Dokumen tersebut membahas tentang rekomendasi untuk pengembangan pendidikan tinggi Indonesia di era teknologi 4.0 dan masyarakat 5.0, termasuk meningkatkan kualitas lulusan, pengembangan iptek, dan penciptaan inovasi serta solusi untuk masalah-masalah perguruan tinggi seperti perilaku mahasiswa, kompetisi antar perguruan tinggi, dan pengelolaan PTN Bhayangkara."
Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0
1. Pengembangan Pendidikan Tinggi
Indonesia di Era Teknologi 4.0 dan
Masyarakat 5.0
Togar M. Simatupang
Guru Besar ITB dan Rektor Institut Teknologi Del
Rekomendasi Disampaikan Kepada Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024
29 Oktober 2019
3. Pengantar
• Dunia pendidikan tinggi sedang berada dalam perputaran teknologi disruptif dan
dituntut untuk menjadi garda terdepan di era digital.
• Namun kemampuan pendidikan tinggi untuk beradaptasi dengan perkembangan
teknologi mempunyai berbagai macam kendala internal dan eksternal baik yang
bersifat kebijakan, pola pikir, kapabilitas, maupun fasilitas.
• Perguruan tinggi perlu mengembangkan kemampuan inovasi yang bersifat
kolektif dan replikatif supaya mampu menanggapi kebutuhan masyarakat yang
telah banyak melakukan kegiatan pembelajaran secara daring.
• Berikut ini disampaikan beberapa rekomendasi untuk pengembangan pendidikan
tinggi yang mampu beradaptasi dengan cepat dengan kemajuan teknologi dan
sekaligus menjaga nilai-nilai karakter bangsa Indonesia.
3
9. 9
Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini
Revolusi Industri Ke-4
Smart Manufacturing Smart City
e-Education e-Government
Online Health ServicesCloud Collaborative
Sharing economy
Marketplace
Smart Appliances
Saat ini berbagai macam
kebutuhan manusia telah banyak
menerapkan dukungan internet
dan dunia digital sebagai wahana
interaksi dan transaksi
10. 10
Keterampilan di Industri Masa Depan
Sumber: The Future of Jobs Report, World Economic Forum, definisi skill berdasarkan O*NET Content Model, US Department of Labor & Bureau of Labor Statistics
Tantangan-Tantangan
Complex Problem Solving
Kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum
diketahui solusinya di dalam dunia nyata.
Skills
Scale of Skill
Demand in 2020
(Share of jobs requiring skills family as part of their core skill set, %)
Social Skill
Kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi,
mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hingga emotional
intelligence
Process Skill
Kemampuan terdiri dari: active listening, logical thinking, dan
monitoring self and the others
System Skill
Kemampuan untuk dapat melakukan judgement dan keputusan
dengan pertimbangan cost-benefit serta kemampuan untuk
mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan
Cognitive Abilities
Skill yang terdiri dari antara lain: Cognitive Flexibility, Creativity,
Logical Reasoning, Problem Sensitivity, Mathematical Reasoning, dan
Visualization .
12. Platform Inovasi Daring
Sumber: “GE, MIT Building Crowdsourcing Platform to Revolutionize Product Design and Manufacturing” online at
http://www.prototypetoday.com/news/press-releases/ge/ge-mit-building-crowdsourcing-platform-to-revolutionize-product-
design-and-manufacturing
13. Platform Inovasi Sosial Terbuka
Sumber: “Government as a platform for open social innovation” online at https://ictlogy.net/20171130-
government-as-a-platform-for-open-social-innovation/
14. Ekosistem Inovasi Google
Sumber: “Knowledge and Innovation Management in Google” online at http://prowritinghelp.com/samples-
we-offer/56-knowledge-and-innovation-management-in-google.html
16. 16
Ekspektasi Masyarakat Pada Perguruan Tinggi
RENSTRA
2009-2014
RENSTRA
2015-2019
PERGURUAN TINGGI MENGHASILKAN INOVASI YANG BISA MENINGKATKAN DAYA SAING DAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DAN BANGSA
FULFILLING PEOPLE
EXPECTATION
(ROLE OF UNIVERSITY)
17. Proses Bisnis DIKTI
17
Profil
lulusan yg
dibutuhkan
Desain
kurikulum
Pelaksanaan
Pembelajaran &
kemahasiswaan
Kebutuhan
penelitihan
Kebutuhan
pengabdian
masyarakat
Pelaksanaan
penelitian
Uji alpha Uji beta Produksi Komersialisasi
Pelaksanaan
pengabdian
masyarakat
Profil
kebutuhan
dosen
Profil
kebutuhan
sarpras
Profil
kebutuhan
lembaga
Pengelolaa
n sarpras
Pengelolaa
ndosen
Pengelolaa
n lembaga
PROSES PENDUKUNG PROSES INTI
PROSES KELEMBAGAAN
PROSES SUMBERDAYA PROSES PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
PROSES RISET DAN PENGEMBANGAN PROSES HILIRISASI
18. RPJMN PRIORITAS NASIONAL
18
RPJMN 2005-2024, Undang- Undang No. 17 Tahun 2007
RPJM 1
(2005-2009)
Menata Kembali
NKRI, membangun
Indonesia yang
aman dan damai,
yang adil dan
demokratis,
dengan tingkat
kesejahteraan
yang lebih baik.
