SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
ALIRAN AIRTANAH
Terjadinya Airtanah
Sifat-sifat batuan yg berlaku sbg
akuifer
Pendugaan Airtanah
Dosen : Sumiadi, ST, MT.
TERJADINYA AIRTANAH
Hampir semua airtanah merupakan bagian dari daur
hidrologi, termasuk air permukaan dan air atmosfir
SIFAT BATUAN YANG BERLAKU SEBAGAI AKUIFER
Untuk mengetahui keadaan dan kedudukan airtanah,
maka harus diketahui daerah geologinya yang
berkaitan dgn kemampuan menahan, menampung
dan mengalirkan air serta besar kapasitasnya.
Lapisan tanah yang memiliki susunan sedemikian
rupa sehingga mampu melepaskan air dalam jumlah
yang cukup besar disebut AKUIFER
Susunan geologi yg dapat berfungsi sebagai akuifer :
Kerikil dan Pasir
Batu Kapur
Batuan Gunung berapi
Batu Pasir
Tanah liat yg bercampur dgn bahan yg lebih kasar
Konglomerat
Batuan Kristalin
JENIS-JENIS AKUIFER :
1. Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer)
Suatu akuifer dimana muka airtanah merupakan
batas atas dari daerah jenuh air dan disebut juga
Phreatic Aquifer.
2. Akuifer Terkekang (Confined Aquifer)
Suatu akuifer yang terletak diantara dua lapisan
kedap air (impermiable) dan mempunyai tekanan
yang lebih besar dari tekanan atmosfer dan
disebut juga Pressure Aquifer.
3. Akuifer Setengah Terkekang (Leakage/Leaky-
artesian Aquifer atau Semiconfined Aquifer)
Suatu akuifer yang sepenuhnya jenuh air dan
lapisan atas dibatasi oleh lapisan setengah kedap
air.
4. Akuifer menggantung (Perched Aquifer)
Suatu akuifer diman massa airtanahnya terpisah
dari airtanah induk oleh lapisan yang relatif kedap
air yang begitu luas & terletak di atas daerah
jenuh air.
Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer)
Lap. Kedap Air (K = 0)
Muka airtanah
Permukaan tanah
Ho Akuifer Bebas
Akuifer Terkekang (Confined Aquifer)
Lap. Kedap Air (K = 0)
Lap. Kedap Air (K = 0)
Permukaan tanah
D Akuifer Terkekang
Akuifer Setengah Terkekang (Semiconfined Aquifer)
Lap. Kedap Air (K = 0)
Permukaan tanah
D
Akuifer Setengah
Terkekang
Lap. Setengah kedap air (K > 0)
Akuifer menggantung (Perched Aquifer)
Lap. Kedap Air (K = 0)
Permukaan tanah
D
Akuifer Bebas
Lap. kedap air (K = 0)
Akuifer menggantung
PENDUGAAN AIRTANAH :
Penyelidikan permukaan (Surface Investigation)
1. Metode Geologi.
Didasarkan pada pengumpulan, analisis dan interpretasi
data dari peta topografi, peta geologi dan peta
geohidrologi serta informasi dari daerah setempat.
2. Metode Gravitasi
Didasarkan pada sifat medan garavitasi yang
disebabkan oleh perbedaan kontras rapat massa batuan
dengan daerah sekelilingnya. Namun metode ini jarang
digunakan karena biayanya cukup mahal.
3. Metode Magnit
Bertujuan untuk mendeteksi variasi medan magnit yang
disebabkan oleh batuan yang mempunyai kerentanan
(suspectibilitas) yang berbeda-beda atau disebabkan
oleh perubahan susunan geologi.
4. Metode Seismik
Didasarkan pada sifat perjalanan gelombang elastik
yang merambat dalam batu-batuan.
5. Metode Listrik
Didasrkan pada sifat-sifat listrik dari batuan penyusun
kerak bumi. Berdasarkan sumbernya, metode ini dapat
dibagi dua yaitu :
a. Bergantung pada kandungan arus atau medan listrik
alami yang terdapat pada kerak bumi. Salah satu
contohnya adalah Metode Potensial Diri (Self Potential)
b. Menggunakan arus/medan listrik buatan, bisa
menggunakan arus serah atau bolak-balik. Contohnya
untuk arus searah (DC) dengan metode tahanan jenis,
sedangkan untuk arus bolak-balik (AC) dengan metode
listrik magnit.
 Penyelidikan Bawah Permukaan (Sub-
surface Investigation)
- Pemboran Uji (Test Drilling) :
Memberikan kelengkapan data dari lapisan batuan/ tanah
secara vertikal dari permukaan tanah sampai kedalaman yg
diinginkan.
Disamping melakukan pemboran uji juga dilakukan
pengukuran logging dengan maksud untuk membantu
mendapatkan data yang paling mendekati kondisi yang
sebenarnya.
Salah satu metode yang cukup baik yaitu : Metode Geologic
Log, yaitu dengan cara mengumpulkan contoh tanah setiap
kedalaman selama dilakukan pemboran uji.
Contoh Hasil Logging :
Kedalaman
(m)
0 - 2 Lapisan penutup, coklat tua
2 - 35 Lempung, biru kecoklatan
35 - 38 Lempung Gampingan, coklat kekuningan
38 - 52 Gamping Pasiran, abu-abu, cutting berbutir
52 - 63 Gamping, abu-abu putih, cutting berbutir 2 - 5 cm.
63 - 66 Gamping, abu-abu, cutting berbongkah 3 - 8 cm.
66 - 71 Gamping, abu-abu, kecoklatan, cutting 3 - 5 cm.
71 - 74 Gamping, abu-abu, cutting berbongkah, berongga.
74 - 78 Gamping, abu-abu, cutting 3 - 15 cm.
78 - 100 Gamping, putih keabu-abuan, cutting bongkah 3 - 10 cm,
jasad-jasad fosil moluska, gamping terumbu.
Diskripsi Geologi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfLaporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfKumalagaluh
 
