SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 76
1
Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas
Kampak tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Perseorangan
Nomor : /TU/SKP/2017
Tanggal : 2 Maret 2017
PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program
pembanguan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral an terpenting
dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan
pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan
mutu dan daya saing manusia Indonesia.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama
yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan
jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan
dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,
penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2)
penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi
berbasis risiko
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh,berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah
penangggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang
tingkat pertama.
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah
Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya
2
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.
Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status
kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian
penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan
perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan
universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan
SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan,
obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem
kesehatan.
Dalam Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Dalam hal ini Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui
Puskesmas, yakni terwujudnya kecamatan sehat, Puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perseorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang
keduanya ditinjau dari sistem kesehatan nasional. Menuerut
Permenes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas Upaya Kesehatan
Masyarakat dikelompokkan menjadi dua yaitu upaya kesehatan
esensial dan upaya kesehatan pengembangan.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perseorangan
maka perlu menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara
terpadu yakni azas pertanggung jawaban wilayah, pemberdayaan
masyarakat, keterpaduan dan rujukan,.
Maka dalam rangka terlenggaranya pelayanan UKP yang optimal
maka Puskesmas dituntut melaksanakan manajemen pengelolaan
UKP yang terpadu dan akuntabel, untuk itu diperlukan pedoman
untuk menyelenggarakan pelayanan UKP yang saling terkait dan
berkesinambungan.
B. Tujuan Pedoman
Sebagai acuan dalam melaksanakan upaya kesehatan
perseorangan (UKP).
3
C. Sasaran Pedoman
Sasaran dalam pedoman ini adalah seluruh kordinator ,
penanggung jawan dan pelasana masing-masing pelaksana dan
penanggung jawab UKP yang telah ditetapkan oleh kepala
Puskesmas Kampak,
D. Ruang Lingkup Pedoman
Ruang lingkup pedoman ini adalah upaya kesehatan perseorangan.
E. BATASAN OPERASIONAL
1. Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan
dalam bentuk:
a. rawat jalan;
b. pelayanan gawat darurat;
c. pelayanan satu hari (one day care);
d. home care; dan/atau
e. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan. .
2. Lintas Program
Merupakan kegiatan komunikasi internal puskesamas yang
bertujuan untuk memantau pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
mulai dari perencanaan dan memecahkan masalah yang
dihadapi serta tersusunya rencana kerja baru.
3. Lintas Sektor
Merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sector-
sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan
kesehatan.
4. Lokakarya Mini Bulanan
Merupakan penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya renca
kegiatan Puskesmas (RPK).
5. Penilaian Kinerja Puskesmas
Suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi
Puskesmas.
6. Kompetensi
Merupakan seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh
tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
7. Monitoring
Merupakan proses pengumpulan data yang factual serta
signifikan yang dilakukan melalui interaksi secara sistematis
4
untuk membandingkan dengan standart atau pedoman yang
ditentukan.
8. Evaluasi
Merupakan kegiatan yang meliputi pengumpulan data untuk
membandingkan dengan standart dan dilakukan analisa serta
penyusunan rencana tindak lanjut.
F. Landasan Hukum
Sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan UKP di Puskesmas
diperluan peraturan perundang undangan pendukung (legal
aspect), sebagai berikut :
1. Undang Undang 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Praktik
Kedokteran.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga
kesehatan.
4. Peraturan Presiden Nomr 72 tahun 2012 tentang system
Kesehatan Nasional.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara No. 13
tahun 2009 tentang Pedoaman Pelaksanaan Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik dengan Partisipasi Masyarakat.
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara No.
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
2052/MENKES/PER/X/2011 tentang izin praktek dan
pelaksanaan praktik kedokteran
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7 tahun 2014 tentang
Perencanaan dan Penganggaran bidang Kesehatan
II. STANDART KETENAGAAN
A. Kualifikasi Tenaga UKP
1. Penanggung Jawab UKP
2. Tenaga Pendaftaran
3. Tenaga Pemeriksaan awal
4. Tenaga Poli Umum
5. Tenaga Poli KIA-KB
6. Tenaga Poli Gigi
7. Tenaga Poli Gizi
5
8. Tenaga Poli Sanitasi
9. Tenaga Laboratorium
10. Tenaga Kamar Obat
11. Tenaga Radiologi
12. Tenaga Poned
B. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Standar kompetensi Penanggung jawab UKP Puskesmas Kampak
sebagai berikut :
No Jabatan Standar Kompetensi
1 Penanggung Jawab UKP Dokter
2. Pendaftaran Minimal SMEA/SMA dan yang
sederajat
3. Pemeriksaan awal Perawat/ Bidan
4. Poli Umum
UGD
Rawat Inap
1) Dokter
Pelatihan
PPGD/GELS/ACLS, tata
laksana gizi buruk,
tatalaksana penyakit
menular langsung,
tatalaksana penyakit
ditularkan bidantang,
program TB, IMS, VCT, PTM
2) Perawat DIII/S1
Pelatihan asuhan
keperawatan,
PPGD/BLS/BCLS, konseling,
perkesmas, MTBS, IMS
5. Poli KIA-KB a. Bidan
Bidan minimal DIII dengan
pelatihan APN, SDIDTK,
MTBS/MTBM
b. Pemegang program KB
Bidan minimal DIII dengan
pelatihan konseling
standarisasi KB, CTU, PPIA,
6. Poli Gigi dan Mulut a. Dokter gigi
Pelatihan penanganan
kegawatdaruratan gigi
6
b. Perawat gigi
Asuhan keperawat gigi dan
mulut
7. Poli Gizi a. Pendidikan: D3 Gizi.
b. Pelatihan-pelatihan:
1) Pertumbuhan dan
Perkembangan Balita
2) Penata Laksanaan Gizi
Buruk
3) Pemberian Makanan Balita
dan Anak
4) Konselor ASI
8. Poli sanitasi Minimal DIII sanitarian
9. Kamar Obat Minimal DIII asisten apoteker
dengan pelatihan pelayanan
kefarmasian di puskesmas
10. Laboratorium Minimal DIII analis kesehatan
dengan pelatihan PMI,
plebotomi, on the job trainning
pemeriksaan TB, HIV/AIDS,
kusta, malaria
11. Poned Bidan minimal DIII kebidanan
dengan pelatihan Poned, APN,
MTBS/MTBM, penanganan
BBLR dan asfiksia
III. KEGIATAN
Dalam melaksanakan kegiatanya, masing-masing upaya memiliki
prosedur kegiatan wajib yang telah ditentukan oleh Puskesmas
Kampak. Diantaranya adalah :
1. Perencanaan
Adalah suatu proses mulai identifikasi masalah, analisa,
pengkajian hingga pembuatan rencana kegiatan yang diajukan
melalui rencana usulan kegiatan. Untuk selanjutnya RUK
diusulkan ke Dinas Kesehatan Kota untuk dijadikan suatu
Rencana Pelaksanaan Program yang telah disetujui oleh kepala
puskesmas
2. Identifikasi Harapan Kebutuhan Harapan Masyarakat dan
Sasaran
Merupakan suatu proses kegiatan untuk mendapatkan masukan
atau saran dari sasaran upaya. Kegiatan identifikasi ini meliputi
penyusunan instrumen, idnetifikasi umpan balik, analisa hingga
7
menyusun rencana tindk lanjut, sosialisasi, monitoring dan
evaluasi.
3. Kordinasi dan Komunikasi Lintas Sektor dan Lintas Program
Dalam rangka mempermudah akses pelayanan masyarakat
terhadap kegiatan upaya . Maka dibutuhkan suatu kordinasi untuk
mengkomunikasikan setiap kegiatan atau tentang upaya itu
sendiri. Komunikasi lintas sector dapat dilakukan melalui rapat
lintas sector, pertemuan-pertemuan, paguyuban ataupun
pembinaan. Sedangkan komunikasi lintas program meliputi
kegiatan mini lokakarya, rapat internal program, kajian mutu atau
melalui rapat dengan agenda lain.
4. Monitoring
Merupakan proses pengumpulan data yang factual serta signifikan
yang dilakukan melalui interaksi secara sistematis untuk
membandingkan dengan standart atau pedoman yang ditentukan.
Beberapa kegiatan monitoring diantaranya melalui audit indternal
monitoring program, monitoring kegiatan, monitoring mutu dan
melalui kegiatan evaluasi kinerja.
5. Evaluasi
Merupakan kegiatan yang meliputi pengumpulan data untuk
membandingkan dengan standart dan dilakukan analisa serta
penyusunan rencana tindak lanjut.
IV. STANDAR PELAYANAN
Standar pelayanan UKP adalah sebagai berikut :
No
Jenis
Pelayanan
Indikator
Standar
Jenis Uraian
1 Rawat Jalan Input 1 Pemberi Pelayanan di Poli
umum
100 %
dokter
2 Pemberi Pelayanan di Poli Gigi 100% Drg
3 Pemberi pelayanan di Poli KIA 100 %
bidan
terlatih
Proses 1 Jam buka pelayanan sesuai
dengan ketentuan
08.00-
12.00
Setiap
hari kerja
Jum’at :
08.00–
11.00
2 Waktu Penyediaan dokumen
rekam medik
≤10 menit
8
3 Kepatuhan hand hygiene 100%
4 Waktu tunggu rawat jalan ≤ 60 menit
5 Penegakan Diagnosis TB
melalui pemeriksaan
mikroskopis
100%
6 PasienRawatJalan TB yang
ditangani dengan strategi DOTS
100%
Output 1 Peresepan obat sesuai
formularium Nasional
100%
2 Pencatatan dan Pelaporan TB di
Puskesmas
100%
Outcome 1 Kepuasan pasien ≥ 90 %
2 Pelayanan
Gawat Darurat
Input 1 Kemampuan menangani life
saving
100%
2 Pemberi pelayanan kegawat-
daruratan bersertifikat
(ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/
GELS) yang masih berlaku
100%
Proses 1 Jam buka pelayanan gawat
darurat
24 Jam
2 Waktu tanggap pelayanan
dokter di Gawat Darurat
≤ 5 menit
setelah
pasien
datang
3 Tidak adanya keharusan
membayar uang muka
100%
Outcome 1 Kepuasan pasien . ≥ 70 %
3 Pelayanan Gizi Input 1 Pemberi pelayanan gizi Tenaga
terlatih
2 Ketersediaan pelayanan
konsultasi gizi
Tersedia
9
outcome 1 Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
4 Pelayanan
Persalinan
Input 1 Pemberi pelayanan persalinan
normal
Dokter
umum/
Bidan
2 Adanya Tim PONED Tim
PONED
terlatih
Proses 1 Penggunaan APD saat bertugas 100%
2 Pelayanan kontrasepsi oleh
dokter umum atau bidan
terlatih
100%
3 Kepatuhan hand hygiene 100%
Output 1 Kematian ibu karena persalinan 0%
Outcome 1 Kepuasan pasien ≥ 80 %
5 Pelayanan
Rawat Inap
Input 1 Pemberi pelayanan 100 %
dokter
2 Tempat tidur dengan pengaman 100%
3 Kamar mandi dengan
pengaman pegangan tangan
100%
Proses 1 Dokter penanggung jawab
pasien rawat inap
100%
2 Jam Visite Dokter 08.00 s/d
14.00
3 Kepatuhan hand hygiene 100%
4 Tidak adanya kejadian pasien
jatuh
100%
5 Waktu penyediaan dokumen
rekam medik
≤ 15 menit
Output 1 Kelengkapan pengisian rekam
medik 24 jam setelah selesai
pelayanan
100%
2 Ketersediaan linen 2,5-3 set
per TT
10
3 Ketepatan waktu penyediaan
linen
100%
Outcome 1 Kepuasan pasien ≥ 90 %
6 Pelayanan
Kefarmasian
Input 1 Pemberi pelayanan farmasi Asisten
Apoteker
2 Fasilitas dan peralatan
pelayanan farmasi
100%
3 Ketersediaan formularium Tersedia
dan
updated
paling
lama 3
thn
Proses 1 Waktu tunggu pelayanan obat
jadi
≤ 30 menit
2 Waktu tunggu pelayanan obat
racikan
≤ 60 menit
Output 1 Tidak adanya kejadian salah
pemberian obat
100%
Outcome 1 Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
7 Pelayanan
Laboratorium
Input 1 Fasilitas dan peralatan 100%
Proses 1 Waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium
≤ 120
menit
2 Tidak adanya kejadian tertukar
specimen
100%
3 Kemampuan memeriksa HIV –
AIDS
Elisa Tes
4 Kemampuan Mikroskopis TB
Paru
100%
Output 1 Tidak adanya kesalahan
pemberian hasil pemeriksaan
laboratorium
100%
2 Kesesuaian hasil pemeriksaan
baku mutu eksternal
100%
Out come 1 Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
11
V. STANDART FASILITAS
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
VI. TATA LAKSANA PELAKSANAAN UKP
a. Lingkup Kegiatan
1. Perencanaan
Adalah suatu proses mulai identifikasi masalah, analisa,
pengkajian hingga pembuatan rencana kegiatan yang diajukan
melalui rencana usulan kegiatan (RUK). RUK yang telah dibuat
dan disetujui oleh kepala puskesmas diusulkan ke Dinas
Kesehatan. RUK yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan
51
dibuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang lebih
terperinci dan siap untuk dilaksanakan.
2. Identifikasi Harapan Kebutuhan Harapan Masyarakat dan
Sasaran
Merupakan suatu proses kegiatan untuk mendapatkan masukan
atau saran dari sasaran program. Kegiatan identifikasi
dilaksanakan dengan cara melakukan survey kebutuhan dan
harapan masyarakat.
Proses pelaksanaan identifikasi kebutuhan harapan masyarakat
meliputi penyusunan instrument survey (kuesioner),
pelaksanaan survey, merekap hasil survey, identifikasi masalah
dari hasil survey, identifkasi umpan balik, analisa hasil
identifkasi masalah, menyusun rencana tindak lanjut,
melaksanakan sosialisasi, monitoring dan evaluasi.
3.Koordinasi dan Komunikasi Lintas Sektor dan Lintas Program
Merupakan suatu komunikasi sistemis dan lingkup manajemen
