SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
GURU BERKARAKTER

                                          Ari Prasmono

                                 Guru SMP Negeri 1 Baturetno



           Bangsa kita sedang mengalami berbagai masalah yang bertubi-tubi yang melanda
kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemiskinan dimana mana dibarengi angka
pengangguran yang masih tinggi, kesehatan masyarakat yang memprihatinkan yang ditandai
dengan banyaknya anak kurang gizi dan tingginya angka kematian balita. Sementara itu
masyarakat kelas atas yang diwakili oleh para pejabat dan anggota dewan melakukan
tindakan-tindakan tidak terpuji dengan merampas hak-hak rakyat dengan melakukan suap dan
penggelapan pajak dan korupsi.

           Ditambah lagi permasalahan sosial dan politik yang selalu terjadi setiap hari yang
menghiasi media-media massa. Tawuran antar pelajar, tawuran antar kampung, tawuran antar
kelompok seperti tiada habisnya. Perampokan dan pembunuhan terjadi dimana mana, dan
juga tindakan tindakan amoral dilakukan oleh tidak hanya orang tua tetapi juga remaja dan
anak-anak. Peristiwa-peristiwa dan bukti-bukti ini menunjukkan bahwa bangsa kita sedang
mempunyai masalah yang berkaitan dengan karakter bangsa. Watak yang baik atau akhlaqul
karimah belum secera baik dipunyai oleh bangsa kita. Sedikit banyak dunia pendidikan
mempunyai kepentingan dan tanggung jawab yang besar berkaitan dengan masalah karakter
bangsa karena tujuan pendidikan salah satunya adalah membentuk watak atau karakter
bangsa. Sehingga diharapkan dari dunia pendidikan kita diharapkan out put- out put ataupun
lulusan dari sebuah lembaga pendidikan mempunyai karakter yang baik dengan pola piker
yang ilmiah, logis dan berbudi pekerti.

           Isu pendidikan berkarakter yang dikumandangkan oleh pemerintah sudah
terdengar sangat keras gaungnya meskipun masyarakat awam masih belum paham apa makna
dari pendidikan berkarakter. Sebagian masyarakat memahaminya dengan pendidikan budi
pekerti. Pendapat ini tidaklah salah karena hal itu merupakan bagian dari pendidikan
berkarakter. Masyarakat menilai bahwa kejadian dan peristiwa yang terjadi selama ini diliput
oleh media-media, seperti terjadinya banyak tindak kekerasan, penyalahgunanaan obat dan
teknologi dan kemerosotan moral yang lain adalah merupakan bukti bahwa pelajar dan output
dari lembaga pendidikan yang bernama sekolah, belum mempunyai karakter yang baik atau
dapat dikatakan belum berakhlaq mulia.
Permasalahannya adalah dari mana pendidikan berkarakter ini harusnya dimulai
dan dari siapa yang lebih dahulu mempunyai watak yang diharapkan berkarakter. Selama ini
yang benar-benar diharapkan berkarakter adalah para siswa di suatu lembaga pendidikan
yang disebut sekolah. Memang tidak adil kalau masalah karakter bangsa hanya dibebankan
kepada sekolah atau lembaga pendidikan. Hal ini dikarenakan waktu atau durasi pelajar di
sekolah hanyalah 33,33 persen dari keseluruhan waktu yang mereka miliki. Selebihnya 66.33
persen adalah diluar sekolah. Sehingga kehidupan di rumah dan di masyarkatlah yang paling
berpengaruh terhadap karakter anak didik.

