SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
Descargar para leer sin conexión
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam
kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan
orang-orang yang meniti jalan mereka hingga akhir zaman.
Mengenai permasalahan menggabungkan niat Aqiqah dan
Qurban, para ulama memiliki beda pendapat.
Pendapat pertama: Aqiqah dan Qurban tidak boleh
digabungkan. Pendapat ini adalah pendapat ulama Malikiyah,
Syafi‟iyah dan salah satu pendapat dari Imam Ahmad.
Alasan dari pendapat pertama ini karena aqiqah dan
qurban memiliki sebab dan maksud tersendiri yang tidak bisa
menggantikan satu dan lainnya. „Aqiqah dilaksanakan dalam
rangka mensyukuri nikmat kelahiran seorang anak, sedangkan
qurban mensyukuri nikmat hidup dan dilaksanakan pada hari
An Nahr (Idul Adha).[1]
Al Haitami –salah seorang ulama Syafi‟iyah- mengatakan,
“Seandainya seseorang berniat satu kambing untuk Aqiqah
dan Qurban sekaligus maka keduanya sama-sama tidak
teranggap. Inilah yang lebih tepat karena maksud dari qurban
dan „aqiqah itu berbeda.”[2]
Ibnu Hajar Al Haitami Al Makkiy dalam Fatawa Kubronya
menjelaskan, “Sebagaimana pendapat ulama madzhab kami
sejak beberapa tahun silam, tidak boleh menggabungkan niat
aqiqah dan qurban. Alasannya, karena yang dimaksudkan
dalam qurban dan aqiqah adalah dzatnya (sehingga tidak bisa
digabungkan dengan lainnya, pen). Begitu pula keduanya
memiliki sebab dan maksud masing-masing. Udh-hiyah
(qurban) sebagai tebusan untuk diri sendiri, sedangkan aqiqah
sebagai tebusan untuk anak yang diharap dapat tumbuh
menjadi anak sholih dan berbakti, juga aqiqah dilaksanakan
untuk mendoakannya.”[3]
Pendapat kedua: Penggabungan Aqiqah dan Qurban itu
dibolehkan. Menurut pendapat ini, boleh melaksanakan qurban
sekaligus dengan niat „aqiqah atau sebaliknya. Inilah salah satu
pendapat dari Imam Ahmad, pendapat ulama Hanafiyah,
pendapat Al Hasan Al Bashri, Muhammad bin Sirin dan
Qotadah.
Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Jika seorang anak ingin
disyukuri dengan qurban, maka qurban tersebut bisa jadi satu
dengan „aqiqah.” Hisyam dan Ibnu Sirin mengatakan, “Tetap
dianggap sah jika qurban digabungkan dengan „aqiqah.”[4]
Al Bahuti –seorang ulama Hambali- mengatakan, “Jika waktu
aqiqah dan penyembelihan qurban bertepatan dengan waktu
pelaksanaan qurban, yaitu hari ketujuh kelahiran atau lainnya
bertepatan dengan hari Idul Adha, maka boleh melakukan
aqiqah sekaligus dengan niat qurban atau melakukan qurban
sekaligus dengan niat aqiqah. Sebagaimana jika hari „ied
bertepatan dengan hari Jum‟at, kita melaksanakan mandi
jum‟at sekaligus dengan niat mandi „ied atau sebaliknya.”[5]
Pendapat ini juga dipilih oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim
rahimahullah. Beliau mengatakan, “Jika qurban dan „aqiqah
digabungkan, maka cukup dengan satu sembelihan untuk satu
rumah. Jadi, diniatkan qurban untuk dirinya, lalu qurban itu
juga diniatkan untuk „aqiqah.
Sebagian mereka yang berpendapat demikian, ada yang
memberi syarat bahwa aqiqah dan qurban itu diatasnamakan si
kecil. Pendapat yang lainnya mengatakan bahwa tidak
disyaratkan demikian. Jika seorang ayah berniat untuk
berqurban, maka dia juga langsung boleh niatkan aqiqah untuk
anaknya.”[6] Intinya, Syaikh Muhammad bin Ibrahim
membolehkan jika qurban diniatkan sekaligus dengan aqiqah.
Point Penting dalam Penggabungan Niat
Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa penggabungan niat
diperbolehkan jika memang memenuhi dua syarat:
Kesamaan jenis.
Ibadah tersebut bukan ibadah yang berdiri sendiri, artinya ia
bisa diwakili oleh ibadah sejenis lainnya.
Kami contohkan di sini, bolehnya penggabungan niat shalat
tahiyatul masjid dengan shalat sunnah rawatib. Dua shalat ini
jenisnya sama yaitu sama-sama shalat sunnah. Mengenai shalat
tahiyatul masjid, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