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahHasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahDianora Didi
 
Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013UDIN MUHRUDIN
 
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah HidrologiMateri Jaringan Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirEdi Supriyanto
 
Artificial Ground freezing, AGF, Metode Thermal, Perbaikan Tanah
Artificial Ground freezing, AGF, Metode Thermal, Perbaikan TanahArtificial Ground freezing, AGF, Metode Thermal, Perbaikan Tanah
Artificial Ground freezing, AGF, Metode Thermal, Perbaikan Tanahslametrbp
 
5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasi5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasiJaka Jaka
 
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Ganisa Elsina Salamena
 
Rock properties
Rock propertiesRock properties
Rock propertiesitiscasviu
 
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada aliran sungai wanggu
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada  aliran sungai wangguPengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada  aliran sungai wanggu
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada aliran sungai wangguIndah Samad
 

La actualidad más candente (20)

MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfLaporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
 
Quiz geolistrik
Quiz geolistrikQuiz geolistrik
Quiz geolistrik
 
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahHasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
 
Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
 
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah HidrologiMateri Jaringan Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji Sondir
 
Modul 21
Modul 21Modul 21
Modul 21
 
Artificial Ground freezing, AGF, Metode Thermal, Perbaikan Tanah
Artificial Ground freezing, AGF, Metode Thermal, Perbaikan TanahArtificial Ground freezing, AGF, Metode Thermal, Perbaikan Tanah
Artificial Ground freezing, AGF, Metode Thermal, Perbaikan Tanah
 
Tugas geolistrik 2
Tugas geolistrik 2Tugas geolistrik 2
Tugas geolistrik 2
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasi5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasi
 
Mekanika tanah bab 8
Mekanika tanah   bab 8Mekanika tanah   bab 8
Mekanika tanah bab 8
 
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
 
Rock properties
Rock propertiesRock properties
Rock properties
 
Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka
 
Mektan bab 7
Mektan bab 7Mektan bab 7
Mektan bab 7
 
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada aliran sungai wanggu
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada  aliran sungai wangguPengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada  aliran sungai wanggu
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada aliran sungai wanggu
 

Similar a 1 pendahuluan

Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air TanahRiyadi Joe
 
9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdfNoprianYeek
 
9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdfNoprianYeek
 
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptxEksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptxIpung Noor
 
geofisikakontemporer.pptx
geofisikakontemporer.pptxgeofisikakontemporer.pptx
geofisikakontemporer.pptxRendyMuhammad6
 
