3. Kalor adalah energi yang dipindahkan oleh
suatu benda ke benda lain karena perbedaan
suhu. Maka kalor adalah energi, sehingga
satuan kalor adalah Joule
KALOR
5. A B
KENAPA AIR PANAS YANG
MASSA NYA SEDIKIT
MEMILIKI SUHU YANG
TINGGI DARIPADA AIR
PANAS YANG MASSANYA
BANYAK?
6. KALOR JENIS (c)
Banyaknya kalor yang
diperlukan suatu zat untuk
menaikkan suhu satu satuan
massa zat sebesar satu
derajat.
TmcQ
Tm
Q
c
𝑄 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
𝑚 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑘𝑔
𝑐 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 (𝐽/𝑘𝑔℃)
∆𝑇 = 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢 (℃)
7. KAPASITAS KALOR (C)
Merupakan kemampuan menerima atau
melepaskan kalor dari suatu benda untuk
perubahan suhu sebesar 1℃
TCQ
atau
T
Q
mcC
𝑄 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
𝑚 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑘𝑔
𝐶 = 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 (𝐽/℃)
∆𝑇 = 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢 (℃)
8. CONTOH
Tentukan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan
air sebanyak 2 kg dengan suhu 20℃ hingga mencapai titik
didihnya, yaitu 100℃ dengan kalor jenisnya 4,2 kJ/𝑘𝑔℃
10. SOAL
Kalor jenis air 1 kal/𝑔℃. Tentukanlah kapasitas kalor dari 5 kg air
jika 1 kalori = 4,2 Joule
Diketahui :
c = 1 k𝑎𝑙/𝑔℃ x 4,2 Joule x 1000 = 4200 J/ 𝑘𝑔℃
m = 5kg
Ditanya :
C ….?
CJmcC /2100042005
11. SOAL
Panas sebesar 12 kj diberikan pada pada sepotong logam
bermassa 2500 gram yang memiliki suhu 30oC. Jika kalor jenis
logam adalah 0,2 kalori/groC, tentukan suhu akhir logam!
14. PROSES MELEBUR DAN MEMBEKU
PERUBAHAN WUJUD ZAT DARI PADAT
MENJADI CAIR
PERUBAHAN WUJUD ZAT DARI CAIR
MENJADI PADAT
MELEBUR /
MENCAIR
MEMBEKU
15. KALOR YANG DIBUTUHKAN OLEH SUATU
MASSA ZAT UNTUK MELEBUR
𝑄 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
𝐿 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑙𝑒𝑏𝑢𝑟 𝐽/𝑘𝑔
𝑚 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑧𝑎𝑡 (𝑘𝑔)
KALOR YANG DILEPASKAN OLEH SUATU MASSA
ZAT UNTUK MEMBEKU
KALOR
LEBUR
KALOR
BEKU
KALOR
LEBUR
KALOR
BEKU mLatauQ
m
Q
L
16. PROSES MENGUAP DAN MENGEMBUN
PERUBAHAN WUJUD ZAT DARI CAIR
MENJADI GAS
PERUBAHAN WUJUD ZAT DARI GAS
MENJADI CAIR
MENGUAP
MENGEMBUN
17. KALOR YANG DIBUTUHKAN OLEH SUATU
MASSA ZAT UNTUK MENGUAP
𝑄 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
𝐿 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑢𝑎𝑝 𝐽/𝑘𝑔
𝑚 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑧𝑎𝑡 (𝑘𝑔)
KALOR YANG DILEPASKAN OLEH SUATU MASSA
ZAT UNTUK MENGEMBUN
KALOR UAP
KALOR
EMBUN
KALOR
UAP
KALOR
EMBUN mLatauQ
m
Q
L
19. PROSES A – B
Suhu es −𝑇1 menyerap kalor sebesar 𝑄1 sehingga suhunya menjadi 0℃ dan tetap
berwujud es
𝑄1 = 𝑚 𝑒𝑠 𝑐 𝑒𝑠∆𝑇𝑒𝑠= 𝑚 𝑒𝑠 𝑐 𝑒𝑠 0℃ − −𝑇1 = 𝑚 𝑒𝑠 𝑐 𝑒𝑠 𝑇1
Suhu (T)
Kalor (Q)0
−𝑇1
A
B C
D E
100
20. PROSES B – C
Terjadi perubahan wujud es menjadi air pada suhu tetap 𝑄2 = 𝑚𝐿 (kalor lebur)
PROSES C – D
Suhu air 0℃ naik menjadi 100℃ tetapi masih dalam wujud cair
𝑄3 = 𝑚 𝑎𝑖𝑟 𝑐 𝑎𝑖𝑟∆𝑇𝑎𝑖𝑟= 𝑚 𝑎𝑖𝑟 𝑐 𝑎𝑖𝑟 100℃ − 0℃ = 𝑚 𝑎𝑖𝑟 𝑐 𝑎𝑖𝑟100℃
Suhu (T)
Kalor (Q)0
−𝑇1
A
B C
D E
100
21. PROSES D – E
Terjadi perubahan suhu dari air 100℃ menjadi uap 100℃
𝑄4 = 𝑚𝐿 (kalor uap)
Suhu (T)
Kalor (Q)0
−𝑇1
A
B C
D E
100
22. CONTOH
Tentukanlah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 0,2 kg es dari -10 ℃ hingga seluruhnya
menjadi air bersuhu 50 ℃. Diketahui kalor lebur es
adalah 3,36 x 105 𝐽/𝑘𝑔, kalor jenis es 2100 𝐽/𝑘𝑔℃ dan
kalor jenis air 4200 𝐽/𝑘𝑔℃
Suhu (T)
Kalor (Q)0
−10
A
B C
D
50
24. SOAL
500 gram es bersuhu 0oC hendak dicairkan hingga
menjadi air yang bersuhu 5oC. Jika kalor jenis es adalah
0,5 kal/goC, kalor lebur es adalah 80 kal/gr, dan kalor
jenis air 1 kal/goC, tentukan banyak kalor yang
dibutuhkan!
