Ceramah ini membahas pentingnya diagnostic reading untuk menemukan area perubahan dan inovasi di organisasi. Diagnostic reading bertujuan mengidentifikasi masalah yang ada, menganalisis penyebabnya, dan merancang target hasil intervensi. Beberapa instrumen identifikasi masalah seperti survei pelanggan dan model perbandingan digunakan untuk menemukan kesenjangan antara kondisi saat ini dan yang diharapkan. Berbagai model seperti McKinsey dan Peter Senge digunak
Merancang Kinerja Unggul Organisasi Melalui Diagnostic Reading
1. Materi Ceramah Untuk Penguatan Agenda Diagnostic Reading
Diklat Kepemimpinan Tingkat I dan II LAN-RI
2016
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No, 10 Jakarta
http:inovasi.lan.go.id
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
2. Daftar Isi
Urgensi & Esensi Diagnostic Reading
Logika Diagnostic Reading
Instrumen Identifikasi Masalah
Mengenali Masalah
2 Karakter Masalah
7. Esensi Diagnostic Reading
Bertujuan menemukan Area
Perubahan yang akan diinovasi;
Mengisi area perubahan dengan
Gagasan Perubahan / Inovasi:
Think the unthinkable;
See what others don’t
Membiasakan yang asing,
mengasingkan yang biasa.
8. Esensi Diagnostic Reading
Ide inovasi tidak selalu berupa “ilham turun dari langit”, namun bisa
digali dari permasalahan yang ada shg dapat diketahui kebutuhan
intervensi untuk perubahannya;
Kemampuan menemukan, memetakan, dan merumuskan masalah
dengan tepat, sama artinya setengah jalan menuju keberhasilan. Dengan
jelasnya “titik bidik” perubahan, akan mudah mengukur progress dan
output-nya.
Diagnosa yang baik menghasilkan rencana aksi yang matang, sebagai
dashboard bagi pelaku perubahan.
“Awal yang baik akan menentukan akhir yang indah”
10. Esensi DR: Membangun OBT
Current
Organization
High Performing
Organization
Kaitkan gagasan inovasi dengan perubahan
posisi organisasi & mengukur progres kinerja:
o sejauhmana organisasi sudah melangkah lebih
maju;
o sejauhmana masalah sudah dapat diselesaikan;
o sejauhmana inisiatif perubahan mampu
membawa dampak positif terhadap dimensi-
dimensi organisasi.
“Menentukan inovasi
yang dibutuhkan
melalui DR”
18. 1. Memahami Masalah Organisasi
Pemahaman terhadap problematika organisasi sangat penting
karena 3 hal:
Tidak semua problem dapat diatasi dalam waktu bersamaan perlu
ada pemilihan prioritas masalah yang akan diselesaikan;
Tidak semua gejala / symptom adalah masalah organisasi. Contoh: jika
sebuah organisasi tidak SOP, mungkin bukan itu masalahnya, melainkan
ketiadaan standar yang menimbulkan diskriminasi, dst.
Harus ada kesepahaman, pada matra apa gagasan perubahan akan
diterapkan: AKIBAT (masalah yang dihadapi saat ini) ataukah SEBAB
(faktor2 yang menyebabkan munculnya masalah).
19. 2. Memahami Kausalitas Masalah
Untuk itu, DR bukan hanya membandingkan antara target dan
realisasi atau das sein dan das sollen untuk menemukan gap. DR
pada tahap awal harus mampu menghasilkan peta masalah
organisasi.
Dari peta masalah tadi kemudian dianalisis berbagai faktor yang
mungkin berkontribusi terhadap masalah tsb.
Program Vensim dapat membantu cara berpikir serba sistem
(systems thinking) untuk menemukan key leverage atau driving
force-nya.
Key leverage atau driving force inilah yang ditetapkan sbg area
intervensi (perubahan) secara inovatif.
20. 3. Merancang Target Hasil Intervensi
Rangkaian kegiatan apa yang dibutuhkan agar intervensi tsb bisa
berjalan.
Bagaimana dan apa saja tahapan yang harus ditempuh, beserta
target dari setiap tahap (milestone).
Apa yang membedakan intervensi sekarang dengan intervensi
sebelumnya (dimana inovasinya)?
Target masalah apa yang ingin di-address, dan berapa besar dampak
yang dihasilkan?
Apa yang diperlukan untuk intervensi jangka selanjutnya (menengah
dan panjang)?
22. Model Survei Pelanggan
Siapkan instrumen untuk mensurvei persepsi
masyarakat/stakeholders terkait Kebutuhan (needs), Harapan
(expectation), atau Kepuasan (satisfaction) mereka;
Susun persepsi masyarakat berdasarkan urutan terbanyak (ranking)
urutan teratas menunjukkan prioritas untuk dipenuhi;
Analisislah mana kebutuhan dan harapan publik yang belum bisa
dipenuhi susun dalam skala prioritas juga.
