SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
Descargar para leer sin conexión
TUGAS REVIEW JURNAL: APT
MATA KULIAH MANAJEMEN PORTOFOLIO

Dosen : Dr. Yuliani, SE., MM

Disusun Oleh:
Trisnadi Wijaya
NIM 01122503012

ILMU MANAJEMEN
PASCA SARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
Journal Review 2

Article

: “International Arbitrage Pricing Theory”

Authors

: Bruno Solnik

Publication

: The Journal of Finance Vol. XXXVIII No. 2 Mei 1983

International Asset Pricing (IAPM) telah menjadi obyek yang kontroversial
dikarenakan asumsi-asumsi yang digunakan berbeda seperti fungsi utiliti, sumber
ketidakpastian

harga,

dan

pasar

yang

tidak

sempurna.

Beberapa

model

mengasumsikan bahwa semua investor mengkonsumsi produk yang sama, dengan
tingkat inflasi nasional stokastik yang berbeda, sementara itu model lainnya
mengasumsikan dunia dimana nilai tukar mencerminkan perubahan harga relatif
(turunan paritas daya beli) dengan inflasi non stokastik dan selera konsumsi yang
berbeda di seluruh negara.

1 - APT Biasa pada Pengembalian Nominal
Jika diasumsikan terdapat n + 1 mata uang dan N + 1 aktiva, maka secara acak mata
uang dolar AS dapat terpilih menjadi salah satu mata uang. Asumsikan juga bahwa n +
1 aktiva pertama yang terpilih adalah obligasi negara yang bebas risiko dalam mata
uang lokal. Para investor diasumsikan percaya bahwa pengembalian acak pada
sekumpulan aktiva diatur dalam jangka pendek oleh sebuah model pembentuk m-faktor
menghasilkan:

2
Dimana Ei adalah pengembalian harapan aktiva ke-i, δ mewakili semua risiko
sistematis, dan εi, risiko spesifik dari aktiva i. εi mencerminkan semua informasi yang
tidak terkait dengan aktiva lain dan diasumsikan independen atau tidak terkait dengan
faktor δ:

Turunan biasa dari APT nominal dapat disediakan bagi investor yang
menginginkan pengembalian dalam dolar AS. Untuk menentukan hubungan sebuah
penetapan harga, portofolio arbitrase terdiversifikasi dapat dibentuk melalui investasi
dalam aktiva i dengan proporsi xi sehingga:

Dimana

merupakan vektor baris dan

adalah vektor kolom berukuran N.

Portofolio arbitrase ini dibentuk dengan baik serta didiversifikasi dengan
mengabaikan risiko residual. Pengembalian dari portofolio arbitrase ini akan sama
dengan:

Portofolio ini hampir bebas risiko dan, karena memiliki modal investasi nol, maka
pengembaliannya juga harus nol (sehingga

= 0). Seperti yang ditunjukkan oleh

Ross, hal ini berarti bahwa vektor pengembalian harapan E haruslah sebuah kombinasi
linier dari vektor konstan

dan vektor

, yaitu, terdapat m + 1 konstanta skalar λ0...λm,

sehingga:
3
Karena memang ada sebuah aktiva bebas risiko di AS, maka pengembalian r0 sama
dengan λ0.

2 - APT Internasional
Investor dari negara yang berbeda menggunakan ukuran pengembalian dalam
unit yang berbeda, contohnya seperti mata uang; diasumsikan menyesuaikan
pengembalian nominal (dalam dolar) dengan sebuah variabel acak . Dalam terminologi
internasional, kita akan menyebutnya sebagai sebuah penyesuaian nilai tukar, tetapi
formulasi ini juga berlaku untuk kasus dimana setiap investor j mengamati
pengembalian nominal dan menyesuaikannya dengan sebuah deflator inflasi

tertentu.