          Tidak perlu disangsikan lagi, bahwa pendidikan karakter merupakan upaya yang
harus melibatkan semua pihak, baik keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Pendidikan karakter tidak akan berhasil tanpa adanya kesinambungan dan keharmonisan
semua pihak.
          Peran dan kontribusi guru sangat dominan. Tugas seorang guru tidak hanya
mengajar, tetapi juga mendidik. Harapannya, siswa tidak hanya memiliki kecerdasan kognitif,
tetapi juga memiliki karakter yang baik. Guru atau pendidik memiliki tanggung jawab besar
dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral karena guru
merupakan teladan bagi para siswa. Guru berperan sebagai model atau contoh bagi siswa.
Oleh karena itu tingkah laku pendidik, baik guru, orang tua maupun tokoh-tokoh masyarakat
harus sesuai dengan norma-norma dan agama yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan
negara serta nilai-nilai Pancasila.
          Kadang-kadang ada permasalahan yang terlihat membingungkan dalam pendidikan
berkarakter. Hal ini ditandai dengan adanya kenyataan bahwa peserta didik sering dihadapkan
dengan nilai-nilai yang bertentangan. Di satu sisi, siswa dididik untuk bertingkah laku yang
baik, jujur, hormat, hemat, rajin, disiplin, sopan, tetapi di sisi lain pada saat yang bersamaan,
siswa dipertontonkan hal-hal yang bertolak belakang dengan apa yang sudah dipelajari oleh
orangtua, lingkungan, bahkan oleh gurunya sendiri. Sebagai contoh, hukuman atau sanksi
pelanggaran tata tertib sekolah hanya berlaku untuk siswa. Siswa dilarang melakukan
kekerasan tetapi sebaliknya, banyak guru melakukan kekerasan terhadap siswa. Guru perokok
melarang anak didiknya merokok, dan masih banyak peristiwa yang merusak citra profesi
guru.
          Hal-hal yang bertolak belakang inilah yang menyebabkan peserta didik kesulitan
dalam mencari figur teladan yang baik di lingkungannya, termasuk di sekolah. Keteladanan
dan pembiasaan orang tua di rumah dan guru di sekolah adalah metode yang paling efektif
untuk menumbuhkan akhlaqul karimah pada anak-anak (Lili Pramudji, 2008). Guru
diharapkan mampu menjadi model dalam pembelajaran pendidikan karakter dan budi pekerti,
baik pendidikan moral kebangsaan (nasionalisme) maupun pendidikan moral keagamaan
(akhlak). Kegiatan pembiasaan dapat di integrasikan pada proses pembelajaran di sekolah,
misalnya gotong royong, bhakti sosial, shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an. Beberapa
contoh kegiatan tersebut wajib diikuti oleh warga sekolah, termasuk guru, sehingga dalam hal
ini peran guru tidak hanya sebagai “penganjur yang baik” kepada anak didiknya.Oleh karena
itu, sekolah dan keluarga perlu meningkatkan efektivitaskemitraan dengan merekrut bantuan
dari komunitas yang lebih luas, seperti organisasi pemuda dan lembaga keagamaan dalam
mempromosikan pembangunan karakter.
          Dalam pendidikan karakter penting sekali dikembangkan nilai-nilai etika
inti,seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap diri
dan orang lain. Selain itu juga mencakup nilai-nilai kinerja pendukungnya, seperti ketekunan,
etos kerja yang tinggi, dan kegigihan sebagai basis karakter yang baik (Khoiruddin Bashori,
2010). Guru harus berkomitmen untuk mengembangkan karakter dirinya sendiri terlebih
dahulu baru kemudian peserta didik berdasarkan nilai-nilai tersebut, mendefinisikannya
dalam   bentuk    perilaku   yang   dapat   diamati   dalam    kehidupan    sekolah   sehari-
hari,mencontohkan nilai-nilai itu, mengkaji dan mendiskusikannya, menggunakannya sebagai
dasar dalam hubungan antarmanusia, dan mengapresiasi manifestasi nilainilai tersebut di
sekolah dan masyarakat.
          Guru harus manjadi agen perubahan dalam mewujudkan pendidikan berkarakter di
negeri tercinta kita ini. Untuk perekrutkan guru kedepan tidak hanya didasarkan pada tes
potensi akademik semata tetapi harus juga diimbangi dengan tes budi pekerti dan
kepribadian, karena guru akan menjadi suri teladan bagi para muridnya.
DAFTAR PUSTAKA




Khoiruddin Bashori. (2010). Menata Ulang Pendidikan Karakter Bangsa. Media
Indonesia.com, diunduh pada tanggal 3 Mei 2010.
Lili Pramudji. (2008). Pendidikan Moral, Kompetensi Kepribadian Guru, dan
Sertifikasi, diunduh pada tanggal 30 April 2010

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Print rendahnya kualitas pendidikan di indonesia
Print rendahnya kualitas pendidikan di indonesiaPrint rendahnya kualitas pendidikan di indonesia
Print rendahnya kualitas pendidikan di indonesia
Iwan Listian
 
Problematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesiaProblematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesia
Fujifauziah14
 
Artikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isuArtikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isu
Cik BaCo
 
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesiaKondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
Wandi Supandi
 
