SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 36
Meteorologi Dinamis II

        Kuliah 1
Fluida barotropik dan baroklinik
• Fluida
       barotropik adalah fluida dimana permukaan tekanan
konstan dan permukaan densitas konstan adalah paralel (lihat
diagram di bawah ini).




•Dalam fluida barotropik, densitas adalah konstan sepanjang
permukaan tekanan konstan.
• Dari persamaan gas ideal, secara tidak
  langsung menegaskan bahwa utk atmosfer
  barotropik, suhu adalah konstan pada
  permukaan tekanan konstan, karena


• Jika atmosfer benar-benar barotropik, maka
  tdk akan ada isotherm pd peta permukaan
  konstan.
• Dalam fluida barotropik, angin thermal tidak
  ada. Maka aliran pada semua level adalah
  sama. Tidak ada vertical wind shear di
  atmosfer barotropik.
• Jika fluida tidak barotropik berarti adalah
  baroklinik. Dalam fluida baroklinik permukaan
  tekanan dan permukaan densitas saling
  berpotongan.
o Dalam atmosfer baroklinik akan ada   gradien suhu pada
permukaan tekanan konstan.
o Dalam atmosfer baroklinik, aliran akan berbeda pada level
yang berbeda.
• Di atmosfer, isotherm kadang-kadang sejajar
  dengan kontur ketinggian (lihat diagram di
  bawah)
• Dalam kasus ini angin berubah kecepatannya
  terhadap ketinggian, tetapi selalu sama dalam
  hal arahnya. Walaupun secara teknis
  baroklinik, tapi situasi ini dinyatakan sebagai
  barotropik ekivalen.
• Hati-hati, seringkali meteorologist menyatakan
  barotropik ketika keadaannya benar-benar
  barotropik ekivalen.
• Barotropisitas/baroklinisitas dari atmosfer dapat berubah terhadap
  ketinggian.
   o Tepat karena level tekanan tertentu adalah barotropik ekivalen, tdk
     berarti keseluruhan atmosfer di atas dan di bawahnya adalah
     barotropik ekivalen.
• Utk melihat jika level atau wilayah tertentu adalah barotropik,
  barotropik ekivalen atau baroklinik, kita harus hanya melihat pada
  permukaan tekanan konstan dan melihat orientasi dari isotherm
  (atau garis-garis thickness).
   o Jika isotherm sangat lebar jaraknya, maka wilayah atau level tsb
     mendekati barotropik.
   o Jika isotherm sejajar dg kontur ketinggian, maka wilayah atau level tsb
     adalah barotropik ekivalen.
   o Jika isotherm memotong kontur ketinggian, maka wilayah atau level
     tsb adalah baroklinik.
• Pd contoh berikut, garis-garis utuh tebal
  adalah kontur ketinggian 850 mb, dan garis
  putus-putus adalah kontur thickness 500-1000
  mb.
  o Wilayah dekat New England pd 850 mb adalah
    benar-benar baroklinik, krn garis-garis ketinggian
    dan thickness berpotongan pd sudut yg besar.
  o Low di atas Kansas pd 850 mb adalah mendekati
    barotropik ekivalen krn garis-garis ketinggian dan
    thickness hampir sejajar.
• Peta tropis menunjukkan bhw kontur
  ketinggian dan kontur thickness terpisah
  sangat jauh (lihat contoh berikut). Ini
  merupakan karakteristik atmosfer tropik jauh
  dari siklon. Oleh karena itu tropik cenderung
  barotropik (mudah utk mengingat krn tropik
  muncul pd barotropik).
• Perhatikan low barotropik ekivalen dekat
  Filipina.
• Fluida yg dimulai dg barotropik dapat menjadi
  baroklinik kecuali jika densitasnya konstan.
• Fluida dg densitas konstan dinamakan
  autobarotropic, krn dia selalu barotropik
  (densitasnya selalu konstan pd permukaan
  tekanan konstan).
Sirkulasi
• Sirkulasi adalah ukuran dari rotasi fluida.
• Sirkulasi didefinisikan sbg integral garis
  mengelilingi sebuah lintasan tertutup dari dot
  product kecepatan dan vektor yg menyinggung
  lintasan tsb.