Rumuskan kebijakan/strategi/program inovatif yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan & harapan masyarakat, atau untuk
meningkatkan kepuasannya.
23. Model Perbandingan utk Menemukan Gap
V.S.
Existing
Das Sein
Saat Ini
Expecting
Das Sollen
Masa Depan
24. Model Perbandingan (Contoh)
Indikator Pembangunan Posisi 2014 Target 2019
Angka kelahiran 2,6 2,3
Kebutuhan ber-KB yang
tidak Terpenuhi 11,4 9,9
Angka pemakaian
kontrasepsi 61,9 66,0
Tingkat putus pakai
kontrasepsi 27,1 24,6
Angka Partisipasi Murni
SD/MI
91,3 94,8
Angka Partisipasi Murni
SMP/MTs 79,4 82,0
Angka Partisipasi Murni
SMA/MA/SMK 55,3 67,5
Angka Partisipasi PAUD 66,8 77,2
Indikator Pembangunan Posisi 2013 Target 2019
Angka kematian ibu per
100.000 Kelahiran
359 306
Angka kematian bayi per
1.000 kelahiran hidup
32 24
Prevalensi tekanan darah
tinggi
25,8 23,4
Jumlah kecamatan yang
memiliki minimal 1
puskesmas terakreditasi
0 5.600
Jumlah puskesmas yang
minimal memiliki 5 jenis
tenaga kesehatan
1.920 3.840
% ketersediaan obat dan
vaksin di Puskesmas
75,5 90
% obat memenuhi syarat 96,8 99
25. Model Perbandingan (Contoh)
Indikator Pembangunan Posisi 2014 Target 2019
Jumlah Dokter melayani
per 100.000 penduduk 13,7 45
Jumlah Bidan melayani per
100.000 penduduk 49,9 120
Industri Migas (%) -1,0 1,0
Industri Non Migas (%) 5,8 8.5
Peningkatan Produksi Kayu
HR (juta m3)
15 100
Rehabilitasi KPHL (unit) 40 182
Tingkat Kemiskinan (%) 9,0-10,5 5,0-6,0
Pendapatan per Kapita Rp 46,5 juta Rp 72,4 juta
Inflasi/tahun 8,2 3,5
Indikator Pembangunan Posisi 2013 Target 2019
Realisasi Investasi PMA
dan PMDN
519,5 T 933 T
Jumlah inkubator
wirausaha
60 100
Indeks RB Nasional 33,48 83,48
Indeks Profesionalisme
ASN
76 86
Indeks e-Government
Provinsi
2,2 3,4
Indeks Integritas
Pelayanan Publik (Pusat)
6,80 9
Indeks IPP (Daerah) 6,75 8,5
Survei Kepuasan Masy 80 95
26. Peter Drucker’s Sources of Innovation
THE UNEXPECTED
Identifikasikan hal-hal yg tidak diinginkan yg
mungkin terjadi pada organisasi kita dimasa yad;
Identifikasikan kebijakan/strategi/program yg
dibutuhkan untuk memastikan hal-hal yg tidak
diinginkan tsb benar2 terjadi.
THE INCONGRUITIES
Identifikasikan situasi yg saling bertolak belakang
dalam organisasi (misal: tuntutan pelayanan
meningkat, namun anggaran berkurang);
Identifikasikan kebijakan/strategi/program yg bisa
menjawab situasi inkongruitas tsb.
Semakin besar inkongruitas, semakin besar peluang
& ruang berinovasi.
30. Mc. Kinsey Model of Change
Pahami dulu, apa makna “S” itu?
Deskripsikan kondisi setiap “S” pada organisasi Anda.
Mana yang paling ‘parah’ situasinya prioritas untuk
pemecahan masalah.
Bagus sekali jika bisa diurai faktor2 yang berkontribusi pada
setiap “S”, keterkaitan antar “S”, dst.
Tentukan alternatif kebijakan/strategi/program yg inovatif
untuk merevitalisasi “S” dalam organisasi Anda.
31. Peter Senge’s The Fifth Discipline
Identifikasikan variabel/faktor/
aspek yang terkait dengan issu
tertentu;
Petakan keterkaitan antar
variabel/faktor/aspek tsb dalam
bentuk kausalitas;
Gunakan program Vensim untuk
mencari variabel/faktor/aspek
yang memiliki tingkat pengungkit
tertinggi;
Faktor pengungkit itulah yg dipilih
sbg area perubahan.
34. Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No, 10 Jakarta
http:inovasi.lan.go.id
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Terima Kasih