25. JAWAB
m = 500 gram
cair = 1 kalori/groC
Les = 80 kalori/gr
Suhu akhir → 5oC
Q = .....?
Untuk menjadikan es 0oC hingga menjadi air 5oC ada dua proses yang harus dilalui:
→ Proses meleburkan es 0oC menjadi air suhu 0oC, kalor yang diperlukan namakan Q1
Q1 = mLes = (500)(80) = 40000 kalori
→ Proses menaikkan suhu air 0oC hingga menjadi air 5oC, kalor yang diperlukan namakan Q2
Q2 = mcairΔTair = (500) (1)(5) = 2500 kalori
Kalor total yang diperlukan:
Q = Q1 + Q2 = 40000 + 2500 = 42500 kalori
26. SOAL
500 gram es bersuhu −10oC hendak dicairkan hingga menjadi air yang
bersuhu 5oC. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/goC, kalor lebur es adalah
80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/goC, tentukan banyak kalor yang
dibutuhkan!
27. JAWAB
m = 500 gram
ces = 0,5 kalori/groC
cair = 1 kal/groC
Les = 80 kal/gr
Suhu akhir → 5oC
Q = .....?
Untuk menjadikan es − 10oC hingga menjadi air 5oC ada tiga proses yang harus dilalui:
→ Proses untuk menaikkan suhu es dari −10oC menjadi es bersuhu 0oC, kalor yang diperlukan
namakan Q1
Q1 = mcesΔTes = (500)(0,5)(10) = 2500 kalori
→ Proses meleburkan es 0oC menjadi air suhu 0oC, kalor yang diperlukan namakan Q2
Q2 = mLes = (500)(80) = 40000 kalori
→ Proses menaikkan suhu air 0oC hingga menjadi air 5oC, kalor yang diperlukan namakan Q3
Q3 = mcairΔTair = (500)(1)(5) = 2500 kalori
Kalor total yang diperlukan:
Q = Q1 +Q2 + Q3 = 2500 + 40000 + 2500 = 45000 kalori
28. MERUPAKAN PERUBAHAN WUJUD ZAT DARI
SATU FASE KE FASE LAIN. FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TERJADINYA PERUBAHAN
FASE ADALAH SUHU DAN TEKANAN
31. PROSES SUBLIMASI
Padat
Cair
Uap
P
T
Jika wujud padat (es)
dipanaskan pada tekanan yang
rendah, dibawah titik tripelnya,
maka es tidak akan melebur,
melainkan akan menjadi uap.
Peristiwa ini disebut dengan
sublimasi
34. ASAS BLACK
Kalor yang dilepaskan
oleh suatu benda sama
dengan kalor yang
diterima/diserap oleh
benda lain
“Jika dua benda memiliki
suhu berbeda bercampur
maka akan terjadi proses
kesetimbangan termal”
36. CONTOH
200 gram air bersuhu 80oC dicampurkan dengan 300 gram air
bersuhu 20oC. Tentukan suhu campurannya! (Kalor jenis air 1
kal/𝒈℃)
37. JAWAB
m1 = 200 gram
m2 = 300 gram
ΔT1 = 80 − T
ΔT2 = T − 20
Suhu akhir = T = ......?