Asement edu
Asement eduAsement edu
Asement edu
sihah
 
Isu pendidikan
Isu pendidikanIsu pendidikan
Isu pendidikan
sihah
 
Menurunya Kualitas Pendidikan Indonesia
Menurunya Kualitas Pendidikan IndonesiaMenurunya Kualitas Pendidikan Indonesia
Menurunya Kualitas Pendidikan Indonesia
arvinefriani
 
Tugas ti feby
Tugas ti febyTugas ti feby
Tugas ti feby
fitrifeby
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
ayu02
 
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
worodyah
 
4. Access and Equity
4.	Access and Equity4.	Access and Equity
4. Access and Equity
mohdfidaiy
 

La actualidad más candente (20)

Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
 
Edu 3093 (1)
Edu 3093 (1) Edu 3093 (1)
Edu 3093 (1)
 
Print rendahnya kualitas pendidikan di indonesia
Print rendahnya kualitas pendidikan di indonesiaPrint rendahnya kualitas pendidikan di indonesia
Print rendahnya kualitas pendidikan di indonesia
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
 
Problematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesiaProblematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesia
 
Artikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isuArtikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isu
 
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesiaKondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
 
Asement edu
Asement eduAsement edu
Asement edu
 
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIA
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIAMASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIA
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIA
 
Kondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di IndonesiaKondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di Indonesia
 
Isu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan IslamIsu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
 
Keciciran
KeciciranKeciciran
Keciciran
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Isu pendidikan
Isu pendidikanIsu pendidikan
Isu pendidikan
 
Menurunya Kualitas Pendidikan Indonesia
Menurunya Kualitas Pendidikan IndonesiaMenurunya Kualitas Pendidikan Indonesia
Menurunya Kualitas Pendidikan Indonesia
 
Tugas ti feby
Tugas ti febyTugas ti feby
Tugas ti feby
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
 
Diskusi kualitas pendidikan di Indonesia
Diskusi kualitas pendidikan di IndonesiaDiskusi kualitas pendidikan di Indonesia
Diskusi kualitas pendidikan di Indonesia
 
4. Access and Equity
4.	Access and Equity4.	Access and Equity
4. Access and Equity
 

Similar a Guru berkarakter

Pendidikan modal utama membangun karakter bangsa
Pendidikan modal utama membangun karakter bangsaPendidikan modal utama membangun karakter bangsa
Pendidikan modal utama membangun karakter bangsa
Hilman Latief
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asiment
Ying Yin
 
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesiaPendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Andy Nostalgither's
 
Makalah tawuran pelajar
Makalah   tawuran pelajarMakalah   tawuran pelajar
Makalah tawuran pelajar
zulvamunayati
 
Cara islam mengatasi kriminalitas remaja
Cara islam mengatasi kriminalitas remajaCara islam mengatasi kriminalitas remaja
Cara islam mengatasi kriminalitas remaja
SandSand Al-Busyra
 
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswa
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswaPentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswa
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswa
Linda Rosita
 

Similar a Guru berkarakter (20)

Pendidikan modal utama membangun karakter bangsa
Pendidikan modal utama membangun karakter bangsaPendidikan modal utama membangun karakter bangsa
Pendidikan modal utama membangun karakter bangsa
 
4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter
 
Asg2
Asg2Asg2
Asg2
 
Tugasan azhari
Tugasan azhariTugasan azhari
Tugasan azhari
 
Tugasan azhari
Tugasan azhariTugasan azhari
Tugasan azhari
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asiment
 
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesiaPendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
 
Guru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasaGuru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasa
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahSosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
 
Peran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guru
Peran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guruPeran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guru
Peran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guru
 
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
 
Bahagian c ulasan
Bahagian  c ulasanBahagian  c ulasan
Bahagian c ulasan
 
Pendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukum
Pendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukumPendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukum
Pendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukum
 
Pendidikan moral
Pendidikan moralPendidikan moral
Pendidikan moral
 
PPT AGAMA KEL 10.pdf
PPT AGAMA KEL 10.pdfPPT AGAMA KEL 10.pdf
PPT AGAMA KEL 10.pdf
 
Makalah tawuran pelajar
Makalah   tawuran pelajarMakalah   tawuran pelajar
Makalah tawuran pelajar
 
Cara islam mengatasi kriminalitas remaja
Cara islam mengatasi kriminalitas remajaCara islam mengatasi kriminalitas remaja
Cara islam mengatasi kriminalitas remaja
 