  o Menurut perjanjian, mengintegralkan sepanjang
    lintasan yang berlawanan arah dg arah putaran
    jarum jam adalah positif.
• Sebelum memperhatikan konsep sirkulasi
  digunakan pd atmosfer, kita gunakan pd fluida
  dlm koordinat mutlak (tidak berputar). Dalam
  kasus ini persamaan momentum adalah


• Utk mencari perubahan dlm sirkulasi kita
  integrasikan persamaan tsb pd lintasan
  tertutup,
Sekarang




 Sehingga kita peroleh
              DC                
                         p dl   g dl .
              Dt
• Gunakan identitas berikut


Kita dapat menulis



 Perlakukan g sbg konstan, kita peroleh
(karena d l adalah diferensial eksak), maka
  akhirnya kita peroleh hasil bahwa

                              dl




• Ini adalah teorema sirkulasi V. Bjerkness yg terkenal yg
menghasilkan laju perubahan sirkulasi dari suatu fluida.
• Sebelum menggali pentingnya teorema Bjerkness utk fluida
baroklinik, kita perhatikan aplikasinya pd fluida barotropik
Sirkulasi dalam fluida barotropik
• Dalam fluida barotropik, densitas adalah hanya fungsi dari
  tekanan saja. Dalam kasus ini kita peroleh



Yg mana, karena f ( p)dp   adalah diferensial eksak, maka



• Ini adalah teorema sirkulasi Kelvin.
     oTeorema sirkulasi Kelvin menegaskan bahwa sirkulasi
     mengelilingi lintasan tertutup yg bergerak tanpa
     gesekan dalam fluida barotropik adalah konstan.
• Teorema Kelvin ini sangat kuat dalam hal dia
  menyatakan dinamika aliran fluida dalam satu
  hukum kekekalan yg kompak (kekekalan sirkulasi).
  o Pada umumnya, persoalan-persoalan fisika lebih
    mudah utk memecahkannya jika mereka dapat ditulis
    dalam pengertian hukum-hukum kekekalan. Sebagai
    contoh, lebih mudah memecahkan utk kecepatan
    sebuah obyek yg meluncur di jalan tanpa gesekan dg
    menggunakan kekekalan energi dari pada dg hukum
    ke dua Newton.
• Alasan bahwa teorema Kelvin (dan Bjerkness
  utk masalah itu) hanya berlaku pd fluida tanpa
  gesekan adalah bahwa dalam fluida yg nyata
  kecepatan yg menyinggung sebuah batas
  harus sama dg nol karena gesekan
  o Sirkulasi dapat dibentuk atau dimusnahkan di
    lapisan batas. Ini tidak berhubungan dg teorema
    sirkulasi Kelvin ataupun Bjerkness.
Sirkulasi dalam fluida baroklinik
• Dalam fluida baroklinik dp tidak sama dg nol. Utk
  mengevaluasinya kita ingat bahwa


Sehingga kita dapat menulis



 Yg oleh teorema Stokes



   dan kembangkan sbg
• Suku pertama pada ruas kanan adalah sama dg nol. Maka kita
  dapat menulis teorema sirkulasi Bjerkness sbg




• Arti fisis dari persamaan (1) sangat baik diilustrasikan jika
lintasan integrasi dalam (1) terletak pada sebuah bidang
(sehingga permukaan di (2) adalah datar). Dalam kasus ini