Pada awalnya, sesuatu yang tidak diharapkan adanya perbedaan fungsi utilitas
untuk mempengaruhi hasil Arbitrage Pricing asalkan investor memegang ekspektasi
yang homogen pada model pembentuk pengembalian nominal. Namun, sementara APT
bukanlah sebuah pendekatan berdasarkan utilitas, hal ini memerlukan definisi investasi
bebas risiko. Sebagai contoh, jika semua investor tunduk pada inflasi stokastik, mereka
tidak akan menganggap sebuah portofolio bebas risiko sebagai yang bebas risiko
(sebagai contoh dalam real term) dan argumen arbitrase diterapkan di Bagian 1 untuk
menurunkan hubungan penetapan harga persamaan (4) mungkin tidak valid. Jadi
pertama sekali kita akan menunjukkan bahwa, jika pengembalian aset diyakini
mengikuti persamaan (1), maka setiap portofolio arbitrase yang bebas risiko secara
nominal akan menjadi bebas risiko untuk setiap investor asing. Kedua, dan pertanyaan
yang lebih penting terletak pada konsistensi internal dari asumsi model m-faktor dalam

4
sebuah framework internasional. Untuk menjadi teori yang layak, model tersebut harus
independen dari ukuran yang dipilih secara acak untuk mengidentifikasi model sehingga
model m-faktor berlaku dari setiap sudut pandang mata uang lain. Pengembalian dolar
dari saha-saham Jepang, Perancis, dan Amerika harus menunjukkan struktur yang
sama dengan pengembalian saham yang sama dihitung dalam mata uang lain (Yen
Jepang, Franc Perancis, atau Pound Inggris) dan tidak menjadi sebuah artefak karena
translasi pengembalian dalam beberapa mata uang tertentu. Mari sekarang kita
membuktikan dua poin.
Jika Pi adalah harga dolar aktiva i dan Sj0 nilai tukar dari mata uang j dalam
satuan mata uang 0, harga aktiva i dalam mata uang j sama dengan Pi/Sj0 dan
pengembalian dari aktiva i diukur dalam mata uang j, untuk jangka waktu sangat
pendek, akan sama dengan Ito’s lemma, untuk:

Dimana σj2 adalah varians

variasi acak Sj dan

adalah kovarians antara

dan .
Jika mengkombinasikan hubungan persamaan (1) dan (5) akan menghasilkan
persamaan pengembalian aktiva i dalam mata uang j sebagai:

Sekarang kita menghitung pengembalian mata uang j dari sebuah portofolio arbitrase
yang memverifikasi kondisi persamaan (2):

Persamaan (2) dikurangi menjadi:

5
Pengembalian riil pada portofolio ini berbeda dari pengembalian nominalnya
dalam persamaan (3), jika last term tidak dapat didiversifikasi lagi karena korelasi
sistematis antara

dan fluktuasi mata uang j. Namun dengan asumsi, semua

tidak

berhubungan dengan pengembalian aktiva lainnya termasuk aktiva j yang merupakan
obligasi bebas risiko mata uang j. Dalam dolar, komponen stokastik pengembalian
aktiva ini sama dengan pergerakan acak nilai tukar

, sehingga setiap

independen

dari . Karena itu, persamaan (6) dikurangi menjadi:

Jadi, baik dalam istilah riil maupun asing, portofolio arbitrase ini tidak
menghasilkan risiko, sehingga

harus sama dengan nol dalam hubungan ekuilibrium

dan penetapan harga persamaan (4) harus berlaku untuk setiap investor.
Sekarang tunjukkan bahwa m-factor framework invarian terhadap mata uang
yang digunakan untuk mengekspresikan pengembalian.
Obligasi bebas risiko dalam mata uang j merupakan salah satu aktiva
pengembalian dolar rj yang mengikuti hubungan persamaan (1), komponen
stokastiknya sama dengan

bila diukur dalam dolar. Hal ini berarti bahwa

juga

mengikuti model sebuah m-generating factor model:

Jika

dan

pada persamaan (5) diganti dengan persamaan m-faktornya akan

menghasilkan:

6
Nilai ekspektasi dari

dalam persamaan (5) menunjukkan bahwa istilah konstan pada

RHS dari persamaan (8) sama dengan

yang akan dinotasikan sebagai

.

Persamaan (8) mungkin dapat ditulis sebagai:

dengan

faktor loading yang baru dan

Perhatikan bahwa semua asumsi dari model m-faktor telah diverifikasi. Noise
term saling independen, dan tidak berhubungan dengan common factor, sejak properti
ini berlaku untuk

dan . Aktiva bebas risiko dari mata uang sekarang menggantikan

mata uang 0 aktiva bebas risiko yang menjadi berisiko dalam mata uang j. Dengan kata
lain, dekomposisi dalam m-faktor ditambah dengan sebuah noise term invarian
terhadap mata uang terpilih untuk menghitung pengembalian sehingga hal ini
menghasilkan sebuah framework yang atraktif dan operasional. Sebuah hubungan
penetapan harga seperti persamaan (4) akan berlaku untuk pengembalian tertentu
dalam mata uang j atau mata uang lainnya:

dimana λ0j adalah tingkat bebas risiko mata uang j.
Hal ini harus jelas bahwa ketika bentuk hubungan adalah invarian, koefisien
dan

bervariasi dengan j. Mengambil perbedaan antara dua persamaan penetapan

harga, hal ini dapat ditunjukkan bahwa mereka dihubungkan oleh relasi:

