Kurikulum adalah rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, materi, metode, dan evaluasi untuk memandu aktivitas belajar mengajar. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar pengembangan kurikulum, termasuk pengertian, asas-asas, implementasi, struktur, dan pengembangan kurikulum.
1. KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM
Disampaikan Oleh:
Prof. Dr. Bambang T.K. Garang, M. Pd.
NIP. 19530116 198303 1 001
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2015
2. PENGERTIAN KURIKULUM
1. Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran di sekolah atau
sejumlah mata kuliah di perguruan tinggi, yang dipelajari peserta
didik untuk memperoleh ijazah (Kamus Webster, 1955)
2. Kurikulum adalah suatu rencanauntuk belajar peserta didik (a
plan for learning), Hilda Taba
3. Kurikulum adalah pengalaman belajar yang secara potensial dapat
diperoleh peserta didik agar dapat berpikir dan berkelakuan baik
sesuai dengan masyarakatnya. Ada juga yang menganggap
kurikulum itu adalah pengalaman belajar yang nyata, (B. Othanel
Smith, dkk.)
4. Kurikulum adalah semua kegiatan atau aktivitas yang disediakan
oleh sekolah kepada peserta didiknya, (Harold B. Alberty, 1965)
5. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk menca-
pai tujuan tertentu (UU Sisdiknas 2003)
6. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, bahan pelajaran, kegiatan/cara yang dipergunakan dan
evaluasi, yang dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran/
pendidikan.
3. ASAS-ASAS KURIKULUM
1. Asas Filosofi
a. Asas Filosofi berhubungan erat dengan tujuan pendidikan/
tujuan pembelajaran
b. Kurikulum merupakan rencana untuk belajar peserta didik agar
menjadi manusia yang baik. Manusia yang baik dibahas dalam
filsafat pendidikan
c. Filsafat pendidikan harus dijadikan landasan dalam menen-
tukan/merumuskan tujuan pendidikan/pembelajaran
d. Tujuan pendidikan di Indonesia berdasarkan pada filsafat:
1) Pancasila
a) Ke Tuhanan YME
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab,
c) Persatuan Indonesia
d) Kerayatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan da-
lam permusyawaratan/perwakilan
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2) Lifelong Learning:
a) Learning to together, in order to promote inter-
dependence among people of various nations
b) Learning to know, about current changes in the society
c) Learning to do, such make plans, implement and evaluate
them
d) Learning to be, a person who possess the good qualities
of a human being
3) Filsafat pendidikan daerah
Filsafat pendidikan daerah Kalimantan Tengah yaitu: “Pintar
tuntang Harati”. Artinya manusia yang baik itu adalah yang
pintar yaitu cerdas otaknya dan harati yaitu baik karakternya
dan mandiri.
4. HIRARKHIS (URUTAN) TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan Umum Pendidikan
Tujuan pendidikan yang berlaku bagi seluruh warga dunia. Misalnya
menjadi manusia yang susila.
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan suatu negara/bangsa. Terdapat dalam UU
Sisdiknas No. 20 tahun 2003
Tujuan Institusional
Tujuan pendidikan suatu lembaga pendidikan seperti SD, SMA, PT,
dlsb
Tujuan Kurikuler
Tujuan pendidikan suatu mata pelajaran atau suatu bidang studi
atau suatu mata kuliah)
Tujuan Pengajaran atau Tujuan Instruksional
(1) Tujuan Instrusional Umum (TIU) yaitu tujuan pembelajaran yang
akan dicapai melalui pembelajaran suatu pokok bahasan
(2) Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yaitu tujuan pembelajaran
yang paling rendah/dekat yang akan dicapai melalui pembela
jaran suatu sub pokok bahasan
Catatan:
Perumusan tujuan pendidikan/pembelajaran itu dilakukan dari atas
ke bawah sedangkan pencapaiannya dilakukan dari bawah ke atas.