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhmanAplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman마대 우라
 
Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka"
 Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka"  Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka"
Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka" LayyinatulKhoiriyah
 
Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)
Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)
Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)Dasapta Erwin Irawan
 
Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxdenyainur
 
Pendahuluan geokel
Pendahuluan geokelPendahuluan geokel
Pendahuluan geokelEkaFaisal
 
Skema terengganu 2020 - semester 1
Skema terengganu 2020 - semester 1Skema terengganu 2020 - semester 1
Skema terengganu 2020 - semester 1Asmawi Abdullah
 
Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2Sylvester Saragih
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptAyu Fatimah Zahra
 
Struktur_Bumi.pptx
Struktur_Bumi.pptxStruktur_Bumi.pptx
Struktur_Bumi.pptxliravantari1
 
Mining term-dictionary-hamast
Mining term-dictionary-hamastMining term-dictionary-hamast
Mining term-dictionary-hamastFauzan Sumarta
 

Similar a 1 pendahuluan (20)

Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
 
Translit
TranslitTranslit
Translit
 
75342 gft dimas(1)
75342 gft dimas(1)75342 gft dimas(1)
75342 gft dimas(1)
 
Tugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjutTugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjut
 
9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf
 
9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf
 
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptxEksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
 
geofisikakontemporer.pptx
geofisikakontemporer.pptxgeofisikakontemporer.pptx
geofisikakontemporer.pptx
 
pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
 
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhmanAplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
 
Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka"
 Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka"  Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka"
Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka"
 
Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)
Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)
Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)
 
Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptx
 
Pendahuluan geokel
Pendahuluan geokelPendahuluan geokel
Pendahuluan geokel
 
Skema terengganu 2020 - semester 1
Skema terengganu 2020 - semester 1Skema terengganu 2020 - semester 1
Skema terengganu 2020 - semester 1
 
Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2
 
Grounding bahan kuliah
Grounding bahan kuliahGrounding bahan kuliah
Grounding bahan kuliah
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
 
Struktur_Bumi.pptx
Struktur_Bumi.pptxStruktur_Bumi.pptx
Struktur_Bumi.pptx
 
Mining term-dictionary-hamast
Mining term-dictionary-hamastMining term-dictionary-hamast
Mining term-dictionary-hamast
 