yang dibutuhkan untuk mengkoordinasi dan melakukan
pemantauan (monitoring). Komunikasi lintas sector bertujuan
untuk menggali dukungan antar sektor untuk memberikan
dukungan terhadap setiap upaya kesehatan yang telah
direncanakan oleh Puskesmas.
Komunikasi lintas program meliputi kegiatan mini lokakarya,
rapat internal program, kajian mutu atau melalui rapat dengan
agenda lain.
4. Monitoring
Merupakan suatu proses pengumpulan dan analisi informasi dari
penerapan suatu program termasuk memantau secara regular
untuk melihat apakah program berjalan sesuai rencana,
sehingga masalah yang ditemui dapat diatasi.
Proses monitoring dilaksanakan melalui lokarkarya mini dengan
cara membandingkan hasil pencapaian dengan indikator
monitoring program yang telah ditetapkan.
Indikator monitoring program yang telah ditetapkan oleh kepala
puskesmas adalah menggunakan indikator Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP) dan Standart Pelayanan Minimal (SPM).
4. Evaluasi
Merupakan kegiatan yang meliputi pengumpulan data untuk
membandingkan dengan standart dan dilakukan analisa serta
penyusunan rencana tindak lanjut.
Proses evaluasi dilakukan oleh setiap penanggung jawab program
melalui lokakarya mini, rapat internal program,pertemuan lintas
sector dan rapat dengan agenda lain.
5. Pencatatan dan Pelaporan
52
Seluruh penanggung jawab program bertanggung jawab dalam
proses pencatatan dan pelaporan yang diserahkan kepada
kepala puskesmas. Adapun pelaksanaan pencatatan dan
pelaporan dilakukan oleh penanggung jawab masing-masing
program dibantu oleh pelaksana kegiatan dengan tetap
memegang prinsip kerjasama tim.
6. Penyajian Data
Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan disajikan dalam
bentuk sarang laba-laba. Setiap jari-jari grafik sarang laba-
laba untuk satu kelompok jenis kegiatan pelayanan
Puskesmas. Sedangkan bagi masing-masing penanggung jawab
kegiatan, dapat membuat hal yang sama untuk masing-masing
variabel kegiatan.
b. Metode
a. Perencanaan
1.Tahap Persiapan
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat
dalam proses penyusunan Perencanaan Tingkat
Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan dan
pengetahuan untuk melaksanakan tahap-tahap
perencanaan
2.Tahap Analisa Situasi
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai keadaan dan permasalahan yang dihadapi
Puskesmas melalui proses analisis terhadap data yang
dikumpulkan. Tim yang telah disusun oleh Kepala
Puskesmas melakukan pengumpulan data. Data yang
dimaksud meliputi data umum dan data khusus.
3.Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK),
dilaksanakan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk
mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada
periode
sebelumnya dan memperbaiki program yang masih
bermasalah.
b) Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan
dengan kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan
kemampuan Puskesmas.
4. Identifikasi Masalah dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan
53
Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik
untuk upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun upaya
inovasi dilaksanakan secara bersama, terpadu dan
terintegrasi.Hal ini sesuai dengan azas
penyelenggaraan Puskesmas yaitu keterpaduan.
b. Komunikasi Lintas Program dan Lintas Sektor
Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan dalam bentuk
forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini (Depkes
RI, 2006). Terdiri dari 2 kegiatan, antara lain :
1. Lintas program
Memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan
perencanaan dan memecahkan masalah yang dihadapi serta
tersusunnya rencana kerja baru. Pertemuan bertujuan untuk :
a) Meningkatkan kerjasama antar petugas intern Puskesmas,
termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa.
b) Mendapatkan kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
sesuai dengan perencanaan yaitu Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK).
c) Meningkatkan motivasi petugas puskesmas untuk dapat
melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan (RPK).
d) Mengkaji pelaksaan rencana kerja yang telah disusun,
memecahkan masalah yang terjadi dan menyusun upaya
pemecahan dalam bentuk rencana kerja yang baru.
2. Lintas sektor
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan
dukungan sektor-sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan. Pertemuan dilaksanakan untuk :
a) Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral
dalam membina dan mengembangakan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan.
b) Mengkaji hasil kegiatan kerjasama, memecahakan masalah
yang terjadi serta menyusun upaya pemecahan dalam bentuk
rencana kerja sama (Depkes RI, 2006).
c. Monitoring
Merupakan suatu proses pengumpulan dan analisi informasi
dari penerapan suatu program termasuk memantau secara
regular untuk melihat apakah program berjalan sesuai rencana,
sehingga masalah yang ditemui dapat diatasi.
a) Proses monitoring dilaksanakan melalui lokarkarya mini
dengan cara membandingkan hasil pencapaian dengan
indikator monitoring program yang telah ditetapkan.
54
b) Indikator monitoring program yang telah ditetapkan oleh
kepala puskesmas adalah menggunakan indikator Penilaian
Kinerja Puskesmas (PKP) dan Standart Pelayanan Minimal
(SPM).
d. Evaluasi
Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi
serangkaian kegiatan yang dimulai sejak awal tahun
anggaran pada saat penyusunan rencana pelaksanaan
kegiatan Puskesmas. Selanjutnya dilakukan
pengumpulan data yang dipantau dan dibahas melalui
forum Lokakarya Mini baik bulanan dengan lintas program di
dalam Puskesmas maupun Lokakarya Mini tribulanan yang
melibatkan lintas sektor di kecamatan.
e. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang
diperlukan sesuai dengan pedoman. Selanjutnya dilakukan
pengisian format penilaian kinerja sesuai dengan petunjuk
definisi operasional nya.
f. Pegolahan Data
Pengolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah
data menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan termasuk untuk dasar
penyusunan perencanaan Puskesmas.
Kegiatan pengolahan data merupakan kegiatan lanjutan
setelah data terkumpul. Untuk kepentingan tersebut telah
disediakan kolom khusus pengolahan data dalam formulir
pengumpulan data.
g. Penyajian Data
Perhitungan hasil kegiatan dengan variabel-variabelnya
diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masing-
masing penanggung jawab dan pelaksana di Puskesmas
tentang tingkat pencapaian hasil dari jenis-jenis kegiatan
yang menjadi tanggung jawabnya dan sebagai bahan
evaluasi/ penilaian pencapaian prestasi kinerjanya yang
diperhitungkan sendiri.
h. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan untuk mengambil
kesimpulan dari data yang sudah diolah, yang selanjutnya
akan menjadi bahan pertimbangan untuk
memberikan masukan bagi perencanaan, monitoring,
b imbingan dan pengendalian fungsi Puskesmas.
55
1.
c. LANGKAH KEGIATAN
a. Perencanaan
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan dengan cara :
a) Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun
Perencanaan Tingkat Puskesmas yang anggotanya terdiri
dari staf Puskesmas.
b) Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas kepada tim agar dapat
memahami pedoman tersebut demi keberhasilan
penyusunan Perencanaaan Tingkat Puskesmas.
c) Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan
yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
/ Kota,Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen
Kesehatan.
2. Analisa Situasi
Ada 2 (dua) kelompok data yang perlu dikumpulkan yaitu data
umum dan data khusus.
1. Data Umum :
a) Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan Data
wilayah mencakup luas wilayah, jumlah desa / dusun /
RT/ RW, jarak desa dengan Puskesmas, waktu tempuh ke
Puskesmas. Data ini dapat diperoleh di kantor Kelurahan/
Desa atau Kantor Kecamatan.
b) Data Sumber Daya
Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas
Pembantu dan Bidan di Desa), mencakup :
1) Ketenagaan
2) Obat dan bahan habis pakai
3) Peralatan
4) Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah
(Pusat dan Daerah), masyarakat , dan sumber lainnya
5) Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah
dinas, komputer, mesin tik, meubelair, kendaraan
56
c) Data Peran Serta Masyarakat
Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi
dan tokoh masyarakat.
d) Data Penduduk dan Sasaran Program
Data penduduk dan sasaran program mencakup : jumlah
penduduk seluruhnya berdasarkan jenis
kelamin, kelompok umur (sesuai sasaran program), sosio
ekonomi pekerjaan, pendidikan, keluarga miskin
(persentase di tiap desa / kelurahan). Data ini dapat
diperoleh di kantor Kelurahan / Desa, Kantor Kecamatan,
dan data estimasi sasaran di Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota.
e) Data sekolah
Data sekolah dapat diperoleh dari dinas pendidikan
setempat, mencakup jenis sekolah yang ada, jumlah siswa,
klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil, jumlah
guru UKS , dll.
f) Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja
Puskesmas
Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat, tempat
pembuatan makanan / minuman, tempat-tempat umum,
tempat pembuangan sampah, sarana air bersih, jamban
keluarga dan sistem pembuangan air limbah.
2. Data Khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas)
a) Status Kesehatan terdiri dari :
1. data kematian
2. Kunjungan Kesakitan
3. Pola Penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang
ditemukan
b) Kejadian Luar Biasa dapat dilihat pada Laporan W1
(Simpus).
c) Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 (satu) tahun
terakhir di tiap desa / kelurahan, dapat dilihat dari
Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas
d) Hasil survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh
Puskesmas atau pihak lain
3. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
57
memergunakan
13Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2
(dua) langkah, yaitu Analisa Masalah dan penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan.
1) Analisa Masalah
Analisa masala dilakukan melalui kesepakatan kelompok Tim
Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas dan Kondisi
Kesehatan Kecamatan tahapan :
a) Identifikasi masalah,
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar
masalah yang dikelompokkan menurut jenis program,
cakupan, mutu, ketersediaan sumber daya.
b) Menetapkan urutan prioritas masalah
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi
masalah secara sekaligus, ketidak-tersediaan teknologi atau
adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya,
maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan
kesepakatan tim. Bila tidak dicapai kesepakatan dapat
ditempuh dengan menggunakan kriteria lain. Untuk
membuat urutan masalah menggunakan metode matriks.
Contoh Kriteria matriks.
Masing-masing kriteria ditetapkan dengan nilai 1 – 5. Nilai
semakin besar jika tingkat urgensinya sangat mendesak,
atau tingkat perkembangan dan tingkat keseriusan semakin
memprihatinkan apabila tidak diatasi. Kemudian kalikan
tingkat urgensi (U) dengan tingkat perkembangan (G) dan
tingkat keseriusan (S). Prioritas masalah diurutkan
berdasarkan hasil perkalian yang paling besar dari ketiga hal
tersebut dan disusun dalam bentuk matriks.
c) Merumuskan masalah
Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena
masalahnya, berapa besar masalahnya,dimana masalah itu
terjadi dan bila mana masalah itu terjadi
(what, who, when, where and how).
58
d) Mencari akar penyebab masalah
Mencari akar masalah dilakukan dengan menggunakan
metode diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga
diagram tulang ikan karena digambarkan membentuk tulang
ikan),
Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari
1) Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat, tenaga
serta prosedur kerja manajemen alat, obat dan dana.
2) Proses (Pelaksana kegiatan) : frekwensi, kepatuhan
pelayanan medis dan non medis.
3) L ingkungan.
Kategori yang dapat digunakan antara lain adalah :
1) man, money, material, methode
2) apa, bagaimana, mengapa, dimana
Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan sumber data
primer (survey) dan data sekunder yaitu SP2TP (kartu pasien,
buku register, LPLPO, dsb) ataupun data lainnya.
Contoh :
1. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan diagram
sebab akibat dari Ishikawa (fishbone). Masalah:
Cakupan persalinan tenaga kesehatan rendah.
Langkah-langkah :
1. Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan.
2. Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk
ke arah kepala ikan.
3. Tetapkan kategori utama dari penyebab.
4. Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis
horizontal.
5. Lakukan “brainstorming” (curah pendapat) dan fokuskan
pada masing-masing kategori.
6. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama
lakukan untuk kategori utama yang lain.
7.Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba
59
membuat daftarsub penyebab dan letakkan pada
cabang yang lebih kecil.
8.Setelah semua ide/ pendapat dicatat, lakukan klarifikasi
(data) untuk menghilangkan duplikasi, ketidaksesuaian
dengan masalah, dll.
Yang perlu diperhatikan :
a. Fishbone diagram hanya menggambarkan tentang
kemungkinan suatu penyebab, bukan fakta/ penyebab
yang sesungguhnya, untuk itu