 Dimana      adalah sudut antara gradien        dan p (lihat diagram)
Dalam contoh ini              shg sirkulasi searah putaran
jarum jam akan tumbuh spt ditunjukkan di bawah.
o umumnya, sirkulasi yg tumbuh akan sedemikian shg
permukaan densitas dan permukaan tekanan akan menjadi
sejajar.
• Utk gas ideal, suku solenoidal dpt ditulis dlm
  gradien suhu dan gradien tekanan sbg



o Bentuk teorema sirkulasi ini dpt digunakan utk menjelaskan
sirkulasi atmosferik seperti angin darat-laut, atau angin
lembah-gunung.
Sirkulasi pd bumi yg berputar
• Hingga sekarang kita telah membatasi
  pembicaraan kita ttg sirkulasi pd kerangka acuan
  mutlak (atau pd skala yg cukup kecil shg rotasi
  dari kerangka acuan dpt diabaikan).
• Utk melihat mengapa rotasi dari kerangka tsb
  membuat perbedaan, bayangkan sebuah cincin
  fluida pd keadaan diam thd kerangka mutlak dari
  acuan (lihat gambar di bawah). Dlm kerangka
  acuan berputar, akan muncul sirkulasi yg
  mengarah berlawanan dg rotasi kerangka acuan.
o Sbg altenatif, jika fluida berputar dlm kerangka acuan mutlak,
tetapi diam thd kerangka berputar, sirkulasi thd kerangka
berputar akan nol.
• Utk mendapatkan sirkulasi dlm kerangka berputar, kita perlu
  menggunakan persamaan momentum yg melibatkan suku
  Korioli.



  dan lakukan



 • Analisis dari persamaan ini berlangsung spt sebelumnya, utk
 mendapatkan
• Kita dpt menyederhanakan suku Korioli dg mengabaikan
  komponen vertikal dari percepatan Korioli, dan juga
  mengabaikan efek gerakan vertikal pd komponen horizontal
  dari percepatan Korioli. Ini berarti bhw


   shg



• Dari Teorema Stokes, suku Korioli dpt ditulis sbg
• Dimana d A menyatakan sebuah vektor tegak lurus pd
  permukan yg dibatasi oleh lintasan integrasi. Persamaan
  sirkulasi kemudian menjadi




• Persamaan ini identik dg yg ada dlm kerangka acuan mutlak
kecuali bhw dia mempunyai tambahan suku yg melibatkan
percepatan Korioli.
• Pd skala sinoptik, kita terutama tertarik dg sirkulasi horizontal.
Oleh karena itu kita akan memilih sebuah lintasan integrasi yg
adalah horizontal, shg d A diorientasikan sepanjang sumbu-z
• Dalam kasus ini, suku Korioli menjadi




• Utk latihan, tunjukkan bhw




 Dimana didefinisikan sbg          (dia menyatakan perubahan
 parameter Korioli terhadap lintang).
• Oleh karena itu persamaan utk perubahan sirkulasi dlm
  bidang horizontal pd Bumi yg berputar adalah




  Dimana Cz menunjukkan sirkulasi pd permukaan ketinggian
  konstan (z konstan)
• Suku-suku dari persamaan ini menyatakan
    •Suku A: Ini adalah suku solenoidal yg telah kita lihat
    sebelumnya
    •Suku B: Ini adalah suku dvergensi
– Divergensi mengarah ke sirkulasi antisiklonik
   – Konvergensi mengarah ke sirkulasi siklonik
• Suku C: Ini adalah suku efek-beta
   – Menggerakkan cincin parsel fluida ke arah utara
     membentuk sirkulasi antisiklonik
   – Menggerakkan cincin parsel fluida ke arah selatan
     membentuk sirkulasi siklonik.
• Suku solenoidal dapat juga ditulis dalam gradien suhu dan
  gradien tekanan spt
• Dlm bentuk ini persamaan sirkulasi
  menunjukkan bhw jika isotherm sejajar dg
  isobar, maka suku solenoidal adalah nol.
  – Ini berarti bhw dlm wilayah atmosferik
    barotropik ekivalen, satu-satunya cara agar
    tumbuh sirkulasi horizontal adalah melalui
    divergensi atau gerakan utara-selatan.
PR
1. Tunjukkan bhw utk gas ideal suku solenoidal
   dari teorema sirkulasi dapat ditulis sbg
              DC
                     R' Td (ln p)
              Dt


2. Tunjukkan bhw
                                  
       k       (k    fV )    f   H   V    v

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR
Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR
Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR
Eka Wifayañti
 
Pemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudraPemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudra
4211410001
 
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
ferosiscaa
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1
niwan21
 
Klasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliranKlasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliran
nanangoz
 

La actualidad más candente (20)

Sesar atau fault
Sesar atau faultSesar atau fault
Sesar atau fault
 
Hidrodinamika
HidrodinamikaHidrodinamika
Hidrodinamika
 
Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR
Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR
Estimasi Indeks Kerentanan Tanah menggunakan Metode HVSR
 
Quiz geolistrik
Quiz geolistrikQuiz geolistrik
Quiz geolistrik
 
Pemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudraPemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudra
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okkMekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
 
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
 
Muara Sungai
Muara SungaiMuara Sungai
Muara Sungai
 
Morfometri
MorfometriMorfometri
Morfometri
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...
Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...
Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...
 
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi IndonesiaProfil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1
 
Mklh arus ekman
Mklh arus ekmanMklh arus ekman
Mklh arus ekman
 
Makalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetikMakalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetik
 
Bilangan Formzahl
Bilangan FormzahlBilangan Formzahl
Bilangan Formzahl
 
Permasalahan lalu lintas
Permasalahan lalu lintasPermasalahan lalu lintas
Permasalahan lalu lintas
 
Klasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliranKlasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliran
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Kuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologiKuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologi
 

Destacado

Destacado (9)

Kuliah 3 persamaan vortisitas
Kuliah 3 persamaan vortisitasKuliah 3 persamaan vortisitas
Kuliah 3 persamaan vortisitas
 
Kuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin down
Kuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin downKuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin down
Kuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin down
 
Kuliah 2 vortisitas
Kuliah 2 vortisitasKuliah 2 vortisitas
Kuliah 2 vortisitas
 
Kuliah 1 sirkulasi
Kuliah 1  sirkulasiKuliah 1  sirkulasi
Kuliah 1 sirkulasi
 
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13bMeteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
 
Hygrometerperiod3
Hygrometerperiod3Hygrometerperiod3
Hygrometerperiod3
 
Hygrometer pd2
Hygrometer pd2Hygrometer pd2
Hygrometer pd2
 
PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 

Similar a Kuliah 1 sirkulasi

Analisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluidaAnalisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluida
Rock Sandy
 
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnyaSaluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Siti Tamara
 
Ari Wijaya_03012682327003_Tugas #3 Velocity Distribution in Turbulent Flow.pptx
Ari Wijaya_03012682327003_Tugas #3 Velocity Distribution in Turbulent Flow.pptxAri Wijaya_03012682327003_Tugas #3 Velocity Distribution in Turbulent Flow.pptx
Ari Wijaya_03012682327003_Tugas #3 Velocity Distribution in Turbulent Flow.pptx
RifqiSufra1
 
Adcp gelombang
Adcp gelombangAdcp gelombang
Adcp gelombang
Mahdan Ipb
 
FLUIDA DINAMIS.pptx
FLUIDA DINAMIS.pptxFLUIDA DINAMIS.pptx
FLUIDA DINAMIS.pptx
FujiSan3
 

Similar a Kuliah 1 sirkulasi (20)

Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
 
Analisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluidaAnalisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluida
 
Perpindahan panas konveks ibaru
Perpindahan panas konveks ibaruPerpindahan panas konveks ibaru
Perpindahan panas konveks ibaru
 
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnyaSaluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
 
03 statika fluida
03 statika fluida03 statika fluida
03 statika fluida
 
PPT_Kerja_Zemansky_Heat_And_Thermodynami.pptx
PPT_Kerja_Zemansky_Heat_And_Thermodynami.pptxPPT_Kerja_Zemansky_Heat_And_Thermodynami.pptx
PPT_Kerja_Zemansky_Heat_And_Thermodynami.pptx
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
 
Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
 
Deskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab ii
Deskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab iiDeskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab ii
Deskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab ii
 
Ari Wijaya_03012682327003_Tugas #3 Velocity Distribution in Turbulent Flow.pptx
Ari Wijaya_03012682327003_Tugas #3 Velocity Distribution in Turbulent Flow.pptxAri Wijaya_03012682327003_Tugas #3 Velocity Distribution in Turbulent Flow.pptx
Ari Wijaya_03012682327003_Tugas #3 Velocity Distribution in Turbulent Flow.pptx
 
