SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

S

alah satu kompetensi yang harus Anda kuasai adalah evaluasi pembelajaran.
Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab Anda sebagai guru dalam

pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan
penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen
penilaian kemampuan guru, dimana salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi
pembelajaran.
Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi
merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk
mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan
(feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan
pembelajaran. Di sekolah, Anda sering mendengar bahwa guru sering memberikan
ulangan harian, ujian akhir semester, ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes
tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem
evaluasi itu sendiri.

1.2 Pengertian Evaluasi
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan
suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah
menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan
Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi
pembelajran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi
informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan
pembelajaran. Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi
dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian
skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan
tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment)
dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan
evaluasi.

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu
informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi
pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran. Tujuan evaluasi
pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk
mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta
keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan
penilaian. Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi
diagnostik, selektif, penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya,
evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, hasil dan
outcom. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.
Guba dan Lincoln (1985 : 35), mendefinisikan evaluasi sebagai “a process for
describing an evaluand and judging its merit and worth”. (suatu proses untuk
menggambarkan evaluan (orang yang dievaluasi) dan menimbang makna dan nilainya).
Sax (1980 : 18) juga berpendapat “evaluation is a process through which a value
judgement or decision is made from a variety of observations and from the background
and training of the evaluator”. (evaluasi adalah suatu proses dimana pertimbangan atau
keputusan suatu nilai dibuat dari berbagai pengamatan, latar belakang serta pelatihan dari
evaluator). Dari dua rumusan tentang evaluasi ini, dapat kita peroleh gambaran bahwa
evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan
kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu
untuk membuat suatu keputusan. Berdasarkan pengertian ini, ada beberapa hal yang
perlu kita pahami lebih lanjut, yaitu :
1. Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk).
Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas daripada sesuatu, baik
yang menyangkut tentang nilai maupun arti. Sedangkan kegiatan untuk sampai
kepada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi.
2. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu, terutama yang
berkenaan dengan nilai dan arti. S. Hamid Hasan (1988 : 14-15) secara tegas
membedakan kedua istilah tersebut sebagai berikut :
Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan pertimbangannya
mengenai evaluan tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang bersifat dari luar.
Jadi pertimbangan yang diberikan sepenuhnya berdasarkan apa evaluan itu sendiri.

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
Sedangkan arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluan dalam suatu konteks
tertentu. Tentu saja kegiatan evaluasi yang komprehensif adalah yang meliputi baik
proses pemberian keputusan tentang nilai dan proses keputusan tentang arti, tetapi
hal ini tidak berarti bahwa suatu kegiatan evaluasi harus selalu meliputi keduanya.

Pemberian nilai dan arti ini dalam bahasa yang dipergunakan Scriven (1967) adalah
formatif dan sumatif. Jika formatif dan sumatif merupakan fungsi evaluasi, maka
nilai dan arti adalah hasil kegiatan yang dilakukan oleh evaluasi.

3. Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement).
Pemberian pertimbangan ini pada dasarnya merupakan konsep dasar evaluasi.
Melalui pertimbangan inilah ditentukan nilai dan arti (worth and merit) dari sesuatu
yang sedang dievaluasi. Tanpa pemberian pertimbangan, suatu kegiatan bukanlah
termasuk kategori kegiatan evaluasi.

4. Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan kriteria tertentu.
Tanpa kriteria yang jelas, pertimbangan nilai dan arti yang diberikan bukanlah suatu
proses yang dapat diklasifikasikan sebagai evaluasi. Kriteria yang digunakan dapat
saja berasal dari apa yang dievaluasi itu sendiri (internal), tetapi bisa juga berasal dari
luar apa yang dievaluasi (eksternal), baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

1.3 Persamaan dan Perbedaan Evaluasi dan Penilaian
Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan
nilai sesuatu. Di samping itu, alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga
sama. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup (scope) dan
pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas
pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik.
Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal, yakni orang-orang
yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan.
Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta didik, supervisor menilai kinerja guru,
dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen
dalam suatu sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan
dapat dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal) tetapi juga pihak
eksternal (evaluasi eksternal), seperti konsultan mengevaluasi suatu program.

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,
sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih
membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang
kemajuan belajar peserta didik (learning progress), sedangkan evaluasi dan penilaian
lebih bersifat kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya
merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan
penilaian (value judgement) tidak hanya didasarkan kepada hasil pengukuran
(quantitative description), tetapi dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan dan
wawancara (qualitative description).

1.4 Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran
Dalam setiap kegiatan evaluasi, langkah pertama yang harus Anda perhatikan adalah
tujuan evaluasi. Penentuan tujuan evaluasi sangat bergantung dengan jenis evaluasi
yang digunakan. Tujuan evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat
khusus. Jika Anda merumuskan tujuan evaluasi masih bersifat umum, maka Anda
harus merinci tujuan umum tersebut menjadi tujuan khusus, sehingga dapat
menuntun Anda dalam menyusun soal atau mengembangkan instrumen evaluasi
lainnya. Ada dua cara yang dapat Anda tempuh untuk merumuskan tujuan evaluasi
yang bersifat khusus. Pertama, melakukan perincian ruang lingkup evaluasi. Kedua,
melakukan perincian proses mental yang akan dievaluasi. Cara pertama berhubungan
dengan luas pengetahuan sesuai dengan silabus mata pelajaran dan cara kedua
berhubungan dengan jenjang pengetahuan, seperti yang dikembangkan Bloom dkk.
Di samping tujuan evaluasi, Anda juga harus memahami fungsi evaluasi. Fungsi
evaluasi memang cukup luas, tetapi paling tidak Anda dapat meninjaunya dari jenis
evaluasi yang digunakan, seperti evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Hal lainnya
yang dianggap penting adalah prinsip evaluasi. Evaluasi yang baik adalah evaluasi
yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip evaluasi, baik yang berisfat umum
maupun yang bersifat khusus.

Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media,
sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan
khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring,
evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif.

Dalam konteks yang lebih luas lagi, Sax (1980 : 28) mengemukakan tujuan evaluasi
dan pengukuran adalah untuk “selection, placement, diagnosis and remediation,
feedback : norm-referenced and criterion-referenced interpretation, motivation and
guidance of learning, program and curriculum improvement : formative and
summative evaluations, and theory development”. (seleksi, penempatan, diagnosis
dan remediasi, umpan balik : penafsiran acuran-norma dan acuan-patokan, motivasi
dan bimbingan belajar, perbaikan program dan kurikulum : evaluasi formatif dan
sumatif, dan pengembangan teori).

