SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 39
CREATED BY: UMI PUJIATI,
M.Pd
DAFTAR ISI
Apa itu pajak?
Fungsi pajak itu apa saja, ya?
Trus, tahukah kita jenis-
jenis pajak itu apa aja
ya????????????????
Apa sajakah
tarif pajak itu,
kawan?
Dan, bagaimana kita bisa
menghitung pajak penghasilan
maupun pajak bumi dan
bangunan, saudara?
PENGERTIAN PAJAK
iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang
yang pemungutannya dapat dipaksakan dan tanpa
memperoleh balas jasa (kontraprestasi) secara langsung
DI INDONESIA,
lembaga pemerintah yang mengelola perpajakan adalah
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ada di bawah
naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia
LANDASAN HUKUM
Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-
undang.
Pasal 23 Ayat 2 UUD 1945
Undang-Undang perpajakan yang disempurnakan dan berlaku
sejak 1 Januari 2001
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan.
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (PPh).
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa (PPn) serta Pajak tentang Penjualan atas Barang Mewah
(PPn BM).
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan.
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
dan Keputusan Menteri Keuangan No 201/ KMK.04/2000 tentang
Penyesuaian Besarnya NJOPTKP sebagai Dasar Penghitungan Pajak Bumi
dan Bangunan.
JUST TO KNOW ABOUT:
• orang perorangan atau badan hukum yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan, ditetapkan untuk
melakukan kewajiban membayar pajak
Subjek pajak
• hal yang dikenakan pajak, misalnya penghasilan, bumi dan
bangunan, mobil, dan motor.
Objek pajak
• ketentuan mengenai berapa besarnya pajak yang harus dibayar
oleh wajib pajak, berdasarkan objek pajak yang dimaksud
Tarif pajak
1. Fungsi Budgeter
pajak sebagai sumber penerimaan
negara untuk membiayai
pengeluaran pemerintah
contoh: belanja pegawai, belanja
barang,
dan pemeliharaan
2. Fungsi Mengatur
(Regulerend/Regulatory)
pajak sebagai alat mengatur
kebijakan pemerintah dalam bidang
sosial dan ekonomi
contoh: dalam
rangka merangsang dan
meningkatkan investasi maka
pemerintah
dapat memberikan fasilitas
keringanan pajak investasi
3. Fungsi Stabilitas
Melalui pungutan pajak, pemerintah dapat mengatur aktivitas
ekonomi masyarakat sehingga akan tercipta kondisi ekonomi yang
stabil
contoh: belanja pegawai, belanja barang, dan pemeliharaan
4. Fungsi Redistribusi Pendapatan
Dengan adanya pungutan pajak, pemerintah dapat mengatur
distribusi dan mengalokasikan peruntukan pajak sehingga semua
masyarakat secara langsung ataupun tidak langsung dapat
merasakan manfaat dari hasil pemungutan pajak yang dilakukan
oleh pemerintah.
JENIS-JENIS PAJAK
Penanggung
Pajak
Pajak
Langsung
pajak yang harus
ditanggung
sendiri oleh wajib
pajak dan tidak
boleh
dilimpahkan ke
orang lain
Pajak
Penghasilan
(PPh), Pajak
Bumi dan
Bangunan
(PBB)
Pajak Tak
Langsung
pajak yang dapat
dilimpahkan
kepada orang
lain
Pajak
Pertambahan
Nilai (PPN)
Contoh barang yang dikenai Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB)
JENIS-JENIS PAJAK
Lembaga
Pemungut
nya
Pajak
Pusat
pajak yang
dipungut oleh
pemerintah pusat
untuk membiayai
rumah tangga
negara
contoh:
PPN, PBB,
PPnBM
Pajak
Daerah
pajak yang
dipungut oleh
pemerintah
daerah untuk
membiayai
rumah tangga
daerah
TK I
Pajak Bumi
dan Bangunan
TK
II
Pajak
Hiburan, Pajak
reklame, Pajak
Penerangan dan
Pajak Kendaraan
Bermotor.
Contoh barang yang dikenai pajak pertambahan
nilai (PPN)
Contoh Pajak Pusat Pajak Barang Mewah (PPnBM)
JENIS-JENIS PAJAK
Sifat Objek
Pajak
Pajak
pribadi
pajak yang
pengenaannya
bersifat pribadi
wajib pajak
Pajak Penghasilan
(PPh), Pajak
Bumi dan
Bangunan (PBB)
Pajak
kebendaan
pajak yang
pengenaannya
memerhatikan objek
pajak (benda yang
dikenai pajak)
contoh: PPN, bea
masuk, cukai, pajak
barang ekspor
Contoh benda kena cukai
TARIF PAJAK
• makin tinggi nilai objek pajak, persentase tarif pajak makin meningkat
Tarif Progresif
• makin tinggi nilai objek pajak, persentase tarif pajak makin menurun
Tarif Degresif
• persentase tarif pajak tetap, berapapun nilai objek pajaknya
Tarif Proporsional
• nilai nominal pajak yang harus dibayar tetap, berapapun nilai objek pajak
Tarif Tetap
BAGAIMANA CARA
MENGHITUNG PAJAK
PENGHASILAN?
01. Pajak Penghasilan
Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang
diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi
dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau
