Dokumen tersebut membahas mengenai akuntabilitas pelayanan publik di Indonesia dan faktor-faktor penyebab rendahnya akuntabilitas pelayanan publik. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain: (1) peraturan perundang-undangan yang masih tumpang tindih dan inkonsisten; (2) sumber daya manusia aparatur yang alokasi dan kualitasnya belum seimbang; (3) sarana dan prasarana kerja yang kuantitas dan kualitasnya kur
4. PKP2A I LAN
JATINANGOR
AKUNTABILITAS
• Akuntabilitas (accountability) adalah ukuran yang
menunjukan apakah aktivitas birokrasi publik atau
pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah sudah sesuai
dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh rakyat dan
apakah pelayanan publik tersebut mampu mengakomodasi
kebutuhan rakyat yang sesungguhnya (Kumorotomo, 2005)
5. PKP2A I LAN
JATINANGOR
• akuntabilitas suatu ukuran yang menunjukkan
besarnya tanggung jawab aparat atas kebijakan
maupun proses pelayanan publik yang dilaksanakan
oleh birokrasi pemerintahan.
– ada dua bentuk akuntabilitas yaitu akuntabilitas eksplisit
dan akuntabilitas implisit.
– Akuntabilitas eksplisit (answerability)
pertanggungjwaban seorang pejabat atau pegawai
pemerintahan manakala ia/mereka harus menjawab atau
menanggung konsekuensi-konsekuensi dari cara-cara
(proses) yang mereka gunakan dalam melaksanakan
tugas kedinasan
6. PKP2A I LAN
JATINANGOR
– akuntabilitas implisit berarti bahwa
setiap pejabat atau pegawai
pemerintahan secara implisit
bertanggungjawab atas setiap kebijakan,
tindakan atau proses pelayanan publik
yang dilaksanakan
7. PKP2A I LAN
JATINANGOR
• Polidano (1998) menawarkan kategorisasi baru yang
disebutnya sebagai akuntabilitas langsung dan
akuntabilitas tidak langsung.
– Akuntabilitas tidak langsung merujuk pada pertanggung
jawaban kepada pihak eksternal seperti masyarakat,
konsumen, atau kelompok klien tertentu,
– akuntabilitas langsung berkaitan dengan pertanggung
jawaban vertikal melalui rantai komando tertentu.
8. PKP2A I LAN
JATINANGOR
Pelayanan Publik
• Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik (UU 25/2009)
9. PKP2A I LAN
JATINANGOR
• Dalam konteks pelayanan publik berdasarkan
pengertian diatas bahwa akuntabilitas pelayanan
publik merupakan suatu ukuran yang menunjukan
seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaran
pelayanan dengan ukuran nilai-nilai atau norma
eksternal yang ada didalam masyarakat atau yang
dimiliki oleh stakeholder
10. PKP2A I LAN
JATINANGOR
Implementasi Akuntabilitas Pelayanan
Publik di Indonesia
• Era reformasi telah memberi harapan baru dalam
implementasi akuntabilitas pelayanan publik di
Indonesia, pembenahan dgn segala macam langkah
penataan sistem birokrasi terwujudnya good
governance
• Namun kenyataannya….
11. PKP2A I LAN
JATINANGOR
data bicara:
Survei integritas KPK (2009)
mutu pelayanan publik
Indonesia baru mencapai
skor (skala 10):
– 6,64 (instansi pusat),
– 6,69 (daerah)
13. PKP2A I LAN
JATINANGOR
#1 Organisasi
Organisasi pemerintahan
belum tepat fungsi dan tepat
ukuran (right sizing).
14. PKP2A I LAN
JATINANGOR
Pelayanan publik
kita ini rendah karena, salah
satu sebabnya: Ada per-
Undang2an negara yang
masih tumpang tindih,
inkonsisten, tidak jelas, dan
multitafsir, serta
pertentangan
satu sama lain mas bro
Ada juga perundang
- undangan yang belum disesuaikan
dengan dinamika perubahan
penyelenggaraan pemerintahan dan
tuntutan masyarakat, atuh.
17. PKP2A I LAN
JATINANGOR
Masalah utama SDM aparatur negara adalah
• alokasi dalam hal kuantitas, kualitas, dan distribusi PNS menurut
teritorial (daerah) tidak seimbang, serta tingkat produktivitas PNS
masih rendah.
• Manajemen sumber daya manusia aparatur belum dilaksanakan
secara optimal untuk meningkatkan profesionalisme: (pembinaan,
pengawasan, pendidikan dan pelatihan, reward and punishment).
• Selain itu, sistem penggajian pegawai negeri belum didasarkan
pada bobot pekerjaan/jabatan yang diperoleh dari evaluasi
jabatan. Gaji pokok yang ditetapkan berdasarkan golongan/pangkat
tidak sepenuhnya mencerminkan beban tugas dan tanggung jawab
akibatnya PGPS
• Mind Set, Culture Set
21. PKP2A I LAN
JATINANGOR
• Lingkungan sosial budaya
– Kebijakan suatu lembaga pelayanan publik belum
tentu diterima masyarakat
– Masyarakat tidak mau tahu thd aturan formal
22. PKP2A I LAN
JATINANGOR
Rumusan strategis untuk meningkatkan akuntabilitas dalam
penyelenggaraan pelayanan publik harus dilakukan di dalam
birokrasi itu sendiri dan rumusannya sebagai berikut:
1. Mengikis budaya paternalistik .
- Asal Bapak Senang.
- Menegakkan kriteria efektivitas dan efesiens.
2. Membuat suatu standar operasional prosedural pelayanan
untuk menjamin adanya kepastian pengguna (biaya, waktu
penyelesaian, persyaratan)
3. Merampingkan struktur dan memperkaya fungsi Merampingkan
struktur dan memperkaya fungsi sesuai kebutuhan jika dipandang perlu
Menurut Anda Apa yang Sebaiknya Harus dilakukan Utk
peningkatan Akuntabilitas Publik?
23. PKP2A I LAN
JATINANGOR
1. Mengakomodasi kritik dari publik. (1) Untuk mewujudkan akuntabilitas,
peran partisipatif masyarakat dalam menilai pelayanan dan peran aspiratif birokrasi dalam menampung
segala ktirikan dari masyarakat yang berguna sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki sistem
penyelenggaran pelayanan apakah sudah sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat. (2) Birokrasi yang
baik adalah birokrasi yang aspiratif terhadap keinginan dan kebutuhan masyarakat
2. Memupuk semangat kerjasama dan mengutamakan
sinergi. Dalam memberikan pelayanan publik, birokrasi harus bertumpu kepada
visi dan misi dari birokrasi itu sendiri dimana sebagai penyelenggara pelayanan
publik dan sebagai pelayan publik atau masyarakat.
3. Membudayakan delegasi kewenangan dan diskresi yang
bertanggung jawab
4. Orientasi kepada pelayanan pengguna jasa. Pelayanan yang
akuntabel adalah pelayanan yang mengacu kepada kepuasan pengguna jasa yaitu masyarakat
atau publik.
24. PKP2A I LAN
JATINANGOR
memberikan pelayanan publik yg baik perlu
dilakukan
• perubahan mind set & cultural set
• penegakan unsur2 integritas, moralitas, etika, Budaya 4S : Senyum Salam
Sapa Sopan
• sosialisasi prinsip2 good governance & reformasi birokrasi
• Keteladanan dari pimpinan sangat dibutuhkan
• budaya kerja yg baik, efektif & efisien
• budaya kerja produktif