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswa
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswaPentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswa
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswa
 
Sahsiah guru
Sahsiah guruSahsiah guru
Sahsiah guru
 

Más de totok aris

Hasil lomba story telling
Hasil lomba story tellingHasil lomba story telling
Hasil lomba story telling
totok aris
 
Kisi 8-genap-2015
Kisi 8-genap-2015Kisi 8-genap-2015
Kisi 8-genap-2015
totok aris
 
Kisi kisi-ukk-7-2015
Kisi kisi-ukk-7-2015Kisi kisi-ukk-7-2015
Kisi kisi-ukk-7-2015
totok aris
 
Kisi 2 ujian sekolah 2015
Kisi 2 ujian sekolah 2015Kisi 2 ujian sekolah 2015
Kisi 2 ujian sekolah 2015
totok aris
 
3.1 pertemuan 1sampai 3
3.1 pertemuan 1sampai 33.1 pertemuan 1sampai 3
3.1 pertemuan 1sampai 3
totok aris
 
Rpp kd 3.1 4.1 ( sapaan)
Rpp kd 3.1 4.1 ( sapaan)Rpp kd 3.1 4.1 ( sapaan)
Rpp kd 3.1 4.1 ( sapaan)
totok aris
 
Kisi kisi uts gasal 2014
Kisi kisi uts gasal 2014Kisi kisi uts gasal 2014
Kisi kisi uts gasal 2014
totok aris
 
Kisi kisi uts gasal 2014(1)
Kisi kisi uts gasal 2014(1)Kisi kisi uts gasal 2014(1)
Kisi kisi uts gasal 2014(1)
totok aris
 
Kisi2 mid b inggris kls ix 1415
Kisi2 mid b inggris kls ix 1415Kisi2 mid b inggris kls ix 1415
Kisi2 mid b inggris kls ix 1415
totok aris
 
Jurnal laporan ppdb
Jurnal laporan ppdbJurnal laporan ppdb
Jurnal laporan ppdb
totok aris
 
Kisikls7ukk2014
Kisikls7ukk2014Kisikls7ukk2014
Kisikls7ukk2014
totok aris
 
Kisi2 UKK kls 8.b th 2014
Kisi2 UKK kls 8.b th 2014Kisi2 UKK kls 8.b th 2014
Kisi2 UKK kls 8.b th 2014
totok aris
 
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
totok aris
 
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
totok aris
 
Kisi kisi ujian sekolah 2014
Kisi kisi ujian sekolah 2014Kisi kisi ujian sekolah 2014
Kisi kisi ujian sekolah 2014
totok aris
 

Más de totok aris (20)

Kisi2 ujian-sekolah-2016
Kisi2 ujian-sekolah-2016Kisi2 ujian-sekolah-2016
Kisi2 ujian-sekolah-2016
 
Hasil lomba story telling
Hasil lomba story tellingHasil lomba story telling
Hasil lomba story telling
 
Kisi 8-genap-2015
Kisi 8-genap-2015Kisi 8-genap-2015
Kisi 8-genap-2015
 
Kisi kisi-ukk-7-2015
Kisi kisi-ukk-7-2015Kisi kisi-ukk-7-2015
Kisi kisi-ukk-7-2015
 
Kisi 2 ujian sekolah 2015
Kisi 2 ujian sekolah 2015Kisi 2 ujian sekolah 2015
Kisi 2 ujian sekolah 2015
 
B ing 9
B ing 9B ing 9
B ing 9
 
B ing 9
B ing 9B ing 9
B ing 9
 
B ing 8
B ing 8B ing 8
B ing 8
 
B ing 7
B ing 7B ing 7
B ing 7
 
3.1 pertemuan 1sampai 3
3.1 pertemuan 1sampai 33.1 pertemuan 1sampai 3
3.1 pertemuan 1sampai 3
 
Rpp kd 3.1 4.1 ( sapaan)
Rpp kd 3.1 4.1 ( sapaan)Rpp kd 3.1 4.1 ( sapaan)
Rpp kd 3.1 4.1 ( sapaan)
 
Kisi kisi uts gasal 2014
Kisi kisi uts gasal 2014Kisi kisi uts gasal 2014
Kisi kisi uts gasal 2014
 
Kisi kisi uts gasal 2014(1)
Kisi kisi uts gasal 2014(1)Kisi kisi uts gasal 2014(1)
Kisi kisi uts gasal 2014(1)
 