jabatan, jasa, dan kegiatan.
 Pajak Penghasilan diatur dalam Undang-undang No. 28 Tahun
2007.
 Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap
subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya
dalam tahun pajak.
 Subyek pajak di sini dapat berupa orang pribadi atau badan
misal PT dan Koperasi.
Mulai 1 Januari 2013 batas Penghasilan tidak kena pajak ini atau
yang disebut PTKP (Penghasilan Tidak kena Pajak) dinaikkan
menjadi Rp 24.300.000 atau jika dihitung per bulannya adalah Rp
2.025.000.
Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan nomor: PMK-
196/PMK.011/2012 tentang penyesuaian besarnya PTKP. Peraturan
ini berlaku definitif mulai 1 Januari 2013.
01. Pajak Penghasilan
Selengkapnya kenaikan PTKP ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. TK, Lajang (tidak menikah), Lama: Rp. 15.840.000,- Baru: Rp. 24.300.000,-
2. TK1, Lajang dengan 1 tanggungan, Lama Rp. 17.160.000,- Baru: 26.325.000,-
3. TK2, Lajang dengan 2 tanggungan, Lama Rp. 18.480.000,- Baru: 28.350.000,-
4. TK3, Lajang dengan 3 tanggungan, Lama Rp. 19.800.000,- Baru: 30.375.000,-
5. K, Menikah tanpa tanggungan, Lama Rp. 17.160.000,- Baru: 26.325.000,-
6. K1, Menikah dengan 1 tanggungan, Lama Rp. 18.480.000,- Baru: 28.350.000,-
7. K2, Menikah dengan 2 tanggungan, Lama Rp. 19.800.000,- Baru: 30.375.000,-
8. K3, Menikah dengan 3 tanggungan, Lama Rp. 21.120.000,- Baru: 32.400.000,-
01. Pajak Penghasilan
PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak)
http://www.pajak.go.id/content/penyesuaian-besaran-penghasilan-tidak-kena-pajak
Keterangan Wajib Pajak Kawin Tanggungan Jumlah PTKP
TK 24.300.000,- - - 24.300.000,-
TK1 24.300.000,- -
2.025.000
26.325.000,-
TK2 24.300.000,- -
4.050.000
28.350.000,-
K/0 24.300.000,- 2.025.000 - 26.325.000,-
K/1 24.300.000,- 2.025.000 2.025.000 28.350.000,-
K/2 24.300.000,- 2.025.000 4.050.000 30.375.000,-
K/3 24.300.000,- 2.025.000 6.075.000 32.400.000,-
Keterangan
TK : tidak kawin
TK1 : lajang dengan 1 tanggungan
TK2 : lajang dengan 2 tanggungan
K/0 : kawin, tidak punya tanggungan
K/1 : kawin dengan 1 tanggungan
K/2 : kawin dengan 2 tanggungan
K/3 : kawin dengan 3 tanggungan
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif
Sampai dengan Rp 50.000.000,00
Di atas Rp 50.000.000,00 – Rp 250.000.000,00
Di atas Rp 250.000.000,00 – Rp 500.000.000,00
Di atas Rp 500.000.000,00
5%
15%
25%
30%
Contoh perhitungan pajak penghasilan (PPH)
Seorang pegawai mendapat gaji setiap bulan Rp3.000.000,00. Ia mempunyai
satu istri tidak bekerja dan satu anak. Hitunglah pajak penghasilan pegawai
tersebut!
Penghasilan 1 tahun = 12 bulan Rp3.000.000,00 = Rp36.000.000,00
Penghasilan tidak kena pajak:
 Wajib pajak Rp 24.300.000
 Istri Rp 2.025.000
 Anak Rp 2.025.000 +
 Penghasilan Tidak Kena Pajaknya Rp 28.350.000,00 -
 Penghasilan Kena Pajak Rp 7.650.000,00
 Pajak yang harus dibayar 5% 7.650.000 Rp 382.500,00
 Pajak 1 bulan adalah Rp 382.500,00 : 12 Rp 31.875,00
PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak)
http://www.pajak.go.id/content/penyesuaian-besaran-penghasilan-tidak-kena-pajak
Keterangan Wajib Pajak Kawin Tanggungan Jumlah PTKP
TK 24.300.000,- - - 24.300.000,-
TK1 24.300.000,- -
2.025.000
26.325.000,-
TK2 24.300.000,- -
4.050.000
28.350.000,-
K/0 24.300.000,- 2.025.000 - 26.325.000,-
K/1 24.300.000,- 2.025.000 2.025.000 28.350.000,-
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif
Sampai dengan Rp 50.000.000,00
Di atas Rp 50.000.000,00 – Rp 250.000.000,00
Di atas Rp 250.000.000,00 – Rp 500.000.000,00
Di atas Rp 500.000.000,00
5%
15%
25%
30%
Contoh perhitungan pajak penghasilan (PPH)
Tuan Bendi mempunyai penghasilan setahun Rp 72.000.000,00.
Wajib pajak berstatus menikah dengan 1 (satu) orang anak,
sedangkan istrinya tidak bekerja. Hitunglah pajak penghasilan
Bapak Bendi!
Penghasilan 1 tahun = Rp 72.000.000,00
Penghasilan tidak kena pajak:
 Wajib pajak Rp 24.300.000
 Istri Rp 2.025.000
 Anak Rp 2.025.000 +
 Penghasilan Tidak Kena Pajaknya Rp 28.350.000,00 -
 Penghasilan Kena Pajak Rp 43.650.000,00
 Pajak yang harus dibayar 15% 43.650.000 Rp 6.547.500,00
 Pajak 1 bulan adalah Rp 6.547.500,00 : 12 Rp 545.625,00
Tuan Parto seorang pegawai PT Opera, menerima penghasilan tiap
bulan Rp 3.000.000,00. Wajib pajak berstatus kawin dan
mempunyai 3 (tiga) anak, sedangkan istrinya tidak bekerja. Berapa
pajak penghasilan yang harus dibayar oleh Tuan Parto tiap bulan?
Contoh perhitungan pajak penghasilan (PPH)