Adcp gelombang
Adcp gelombangAdcp gelombang
Adcp gelombang
 
Goptik gelombang bunyi
Goptik gelombang bunyiGoptik gelombang bunyi
Goptik gelombang bunyi
 
Mekflu
MekfluMekflu
Mekflu
 
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.pptfdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
FLUIDA DINAMIS.pptx
FLUIDA DINAMIS.pptxFLUIDA DINAMIS.pptx
FLUIDA DINAMIS.pptx
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
 

Kuliah 1 sirkulasi

  • 2. Fluida barotropik dan baroklinik • Fluida barotropik adalah fluida dimana permukaan tekanan konstan dan permukaan densitas konstan adalah paralel (lihat diagram di bawah ini). •Dalam fluida barotropik, densitas adalah konstan sepanjang permukaan tekanan konstan.
  • 3. • Dari persamaan gas ideal, secara tidak langsung menegaskan bahwa utk atmosfer barotropik, suhu adalah konstan pada permukaan tekanan konstan, karena • Jika atmosfer benar-benar barotropik, maka tdk akan ada isotherm pd peta permukaan konstan.
  • 4. • Dalam fluida barotropik, angin thermal tidak ada. Maka aliran pada semua level adalah sama. Tidak ada vertical wind shear di atmosfer barotropik. • Jika fluida tidak barotropik berarti adalah baroklinik. Dalam fluida baroklinik permukaan tekanan dan permukaan densitas saling berpotongan.
  • 5. o Dalam atmosfer baroklinik akan ada gradien suhu pada permukaan tekanan konstan. o Dalam atmosfer baroklinik, aliran akan berbeda pada level yang berbeda.
  • 6. • Di atmosfer, isotherm kadang-kadang sejajar dengan kontur ketinggian (lihat diagram di bawah)
  • 7. • Dalam kasus ini angin berubah kecepatannya terhadap ketinggian, tetapi selalu sama dalam hal arahnya. Walaupun secara teknis baroklinik, tapi situasi ini dinyatakan sebagai barotropik ekivalen. • Hati-hati, seringkali meteorologist menyatakan barotropik ketika keadaannya benar-benar barotropik ekivalen.
  • 8. • Barotropisitas/baroklinisitas dari atmosfer dapat berubah terhadap ketinggian. o Tepat karena level tekanan tertentu adalah barotropik ekivalen, tdk berarti keseluruhan atmosfer di atas dan di bawahnya adalah barotropik ekivalen. • Utk melihat jika level atau wilayah tertentu adalah barotropik, barotropik ekivalen atau baroklinik, kita harus hanya melihat pada permukaan tekanan konstan dan melihat orientasi dari isotherm (atau garis-garis thickness). o Jika isotherm sangat lebar jaraknya, maka wilayah atau level tsb mendekati barotropik. o Jika isotherm sejajar dg kontur ketinggian, maka wilayah atau level tsb adalah barotropik ekivalen. o Jika isotherm memotong kontur ketinggian, maka wilayah atau level tsb adalah baroklinik.
  • 9. • Pd contoh berikut, garis-garis utuh tebal adalah kontur ketinggian 850 mb, dan garis putus-putus adalah kontur thickness 500-1000 mb. o Wilayah dekat New England pd 850 mb adalah benar-benar baroklinik, krn garis-garis ketinggian dan thickness berpotongan pd sudut yg besar. o Low di atas Kansas pd 850 mb adalah mendekati barotropik ekivalen krn garis-garis ketinggian dan thickness hampir sejajar.
  • 10.
  • 11. • Peta tropis menunjukkan bhw kontur ketinggian dan kontur thickness terpisah sangat jauh (lihat contoh berikut). Ini merupakan karakteristik atmosfer tropik jauh dari siklon. Oleh karena itu tropik cenderung barotropik (mudah utk mengingat krn tropik muncul pd barotropik). • Perhatikan low barotropik ekivalen dekat Filipina.
