2. Strategi pembangunan adalah cara atau jalan terbaik untuk
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
Pembangunan Pedesaan (rural development) : suatu proses
perubahan terus menerus di bidang fisik, ekonomi dan
lingkungan sosial, yang dilakukan oleh manusia untuk
meningkatkan taraf hidup semua anggota masyarakat desa,
material dan spiritual (Asnawi, 1976)
Strategi pembangunan perdesaan perlu dipahami sebagai
suatu proses transformasi dalam hubungan sosial, ekonomi,
budaya dan politik masyarakat desa. Pembangunan yang
dipandang sebagai suatu proses transformasi pada dasarnya
akan membawa perubahan dalam proses alokasi
3. Menurut Bungaran Saragih , strategi harus memiliki
karakteristik seperti:
1.
Pertama, strategi yang dipilih haruslah memiliki jangkauan kemampuan
memecahkan masalah ekonomi yang luas sedemikian rupa, sehingga
sekali strategi yang bersangkutan diimplementasikan, sebagian besar
persoalan ekonomi dapat terselesaikan.
2.
Kedua, strategi yang dipilih untuk diimplementasikan tidak
mengharuskan penggunaan pembiayaan eksternal (pinjaman luar negeri
dan impor) yang terlalu besar, sehingga tidak menambah utang luar
negeri yang telah besar saat ini.
3.
Ketiga, strategi yang dipilih hendaknya tidak dimulai dari nol, melainkan
dapat memanfaatkan hasil-hasil pembangunan sebelumnya, sehingga
selain tidak menimbulkan kegamangan di dalam masyarakat, juga hasilhasil pembangunan sebelumnya tidak menjadi sia-sia.
4.
Keempat, strategi yang dipilih untuk diimplementasikan mampu
membawa perekonomian Indonesia ke masa depan yang lebih cerah,
4. Beberapa Strategi Pembangunan
Wilayah Pedesaan
Strategi Paket minimum (SPM): strategi
pembangunan pedesaan dimana kenaikan taraf
hidup masyarakatnya diusahakan melalui
peningkatan produksi dan produktivitas
pertanian
Bentuk Konkrit: Bimas sejak 1964, Insus, Supra
Insus (1980an)
5. Menurut Salawu (2008):
Ada 3 strategi pembangunan pedesaan buat negara
berkembang:
1. Pembangunan Masyarakat (Community
Development) = memberdayakan dan
menggerakkan masyarakat desa
2. Penyuluhan Pertanian (Agricultural Extention) =
fasilitasi pendidikan non formal dalam memperbaiki
pengetahuan,sikap,dan keterampilan.
3. Pembangunan Desa Terpadu (Integrated Rural
Development) = pembangunan semua ragam ranah
masyarakat
6. Pendekatan Pembangunan Pedesaan
Pendekatan pembangunan berbasis wilayah:
1.
Pendekatan sektoral = pembangunan pedesaan
mengarah pada semua sektor dalam masyarakat, seperti
sektor pertanian, kesehatan,pendidikan,industri
2. Pendekatan
menyeluruh = mengembangkan semua
sektor dalam satu kawasan secara bersamaan
3. Pendekatan
wilayah = pembangunan pada sebuah
masyarakat yang terbagi pada kawasan kegiatan
pembangunan tertentu
7. Pembangunan Kawasan Agribisnis
Pembangunan Kawasan Agribisnis suatu strategi
pembangunan ekonomi yang mengintegrasikan
pembangunan pertanian (termasuk perkebunan,
peternakan, perikanan,kehutanan) dengan
pembangunan industri hulu dan hilir pertanian serta
sektor-sektor jasa yang terkait di dalamnya.
8. Strategi pembangunan sistem agribisnis yang bercirikan yakni
berbasis pada:
Pemberdayagunaan
keragaman sumberdaya yang ada di
setiap daerah (domestic resources based), akomodatif
terhadap keragaman kualitas sumberdaya manusia yang kita
miliki
Tidak
mengandalkan impor dan pinjaman luar negeri yang
besar, berorientasi ekspor
Strategi
pembangunan sistem agribisnis secara bertahap akan
bergerak dinamis menuju pembangunan agribisnis yang
digerakkan ilmu pengetahuan, teknologi dan SDM terampil
(innovation-driven), diyakini mampu mengantarkan
perekonomian Indonesia memiliki daya saing dan bersinergis
dalam perekonomian dunia.