b. Diperlukan pengumpulan data untuk memastikannya.
c. Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami dengan
jelas sehingga tidak terjadi kerancuan dalam mencari
kemungkinan penyebabnya.
d. Alat ini merupakan cara terbaik untuk mengidentifikasi
kemungkinan penyebab secara terfokus sehingga dapat
dihindari kemungkinan terlewatnya penyebab yang penting
yang mungkin terjadi.
e. Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat
f. Secara penuh dalam proses penyusunan fishbone diagram
tersebut.
e) Menetapkan cara-cara pemecahan masalah
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dilakukan
dengan kesepakatan di antara anggota tim.
Contoh tabel Cara Pemecahan Masalah
No Prioritas
Masalah
Penyebab
Masalah
Alternatif
Pemecahan
Masalah
Pemecahan
Masalah
terpilih
Ket
1
2
3
4
5
6
Dst
Brain storming (curah pendapat)
Adalah suatu metode untuk dapat membangkitkan ide/
gagasan/ pendapat tentang suatu topik atau masalah
tertentu dari setiap anggota tim dalam periode waktu yang
60
singkat dan bebas dari kritik.
Langkah-langkah :
1) Tetapkan suatu topik/ masalah sejelas mungkin .
2) Beri waktu beberapa saat kepada anggota untuk
memahami dan memikirkannya.
3) Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah
pendapat, misalnya 30-45 menit.
4) Anggota tim menyampaikan ide/gagasan/pendapat (secara
terstruktur atau tidak terstruktur).
5) Apabila terdapat beberapa anggota yang mendominasi,
gunakan curah pendapat terstruktur sehingga seluruh
anggota mempunyai kesempatan yang sama. Bila yang
dipilih secara terstruktur, anggota yang tidak
menyampaikan pendapat pada gilirannya harus
mengucapkan “Pass”, dan kesempatan diberikan pada
anggota berikutnya.
6) Beri dorongan/rangsangan agar anggota berani
memberikan/mengajukan pendapat.
7) Selama brainstorming berjalan, tidak dibenarkan
menanggapi pendapat anggota yang sedang berbicara.
Bila ini terjadi, pimpinan sidang harus segera menegur
dengan kata-kata : “ no comment please”
8) Tuliskan setiap ide/gagasan tersebut pada
flipchart/papan
tulis sehingga dapat dilihat oleh seluruh anggota.
2) Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Dengan cara sebagai berikut :
a) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya
kesehatan ke dalam matriks
b) MengajukanRencana Usulan Kegiatan Upaya Rencana
Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan diajukan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mendapat pembahasan
pembiayaannya.
c) Waktu Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan dengan memperhatikan siklus
merencanaan kabupaten / kota, yaitu jadwal pembahasan
yang dilakukan kabupaten / kota sehingga RUK
tersebut haru sudah selesai atau sudah diterima oleh Dinas
61
Kesehatan .
b. Komunikasi Lintas Sektor dan Lintas Program
1. Lintas Program
Komunikasi Lintas Program adalalah lokakarya mini puskesmas
secara umum dibagi menjadi 2 kelompok besar yakni lokakarya
mini bulanan puskesmas dan lokakarya mini tribulanan
puskesmas.
Lokakarya mini bulanan puskesmas diselenggarakan dalam 2
(dua) tahap yaitu:
1) Lokakarya Mini Bulanan yang pertama
Lokakarya Mini bulanan yang pertama merupakan lokarya
penggalangan Tim diselenggarakan dalam rangka
pengorganisasian untuk dapat terlaksana rencana kegiatan
puskesmas (RPK).
Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan yang pertama adalah
sebagai berikut
a) Masukan
(1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok
tentang peran, tanggung jawab staf dan kewenangan
Puskesmas
(2) Informasi tentang kebijakan ,program dan konsep
baru berkaitan dengan Puskesmas
(3) Informasi tentang tata cara penyusunan rencana
kegiatan (Plan of Action = POA) Puskesmas.
b) Proses
(1) Inventaris kegiatan Puskesmas termasuk kegiatan
lapangan / daerah binaan
(2) Analisis beban kerja setiap petugas
(3) Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung
jawab daerah binaan.
(4) Penyusunan rencana kegiatan (Plan of Action = POA).
c) Keluaran
(1) Rencana kegiatan (Plan Of Action = POA ) Puskesmas
tahunan
(2) Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan POA
(3) Matriks pembagian tugas dan daerah binaan.
2) Lokakarya Mini Bulanan Rutin
Lokakarya bulanan puskesmas ini diselenggarakan sebagai
tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama.
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau
62
pelaksanaan POA puskesmas, yang dilakukan setiap bulan
secara teratur. Penanggung jawab penyelenggaraan lokakarya
mini bulanan adalah kepala puskesmas, yang dalam
pelaksanaannya dibantu staf puskesmas dengan mengadakan
rapat kerja seperti biasanya.
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan puskesmas adalah sebagai
berikut :
a) Masukan
(1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
(2) Informasi tentang hasil rapat dikabupaten/ kota
(3) Informasi tentang hasil rapat dikecamatan
(4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
b) Proses
(1) Analisis hambatan dan masalah, antara lain dengan
mempergunakan PWS.
(2) Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan terhadap standar pelayanan.
(3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah.
c) Keluaran
(1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan.
(2) Rencana kerja bulan yang baru.
Penyelenggaraan lokakarya mini bulanan
Setelah dipahami tujuan dari lokakarya dan dari tahapan
kegiatan tersebut diatas, dapat diketahui materi yang akan
diberikan/dibahas, maka selanjutnya untuk dapat
menyelenggarakannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1) Pengarah : Kepala Puskesmas
2) Peserta : seluruh petugas puskesmas termasuk petugas
Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa
3) Waktu
Waktu pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan disesuaikan
dengan kondisi dan situasi Puskesmas serta kesepakatan
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Misalnya pada
awal bulan atau hari sabtu, minggu pertama atau hari lain
yang dianggap tepat. Demikian halnya dengan waktu
penyelenggaraan diatur oleh Puskesmas, misalnya
penyelenggaraan pada jam 10.00-15.00
Prinsip yang harus dipegang adalah bahwa Lokarkarya
Mini Bulanan dilaksanakan dengan melibatkan seluruh
63
petugas Puskesmas, tanpa mengganggu aktivitas
pelayanan serta dapat tercapai tujuan.
4) Acara
Sebagai contoh susunan acara Lokakarya Mini adalah sebagai
berikut :
a) Lokakarya Mini Bulanan yang pertama disebut juga
dengan Lokakarya Penggalangan Tim
(1) Pembukaan
(2) Dinamika kelompok
(3) Pengenalan program baru
(4) POA Puskesmas
(5) Analisa beban kerja petugas
(6) Pembagian tugas dan desa binaan
(7) Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja
baru
b) Lokakarya Mini Bulanan Rutin
(1) Pembukaan
(2) Dinamika Kelompok; menumbuhkan motivasi
(3) Pengenalan program baru
(4) Inventarisasi kegiatan bulan lalu
(5) Analisa pemecahan masalah dan pemecahan
(6) Penyusunan kegiatan bulan yang akan datang
(7) Pembagian tugas bulan yang akan datang
(8) Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja
baru
5) Tempat
Diupayakan agar Lokakarya Mini dapat di selenggarakan di
Puskesmas, apabila tidak memungkinkan dapat
menggunakan tempat lain yang lokasinya berdekatan
dengan Puskesmas. Ruang yang dipakai hendaknya
mampu menampung semua peserta.
6) Persiapan
Sebelum pertemuan diadakan ,perlu persiapan yang
meliputi :
a) Pemberitahuan hari,tanggal,dan jam
b) Pengaturan tempat, sebaiknya seperti huruf “U”
c) Papan tulis, spidol dan kertas lembar balik
d) Rencana Kerja Harian bulan lalu
e) Membuat vistualisasi hasil pelaksanaan bulan lalu
dibandingkan dengan target bulanan per Desa, antara
lain menggunakan KWS.
64
f) Buku catatan/notulen Rapat Dinas Kesehatan dan
Rapat Lintas Sektor/Kecamatan
g) Materi Pelajaran dan alat peraga yang digunakan
h) Formulir Rencana Kerja Bulanan secukupnya
2. Lintas Lokakarya Mini Tribulan Rutin
Sebagaimana lokakarya bulanan puskesmas maka lokakarya
tribulan lintas sektoral merupakan tindak lanjut dari
lokakarya Penggalangan kerjasama Lintas Sektoral yang telah
dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan secara tetap.
Penyelenggaraan dilakukan oleh Camat dan Puskesmas dibantu
sektor terkait di kecamatan. Lokakarya tribulanan lintas
sektoral dilaksanakan sebagai berikut :
a) Masukan
(1) Lapran kegiatan pelaksanaan program kesehatan dari
masingatan dan dukungan sektor terkait
(2) Inventarisasi masalah/hambatan dari masing-masing
sektor dalam pelaksanaan program kesehatan
(3) Pemberian informasi baru.
b) Proses
(1) Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program
kesehatan
(2) Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing-
masing sektor
(3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
(4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan
untuk tribulan baru
c) Keluaran
(1) Rencana kerja tribulan yang baru
(2) Kesepakatan
Penyelenggaraan Lokakarya Tribulan Lintas Sektoral
1) Persiapan
Sebelum lokakarya dilaksanakan, perlu diadakan persiapan
yang meliputi :
a) Pendekatan kepada Camat
(1) Memimpin lokakarya dengan menjelaskan caranya
(2) Mengkoordinasikan sektor-sektor agar menyajikan
laporan kegiatan dan pembinaan
(3) Mempersiapkan tempat dan penyelenggaraan
lokakarya
b) Puskesmas melaksanakan :
65
(1) Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk
yang mudah dipahami oleh sector,antara lain dalam
bentuk PWS
(2) Persiapan alat-alat tulis kantor dan formulir kerja
tribulan lintas sektor
(3) Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan
instruksi/surat-surat yang berhubungan dengan peran
serta masyarakat yang berkaitan dengan sektor
kesehatan
(4) Penugasan salah seorang staf untuk membuat notulen
lokarya.
(5) Pembuatan surat-surat undangan lokarya untuk
ditandatangani camat.
2) Peserta
Lokarya Mini tribulanan Lintas sektor dipimpin oleh camat,
adapun pesera Lokarya Mini Tribulanan adalah sebagai berikut:
a) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
b) Tim Penggerak PKK Kecamatan
c) Pukesmas di wilayah Kecamatan
d) Staf Kecamatan, antara lain: Sekcam, Unit lain yang
terkait.
e) Lintas sektor di Kecamatan, antara lain: Pertanian,
Agama, Pendidikan, BKKBN, Sosial.
f) Lembaga /organisasi kemasyarakatan, antara lain:
TP PKK Kecamatan, BPP/BPKM/Konsil Kesehatan
Kecamatan ( apabila sudah terbentuk)
3) Waktu
Lokarya Mini Tribulanan lintas sektor yang pertama
diselenggarakan pada bulan pertama tahun anggaran berjalan.
Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan setiap tribulan.
Adapun waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi
setempat.
Yang perlu dijadikan pertimbangan adalah diupayakan agar
seluruh peserta dapat menghadiri lokarya.lokarya ini
diselenggarakan dalam waktu ± 4 jam. Secara umum jadwal
acara lokarya mini tribulanan adalah sebagai berikut :
a) Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama
i. Pembukaan
ii. Dinamika kelompok
iii. Kegiatan sektoral
66
iv. Inventarisai peran bantu sektor
v. Analisa hambatan dan masalah
vi. Pembagian peran dan tanggungjawab sektor
vii. Perumusan rencana kerja
viii. Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
b) Lokakarya Mini Tribulanan rutin
i. Pembukaan
ii. Dinamika kelompok, manumbuhkan motivasi
iii. Kegiatan sektor terkait
iv. Masalah dan hambatan masing-masing sektor
v. Analisis masalah dan hambatan
vi. Upaya pemecahan masalah
vii. Rencana kerja tribulan mendatang
viii. Kesepakatan pembinaan
ix. Kesepakatan bersama
x. Penutup
4) Tempat
Tempat penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan lintas
sektor adalah di kecamatan atau tempat lain yang dianggap
sesuai (Depkes RI, 2006).
c. Evaluasi
Penilaian kinerja Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya
yaitu Puskesmas, Puskesmas Pembantu, bidan di desa serta
berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat
lainnya. Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/ kota, maka pada proses pelaksanaannya tetap
dibawah bimbingan dan pembinaan dinas kesehatan
kabupaten/kota. Dengan tahapan sebagai berikut :
1. Penetapan target Puskesmas
Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal
atau persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir
tahun.
Penetapan target Puskesmas dengan mempertimbangkan :
a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh
masing-masing Puskesmas.
b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/ kota.
c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya.
e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber
daya manusia tahun yang akan datang.
67
f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport,
danlain-lain) dan non fisik (sosial
budaya,tingkatpendapatan ekonomi masyarakat,
pendidikan masyarakat, dan lain-lain).
g. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas tidak
dibebani untuk menjangkau masyarakat di daerah yang
bukan target sasarannya, kelompok masyarakat yang tidak
mungkin dijangkau karena kendala geografi transportasi, dan
lain-lain.
2. Pengumpulan data hasil kegiatan
a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada
periode waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian
ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota bersama
Puskesmas.
b. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas di sini
adalah Puskesmas beserta jaringannya yaitu Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling dan Bidan di Desa serta
hasil pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari
SP2TP dan pencatatan hasil kegiatan yang ada/ dibuat