5. 2. Asas Psikhologi
a. Asas Psikologi ini berhubungan erat dengan peserta didik
b. Peserta didik adalah sub yek pendidikan yang dibimbing untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan
c. Aspek kejiwaan peserta didik harus dipertimbangkan secara
baikdalam merumuskan dan melaksanakan kurikulum
3. Asas Sosiologis
a. Asas ssosiologi berkenaan dengan masyarakat setempat
b. Sekolah harus bermakna bagi masyarakat setempat
c. Ada dua fungsi seklah bagi masyarakat setempat yakni:
1) Fungsi konservatif, melestarikan kebudayaan
2) Fungsi inovatif, sebagai agen perubahan (change agent)
d. Asas sosiologis berkenaan dengan bahan pelajaran dan
kegiatan belajar mengajar
4. Asas Organisatoris
a. Asas Organisatoris ini berkenaan dengan pengorganisasian
materi atau bahan pengajaran
b. Ada tiga bentuk pengorganisasian kurikulum yakni:
1) Separate Subject Curriculum (mata pelajaran yang terpisah-
pisah)
2) Corelated Curriculum (mata pelajaran sejenis dikorelasikan)
3) Integreted Curriculum (semua mata pelajaran dipadukan)
6. IMPLEMENTASI KURIKULUM
DOKUMEN KEGIATAN NYATA
(Curriculum Plan) (Actual Curriculum)
Disain Instruksional Kegiatan Belajar Mengajar
GBPP dan Silabus Pengalaman belajar peserta
didik
SAP/RPP Suasana belajar
Buku/Bahan Ajar Proses evaluasi
7. STRUKTUR KURIKULUM
DAN SALING KETERKAITAN ANTAR KOMPONEN
PENGERTIAN KURIKULUM
KEGIATAN
BELAJAR
MENGAJAR
BAHAN TUJUAN
EVALUASI
SEMUA KEGIATAN SEKOLAH
A PLAN FOR LEARNING
LEARNING EXPERIENCIES
SEJUMLAH MATA
PELAJARAN
8. 1. Penjelasan tentang Tujuan Pendidikan/Pembelajaran
a. Tujuan pendidikan/pembelajaran yaitu hasil belajar yang akan
dicapai oleh peserta didik
b. Tujuan pembelajaran itu harus dirumuskan berdasarkan filosofi
pendidikan dan rumusan tujuan “di atasnya”
c. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran harus mengunakan
teori yaitu teori Taksonomi Tujuan Pendidikan (B. S. Bloom)
TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN
HIRARKHIS TUJUAN PENDIDIKAN
BIDANG KOGNITIF
TINGGI
RENDAH
6. EVALUASI
Kemampuan menilai berdasar norma seperti menilai
mutu karangan
5. SINTESIS
Kemampuan menyusun seperti rencana dan program kerja
dlsb.
4. ANALISIS
Kemampuan memisah, menguraikan, membedakan,
mengidentifikasikan, dlsb.
2. PEMAHAMAN
Kemampuan menerjemahkan, menafsir, memahami, menjelaskan, dlsb.
3. PENERAPAN
Kemampuan memecahkan masalah, membuat bagan menggunakan
konsep, menerapkan rumus dlsb.
1. PENGETAHUAN
Kemampuan mengetahui, mengingatkan, menyebutkan fakta,aturan, urutan,
kejadian, dlsb
9. HIRARKHIS TUJUAN PENDIDIKAN
BIDANG AFEKTIF
TINGGI
RENDAH
5. PEMBENTUKAN POLA SIKAP
Kemampuan menghayati nilai hingga menjadi
pegangan hidup
4. ORGANISASI
Kemampuan membentuk system nilai sebagai
pedoman hidup
2. PARTISIPASI
Kerelaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan
3. PENILAIAN DAN PENENTUAN SIKAP
Kemampuan memberikan nilai dan menentukan sikap
1. PENERIMAAN
Kemampuan menjadi peka tentang sesuatu hal dan menerima
sebagaimana adanya
10. HIRARKHIS TUJUAN PENDIDIKAN
BIDANG PSIKOMOTOR
TINGGI
RENDAH
2. Penjelasan tentang Materi/bahan Pengajaran
a. Materi pembelajaran disusun berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai,
b. Pengembangan materi pembelajaran harus memperhatikan
peserta didik, lingkungan setempat dan perkembangan IPTEK.