Perlu Anda ketahui bahwa evaluasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan
kegiatan, antara lain bimbingan dan penyuluhan, supervisi, seleksi, dan
pembelajaran. Setiap bidang atau kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang berbeda.
Dalam kegiatan bimbingan, tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi
secara menyeluruh mengenai karakteristik peserta didik, sehingga dapat diberikan
bimbingan dengan sebaik-baiknya. Begitu juga dalam kegiatan supervisi, tujuan
evaluasi adalah untuk menentukan keadaan suatu situasi pendidikan atau
pembelajaran, sehingga dapat diusahakan langkah-langkah perbaikan untuk
meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. Dalam kegiatan seleksi, tujuan evaluasi
adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai
peserta didik untuk jenis pekerjaan, jabatan atau pendidikan tertentu.

Menurut Kellough dan Kellough dalam Swearingen (2006) tujuan penilaian adalah
untuk membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
peserta didik, menilai efektifitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan
efektifitas program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektifitas pembelajaran,
menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan, komunikasi dan
melibatkan orang tua peserta didik.
Chittenden (1994) mengemukakan tujuan penilaian (assessment purpose) adalah
“keeping track, checking-up, finding-out, and summing-up”.

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik

dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama
mengikuti proses pembelajaran.
3. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan

kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga
guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.
4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik

terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.

Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Cronbach (1963 : 236) menjelaskan “evaluation used to improved the course while it
is still fluid contributes more to improvement of education than evaluation used to
appraise a product already on the market”. Cronbach nampaknya lebih menekankan
fungsi evaluasi untuk perbaikan, sedangkan Scriven (1967) membedakan fungsi
evaluasi menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi
formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan
untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum yang
sedang dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan dengan penyimpulan
mengenai kebaikan dari sistem secara keseluruhan. Fungsi ini baru dapat
dilaksanakan jika pengembangan program pembelajaran telah dianggap selesai.
Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung kepada dari sudut mana Anda
melihatnya. Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah :
1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui hinggamana
kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Peserta didik adalah manusia yang belum dewasa.
2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik
sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti peserta
didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan
masyarakat dengan segala karakteristiknya.
3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam
menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan
kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam
usaha memperbaiki proses pembelajarannya.
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam
kelompok, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai.
Hal ini berhubungan dengan sikap dan tanggung jawab orang tua sebagai
pendidik pertama dan utama di lingkungan keluarga.
5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam
menempuh program pendidikannya.
6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan
seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun
kenaikan kelas.
7. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang
berwenang, kepala sekolah, guru-guru dan peserta didik itu sendiri.

Fungsi penilaian
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
Prinsip-prinsip Umum Evaluasi
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, Anda harus memperhatikan
prinsip-prinsip umum evaluasi sebagai berikut :
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental, karena pembelajaran itu
sendiri adalah suatu proses yang kontinu.
2. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, Anda harus mengambil
seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi.
3. Adil dan objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, Anda harus berlaku adil tanpa pilih kasih.
Semua peserta didik harus diperlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Anda
juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan
kemampuan peserta didik.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, Anda hendaknya bekerjasama dengan semua pihak,
seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan
peserta didik itu sendiri.
5. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik bagi Anda sendiri yang
menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat
tersebut.

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
Prinsip Umum Evaluasi

BAB II
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
PEMBAHASAN

II.1 Jenis - Jenis Evaluasi Pembelajaran
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahankelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang
paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan
Eva;uasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa
dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa
4. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan
kemajuan bekajra siswa.
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
1) Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai
rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang
muncul dalam perencanaan
2) Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun
strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3) Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor
hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4) Evaluasi hasil atau produk

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar
untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau
dihentikan.
5) Evaluasi outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni
evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1) Evaluasi program pembelajaran
Evaluais

yang

mencakup

terhadap

tujuan pembelajaran,

isi

program

pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang
lain.
2) Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garisgaris besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3) Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan
pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek
kognitif, afektif, psikomotorik.

Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Berdasarkan objek :
1. Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap,
keyakinan.
2. Evaluasi tnsformasi
Evaluasi terhadao unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain
materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi output
Evaluasi

terhadap

lulusan

yang

mengacu

pada

ketercapaian

hasil

pembelajaran.
Berdasarkan subjek :
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
1. Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator,
misalnya guru.
2. Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya
orangtua, masyarakat.

II.2 Sasaran Evaluasi Pembelajaran
Sasaran evaluasi pembelajaran adalah aspek-aspek yang terkandung dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan demikian sasaran evaluasi pembelajan meliputi :
tujuan pengajaran, unsur dinamis pembelaaran, pelaksnaan pembelajaran, dan
kurikulum.
1. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang perlu
diperhatikan karena unsur/aspek pembelajaran yang lain selalu bermula dan
bermuara pada tujuan pengajaran. Hal-hal yang perlu dievaluasi pada tujuan
pengajaran adalah penjabaran tujuan pengajaran, rumusan tukuan pengajaran
dan unsure-unsur tujuan pengajaran.
2. Unsur dinamis pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran
yang kedua. Yang dimaksud dengan unsure dinamis penbelajaran adalah
sumber belajaratau komponen sistem intruksional yang terlibat dalam
kegiatan pembelajaran. Sumber-sumber belajar dibedakan menjadi dua jenis
yaitu : sumber belajar yang dirancang yakni sunber belajar yang secara
khusus telah dikembangkan sebagai komponen pembelajaran untuk
memberikan kemudahan/fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal, dan
sumber belajar yang kedua yakni sumber belajar yang dimanfaatkan yakni
sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan
pembelajaran namun dapat ditemukan, diterapkan, dan digunakan untuk
keperluan belajar.
3. Pelaksanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai interksi antara sumber
belajar dengan siswa. Dengan demikian dalam mengevaluasi pelaksanaan
pembelajaran, kita sebenarnya menentukan seberapa derajat interaksi antara
siswa dengan beberapa sumber belajar dan seberapa derajat interksi
sumberbelajar dengan tujuan pembelajaran.
4. Kurikulum dipandang sebagai rencana tertulis yakni seperangkat kompnen
pembelajaran yang diuraikan secara tertulis pada bahan tercetak atau buku.
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
II.3 Prosedur Evaluasi Pembelajaran
Prosedur evaluasi pembelajaran terdiri dari lima tahap, yakni penyusunan
rancangan, penyusunan intrumen, pengumpulan data, dan penyusunan laporan
evaluasi pembelajaran.
1) Penyusunan rancangan
Secara garis besar desain evaluasi pembelajaran berisi hal-hal yang sama
dengan tertera dalam desain penelitian yakni meliputi latar belakang,
problematika, tujuan evaluasi, populasi dan sampel, instrument dan sumber
data, serta teknik analisis data.
2) Penyusunan instrument
Setelah menyusun rancangan evaluasi pembelajaran maka tahapan
berikutnya adalah penyusunan instrumen pembelajaran merumuskan tujuan
yang akan dicapai dengan instrument yang akan disusun; membuat kisi-kisi
yang mencanangkan tentang perincian variable dan jenis instrument yang
akan digunakan untuk mengukur bagian vriabel; membuat butir-butir
instrument yang berkaitan dengan kisi-kisi; menyunting instrument evaluasi
pembelajaran.
3) Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik pengumpulan
data diantaranya adalah kausioner, wawancara, pengematan,dan studi kasus.
4) Analisis data
Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis. Data
dapat diolah secara individual maupun kelompok, apabila data diolah sercara
individual maka hasilnya menunjuk kepada seseorang atau suatu keadaan,
sedangkan apabila data diolah dan dianalisis secara kelompok maka hasilnya
menunjukkan pada suatu bagian data atau keseluruhan.
5) Penyusunan laporan
Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut :
a)