9. Agroindustri
Integrasi
antara konsep agroindustri dan
pembangunan desa menjadi penting keterkaitannya
dalam penyediaan dan penyaluran sarana produksi,
penyediaan dana dan investasi, teknologi, serta
dukungan sistem tataniaga dan perdagangan yang
efektif. Pengembangan agroindustri pada dasarnya
diharapkan selain memacu pertumbuhan tingkat
ekonomi, juga sekaligus diarahkan untuk
meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan
petani.
10. Pengembangan Agroindustri di pedesaan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip dasar diantaranya:
(1)
Memacu keunggulan kompetitif produk/komoditi
serta komparatif setiap wilayah,
(2) Memacu peningkatan kemampuan suberdaya
manusia dan menumbuhkan agroindustri yang sesuai
dan mampu dilakukan di wilayah yang dikembangkan,
(3) Memperluas wilayah sentra-sentra agribisnis
komoditas unggulan yang nantinya akan berfungsi
sebagai penyandang bahan baku yang berkelanjutan,
(4) Memacu pertumbuhan agribisnis wilayah dengan
menghadirkan subsistem-subsitem agribisnis,
(5) Menghadirkan berbagai sarana pendukung
berkembangnya industri pedesaan.
11. Pengembangan Kawasan Agropolitan
Kawasan
pengembangan agropolitan muncul dari
permasalahan adanya ketimpangan pembangunan wilayah
antar kota sebagai pusat kegiatan dan pertumbuhan
ekonomi dengan wilayah produsen sebagai pusat kegiatan
pertanian (yang tertinggal). Wilayah desa dengan kegiatan
utama sektor primer, khususnya pertanian, mengalami
produktivas yang selalu menurun akibat beberapa
permasalahan. Di sisi lain wilayah perkotaan sebagai tujuan
pasar dan pusat pertumbuhan menerima bahan berlebih,
sehingga untuk mengatasi kesenjangan ini perlu adanya
strategi pengembangan wilayah agropolitan.
13. Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan (Sustainable Agriculture
Development)
Pembangunan yang berkelanjutan = kegiatankegiatan di suatu wilayah untuk memenuhi
kebutuhan pembangunan di masa sekarang tanpa
membahayakan daya dukung sumberdaya bagi
generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhannya. Tantangan pembangunan
berkelanjutan adalah menemukan cara untuk
meningkatkan kesejahteraan sambil menggunakan
sumberdaya alam secara bijaksana.
14. Meliputi 3 ranah keberlanjutan dalam:
1. Ecological sustainability
2. Economic development
3. Social development
15. strategi pembangunan mengarah pada
Good Governance.
Good Governance adalah “tata kepemerintahan yang
baik/prima” dalam mekanisme,praktek dan tata cara
pemerintah dan warga mengatur sumberdaya dan
memecahkan masalah-masalah publik. Kualitas Governance
dinilai dari kualitas interaksi yang terjadi antara komponen
governance,yaitu pemerintah,civil society,dan sektor swasta.
Governance yang baik memiliki unsur:
1. Akuntabilitas
2. Partisipasi
3. Predictability
4. Transparansi
16. Strategi Peberdayaan Masyarakat
(Community Empowerment)
Proses pemberdayaan yang menekankan pada
proses memberikan kemampuan kepada
masyarakat agarmenjadi berdaya, mendorong
atau memotivasi individu agar mempunyai
kemampuan atau keberdayaan untuk
menentukan pilihan hidupnya. Lebih lanjut
dikatakan bahwa pemberdayaan harus
ditujukan pada kelompok atau lapisan
masyarakat yang tertinggal.
17. Secara umum basis dari strategi pembangunan
pedesaan adalah:
1.
2.
3.
4.
Alokasi sumberdaya yang lebih seimbang
Peningkatan Sumber daya manusia di daerah
Pengembangan kelembagaan dan aparat daerah
Pelayanan masyarakat yang efisien