Atau:

7
Secara khusus:

Dalam arti, hubungan persamaan (10) adalah hubungan penetapan harga à la
persamaan (4), dimana koefisien (λ - λj) mengindikasikan implikasi harga dari struktur
kovarians antara pengembalian aktiva dan ukuran investor J. Jika

, maka premi

risiko akan identik di kedua mata uang. Perhatikan bahwa asumsi dari m common factor
dan residual independen menyiratkan kendala yang berat pada matriks kovarians mata
uang-aktiva.
Perbedaan dalam suku bunga pada dua mata uang dapat dengan mudah
diturunkan dari hubungan penetapan harga. Dalam persamaan (4), pengembalian yang
diharapkan pada aktiva bebas risiko mata uang j:

Hal ini berarti bahwa perbedaan suku bunga (atau premi forward),
sama dengan fluktuasi mata uang ekspektasi,

, adalah

, ditambah dengan sebuah premi

risiko. Premi risiko ini tergantung pada kovarians dari fluktuasi mata uang dengan
common factor yang sama. Hasil ini sejalan dengan temuan IAPM tradisional.

Kesimpulan
Makalah ini menganalisis perluasan internasional dari teori harga arbitrase,
dimana nilai pengembalian investor atas aktiva yang sama berbeda; analisis yang sama
dapat diterapkan pada framework domestik dengan selera konsumsi yang heterogen.
Masalah teknis yang ditimbulkan oleh translasi mata uang dan agregasi dalam CAPM
8
internasional tidak muncul dalam APT karena faktor-faktor tidak dibatasi untuk menjadi
portofolio aktiva asli. Sementara APT tidak berbasis utilitas, APT membutuhkan definisi
sebuah portofolio bebas risiko, maka ukuran yang digunakan untuk mengukur (riil)
masalah pengembalian. Makalah ini menunjukkan bahwa, jika sebuah model faktor
diyakini berlaku ketika pengembalian aset diekspresikan dalam beberapa mata uang
yang dipilih secara acak, struktur faktor ini, sebaik kesimpulan utamanya, adalah
invarian terhadap mata uang yang dipilih. Hubungan antara koefisien-koefisien faktor
ketika diukur dalam mata uang yang berbeda telah diteliti, serta penetapan harga dari
nilai tukar forward (atau perbedaan suku bunga nasional) yang tergantung pada
kovarians dari fluktuasi mata uang dengan common factor yang sama.
Jika investor memegang harapan homogen yang diukur dalam beberapa mata
uang, model m-faktor yang sama dan hubungan penetapan harga akan diterapkan
untuk semua orang dan kita dapat menjumlahkan spesifikasi ex ante ke sebuah
hubungan ex post pasar teruji. Hal tersebut mengikuti, apa pun ukuran yang digunakan,
hubungan penetapan harga persamaan (5) mungkin menjadi sasaran penelitian
empiris. Sekali lagi, perhatikan bahwa IAPT tidak mengatakan apa pun tentang ukuran
premi risiko λk, maupun jumlah atau common factor asli, tetapi hanya menentukan
hubungan linieritas penetapan harga.
Pengujian model penetapan harga aktiva internasional sejauh ini masih langka
dan tidak jelas (misalnya Solnik, Stehle). Keterbatasan utama datang dari ketersediaan
data, tetapi juga berasal dari masalah teknis yang terlibat dalam identifikasi yang tepat
dari portofolio efisien ex ante sebagaimana ditekankan oleh Roll. CAPM berbasis
konsumsi tidak berlaku pada tipe masalah yang sama seperti yang ditunjukkan oleh