  • 12.
  • 13. • Fluida yg dimulai dg barotropik dapat menjadi baroklinik kecuali jika densitasnya konstan. • Fluida dg densitas konstan dinamakan autobarotropic, krn dia selalu barotropik (densitasnya selalu konstan pd permukaan tekanan konstan).
  • 14. Sirkulasi • Sirkulasi adalah ukuran dari rotasi fluida. • Sirkulasi didefinisikan sbg integral garis mengelilingi sebuah lintasan tertutup dari dot product kecepatan dan vektor yg menyinggung lintasan tsb. o Menurut perjanjian, mengintegralkan sepanjang lintasan yang berlawanan arah dg arah putaran jarum jam adalah positif.
  • 15. • Sebelum memperhatikan konsep sirkulasi digunakan pd atmosfer, kita gunakan pd fluida dlm koordinat mutlak (tidak berputar). Dalam kasus ini persamaan momentum adalah • Utk mencari perubahan dlm sirkulasi kita integrasikan persamaan tsb pd lintasan tertutup,
  • 16. Sekarang Sehingga kita peroleh DC    p dl g dl . Dt
  • 17. • Gunakan identitas berikut Kita dapat menulis Perlakukan g sbg konstan, kita peroleh
  • 18. (karena d l adalah diferensial eksak), maka akhirnya kita peroleh hasil bahwa dl • Ini adalah teorema sirkulasi V. Bjerkness yg terkenal yg menghasilkan laju perubahan sirkulasi dari suatu fluida. • Sebelum menggali pentingnya teorema Bjerkness utk fluida baroklinik, kita perhatikan aplikasinya pd fluida barotropik
  • 19. Sirkulasi dalam fluida barotropik • Dalam fluida barotropik, densitas adalah hanya fungsi dari tekanan saja. Dalam kasus ini kita peroleh Yg mana, karena f ( p)dp adalah diferensial eksak, maka • Ini adalah teorema sirkulasi Kelvin. oTeorema sirkulasi Kelvin menegaskan bahwa sirkulasi mengelilingi lintasan tertutup yg bergerak tanpa gesekan dalam fluida barotropik adalah konstan.
  • 20. • Teorema Kelvin ini sangat kuat dalam hal dia menyatakan dinamika aliran fluida dalam satu hukum kekekalan yg kompak (kekekalan sirkulasi). o Pada umumnya, persoalan-persoalan fisika lebih mudah utk memecahkannya jika mereka dapat ditulis dalam pengertian hukum-hukum kekekalan. Sebagai contoh, lebih mudah memecahkan utk kecepatan sebuah obyek yg meluncur di jalan tanpa gesekan dg menggunakan kekekalan energi dari pada dg hukum ke dua Newton.
  • 21. • Alasan bahwa teorema Kelvin (dan Bjerkness utk masalah itu) hanya berlaku pd fluida tanpa gesekan adalah bahwa dalam fluida yg nyata kecepatan yg menyinggung sebuah batas harus sama dg nol karena gesekan o Sirkulasi dapat dibentuk atau dimusnahkan di lapisan batas. Ini tidak berhubungan dg teorema sirkulasi Kelvin ataupun Bjerkness.
  • 22. Sirkulasi dalam fluida baroklinik • Dalam fluida baroklinik dp tidak sama dg nol. Utk mengevaluasinya kita ingat bahwa Sehingga kita dapat menulis Yg oleh teorema Stokes dan kembangkan sbg
  • 23. • Suku pertama pada ruas kanan adalah sama dg nol. Maka kita dapat menulis teorema sirkulasi Bjerkness sbg • Arti fisis dari persamaan (1) sangat baik diilustrasikan jika lintasan integrasi dalam (1) terletak pada sebuah bidang (sehingga permukaan di (2) adalah datar). Dalam kasus ini Dimana adalah sudut antara gradien dan p (lihat diagram)
  • 24. Dalam contoh ini shg sirkulasi searah putaran jarum jam akan tumbuh spt ditunjukkan di bawah.