1 pendahuluan

  • 1. ALIRAN AIRTANAH Terjadinya Airtanah Sifat-sifat batuan yg berlaku sbg akuifer Pendugaan Airtanah Dosen : Sumiadi, ST, MT.
  • 2. TERJADINYA AIRTANAH Hampir semua airtanah merupakan bagian dari daur hidrologi, termasuk air permukaan dan air atmosfir
  • 3. SIFAT BATUAN YANG BERLAKU SEBAGAI AKUIFER Untuk mengetahui keadaan dan kedudukan airtanah, maka harus diketahui daerah geologinya yang berkaitan dgn kemampuan menahan, menampung dan mengalirkan air serta besar kapasitasnya. Lapisan tanah yang memiliki susunan sedemikian rupa sehingga mampu melepaskan air dalam jumlah yang cukup besar disebut AKUIFER
  • 4. Susunan geologi yg dapat berfungsi sebagai akuifer : Kerikil dan Pasir Batu Kapur Batuan Gunung berapi Batu Pasir Tanah liat yg bercampur dgn bahan yg lebih kasar Konglomerat Batuan Kristalin
  • 5. JENIS-JENIS AKUIFER : 1. Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer) Suatu akuifer dimana muka airtanah merupakan batas atas dari daerah jenuh air dan disebut juga Phreatic Aquifer. 2. Akuifer Terkekang (Confined Aquifer) Suatu akuifer yang terletak diantara dua lapisan kedap air (impermiable) dan mempunyai tekanan yang lebih besar dari tekanan atmosfer dan disebut juga Pressure Aquifer.
  • 6. 3. Akuifer Setengah Terkekang (Leakage/Leaky- artesian Aquifer atau Semiconfined Aquifer) Suatu akuifer yang sepenuhnya jenuh air dan lapisan atas dibatasi oleh lapisan setengah kedap air. 4. Akuifer menggantung (Perched Aquifer) Suatu akuifer diman massa airtanahnya terpisah dari airtanah induk oleh lapisan yang relatif kedap air yang begitu luas & terletak di atas daerah jenuh air.
  • 7. Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer) Lap. Kedap Air (K = 0) Muka airtanah Permukaan tanah Ho Akuifer Bebas
  • 8. Akuifer Terkekang (Confined Aquifer) Lap. Kedap Air (K = 0) Lap. Kedap Air (K = 0) Permukaan tanah D Akuifer Terkekang
  • 9. Akuifer Setengah Terkekang (Semiconfined Aquifer) Lap. Kedap Air (K = 0) Permukaan tanah D Akuifer Setengah Terkekang Lap. Setengah kedap air (K > 0)
  • 10. Akuifer menggantung (Perched Aquifer) Lap. Kedap Air (K = 0) Permukaan tanah D Akuifer Bebas Lap. kedap air (K = 0) Akuifer menggantung
  • 11. PENDUGAAN AIRTANAH : Penyelidikan permukaan (Surface Investigation) 1. Metode Geologi. Didasarkan pada pengumpulan, analisis dan interpretasi data dari peta topografi, peta geologi dan peta geohidrologi serta informasi dari daerah setempat. 2. Metode Gravitasi Didasarkan pada sifat medan garavitasi yang disebabkan oleh perbedaan kontras rapat massa batuan dengan daerah sekelilingnya. Namun metode ini jarang digunakan karena biayanya cukup mahal.
  • 12. 3. Metode Magnit Bertujuan untuk mendeteksi variasi medan magnit yang disebabkan oleh batuan yang mempunyai kerentanan (suspectibilitas) yang berbeda-beda atau disebabkan oleh perubahan susunan geologi. 4. Metode Seismik Didasarkan pada sifat perjalanan gelombang elastik yang merambat dalam batu-batuan.
  • 13. 5. Metode Listrik Didasrkan pada sifat-sifat listrik dari batuan penyusun kerak bumi. Berdasarkan sumbernya, metode ini dapat dibagi dua yaitu : a. Bergantung pada kandungan arus atau medan listrik alami yang terdapat pada kerak bumi. Salah satu contohnya adalah Metode Potensial Diri (Self Potential) b. Menggunakan arus/medan listrik buatan, bisa menggunakan arus serah atau bolak-balik. Contohnya untuk arus searah (DC) dengan metode tahanan jenis, sedangkan untuk arus bolak-balik (AC) dengan metode listrik magnit.
  • 14.  Penyelidikan Bawah Permukaan (Sub- surface Investigation) - Pemboran Uji (Test Drilling) : Memberikan kelengkapan data dari lapisan batuan/ tanah secara vertikal dari permukaan tanah sampai kedalaman yg diinginkan. Disamping melakukan pemboran uji juga dilakukan pengukuran logging dengan maksud untuk membantu mendapatkan data yang paling mendekati kondisi yang sebenarnya. Salah satu metode yang cukup baik yaitu : Metode Geologic Log, yaitu dengan cara mengumpulkan contoh tanah setiap kedalaman selama dilakukan pemboran uji.
  • 15. Contoh Hasil Logging : Kedalaman (m) 0 - 2 Lapisan penutup, coklat tua 2 - 35 Lempung, biru kecoklatan 35 - 38 Lempung Gampingan, coklat kekuningan 38 - 52 Gamping Pasiran, abu-abu, cutting berbutir 52 - 63 Gamping, abu-abu putih, cutting berbutir 2 - 5 cm. 63 - 66 Gamping, abu-abu, cutting berbongkah 3 - 8 cm. 66 - 71 Gamping, abu-abu, kecoklatan, cutting 3 - 5 cm. 71 - 74 Gamping, abu-abu, cutting berbongkah, berongga. 74 - 78 Gamping, abu-abu, cutting 3 - 15 cm. 78 - 100 Gamping, putih keabu-abuan, cutting bongkah 3 - 10 cm, jasad-jasad fosil moluska, gamping terumbu. Diskripsi Geologi