9
Cornell. Ketika komposisi portofolio internasional yang efisien disarankan oleh IAPM
tergantung pada parameter-parameter fungsi utilitas, tugas empiris akan tampak tiada
harapan. Jika segmentasi pasar internasional memainkan sebuah peran yang
signifikan, IAPM tidak memberikan kesimpulan yang berguna. Dalam pendekatan yang
lebih heuristik, teori harga arbitrase tampaknya menawarkan alternatif yang menarik.
Untuk menjadi teori yang layak dan berguna, jumlah common factor dalam IAPT
harus kecil dibandingkan dengan jumlah aktiva. Struktur yang paling sederhana akan
terdiri dari beberapa common factor internasional untuk semua aktiva. Hal ekstrim
lainnya jika sekumpulan common factor secara ketat berbeda di pasar nasional. Faktorfaktor internasional juga dapat menjadi common di dalam pasar jenis tertentu (misalnya
seluruh pasar obligasi atau seluruh pasar saham). Sebuah situasi mungkin sekali
merupakan kombinasi common factor internasional untuk semua atau tertentu jenis
aset ditambah faktor-faktor nasional yang hanya mempengaruhi aktiva domestik. Tentu
saja jika jumlah faktor terlalu besar, testabilitas dan operasionalitas dari IAPT sangat
berkurang.

10

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Analisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAnalisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAldi Pratama
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Lia Ivvana
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemenanggibert
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Lia Ivvana
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3Indah Dwi Lestari
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalPortofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalJudianto Nugroho
 
Pasar modal presentasi
Pasar modal presentasiPasar modal presentasi
Pasar modal presentasiMaulina.jh
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Tobagus Makmun
 

La actualidad más candente (20)

Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
Analisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAnalisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolio
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16
 
Real option
Real optionReal option
Real option
 
Ipo dan underpriced
Ipo dan underpricedIpo dan underpriced
Ipo dan underpriced
 
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing TheoryCAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalPortofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
 
Akl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehanAkl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehan
 
Pasar modal presentasi
Pasar modal presentasiPasar modal presentasi
Pasar modal presentasi
 
Saham
SahamSaham
Saham
 
Efisiensi pasar
Efisiensi pasarEfisiensi pasar
Efisiensi pasar
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111
 

Similar a Teori Penetapan Harga Arbitrase Internasional

Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptxAminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptxAminullah Assagaf
 
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxinisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxdummyakun
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioRizkikaAstari
 
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalFajar Syahruramdhan
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5Yoyo Sudaryo
 
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah Assagaf
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustikapuri99
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5Yoyo Sudaryo
 
Ujian tertutup 2
Ujian tertutup 2Ujian tertutup 2
Ujian tertutup 2risetbisnis
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmdianpipit
 

Similar a Teori Penetapan Harga Arbitrase Internasional (20)

Artikel.beta.CAPM
Artikel.beta.CAPMArtikel.beta.CAPM
Artikel.beta.CAPM
 
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptxAminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
 
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxinisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
 
Capm & apt
Capm & aptCapm & apt
Capm & apt
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan Portofolio
 
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5
 
Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1
 
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
 
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.pptP-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.pptP-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
 
Lecture 7 Manajemen Investasi
Lecture 7 Manajemen InvestasiLecture 7 Manajemen Investasi
Lecture 7 Manajemen Investasi
 
Ujian tertutup 2
Ujian tertutup 2Ujian tertutup 2
Ujian tertutup 2
 
Upload capm
Upload capmUpload capm
Upload capm
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 

Más de Trisnadi Wijaya

Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamTrisnadi Wijaya
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...Trisnadi Wijaya
 

Más de Trisnadi Wijaya (20)

Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
 
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
 
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
 
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
 
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
 
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
 
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
 
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
 
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
 
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
 
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
 
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
 
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
 
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
 
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
 
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
 

Último

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Último (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Teori Penetapan Harga Arbitrase Internasional