Puskesmas, tidak hanya terbatas pada laporan SP2TP yang
dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/ kota.
3. Pengolahan data
a. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan
yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan di Puskesmas,
dihitung dengan membandingkan hasil yang telah dicapai
terhadap target standar yang telah ditetapkan.
b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi
diperhitungkan berdasarkan nilai bobot
4. Analisis hasil dan langkah pemecahan
a. Melakukan identifikasi masalah, kendala/ hambatan dan
penyebab serta latar belakangnya dengan cara mengisi format
analisa data dengan mencantumkan kesenjangan hasil
kegiatan pokok dan hasil kegiatan lainnya yang terkait input
sumberdaya pendukungnya,lingkungan social dan fisik yang
mempengaruhi serta proses pelaksanaannya.
b. Mencari alternatif dalam upaya
penanggulangan/pemecahan masalahnya.
c. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dengan
memperhatikanarahan dan rencana pengembangan di dalam
68
Wak u
wilayah kabupaten/ kota
d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun
depan,sebagai bagian dari kegiatan perencanaan
puskesmas.
5. Pelaksanaan penilaian
a) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri
mengukur keberhasilan kinerjanya.
b) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk
melakukan kompilasi hasil pencapaian (out – put dan out –
come).
c) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan
pengumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan
cakupan hasil (out-put) kegiatan dan mutu bila hal tersebut
memungkinkan.
d) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung jawab
kegiatan melakukan analisis masalah, identifikasi Kendala /
hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya,
mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat.
e) Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun rencana
pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan
timbulnya masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk
perbaikan (peluang) dengan metoda analisis sederhana maupun
analisa kecenderungan dengan menggunakan data yang ada.
f) Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana
pemecahannya dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/ kota.
6.Langkahpelaksaaan penilaian
No. Kegiatan
I. Pra Penilaian Kinerja Puskesmas *)
a. Pemantauan hasil kegiatan secara periodik bulanan/
triwulan dan konsultasi ke kabupaten/ kota, dalam
rangka mencapaitargetcakupan dan mutu hasil
kegiatan Puskesmas pada akhir tahun.
II. Penilaian Kinerja Puskesmas.
a. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan
(dari data bulanan/ triwulan).
69
b. Konsultasike/ pembinaan dan bimbingan dari dinas
kesehatan kabupaten/ kota.
Memberikan laporan perhitungan kinerja
Puskesmas kepada dinkes kabupaten/kota, dan
membahas
keterkaitannya dengan verifikasi data dan perhitungannya.
c. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja
Puskesmas, berikut penjelasan dalam perbaikan
perhitungan bilamana terjadi kesalahan.
d. Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan
dan mutu kegiatan, dalam bentuk grafik sarang laba-
laba, ataupun cara penampilan lainnya.
III. Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *)
a. Menganalisismasalah dan kendala, merumuskan
pemecahan masalah, rencana perbaikan sekaligus
rencana usulan kegiatan tahun yang akan datang.
b. Menerima informasi dari kabupaten/ kota tentang
rencana anggaran yang mungkin akan diterima masing-
masing Puskesmas dengan membahas rancangan
kegiatan, besarnya target, besarnya biaya dan
kebutuhan sumber
daya lain yang diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama
dinas kesehatan kota.
c. Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun rencana
pelaksanaan kegiatan (RPK)Puskesmas untuk tahun
berjalan.
d. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas
sektor terkait, untuk keterpaduan.
e. Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas
dan tanggung jawab untuk kegiatan tahun yang
akan dilaksanakan, dalam forum pertemuan lokakarya
tahunan Puskesmas.
70
f. Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sektor terkait
di kecamatan, untuk mendiseminasikan rencana
kegiatan-
kegiatan Puskesmas yang ada kaitannya dengan LS di
tingkat kecamatan.g. Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas sesuai
dengan urutan peringkat dalam kelompok masing-
masing Puskesmas.
d. Pengumpulan Data
Adapun cara pengumpulan data, antara lain melalui :
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas ( SP2TP /
SP3 )
2. Pemeriksaan / pengecekan catatan / notulen
3. Pemgumpulan data melalui survey sederhana
Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil
kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dalam
penyelenggaraan upayakesehatan di Puskesmas dan
jaringannya , yang terdiri atas :
1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas
3. Data hasil pengukuran / penilaian mutu pelayanan
Puskemas
e. Pengolahan Data
Untuk menghitungpencapain kinerja Puskesmas, ada
3 komponen penilaian beserta kegiatan utama dan
variable- variabel yang perlu diolah, yaitu :
1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan
Puskesmas
2. Komponen manajemen Puskesmas
Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing-
masing variable yang sudah ditetapkan berdasarkan skala
sumberdaya
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Untuk menghitung penilaian mutu pelayanan
berdasarkan hasil cakupan yang dikelompokkan pada
71
skala-skala yang ditetapkan pada setiap variable
Cara menghitung :
1. Nilai akhir cakupan kegiatan pelayanan kesehatan
Puskesmas Menghitung pencapaian cakupan hasil komponen
kegiatan pelayanan kesehatan, masing-masing kegiatan
dihitung reratanya dari hasil masing-masing variabel,
sedangkan tiap- tiap variabel dihitung dari rerata sub variabel.
2. Nilai akhir tingkat pencapaian mutu kegiatan pelayanan
kesehatan Puskesmas Dihitung berdasar cakupan komponen
mutu pelayanan dari rata-rata nilai setiap skala yang sesuai
dengan variabelnya .
3. Nilai akhir tingkat manajemen Puskesmas
Cara penilaian sama seperti pada penilaian mutu pelayanan
dengan menggunakan penilaian berdasar skala.
f. Analisis Data
Untuk memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja
Puskesmas, maka hasil cakupan kegiatan pelayanan dan
manajemen Puskesmas dapat disajikan dalam
bentuk gambaran “ grafik sarang laba-laba “.
Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan pembaca lebih
mudah mengetahuitingkat kesenjangan pencapaian dan
ketidak serasian antara hasil kegiatan dengan manajemen,
karena antara keduanya mempunyai keterkaitan yang sejajar.
Cara penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara
periodik bulanan atau triwulan, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pemantauan dan identifikasi masalah sedini
mungkin.
Langkah-langkah merumuskan masalah dan penyebabnya.:
1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan
pelayanan, manajemen Puskesmas dan pencapaian mutu
kegiatan.
2. Identifikasifaktor penyebab, pendukung,peluang dan ancaman
prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan yang dihadapi
Puskesmas dalam tahun anggaran berjalan.
3. Perumusan analisis sebab akibat, menggunakan suatu
72
teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam
suatu situasi tertentu sebagai rangkaian hubungan sebab
akibat.
4. Penentuan prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan
dengan menggunakan metoda, untuk menentukan urutan
masalah dari yang paling penting sampai dengan yang
kurang penting.
Untuk melakukan analisa data selaindiperlukan hasil
pencapaian cakupan kegiatan pelayanan, manajemen termasuk
mutu pelayanan juga diperlukan semua data kegiatan Puskesmas,
sumberdaya Puskesmas dan keadaan lingkungan (fisik dan non
fisik), yang terkait dengan kegiatan yang akan dianalisa.
VII. KESELAMATAN PASIEN
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab pelayanan
klinis dan penanggung jawab Upaya Puskesmas wajib
berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan
Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di
seluruh jajaran puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas
Kampak dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan
oleh Wakil Manajemen Mutu
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari
hasil monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan,
risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan
pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit
kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan
dengan pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk
kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indicator kinerja
Upaya Puskesmas, dan indikator klinis, yang meliputi
73
indikator struktur, proses, dan outcome, dan indikator-
indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien
melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang
sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan
baik pelayanan klinis maupun penyelenggaraan Upaya
Puskesmas
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya
kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian
nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien, termasuk di
dalamnya program pencegahan dan pengendalian infeksi
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan
tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan
keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-
butir di bawah ini:
a. konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas,
dan perencanaan Puskesmas
b. memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. menggunakan pedoman penyelenggaraan Upaya Puskesmas,
pedoman praktik klinis, standar pelayanan klinis,
kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi
maupun panduan dari Kementerian Kesehatan
d. sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
ada di Puskesmas,
g. dibangun berbasis praktik klini yang baik,
h. menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang
terkait,
i. dan mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses
dan sistem pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
74
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap
tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan
staf, serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan
potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat
perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat
V. KESELAMATAN KERJA
NO IDENTIFIKASI
RESIKO
PENYEBAB UPAYA
1 Tertularnya
infeksi dari
sasaran
Melalui
pemeriksaan fisik
dan tindakan
klinis yang
dilakukan
Menetapkan standart SOP
untuk APD.
Melakukan koordinasi
bersama pada saat sebelum
kegiatan.
2 Benturan Fisik
selama
kegiatan
Penggunaan
sepatu atau
pakaian yang tidak
nyaman
Menetapkan standart
pedoman untuk menjamin
kenyamanan selama
kegiatan,
3 Tertusuk
Jarum
Rasio sasaran dan
petugas tidak
seimbang sehingga
pembagian beban
kerja yang tidak
sesuai.
Menetapkan standart APD
untuk kegiatan.
Melakukan kordinasi
bersama untuk pembagian
beban kerja.
4 Terpeleset atau
luka benda
tajam
Medan kerja yang
licin dan
penggunaan alat
berat
Menetapkan standart
pedoman untuk menjamin
kenyamanan selama
kegiatan,
5 Kecelakaan lalu
lintas
Sasaran dengan
jarak jauh dan
Melibatkan ambulance
untuk mempermudah akses
dan berkordinasi dengan
75
susah dijangkau kader.
VI. PENGENDALIAN MUTU
a. Penetapan area prioritas perbaikan pada pelayanan UKP
b. Pemantuan kinerja pada area prioritas dengan indicator yang
ditetapkan
c. Penerapan manajemen risiko (FMEA) pada area priroitras
d. Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis pada masing-
masing unit pelayanan, dantindaklanjutnya
e. Monitoring, penilaian kinerja dan perilaku sdm klinis, dan tindak
lanjutnya
f. Upaya perbaikan mutu pelayanan klinis pada masing-masing unit
kerja berdasarkan hasil penilaian kinerja maupun umpan balik
pelanggan
g. Pelaporan dan tindak lanjut insiden KeselamatanPasien
h. Penyusunan dan penerapan panduan praktik klinis
i. Monitoring dan tindaklanjut terhadap 6 Sasaran Keselamatan
Pasien
VII. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
1. HAK :
a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan
tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional;
b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan
standar prosedur operasional;
c. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau
keluarganya; dan
d. menerima imbalan jasa.
2. KEWAJIBAN :
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis
pasien;
b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai
keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak
mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan;
c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia;
76
d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan,
kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu
melakukannya; dan
e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan
ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.
VIII. PENUTUP
Pedoman Pelayanan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) sangat
diperlukan untuk dapat mengoptimalkan penyelenggaraan
pelayanan Puskesmas Buku pedoman ini bersifat dinamis,
sehingga dapat melakukan pengembangan dan penyesuaian
berdasaan kondisi dan kemampuan puskesmas.
KEPALA PUSKESMAS KAMPAK
Dr. SUNARTO
NIP. 19740223 200604 1011