LET SEE THE EXPLAINATION ON THE
NEXT SLIDE
Jawab:
PTKP setahun:
Wajib pajak : Rp 24.300.000
Wajib pajak kawin : Rp 2.025.000
Tambahan 3 anak : Rp 6.075.000 +
Rp 32.400.000
Penghasilan setahun:
12 x Rp 3.000.000,00 = Rp 36.000.000,00
PTKP = Rp 32.400.000,00 _
Penghasilan kena pajak Rp 3.600.000,00
Pajak Penghasilan
5% x Rp 3.600.000,00 = Rp 180.000,00
PPh setahun = Rp 180.000,00
PPh sebulan = Rp 180.000,00 : 12 = Rp 15.000,00
Pak Lutfi menerima penghasilan netto setahun sebesar Rp
96.800.000,00. Wajib pajak berstatus kawin dan
mempunyai 3 (tiga) anak, sedangkan istrinya tidak bekerja.
Hitunglah pajak Pak Lutfi selama setahun!
Jawab:
Penghasilan neto 1 tahun Rp 96.800.000,00
PTKP Rp 24.300.000,00 _
Penghasilan kena pajak Rp 72.500.000,00
Pajak penghasilan terutang
5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% x Rp 22.500.000,00 Rp 3.375.000,00 +
Jumlah Rp 5.875.000,00
Jadi, besarnya pajak yang harus dibayar dalam satu tahun ialah Rp
5.875.000,00
PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak)
http://www.pajak.go.id/content/penyesuaian-besaran-penghasilan-tidak-kena-pajak
Keterangan Wajib Pajak Kawin Tanggungan Jumlah PTKP
TK 24.300.000,- - - 24.300.000,-
TK1 24.300.000,- -
2.025.000
26.325.000,-
TK2 24.300.000,- -
4.050.000
28.350.000,-
K/0 24.300.000,- 2.025.000 - 26.325.000,-
K/1 24.300.000,- 2.025.000 2.025.000 28.350.000,-
Seorang suami dalam tahun 2010 memperoleh
penghasilan netto sebesar Rp 219.608.000,00. Wajib
pajak berstatus kawin pisah harta dengan 3 (tiga) anak,
sedangkan istrinya memperoleh penghasilan netto dari
usahanya sebesar Rp 109.192.000,00. Hitunglah pajak
penghasilannya!
Penghasilan suami Rp 219.608.000,00
Penghasilan istri Rp 109.192.000,00 +
Penghasilan gabungan Rp 328.800.000,00
PTKP setahun:
Wajib pajak Rp 24.300.000,00
Wajib pajak kawin Rp 2.025.000,00
Tambahan 3 anak Rp 6.075.000,00
Tambahan istri bekerja Rp 24.300.000,00 +
Rp 56.700.000,00
Penghasilan kena pajak:
Penghasilan gabungan Rp 328.800.000,00
PTKP Rp 56.700.000,00 _
Rp 272.100.000,00
PPh terhutang gabungan (suami dan istri)
5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% x Rp 200.000.00,00 Rp 30.000.000,00
25% x Rp 22.100.000,00 Rp 5.525.000,00 +
Jumlah Rp 38.025.000,00
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak pertambahan nilai adalah pajak yang
dikenakan atas konsumsi barang atau jasa di
dalam daerah pabean (daerah pajak).
Pertambahan nilai timbul karena digunakannya
faktor – faktor produksi dalam menyiapkan,
menghasilkan, menyalurkan, dan
memperdagangkan
barang atau jasa kepada konsumen.
Barang Dan Jasa Yang Tidak Termasuk Objek
Pajak
a) Kelompok Barang
1) Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran
yang diambil langsung dari sumbernya.
2) Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan
oleh rakyat banyak.
3) Makanan dan minuman yang disajikan di hotel,
restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya.
4) Uang, emas batangan, dan surat-surat berharga
Barang Dan Jasa Yang Tidak Termasuk Objek
Pajak
b) Kelompok Jasa
1) Jasa di bidang kesehatan medik.
2) Jasa di bidang pelayanan sosial.
3) Jasa pengiriman surat dengan perangko.
4) Jasa di bidang perbankan dan asuransi.
5) Jasa di bidang keagamaan.
6) Jasa dibidang pendidikan.
7) Jasa dibidang kesenian dan hiburan yang telah
dikenakan pajak tontonan.
Barang Dan Jasa Yang Tidak Termasuk Objek
Pajak
b) Kelompok Jasa
8) Jasa dibidang penyiaran yang bukan bersifat iklan.
9) Jasa komersial angkutan umum di darat dan di air.
10) Jasa di bidang tenaga kerja
11) Jasa di bidang perhotelan
12) Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka
menjalankan pemerintahan secara umum.
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
(PPnBM)
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) diatur dalam
undang-undang yang sama dengan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) yaitu Undang-Undang No. 28 tahun 2007. Pajak ini
hanya dikenakan sekali.
Tarif Pajak PPnBM paling rendah 10 % dan paling tinggi 75 %
yang ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah. Atas ekspor Barang Kena Pajak yang
tergolong mewah dikenakan pajak 0 % yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Keuangan.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pajak Sarang Burung Walet
Pajak Sarang Burung WaletPajak Sarang Burung Walet
Pajak Sarang Burung WaletPT Lion Air
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanranioktalia
 