Kisi2 mid b inggris kls ix 1415
Kisi2 mid b inggris kls ix 1415Kisi2 mid b inggris kls ix 1415
Kisi2 mid b inggris kls ix 1415
 
Jurnal laporan ppdb
Jurnal laporan ppdbJurnal laporan ppdb
Jurnal laporan ppdb
 
Kisikls7ukk2014
Kisikls7ukk2014Kisikls7ukk2014
Kisikls7ukk2014
 
Kisi2 UKK kls 8.b th 2014
Kisi2 UKK kls 8.b th 2014Kisi2 UKK kls 8.b th 2014
Kisi2 UKK kls 8.b th 2014
 
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
 
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
SOAL PREDIKSI UN BAHASA INGGRIS 2014
 
Kisi kisi ujian sekolah 2014
Kisi kisi ujian sekolah 2014Kisi kisi ujian sekolah 2014
Kisi kisi ujian sekolah 2014
 

Guru berkarakter

  • 1. GURU BERKARAKTER Ari Prasmono Guru SMP Negeri 1 Baturetno Bangsa kita sedang mengalami berbagai masalah yang bertubi-tubi yang melanda kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemiskinan dimana mana dibarengi angka pengangguran yang masih tinggi, kesehatan masyarakat yang memprihatinkan yang ditandai dengan banyaknya anak kurang gizi dan tingginya angka kematian balita. Sementara itu masyarakat kelas atas yang diwakili oleh para pejabat dan anggota dewan melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji dengan merampas hak-hak rakyat dengan melakukan suap dan penggelapan pajak dan korupsi. Ditambah lagi permasalahan sosial dan politik yang selalu terjadi setiap hari yang menghiasi media-media massa. Tawuran antar pelajar, tawuran antar kampung, tawuran antar kelompok seperti tiada habisnya. Perampokan dan pembunuhan terjadi dimana mana, dan juga tindakan tindakan amoral dilakukan oleh tidak hanya orang tua tetapi juga remaja dan anak-anak. Peristiwa-peristiwa dan bukti-bukti ini menunjukkan bahwa bangsa kita sedang mempunyai masalah yang berkaitan dengan karakter bangsa. Watak yang baik atau akhlaqul karimah belum secera baik dipunyai oleh bangsa kita. Sedikit banyak dunia pendidikan mempunyai kepentingan dan tanggung jawab yang besar berkaitan dengan masalah karakter bangsa karena tujuan pendidikan salah satunya adalah membentuk watak atau karakter bangsa. Sehingga diharapkan dari dunia pendidikan kita diharapkan out put- out put ataupun lulusan dari sebuah lembaga pendidikan mempunyai karakter yang baik dengan pola piker yang ilmiah, logis dan berbudi pekerti. Isu pendidikan berkarakter yang dikumandangkan oleh pemerintah sudah terdengar sangat keras gaungnya meskipun masyarakat awam masih belum paham apa makna dari pendidikan berkarakter. Sebagian masyarakat memahaminya dengan pendidikan budi pekerti. Pendapat ini tidaklah salah karena hal itu merupakan bagian dari pendidikan berkarakter. Masyarakat menilai bahwa kejadian dan peristiwa yang terjadi selama ini diliput oleh media-media, seperti terjadinya banyak tindak kekerasan, penyalahgunanaan obat dan teknologi dan kemerosotan moral yang lain adalah merupakan bukti bahwa pelajar dan output dari lembaga pendidikan yang bernama sekolah, belum mempunyai karakter yang baik atau dapat dikatakan belum berakhlaq mulia.
  • 2. Permasalahannya adalah dari mana pendidikan berkarakter ini harusnya dimulai dan dari siapa yang lebih dahulu mempunyai watak yang diharapkan berkarakter. Selama ini yang benar-benar diharapkan berkarakter adalah para siswa di suatu lembaga pendidikan yang disebut sekolah. Memang tidak adil kalau masalah karakter bangsa hanya dibebankan kepada sekolah atau lembaga pendidikan. Hal ini dikarenakan waktu atau durasi pelajar di sekolah hanyalah 33,33 persen dari keseluruhan waktu yang mereka miliki. Selebihnya 66.33 persen adalah diluar sekolah. Sehingga kehidupan di rumah dan di masyarkatlah yang paling berpengaruh terhadap karakter anak didik. Tidak perlu disangsikan lagi, bahwa pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pihak, baik keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Pendidikan karakter tidak akan berhasil tanpa adanya kesinambungan dan keharmonisan