Memantapkan
penataan kembali
NKRI,
meningkatkan
kualias SDM,
membangun
kemampuan iptek,
memperkuat daya
saing
perekonomian.
Memantapkan pem-
bangunan secara
menyeluruh dengan
menekankan pem-
bangunan
keunggulan kom-
petitif perekonomian
yang berbasis
SDA yang tersedia,
SDM yang
berkualitas, serta
kemampuan Iptek
Mewujudkan
masyarakat
Indonesia yang
mandiri, maju, adil,
dan makmur melalui
percepatan
pembangunan di
berbagai bidang
dengan menekankan
terbangunnya
struktur
perekonomian yang
kokoh berlandaskan
keunggulan
kompetitif
RPJM 2
(2010-2014)
RPJM 3
(2015-2019)
RPJM 4
(2020-2024)
19. Visi Indonesia Tahun 2045
i. Pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi;
ii. Pembangunan ekonomi berkelanjutan;
iii. Pemerataan pembangunan; serta
iv. Pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
19
20. Isu-isu Peningkatan Produktivitas dan
Daya Saing
• Produktivitas dan daya saing manusia Indonesia masih perlu ditingkatkan.
• Kebutuhan tenaga kerja terampil, kreatif, inovatif dan adaptif belum dapat
dipenuhi secara optimal.
• Program studi yang dikembangkan pada jenjang pendidikan tinggi juga
belum sepenuhnya menjawab potensi dan kebutuhan pasar kerja.
• Kapasitas adopsi Iptek dan penciptaan inovasi Indonesia masih rendah.
• Perguruan tinggi belum terlalu fokus dalam mengembangkan bidang ilmu
yang menjadi keunggulan dan masih kurang terhubung dengan jejaring
kerjasama riset, baik antara perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian di
dalam dan luar negeri.
• Sistem inovasi di Indonesia belum sepenuhnya tercipta.
20
Sumber: Rancangan Teknokratik, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2020-2024: Indonesia Berpenghasilan Menengah - Tinggi yang
Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan, Kementerian PPN/Bappenas (2019)
21. Agenda Prioritas Peningkatan
Produktivitas dan Daya Saing
1. Pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerjasama industri
2. Penguatan pendidikan tinggi berkualitas
3. Peningkatan kapabilitas iptek dan penciptaan inovasi
21
Sumber: Rancangan Teknokratik, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2020-2024: Indonesia Berpenghasilan Menengah - Tinggi yang
Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan, Kementerian PPN/Bappenas (2019)
22. Penguatan pendidikan tinggi berkualitas
a. Pengembangan perguruan tinggi sebagai produsen iptek-inovasi dan pusat keunggulan (center of excellence) yang
mencakup penguatan fokus bidang ilmu sesuai potensi daerah setempat dan peningkatan kerja sama konsorsium riset
antar perguruan tinggi maupun antar perguruan tinggi dan lembaga penelitian di dalam dan luar negeri;
b. Pengembangan kerja sama perguruan tinggi dengan industri dan pemerintah dengan menyediakan insentif bagi
perguruan tinggi dan industri yang mengembangkan kerja sama litbang strategis dan memfasilitasi mobilitas peneliti
antar perguruan tinggi dengan pihak industri;
c. Peningkatan kualitas dan pemanfaatan penelitian dengan meningkatkan interaksi perguruan tinggi dan industri;
d. Peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi melalui pengembangan prodi yang adaptif dan desain kurikulum
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri, perencanaan, dan pembangunan daerah, perluasan sertifikasi
berbagai keahlian, dan program untuk percepatan masa tunggu bekerja;
e. Pengembangan dana abadi (endowment fund) di perguruan tinggi yang bersumber dari dana masyarakat, termasuk
sektor swasta dan filantropi untuk pengembangan pendidikan dan pembelajaran di perguruan tinggi;
f. Perwujudan diferensiasi misi dengan mendorong fokus perguruan tinggi dalam mengemban tridharma perguruan tinggi,
yakni sebagai research university, teaching university, atau vocational university; dan
g. Penguatan pembinaan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan tinggi.