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriPPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriCatatan Ekstens
 
pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26muh wilyam
 
PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK.pptx
PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK.pptxPEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK.pptx
PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK.pptxKenBintangRafi
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumDharaniKassapa
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutAsep suryadi
 
PPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMPPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMkaromah95
 
Tax Treaty Indonesia - Korea Selatan
Tax Treaty Indonesia  - Korea SelatanTax Treaty Indonesia  - Korea Selatan
Tax Treaty Indonesia - Korea SelatanRina Noviyanti
 
Cara Menghitung Pajak
Cara Menghitung PajakCara Menghitung Pajak
Cara Menghitung PajakBbe Mee
 

La actualidad más candente (20)

PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
Pajak Sarang Burung Walet
Pajak Sarang Burung WaletPajak Sarang Burung Walet
Pajak Sarang Burung Walet
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunan
 
PPh Pasal 26
PPh Pasal 26PPh Pasal 26
PPh Pasal 26
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriPPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
 
pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26
 
PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK.pptx
PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK.pptxPEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK.pptx
PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK.pptx
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
 
Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
 
Pph pasal 22
Pph pasal 22Pph pasal 22
Pph pasal 22
 
\penerimaan pemerintah 2
\penerimaan pemerintah 2\penerimaan pemerintah 2
\penerimaan pemerintah 2
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungut
 
Pph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPTPph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPT
 
Bab3 pph
Bab3 pphBab3 pph
Bab3 pph
 
PPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMPPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBM
 
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 
Tax Treaty Indonesia - Korea Selatan
Tax Treaty Indonesia  - Korea SelatanTax Treaty Indonesia  - Korea Selatan
Tax Treaty Indonesia - Korea Selatan
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
Cara Menghitung Pajak
Cara Menghitung PajakCara Menghitung Pajak
Cara Menghitung Pajak
 

Destacado

E-Faktur Sosialisasi 2015
E-Faktur Sosialisasi 2015E-Faktur Sosialisasi 2015
E-Faktur Sosialisasi 2015Nasrun Chafid
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Adillah Putri
 
Presentasi pph 21 baru contoh kasus
Presentasi pph 21 baru contoh kasusPresentasi pph 21 baru contoh kasus
Presentasi pph 21 baru contoh kasusprihandi
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMIcha Icha
 
PPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP BaruPPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP Barunekzho
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppnAy Kent
 
P ph+orang+pribadi
P ph+orang+pribadiP ph+orang+pribadi
P ph+orang+pribadidianmollucas
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010Dudi Wahyudi
 
Membangun energi the winner1
Membangun energi the winner1Membangun energi the winner1
Membangun energi the winner1Must Joko
 
The power is self concept
The power is self conceptThe power is self concept
The power is self conceptMust Joko
 
32008 2-483557365373
32008 2-48355736537332008 2-483557365373
32008 2-483557365373Must Joko
 
6535745646200002
65357456462000026535745646200002
6535745646200002Must Joko
 
Undang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanUndang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanDudi Wahyudi
 
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai g
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai gKajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai g
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai gYuli Fransisca Santana
 
Konstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-bajaKonstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-bajaekobudi27
 
Profil remaja islam
Profil  remaja islamProfil  remaja islam
Profil remaja islamMust Joko
 
Perancangan-gable-pdf
 Perancangan-gable-pdf Perancangan-gable-pdf
Perancangan-gable-pdfAkbar Rizky
 

Destacado (20)

E-Faktur Sosialisasi 2015
E-Faktur Sosialisasi 2015E-Faktur Sosialisasi 2015
E-Faktur Sosialisasi 2015
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
 
Presentasi pph 21 baru contoh kasus
Presentasi pph 21 baru contoh kasusPresentasi pph 21 baru contoh kasus
Presentasi pph 21 baru contoh kasus
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
PPh Pasal 23
PPh Pasal 23PPh Pasal 23
PPh Pasal 23
 
PPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP BaruPPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP Baru
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppn
 
P ph+orang+pribadi
P ph+orang+pribadiP ph+orang+pribadi
P ph+orang+pribadi
 
(2) pajak bendaharawan
(2) pajak bendaharawan (2) pajak bendaharawan
(2) pajak bendaharawan
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
 
Membangun energi the winner1
Membangun energi the winner1Membangun energi the winner1
Membangun energi the winner1
 
The power is self concept
The power is self conceptThe power is self concept
The power is self concept
 
32008 2-483557365373
32008 2-48355736537332008 2-483557365373
32008 2-483557365373
 
6535745646200002
65357456462000026535745646200002
6535745646200002
 
Undang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanUndang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak Penghasilan
 
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai g
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai gKajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai g
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai g
 
Konstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-bajaKonstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-baja
 
Profil remaja islam
Profil  remaja islamProfil  remaja islam
Profil remaja islam
 
Perancangan-gable-pdf
 Perancangan-gable-pdf Perancangan-gable-pdf
Perancangan-gable-pdf
 

Similar a K/3 Rp 32.400.000Penghasilan kena pajak = Rp 96.800.000 - Rp 32.400.000 = Rp 64.400.000Lapisan penghasilan kena pajak:- Sampai Rp 50.000.000 = 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 - Rp 50.000.000 - Rp 250.000.000 = 15% x (Rp 64.400.000 - Rp 50.000.000) = 15% x Rp 14.400.000 = Rp 2.160.000J

PPT kel 7.pptx
PPT kel 7.pptxPPT kel 7.pptx
PPT kel 7.pptxdatakuliah
 
Atik indah lestari sore
Atik indah lestari soreAtik indah lestari sore
Atik indah lestari soreIndah Mawarni
 
Hukum pajak perpajakan
Hukum pajak perpajakanHukum pajak perpajakan
Hukum pajak perpajakanAnisa Muvit
 
Hak dan Kewajiban WP Pribadi - Karyawan
Hak dan Kewajiban WP Pribadi - KaryawanHak dan Kewajiban WP Pribadi - Karyawan
Hak dan Kewajiban WP Pribadi - KaryawanDiane Christina
 
Fix tugas yuni 2
Fix tugas yuni 2Fix tugas yuni 2
Fix tugas yuni 2yuni28
 
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...EkaAdiputra
 
Sistem anggaran pembangunan
Sistem anggaran pembangunanSistem anggaran pembangunan
Sistem anggaran pembangunanKasmadi Rais
 
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadiPajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadissuser676e10
 
Sistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiaSistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiasprtmnyd
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANYABES HULU
 
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxMATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxfaridamaya2
 

Similar a K/3 Rp 32.400.000Penghasilan kena pajak = Rp 96.800.000 - Rp 32.400.000 = Rp 64.400.000Lapisan penghasilan kena pajak:- Sampai Rp 50.000.000 = 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 - Rp 50.000.000 - Rp 250.000.000 = 15% x (Rp 64.400.000 - Rp 50.000.000) = 15% x Rp 14.400.000 = Rp 2.160.000J (20)

