Penelitian ini menguji penerapan Structure Exercise Methode (SEM) untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 5 Medan dalam mata pelajaran termokimia. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam nilai rata-rata siswa dan persentase ketuntasan belajar setelah penerapan SEM. Metode ini efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep kimia.
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Tugas 4
1. PENERAPAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM)
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN HASIL
BELAJAR SISWA MENYELESAIKAN SOAL PADA
PENGAJARAN THERMOKIMIA KELAS XI SMA N 5 MEDAN
Disusun oleh :
Nama : Mariana Tambunan
NIM : 8136141006
3. ABSTRAK
Penelitian untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar kimia siswa melalui Structure
Exercise Methode (SEM) telah dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Medan. Metode
penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan
sebanyak tiga siklus, setiap siklus dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Penelitian ini
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan belajar kimia siswa melalui penerapan
Structure Exercise Methode (SEM) siswa kelas XI SMA Negeri 5 Medan. Hal ini diperoleh dari
meningkatnya persentase ketuntasan hasil belajar kimia siswa yaitu pada siklus I sebesar
44,74 % (17 orang), siklus II sebesar 71,05 % (27 orang) dan siklus III sebesar 86,84 % (33
orang).
Kata-kata kunci: Structure Exercise Methode, kemampuan belajar, hasil belajar
BACK NEXT
4. PENDAHULUAN
Dari hasil wawancara dan diskusi awal dengan guru kimia di SMA
Negeri 5 Medan diperoleh informasi bahwa kemampuan anak dalam berfikir
kritis belum tinggi. Selain itu juga, siswa menunjukan sikap yang kurang
bersemangat mengikuti pelajaran, mereka tidak bersemangat dalam belajar
kimia. Oleh sebab itu dalam mengajarkan konsep kimia harus ditunjang
dengan latihan-latihan soal. Dengan memberikan latihan soal kepada siswa
berarti dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melibatkan siswa
secara aktif baik secara mental, fisik maupun sosial
Structure Exercise Methode (SEM) ini merupakan suatu cara
mengajar dengan memberikan latihan-latihan berstruktur terhadap apa
yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh keterampilan tertentu
(Roestiyah :2001). Pemberian latihan dilakukan setelah siswa memperoleh
konsep yang akan dilatihkan. Soal-soal yang diberikan kepada siswa
dimulai dari soal-soal yang sederhana ke soal-soal yang lebih kompleks.
Hal ini dilakukan dengan bimbingan dari guru, dimana guru terlebih dahulu
memberikan contoh cara menyelesaikan soal secara berstruktur dengan
baik. Selanjutnya siswa diperintahkan untuk menyelesaikan soal-soal yang
sejenis dengan soal yang telah diselesaikan oleh guru. Dengan structure
exercise methode, para siswa akan merasa terbimbing secara baik dan
dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru dengan benar.
BACK NEXT
5. Lanjutan……
Alasan saya menawarkan Structure Exercise
Methode (SEM) sebagai alternatif solusi atas
permasalahan yang dihadapi di SMA Negeri 5
Medan karena melalui metode ini diharapkan dapat
membangkitkan kreatifitas siswa dan siswa dapat
belajar lebih aktif sebab mereka lebih banyak
berperan dalam pembelajaran. Metode ini akan
membimbing siswa agar lebih mudah memahami
pelajaran kimia karena pembelajarannya terstruktur
mulai dari hal-hal yang sederhana sampai pada hal-hal
yang lebih kompleks, sehingga pemahaman
siswa juga lebih mendalam.
BACK NEXT
6. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui penerapan struktur exercise metode dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran termokimia
sesuai tuntutan kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui tingkat inovasi metode latihan berstruktur dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada pengajaran kimia materi
termokimia sesuai tuntutan kurikulum 2013 di kelas XI SMA N 5
Medan
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada pelajaran
kimia “termokimia” yang disampaikan melalui inovasi metode
pembelajaran latihan berstruktur bila dibandingkan dengan metode
konvensional ceramah.
4. Untuk menemukan langkah dan pengembangan yang tepat yang
harus dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran melalui inovasi
metode pembelajaran latihan berstruktur sehingga skema
pembelajaran kimia dapat diperbaiki dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran kimia di SMA
BACK NEXT
7. Manfaat Penelitian
• Mendapatkan metode pembelajaran yang inovatif structure exercise
yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pengajaran
termokimia di SMA sesuai tuntutan kurikulum 2013
• Sebagai masukan bagi guru kimia bagaimana mendesain metode
pembelajaranyang inovatif dalam pengajaran kimia di SMA yang
dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa lebih mandiri.
• Sebagai masukan bagi guru kimia bagaimana memperbaikai
pembelajaran kimia dengan tahapan-tahapan dengan menggunakan
metode pembelajaran structure exercise.
BACK NEXT
8. METODOLOGI PENELITIAN
LOKASI PENELITIAN :
SMA Negeri 5 Medan,
Sumatera Utara,
Indonesia
Populasi adalah siswa kelas XI meliputi 4 kelas IPA
dengan jumlah 158 siswa dan 4 kelas IPS dengan
jumlah 163 siswa.