22
Sumber: Rancangan Teknokratik, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2020-2024: Indonesia Berpenghasilan Menengah - Tinggi yang
Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan, Kementerian PPN/Bappenas (2019)
23. Peningkatan kapabilitas iptek dan
penciptaan inovasi
a. Pemanfaatan iptek dan inovasi di bidang-bidang fokus Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045 untuk pembangunan
yang berkelanjutan yang mencakup integrase pelaksanaan riset dengan skema flagship nasional Prioritas Riset Nasional
untuk menghasilkan produk riset strategis, pemetaan potensi sumber daya alam dan sumber daya budaya wilayah
dengan pendekatan multidisiplin, inovasi teknologi produksi untuk pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan,
penerapan teknologi untuk pencegahan bencana dan mitigasi pascabencana, dan penguasaan Teknologi Garda Depan
untuk bidang-bidang strategis seperti kesehatan dan farmasi, teknologi digital dan cyber security, material maju, energi
baru, tenaga nuklir, pertahanan dan keamanan, serta keantariksaan;
b. Pengembangan Research Power-House yang mencakup peningkatan kuantitas dan kapabilitas SDM Iptek, pengembangan
dan penguatan infrastruktur litbang strategis, penguatan Pusat Unggulan Iptek, pengelolaan data kekayaan hayati dan
kekayaan intelektual, serta pengembangan jaringan kerja sama riset dalam dan luar negeri;
c. Penciptaan ekosistem inovasi yang mencakup penguatan kerja sama triple-helix, perbaikan tata kelola paten/KI,
penguatan Science Techno Park (STP) utama, perintisan fungsi Technology Commercialization Office dalam kerangka
Manajemen Inovasi di perguruan tinggi, perintisan Technology Transfer Office di STP atau LPNK Iptek, dan pembinaan
Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT);
d. Peningkatan jumlah dan kualitas belanja litbang yang mencakup Inisiatif Dana Inovasi Nasional, pengembangan
pendanaan alternatif, dan kerja sama pendanaan litbang dengan pihak di luar pemerintah; serta
e. Pengembangan budaya riset ilmiah dan inovasi, termasuk riset dan inovasi sosial yang berkontribusi bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan kebijakan publik.
23
Sumber: Rancangan Teknokratik, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2020-2024: Indonesia Berpenghasilan Menengah - Tinggi yang
Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan, Kementerian PPN/Bappenas (2019)
24. Peran Pendidikan Tinggi
Dharma1
Lulusan yang
bermutu
Dharma2
Ipteks yang
bermanfaat
Dharma3
Hasil inovasi
yang
memberdayakan
24
Dengan kolaboratif, replikatif, terstandar,
terakreditasi, bertransformasi digital, dan
mandiri secara keuangan dan teknologi, dan
bermisi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Perlu solusi yang disruptif…
26. Tiga Masalah Mendesak
Masalah
1. Perilaku mahasiswa yang intoleran,
eksklusif, tertutup, dan kurang kritis.
2. Program studi atau perguruan tinggi yang
saling berkompetisi untuk diri sendiri
bukan untuk mutu secara kolektif.
3. Payung hukum PP Pengelolaan PTN BH
yang membuat PTN BH menjadi berdaya
secara finansial dan teknologi dan mampu
membantu PT lainnya.