PAJAK
PAJAKPAJAK
PAJAK
 
PPT kel 7.pptx
PPT kel 7.pptxPPT kel 7.pptx
PPT kel 7.pptx
 
Atik indah lestari sore
Atik indah lestari soreAtik indah lestari sore
Atik indah lestari sore
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Hukum pajak perpajakan
Hukum pajak perpajakanHukum pajak perpajakan
Hukum pajak perpajakan
 
Tgs pratikum
Tgs pratikumTgs pratikum
Tgs pratikum
 
Mojakoe perpajakan 1
Mojakoe perpajakan 1Mojakoe perpajakan 1
Mojakoe perpajakan 1
 
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
 
Hak dan Kewajiban WP Pribadi - Karyawan
Hak dan Kewajiban WP Pribadi - KaryawanHak dan Kewajiban WP Pribadi - Karyawan
Hak dan Kewajiban WP Pribadi - Karyawan
 
Perpajakan (PPh pasal 21)
Perpajakan (PPh pasal 21)Perpajakan (PPh pasal 21)
Perpajakan (PPh pasal 21)
 
Fix tugas yuni 2
Fix tugas yuni 2Fix tugas yuni 2
Fix tugas yuni 2
 
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...
 
Sistem anggaran pembangunan
Sistem anggaran pembangunanSistem anggaran pembangunan
Sistem anggaran pembangunan
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadiPajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
 
Sistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiaSistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesia
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 
Masalah pengupahan di indonesia
Masalah pengupahan di indonesiaMasalah pengupahan di indonesia
Masalah pengupahan di indonesia
 
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxMATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
 
Vera helen simbolon
Vera helen simbolonVera helen simbolon
Vera helen simbolon
 

Más de Umi Pujiati

Perkembangan indonesia
Perkembangan indonesiaPerkembangan indonesia
Perkembangan indonesiaUmi Pujiati
 
Negara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembangNegara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembangUmi Pujiati
 
Benua dan samudera
Benua dan samuderaBenua dan samudera
Benua dan samuderaUmi Pujiati
 
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflik
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflikMobilitas sosial, pluralitas dan konflik
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflikUmi Pujiati
 
Modernisasi dan perubahan sosial budaya
Modernisasi dan perubahan sosial budayaModernisasi dan perubahan sosial budaya
Modernisasi dan perubahan sosial budayaUmi Pujiati
 
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKANLEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKANUmi Pujiati
 
1. kerjasama internasional
1. kerjasama internasional 1. kerjasama internasional
1. kerjasama internasional Umi Pujiati
 
TEMA 2: PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU NEGARA MAJU
TEMA 2: PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU NEGARA MAJUTEMA 2: PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU NEGARA MAJU
TEMA 2: PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU NEGARA MAJUUmi Pujiati
 
TUGAS PRESENTASI KELOMPOK
TUGAS PRESENTASI KELOMPOKTUGAS PRESENTASI KELOMPOK
TUGAS PRESENTASI KELOMPOKUmi Pujiati
 
negara maju dan berkembang
negara maju dan berkembangnegara maju dan berkembang
negara maju dan berkembangUmi Pujiati
 
Keunggulan lokasi indonesia
Keunggulan lokasi indonesiaKeunggulan lokasi indonesia
Keunggulan lokasi indonesiaUmi Pujiati
 
Upaya negara indonesia menjadi negara maju
Upaya negara indonesia menjadi negara majuUpaya negara indonesia menjadi negara maju
Upaya negara indonesia menjadi negara majuUmi Pujiati
 
Negara maju &berkembang
Negara maju &berkembangNegara maju &berkembang
Negara maju &berkembangUmi Pujiati
 
KEUNGGULAN SUMBER DAYA ALAM ANTAR REGION
KEUNGGULAN SUMBER DAYA ALAM ANTAR REGIONKEUNGGULAN SUMBER DAYA ALAM ANTAR REGION
KEUNGGULAN SUMBER DAYA ALAM ANTAR REGIONUmi Pujiati
 
PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI Umi Pujiati
 
FUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM TERHADAP KEHIDUPAN
FUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM TERHADAP KEHIDUPANFUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM TERHADAP KEHIDUPAN
FUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM TERHADAP KEHIDUPANUmi Pujiati
 
MATERI UH KELAS 8
MATERI UH KELAS 8 MATERI UH KELAS 8
MATERI UH KELAS 8 Umi Pujiati
 
Materi review uts genap
Materi review uts genapMateri review uts genap
Materi review uts genapUmi Pujiati
 
BAB I BENUA DAN SAMUDERA NEW
BAB I BENUA DAN SAMUDERA NEWBAB I BENUA DAN SAMUDERA NEW
BAB I BENUA DAN SAMUDERA NEWUmi Pujiati
 
Catatan penting tentang karakteristik benua
Catatan penting tentang karakteristik benuaCatatan penting tentang karakteristik benua
Catatan penting tentang karakteristik benuaUmi Pujiati
 

Más de Umi Pujiati (20)

Perkembangan indonesia
Perkembangan indonesiaPerkembangan indonesia
Perkembangan indonesia
 
Negara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembangNegara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembang
 
Benua dan samudera
Benua dan samuderaBenua dan samudera
Benua dan samudera
 
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflik
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflikMobilitas sosial, pluralitas dan konflik
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflik
 
Modernisasi dan perubahan sosial budaya
Modernisasi dan perubahan sosial budayaModernisasi dan perubahan sosial budaya
Modernisasi dan perubahan sosial budaya
 
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKANLEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
 
1. kerjasama internasional
1. kerjasama internasional 1. kerjasama internasional
1. kerjasama internasional
 