tujuan evaluasi

b)

problematika

c)

lingkup dan metodelogi evaluasi pembelajaran

d)

pelaksanaan evaluasi pembelajaran

e)

hasil evaluasi pembelajaran

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
II.4 Teknik-Teknik Evaluasi Pengajaran

Dalam evaluasi secara garis besar, mempunyai dua macam teknik evaluasi, yaitu:
teknik tes dan teknik non tes.
1. Teknik Tes
Sebagai alat pengukur dan penilai, tes ada beberapa macam model menurut
pemakain dan waktu atau kapan digunakannya tes tersebut Model-model tes
tersebut, yaitu: a. Tes Seleksi, b. Tes Awal, c. Tes Akhir, d. Tes Diagnostik,
e. Tes Formatif, f. Tes Sumatif.
2. Tes Seleksi
Tes seleksi ini tak jarang lagi kita dengar dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tes ini juga bisa kita sebut, tes penyaringan bagi calon siswa tahun ajaran
baru yang ingin memasuki suatu lembaga sekolah. Materi tes yang digunakan
dalam tes ini hanyalah materi prasyarat untuk mengikuti atau melanjutkan ke
pendidikan selanjutnya. Misalnya seorang siswa akan melanjutkan studinya di
perguruan tinggi IAIN di prodi bahasa arab, maka siswa tersebut akan di beri
ujian atau tes seleksi yang soalnya mengenai bahasa arab. Apabila nilai yang
didapatkannya memenuhi syarat dan nilainya tinggi maka siswa tersebut
dapat melanjutkan studinya di IAIN. Tes ini bisa juga kita laksanakan secara
lisan, secara tulis dan secara perbuatan.
3. Tes Awal
Tes ini juga sering kita dengar dengan istilah pre-test. Tes ini digunakan pada
saat akan berlangsungnya penyempaian materi yang akan di ajarkan oleh guru
kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau
bahan yang akan di ajarkan telah dapat di kuasai oleh siswa didik. Tes ini
mengandung makna, yaitu: tes yang dilaksankan sebelum berlangsungnya
proses pembelajaran terjadi. Materi tes yang di berikan harus berkenaan
dengan materi yang akan diajarkan dan soalnya mudah-mudah akan tetapi
memenuhi pokok pembahasan yang seharusnya materi tersebut telah dikuasai
oleh siswa. Contoh soal tentang huruf jarr yang di tanyakan pada mahasiswa
bahasa arab semester lima. Dengan catatan apa bila semua soal tes awal dapat
dijawab atau dikuasai dengan baik dan benar, maka materi tes yang
ditanyakan tidak akan diajarkan lagi, dan apabila materi tes yang ditanya
belum cukup dipahami siswa, maka guru hanya mengajarkan materi yang

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
belum dipahami. Tes ini dapat dilaksanakan dan dilakukan dengan tes lisan
dan tulisan.
4. Tes Akhir
Tes ini lebih banyak diketahui dengan post-test. tes ini dilaksanakan pada
akhir proses pembelajaran suatu materi dengan tujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa tentang materi dan pokok penting materi yang
dipelajari. Materi tes ini barkaitan dengan materi yang telah diajarkan kepada
siswa sebelumnya, terutama materi tentang sub-sub penting pelajaran. Naskah
tes akhir sama dengan tes awal supaya guru kita dapat mengetahui mana lebih
baik hasil kedua tes tentang pemahaman siswa. Apabila siswa lebih
memahami suatu materi setelah proses pembelajaran maka, program
pengajaran dinilai berhasil.
5. Tes Diagnostik
Tes ini adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan
siswa sehingga dengan mengetahui kelemahan siswa tersebut, maka kita bisa
memperlakukan siswa tersebut dengan tepat. Materi tes yang ditanya dalam
tes diagnostik biasanya mengenai hal-hal tertentu yang juga merupakan
pengalaman sulit bagi siswa. Tes ini dapat dilaksanakan dengan cara lisan,
tulisan, atau dengan mengkaloborasi kedua cara tes. dalam catatan, tes ini
hanya untuk memeriksa, jika hasil pemeriksaan tersebut membuktikan
kelemahan daya serap siswa maka terhadap suatu pembelajaran. Maka siswa
tersebut akan dilakukan pembimbingan secara khusus kepadanya.
6. Tes Formatif
Tes ini merupakan tes hasil belajar yang tujuannya untuk mengetahui sejauh
mana siswa menguasai pelajaran setelah mengikuti proses pembelajaran dlam
jangka wakt yang telah ditentukan, tes ini dilaksanakan biasanya di tengahtengah perjalanan program pembelajaran. Tes ini juga disebut dengan “ujian
harian”. Materi tes ini adalah materi yang telah di sampaikan kepada siswa
sebelumnya. Soalnya bisa dalam tingkat mudah maupun sulit. Dalam tes ini,
jika siswa telah menguasai materi yang telah diajarkan dengan baik, maka
guru akan menyampaikan materi selanjutnya. Dan apabila materi belum dapat
dikuasai secara menyeluruh, maka guru harus mengajarkan bagian materi
yang belum dipahami.
7. Tes Sumatif

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
Tes ini tidak asing bagi siswa, karena tes ini adalah tes akhir dari program
pembelajaran. Tes ini juga bisa disebut EBTA, tes akhir semestes, UAN. Tes
ini dilaksanaka pada akhir program pembelajaran. Seperti setiap akhir
semester, akhir tahun. Materinya yang di tes adalah materi yang telah diajar
kan selama satu semester. Dengan demikian materi ini lebih banyak dari
materi te yang ada pada tes formatif. Tes ini biasanya dilakukan dengan cara
tulisan, dan biasanya siswa memperoleh soal yang sama satu sama lain. Tes
ini memiliki tingkat tes yang sukar atau lebih berat dari tes formatif. Dengan
ada tes ini maka kita bisa menentukan peringkat atau rangking siswa selama
program pembelajaran, dan juga tes ini menentukan kelayakan seorang siswa
untuk mengikuti program pembelajaran selanjutnya.