Usulan Solusi
1. Platform pembelajaran kurikuler, kokurikuler, atau
ekstrakurikuler untuk membentuk sikap mahasiswa dan
lulusan yang toleran, empati, inklusif, menghargai ragam
budaya, anti korupsi, bela negara, dan cinta tanah air.
2. Platform berbagi sumberdaya yang memungkinkan perguruan
tinggi melakukan berbagi sumberdaya (resource sharing) khas
era revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0.
3. Penyelesaian Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengelolaan
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH). Pengelolaan
PTN Badan Hukum adalah seluruh rangkaian kegiatan
pemanfaatan dan pengendalian seluruh sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan PTN Badan Hukum. Ruang
lingkup Pengelolaan PTN Badan Hukum meliputi: (1)
kelembagaan PTN Badan Hukum; (2) Otonomi PTN Badan
Hukum; (3) tata kelola PTN Badan Hukum; dan (4)
akuntabilitas publik PTN Badan Hukum. PTN BH akan dapat
mengembangkan layanan Tridharma termasuk standard an
tarif, mengelola asset dan keuangan, serta mengembangkan
SDM bermutu. Draf PP sudah diselesaikan.
26
27. 10 Rekomendasi
1. Pembelajaran dan Kemahasiswaan
2. Kelembagaan DIKTI
3. Sumberdaya DIKTI
4. Riset dan Pengembangan
5. Inovasi
6. Profesor Bintang
7. Program Taman Siber
8. Inovasi Sosial untuk TPB (SDGs)
9. Reduksi Pajak untuk Filantrofi Pendidikan
10. Penghargaan Anugerah Inovasi Digital
27
28. 1. Pembelajaran dan Kemahasiswaan
a. Platform sistem pembelajaran daring (online) ataupun campuran (blended) rujukan (referensi) yang dapat diakses dan
dicontoh oleh Program Studi lain yang dapat dikembangkan sendiri dan dijalankan secara fleksibilitas dengan
penerapan model semester atau triwulan.
b. Platform pengalaman belajar (learning experience) secara daring untuk mempersiapkan lulusan pendidikan tinggi yang
memiliki kemampuan kerja dan sikap kerja (employability) dengan pemberian sertifikasi kompetensi, peningkatan
prestasi kemahasiswaan, dan pemberian pengalaman profesional.
c. Platform pembelajaran kurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler untuk membentuk sikap mahasiswa dan lulusan yang
toleran, empati, inklusif, menghargai ragam budaya, anti korupsi, bela negara, dan cinta tanah air. Pelajaran tersebut
untuk mengasah akhlak kepemimpinan berbasis toleran dan inklusif yang mendorong pengambilan keputusan yang
mempertimbangkan faktor keberagaman dan menggerakkan proses perdamaian mulai dari tahun pertama melalui
program Kampus Damai (Peace Campus) sehingga peserta didik yang menempa diri dengan keilmuan juga
berkesempatan membangun dialog antara mereka sendiri untuk mencari persamaan dan pemahaman, sehingga
tercipta kerukunan dan kerjasama yang inklusif, toleran, dan moderat.
d. Platform pembelajaran literasi baru untuk merespon Revolusi Industri 4.0 yang dapat diakses oleh Program Studi
secara nasional, misalnya berpikir desain (design thinking), berpikir komputasional (computational thinking), analitika
maha data (big data analytics), dan dasar pemrograman (coding basics).
e. Platform Kemitraan dengan industri dalam perumusan kurikulum, pelaksanaan industri pengajaran (teaching industry),
program MEME (multi entry multi exit system), magang industri, dan penjaminan mutu untuk penyelenggaraan
pendidikan vokasi yang bermutu. 28
29. 2. Kelembagaan Dikti
a. Program “Program Studi (PS) Rujukan” (PS Referensi atau PS Unggul Acuan) yang menjadi teladan dan percontohan
yang dapat diakses untuk dipelajari oleh Program Studi lain sehingga proses adopsi praktik terbaik dapat dilakukan
dengan cepat dan yang menjadi pembeda adalah sistem perbaikan kontinu (improvement system) berbasis PPEPP
(Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi Pelaksanaan, Pengendalian. Pelaksanaan, Peningkatan) yang dilakukan secara
kontekstual dengan acuan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan Instrumen Akreditasi.
b. Program pengembangan layanan pendidikan tinggi (teknologi, pengabdian, riset dan pengembangan, kerjasama
strategis, konsultasi kepakaran) yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan industri untuk meningkatkan
kemampuan pendapatan (earning capacity).
c. Penyelesaian Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengelolaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).