TEMA 2: PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU NEGARA MAJU
TEMA 2: PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU NEGARA MAJUTEMA 2: PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU NEGARA MAJU
TEMA 2: PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU NEGARA MAJU
 
TUGAS PRESENTASI KELOMPOK
TUGAS PRESENTASI KELOMPOKTUGAS PRESENTASI KELOMPOK
TUGAS PRESENTASI KELOMPOK
 
negara maju dan berkembang
negara maju dan berkembangnegara maju dan berkembang
negara maju dan berkembang
 
Keunggulan lokasi indonesia
Keunggulan lokasi indonesiaKeunggulan lokasi indonesia
Keunggulan lokasi indonesia
 
Upaya negara indonesia menjadi negara maju
Upaya negara indonesia menjadi negara majuUpaya negara indonesia menjadi negara maju
Upaya negara indonesia menjadi negara maju
 
Negara maju &berkembang
Negara maju &berkembangNegara maju &berkembang
Negara maju &berkembang
 
KEUNGGULAN SUMBER DAYA ALAM ANTAR REGION
KEUNGGULAN SUMBER DAYA ALAM ANTAR REGIONKEUNGGULAN SUMBER DAYA ALAM ANTAR REGION
KEUNGGULAN SUMBER DAYA ALAM ANTAR REGION
 
PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGARUH SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
 
FUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM TERHADAP KEHIDUPAN
FUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM TERHADAP KEHIDUPANFUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM TERHADAP KEHIDUPAN
FUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM TERHADAP KEHIDUPAN
 
MATERI UH KELAS 8
MATERI UH KELAS 8 MATERI UH KELAS 8
MATERI UH KELAS 8
 
Materi review uts genap
Materi review uts genapMateri review uts genap
Materi review uts genap
 
BAB I BENUA DAN SAMUDERA NEW
BAB I BENUA DAN SAMUDERA NEWBAB I BENUA DAN SAMUDERA NEW
BAB I BENUA DAN SAMUDERA NEW
 
Catatan penting tentang karakteristik benua
Catatan penting tentang karakteristik benuaCatatan penting tentang karakteristik benua
Catatan penting tentang karakteristik benua
 

Último

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 

Último (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 

K/3 Rp 32.400.000Penghasilan kena pajak = Rp 96.800.000 - Rp 32.400.000 = Rp 64.400.000Lapisan penghasilan kena pajak:- Sampai Rp 50.000.000 = 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 - Rp 50.000.000 - Rp 250.000.000 = 15% x (Rp 64.400.000 - Rp 50.000.000) = 15% x Rp 14.400.000 = Rp 2.160.000J