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataNeneng Holifah
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Yesir Hasan
 
Instrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmasInstrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmasJaya Saragih
 
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxLaporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxPuskemasPanunggangan
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docRUMI83
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxfarid50526
 
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docx
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docxHasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docx
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docxAuliaNi7
 
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUKONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUArdhi25
 
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)IndiSusanti
 
PRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.ppt
PRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.pptPRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.ppt
PRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.pptSunuAnggit
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas renjanaera
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
 

La actualidad más candente (20)

Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
 
pedoman ukp krebet.pdf
pedoman ukp krebet.pdfpedoman ukp krebet.pdf
pedoman ukp krebet.pdf
 
Bab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptxBab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptx
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
 
BAB II UKM.docx
BAB II UKM.docxBAB II UKM.docx
BAB II UKM.docx
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)
 
Instrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmasInstrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmas
 
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxLaporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.doc
 
Manajemen Puskesmas
Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas
Manajemen Puskesmas
 
09.KAK Posyandu.docx
09.KAK Posyandu.docx09.KAK Posyandu.docx
09.KAK Posyandu.docx
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptx
 
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docx
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docxHasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docx
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docx
 
3. kak penyuluhan
3. kak penyuluhan3. kak penyuluhan
3. kak penyuluhan
 
Manual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmasManual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmas
 
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUKONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
 
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
 
PRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.ppt
PRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.pptPRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.ppt
PRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.ppt
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
 

Similar a Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan

Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fixYulli Utami
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
 
Pedoman pelayanan gizi ukm
Pedoman pelayanan gizi ukmPedoman pelayanan gizi ukm
Pedoman pelayanan gizi ukmwidyaagustini
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalprjzjpy4x7
 
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMPuskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMAinur
 
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_220141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2anisa_13
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasPmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasbedjobadoeng
 
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmasPermenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmasFitri Riyanto
 
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasPMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasUFDK
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas (2)
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas (2)Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas (2)
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas (2)JOEM Haj
 
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmasFachrul_Herdiyana
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasPmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasyose rizal
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasPmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasFikri Jafar
 
Persentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehatPersentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehatDina Kardina
 
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfPEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfRiaKenangasari
 

Similar a Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan (20)

Pertemuan ke 2
Pertemuan ke  2Pertemuan ke  2
Pertemuan ke 2
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
 
Pedoman pelayanan gizi ukm
Pedoman pelayanan gizi ukmPedoman pelayanan gizi ukm
Pedoman pelayanan gizi ukm
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
 
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMPuskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
 
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_220141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasPmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
 
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmasPermenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
 
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasPMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas (2)
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas (2)Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas (2)
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas (2)
 
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasPmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasPmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
 
Pmk no.-75-ttg-puskesmas
Pmk no.-75-ttg-puskesmasPmk no.-75-ttg-puskesmas
Pmk no.-75-ttg-puskesmas
 
Pmk no.-9-ttg-puskesmas
Pmk no.-9-ttg-puskesmasPmk no.-9-ttg-puskesmas
Pmk no.-9-ttg-puskesmas
 
Persentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehatPersentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehat
 
IKM - PART 1 PENGANTAR.pptx
IKM - PART 1 PENGANTAR.pptxIKM - PART 1 PENGANTAR.pptx
IKM - PART 1 PENGANTAR.pptx
 
pedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docxpedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docx
 
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfPEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
 

Último

Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 

Último (20)

Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 

Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan

  • 1. 1 Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Kampak tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan Nomor : /TU/SKP/2017 Tanggal : 2 Maret 2017 PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembanguan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral an terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing manusia Indonesia. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penangggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya
  • 2. 2 kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. Dalam Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam hal ini Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas, yakni terwujudnya kecamatan sehat, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perseorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang keduanya ditinjau dari sistem kesehatan nasional. Menuerut Permenes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas Upaya Kesehatan Masyarakat dikelompokkan menjadi dua yaitu upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perseorangan maka perlu menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu yakni azas pertanggung jawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan,. Maka dalam rangka terlenggaranya pelayanan UKP yang optimal maka Puskesmas dituntut melaksanakan manajemen pengelolaan UKP yang terpadu dan akuntabel, untuk itu diperlukan pedoman untuk menyelenggarakan pelayanan UKP yang saling terkait dan berkesinambungan. B. Tujuan Pedoman Sebagai acuan dalam melaksanakan upaya kesehatan perseorangan (UKP).
  • 3. 3 C. Sasaran Pedoman Sasaran dalam pedoman ini adalah seluruh kordinator , penanggung jawan dan pelasana masing-masing pelaksana dan penanggung jawab UKP yang telah ditetapkan oleh kepala Puskesmas Kampak, D. Ruang Lingkup Pedoman Ruang lingkup pedoman ini adalah upaya kesehatan perseorangan. E. BATASAN OPERASIONAL 1. Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk: a. rawat jalan; b. pelayanan gawat darurat; c. pelayanan satu hari (one day care); d. home care; dan/atau e. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan. . 2. Lintas Program Merupakan kegiatan komunikasi internal puskesamas yang bertujuan untuk memantau pelaksanaan kegiatan di Puskesmas mulai dari perencanaan dan memecahkan masalah yang dihadapi serta tersusunya rencana kerja baru. 3. Lintas Sektor Merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sector- sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan. 4. Lokakarya Mini Bulanan Merupakan penggalangan tim yang diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya renca kegiatan Puskesmas (RPK). 5. Penilaian Kinerja Puskesmas Suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. 6. Kompetensi Merupakan seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 7. Monitoring Merupakan proses pengumpulan data yang factual serta signifikan yang dilakukan melalui interaksi secara sistematis
  • 4. 4 untuk membandingkan dengan standart atau pedoman yang ditentukan. 8. Evaluasi Merupakan kegiatan yang meliputi pengumpulan data untuk membandingkan dengan standart dan dilakukan analisa serta penyusunan rencana tindak lanjut. F. Landasan Hukum Sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan UKP di Puskesmas diperluan peraturan perundang undangan pendukung (legal aspect), sebagai berikut : 1. Undang Undang 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan. 4. Peraturan Presiden Nomr 72 tahun 2012 tentang system Kesehatan Nasional. 5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara No. 13 tahun 2009 tentang Pedoaman Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan Partisipasi Masyarakat. 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara No. KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah 8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2052/MENKES/PER/X/2011 tentang izin praktek dan pelaksanaan praktik kedokteran 9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7 tahun 2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran bidang Kesehatan II. STANDART KETENAGAAN A. Kualifikasi Tenaga UKP 1. Penanggung Jawab UKP 2. Tenaga Pendaftaran 3. Tenaga Pemeriksaan awal 4. Tenaga Poli Umum 5. Tenaga Poli KIA-KB 6. Tenaga Poli Gigi 7. Tenaga Poli Gizi
  • 5. 5 8. Tenaga Poli Sanitasi 9. Tenaga Laboratorium 10. Tenaga Kamar Obat 11. Tenaga Radiologi 12. Tenaga Poned B. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Standar kompetensi Penanggung jawab UKP Puskesmas Kampak sebagai berikut : No Jabatan Standar Kompetensi 1 Penanggung Jawab UKP Dokter 2. Pendaftaran Minimal SMEA/SMA dan yang sederajat 3. Pemeriksaan awal Perawat/ Bidan 4. Poli Umum UGD Rawat Inap 1) Dokter Pelatihan PPGD/GELS/ACLS, tata laksana gizi buruk, tatalaksana penyakit menular langsung, tatalaksana penyakit ditularkan bidantang, program TB, IMS, VCT, PTM 2) Perawat DIII/S1 Pelatihan asuhan keperawatan, PPGD/BLS/BCLS, konseling, perkesmas, MTBS, IMS 5. Poli KIA-KB a. Bidan Bidan minimal DIII dengan pelatihan APN, SDIDTK, MTBS/MTBM b. Pemegang program KB Bidan minimal DIII dengan pelatihan konseling standarisasi KB, CTU, PPIA, 6. Poli Gigi dan Mulut a. Dokter gigi Pelatihan penanganan kegawatdaruratan gigi
  • 6. 6 b. Perawat gigi Asuhan keperawat gigi dan mulut 7. Poli Gizi a. Pendidikan: D3 Gizi. b. Pelatihan-pelatihan: 1) Pertumbuhan dan Perkembangan Balita 2) Penata Laksanaan Gizi Buruk 3) Pemberian Makanan Balita dan Anak 4) Konselor ASI 8. Poli sanitasi Minimal DIII sanitarian 9. Kamar Obat Minimal DIII asisten apoteker dengan pelatihan pelayanan kefarmasian di puskesmas 10. Laboratorium Minimal DIII analis kesehatan dengan pelatihan PMI, plebotomi, on the job trainning pemeriksaan TB, HIV/AIDS, kusta, malaria 11. Poned Bidan minimal DIII kebidanan dengan pelatihan Poned, APN, MTBS/MTBM, penanganan BBLR dan asfiksia III. KEGIATAN Dalam melaksanakan kegiatanya, masing-masing upaya memiliki prosedur kegiatan wajib yang telah ditentukan oleh Puskesmas Kampak. Diantaranya adalah : 1. Perencanaan Adalah suatu proses mulai identifikasi masalah, analisa, pengkajian hingga pembuatan rencana kegiatan yang diajukan melalui rencana usulan kegiatan. Untuk selanjutnya RUK diusulkan ke Dinas Kesehatan Kota untuk dijadikan suatu Rencana Pelaksanaan Program yang telah disetujui oleh kepala puskesmas 2. Identifikasi Harapan Kebutuhan Harapan Masyarakat dan Sasaran Merupakan suatu proses kegiatan untuk mendapatkan masukan atau saran dari sasaran upaya. Kegiatan identifikasi ini meliputi penyusunan instrumen, idnetifikasi umpan balik, analisa hingga
  • 7. 7 menyusun rencana tindk lanjut, sosialisasi, monitoring dan evaluasi. 3. Kordinasi dan Komunikasi Lintas Sektor dan Lintas Program Dalam rangka mempermudah akses pelayanan masyarakat terhadap kegiatan upaya . Maka dibutuhkan suatu kordinasi untuk mengkomunikasikan setiap kegiatan atau tentang upaya itu sendiri. Komunikasi lintas sector dapat dilakukan melalui rapat lintas sector, pertemuan-pertemuan, paguyuban ataupun pembinaan. Sedangkan komunikasi lintas program meliputi kegiatan mini lokakarya, rapat internal program, kajian mutu atau melalui rapat dengan agenda lain. 4. Monitoring Merupakan proses pengumpulan data yang factual serta signifikan yang dilakukan melalui interaksi secara sistematis untuk membandingkan dengan standart atau pedoman yang ditentukan. Beberapa kegiatan monitoring diantaranya melalui audit indternal monitoring program, monitoring kegiatan, monitoring mutu dan melalui kegiatan evaluasi kinerja. 5. Evaluasi Merupakan kegiatan yang meliputi pengumpulan data untuk membandingkan dengan standart dan dilakukan analisa serta penyusunan rencana tindak lanjut. IV. STANDAR PELAYANAN Standar pelayanan UKP adalah sebagai berikut : No Jenis Pelayanan Indikator Standar Jenis Uraian 1 Rawat Jalan Input 1 Pemberi Pelayanan di Poli umum 100 % dokter 2 Pemberi Pelayanan di Poli Gigi 100% Drg 3 Pemberi pelayanan di Poli KIA 100 % bidan terlatih Proses 1 Jam buka pelayanan sesuai dengan ketentuan 08.00- 12.00 Setiap hari kerja Jum’at : 08.00– 11.00 2 Waktu Penyediaan dokumen rekam medik ≤10 menit
  • 8. 8 3 Kepatuhan hand hygiene 100% 4 Waktu tunggu rawat jalan ≤ 60 menit 5 Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis 100% 6 PasienRawatJalan TB yang ditangani dengan strategi DOTS 100% Output 1 Peresepan obat sesuai formularium Nasional 100% 2 Pencatatan dan Pelaporan TB di Puskesmas 100% Outcome 1 Kepuasan pasien ≥ 90 % 2 Pelayanan Gawat Darurat Input 1 Kemampuan menangani life saving 100% 2 Pemberi pelayanan kegawat- daruratan bersertifikat (ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/ GELS) yang masih berlaku 100% Proses 1 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 Jam 2 Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat Darurat ≤ 5 menit setelah pasien datang 3 Tidak adanya keharusan membayar uang muka 100% Outcome 1 Kepuasan pasien . ≥ 70 % 3 Pelayanan Gizi Input 1 Pemberi pelayanan gizi Tenaga terlatih 2 Ketersediaan pelayanan konsultasi gizi Tersedia
  • 9. 9 outcome 1 Kepuasan pelanggan ≥ 80 % 4 Pelayanan Persalinan Input 1 Pemberi pelayanan persalinan normal Dokter umum/ Bidan 2 Adanya Tim PONED Tim PONED terlatih Proses 1 Penggunaan APD saat bertugas 100% 2 Pelayanan kontrasepsi oleh dokter umum atau bidan terlatih 100% 3 Kepatuhan hand hygiene 100% Output 1 Kematian ibu karena persalinan 0% Outcome 1 Kepuasan pasien ≥ 80 % 5 Pelayanan Rawat Inap Input 1 Pemberi pelayanan 100 % dokter 2 Tempat tidur dengan pengaman 100% 3 Kamar mandi dengan pengaman pegangan tangan 100% Proses 1 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 2 Jam Visite Dokter 08.00 s/d 14.00 3 Kepatuhan hand hygiene 100% 4 Tidak adanya kejadian pasien jatuh 100% 5 Waktu penyediaan dokumen rekam medik ≤ 15 menit Output 1 Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan 100% 2 Ketersediaan linen 2,5-3 set per TT
  • 10. 10 3 Ketepatan waktu penyediaan linen 100% Outcome 1 Kepuasan pasien ≥ 90 % 6 Pelayanan Kefarmasian Input 1 Pemberi pelayanan farmasi Asisten Apoteker 2 Fasilitas dan peralatan pelayanan farmasi 100% 3 Ketersediaan formularium Tersedia dan updated paling lama 3 thn Proses 1 Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit 2 Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 60 menit Output 1 Tidak adanya kejadian salah pemberian obat 100% Outcome 1 Kepuasan pelanggan ≥ 80 % 7 Pelayanan Laboratorium Input 1 Fasilitas dan peralatan 100% Proses 1 Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium ≤ 120 menit 2 Tidak adanya kejadian tertukar specimen 100% 3 Kemampuan memeriksa HIV – AIDS Elisa Tes 4 Kemampuan Mikroskopis TB Paru 100% Output 1 Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium 100% 2 Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu eksternal 100% Out come 1 Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
  • 12. 12
  • 13. 13
  • 14. 14
  • 15. 15
  • 16. 16
  • 17. 17
  • 18. 18
  • 19. 19
  • 20. 20
  • 21. 21
  • 22. 22
  • 23. 23
  • 24. 24
  • 25. 25
  • 26. 26
  • 27. 27
  • 28. 28
  • 29. 29
  • 30. 30
  • 31. 31
  • 32. 32
  • 33. 33
  • 34. 34
  • 35. 35
  • 36. 36
  • 37. 37
  • 38. 38
  • 39. 39
  • 40. 40
  • 41. 41
  • 42. 42
  • 43. 43
  • 44. 44
  • 45. 45
  • 46. 46
  • 47. 47
  • 48. 48
  • 49. 49
  • 50. 50 VI. TATA LAKSANA PELAKSANAAN UKP a. Lingkup Kegiatan 1. Perencanaan Adalah suatu proses mulai identifikasi masalah, analisa, pengkajian hingga pembuatan rencana kegiatan yang diajukan melalui rencana usulan kegiatan (RUK). RUK yang telah dibuat dan disetujui oleh kepala puskesmas diusulkan ke Dinas Kesehatan. RUK yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan
  • 51. 51 dibuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang lebih terperinci dan siap untuk dilaksanakan. 2. Identifikasi Harapan Kebutuhan Harapan Masyarakat dan Sasaran Merupakan suatu proses kegiatan untuk mendapatkan masukan atau saran dari sasaran program. Kegiatan identifikasi dilaksanakan dengan cara melakukan survey kebutuhan dan harapan masyarakat. Proses pelaksanaan identifikasi kebutuhan harapan masyarakat meliputi penyusunan instrument survey (kuesioner), pelaksanaan survey, merekap hasil survey, identifikasi masalah dari hasil survey, identifkasi umpan balik, analisa hasil identifkasi masalah, menyusun rencana tindak lanjut, melaksanakan sosialisasi, monitoring dan evaluasi. 3.Koordinasi dan Komunikasi Lintas Sektor dan Lintas Program Merupakan suatu komunikasi sistemis dan lingkup manajemen yang dibutuhkan untuk mengkoordinasi dan melakukan pemantauan (monitoring). Komunikasi lintas sector bertujuan untuk menggali dukungan antar sektor untuk memberikan dukungan terhadap setiap upaya kesehatan yang telah direncanakan oleh Puskesmas. Komunikasi lintas program meliputi kegiatan mini lokakarya, rapat internal program, kajian mutu atau melalui rapat dengan agenda lain. 4. Monitoring Merupakan suatu proses pengumpulan dan analisi informasi dari penerapan suatu program termasuk memantau secara regular untuk melihat apakah program berjalan sesuai rencana, sehingga masalah yang ditemui dapat diatasi. Proses monitoring dilaksanakan melalui lokarkarya mini dengan cara membandingkan hasil pencapaian dengan indikator monitoring program yang telah ditetapkan. Indikator monitoring program yang telah ditetapkan oleh kepala puskesmas adalah menggunakan indikator Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) dan Standart Pelayanan Minimal (SPM). 4. Evaluasi Merupakan kegiatan yang meliputi pengumpulan data untuk membandingkan dengan standart dan dilakukan analisa serta penyusunan rencana tindak lanjut. Proses evaluasi dilakukan oleh setiap penanggung jawab program melalui lokakarya mini, rapat internal program,pertemuan lintas sector dan rapat dengan agenda lain. 5. Pencatatan dan Pelaporan
  • 52. 52 Seluruh penanggung jawab program bertanggung jawab dalam proses pencatatan dan pelaporan yang diserahkan kepada kepala puskesmas. Adapun pelaksanaan pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh penanggung jawab masing-masing program dibantu oleh pelaksana kegiatan dengan tetap memegang prinsip kerjasama tim. 6. Penyajian Data Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan disajikan dalam bentuk sarang laba-laba. Setiap jari-jari grafik sarang laba- laba untuk satu kelompok jenis kegiatan pelayanan Puskesmas. Sedangkan bagi masing-masing penanggung jawab kegiatan, dapat membuat hal yang sama untuk masing-masing variabel kegiatan. b. Metode a. Perencanaan 1.Tahap Persiapan Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan 2.Tahap Analisa Situasi Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis terhadap data yang dikumpulkan. Tim yang telah disusun oleh Kepala Puskesmas melakukan pengumpulan data. Data yang dimaksud meliputi data umum dan data khusus. 3.Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperbaiki program yang masih bermasalah. b) Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas. 4. Identifikasi Masalah dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
  • 53. 53 Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik untuk upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun upaya inovasi dilaksanakan secara bersama, terpadu dan terintegrasi.Hal ini sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu keterpaduan. b. Komunikasi Lintas Program dan Lintas Sektor Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan dalam bentuk forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini (Depkes RI, 2006). Terdiri dari 2 kegiatan, antara lain : 1. Lintas program Memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan perencanaan dan memecahkan masalah yang dihadapi serta tersusunnya rencana kerja baru. Pertemuan bertujuan untuk : a) Meningkatkan kerjasama antar petugas intern Puskesmas, termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa. b) Mendapatkan kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yaitu Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). c) Meningkatkan motivasi petugas puskesmas untuk dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan (RPK). d) Mengkaji pelaksaan rencana kerja yang telah disusun, memecahkan masalah yang terjadi dan menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja yang baru. 2. Lintas sektor Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan. Pertemuan dilaksanakan untuk : a) Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral dalam membina dan mengembangakan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. b) Mengkaji hasil kegiatan kerjasama, memecahakan masalah yang terjadi serta menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja sama (Depkes RI, 2006). c. Monitoring Merupakan suatu proses pengumpulan dan analisi informasi dari penerapan suatu program termasuk memantau secara regular untuk melihat apakah program berjalan sesuai rencana, sehingga masalah yang ditemui dapat diatasi. a) Proses monitoring dilaksanakan melalui lokarkarya mini dengan cara membandingkan hasil pencapaian dengan indikator monitoring program yang telah ditetapkan.