  • 1. TUGAS REVIEW JURNAL: APT MATA KULIAH MANAJEMEN PORTOFOLIO Dosen : Dr. Yuliani, SE., MM Disusun Oleh: Trisnadi Wijaya NIM 01122503012 ILMU MANAJEMEN PASCA SARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013
  • 2. Journal Review 2 Article : “International Arbitrage Pricing Theory” Authors : Bruno Solnik Publication : The Journal of Finance Vol. XXXVIII No. 2 Mei 1983 International Asset Pricing (IAPM) telah menjadi obyek yang kontroversial dikarenakan asumsi-asumsi yang digunakan berbeda seperti fungsi utiliti, sumber ketidakpastian harga, dan pasar yang tidak sempurna. Beberapa model mengasumsikan bahwa semua investor mengkonsumsi produk yang sama, dengan tingkat inflasi nasional stokastik yang berbeda, sementara itu model lainnya mengasumsikan dunia dimana nilai tukar mencerminkan perubahan harga relatif (turunan paritas daya beli) dengan inflasi non stokastik dan selera konsumsi yang berbeda di seluruh negara. 1 - APT Biasa pada Pengembalian Nominal Jika diasumsikan terdapat n + 1 mata uang dan N + 1 aktiva, maka secara acak mata uang dolar AS dapat terpilih menjadi salah satu mata uang. Asumsikan juga bahwa n + 1 aktiva pertama yang terpilih adalah obligasi negara yang bebas risiko dalam mata uang lokal. Para investor diasumsikan percaya bahwa pengembalian acak pada sekumpulan aktiva diatur dalam jangka pendek oleh sebuah model pembentuk m-faktor menghasilkan: 2
  • 3. Dimana Ei adalah pengembalian harapan aktiva ke-i, δ mewakili semua risiko sistematis, dan εi, risiko spesifik dari aktiva i. εi mencerminkan semua informasi yang tidak terkait dengan aktiva lain dan diasumsikan independen atau tidak terkait dengan faktor δ: Turunan biasa dari APT nominal dapat disediakan bagi investor yang menginginkan pengembalian dalam dolar AS. Untuk menentukan hubungan sebuah penetapan harga, portofolio arbitrase terdiversifikasi dapat dibentuk melalui investasi dalam aktiva i dengan proporsi xi sehingga: Dimana merupakan vektor baris dan adalah vektor kolom berukuran N. Portofolio arbitrase ini dibentuk dengan baik serta didiversifikasi dengan mengabaikan risiko residual. Pengembalian dari portofolio arbitrase ini akan sama dengan: Portofolio ini hampir bebas risiko dan, karena memiliki modal investasi nol, maka pengembaliannya juga harus nol (sehingga = 0). Seperti yang ditunjukkan oleh Ross, hal ini berarti bahwa vektor pengembalian harapan E haruslah sebuah kombinasi linier dari vektor konstan dan vektor , yaitu, terdapat m + 1 konstanta skalar λ0...λm, sehingga: 3
  • 4. Karena memang ada sebuah aktiva bebas risiko di AS, maka pengembalian r0 sama dengan λ0. 2 - APT Internasional Investor dari negara yang berbeda menggunakan ukuran pengembalian dalam unit yang berbeda, contohnya seperti mata uang; diasumsikan menyesuaikan pengembalian nominal (dalam dolar) dengan sebuah variabel acak . Dalam terminologi internasional, kita akan menyebutnya sebagai sebuah penyesuaian nilai tukar, tetapi formulasi ini juga berlaku untuk kasus dimana setiap investor j mengamati pengembalian nominal dan menyesuaikannya dengan sebuah deflator inflasi tertentu. Pada awalnya, sesuatu yang tidak diharapkan adanya perbedaan fungsi utilitas untuk mempengaruhi hasil Arbitrage Pricing asalkan investor memegang ekspektasi yang homogen pada model pembentuk pengembalian nominal. Namun, sementara APT bukanlah sebuah pendekatan berdasarkan utilitas, hal ini memerlukan definisi investasi bebas risiko. Sebagai contoh, jika semua investor tunduk pada inflasi stokastik, mereka tidak akan menganggap sebuah portofolio bebas risiko sebagai yang bebas risiko (sebagai contoh dalam real term) dan argumen arbitrase diterapkan di Bagian 1 untuk menurunkan hubungan penetapan harga persamaan (4) mungkin tidak valid. Jadi pertama sekali kita akan menunjukkan bahwa, jika pengembalian aset diyakini mengikuti persamaan (1), maka setiap portofolio arbitrase yang bebas risiko secara nominal akan menjadi bebas risiko untuk setiap investor asing. Kedua, dan pertanyaan yang lebih penting terletak pada konsistensi internal dari asumsi model m-faktor dalam 4