8. Teknik Non-Tes
Non tes adalah alat mengevaluasi yang biasanya di gunakan untuk menilai
aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa nontes sebagai alat evaluasi, diantaranya: a. skala bertingkat, b. kuesioner, c.
daftar cocok, d. wawancara, e. pengamatan, f. riwayat hidup.
9. Skala Bertingkat
Skala bertingkat menggambarkan suatu nilai yang berwujud angka terhadap
suatu hasil penentuan. Kita dapat menilai hampir segala aspek dengan skala.
Dengan maksud agar pencatatannya objektif, maka penilaian terhadap
penampilan atau pengambaran kepribadian seseorang disiapkan dalam bentuk
skala.
10. Kuesioner
Kuesioner juga dapat di artikan angket yang digunakan sebagai alat bantu
dalam rangka pengukuran dan penilaian hasil belajar. Dengan adanya angket
yang harus diisi oleh siswa maka guru akan mengetahui keadaan,
pengalaman, pengetahuan dan tingkah. Angket atau soal kuesioner dapat di
berikan secara langsung dan dijawab atau diisi langsung oleh objeknya, ini
dikatakan kuesioner langsung. Dan jika angket atau soal kuesioner dikirim
dan diisi oleh orang lain ( sanak saudaranya), namun soalnya dituju untuk
objek, ini disebut kuesioner tidak langsung. Dengan cara tes ini lebih
menghemat waktu dan tenaga.

11. Daftar Cocok
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
Daftar cocok adalah deretan pertanyaan yang singkat serta mudah dipahami
oleh penjawabnya dengan cara menconteng saja,Contoh:
Berikanlah tanda conteng pada kolom yang sesui dengan pendapatnya.
Pendapat
pernyataan penting biasa Tidak penting
1. Rajin belajar
2. Suka membaca
3. Sering bolos
4. Cepat memahami

12. Wawancara
Wawancara juga disebut dengan interview, secara umum adalah proses
pengumpulan keterangan yang dilakukang dengan tanya jawab lisan sepihak,
bertatap muka langsung, dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Wawancara dapat dibedakan dengan dua jenis: 1. wawancara terpimpin,yang
materi pertanyaannya telah terstruktur dengan tujuannya 2. wawacara bebas,
yang materi yang ditanyakan bebas tidak terstruktur akan tetapi mempunyai
tujuan. Objeknya bisa pada siswa langsung atau orang tuanya.
13. Pengamatan
Pengamatan atau observasi adalah sebuah cara menghimpun data yang
dilakukan oleh guru kepada peserta didiknya dengan cara pengamatan yang
teliti dan mencatat hasil pengamatan secara sistematis. Observasi atau
pengamatan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk: 1. Pengamatan partisipan
adalah pengamatan yang pengamatnya langsung memasuki dan mengikuti
kegiatan yang sedang diamati. Seperti pengamatan tentang pertanian, maka
pengamat harus bergabung menjadi petani. 2. Pengamatan sistematik adalah
observasi dimana faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis, dan
sudah diatur menurut kata gorinya. Pengamatan ini dilakukan di luar dari
kelompok yang ingin diamati. 3. Pengamatan eksperimental akan terjadi jika
pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam hal ini ia dapat
mengendalikan unsure-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga
situasi dapat diatur sesuai dengan tujuan evaluasi.
14. Riwayat hidup
Riwayat hidup juga bisa kita katakan curiculum vite (CV). Atau gambaran
hidup peserta didik, dalam segala aspek. Dengan mengkaji atau menganalisis
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
dukumen atau riwayat hidupnya maka seorang guru akan dapat menarik
kesimpulan tentang tingkah laku atau kepribadian dan sikap dari peserta
didik. Soal-soal yang biasa digunakan seperti. Nama siswa, status dalam
keluarga, agama yang dianut, prestasinya dll.

Ciri-Ciri Tes yang Baik
Tes akan dikatakan baik sebagai alat pengukur apabila memenuhi syarat sebagai
berikut:
1) Validitas
Maksud dari validitas adalah apa bila tes tersebut sesuai dengan materi
pembelajaran. Kata lainnya adalah nilai tes tersebut tepat atau mempunyai
nilai ketepatan jawabanya. Contoh: untuk mengukur pertisipasi siswa
terhadap proses pembelajaran dapat dilahat melaluai kehadiran, terpusatnya
perhatian siswa pada pelajaran, ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh guru dalam arti yang relevan pada permasalahan.
2) Realibilitas
Maksud dari reabilitas tes adalah apa bila tes tersebut dapat dipercaya jika
memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Dengan kata lain,
jika diberikan kepada siswa tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka
siswa akan tetap berada dalam urutan atau tingkatan yang sama dalam
kelompoknya.
3) Objektivitas
Maksud dari objektivitas tes adalah tidak adanya unsur pribadi antara guru
dengan peserta didik baik dalam aspek membuat soal maupun dalam
skoringnya.
4) Praktis dan Ekonomis
Istilah ini telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tes
yang dimaksud dengan praktis dan ekonomis adalah sebuah tes tidak boros
waktu ataupun biaya, sehingga mudah diikuti oleh semua murid.

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
BAB III
KESIMPULAN

Pada hakikatnya tes adalah serangkaian tugas yang harus dilakukan atau soal-soal
yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu.
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas daripada
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
sesuatu. Dalam proses pengukuran tentu harus menggunakan alat ukur. Alat ukur
tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi.
Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang berkesinambungan untuk pengumpulan
informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat
keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah
suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti)
daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka
mengambil suatu keputusan.
Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai
sesuatu. Di samping itu, alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama.
Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup (scope) dan pelaksanaannya.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan
tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi
kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar
peserta didik (learning progress), sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif.
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
sistem pembelajaran. Sedangkan, tujuan umum penilaian adalah keeping-track,
checking-up, finding-out, and summing-up. Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk
mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan;
kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program
pembelajaran; tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan; mendiagnosis
keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran;
seleksi, yaitu memilih peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu;
menentukan kenaikan kelas; dan menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2012), Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Kementrian
Agama Islam.
Ayu, Dwi. (2009), Evaluasi Pembelajaran.
http://ventidanokarsa.blogspot.com/2009/05/evaluasi-pembelajaran.html
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12
Izhaman, Fitrial. (2013), Teknik-teknk Evaluasi Pembelajaran.
http://meyzzacompany.blogspot.com/2013/03/teknik-teknik-evaluasipembelajaran.