Qlepas = Qterima
m1c1ΔT1 = m2c2ΔT2
(0,2)(4200) (80 − T) = (0,3)(4200)(T − 20)
840 (80 − T) = 1260(T − 20)
67200 − 840T = 1260T − 25200
2100T = 92400
T = 44oC
Zat yang menyerap kalor adalah yang bersuhu rendah. Sedangkan zat yang melepas kalor adalah
yang bersuhu tinggi
38. SOAL
Air bermassa 200 gram dan bersuhu 30℃ dicampur
dengan 100 gram air mendidih dan bersuhu 90 ℃ (kalor
jenis air = 1 kal/gr℃) Tentukan suhu air campuran saat
kesetimbangan termal!
39. JAWAB
CT
T
TT
TT
TcmTcm
QQ
airairairairairair
terimalepas
50
15000300
60002001009000
301200901100
Zat yang menyerap kalor adalah yang bersuhu rendah. Sedangkan zat yang melepas kalor adalah
yang bersuhu tinggi
40. SOAL
Dalam sebuah bejana yang massanya diabaikan terdapat a gram air
dengan suhu 42℃. Kemudian dicampur dengan b gram es dengan
suhu -4℃ . Setelah di aduk ternyata 50 % es melebur. Jika titik lebur
es = 0℃ dan kalor jenis es = 0,5 kal/gr℃, kalor lebur es = 80 kal/g,
maka beraakan perbandingan a dan b!
42. SOAL
Dalam sebuah bejana yang massanya diabaikan terdapat a gram air
dengan suhu 42℃. Kemudian dicampur dengan b gram es dengan
suhu -4℃ . Setelah di aduk ternyata 50 % es melebur. Jika titik lebur
es = 0℃ dan kalor jenis es = 0,5 kal/gr℃, kalor lebur es = 80 kal/g,
maka beraakan perbandingan a dan b!
44. JIKA ZAT DIPANASKAN, GERAKAN
MOLEKUL-MOLEKULNYA MAKIN CEPAT
DAN MENYEBABKAN TERJADINYA
DORONGAN ANTARA SATU MOLEKUL
DAN MOLEKUL LAIN SEHINGGA JARAK
ANTARMOLEKUL NYA MENJADI LEBIH
BESAR
PEMUAIAN
45. JIKA ZAT DIDINGINKAN, GERAKAN
MOLEKUL-MOLEKULNYA MAKIN LAMBAT
DAN MENYEBABKAN TERJADINYA
DORONGAN ANTARA SATU MOLEKUL
DAN MOLEKUL LAIN SEHINGGA JARAK
ANTARMOLEKUL NYA MENJADI LEBIH
KECIL
PENYUSUTAN
47. 47
Pemuaian Zat Padat
L, A, V = Perubahan panjang (m), luas (𝑚2) dan volume (𝑚3)
L0, Ao, Vo = Panjang (m), luas (𝑚2) dan volume awal (𝑚3)
T = Perubahan suhu (0C)
, , = Koefisien muai panjang, luas dan volume (0C-1)
LT, AT, VT = Panjang (m), luas (𝑚2) dan volume akhir (𝑚3) = 3 dan = 2
PEMUAIAN PANJANG
PEMUAIAN LUAS
PEMUAIAN VOLUME
L = Lo T
A = Ao T
V = Vo T 𝑉𝑇 = 𝑉𝑜 1 + 𝛾∆𝑇
𝐿 𝑇 = 𝐿 𝑜 1 + 𝛼∆𝑇
𝐴 𝑇 = 𝐴0 1 + 𝛽∆𝑇
48. PEMUAIAN ZAT CAIR
PEMUAIAN GAS
𝑉𝑇 = 𝑉𝑜 1 + 𝛾∆𝑇
𝑉𝑇 = 𝑉𝑜 1 +
∆𝑇
273
𝑉𝑇 = 𝑉𝑜 1 + 𝛾∆𝑇
Pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume saja
𝛾 =
1
273℃
Dengan,
𝑃 𝑇 = 𝑃𝑜 1 + 𝛾∆𝑇
𝑃 𝑇 = 𝑃𝑜 1 +
∆𝑇
273
𝑃1 𝑉1 = 𝑃2 𝑉2
49. SOAL
Panjang sebuah batang besi pada suhu 20°C adalah 10
meter. Jika koefisien muai panjang besi 1,1 x 10-5/°C,
tentukanlah pertambahan panjang batang tersebut jika
suhunya dinaikkan menjadi 100°C .
50. JAWAB
Lo = 10 m
α = 1,1 x 10-5/°C
∆T = 100 - 20 = 80°C
L = Lo T
L = 1,1 x 10-5/°C (10) (80)
L = 8,8 x 10-3 meter
51. SOAL
Sebuah lempengan alumunium berbentuk persegi panjang dengan
sisi-sisinya 50 cm dan suhunya 30°C. Jika koefisien muai panjang
alumunium tersebut adalah 25 x 10-6/°C. Tentukan luas persegi
alumunium tersebut jika suhunya dinaikkan menjadi 150°C.