‫ا‬َ‫ذ‬‫إ‬ َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫د‬ ِ‫ْج‬‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ ْ‫س‬ِ‫ل‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ي‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬
“Jika salah seorang dari kalian memasuki masjid, maka
janganlah dia duduk sampai dia mengerjakan shalat sunnah
dua raka‟at (shalat sunnah tahiyatul masjid).”[7] Maksud hadits
ini yang penting mengerjakan shalat sunnah dua raka‟at ketika
memasuki masjid, bisa diwakili dengan shalat sunnah wudhu
atau dengan shalat sunnah rawatib. Shalat tahiyatul masjid
bukan dimaksudkan dzatnya. Asalkan seseorang mengerjakan
shalat sunnah dua raka‟at (apa saja shalat sunnah tersebut)
ketika memasuki masjid, ia berarti telah melaksanakan
perintah dalam hadits di atas.
Namun untuk kasus aqiqah dan qurban berbeda dengan shalat
sunnah awatib dan shalat sunnah tahiyatul masjid. Qurban dan
aqiqah memang sama-sama sejenis yaitu sama-sama daging
sembelihan. Namun keduanya adalah ibadah yang berdiri
sendiri dan tidak bisa digabungkan dengan lainnya. Qurban
untuk tebusan diri sendiri, sedangkan aqiqah adalah tebusan
untuk anak. Lihat kembali penjelasan Ibnu Hajar Al Makki di
atas.
Jalan Keluar dari Masalah
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin pernah ditanya
mengenai hukum menggabungkan niat udh-hiyah (qurban) dan
„aqiqah, jika Idul Adha bertepatan dengan hari ketujuh
kelahiran anak?
Syaikh rahimahullah menjawab, “Sebagian ulama berpendapat,
jika hari Idul Adha bertepatan dengan hari ketujuh kelahiran
anak, kemudian dilaksanakan udh-hiyah (qurban), maka tidak
perlu lagi melaksanakan aqiqah (artinya qurban sudah jadi satu
dengan aqiqah, pen). Sebagaimana pula jika seseorang masuk
masjid dan langsung melaksanakan shalat fardhu, maka tidak
perlu lagi ia melaksanakan shalat tahiyatul masjid. Alasannya,
karena dua ibadah tersebut adalah ibadah sejenis dan keduanya
bertemu dalam waktu yang sama. Maka satu ibadah sudah
mencakup ibadah lainnya.
Akan tetapi, saya sendiri berpandangan bahwa jika Allah
memberi kecukupan rizki, (ketika Idul Adha bertepatan dengan
hari aqiqah), maka hendaklah ia berqurban dengan satu
kambing, ditambah beraqiqah dengan satu kambing (jika
anaknya perempuan) atau beraqiqah dengan dua kambing (jika
anaknya laki-laki).”[8]
Kesimpulan
Dari dua pendapat di atas, kami lebih condong pada pendapat
pertama yang menyatakan bahwa penggabungan niat antara
aqiqah dan qurban tidak diperbolehkan, karena walaupun
ibadahnya itu sejenis namun maksud aqiqah dan qurban
adalah dzatnya sehingga tidak bisa digabungkan dengan yang
lainnya. Pendapat pertama juga lebih hati-hati dan lebih
selamat dari perselisihan yang ada.
Jika memang aqiqah bertepatan dengan qurban pada Idul
Adha, maka sebaiknya dipisah antara aqiqah dan qurban.
Jika mampu ketika itu, laksanakanlah kedua-duanya. Artinya
laksanakan qurban dengan satu kambing atau ikut urunan sapi,
sekaligus laksanakan aqiqah dengan dua kambing (bagi anak
laki-laki) atau satu kambing (bagi anak perempuan).
Jika tidak mampu melaksanakan aqiqah dan qurban sekaligus,
maka yang lebih didahulukan adalah ibadah udh-hiyah
(qurban) karena waktunya bertepatan dengan hari qurban dan
waktunya cukup sempit. Jika ada kelapangan rizki lagi, barulah
ditunaikan aqiqah.
Wallahu a‟lam bish showab.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
jasa aqiqah, jual kambing aqiqah, jasa aqiqah jakarta, jasa
aqiqah tangerang, jasa aqiqah bandung, jasa aqiqah surabaya,
jasa aqiqah jakarta timur, jasa aqiqah jogja, jasa aqiqah murah,
jasa aqiqah bekasi, jasa aqiqah di solo, jasa aqiqah jakarta
barat, jasa aqiqah purwokerto, jasa aqiqah di bekasi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Panduan kurban praktis
Panduan kurban praktisPanduan kurban praktis
Panduan kurban praktisHelmon Chan
 