  • 5. sebuah framework internasional. Untuk menjadi teori yang layak, model tersebut harus independen dari ukuran yang dipilih secara acak untuk mengidentifikasi model sehingga model m-faktor berlaku dari setiap sudut pandang mata uang lain. Pengembalian dolar dari saha-saham Jepang, Perancis, dan Amerika harus menunjukkan struktur yang sama dengan pengembalian saham yang sama dihitung dalam mata uang lain (Yen Jepang, Franc Perancis, atau Pound Inggris) dan tidak menjadi sebuah artefak karena translasi pengembalian dalam beberapa mata uang tertentu. Mari sekarang kita membuktikan dua poin. Jika Pi adalah harga dolar aktiva i dan Sj0 nilai tukar dari mata uang j dalam satuan mata uang 0, harga aktiva i dalam mata uang j sama dengan Pi/Sj0 dan pengembalian dari aktiva i diukur dalam mata uang j, untuk jangka waktu sangat pendek, akan sama dengan Ito’s lemma, untuk: Dimana σj2 adalah varians variasi acak Sj dan adalah kovarians antara dan . Jika mengkombinasikan hubungan persamaan (1) dan (5) akan menghasilkan persamaan pengembalian aktiva i dalam mata uang j sebagai: Sekarang kita menghitung pengembalian mata uang j dari sebuah portofolio arbitrase yang memverifikasi kondisi persamaan (2): Persamaan (2) dikurangi menjadi: 5
  • 6. Pengembalian riil pada portofolio ini berbeda dari pengembalian nominalnya dalam persamaan (3), jika last term tidak dapat didiversifikasi lagi karena korelasi sistematis antara dan fluktuasi mata uang j. Namun dengan asumsi, semua tidak berhubungan dengan pengembalian aktiva lainnya termasuk aktiva j yang merupakan obligasi bebas risiko mata uang j. Dalam dolar, komponen stokastik pengembalian aktiva ini sama dengan pergerakan acak nilai tukar , sehingga setiap independen dari . Karena itu, persamaan (6) dikurangi menjadi: Jadi, baik dalam istilah riil maupun asing, portofolio arbitrase ini tidak menghasilkan risiko, sehingga harus sama dengan nol dalam hubungan ekuilibrium dan penetapan harga persamaan (4) harus berlaku untuk setiap investor. Sekarang tunjukkan bahwa m-factor framework invarian terhadap mata uang yang digunakan untuk mengekspresikan pengembalian. Obligasi bebas risiko dalam mata uang j merupakan salah satu aktiva pengembalian dolar rj yang mengikuti hubungan persamaan (1), komponen stokastiknya sama dengan bila diukur dalam dolar. Hal ini berarti bahwa juga mengikuti model sebuah m-generating factor model: Jika dan pada persamaan (5) diganti dengan persamaan m-faktornya akan menghasilkan: 6
  • 7. Nilai ekspektasi dari dalam persamaan (5) menunjukkan bahwa istilah konstan pada RHS dari persamaan (8) sama dengan yang akan dinotasikan sebagai . Persamaan (8) mungkin dapat ditulis sebagai: dengan faktor loading yang baru dan Perhatikan bahwa semua asumsi dari model m-faktor telah diverifikasi. Noise term saling independen, dan tidak berhubungan dengan common factor, sejak properti ini berlaku untuk dan . Aktiva bebas risiko dari mata uang sekarang menggantikan mata uang 0 aktiva bebas risiko yang menjadi berisiko dalam mata uang j. Dengan kata lain, dekomposisi dalam m-faktor ditambah dengan sebuah noise term invarian terhadap mata uang terpilih untuk menghitung pengembalian sehingga hal ini menghasilkan sebuah framework yang atraktif dan operasional. Sebuah hubungan penetapan harga seperti persamaan (4) akan berlaku untuk pengembalian tertentu dalam mata uang j atau mata uang lainnya: dimana λ0j adalah tingkat bebas risiko mata uang j. Hal ini harus jelas bahwa ketika bentuk hubungan adalah invarian, koefisien dan bervariasi dengan j. Mengambil perbedaan antara dua persamaan penetapan harga, hal ini dapat ditunjukkan bahwa mereka dihubungkan oleh relasi: Atau: 7