52. JAWAB
Ao = s x s = 50 cm x 50 cm = 0,25 m2
α = 25 x 104/°C
𝛽 = 2 (25 x 10-6/°C) = 50 x 10-6/°C
∆T = 150 - 30 = 120°C
𝐴 𝑇 = 𝐴0 1 + 𝛽∆𝑇
𝐴 𝑇 = 0,25 (1 + 50 x 10-6 (120))
𝐴 𝑇 = 0,25 (1 + 0,006)
𝐴 𝑇 = 0,25 + 0,0015
𝐴 𝑇 = 0,2515 m2
53. SOAL
Sebuah silinder gelas volume nya 2 liter dan suhunya 40°C
dipanaskan hingga 50°C . hitunglah volume gelas setelah dipanaskan
jika koefisien muai panjangnya 9. 10-6/°C
56. KONDUKSI
Perpindahan kalor secara konduksi terjadi pada logam yang dipanaskan. Partikel-partikel
logam tidak berpindah, perpindahan kalornya terjadi secara berantai oleh partikel yang
bergetar semakin cepat pada saat kalor yang masuk logam semakin besar dan getaran
partikel akan memindahkan kalor pada partikel disampingnya, demikian dan seterusnya.
l
T
kA
l
TT
kAH
12
𝐻 = 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝐽/𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑘 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐽/𝑚𝑠°𝐾
A = luas penampang 𝑚2
𝑙 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑚
𝑇1 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑢𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ °𝐾
𝑇2 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑢𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 °𝐾
∆𝑇 = 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢 (°𝐾)
57. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Pada perpindahan kalor ini
bagian yang mendapat kalor partikel-partikelnya akan berpindah ke suhu yang lebih rendah,
demikian dan seterusnya sehingga terjadi arus konveksi.
(Q/t)=𝐻 = 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝐽/𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑤𝑎𝑡𝑡
h = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐽/𝑚2
𝑠°𝐾
A = luas penampang 𝑚2
𝑇1 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑢𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ °𝐾
𝑇2 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑢𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 °𝐾
∆𝑇 = 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢 (°𝐾)
Konveksi
ThATThAH 12
58. Proses perpindahan kalor secara radiasi terjadi dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah yang terpisah di dalam ruang, bahkan terjadi di ruang
hampa. Jadi perpindahan kalor secara radiasi tanpa memerlukan medium (zat
perantara) dan dalam perambatannya dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
𝑃 = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝐽/𝑠𝑚2
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2
e = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑒𝑚𝑖𝑠𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
A = luas penampang 𝑚2
𝜎 = 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑒𝑓𝑎𝑛 − 𝑏𝑜𝑙𝑡𝑧𝑚𝑎𝑛 5,672 × 10−8
𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2
𝐾4
𝑇 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 °𝐾
t = 𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑠)
Radiasi
AtTTeW
AtTeW
PAtW
TeP
4
0
4
4
4
59. SOAL
Sebuah jendela kaca suatu ruangan
tingginya 2 m, lebarnya 1,5 m dan
tebalnya 6 mm. Suhu di permukaan
dalam dan permukaan luar kaca
masing-masing 27°C dan 37°C. Jika
konduktivitas termal = 8 x 10−1
Wm−1K−1, tentukan jumlah kalor yang
mengalir ke dalam ruangan melalui
jendela itu setiap sekon !
60. JAWAB
Konduktivitas termal k = 8 x 10−1 Wm−1C−1
Luas A = 2 m × 1,5 m = 3 m2
Selisih suhu ΔT = 37 − 27 = 10°C
Panjang pada arah aliran kalor L = 6 mm = 6 × 10−3 m
H = ….?
sJ
l
TT
kAH /4000
106
2737
5,128,0 3
12
61. SOAL
Logam P yang ujungnya bersuhu 10°C disambung dengan logam Q
yang suhu ujungnya 115°C seperti gambar berikut!
Konduktivitas thermal logam P adalah 2,5 kali dari konduktivitas thermal
logam Q. Jika luas penampang kedua batang sama, maka suhu
sambungan antara logam P dan Q adalah.....
63. SOAL
Dua batang logam P dan Q disambungkan pada salah satu ujungnya
dan paad ujung- ujung yang lain diberi suhu yang berbeda.
Bila panjang dan luas penampang logam sama tetapi konduktivitas
logam P dua kali konduktivitas logam Q maka suhu tepat pada
sambungan kedua logam tersebut adalah….
P Q60oC 30oC
Zat yang menyerap kalor adalah yang bersuhu rendah. Sedangkan zat yang melepas kalor adalah yang bersuhu tinggi
adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.
adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.
Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien muai volumenya sama dengan 1/273