Ibadah Korban Dalam Islam
Ibadah Korban Dalam IslamIbadah Korban Dalam Islam
Ibadah Korban Dalam Islamfrubo
 
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubatBab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubatwildiaekafutikha
 
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah Dzakirotur Rifdah
 
Proposal kegiatan buka bersama USAHID SURAKARTA
Proposal kegiatan buka bersama USAHID SURAKARTAProposal kegiatan buka bersama USAHID SURAKARTA
Proposal kegiatan buka bersama USAHID SURAKARTAhusren
 
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.Juaria Muin
 
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...Sulistiowati Nur Faimi
 
kajian surah al anfal 72
 kajian surah al anfal 72 kajian surah al anfal 72
kajian surah al anfal 72Dea Aulia
 
Control diri husnuzzan_ukhuwah
Control diri husnuzzan_ukhuwahControl diri husnuzzan_ukhuwah
Control diri husnuzzan_ukhuwahoyounk wantedz
 
husnudzon, ukhuwah, mawas diri
husnudzon, ukhuwah, mawas dirihusnudzon, ukhuwah, mawas diri
husnudzon, ukhuwah, mawas diriYoga Fachruddin
 
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptxMeniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptxFaizalFuad23
 
Pengertian berbuat-baik-dan-durhaka
Pengertian berbuat-baik-dan-durhakaPengertian berbuat-baik-dan-durhaka
Pengertian berbuat-baik-dan-durhakaRa Hardianto
 

La actualidad más candente (20)

Panduan kurban praktis
Panduan kurban praktisPanduan kurban praktis
Panduan kurban praktis
 
Kitab tauhid
Kitab tauhidKitab tauhid
Kitab tauhid
 
Ibadah Korban Dalam Islam
Ibadah Korban Dalam IslamIbadah Korban Dalam Islam
Ibadah Korban Dalam Islam
 
Fiqh Qurban
Fiqh QurbanFiqh Qurban
Fiqh Qurban
 
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubatBab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
Bab 3 taat, ikhlas, khauf, dan taubat
 
Tafsir ayat qishos
Tafsir ayat qishosTafsir ayat qishos
Tafsir ayat qishos
 
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
 
Proposal kegiatan buka bersama USAHID SURAKARTA
Proposal kegiatan buka bersama USAHID SURAKARTAProposal kegiatan buka bersama USAHID SURAKARTA
Proposal kegiatan buka bersama USAHID SURAKARTA
 