semua pihak. Peran dan kontribusi guru sangat dominan. Tugas seorang guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik. Harapannya, siswa tidak hanya memiliki kecerdasan kognitif, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Guru atau pendidik memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral karena guru merupakan teladan bagi para siswa. Guru berperan sebagai model atau contoh bagi siswa. Oleh karena itu tingkah laku pendidik, baik guru, orang tua maupun tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma dan agama yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara serta nilai-nilai Pancasila. Kadang-kadang ada permasalahan yang terlihat membingungkan dalam pendidikan berkarakter. Hal ini ditandai dengan adanya kenyataan bahwa peserta didik sering dihadapkan dengan nilai-nilai yang bertentangan. Di satu sisi, siswa dididik untuk bertingkah laku yang baik, jujur, hormat, hemat, rajin, disiplin, sopan, tetapi di sisi lain pada saat yang bersamaan, siswa dipertontonkan hal-hal yang bertolak belakang dengan apa yang sudah dipelajari oleh orangtua, lingkungan, bahkan oleh gurunya sendiri. Sebagai contoh, hukuman atau sanksi pelanggaran tata tertib sekolah hanya berlaku untuk siswa. Siswa dilarang melakukan kekerasan tetapi sebaliknya, banyak guru melakukan kekerasan terhadap siswa. Guru perokok melarang anak didiknya merokok, dan masih banyak peristiwa yang merusak citra profesi guru. Hal-hal yang bertolak belakang inilah yang menyebabkan peserta didik kesulitan dalam mencari figur teladan yang baik di lingkungannya, termasuk di sekolah. Keteladanan dan pembiasaan orang tua di rumah dan guru di sekolah adalah metode yang paling efektif
  • 3. untuk menumbuhkan akhlaqul karimah pada anak-anak (Lili Pramudji, 2008). Guru diharapkan mampu menjadi model dalam pembelajaran pendidikan karakter dan budi pekerti, baik pendidikan moral kebangsaan (nasionalisme) maupun pendidikan moral keagamaan (akhlak). Kegiatan pembiasaan dapat di integrasikan pada proses pembelajaran di sekolah, misalnya gotong royong, bhakti sosial, shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an. Beberapa contoh kegiatan tersebut wajib diikuti oleh warga sekolah, termasuk guru, sehingga dalam hal ini peran guru tidak hanya sebagai “penganjur yang baik” kepada anak didiknya.Oleh karena itu, sekolah dan keluarga perlu meningkatkan efektivitaskemitraan dengan merekrut bantuan dari komunitas yang lebih luas, seperti organisasi pemuda dan lembaga keagamaan dalam mempromosikan pembangunan karakter. Dalam pendidikan karakter penting sekali dikembangkan nilai-nilai etika inti,seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap diri dan orang lain. Selain itu juga mencakup nilai-nilai kinerja pendukungnya, seperti ketekunan, etos kerja yang tinggi, dan kegigihan sebagai basis karakter yang baik (Khoiruddin Bashori, 2010). Guru harus berkomitmen untuk mengembangkan karakter dirinya sendiri terlebih dahulu baru kemudian peserta didik berdasarkan nilai-nilai tersebut, mendefinisikannya dalam bentuk perilaku yang dapat diamati dalam kehidupan sekolah sehari- hari,mencontohkan nilai-nilai itu, mengkaji dan mendiskusikannya, menggunakannya sebagai dasar dalam hubungan antarmanusia, dan mengapresiasi manifestasi nilainilai tersebut di sekolah dan masyarakat. Guru harus manjadi agen perubahan dalam mewujudkan pendidikan berkarakter di negeri tercinta kita ini. Untuk perekrutkan guru kedepan tidak hanya didasarkan pada tes potensi akademik semata tetapi harus juga diimbangi dengan tes budi pekerti dan kepribadian, karena guru akan menjadi suri teladan bagi para muridnya.
  • 4. DAFTAR PUSTAKA Khoiruddin Bashori. (2010). Menata Ulang Pendidikan Karakter Bangsa. Media Indonesia.com, diunduh pada tanggal 3 Mei 2010. Lili Pramudji. (2008). Pendidikan Moral, Kompetensi Kepribadian Guru, dan Sertifikasi, diunduh pada tanggal 30 April 2010