Pengelolaan PTN Badan Hukum adalah seluruh rangkaian kegiatan pemanfaatan dan pengendalian seluruh sumber
daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan PTN Badan Hukum. Ruang lingkup Pengelolaan PTN Badan Hukum
meliputi: (1) kelembagaan PTN Badan Hukum; (2) Otonomi PTN Badan Hukum; (3) tata kelola PTN Badan Hukum; dan
(4) akuntabilitas publik PTN Badan Hukum. PTN BH akan dapat mengembangkan layanan Tridharma termasuk standard
an tarif, mengelola asset dan keuangan, serta mengembangkan SDM bermutu. Draf PP sudah diselesaikan.
d. Platform Kemitraan Industri dan Perguruan Tinggi yang dapat memanfaatkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 45/2019
tentang Perubahan PP No. 94/2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan PPh dalam Tahun
Berjalan dan PMK No.128/PMK.03/2019 tentang Pemberian Pengurangan Penghasilan Bruto atas Penyelenggaraan
Kegiatan Praktik Kerja, Pemagangan, atau Pembelajaran Dalam Rangka Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia SDM.
29
30. 3. Sumber Daya Dikti
a. Penyelesaian Cetak Biru Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Tinggi agar menjadi acuan bagi perguruan
tinggi dan LPNK dalam mengevaluasi serta mengembangkan program dan kebijakan, baik melalui analisis kebutuhan
kualifikasi maupun komposisi kompetensi SDM (pendidik, tenaga kependidikan, peneliti, dan perekayasa).
b. Pemantapan Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi (Sister) sebagai sarana monitoring dan evaluasi serta kenaikan
pangkat bagi dosen di perguruan tinggi.
c. Program Hibah Fasilitas Pembelajaran Mutakhir: Program Studi menyiapkan proses pembelajaran model daring dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana pada era revolusi industri 4.0 (misalnya smart class room, augmented reality,
artificial intelligence, virtual reality, data analytics, dan 3D printing).
d. Platform mobilisasi pakar mengajar yang mengubungkan sumber daya manusia (expert) di tataran praktis seperti pada
bidang industri, perbankan, kesehatan, dan bidang lainnya yang selaras dengan kebutuhan Program Studi atau
Perguruan Tinggi.
e. Platform berbagi sumberdaya yang memungkinkan perguruan tinggi melakukan berbagi sumberdaya (resource sharing)
khas era revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0.
f. Platform rekrutmen dosen yang menghubungkan kebutuhan SDM perguruan tinggi melalui skema multi-rekrutmen
SDM (dosen, peneliti dan perekayasa) yang sumber dayanya telah disiapkan oleh Kemendikbud melalui program
beasiswa PMDSU dan LPDP, atau program lainnya.
30
31. 4. Riset dan Pengembangan
a. Platform riset dan pengembangan (risbang) yang mendukung proses riset dan pengembangan yang dapat
mendongkrak potensi ilmu pengetahuan Indonesia.
b. Platform peningkatan luaran risbang dalam bentuk KI (seperti Paten, Hak Cipta dan lainnya) dan purwarupa TRL
(Technology Readiness Level) sampai dengan 7a yakni purwarupa ilmiah (scientific prototype) yang didanai oleh
Pemerintah.
c. Platform peningkatan luaran risbang dalam bentuk KI (seperti Paten, Hak Cipta dan lainnya) dan prototipe TRL > 7b
yakni purwarupa industri (industrial prototype) yang didanai oleh industri.
d. Platform sumberdaya laboratorium yang memungkinkan kerjasama pemanfaatan alat laboratorium, pengujian
laboratorium, dan kerjasama sumberdaya risbang lainnya.