Fiqih 1
Fiqih 1Fiqih 1
Fiqih 1
 
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
 
MAKALAH QURBAN
MAKALAH QURBANMAKALAH QURBAN
MAKALAH QURBAN
 
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
 
kajian surah al anfal 72
 kajian surah al anfal 72 kajian surah al anfal 72
kajian surah al anfal 72
 
Ppt bab 6
Ppt bab 6Ppt bab 6
Ppt bab 6
 
Control diri husnuzzan_ukhuwah
Control diri husnuzzan_ukhuwahControl diri husnuzzan_ukhuwah
Control diri husnuzzan_ukhuwah
 
husnudzon, ukhuwah, mawas diri
husnudzon, ukhuwah, mawas dirihusnudzon, ukhuwah, mawas diri
husnudzon, ukhuwah, mawas diri
 
Hakekat qurban
Hakekat qurbanHakekat qurban
Hakekat qurban
 
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptxMeniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
 
Pengertian berbuat-baik-dan-durhaka
Pengertian berbuat-baik-dan-durhakaPengertian berbuat-baik-dan-durhaka
Pengertian berbuat-baik-dan-durhaka
 
Masalah seputar qurban
Masalah seputar qurbanMasalah seputar qurban
Masalah seputar qurban
 

Destacado

22 quy luật bất biến trong marketing [Ngonlanhcanhdao.com sưu tầm]
22 quy luật bất biến trong marketing [Ngonlanhcanhdao.com sưu tầm]22 quy luật bất biến trong marketing [Ngonlanhcanhdao.com sưu tầm]
22 quy luật bất biến trong marketing [Ngonlanhcanhdao.com sưu tầm]Duong Baloo
 
Efemerides septiembre copia
Efemerides septiembre   copiaEfemerides septiembre   copia
Efemerides septiembre copiaVictor Gonzalez
 
Teacherguidenew010812 120108202851-phpapp02
Teacherguidenew010812 120108202851-phpapp02Teacherguidenew010812 120108202851-phpapp02
Teacherguidenew010812 120108202851-phpapp02Idrus Jamian
 
Thành phần dinh dưỡng thịt, trứng, cá, đồ biển
Thành phần dinh dưỡng thịt, trứng, cá, đồ biểnThành phần dinh dưỡng thịt, trứng, cá, đồ biển
Thành phần dinh dưỡng thịt, trứng, cá, đồ biểnDuong Baloo
 
1.2 sorotan literatur
1.2 sorotan literatur1.2 sorotan literatur
1.2 sorotan literaturAida Ayu
 
Kertas kerja program kawasan angkat
Kertas kerja program kawasan angkatKertas kerja program kawasan angkat
Kertas kerja program kawasan angkatAida Ayu
 
Tahun 2 makanan
Tahun 2  makananTahun 2  makanan
Tahun 2 makananAida Ayu
 

Destacado (18)

22 quy luật bất biến trong marketing [Ngonlanhcanhdao.com sưu tầm]
22 quy luật bất biến trong marketing [Ngonlanhcanhdao.com sưu tầm]22 quy luật bất biến trong marketing [Ngonlanhcanhdao.com sưu tầm]
22 quy luật bất biến trong marketing [Ngonlanhcanhdao.com sưu tầm]
 
Genius slide
Genius slideGenius slide
Genius slide
 
Ar hakim
Ar hakimAr hakim
Ar hakim
 
Antiguo nuevo
Antiguo nuevoAntiguo nuevo
Antiguo nuevo
 
Genius slide
Genius slideGenius slide
Genius slide
 
Jahaira f. field proj.
Jahaira f. field proj.Jahaira f. field proj.
Jahaira f. field proj.
 
Efemerides septiembre copia
Efemerides septiembre   copiaEfemerides septiembre   copia
Efemerides septiembre copia
 
Jahaira f. field proj.
Jahaira f. field proj.Jahaira f. field proj.
Jahaira f. field proj.
 