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Page 12

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Subjek dan sasaran evaluasi pendidikan
Subjek dan sasaran evaluasi pendidikanSubjek dan sasaran evaluasi pendidikan
Subjek dan sasaran evaluasi pendidikaneryeryey
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastraCoral Reef
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
 
Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiRofiani Intan
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPesa Desgamalia
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikTuti Lestari
 
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxHusna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxAsmaulHusna660274
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKcandraabdillah1
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanAmbar Fidianingsih
 
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip Evaluasi
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip EvaluasiPengertian tujuan-fungsi-prinsip Evaluasi
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip EvaluasiIbrahim Punkers
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiacandrajelek
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDUwes Chaeruman
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Model model evaluasi program
Model model evaluasi programModel model evaluasi program
Model model evaluasi programHiszbul Bahri
 

La actualidad más candente (20)

bab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatifbab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatif
 
Subjek dan sasaran evaluasi pendidikan
Subjek dan sasaran evaluasi pendidikanSubjek dan sasaran evaluasi pendidikan
Subjek dan sasaran evaluasi pendidikan
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
 
Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen Evaluasi
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxHusna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIKPANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
 
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip Evaluasi
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip EvaluasiPengertian tujuan-fungsi-prinsip Evaluasi
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip Evaluasi
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Model model evaluasi program
Model model evaluasi programModel model evaluasi program
Model model evaluasi program
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Media dan teknologi pembelajaran
Media dan teknologi pembelajaranMedia dan teknologi pembelajaran
Media dan teknologi pembelajaran
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 

Similar a Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

Pengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasiPengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasitri_setiawan77
 
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran yuliartiramli
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxIbnuNizamSoamole1
 
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranMakalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranRiszki Alfiah Rahmah
 
hakekat evalusi pembelajaran
hakekat evalusi pembelajaranhakekat evalusi pembelajaran
hakekat evalusi pembelajaransuciariani
 
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxmas iwan
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_amirafirda
 
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docxEVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docxandiyuliyanto1
 
Evaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran linaEvaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran linaJosua Sitorus
 
Impelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasiImpelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasiasti_fauziah
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiMulyati Rahman
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiSeptian Muna Barakati
 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASILinda Rosita
 

Similar a Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah (20)

pertemuan 7.pptx
pertemuan 7.pptxpertemuan 7.pptx
pertemuan 7.pptx
 
Pengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasiPengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasi
 
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranMakalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
 
hakekat evalusi pembelajaran
hakekat evalusi pembelajaranhakekat evalusi pembelajaran
hakekat evalusi pembelajaran
 
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docxEVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
 
Evaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran linaEvaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran lina
 
Kb 1 konsep dasar evaluasi
Kb 1 konsep dasar evaluasiKb 1 konsep dasar evaluasi
Kb 1 konsep dasar evaluasi
 
Impelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasiImpelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasi
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
PPT EPM TUGAS 1.pdf
PPT EPM TUGAS 1.pdfPPT EPM TUGAS 1.pdf
PPT EPM TUGAS 1.pdf
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 

Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang S alah satu kompetensi yang harus Anda kuasai adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab Anda sebagai guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan guru, dimana salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran. Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Di sekolah, Anda sering mendengar bahwa guru sering memberikan ulangan harian, ujian akhir semester, ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri. 1.2 Pengertian Evaluasi Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran. Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi. MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 2. Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi diagnostik, selektif, penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya, evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, hasil dan outcom. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan. Guba dan Lincoln (1985 : 35), mendefinisikan evaluasi sebagai “a process for describing an evaluand and judging its merit and worth”. (suatu proses untuk menggambarkan evaluan (orang yang dievaluasi) dan menimbang makna dan nilainya). Sax (1980 : 18) juga berpendapat “evaluation is a process through which a value judgement or decision is made from a variety of observations and from the background and training of the evaluator”. (evaluasi adalah suatu proses dimana pertimbangan atau keputusan suatu nilai dibuat dari berbagai pengamatan, latar belakang serta pelatihan dari evaluator). Dari dua rumusan tentang evaluasi ini, dapat kita peroleh gambaran bahwa evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat suatu keputusan. Berdasarkan pengertian ini, ada beberapa hal yang perlu kita pahami lebih lanjut, yaitu : 1. Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas daripada sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai maupun arti. Sedangkan kegiatan untuk sampai kepada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. 2. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu, terutama yang berkenaan dengan nilai dan arti. S. Hamid Hasan (1988 : 14-15) secara tegas membedakan kedua istilah tersebut sebagai berikut : Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan pertimbangannya mengenai evaluan tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang bersifat dari luar. Jadi pertimbangan yang diberikan sepenuhnya berdasarkan apa evaluan itu sendiri. MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 3. Sedangkan arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluan dalam suatu konteks tertentu. Tentu saja kegiatan evaluasi yang komprehensif adalah yang meliputi baik proses pemberian keputusan tentang nilai dan proses keputusan tentang arti, tetapi hal ini tidak berarti bahwa suatu kegiatan evaluasi harus selalu meliputi keduanya. Pemberian nilai dan arti ini dalam bahasa yang dipergunakan Scriven (1967) adalah formatif dan sumatif. Jika formatif dan sumatif merupakan fungsi evaluasi, maka nilai dan arti adalah hasil kegiatan yang dilakukan oleh evaluasi. 3. Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement). Pemberian pertimbangan ini pada dasarnya merupakan konsep dasar evaluasi. Melalui pertimbangan inilah ditentukan nilai dan arti (worth and merit) dari sesuatu yang sedang dievaluasi. Tanpa pemberian pertimbangan, suatu kegiatan bukanlah termasuk kategori kegiatan evaluasi. 4. Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan kriteria tertentu. Tanpa kriteria yang jelas, pertimbangan nilai dan arti yang diberikan bukanlah suatu proses yang dapat diklasifikasikan sebagai evaluasi. Kriteria yang digunakan dapat saja berasal dari apa yang dievaluasi itu sendiri (internal), tetapi bisa juga berasal dari luar apa yang dievaluasi (eksternal), baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. 1.3 Persamaan dan Perbedaan Evaluasi dan Penilaian Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Di samping itu, alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup (scope) dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal, yakni orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan. Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta didik, supervisor menilai kinerja guru, dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen dalam suatu sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal) tetapi juga pihak eksternal (evaluasi eksternal), seperti konsultan mengevaluasi suatu program. MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 4. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik (learning progress), sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian (value judgement) tidak hanya didasarkan kepada hasil pengukuran (quantitative description), tetapi dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan dan wawancara (qualitative description). 1.4 Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran Dalam setiap kegiatan evaluasi, langkah pertama yang harus Anda perhatikan adalah tujuan evaluasi. Penentuan tujuan evaluasi sangat bergantung dengan jenis evaluasi yang digunakan. Tujuan evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Jika Anda merumuskan tujuan evaluasi masih bersifat umum, maka Anda harus merinci tujuan umum tersebut menjadi tujuan khusus, sehingga dapat menuntun Anda dalam menyusun soal atau mengembangkan instrumen evaluasi lainnya. Ada dua cara yang dapat Anda tempuh untuk merumuskan tujuan evaluasi yang bersifat khusus. Pertama, melakukan perincian ruang lingkup evaluasi. Kedua, melakukan perincian proses mental yang akan dievaluasi. Cara pertama berhubungan dengan luas pengetahuan sesuai dengan silabus mata pelajaran dan cara kedua berhubungan dengan jenjang pengetahuan, seperti yang dikembangkan Bloom dkk. Di samping tujuan evaluasi, Anda juga harus memahami fungsi evaluasi. Fungsi evaluasi memang cukup luas, tetapi paling tidak Anda dapat meninjaunya dari jenis evaluasi yang digunakan, seperti evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Hal lainnya yang dianggap penting adalah prinsip evaluasi. Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip evaluasi, baik yang berisfat umum maupun yang bersifat khusus. Tujuan Evaluasi Pembelajaran Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 5. sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif. Dalam konteks yang lebih luas lagi, Sax (1980 : 28) mengemukakan tujuan evaluasi dan pengukuran adalah untuk “selection, placement, diagnosis and remediation, feedback : norm-referenced and criterion-referenced interpretation, motivation and guidance of learning, program and curriculum improvement : formative and summative evaluations, and theory development”. (seleksi, penempatan, diagnosis dan remediasi, umpan balik : penafsiran acuran-norma dan acuan-patokan, motivasi dan bimbingan belajar, perbaikan program dan kurikulum : evaluasi formatif dan sumatif, dan pengembangan teori). Perlu Anda ketahui bahwa evaluasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain bimbingan dan penyuluhan, supervisi, seleksi, dan pembelajaran. Setiap bidang atau kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang berbeda. Dalam kegiatan bimbingan, tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai karakteristik peserta didik, sehingga dapat diberikan bimbingan dengan sebaik-baiknya. Begitu juga dalam kegiatan supervisi, tujuan evaluasi adalah untuk menentukan keadaan suatu situasi pendidikan atau pembelajaran, sehingga dapat diusahakan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. Dalam kegiatan seleksi, tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai peserta didik untuk jenis pekerjaan, jabatan atau pendidikan tertentu. Menurut Kellough dan Kellough dalam Swearingen (2006) tujuan penilaian adalah untuk membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, menilai efektifitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan efektifitas program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektifitas pembelajaran, menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan, komunikasi dan melibatkan orang tua peserta didik. Chittenden (1994) mengemukakan tujuan penilaian (assessment purpose) adalah “keeping track, checking-up, finding-out, and summing-up”. MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 6. 1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. 3. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya. 4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Fungsi Evaluasi Pembelajaran Cronbach (1963 : 236) menjelaskan “evaluation used to improved the course while it is still fluid contributes more to improvement of education than evaluation used to appraise a product already on the market”. Cronbach nampaknya lebih menekankan fungsi evaluasi untuk perbaikan, sedangkan Scriven (1967) membedakan fungsi evaluasi menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum yang sedang dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan dari sistem secara keseluruhan. Fungsi ini baru dapat dilaksanakan jika pengembangan program pembelajaran telah dianggap selesai. Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung kepada dari sudut mana Anda melihatnya. Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah : 1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui hinggamana kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Peserta didik adalah manusia yang belum dewasa. 