31
32. 5. Inovasi
a. Platform pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Permenristekdikti No. 29 Tahun 2019 tentang Pengukuran dan
Penetapan Tingkat Kesiapan Inovasi supaya Perguruan Tinggi (PT) melakukan implementasi dengan cara: memasukan
kegiatan inovasi ke dalam Renstra PT, mempersiapkan sumber daya yang diperlukan, membangun jejaring dengan mitra
potensial, dan menggunakan Tingkat Kesiapan Inovasi (KATSINOV) sebagai alat ukur produk inovasi/calon produk
inovasi.
b. Platform Sistem Nasional Audit Teknologi untuk membangun dan membina pengembagan auditor teknologi yang
kompeten dan bersertifikat, serta mampu meningkatkan profesionalisme auditor teknologi.
c. Platform Perguruan Tinggi dalam mengembangkan sistem inovasi nasional dan sistem inovasi daerah terutama untuk
menunjang prioritas pembangunan nasional dan daerah.
d. Platform industri pengajaran (teaching industry) untuk mendukung pengembangan klaster inovasi yang berbasis pada
produk unggulan daerah dengan mengintegrasikan kapasitas dan sumber daya di perguruan tinggi, baik dalam bentuk
perintisan (start-up) maupun dalam bentuk kolaborasi dengan industri dan pemerintah daerah.
e. Platform inkubasi teknologi untuk melahirkan bisnis pemula (start-up) unggulan dari hasil penelitian dan
pengembangan atau membuat proyek percontohan dengan melibatkan masyarakat.
f. Program hibah UNIMART (University Market) sebagai ruang pamer yang menampilkan dan mamasarkan produk dan
jasa ber-SNI (Standar Nasional Indonesia) perguruan tinggi dengan memanfaatkan teknologi digital.
32
33. 6. Profesor Bintang
• Program Platform Profesor Bintang (star professor) yang berisikan layanan mata
kuliah inti keilmuan pada suatu Program Studi yang diampu oleh profesor
ternama.
• Profesor diminta memasukkan proposal mata kuliah yang disajikan secara daring.
• Proses seleksi mata kuliah melalui panel pakar, dikurasi oleh praktisi, dan dijamin
mutunya oleh panitia ad hoc, serta disajikan melalui pembelajaran daring di
mana kelulusan pengambilan mata kuliah diakui melalui pengambilan kredit
(credit earning) pada kurikulum Program Studi yang bersangkutan.
33
34. 7. Program Taman Siber
• Program Taman Siber (cyber park) dalam rangka memfasilitasi tumbuh dan
berkembangnya industri digital berbasis inovasi.
• Layanan siber akan memfasilitasi aliran invensi menjadi inovasi untuk
meningkatkan produktivitas dan daya saing seperti pendidikan jarak jauh
(distance learning), pusat data (data center), layanan pendidikan digital dan
gamifikasi, Blockchain Education, Smart-contract Technologies, layanan awan
(cloud service), maupun kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan
mempermudah terjadinya interaksi dan komunikasi antar pelaku utama yang
terlibat dalam penciptaan inovasi digital, baik pengembang teknologi digital,
pengguna teknologi digital, maupun fasilitator atau intermediator.
• Pengembagan Taman Siber memerlukan Peraturan Menteri tentang Taman Siber.
34
35. 8. Platform Inovasi Sosial untuk TPB
• Platform Perguruan Tinggi dalam mengembangkan inovasi sosial untuk
mendukung dan mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals) di daerah atau seputar kawasan kampus sesuai dengan
amanah Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
• Pemerintah Indonesia memperkenalkan sumber pendanaan baru yang menjadi
kerangka keuangan campuran (blended financing), meliputi Kerja Sama
Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), filantropi untuk TPB/SDGs, pendanaan
hijau, dan penggalangan dana filantropi digital.
35
36. 9. Insentif Reduksi Pajak untuk Filantrofi
• Insentif reduksi pajak untuk filantrofi yang menyumbangkan donasi atau dana
abadi bagi pengembangan pendidikan tinggi dan universitas baik perorangan,
kelompok, maupun yayasan.
36
37. 10. Penghargaan Anugerah Inovasi
Digital
• Pemberian Penghargaan Anugerah Inovasi Digital yang berhasil menggunakan
teknologi untuk mendisrup praktik konvensional di Pendidikan Tinggi.
37