Hacking101 delhi 2013
Hacking101 delhi 2013Hacking101 delhi 2013
Hacking101 delhi 2013
 
Teacherguidenew010812 120108202851-phpapp02
Teacherguidenew010812 120108202851-phpapp02Teacherguidenew010812 120108202851-phpapp02
Teacherguidenew010812 120108202851-phpapp02
 
Toteslesnotes
ToteslesnotesToteslesnotes
Toteslesnotes
 
Leccion 1 dios creador
Leccion 1 dios creadorLeccion 1 dios creador
Leccion 1 dios creador
 
Thành phần dinh dưỡng thịt, trứng, cá, đồ biển
Thành phần dinh dưỡng thịt, trứng, cá, đồ biểnThành phần dinh dưỡng thịt, trứng, cá, đồ biển
Thành phần dinh dưỡng thịt, trứng, cá, đồ biển
 
1.2 sorotan literatur
1.2 sorotan literatur1.2 sorotan literatur
1.2 sorotan literatur
 
Kertas kerja program kawasan angkat
Kertas kerja program kawasan angkatKertas kerja program kawasan angkat
Kertas kerja program kawasan angkat
 
Rock project
Rock projectRock project
Rock project
 
Ramadan algorithm
Ramadan algorithmRamadan algorithm
Ramadan algorithm
 
Tahun 2 makanan
Tahun 2  makananTahun 2  makanan
Tahun 2 makanan
 

Similar a Kuban dan aqiqah (14)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah qurban
Makalah qurbanMakalah qurban
Makalah qurban
 
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
 
Hukum hukum qurban
Hukum hukum qurbanHukum hukum qurban
Hukum hukum qurban
 
Pengertian aqiqah-dalil-syari-tentang-aqiqah-hukum-aqiqah
Pengertian aqiqah-dalil-syari-tentang-aqiqah-hukum-aqiqahPengertian aqiqah-dalil-syari-tentang-aqiqah-hukum-aqiqah
Pengertian aqiqah-dalil-syari-tentang-aqiqah-hukum-aqiqah
 
8 AQIQAH.docx
8 AQIQAH.docx8 AQIQAH.docx
8 AQIQAH.docx
 
8 AQIQAH.docx
8 AQIQAH.docx8 AQIQAH.docx
8 AQIQAH.docx
 
Kajian filosofi aqiqah dan udhiyah
Kajian filosofi aqiqah dan udhiyahKajian filosofi aqiqah dan udhiyah
Kajian filosofi aqiqah dan udhiyah
 
Kajian filosofi aqiqah dan udhiyah
Kajian filosofi aqiqah dan udhiyahKajian filosofi aqiqah dan udhiyah
Kajian filosofi aqiqah dan udhiyah
 
Fiqih Qurban (Bagian 1).pdf
Fiqih Qurban (Bagian 1).pdfFiqih Qurban (Bagian 1).pdf
Fiqih Qurban (Bagian 1).pdf
 