2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti peserta didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya. 3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya. MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 7. 4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai. Hal ini berhubungan dengan sikap dan tanggung jawab orang tua sebagai pendidik pertama dan utama di lingkungan keluarga. 5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya. 6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun kenaikan kelas. 7. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwenang, kepala sekolah, guru-guru dan peserta didik itu sendiri. Fungsi penilaian MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 8. Prinsip-prinsip Umum Evaluasi Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, Anda harus memperhatikan prinsip-prinsip umum evaluasi sebagai berikut : 1. Kontinuitas Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental, karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu. 2. Komprehensif Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, Anda harus mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. 3. Adil dan objektif Dalam melaksanakan evaluasi, Anda harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Semua peserta didik harus diperlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Anda juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. 4. Kooperatif Dalam kegiatan evaluasi, Anda hendaknya bekerjasama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri. 5. Praktis Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik bagi Anda sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 9. Prinsip Umum Evaluasi BAB II MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 10. PEMBAHASAN II.1 Jenis - Jenis Evaluasi Pembelajaran Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi : 1. Evaluasi diagnostik Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahankelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya. 2. Evaluasi selektif Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu. 3. Evaluasi penempatan Eva;uasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa 4. Evaluasi formatif Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar. 5. Evaluasi sumatif Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekajra siswa. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran : 1) Evaluasi konteks Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan 2) Evaluasi input Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan. 3) Evaluasi proses Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya. 4) Evaluasi hasil atau produk MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 11. Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan. 5) Evaluasi outcom atau lulusan Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran : 1) Evaluasi program pembelajaran Evaluais yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain. 2) Evaluasi proses pembelajaran Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garisgaris besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 3) Evaluasi hasil pembelajaran Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi Berdasarkan objek : 1. Evaluasi input Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan. 2. Evaluasi tnsformasi Evaluasi terhadao unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain. 3. Evaluasi output Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran. Berdasarkan subjek : MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 12. 1. Evaluasi internal Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru. 2. Evaluasi eksternal Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat. II.2 Sasaran Evaluasi Pembelajaran Sasaran evaluasi pembelajaran adalah aspek-aspek yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian sasaran evaluasi pembelajan meliputi : tujuan pengajaran, unsur dinamis pembelaaran, pelaksnaan pembelajaran, dan kurikulum. 1. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang perlu diperhatikan karena unsur/aspek pembelajaran yang lain selalu bermula dan bermuara pada tujuan pengajaran. Hal-hal yang perlu dievaluasi pada tujuan pengajaran adalah penjabaran tujuan pengajaran, rumusan tukuan pengajaran dan unsure-unsur tujuan pengajaran. 2. Unsur dinamis pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang kedua. Yang dimaksud dengan unsure dinamis penbelajaran adalah sumber belajaratau komponen sistem intruksional yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Sumber-sumber belajar dibedakan menjadi dua jenis yaitu : sumber belajar yang dirancang yakni sunber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen pembelajaran untuk memberikan kemudahan/fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal, dan sumber belajar yang kedua yakni sumber belajar yang dimanfaatkan yakni sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diterapkan, dan digunakan untuk keperluan belajar. 3. Pelaksanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai interksi antara sumber belajar dengan siswa. Dengan demikian dalam mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, kita sebenarnya menentukan seberapa derajat interaksi antara siswa dengan beberapa sumber belajar dan seberapa derajat interksi sumberbelajar dengan tujuan pembelajaran. 4. Kurikulum dipandang sebagai rencana tertulis yakni seperangkat kompnen pembelajaran yang diuraikan secara tertulis pada bahan tercetak atau buku. MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 13. II.3 Prosedur Evaluasi Pembelajaran Prosedur evaluasi pembelajaran terdiri dari lima tahap, yakni penyusunan rancangan, penyusunan intrumen, pengumpulan data, dan penyusunan laporan evaluasi pembelajaran. 1) Penyusunan rancangan Secara garis besar desain evaluasi pembelajaran berisi hal-hal yang sama dengan tertera dalam desain penelitian yakni meliputi latar belakang, problematika, tujuan evaluasi, populasi dan sampel, instrument dan sumber data, serta teknik analisis data. 2) Penyusunan instrument Setelah menyusun rancangan evaluasi pembelajaran maka tahapan berikutnya adalah penyusunan instrumen pembelajaran merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrument yang akan disusun; membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variable dan jenis instrument yang akan digunakan untuk mengukur bagian vriabel; membuat butir-butir instrument yang berkaitan dengan kisi-kisi; menyunting instrument evaluasi pembelajaran. 3) Pengumpulan data Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik pengumpulan data diantaranya adalah kausioner, wawancara, pengematan,dan studi kasus. 4) Analisis data Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis. Data dapat diolah secara individual maupun kelompok, apabila data diolah sercara individual maka hasilnya menunjuk kepada seseorang atau suatu keadaan, sedangkan apabila data diolah dan dianalisis secara kelompok maka hasilnya menunjukkan pada suatu bagian data atau keseluruhan. 5) Penyusunan laporan Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut : a) tujuan evaluasi b) problematika c) lingkup dan metodelogi evaluasi pembelajaran d) pelaksanaan evaluasi pembelajaran e) hasil evaluasi pembelajaran MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 14. II.4 Teknik-Teknik Evaluasi Pengajaran Dalam evaluasi secara garis besar, mempunyai dua macam teknik evaluasi, yaitu: teknik tes dan teknik non tes. 1. Teknik Tes Sebagai alat pengukur dan penilai, tes ada beberapa macam model menurut pemakain dan waktu atau kapan digunakannya tes tersebut Model-model tes tersebut, yaitu: a. Tes Seleksi, b. Tes Awal, c. Tes Akhir, d. Tes Diagnostik, e. Tes Formatif, f. Tes Sumatif. 2. Tes Seleksi Tes seleksi ini tak jarang lagi kita dengar dalam kehidupan kita sehari-hari. Tes ini juga bisa kita sebut, tes penyaringan bagi calon siswa tahun ajaran baru yang ingin memasuki suatu lembaga sekolah. Materi tes yang digunakan dalam tes ini hanyalah materi prasyarat untuk mengikuti atau melanjutkan ke pendidikan selanjutnya. Misalnya seorang siswa akan melanjutkan studinya di perguruan tinggi IAIN di prodi bahasa arab, maka siswa tersebut akan di beri ujian atau tes seleksi yang soalnya mengenai bahasa arab. Apabila nilai yang didapatkannya memenuhi syarat dan nilainya tinggi maka siswa tersebut dapat melanjutkan studinya di IAIN. Tes ini bisa juga kita laksanakan secara lisan, secara tulis dan secara perbuatan. 3. Tes Awal Tes ini juga sering kita dengar dengan istilah pre-test. Tes ini digunakan pada saat akan berlangsungnya penyempaian materi yang akan di ajarkan oleh guru kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan yang akan di ajarkan telah dapat di kuasai oleh siswa didik. Tes ini mengandung makna, yaitu: tes yang dilaksankan sebelum berlangsungnya proses pembelajaran terjadi. Materi tes yang di berikan harus berkenaan dengan materi yang akan diajarkan dan soalnya mudah-mudah akan tetapi memenuhi pokok pembahasan yang seharusnya materi tersebut telah dikuasai oleh siswa. Contoh soal tentang huruf jarr yang di tanyakan pada mahasiswa bahasa arab semester lima. Dengan catatan apa bila semua soal tes awal dapat dijawab atau dikuasai dengan baik dan benar, maka materi tes yang ditanyakan tidak akan diajarkan lagi, dan apabila materi tes yang ditanya belum cukup dipahami siswa, maka guru hanya mengajarkan materi yang MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 15. belum dipahami. Tes ini dapat dilaksanakan dan dilakukan dengan tes lisan dan tulisan. 