  • 1. CREATED BY: UMI PUJIATI, M.Pd
  • 3. Apa itu pajak? Fungsi pajak itu apa saja, ya? Trus, tahukah kita jenis- jenis pajak itu apa aja ya???????????????? Apa sajakah tarif pajak itu, kawan? Dan, bagaimana kita bisa menghitung pajak penghasilan maupun pajak bumi dan bangunan, saudara?
  • 4. PENGERTIAN PAJAK iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang yang pemungutannya dapat dipaksakan dan tanpa memperoleh balas jasa (kontraprestasi) secara langsung DI INDONESIA, lembaga pemerintah yang mengelola perpajakan adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ada di bawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia
  • 5. LANDASAN HUKUM Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang- undang. Pasal 23 Ayat 2 UUD 1945 Undang-Undang perpajakan yang disempurnakan dan berlaku sejak 1 Januari 2001 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (PPh). 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPn) serta Pajak tentang Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM). 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan dan Keputusan Menteri Keuangan No 201/ KMK.04/2000 tentang Penyesuaian Besarnya NJOPTKP sebagai Dasar Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan.
  • 6. JUST TO KNOW ABOUT: • orang perorangan atau badan hukum yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, ditetapkan untuk melakukan kewajiban membayar pajak Subjek pajak • hal yang dikenakan pajak, misalnya penghasilan, bumi dan bangunan, mobil, dan motor. Objek pajak • ketentuan mengenai berapa besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak, berdasarkan objek pajak yang dimaksud Tarif pajak
  • 7. 1. Fungsi Budgeter pajak sebagai sumber penerimaan negara untuk membiayai pengeluaran pemerintah contoh: belanja pegawai, belanja barang, dan pemeliharaan 2. Fungsi Mengatur (Regulerend/Regulatory) pajak sebagai alat mengatur kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi contoh: dalam rangka merangsang dan meningkatkan investasi maka pemerintah dapat memberikan fasilitas keringanan pajak investasi
  • 8. 3. Fungsi Stabilitas Melalui pungutan pajak, pemerintah dapat mengatur aktivitas ekonomi masyarakat sehingga akan tercipta kondisi ekonomi yang stabil contoh: belanja pegawai, belanja barang, dan pemeliharaan 4. Fungsi Redistribusi Pendapatan Dengan adanya pungutan pajak, pemerintah dapat mengatur distribusi dan mengalokasikan peruntukan pajak sehingga semua masyarakat secara langsung ataupun tidak langsung dapat merasakan manfaat dari hasil pemungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah.
  • 9. JENIS-JENIS PAJAK Penanggung Pajak Pajak Langsung pajak yang harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak boleh dilimpahkan ke orang lain Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak Tak Langsung pajak yang dapat dilimpahkan kepada orang lain Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
  • 10. Contoh barang yang dikenai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
  • 11. JENIS-JENIS PAJAK Lembaga Pemungut nya Pajak Pusat pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat untuk membiayai rumah tangga negara contoh: PPN, PBB, PPnBM Pajak Daerah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah untuk membiayai rumah tangga daerah TK I Pajak Bumi dan Bangunan TK II Pajak Hiburan, Pajak reklame, Pajak Penerangan dan Pajak Kendaraan Bermotor.
  • 12. Contoh barang yang dikenai pajak pertambahan nilai (PPN)
  • 13. Contoh Pajak Pusat Pajak Barang Mewah (PPnBM)
  • 14. JENIS-JENIS PAJAK Sifat Objek Pajak Pajak pribadi pajak yang pengenaannya bersifat pribadi wajib pajak Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak kebendaan pajak yang pengenaannya memerhatikan objek pajak (benda yang dikenai pajak) contoh: PPN, bea masuk, cukai, pajak barang ekspor
  • 16. TARIF PAJAK • makin tinggi nilai objek pajak, persentase tarif pajak makin meningkat Tarif Progresif • makin tinggi nilai objek pajak, persentase tarif pajak makin menurun Tarif Degresif • persentase tarif pajak tetap, berapapun nilai objek pajaknya Tarif Proporsional • nilai nominal pajak yang harus dibayar tetap, berapapun nilai objek pajak Tarif Tetap
  • 18. 01. Pajak Penghasilan Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan.  Pajak Penghasilan diatur dalam Undang-undang No. 28 Tahun 2007.  Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.  Subyek pajak di sini dapat berupa orang pribadi atau badan misal PT dan Koperasi.
  • 19. Mulai 1 Januari 2013 batas Penghasilan tidak kena pajak ini atau yang disebut PTKP (Penghasilan Tidak kena Pajak) dinaikkan menjadi Rp 24.300.000 atau jika dihitung per bulannya adalah Rp 2.025.000. Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan nomor: PMK- 196/PMK.011/2012 tentang penyesuaian besarnya PTKP. Peraturan ini berlaku definitif mulai 1 Januari 2013. 01. Pajak Penghasilan
  • 20. Selengkapnya kenaikan PTKP ini dapat dilihat sebagai berikut: 1. TK, Lajang (tidak menikah), Lama: Rp. 15.840.000,- Baru: Rp. 24.300.000,- 2. TK1, Lajang dengan 1 tanggungan, Lama Rp. 17.160.000,- Baru: 26.325.000,- 3. TK2, Lajang dengan 2 tanggungan, Lama Rp. 18.480.000,- Baru: 28.350.000,- 4. TK3, Lajang dengan 3 tanggungan, Lama Rp. 19.800.000,- Baru: 30.375.000,- 5. K, Menikah tanpa tanggungan, Lama Rp. 17.160.000,- Baru: 26.325.000,- 6. K1, Menikah dengan 1 tanggungan, Lama Rp. 18.480.000,- Baru: 28.350.000,- 7. K2, Menikah dengan 2 tanggungan, Lama Rp. 19.800.000,- Baru: 30.375.000,- 8. K3, Menikah dengan 3 tanggungan, Lama Rp. 21.120.000,- Baru: 32.400.000,- 01. Pajak Penghasilan
  • 21. PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) http://www.pajak.go.id/content/penyesuaian-besaran-penghasilan-tidak-kena-pajak Keterangan Wajib Pajak Kawin Tanggungan Jumlah PTKP TK 24.300.000,- - - 24.300.000,- TK1 24.300.000,- - 2.025.000 26.325.000,- TK2 24.300.000,- - 4.050.000 28.350.000,- K/0 24.300.000,- 2.025.000 - 26.325.000,- K/1 24.300.000,- 2.025.000 2.025.000 28.350.000,- K/2 24.300.000,- 2.025.000 4.050.000 30.375.000,- K/3 24.300.000,- 2.025.000 6.075.000 32.400.000,-
  • 22. Keterangan TK : tidak kawin TK1 : lajang dengan 1 tanggungan TK2 : lajang dengan 2 tanggungan K/0 : kawin, tidak punya tanggungan K/1 : kawin dengan 1 tanggungan K/2 : kawin dengan 2 tanggungan K/3 : kawin dengan 3 tanggungan