Kuban dan aqiqah

  • 1. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang meniti jalan mereka hingga akhir zaman. Mengenai permasalahan menggabungkan niat Aqiqah dan Qurban, para ulama memiliki beda pendapat. Pendapat pertama: Aqiqah dan Qurban tidak boleh digabungkan. Pendapat ini adalah pendapat ulama Malikiyah, Syafi‟iyah dan salah satu pendapat dari Imam Ahmad. Alasan dari pendapat pertama ini karena aqiqah dan qurban memiliki sebab dan maksud tersendiri yang tidak bisa menggantikan satu dan lainnya. „Aqiqah dilaksanakan dalam rangka mensyukuri nikmat kelahiran seorang anak, sedangkan qurban mensyukuri nikmat hidup dan dilaksanakan pada hari An Nahr (Idul Adha).[1] Al Haitami –salah seorang ulama Syafi‟iyah- mengatakan, “Seandainya seseorang berniat satu kambing untuk Aqiqah dan Qurban sekaligus maka keduanya sama-sama tidak teranggap. Inilah yang lebih tepat karena maksud dari qurban dan „aqiqah itu berbeda.”[2] Ibnu Hajar Al Haitami Al Makkiy dalam Fatawa Kubronya menjelaskan, “Sebagaimana pendapat ulama madzhab kami sejak beberapa tahun silam, tidak boleh menggabungkan niat aqiqah dan qurban. Alasannya, karena yang dimaksudkan dalam qurban dan aqiqah adalah dzatnya (sehingga tidak bisa digabungkan dengan lainnya, pen). Begitu pula keduanya memiliki sebab dan maksud masing-masing. Udh-hiyah (qurban) sebagai tebusan untuk diri sendiri, sedangkan aqiqah sebagai tebusan untuk anak yang diharap dapat tumbuh menjadi anak sholih dan berbakti, juga aqiqah dilaksanakan untuk mendoakannya.”[3] Pendapat kedua: Penggabungan Aqiqah dan Qurban itu dibolehkan. Menurut pendapat ini, boleh melaksanakan qurban sekaligus dengan niat „aqiqah atau sebaliknya. Inilah salah satu
  • 2. pendapat dari Imam Ahmad, pendapat ulama Hanafiyah, pendapat Al Hasan Al Bashri, Muhammad bin Sirin dan Qotadah. Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Jika seorang anak ingin disyukuri dengan qurban, maka qurban tersebut bisa jadi satu dengan „aqiqah.” Hisyam dan Ibnu Sirin mengatakan, “Tetap dianggap sah jika qurban digabungkan dengan „aqiqah.”[4] Al Bahuti –seorang ulama Hambali- mengatakan, “Jika waktu aqiqah dan penyembelihan qurban bertepatan dengan waktu pelaksanaan qurban, yaitu hari ketujuh kelahiran atau lainnya bertepatan dengan hari Idul Adha, maka boleh melakukan aqiqah sekaligus dengan niat qurban atau melakukan qurban sekaligus dengan niat aqiqah. Sebagaimana jika hari „ied bertepatan dengan hari Jum‟at, kita melaksanakan mandi jum‟at sekaligus dengan niat mandi „ied atau sebaliknya.”[5] Pendapat ini juga dipilih oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah. Beliau mengatakan, “Jika qurban dan „aqiqah digabungkan, maka cukup dengan satu sembelihan untuk satu rumah. Jadi, diniatkan qurban untuk dirinya, lalu qurban itu juga diniatkan untuk „aqiqah. Sebagian mereka yang berpendapat demikian, ada yang memberi syarat bahwa aqiqah dan qurban itu diatasnamakan si kecil. Pendapat yang lainnya mengatakan bahwa tidak disyaratkan demikian. Jika seorang ayah berniat untuk berqurban, maka dia juga langsung boleh niatkan aqiqah untuk anaknya.”[6] Intinya, Syaikh Muhammad bin Ibrahim membolehkan jika qurban diniatkan sekaligus dengan aqiqah. Point Penting dalam Penggabungan Niat Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa penggabungan niat diperbolehkan jika memang memenuhi dua syarat:
  • 3. Kesamaan jenis. Ibadah tersebut bukan ibadah yang berdiri sendiri, artinya ia bisa diwakili oleh ibadah sejenis lainnya. Kami contohkan di sini, bolehnya penggabungan niat shalat tahiyatul masjid dengan shalat sunnah rawatib. Dua shalat ini jenisnya sama yaitu sama-sama shalat sunnah. Mengenai shalat tahiyatul masjid, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, ‫ا‬َ‫ذ‬‫إ‬ َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫د‬ ِ‫ْج‬‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ ْ‫س‬ِ‫ل‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ي‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬ “Jika salah seorang dari kalian memasuki masjid, maka janganlah dia duduk sampai dia mengerjakan shalat sunnah dua raka‟at (shalat sunnah tahiyatul masjid).”[7] Maksud hadits ini yang penting mengerjakan shalat sunnah dua raka‟at ketika memasuki masjid, bisa diwakili dengan shalat sunnah wudhu atau dengan shalat sunnah rawatib. Shalat tahiyatul masjid bukan dimaksudkan dzatnya. Asalkan seseorang mengerjakan shalat sunnah dua raka‟at (apa saja shalat sunnah tersebut) ketika memasuki masjid, ia berarti telah melaksanakan perintah dalam hadits di atas. Namun untuk kasus aqiqah dan qurban berbeda dengan shalat sunnah awatib dan shalat sunnah tahiyatul masjid. Qurban dan aqiqah memang sama-sama sejenis yaitu sama-sama daging sembelihan. Namun keduanya adalah ibadah yang berdiri sendiri dan tidak bisa digabungkan dengan lainnya. Qurban untuk tebusan diri sendiri, sedangkan aqiqah adalah tebusan untuk anak. Lihat kembali penjelasan Ibnu Hajar Al Makki di atas. Jalan Keluar dari Masalah Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin pernah ditanya mengenai hukum menggabungkan niat udh-hiyah (qurban) dan „aqiqah, jika Idul Adha bertepatan dengan hari ketujuh kelahiran anak?
  • 4. Syaikh rahimahullah menjawab, “Sebagian ulama berpendapat, jika hari Idul Adha bertepatan dengan hari ketujuh kelahiran anak, kemudian dilaksanakan udh-hiyah (qurban), maka tidak perlu lagi melaksanakan aqiqah (artinya qurban sudah jadi satu dengan aqiqah, pen). Sebagaimana pula jika seseorang masuk masjid dan langsung melaksanakan shalat fardhu, maka tidak perlu lagi ia melaksanakan shalat tahiyatul masjid. Alasannya, karena dua ibadah tersebut adalah ibadah sejenis dan keduanya bertemu dalam waktu yang sama. Maka satu ibadah sudah mencakup ibadah lainnya. Akan tetapi, saya sendiri berpandangan bahwa jika Allah memberi kecukupan rizki, (ketika Idul Adha bertepatan dengan hari aqiqah), maka hendaklah ia berqurban dengan satu kambing, ditambah beraqiqah dengan satu kambing (jika anaknya perempuan) atau beraqiqah dengan dua kambing (jika anaknya laki-laki).”[8] Kesimpulan Dari dua pendapat di atas, kami lebih condong pada pendapat pertama yang menyatakan bahwa penggabungan niat antara aqiqah dan qurban tidak diperbolehkan, karena walaupun ibadahnya itu sejenis namun maksud aqiqah dan qurban adalah dzatnya sehingga tidak bisa digabungkan dengan yang lainnya. Pendapat pertama juga lebih hati-hati dan lebih selamat dari perselisihan yang ada. Jika memang aqiqah bertepatan dengan qurban pada Idul Adha, maka sebaiknya dipisah antara aqiqah dan qurban. Jika mampu ketika itu, laksanakanlah kedua-duanya. Artinya laksanakan qurban dengan satu kambing atau ikut urunan sapi, sekaligus laksanakan aqiqah dengan dua kambing (bagi anak laki-laki) atau satu kambing (bagi anak perempuan). Jika tidak mampu melaksanakan aqiqah dan qurban sekaligus, maka yang lebih didahulukan adalah ibadah udh-hiyah (qurban) karena waktunya bertepatan dengan hari qurban dan waktunya cukup sempit. Jika ada kelapangan rizki lagi, barulah ditunaikan aqiqah.
  • 5. Wallahu a‟lam bish showab. Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal jasa aqiqah, jual kambing aqiqah, jasa aqiqah jakarta, jasa aqiqah tangerang, jasa aqiqah bandung, jasa aqiqah surabaya, jasa aqiqah jakarta timur, jasa aqiqah jogja, jasa aqiqah murah, jasa aqiqah bekasi, jasa aqiqah di solo, jasa aqiqah jakarta barat, jasa aqiqah purwokerto, jasa aqiqah di bekasi