  • 54. 54 b) Indikator monitoring program yang telah ditetapkan oleh kepala puskesmas adalah menggunakan indikator Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) dan Standart Pelayanan Minimal (SPM). d. Evaluasi Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian kegiatan yang dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang dipantau dan dibahas melalui forum Lokakarya Mini baik bulanan dengan lintas program di dalam Puskesmas maupun Lokakarya Mini tribulanan yang melibatkan lintas sektor di kecamatan. e. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang diperlukan sesuai dengan pedoman. Selanjutnya dilakukan pengisian format penilaian kinerja sesuai dengan petunjuk definisi operasional nya. f. Pegolahan Data Pengolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah data menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan termasuk untuk dasar penyusunan perencanaan Puskesmas. Kegiatan pengolahan data merupakan kegiatan lanjutan setelah data terkumpul. Untuk kepentingan tersebut telah disediakan kolom khusus pengolahan data dalam formulir pengumpulan data. g. Penyajian Data Perhitungan hasil kegiatan dengan variabel-variabelnya diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masing- masing penanggung jawab dan pelaksana di Puskesmas tentang tingkat pencapaian hasil dari jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan sebagai bahan evaluasi/ penilaian pencapaian prestasi kinerjanya yang diperhitungkan sendiri. h. Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan dari data yang sudah diolah, yang selanjutnya akan menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan masukan bagi perencanaan, monitoring, b imbingan dan pengendalian fungsi Puskesmas.
  • 55. 55 1. c. LANGKAH KEGIATAN a. Perencanaan 1. Tahap Persiapan Tahap ini dilakukan dengan cara : a) Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas yang anggotanya terdiri dari staf Puskesmas. b) Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas kepada tim agar dapat memahami pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan Perencanaaan Tingkat Puskesmas. c) Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota,Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen Kesehatan. 2. Analisa Situasi Ada 2 (dua) kelompok data yang perlu dikumpulkan yaitu data umum dan data khusus. 1. Data Umum : a) Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan Data wilayah mencakup luas wilayah, jumlah desa / dusun / RT/ RW, jarak desa dengan Puskesmas, waktu tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat diperoleh di kantor Kelurahan/ Desa atau Kantor Kecamatan. b) Data Sumber Daya Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa), mencakup : 1) Ketenagaan 2) Obat dan bahan habis pakai 3) Peralatan 4) Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah (Pusat dan Daerah), masyarakat , dan sumber lainnya 5) Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah dinas, komputer, mesin tik, meubelair, kendaraan
  • 56. 56 c) Data Peran Serta Masyarakat Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi dan tokoh masyarakat. d) Data Penduduk dan Sasaran Program Data penduduk dan sasaran program mencakup : jumlah penduduk seluruhnya berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur (sesuai sasaran program), sosio ekonomi pekerjaan, pendidikan, keluarga miskin (persentase di tiap desa / kelurahan). Data ini dapat diperoleh di kantor Kelurahan / Desa, Kantor Kecamatan, dan data estimasi sasaran di Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. e) Data sekolah Data sekolah dapat diperoleh dari dinas pendidikan setempat, mencakup jenis sekolah yang ada, jumlah siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil, jumlah guru UKS , dll. f) Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat, tempat pembuatan makanan / minuman, tempat-tempat umum, tempat pembuangan sampah, sarana air bersih, jamban keluarga dan sistem pembuangan air limbah. 2. Data Khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas) a) Status Kesehatan terdiri dari : 1. data kematian 2. Kunjungan Kesakitan 3. Pola Penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang ditemukan b) Kejadian Luar Biasa dapat dilihat pada Laporan W1 (Simpus). c) Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 (satu) tahun terakhir di tiap desa / kelurahan, dapat dilihat dari Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas d) Hasil survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh Puskesmas atau pihak lain 3. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
  • 57. 57 memergunakan 13Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2 (dua) langkah, yaitu Analisa Masalah dan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan. 1) Analisa Masalah Analisa masala dilakukan melalui kesepakatan kelompok Tim Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas dan Kondisi Kesehatan Kecamatan tahapan : a) Identifikasi masalah, Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis program, cakupan, mutu, ketersediaan sumber daya. b) Menetapkan urutan prioritas masalah Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara sekaligus, ketidak-tersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan kesepakatan tim. Bila tidak dicapai kesepakatan dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria lain. Untuk membuat urutan masalah menggunakan metode matriks. Contoh Kriteria matriks. Masing-masing kriteria ditetapkan dengan nilai 1 – 5. Nilai semakin besar jika tingkat urgensinya sangat mendesak, atau tingkat perkembangan dan tingkat keseriusan semakin memprihatinkan apabila tidak diatasi. Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan tingkat perkembangan (G) dan tingkat keseriusan (S). Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian yang paling besar dari ketiga hal tersebut dan disusun dalam bentuk matriks. c) Merumuskan masalah Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, berapa besar masalahnya,dimana masalah itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi (what, who, when, where and how).
  • 58. 58 d) Mencari akar penyebab masalah Mencari akar masalah dilakukan dengan menggunakan metode diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan karena digambarkan membentuk tulang ikan), Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari 1) Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat, tenaga serta prosedur kerja manajemen alat, obat dan dana. 2) Proses (Pelaksana kegiatan) : frekwensi, kepatuhan pelayanan medis dan non medis. 3) L ingkungan. Kategori yang dapat digunakan antara lain adalah : 1) man, money, material, methode 2) apa, bagaimana, mengapa, dimana Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan sumber data primer (survey) dan data sekunder yaitu SP2TP (kartu pasien, buku register, LPLPO, dsb) ataupun data lainnya. Contoh : 1. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan diagram sebab akibat dari Ishikawa (fishbone). Masalah: Cakupan persalinan tenaga kesehatan rendah. Langkah-langkah : 1. Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan. 2. Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk ke arah kepala ikan. 3. Tetapkan kategori utama dari penyebab. 4. Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal. 5. Lakukan “brainstorming” (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-masing kategori. 6. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama yang lain. 7.Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba
  • 59. 59 membuat daftarsub penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil. 8.Setelah semua ide/ pendapat dicatat, lakukan klarifikasi (data) untuk menghilangkan duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalah, dll. Yang perlu diperhatikan : a. Fishbone diagram hanya menggambarkan tentang kemungkinan suatu penyebab, bukan fakta/ penyebab yang sesungguhnya, untuk itu b. Diperlukan pengumpulan data untuk memastikannya. c. Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami dengan jelas sehingga tidak terjadi kerancuan dalam mencari kemungkinan penyebabnya. d. Alat ini merupakan cara terbaik untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab secara terfokus sehingga dapat dihindari kemungkinan terlewatnya penyebab yang penting yang mungkin terjadi. e. Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat f. Secara penuh dalam proses penyusunan fishbone diagram tersebut. e) Menetapkan cara-cara pemecahan masalah Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dilakukan dengan kesepakatan di antara anggota tim. Contoh tabel Cara Pemecahan Masalah No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah terpilih Ket 1 2 3 4 5 6 Dst Brain storming (curah pendapat) Adalah suatu metode untuk dapat membangkitkan ide/ gagasan/ pendapat tentang suatu topik atau masalah tertentu dari setiap anggota tim dalam periode waktu yang
  • 60. 60 singkat dan bebas dari kritik. Langkah-langkah : 1) Tetapkan suatu topik/ masalah sejelas mungkin . 2) Beri waktu beberapa saat kepada anggota untuk memahami dan memikirkannya. 3) Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah pendapat, misalnya 30-45 menit. 4) Anggota tim menyampaikan ide/gagasan/pendapat (secara terstruktur atau tidak terstruktur). 5) Apabila terdapat beberapa anggota yang mendominasi, gunakan curah pendapat terstruktur sehingga seluruh anggota mempunyai kesempatan yang sama. Bila yang dipilih secara terstruktur, anggota yang tidak menyampaikan pendapat pada gilirannya harus mengucapkan “Pass”, dan kesempatan diberikan pada anggota berikutnya. 6) Beri dorongan/rangsangan agar anggota berani memberikan/mengajukan pendapat. 7) Selama brainstorming berjalan, tidak dibenarkan menanggapi pendapat anggota yang sedang berbicara. Bila ini terjadi, pimpinan sidang harus segera menegur dengan kata-kata : “ no comment please” 8) Tuliskan setiap ide/gagasan tersebut pada flipchart/papan tulis sehingga dapat dilihat oleh seluruh anggota. 2) Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Dengan cara sebagai berikut : a) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya kesehatan ke dalam matriks b) MengajukanRencana Usulan Kegiatan Upaya Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mendapat pembahasan pembiayaannya. c) Waktu Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kegiatan dilaksanakan dengan memperhatikan siklus merencanaan kabupaten / kota, yaitu jadwal pembahasan yang dilakukan kabupaten / kota sehingga RUK tersebut haru sudah selesai atau sudah diterima oleh Dinas
  • 61. 61 Kesehatan . b. Komunikasi Lintas Sektor dan Lintas Program 1. Lintas Program Komunikasi Lintas Program adalalah lokakarya mini puskesmas secara umum dibagi menjadi 2 kelompok besar yakni lokakarya mini bulanan puskesmas dan lokakarya mini tribulanan puskesmas. Lokakarya mini bulanan puskesmas diselenggarakan dalam 2 (dua) tahap yaitu: 1) Lokakarya Mini Bulanan yang pertama Lokakarya Mini bulanan yang pertama merupakan lokarya penggalangan Tim diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksana rencana kegiatan puskesmas (RPK). Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan yang pertama adalah sebagai berikut a) Masukan (1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang peran, tanggung jawab staf dan kewenangan Puskesmas (2) Informasi tentang kebijakan ,program dan konsep baru berkaitan dengan Puskesmas (3) Informasi tentang tata cara penyusunan rencana kegiatan (Plan of Action = POA) Puskesmas. b) Proses (1) Inventaris kegiatan Puskesmas termasuk kegiatan lapangan / daerah binaan (2) Analisis beban kerja setiap petugas (3) Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab daerah binaan. (4) Penyusunan rencana kegiatan (Plan of Action = POA). c) Keluaran (1) Rencana kegiatan (Plan Of Action = POA ) Puskesmas tahunan (2) Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA (3) Matriks pembagian tugas dan daerah binaan. 2) Lokakarya Mini Bulanan Rutin Lokakarya bulanan puskesmas ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama. Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau
  • 62. 62 pelaksanaan POA puskesmas, yang dilakukan setiap bulan secara teratur. Penanggung jawab penyelenggaraan lokakarya mini bulanan adalah kepala puskesmas, yang dalam pelaksanaannya dibantu staf puskesmas dengan mengadakan rapat kerja seperti biasanya. Pelaksanaan lokakarya mini bulanan puskesmas adalah sebagai berikut : a) Masukan (1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu (2) Informasi tentang hasil rapat dikabupaten/ kota (3) Informasi tentang hasil rapat dikecamatan (4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru b) Proses (1) Analisis hambatan dan masalah, antara lain dengan mempergunakan PWS. (2) Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan dengan kepatuhan terhadap standar pelayanan. (3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah. c) Keluaran (1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan. (2) Rencana kerja bulan yang baru. Penyelenggaraan lokakarya mini bulanan Setelah dipahami tujuan dari lokakarya dan dari tahapan kegiatan tersebut diatas, dapat diketahui materi yang akan diberikan/dibahas, maka selanjutnya untuk dapat menyelenggarakannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Pengarah : Kepala Puskesmas 2) Peserta : seluruh petugas puskesmas termasuk petugas Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa 3) Waktu Waktu pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan disesuaikan dengan kondisi dan situasi Puskesmas serta kesepakatan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Misalnya pada awal bulan atau hari sabtu, minggu pertama atau hari lain yang dianggap tepat. Demikian halnya dengan waktu penyelenggaraan diatur oleh Puskesmas, misalnya penyelenggaraan pada jam 10.00-15.00 Prinsip yang harus dipegang adalah bahwa Lokarkarya Mini Bulanan dilaksanakan dengan melibatkan seluruh
  • 63. 63 petugas Puskesmas, tanpa mengganggu aktivitas pelayanan serta dapat tercapai tujuan. 4) Acara Sebagai contoh susunan acara Lokakarya Mini adalah sebagai berikut : a) Lokakarya Mini Bulanan yang pertama disebut juga dengan Lokakarya Penggalangan Tim (1) Pembukaan (2) Dinamika kelompok (3) Pengenalan program baru (4) POA Puskesmas (5) Analisa beban kerja petugas (6) Pembagian tugas dan desa binaan (7) Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru b) Lokakarya Mini Bulanan Rutin (1) Pembukaan (2) Dinamika Kelompok; menumbuhkan motivasi (3) Pengenalan program baru (4) Inventarisasi kegiatan bulan lalu (5) Analisa pemecahan masalah dan pemecahan (6) Penyusunan kegiatan bulan yang akan datang (7) Pembagian tugas bulan yang akan datang (8) Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru 5) Tempat Diupayakan agar Lokakarya Mini dapat di selenggarakan di Puskesmas, apabila tidak memungkinkan dapat menggunakan tempat lain yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas. Ruang yang dipakai hendaknya mampu menampung semua peserta. 6) Persiapan Sebelum pertemuan diadakan ,perlu persiapan yang meliputi : a) Pemberitahuan hari,tanggal,dan jam b) Pengaturan tempat, sebaiknya seperti huruf “U” c) Papan tulis, spidol dan kertas lembar balik d) Rencana Kerja Harian bulan lalu e) Membuat vistualisasi hasil pelaksanaan bulan lalu dibandingkan dengan target bulanan per Desa, antara lain menggunakan KWS.
  • 64. 64 f) Buku catatan/notulen Rapat Dinas Kesehatan dan Rapat Lintas Sektor/Kecamatan g) Materi Pelajaran dan alat peraga yang digunakan h) Formulir Rencana Kerja Bulanan secukupnya 2. Lintas Lokakarya Mini Tribulan Rutin Sebagaimana lokakarya bulanan puskesmas maka lokakarya tribulan lintas sektoral merupakan tindak lanjut dari lokakarya Penggalangan kerjasama Lintas Sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan secara tetap. Penyelenggaraan dilakukan oleh Camat dan Puskesmas dibantu sektor terkait di kecamatan. Lokakarya tribulanan lintas sektoral dilaksanakan sebagai berikut : a) Masukan (1) Lapran kegiatan pelaksanaan program kesehatan dari masingatan dan dukungan sektor terkait (2) Inventarisasi masalah/hambatan dari masing-masing sektor dalam pelaksanaan program kesehatan (3) Pemberian informasi baru. b) Proses (1) Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan (2) Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing- masing sektor (3) Merumuskan cara penyelesaian masalah (4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk tribulan baru c) Keluaran (1) Rencana kerja tribulan yang baru (2) Kesepakatan Penyelenggaraan Lokakarya Tribulan Lintas Sektoral 1) Persiapan Sebelum lokakarya dilaksanakan, perlu diadakan persiapan yang meliputi : a) Pendekatan kepada Camat (1) Memimpin lokakarya dengan menjelaskan caranya (2) Mengkoordinasikan sektor-sektor agar menyajikan laporan kegiatan dan pembinaan (3) Mempersiapkan tempat dan penyelenggaraan lokakarya b) Puskesmas melaksanakan :