  • 8. Secara khusus: Dalam arti, hubungan persamaan (10) adalah hubungan penetapan harga à la persamaan (4), dimana koefisien (λ - λj) mengindikasikan implikasi harga dari struktur kovarians antara pengembalian aktiva dan ukuran investor J. Jika , maka premi risiko akan identik di kedua mata uang. Perhatikan bahwa asumsi dari m common factor dan residual independen menyiratkan kendala yang berat pada matriks kovarians mata uang-aktiva. Perbedaan dalam suku bunga pada dua mata uang dapat dengan mudah diturunkan dari hubungan penetapan harga. Dalam persamaan (4), pengembalian yang diharapkan pada aktiva bebas risiko mata uang j: Hal ini berarti bahwa perbedaan suku bunga (atau premi forward), sama dengan fluktuasi mata uang ekspektasi, , adalah , ditambah dengan sebuah premi risiko. Premi risiko ini tergantung pada kovarians dari fluktuasi mata uang dengan common factor yang sama. Hasil ini sejalan dengan temuan IAPM tradisional. Kesimpulan Makalah ini menganalisis perluasan internasional dari teori harga arbitrase, dimana nilai pengembalian investor atas aktiva yang sama berbeda; analisis yang sama dapat diterapkan pada framework domestik dengan selera konsumsi yang heterogen. Masalah teknis yang ditimbulkan oleh translasi mata uang dan agregasi dalam CAPM 8
  • 9. internasional tidak muncul dalam APT karena faktor-faktor tidak dibatasi untuk menjadi portofolio aktiva asli. Sementara APT tidak berbasis utilitas, APT membutuhkan definisi sebuah portofolio bebas risiko, maka ukuran yang digunakan untuk mengukur (riil) masalah pengembalian. Makalah ini menunjukkan bahwa, jika sebuah model faktor diyakini berlaku ketika pengembalian aset diekspresikan dalam beberapa mata uang yang dipilih secara acak, struktur faktor ini, sebaik kesimpulan utamanya, adalah invarian terhadap mata uang yang dipilih. Hubungan antara koefisien-koefisien faktor ketika diukur dalam mata uang yang berbeda telah diteliti, serta penetapan harga dari nilai tukar forward (atau perbedaan suku bunga nasional) yang tergantung pada kovarians dari fluktuasi mata uang dengan common factor yang sama. Jika investor memegang harapan homogen yang diukur dalam beberapa mata uang, model m-faktor yang sama dan hubungan penetapan harga akan diterapkan untuk semua orang dan kita dapat menjumlahkan spesifikasi ex ante ke sebuah hubungan ex post pasar teruji. Hal tersebut mengikuti, apa pun ukuran yang digunakan, hubungan penetapan harga persamaan (5) mungkin menjadi sasaran penelitian empiris. Sekali lagi, perhatikan bahwa IAPT tidak mengatakan apa pun tentang ukuran premi risiko λk, maupun jumlah atau common factor asli, tetapi hanya menentukan hubungan linieritas penetapan harga. Pengujian model penetapan harga aktiva internasional sejauh ini masih langka dan tidak jelas (misalnya Solnik, Stehle). Keterbatasan utama datang dari ketersediaan data, tetapi juga berasal dari masalah teknis yang terlibat dalam identifikasi yang tepat dari portofolio efisien ex ante sebagaimana ditekankan oleh Roll. CAPM berbasis konsumsi tidak berlaku pada tipe masalah yang sama seperti yang ditunjukkan oleh 9
  • 10. Cornell. Ketika komposisi portofolio internasional yang efisien disarankan oleh IAPM tergantung pada parameter-parameter fungsi utilitas, tugas empiris akan tampak tiada harapan. Jika segmentasi pasar internasional memainkan sebuah peran yang signifikan, IAPM tidak memberikan kesimpulan yang berguna. Dalam pendekatan yang lebih heuristik, teori harga arbitrase tampaknya menawarkan alternatif yang menarik. Untuk menjadi teori yang layak dan berguna, jumlah common factor dalam IAPT harus kecil dibandingkan dengan jumlah aktiva. Struktur yang paling sederhana akan terdiri dari beberapa common factor internasional untuk semua aktiva. Hal ekstrim lainnya jika sekumpulan common factor secara ketat berbeda di pasar nasional. Faktorfaktor internasional juga dapat menjadi common di dalam pasar jenis tertentu (misalnya seluruh pasar obligasi atau seluruh pasar saham). Sebuah situasi mungkin sekali merupakan kombinasi common factor internasional untuk semua atau tertentu jenis aset ditambah faktor-faktor nasional yang hanya mempengaruhi aktiva domestik. Tentu saja jika jumlah faktor terlalu besar, testabilitas dan operasionalitas dari IAPT sangat berkurang. 10