  • 23. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Sampai dengan Rp 50.000.000,00 Di atas Rp 50.000.000,00 – Rp 250.000.000,00 Di atas Rp 250.000.000,00 – Rp 500.000.000,00 Di atas Rp 500.000.000,00 5% 15% 25% 30%
  • 24. Contoh perhitungan pajak penghasilan (PPH) Seorang pegawai mendapat gaji setiap bulan Rp3.000.000,00. Ia mempunyai satu istri tidak bekerja dan satu anak. Hitunglah pajak penghasilan pegawai tersebut! Penghasilan 1 tahun = 12 bulan Rp3.000.000,00 = Rp36.000.000,00 Penghasilan tidak kena pajak:  Wajib pajak Rp 24.300.000  Istri Rp 2.025.000  Anak Rp 2.025.000 +  Penghasilan Tidak Kena Pajaknya Rp 28.350.000,00 -  Penghasilan Kena Pajak Rp 7.650.000,00  Pajak yang harus dibayar 5% 7.650.000 Rp 382.500,00  Pajak 1 bulan adalah Rp 382.500,00 : 12 Rp 31.875,00
  • 25. PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) http://www.pajak.go.id/content/penyesuaian-besaran-penghasilan-tidak-kena-pajak Keterangan Wajib Pajak Kawin Tanggungan Jumlah PTKP TK 24.300.000,- - - 24.300.000,- TK1 24.300.000,- - 2.025.000 26.325.000,- TK2 24.300.000,- - 4.050.000 28.350.000,- K/0 24.300.000,- 2.025.000 - 26.325.000,- K/1 24.300.000,- 2.025.000 2.025.000 28.350.000,-
  • 26. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Sampai dengan Rp 50.000.000,00 Di atas Rp 50.000.000,00 – Rp 250.000.000,00 Di atas Rp 250.000.000,00 – Rp 500.000.000,00 Di atas Rp 500.000.000,00 5% 15% 25% 30%
  • 27. Contoh perhitungan pajak penghasilan (PPH) Tuan Bendi mempunyai penghasilan setahun Rp 72.000.000,00. Wajib pajak berstatus menikah dengan 1 (satu) orang anak, sedangkan istrinya tidak bekerja. Hitunglah pajak penghasilan Bapak Bendi! Penghasilan 1 tahun = Rp 72.000.000,00 Penghasilan tidak kena pajak:  Wajib pajak Rp 24.300.000  Istri Rp 2.025.000  Anak Rp 2.025.000 +  Penghasilan Tidak Kena Pajaknya Rp 28.350.000,00 -  Penghasilan Kena Pajak Rp 43.650.000,00  Pajak yang harus dibayar 15% 43.650.000 Rp 6.547.500,00  Pajak 1 bulan adalah Rp 6.547.500,00 : 12 Rp 545.625,00
  • 28. Tuan Parto seorang pegawai PT Opera, menerima penghasilan tiap bulan Rp 3.000.000,00. Wajib pajak berstatus kawin dan mempunyai 3 (tiga) anak, sedangkan istrinya tidak bekerja. Berapa pajak penghasilan yang harus dibayar oleh Tuan Parto tiap bulan? Contoh perhitungan pajak penghasilan (PPH) LET SEE THE EXPLAINATION ON THE NEXT SLIDE
  • 29. Jawab: PTKP setahun: Wajib pajak : Rp 24.300.000 Wajib pajak kawin : Rp 2.025.000 Tambahan 3 anak : Rp 6.075.000 + Rp 32.400.000 Penghasilan setahun: 12 x Rp 3.000.000,00 = Rp 36.000.000,00 PTKP = Rp 32.400.000,00 _ Penghasilan kena pajak Rp 3.600.000,00 Pajak Penghasilan 5% x Rp 3.600.000,00 = Rp 180.000,00 PPh setahun = Rp 180.000,00 PPh sebulan = Rp 180.000,00 : 12 = Rp 15.000,00
  • 30. Pak Lutfi menerima penghasilan netto setahun sebesar Rp 96.800.000,00. Wajib pajak berstatus kawin dan mempunyai 3 (tiga) anak, sedangkan istrinya tidak bekerja. Hitunglah pajak Pak Lutfi selama setahun!
  • 31. Jawab: Penghasilan neto 1 tahun Rp 96.800.000,00 PTKP Rp 24.300.000,00 _ Penghasilan kena pajak Rp 72.500.000,00 Pajak penghasilan terutang 5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00 15% x Rp 22.500.000,00 Rp 3.375.000,00 + Jumlah Rp 5.875.000,00 Jadi, besarnya pajak yang harus dibayar dalam satu tahun ialah Rp 5.875.000,00
  • 32. PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) http://www.pajak.go.id/content/penyesuaian-besaran-penghasilan-tidak-kena-pajak Keterangan Wajib Pajak Kawin Tanggungan Jumlah PTKP TK 24.300.000,- - - 24.300.000,- TK1 24.300.000,- - 2.025.000 26.325.000,- TK2 24.300.000,- - 4.050.000 28.350.000,- K/0 24.300.000,- 2.025.000 - 26.325.000,- K/1 24.300.000,- 2.025.000 2.025.000 28.350.000,-
  • 33. Seorang suami dalam tahun 2010 memperoleh penghasilan netto sebesar Rp 219.608.000,00. Wajib pajak berstatus kawin pisah harta dengan 3 (tiga) anak, sedangkan istrinya memperoleh penghasilan netto dari usahanya sebesar Rp 109.192.000,00. Hitunglah pajak penghasilannya!
  • 34. Penghasilan suami Rp 219.608.000,00 Penghasilan istri Rp 109.192.000,00 + Penghasilan gabungan Rp 328.800.000,00 PTKP setahun: Wajib pajak Rp 24.300.000,00 Wajib pajak kawin Rp 2.025.000,00 Tambahan 3 anak Rp 6.075.000,00 Tambahan istri bekerja Rp 24.300.000,00 + Rp 56.700.000,00 Penghasilan kena pajak: Penghasilan gabungan Rp 328.800.000,00 PTKP Rp 56.700.000,00 _ Rp 272.100.000,00 PPh terhutang gabungan (suami dan istri) 5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00 15% x Rp 200.000.00,00 Rp 30.000.000,00 25% x Rp 22.100.000,00 Rp 5.525.000,00 + Jumlah Rp 38.025.000,00
  • 35. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak pertambahan nilai adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang atau jasa di dalam daerah pabean (daerah pajak). Pertambahan nilai timbul karena digunakannya faktor – faktor produksi dalam menyiapkan, menghasilkan, menyalurkan, dan memperdagangkan barang atau jasa kepada konsumen.
  • 36. Barang Dan Jasa Yang Tidak Termasuk Objek Pajak a) Kelompok Barang 1) Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya. 2) Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak. 3) Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya. 4) Uang, emas batangan, dan surat-surat berharga
  • 37. Barang Dan Jasa Yang Tidak Termasuk Objek Pajak b) Kelompok Jasa 1) Jasa di bidang kesehatan medik. 2) Jasa di bidang pelayanan sosial. 3) Jasa pengiriman surat dengan perangko. 4) Jasa di bidang perbankan dan asuransi. 5) Jasa di bidang keagamaan. 6) Jasa dibidang pendidikan. 7) Jasa dibidang kesenian dan hiburan yang telah dikenakan pajak tontonan.
  • 38. Barang Dan Jasa Yang Tidak Termasuk Objek Pajak b) Kelompok Jasa 8) Jasa dibidang penyiaran yang bukan bersifat iklan. 9) Jasa komersial angkutan umum di darat dan di air. 10) Jasa di bidang tenaga kerja 11) Jasa di bidang perhotelan 12) Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum.
  • 39. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) diatur dalam undang-undang yang sama dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yaitu Undang-Undang No. 28 tahun 2007. Pajak ini hanya dikenakan sekali. Tarif Pajak PPnBM paling rendah 10 % dan paling tinggi 75 % yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Atas ekspor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah dikenakan pajak 0 % yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.