4. Tes Akhir Tes ini lebih banyak diketahui dengan post-test. tes ini dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran suatu materi dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi dan pokok penting materi yang dipelajari. Materi tes ini barkaitan dengan materi yang telah diajarkan kepada siswa sebelumnya, terutama materi tentang sub-sub penting pelajaran. Naskah tes akhir sama dengan tes awal supaya guru kita dapat mengetahui mana lebih baik hasil kedua tes tentang pemahaman siswa. Apabila siswa lebih memahami suatu materi setelah proses pembelajaran maka, program pengajaran dinilai berhasil. 5. Tes Diagnostik Tes ini adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga dengan mengetahui kelemahan siswa tersebut, maka kita bisa memperlakukan siswa tersebut dengan tepat. Materi tes yang ditanya dalam tes diagnostik biasanya mengenai hal-hal tertentu yang juga merupakan pengalaman sulit bagi siswa. Tes ini dapat dilaksanakan dengan cara lisan, tulisan, atau dengan mengkaloborasi kedua cara tes. dalam catatan, tes ini hanya untuk memeriksa, jika hasil pemeriksaan tersebut membuktikan kelemahan daya serap siswa maka terhadap suatu pembelajaran. Maka siswa tersebut akan dilakukan pembimbingan secara khusus kepadanya. 6. Tes Formatif Tes ini merupakan tes hasil belajar yang tujuannya untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai pelajaran setelah mengikuti proses pembelajaran dlam jangka wakt yang telah ditentukan, tes ini dilaksanakan biasanya di tengahtengah perjalanan program pembelajaran. Tes ini juga disebut dengan “ujian harian”. Materi tes ini adalah materi yang telah di sampaikan kepada siswa sebelumnya. Soalnya bisa dalam tingkat mudah maupun sulit. Dalam tes ini, jika siswa telah menguasai materi yang telah diajarkan dengan baik, maka guru akan menyampaikan materi selanjutnya. Dan apabila materi belum dapat dikuasai secara menyeluruh, maka guru harus mengajarkan bagian materi yang belum dipahami. 7. Tes Sumatif MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 16. Tes ini tidak asing bagi siswa, karena tes ini adalah tes akhir dari program pembelajaran. Tes ini juga bisa disebut EBTA, tes akhir semestes, UAN. Tes ini dilaksanaka pada akhir program pembelajaran. Seperti setiap akhir semester, akhir tahun. Materinya yang di tes adalah materi yang telah diajar kan selama satu semester. Dengan demikian materi ini lebih banyak dari materi te yang ada pada tes formatif. Tes ini biasanya dilakukan dengan cara tulisan, dan biasanya siswa memperoleh soal yang sama satu sama lain. Tes ini memiliki tingkat tes yang sukar atau lebih berat dari tes formatif. Dengan ada tes ini maka kita bisa menentukan peringkat atau rangking siswa selama program pembelajaran, dan juga tes ini menentukan kelayakan seorang siswa untuk mengikuti program pembelajaran selanjutnya. 8. Teknik Non-Tes Non tes adalah alat mengevaluasi yang biasanya di gunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa nontes sebagai alat evaluasi, diantaranya: a. skala bertingkat, b. kuesioner, c. daftar cocok, d. wawancara, e. pengamatan, f. riwayat hidup. 9. Skala Bertingkat Skala bertingkat menggambarkan suatu nilai yang berwujud angka terhadap suatu hasil penentuan. Kita dapat menilai hampir segala aspek dengan skala. Dengan maksud agar pencatatannya objektif, maka penilaian terhadap penampilan atau pengambaran kepribadian seseorang disiapkan dalam bentuk skala. 10. Kuesioner Kuesioner juga dapat di artikan angket yang digunakan sebagai alat bantu dalam rangka pengukuran dan penilaian hasil belajar. Dengan adanya angket yang harus diisi oleh siswa maka guru akan mengetahui keadaan, pengalaman, pengetahuan dan tingkah. Angket atau soal kuesioner dapat di berikan secara langsung dan dijawab atau diisi langsung oleh objeknya, ini dikatakan kuesioner langsung. Dan jika angket atau soal kuesioner dikirim dan diisi oleh orang lain ( sanak saudaranya), namun soalnya dituju untuk objek, ini disebut kuesioner tidak langsung. Dengan cara tes ini lebih menghemat waktu dan tenaga. 11. Daftar Cocok MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 17. Daftar cocok adalah deretan pertanyaan yang singkat serta mudah dipahami oleh penjawabnya dengan cara menconteng saja,Contoh: Berikanlah tanda conteng pada kolom yang sesui dengan pendapatnya. Pendapat pernyataan penting biasa Tidak penting 1. Rajin belajar 2. Suka membaca 3. Sering bolos 4. Cepat memahami 12. Wawancara Wawancara juga disebut dengan interview, secara umum adalah proses pengumpulan keterangan yang dilakukang dengan tanya jawab lisan sepihak, bertatap muka langsung, dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Wawancara dapat dibedakan dengan dua jenis: 1. wawancara terpimpin,yang materi pertanyaannya telah terstruktur dengan tujuannya 2. wawacara bebas, yang materi yang ditanyakan bebas tidak terstruktur akan tetapi mempunyai tujuan. Objeknya bisa pada siswa langsung atau orang tuanya. 13. Pengamatan Pengamatan atau observasi adalah sebuah cara menghimpun data yang dilakukan oleh guru kepada peserta didiknya dengan cara pengamatan yang teliti dan mencatat hasil pengamatan secara sistematis. Observasi atau pengamatan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk: 1. Pengamatan partisipan adalah pengamatan yang pengamatnya langsung memasuki dan mengikuti kegiatan yang sedang diamati. Seperti pengamatan tentang pertanian, maka pengamat harus bergabung menjadi petani. 2. Pengamatan sistematik adalah observasi dimana faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis, dan sudah diatur menurut kata gorinya. Pengamatan ini dilakukan di luar dari kelompok yang ingin diamati. 3. Pengamatan eksperimental akan terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam hal ini ia dapat mengendalikan unsure-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi dapat diatur sesuai dengan tujuan evaluasi. 14. Riwayat hidup Riwayat hidup juga bisa kita katakan curiculum vite (CV). Atau gambaran hidup peserta didik, dalam segala aspek. Dengan mengkaji atau menganalisis MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 18. dukumen atau riwayat hidupnya maka seorang guru akan dapat menarik kesimpulan tentang tingkah laku atau kepribadian dan sikap dari peserta didik. Soal-soal yang biasa digunakan seperti. Nama siswa, status dalam keluarga, agama yang dianut, prestasinya dll. Ciri-Ciri Tes yang Baik Tes akan dikatakan baik sebagai alat pengukur apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1) Validitas Maksud dari validitas adalah apa bila tes tersebut sesuai dengan materi pembelajaran. Kata lainnya adalah nilai tes tersebut tepat atau mempunyai nilai ketepatan jawabanya. Contoh: untuk mengukur pertisipasi siswa terhadap proses pembelajaran dapat dilahat melaluai kehadiran, terpusatnya perhatian siswa pada pelajaran, ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam arti yang relevan pada permasalahan. 2) Realibilitas Maksud dari reabilitas tes adalah apa bila tes tersebut dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Dengan kata lain, jika diberikan kepada siswa tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka siswa akan tetap berada dalam urutan atau tingkatan yang sama dalam kelompoknya. 3) Objektivitas Maksud dari objektivitas tes adalah tidak adanya unsur pribadi antara guru dengan peserta didik baik dalam aspek membuat soal maupun dalam skoringnya. 4) Praktis dan Ekonomis Istilah ini telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tes yang dimaksud dengan praktis dan ekonomis adalah sebuah tes tidak boros waktu ataupun biaya, sehingga mudah diikuti oleh semua murid. MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 19. BAB III KESIMPULAN Pada hakikatnya tes adalah serangkaian tugas yang harus dilakukan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas daripada MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 20. sesuatu. Dalam proses pengukuran tentu harus menggunakan alat ukur. Alat ukur tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang berkesinambungan untuk pengumpulan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan. Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Di samping itu, alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup (scope) dan pelaksanaannya. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik (learning progress), sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran. Sedangkan, tujuan umum penilaian adalah keeping-track, checking-up, finding-out, and summing-up. Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan; kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran; tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan; mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; seleksi, yaitu memilih peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu; menentukan kenaikan kelas; dan menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. (2012), Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Kementrian Agama Islam. Ayu, Dwi. (2009), Evaluasi Pembelajaran. http://ventidanokarsa.blogspot.com/2009/05/evaluasi-pembelajaran.html MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12
  • 21. Izhaman, Fitrial. (2013), Teknik-teknk Evaluasi Pembelajaran. http://meyzzacompany.blogspot.com/2013/03/teknik-teknik-evaluasipembelajaran. MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12