  • 65. 65 (1) Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh sector,antara lain dalam bentuk PWS (2) Persiapan alat-alat tulis kantor dan formulir kerja tribulan lintas sektor (3) Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan instruksi/surat-surat yang berhubungan dengan peran serta masyarakat yang berkaitan dengan sektor kesehatan (4) Penugasan salah seorang staf untuk membuat notulen lokarya. (5) Pembuatan surat-surat undangan lokarya untuk ditandatangani camat. 2) Peserta Lokarya Mini tribulanan Lintas sektor dipimpin oleh camat, adapun pesera Lokarya Mini Tribulanan adalah sebagai berikut: a) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota b) Tim Penggerak PKK Kecamatan c) Pukesmas di wilayah Kecamatan d) Staf Kecamatan, antara lain: Sekcam, Unit lain yang terkait. e) Lintas sektor di Kecamatan, antara lain: Pertanian, Agama, Pendidikan, BKKBN, Sosial. f) Lembaga /organisasi kemasyarakatan, antara lain: TP PKK Kecamatan, BPP/BPKM/Konsil Kesehatan Kecamatan ( apabila sudah terbentuk) 3) Waktu Lokarya Mini Tribulanan lintas sektor yang pertama diselenggarakan pada bulan pertama tahun anggaran berjalan. Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan setiap tribulan. Adapun waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi setempat. Yang perlu dijadikan pertimbangan adalah diupayakan agar seluruh peserta dapat menghadiri lokarya.lokarya ini diselenggarakan dalam waktu ± 4 jam. Secara umum jadwal acara lokarya mini tribulanan adalah sebagai berikut : a) Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama i. Pembukaan ii. Dinamika kelompok iii. Kegiatan sektoral
  • 66. 66 iv. Inventarisai peran bantu sektor v. Analisa hambatan dan masalah vi. Pembagian peran dan tanggungjawab sektor vii. Perumusan rencana kerja viii. Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan b) Lokakarya Mini Tribulanan rutin i. Pembukaan ii. Dinamika kelompok, manumbuhkan motivasi iii. Kegiatan sektor terkait iv. Masalah dan hambatan masing-masing sektor v. Analisis masalah dan hambatan vi. Upaya pemecahan masalah vii. Rencana kerja tribulan mendatang viii. Kesepakatan pembinaan ix. Kesepakatan bersama x. Penutup 4) Tempat Tempat penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan lintas sektor adalah di kecamatan atau tempat lain yang dianggap sesuai (Depkes RI, 2006). c. Evaluasi Penilaian kinerja Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya yaitu Puskesmas, Puskesmas Pembantu, bidan di desa serta berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat lainnya. Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota, maka pada proses pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan pembinaan dinas kesehatan kabupaten/kota. Dengan tahapan sebagai berikut : 1. Penetapan target Puskesmas Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir tahun. Penetapan target Puskesmas dengan mempertimbangkan : a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh masing-masing Puskesmas. b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/ kota. c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah. d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya. e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber daya manusia tahun yang akan datang.
  • 67. 67 f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport, danlain-lain) dan non fisik (sosial budaya,tingkatpendapatan ekonomi masyarakat, pendidikan masyarakat, dan lain-lain). g. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas tidak dibebani untuk menjangkau masyarakat di daerah yang bukan target sasarannya, kelompok masyarakat yang tidak mungkin dijangkau karena kendala geografi transportasi, dan lain-lain. 2. Pengumpulan data hasil kegiatan a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota bersama Puskesmas. b. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas di sini adalah Puskesmas beserta jaringannya yaitu Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Bidan di Desa serta hasil pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari SP2TP dan pencatatan hasil kegiatan yang ada/ dibuat Puskesmas, tidak hanya terbatas pada laporan SP2TP yang dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/ kota. 3. Pengolahan data a. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan di Puskesmas, dihitung dengan membandingkan hasil yang telah dicapai terhadap target standar yang telah ditetapkan. b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi diperhitungkan berdasarkan nilai bobot 4. Analisis hasil dan langkah pemecahan a. Melakukan identifikasi masalah, kendala/ hambatan dan penyebab serta latar belakangnya dengan cara mengisi format analisa data dengan mencantumkan kesenjangan hasil kegiatan pokok dan hasil kegiatan lainnya yang terkait input sumberdaya pendukungnya,lingkungan social dan fisik yang mempengaruhi serta proses pelaksanaannya. b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/pemecahan masalahnya. c. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dengan memperhatikanarahan dan rencana pengembangan di dalam
  • 68. 68 Wak u wilayah kabupaten/ kota d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan,sebagai bagian dari kegiatan perencanaan puskesmas. 5. Pelaksanaan penilaian a) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri mengukur keberhasilan kinerjanya. b) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan kompilasi hasil pencapaian (out – put dan out – come). c) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil (out-put) kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan. d) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan analisis masalah, identifikasi Kendala / hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat. e) Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun rencana pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang) dengan metoda analisis sederhana maupun analisa kecenderungan dengan menggunakan data yang ada. f) Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana pemecahannya dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/ kota. 6.Langkahpelaksaaan penilaian No. Kegiatan I. Pra Penilaian Kinerja Puskesmas *) a. Pemantauan hasil kegiatan secara periodik bulanan/ triwulan dan konsultasi ke kabupaten/ kota, dalam rangka mencapaitargetcakupan dan mutu hasil kegiatan Puskesmas pada akhir tahun. II. Penilaian Kinerja Puskesmas. a. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan (dari data bulanan/ triwulan).
  • 69. 69 b. Konsultasike/ pembinaan dan bimbingan dari dinas kesehatan kabupaten/ kota. Memberikan laporan perhitungan kinerja Puskesmas kepada dinkes kabupaten/kota, dan membahas keterkaitannya dengan verifikasi data dan perhitungannya. c. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja Puskesmas, berikut penjelasan dalam perbaikan perhitungan bilamana terjadi kesalahan. d. Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan mutu kegiatan, dalam bentuk grafik sarang laba- laba, ataupun cara penampilan lainnya. III. Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *) a. Menganalisismasalah dan kendala, merumuskan pemecahan masalah, rencana perbaikan sekaligus rencana usulan kegiatan tahun yang akan datang. b. Menerima informasi dari kabupaten/ kota tentang rencana anggaran yang mungkin akan diterima masing- masing Puskesmas dengan membahas rancangan kegiatan, besarnya target, besarnya biaya dan kebutuhan sumber daya lain yang diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama dinas kesehatan kota. c. Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)Puskesmas untuk tahun berjalan. d. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas sektor terkait, untuk keterpaduan. e. Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas dan tanggung jawab untuk kegiatan tahun yang akan dilaksanakan, dalam forum pertemuan lokakarya tahunan Puskesmas.
  • 70. 70 f. Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sektor terkait di kecamatan, untuk mendiseminasikan rencana kegiatan- kegiatan Puskesmas yang ada kaitannya dengan LS di tingkat kecamatan.g. Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas sesuai dengan urutan peringkat dalam kelompok masing- masing Puskesmas. d. Pengumpulan Data Adapun cara pengumpulan data, antara lain melalui : 1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas ( SP2TP / SP3 ) 2. Pemeriksaan / pengecekan catatan / notulen 3. Pemgumpulan data melalui survey sederhana Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dalam penyelenggaraan upayakesehatan di Puskesmas dan jaringannya , yang terdiri atas : 1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas 2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas 3. Data hasil pengukuran / penilaian mutu pelayanan Puskemas e. Pengolahan Data Untuk menghitungpencapain kinerja Puskesmas, ada 3 komponen penilaian beserta kegiatan utama dan variable- variabel yang perlu diolah, yaitu : 1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan Puskesmas 2. Komponen manajemen Puskesmas Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing- masing variable yang sudah ditetapkan berdasarkan skala sumberdaya 3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas Untuk menghitung penilaian mutu pelayanan berdasarkan hasil cakupan yang dikelompokkan pada
  • 71. 71 skala-skala yang ditetapkan pada setiap variable Cara menghitung : 1. Nilai akhir cakupan kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas Menghitung pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan pelayanan kesehatan, masing-masing kegiatan dihitung reratanya dari hasil masing-masing variabel, sedangkan tiap- tiap variabel dihitung dari rerata sub variabel. 2. Nilai akhir tingkat pencapaian mutu kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dihitung berdasar cakupan komponen mutu pelayanan dari rata-rata nilai setiap skala yang sesuai dengan variabelnya . 3. Nilai akhir tingkat manajemen Puskesmas Cara penilaian sama seperti pada penilaian mutu pelayanan dengan menggunakan penilaian berdasar skala. f. Analisis Data Untuk memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja Puskesmas, maka hasil cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen Puskesmas dapat disajikan dalam bentuk gambaran “ grafik sarang laba-laba “. Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan pembaca lebih mudah mengetahuitingkat kesenjangan pencapaian dan ketidak serasian antara hasil kegiatan dengan manajemen, karena antara keduanya mempunyai keterkaitan yang sejajar. Cara penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara periodik bulanan atau triwulan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemantauan dan identifikasi masalah sedini mungkin. Langkah-langkah merumuskan masalah dan penyebabnya.: 1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan pelayanan, manajemen Puskesmas dan pencapaian mutu kegiatan. 2. Identifikasifaktor penyebab, pendukung,peluang dan ancaman prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan yang dihadapi Puskesmas dalam tahun anggaran berjalan. 3. Perumusan analisis sebab akibat, menggunakan suatu
  • 72. 72 teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi tertentu sebagai rangkaian hubungan sebab akibat. 4. Penentuan prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metoda, untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan yang kurang penting. Untuk melakukan analisa data selaindiperlukan hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan, manajemen termasuk mutu pelayanan juga diperlukan semua data kegiatan Puskesmas, sumberdaya Puskesmas dan keadaan lingkungan (fisik dan non fisik), yang terkait dengan kegiatan yang akan dianalisa. VII. KESELAMATAN PASIEN 1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab pelayanan klinis dan penanggung jawab Upaya Puskesmas wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. 2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas. 3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Kampak dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu 4. Perencanaan mutu berisi paling tidak: a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah. b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan. d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien e. Indikator meliputi indikator manajerial, indicator kinerja Upaya Puskesmas, dan indikator klinis, yang meliputi
  • 73. 73 indikator struktur, proses, dan outcome, dan indikator- indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis maupun penyelenggaraan Upaya Puskesmas h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera. i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program pencegahan dan pengendalian infeksi j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan. l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien. 5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir- butir di bawah ini: a. konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan Puskesmas b. memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf, c. menggunakan pedoman penyelenggaraan Upaya Puskesmas, pedoman praktik klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan d. sesuai dengan praktik bisnis yang sehat, e. mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko, f. dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas, g. dibangun berbasis praktik klini yang baik, h. menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait, i. dan mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan. 6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
  • 74. 74 7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan. 8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah: a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien. b. Pelayanan rawat jalan c. Pelayanan Farmasi d. Pelayanan Gawat Darurat V. KESELAMATAN KERJA NO IDENTIFIKASI RESIKO PENYEBAB UPAYA 1 Tertularnya infeksi dari sasaran Melalui pemeriksaan fisik dan tindakan klinis yang dilakukan Menetapkan standart SOP untuk APD. Melakukan koordinasi bersama pada saat sebelum kegiatan. 2 Benturan Fisik selama kegiatan Penggunaan sepatu atau pakaian yang tidak nyaman Menetapkan standart pedoman untuk menjamin kenyamanan selama kegiatan, 3 Tertusuk Jarum Rasio sasaran dan petugas tidak seimbang sehingga pembagian beban kerja yang tidak sesuai. Menetapkan standart APD untuk kegiatan. Melakukan kordinasi bersama untuk pembagian beban kerja. 4 Terpeleset atau luka benda tajam Medan kerja yang licin dan penggunaan alat berat Menetapkan standart pedoman untuk menjamin kenyamanan selama kegiatan, 5 Kecelakaan lalu lintas Sasaran dengan jarak jauh dan Melibatkan ambulance untuk mempermudah akses dan berkordinasi dengan
  • 75. 75 susah dijangkau kader. VI. PENGENDALIAN MUTU a. Penetapan area prioritas perbaikan pada pelayanan UKP b. Pemantuan kinerja pada area prioritas dengan indicator yang ditetapkan c. Penerapan manajemen risiko (FMEA) pada area priroitras d. Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis pada masing- masing unit pelayanan, dantindaklanjutnya e. Monitoring, penilaian kinerja dan perilaku sdm klinis, dan tindak lanjutnya f. Upaya perbaikan mutu pelayanan klinis pada masing-masing unit kerja berdasarkan hasil penilaian kinerja maupun umpan balik pelanggan g. Pelaporan dan tindak lanjut insiden KeselamatanPasien h. Penyusunan dan penerapan panduan praktik klinis i. Monitoring dan tindaklanjut terhadap 6 Sasaran Keselamatan Pasien VII. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN 1. HAK : a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional; b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional; c. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya; dan d. menerima imbalan jasa. 2. KEWAJIBAN : a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien; b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan; c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia;
  • 76. 76 d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi. VIII. PENUTUP Pedoman Pelayanan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) sangat diperlukan untuk dapat mengoptimalkan penyelenggaraan pelayanan Puskesmas Buku pedoman ini bersifat dinamis, sehingga dapat melakukan pengembangan dan penyesuaian berdasaan kondisi dan kemampuan puskesmas. KEPALA PUSKESMAS KAMPAK Dr. SUNARTO NIP. 19740223 200604 1011