Sampel siswa kelas XI IPA dipilih secara purposive dari
4 kelas yang masing-masing kelas dibagi menjadi dua
kelas yang digunakan sebagai kelompok eksperimen
dan control (ceramah). Pada masing-masing kelas
siswa dipilih sebagai sampel sebanyak 38 orang, yang
dikelompokkan menjadi kelompok tinggi (KT), yaitu
siswa dalam kelas yang memiliki prestasi belajar
tergolong rendah, prestasi belajar siswa dilihat dari nilai
kelas XI. Masing-masing kelompok diperlakukan sama,
tetapi hanya sampel yang terpilih yang digunakan
sebagai sampel penelitian.
Populasi &
sampel
DESAIN PENELITIAN : Penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas yang bersifat evaluative, yang berupa modifikasi-modifikasi
yang dilakukan secara berkelanjutan dan dievaluasi dalam situasi
yang terus berjalan
BACK NEXT
9. Lanjutan…
Analisis data
Data yang terkumpul dianalisis secara diskriptis kualitatif yaitu
membandingkan hasil belajar sebelum tindakan dengan hasil belajar
setelah tindakan, dan kuantitatif untuk data pembelajaran. Analisis
deskriptif kualitatif memberikan gambaran sejelas-jelasnya tentang
proses dan pelaksanaan pembelajaran, serta berhubungan dengan
prestasi hasil belajar siswa dari ketiga aspek kemampuan siswa.
Prosedur penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan
dalam 3 (tiga) siklus, dimana tiap-tiap siklus akan
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai
pada faktor-faktor yang diselidiki.
BACK NEXT
10. HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teori di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian tindakan yaitu :
“Terdapat pengaruh yang signifikan antara Structure Exercise Methode (SEM) untuk
meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa menyelesaikan soal termokimia pada
kelas XI SMA Negeri 5 Medan”.
BACK NEXT
11. HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMA
Negeri 5 Medan dengan subjek penelitian terdiri dari
38 siswa kelas XI pada tahun ajaran 2014/2015, yang
terdiri dari 12 orang laki-laki dan 26 orang perempuan.
Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus yang dimulai
pada tanggal 2 februari – 24 juli 2014. Pengambilan
subjek penelitian ini oleh peneliti didasarkan dari hasil
wawancara dengan guru kimia kelas XI, diperoleh
bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
kimia masih rendah. Data yang diperoleh dari
penelitian ini adalah data observasi yang digunakan
untuk melihat aktivitas belajar siswa selama mengikuti
kegiatan belajar mengajar dengan SEM.
BACK NEXT
12. Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa
Siklus Nilai Rata-rata
Jumlah siswa
yang tuntas
belajar
Ketuntasa
n Klasikal
(%)
T1
T2
T3
61,57
72,07
74,47
17
27
33
44,74
71,05
86,84
Lanjutan….
61.57
17
44.74
72.07
27
71.05
74.47
33
86.84
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Nilai Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas
belajar
Ketuntasan Klasikal (%)
T1 T2 T3
BACK NEXT
13. Lanjutan….
Rekapitulasi Distribusi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I sampai Siklus III
Siklus Persentase
Keaktifan Belajar
Siswa
Peningkatan Kategori
I 43,65% - Cukup baik
II 62,7% 19,05 % Baik
III 73,3% 10,6 % Baik
BACK NEXT
14. Kesimpulan
• Setiap siklus nilai siswa selalu meningkat, pada siklus I
siswa yang memperoleh nilai 65 keatas ada 17 orang dari
38 atau sebanyak 44,74% siswa dinyatakan tuntas secara
klasikal dan pada siklus II meningkat menjadi 27 orang
dari 38 siswa memperoleh nilai 65 keatas atau secara
klasikal sekitar 71,05% dan pada siklus III juga mengalami
peningkatan yaitu dari 33 orang dari 38 siswa atau
sebanyak 86,84% siswa dinyatakan tuntas secara klasikal
dalam pembelajaran.
• Siswa sudah dapat menyelesaikan soal-soal kimia
mengenai termokimia dengan baik karena adanya latihan
berstruktur yang mempermudah siswa memahami soal-soal
kimia. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian post-test
yang diberikan setiap akhir pertemuan dan hasil dari
pengamatan observer sesuai deskriptor yang tampak pada
siswa saat proses belajar mengajar.
BACK NEXT
15. Saran
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkan kerja
sama serta minat siswa terhadap kimia maka perlu dikembangkan
metode belajar yang mengajak siswa untuk berpikir dan lebih aktif
dalam belajar. Guru sebaiknya menggunakan SEM dalam
memahami konsep kimia dan meningkatkan hasil belajar kimia
siswa.
BACK NEXT
16. Referensi
Arikunto, S. 1990. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Akasara.
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta
Hasman, 2008. Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Metode Latihan Berstruktur Pada
Pokok Bahasan Bilangan Berpangkat (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6
Kulisusu). http://hasmansulawesi01.blogspot.com.16 February 2009.
Purba, M. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta : Erlangga.
Roetisyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:PT Rineka Cipta
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta
Sudjana, N. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo
Usman. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
BACK NEXT