c. Materi pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa
kriteria
6. PENYESUAIAN
Kemampuan mengubah dan mengatur kembali
7. KREATIVITAS
Kemampuan menciptakan pola yang baru dlsb
5. GERAKAN KOMPLEK
Berketrampilan luwes, lancar, gesit dan lincah
4. GERAKAN TERBIASA
Ketrampilan yang berpegang pada pola
2. KESIAPAN
Kemampuan yang bersiap diri secara fisik
3. GERAKAN TERBIMBING
Kemampuan meniru
1. Persepsi
Kemampuan memilah-milah dan kepekaan terhadap berbagai hal
11. Kriteria Bahan Ajar
1. Bahan yang sesuai dan berarti dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
2. Bahan yang bermakna baik secara teoritis maupun praktis bagi
pesergta didik
3. Bahan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik
4. Bahan yang seimbang antara kedalaman dengan keluasannya
5. Bahan yang menarik perhatian peserta didik
6. Bahan yang sesuai dengan kemampuan peserta didik
7. Bahan yang mengembangkan kemanusiaan
8. Bahan yang mengacu ke masa sekarang dan masa yang akan
datang
9. Bahan yang selain berguna bagi peserta didik juga berguna bagi
masyarakat setempat
10.Bahan yang berisi tidak saja fakta. Ide pokok, konsep tetapi juga
berisi hokum, generalisasi dan teori
11.Menggunakan pengorganisasian materi yang tepat
12. 3. Penjelasan tentang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
a. Kegiatan belajar mengajar sama pembelajaran yakni kegiatan
pengajar yang membuat peserta didiknya belajar
b. Pembelajaran itu adalah suatu proses, dimana peserta didik
mempelajari materi pembelajaran, melakukan pengalaman
belajar dan dinilai untuk mencapai tujuan yang
c. Dalam KBM banyak sub komponen kurikulum yang terlibat
seperti guru/dosen, peserta didik, biaya. dlsb.
d. Dalam KBM ini dikenal beberapa istilah yaitu:
1) Teknik mengajar/belajar
2) Metode mengajar
3) Model mengajar
4) Paradigma pembelajaran
5) Strategi Belajar Mengajar
e. Secara konseptual digambarkan sbb.:
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
PARADIGMA PEMBELAJARAN
MODEL MENGAJAR
METODE MENGAJAR
TEKNIK MENGAJAR
13. 4. Penjelasan tentang Evaluasi
a. Dalam kurikulum dikenal dua macam evaluasi yakni evaluasi
hasil dan evaluasi proses.
b. Evaluasi hasil yaitu evaluasi tentang hasil pembelajaran yang
dicapai oleh peserta didik. Evaluasi hasil berupa skor yang
c. diperoleh peserta didik dari berbagai pengukuran yang “dima-
sukkan” ke dalam kriteria yang telah ditentukan. Proses itu
menghasilkan penilaian hasil yang dicapai peserta didik. Evalu-
asi hasil terseut diasanya disebut juga evaluasi sumatif.
d. Evaluasi proses yaitu evaluasi tentang setiap komponen kuriku-
lum. Evaluasi proses memberikan informasi kepada pengajar
tentang efektivitas setiap komponen kurikulum dalam sumbang-
annya “membawa” peserta didik mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Informasi hasil evaluasi proses biasanya diperguna-
kan untuk memperbaiki program. Evaluasi proses disebut juga
evaluasi formatif.
14. PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Pendekatan Pengembangan Kurikulum
a. Pengembangan Bidang Studi
b. Pendekatan Interdisipliner:
1) Broad field
2) Core curriculum
3) Kurikulum fusi
c. Pendekatan Rekonstruksionisme meliputi:
1) Konservatif
2) Radikal
d. Pendekatan Humanistik
e. Pendekatan Accountability
f. Pendekatan Pembangunan Nasional meliputi:
1) Pendidikan Kewarganegaraan
2) Pendidikan alat pembangunan nasional
3) Pendidikan keterampilan praktis
4) Pendidikan perekat kesatuan bangsa
2. Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum
a. Model Rapl Tyler
1) Menentukan tujuan pendidikan
2) Menentukan proses belajar mengajar
3) Menentukan organisasi kurikulum
4) Menentukan cara menilai hasil belajar
b. Model David Warwick
1) Susun kurikulum ideal
2) Pertimbangan berbagai sumber yang tersedia
15. 3) Pertimbangan berbagai keterbatasan dan kendala
4) Susun garis-garis umum kurikulum yang riil
5) Desain kurikulum dengan memperhatikan ruang lingkup,
urutan dan keseimbangan bahan
6) Membuat rincian bahan ajar
7) Tentukan proses belajar mengajar yang efektif
8) Tentukan jumlah jam pelajaran untuk setiap bagian
kurikulum
c. Model Taba
1) Menentukan tujuan pendidikan
2) Menyeleksi pengalaman belajar
3) Mengorganisasi bahan kurikulum dan kegiatan belajar
4) Evaluasi hasil kurikulum
Untuk pembaharuan kurikulum
1) Menyusun saatuan pelajaran percobaan
2) Mengujicobakan satuan pelajaran
3) Revisi dan konsolidasi
4) Mengembanagkan kerangka kurikulum
5) Pelaksanaan dan penyebaran
d. Model Hanna (Kurikulum Terpadu)
1) Judul masalah
2) Pentingnya masalah
3) Rumuskan hasil yang diharapkan
4) Masalah-masalah dan pertanyaan-pertanyaan
5) Kegiatan-kegiatan
6) Evaluasi
7) Bibliografi
16. e. Model Alberty
1) Falsafah dan tujuan pendidikan
2) Menentulan skope
3) Menentukan kegiatan belajar mengajar
4) Ibliografi dan alat belajar
5) Evaluasi
6) Saran-saran tentang penggunaan sumber
f. Model Teknologi Pendidikan
1) Merumuskan program
2) Memerinci tujuan dalam bentuk perilaku
3) Memilih tugas produksi
4) Membuat disain (analisis kelakuan dan urutan instruksional)
5) Membagi tugas produksi
6) Penulisan program permulaan memilih/mengadakan pre tes
7) Tes individual dengan siswa, revisi, persiapan program untuk
tes lapangan, validasi berdasarkan test dan recycling
8) Testing pemakaiannya
9) Distribusi dan pelaksanaannya
3. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
a. Singkron
Sejalan dan searah antara keempat komponen utama
kurikulum
b. Berkesinambungan
Pengalaman belajar itu perlu dikelola secara berkesinam-
bungan, sehingga menjadi sambung menyambung.
17. c. Ruang lingkup
Materi pelajaran itu perlu diperhatikan keluasan dan
kedalamannya. Kedua-duanyaharus seimbang dan juga harus
memperhatikan tingkat usia anak dan kebutuhannya.
d. Relevansi
Pengembangan kurikukulm itu harus memperhatikan relevansi
dengan kebutuhan anak dan tuntutan masyarakat.
e. Urutan
Urutan ini berkenaan dengan sistimatika penyajian pengalaman
belajar sehingga menjadi lebih mudah, menyenangkan dan
bermakna. Urutan itu misalnya dari yang mudah ke yang sulit,
sederhana ke yang rumit, dari yang konkrit ke abstrak.
f. Efektif dan efisien
Pengembangan kurikulum itu harus efektif atau tepat sasaran
dan efisien.
g. Praktis
Kurikulum yang telah dikembangkan itu mudah dipahami dan
diterapkan.