  • 25. o umumnya, sirkulasi yg tumbuh akan sedemikian shg permukaan densitas dan permukaan tekanan akan menjadi sejajar.
  • 26. • Utk gas ideal, suku solenoidal dpt ditulis dlm gradien suhu dan gradien tekanan sbg o Bentuk teorema sirkulasi ini dpt digunakan utk menjelaskan sirkulasi atmosferik seperti angin darat-laut, atau angin lembah-gunung.
  • 27. Sirkulasi pd bumi yg berputar • Hingga sekarang kita telah membatasi pembicaraan kita ttg sirkulasi pd kerangka acuan mutlak (atau pd skala yg cukup kecil shg rotasi dari kerangka acuan dpt diabaikan). • Utk melihat mengapa rotasi dari kerangka tsb membuat perbedaan, bayangkan sebuah cincin fluida pd keadaan diam thd kerangka mutlak dari acuan (lihat gambar di bawah). Dlm kerangka acuan berputar, akan muncul sirkulasi yg mengarah berlawanan dg rotasi kerangka acuan.
  • 28. o Sbg altenatif, jika fluida berputar dlm kerangka acuan mutlak, tetapi diam thd kerangka berputar, sirkulasi thd kerangka berputar akan nol.
  • 29. • Utk mendapatkan sirkulasi dlm kerangka berputar, kita perlu menggunakan persamaan momentum yg melibatkan suku Korioli. dan lakukan • Analisis dari persamaan ini berlangsung spt sebelumnya, utk mendapatkan
  • 30. • Kita dpt menyederhanakan suku Korioli dg mengabaikan komponen vertikal dari percepatan Korioli, dan juga mengabaikan efek gerakan vertikal pd komponen horizontal dari percepatan Korioli. Ini berarti bhw shg • Dari Teorema Stokes, suku Korioli dpt ditulis sbg
  • 31. • Dimana d A menyatakan sebuah vektor tegak lurus pd permukan yg dibatasi oleh lintasan integrasi. Persamaan sirkulasi kemudian menjadi • Persamaan ini identik dg yg ada dlm kerangka acuan mutlak kecuali bhw dia mempunyai tambahan suku yg melibatkan percepatan Korioli. • Pd skala sinoptik, kita terutama tertarik dg sirkulasi horizontal. Oleh karena itu kita akan memilih sebuah lintasan integrasi yg adalah horizontal, shg d A diorientasikan sepanjang sumbu-z
  • 32. • Dalam kasus ini, suku Korioli menjadi • Utk latihan, tunjukkan bhw Dimana didefinisikan sbg (dia menyatakan perubahan parameter Korioli terhadap lintang).
  • 33. • Oleh karena itu persamaan utk perubahan sirkulasi dlm bidang horizontal pd Bumi yg berputar adalah Dimana Cz menunjukkan sirkulasi pd permukaan ketinggian konstan (z konstan) • Suku-suku dari persamaan ini menyatakan •Suku A: Ini adalah suku solenoidal yg telah kita lihat sebelumnya •Suku B: Ini adalah suku dvergensi
  • 34. – Divergensi mengarah ke sirkulasi antisiklonik – Konvergensi mengarah ke sirkulasi siklonik • Suku C: Ini adalah suku efek-beta – Menggerakkan cincin parsel fluida ke arah utara membentuk sirkulasi antisiklonik – Menggerakkan cincin parsel fluida ke arah selatan membentuk sirkulasi siklonik. • Suku solenoidal dapat juga ditulis dalam gradien suhu dan gradien tekanan spt
  • 35. • Dlm bentuk ini persamaan sirkulasi menunjukkan bhw jika isotherm sejajar dg isobar, maka suku solenoidal adalah nol. – Ini berarti bhw dlm wilayah atmosferik barotropik ekivalen, satu-satunya cara agar tumbuh sirkulasi horizontal adalah melalui divergensi atau gerakan utara-selatan.
  • 36. PR 1. Tunjukkan bhw utk gas ideal suku solenoidal dari teorema sirkulasi dapat ditulis sbg DC R' Td (ln p) Dt 2. Tunjukkan bhw     k (k fV ) f H V v