasi ditingkatkan.
43. Mengisi dan Menyeimbangkan Sel Kerja
• Menentukan waktu takt yaitu laju produksi
barang yang dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan pelanggan.
• Menentukan jumlah operator yang
dibutuhkan. Artinya kita bagi waktu operasi
total dalam sel kerja dengan waktu takt.
44. Improving Layouts Using Work
Cells
Current layout - workers in
small closed areas. Cannot
increase output without a third
worker and third set of
equipment. Improved layout - cross-trained workers
can assist each other. May be able to
add a third worker as additional output
is needed.
45. Improving Layouts Using Work
Cells
Current layout - straight lines
make it hard to balance tasks Improved layout - in U shape,
because work may not be divided workers have better access.
evenly Four cross-trained workers were
reduced.
U-shaped line may reduce employee movement and
space requirements while enhancing communication,
reducing the number of workers, and facilitating
inspection
46. 7 - Tata letak proses produksi berulang
dan berorientasi pada produk
Produksi yang berulang dan kontinu, menggunakan
tata letak produk. Asumsi yang digunakan adalah:
• Volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan
yang tinggi.
• Permintaan produk cukup stabil untuk memberikan
kepastian akan penanaman modal yang besar untuk
peralatan khusus.
• Produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase
dalam siklus hidupnya
• Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan
mempunyai kualitas yang seragam
48. Dua jenis tata letak yang berorientasi
pada produk
1. Lini pabrikasi (fabrication
line) membuat komponen
seperti ban mobil dan
komponen logam sebuah
kulkas pada beberapa mesin.
2. Lini perakitan (assembly line)
meletakan komponen yang
dipabrikasi secara bersamaan
pada sekumpulan stasiun
kerja.
49. Keuntungan utama dari tata letak yang
berorientasi pada produk
• Rendahnya biaya variabel per unit yang
biasanya dikaitkan dengan produk yang
terstandarisasi dan bervolume tinggi.
• Biaya penanganan bahan yang rendah.
• Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
• Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih
mudah.
• Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.
50. Kelemahan tata letak yang berorientasi
pada produk
• Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal
yang diperlukan untuk menjalankan proses
cukup besar.
• Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada
setiap titik mengakibatkan seluruh operasi
pada lini yang sama juga terganggu.
• Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani
beragam produk atau tingkat produksi yang
berbeda.